Oleh
UNIVERSITAS SEMARANG
2021/2022
ii
LAPORAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
DWI SANDY MAYLANDO
NIM : C.111.18.0147
IQBAL BURHANUDIN
NIM : C.111.18.0155
AMDI GALANG W.
NIM : C.111.18.0161
Menyetujui Menyetujui,
Dosen pembimbinng Pimpinan Proyek
Mengetahui
Ketua Progam Studi S1
Teknik Sipil
UNIVERSITAS SEMARANG
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Sekretariat: Jl. Soekarno Hatta Semarang 50196 Tlp. (024) 6702757 Fax. (024) 6702272
USM Website: www.lppm.usm.ac.id, Email: lppm@usm.ac.id
Nomor : .....USM.H4.FT/1/2021
Lampiran : -
Hal : surat ucapan terimakasih
Kepada Yth.
PT. YASA PATRIASA PERKASA
Di tempat
Dengan Hormat,
Kami selaku mahasiswa Universitas Semarang mengucapkan terimakasih Kepada PT
Yasa Patriasa Perkasa Bapak Joko Mulyanto yang telah mengijinkan Kami untuk
melaksanakan kegiatan Kerja Praktek pada Poyek Paket 1.2 Pembangunan Jalan
Kawasan Dan Jembatan Industri Terpadu Batang
Tanggal Kegiatan
Kegiatan Kerja Praktik : 23 Agustus s/d 23 November 2021
Data Mahasiswa:
Nama : Iqbal Burhanudin,Dwi Sandy M.,Amdi Galang W.
NIM : C.111.18.0155, C.111.0147, C.111.18.0161
Fakultas : TEKNIK
Progam Studi : S1 TEKNIK SIPIL
Judul Kerja Praktek : Paket 1.2 Pembangunan Jalan Kawasan dan
Jembatan industri Terpadu Batang
Demikian permohonan kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih.
Semarang, ………2021
PRESENSI KARYAWAN
Bulan Periode : Agustus -September2021
Lokasi
Nama :iqbal Burhanudin : KITB( batang )
jabatan : Kerja Praktik
Jam Kerja
No Hari / Tanggal Keterangan
Masuk Keluar Paraf
1 Selasa 23 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
2 Rabu 24 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
3 Kamis 25 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
4 Jumat 26 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
5 Sabtu 27 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
6 Minggu 28
7 Senin 29 08.00 17.00 ₰ Monitoring Cor
8 Selasa 30 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
9 Rabu 31 08.00 22..00 ₰ Monitoring rigid
10 Kamis 1 08.00 21.00 ₰ Monitoring Bore pile
11 Jumat 2 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
12 Sabtu 3 08.00 17.00 ₰ Monitoring Cor
13 Minggu 4 ₰
14 Senin 5 08.00 16.00 ₰ Monitoring Bore pile
Membantu ttd
15 Selasa 6 08.00 17.00 ₰ TM
16 Rabu 7 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
17 Kamis 8 08.00 23.00 ₰ Monitoring RIGID
Membantu ttd
18 Jumat 9 08.00 21.00 ₰ TM
19 Sabtu 10 08.00 16.00 ₰ Monitoring Bore pile
20 Minggu 11
21 Senin 12 08.00 01.00 ₰ Monitoring rigid
22 Selasa 13 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
23 Rabu 14 08.00 23.00 ₰ Monitoring rigid
24 Kamis 15 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
25 Jumat 16 08.00 20.00 ₰ Monitoring rigid
26 Sabtu 17 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
27 Minggu 18
28 Senin 19 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
29 Selasa 20 08.00 21.00 ₰ Monitoring rigid
30 Rabu 21 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
vi
PRESENSI KARYAWAN
Lokasi
Nama :iqbal Burhanudin : KITB( batang )
jabatan : Kerja Praktik
Jam Kerja
No Hari / Tanggal Keterangan
Masuk Keluar Paraf
1 Selasa 22 08.00 17.00 ₰ Belajar input koordinat
2 Rabu 23 08.00 17.00 ₰ Belajar input koordinat
3 Kamis 24 08.00 17.00 ₰ Menghitung volume pillar
4 Jumat 25 08.00 20.00 ₰ Monitoring PENGECORAN
5 Sabtu 26 08.00 17.00 ₰ LC
6 Minggu 27
7 Senin 28
8 Selasa 29 08.00 17.00 ₰ Stake out Pire head
Monitoring Bore
9 Rabu 30 08.00 17.00 ₰ pile
10 Kamis 1 08.00 19.00 ₰ LC
11 Jumat 2 08.00 17.00 ₰ Monitoring cor Pire head
12 Sabtu 3 08.00 17.00 ₰ Belajar proses mutu beton
13 Minggu 4 ₰
14 Senin 5 08.00 17.00 ₰ Belajar proses mutu beton
15 Selasa 6 08.00 17.00 ₰ membantu Survayor
16 Rabu 7
17 Kamis 8 08.00 17.00 ₰ membantu Survayor
18 Jumat 9 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
19 Sabtu 10 08.00 17.00 ₰ Belajar topcon
20 Minggu 11
21 Senin 12 08.00 17.00 ₰ nyetel seling
22 Selasa 13 08.00 20.00 ₰ Monitoring RIGID
23 Rabu 14 08.00 21.00 ₰ LC
24 Kamis 15 08.00 17.00 ₰ Belajar topcon
25 Jumat 16 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
26 Sabtu 17 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
27 Minggu 18
28 Senin 19 08.00 17.00 ₰ Hujan
29 Selasa 20 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
30 Rabu 21 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
vii
PRESENSI KARYAWAN
Bulan Periode : Oktober -November 2021
Lokasi
Nama :iqbal Burhanudin : KITB( batang )
jabatan : Kerja Praktik
Jam Kerja
No Hari / Tanggal Keterangan
Masuk Keluar Paraf
1 Selasa 22 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
2 Rabu 23 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
3 Kamis 24 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
4 Jumat 25 08.00 17.00 ₰ Mengoprasikan TS
5 Sabtu 26 08.00 17.00 ₰ Mengoprasikan TS
6 Minggu 27
7 Senin 28 08.00 17.00 ₰ Mengoprasikan TS
8 Selasa 29 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen
9 Rabu 30 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
10 Kamis 1 08.00 17..00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
11 Jumat 2 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
12 Sabtu 3 08.00 17.00 ₰ Monitoring psg
13 Minggu 4 ₰
14 Senin 5 08.00 22.00 ₰ Membantu survayor
15 Selasa 6 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
16 Rabu 7 08.00 18.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
17 Kamis 8 08.00 17.00 ₰ Nembak Bearing pad
18 Jumat 9 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
19 Sabtu 10 08.00 17.00 ₰ Stake out aNgkur
20 Minggu 11 Stake out Angkur
21 Senin 12 08.00 17.00 ₰ stake out Bearing pad
22 Selasa 13 08.00 21.00 ₰ Membantu survayor
23 Rabu 14 08.00 22.00 ₰ Membantu survayor
24 Kamis 15 08.00 03.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
25 Jumat 16 08.00 03.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
26 Sabtu 17 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen P1
27 Minggu 18
28 Senin 19 08.00 17.00 ₰ Monitoring Rigid
29 Selasa 20 08.00 05.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
30 Rabu 21 08.00 05.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
viii
PRESENSI KARYAWAN
Bulan Periode : Agustus -September2021
Lokasi
Nama :Amdi galang w : KITB( batang )
jabatan : Kerja Praktik
Jam Kerja
No Hari / Tanggal Keterangan
Masuk Keluar Paraf
1 Selasa 23 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
2 Rabu 24 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
3 Kamis 25 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
4 Jumat 26 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
5 Sabtu 27 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
6 Minggu 28
7 Senin 29 08.00 17.00 ₰ Monitoring Cor
8 Selasa 30 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
9 Rabu 31 08.00 17.00 ₰ Monitoring rigid
10 Kamis 1 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
11 Jumat 2 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
12 Sabtu 3 08.00 17.00 ₰ Monitoring Cor
13 Minggu 4 ₰
14 Senin 5 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
15 Selasa 6 08.00 17.00 ₰ Membantu ttd TM
16 Rabu 7 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
17 Kamis 8 08.00 17.00 ₰ Monitoring RIGID
18 Jumat 9 08.00 17.00 ₰ Membantu ttd TM
19 Sabtu 10 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
20 Minggu 11
21 Senin 12 08.00 17.00 ₰ Monitoring rigid
22 Selasa 13 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
23 Rabu 14 08.00 17.00 ₰ Monitoring rigid
24 Kamis 15 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
25 Jumat 16 08.00 17.00 ₰ Monitoring rigid
26 Sabtu 17 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
27 Minggu 18
28 Senin 19 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
29 Selasa 20 08.00 17.00 ₰ Monitoring rigid
30 Rabu 21 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
ix
PRESENSI KARYAWAN
Bulan Periode :september-Oktober 2021
Lokasi
Nama :Amdi galang w : KITB( batang )
jabatan : Kerja Praktik
Jam Kerja
No Hari / Tanggal Keterangan
Masuk Keluar Paraf
1 Selasa 22 08.00 17.00 ₰ Belajar input koordinat
2 Rabu 23 08.00 17.00 ₰ Belajar input koordinat
3 Kamis 24 08.00 17.00 ₰ Menghitung volume pillar
4 Jumat 25 08.00 17.00 ₰ Monitoring PENGECORAN
5 Sabtu 26 08.00 17.00 ₰ LC
6 Minggu 27
7 Senin 28 08.00 17.00 ₰ Monitoring RIGID
8 Selasa 29 08.00 17.00 ₰ menghitung Volume
Monitoring Bore
9 Rabu 30 08.00 17.00 ₰ pile
10 Kamis 1 08.00 17.00 ₰ LC
Menghitung volume Pire
11 Jumat 2 08.00 17.00 ₰ head
12 Sabtu 3 08.00 17.00 ₰ Belajar proses mutu beton
13 Minggu 4 ₰
14 Senin 5 08.00 17.00 ₰ Belajar proses mutu beton
15 Selasa 6 08.00 17.00 ₰ membantu Survayor
16 Rabu 7 08.00 17.00 ₰ membantu Survayor
17 Kamis 8 08.00 17.00 ₰ membantu Survayor
18 Jumat 9 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
19 Sabtu 10 08.00 17.00 ₰ Belajar topcon
20 Minggu 11
21 Senin 12 08.00 17.00 ₰ nyetel seling
22 Selasa 13 08.00 17.00 ₰ Monitoring RIGID
23 Rabu 14 08.00 17.00 ₰ LC
24 Kamis 15 08.00 17.00 ₰ Belajar topcon
25 Jumat 16 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
26 Sabtu 17 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
27 Minggu 18
28 Senin 19 08.00 17.00 ₰ Hujan
29 Selasa 20 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
30 Rabu 21 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
x
PRESENSI KARYAWAN
Bulan Periode : Oktober -November 2021
Lokasi
Nama : Amdi galang w : KITB( batang )
jabatan : Kerja Praktik
Jam Kerja
No Hari / Tanggal Keterangan
Masuk Keluar Paraf
1 Selasa 22 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
2 Rabu 23 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
3 Kamis 24 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
4 Jumat 25 08.00 17.00 ₰ Mengoprasikan TS
5 Sabtu 26 08.00 17.00 ₰ Mengoprasikan TS
6 Minggu 27
7 Senin 28 08.00 17.00 ₰ Mengoprasikan TS
8 Selasa 29 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen
9 Rabu 30 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
10 Kamis 1 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
11 Jumat 2 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
12 Sabtu 3 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
13 Minggu 4 ₰
14 Senin 5 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
15 Selasa 6 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
16 Rabu 7 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
17 Kamis 8 08.00 17.00 ₰ Nembak Bearing pad
18 Jumat 9 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
19 Sabtu 10 08.00 17.00 ₰ Stake out Ngkur
20 Minggu 11 Stake out Angkur
21 Senin 12 08.00 17.00 ₰ stake out Bearing pad
22 Selasa 13 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
23 Rabu 14 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
24 Kamis 15 08.00 01.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
25 Jumat 16 08.00 12.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
26 Sabtu 17 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen P1
27 Minggu 18
28 Senin 19 08.00 17.00 ₰ Monitoring Rigid
29 Selasa 20 08.00 04.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
30 Rabu 21 08.00 04.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
xi
PRESENSI KARYAWAN
Bulan Periode : Agustus -September2021
Lokasi
Nama :Dwi sandy M : KITB( batang )
jabatan : Kerja Praktik
Jam Kerja
No Hari / Tanggal Keterangan
Masuk Keluar Paraf
1 Selasa 23 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
2 Rabu 24 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
3 Kamis 25 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
4 Jumat 26 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
5 Sabtu 27 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
6 Minggu 28
7 Senin 29 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
8 Selasa 30 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
9 Rabu 31 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
10 Kamis 1 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
11 Jumat 2 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
12 Sabtu 3 08.00 17.00 ₰ Membantu Admin
13 Minggu 4 ₰
14 Senin 5 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
15 Selasa 6 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
16 Rabu 7 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
17 Kamis 8 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
18 Jumat 9 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
19 Sabtu 10 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
20 Minggu 11
21 Senin 12 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
22 Selasa 13 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
23 Rabu 14 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
24 Kamis 15 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
25 Jumat 16 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
26 Sabtu 17 08.00 17.00 ₰ Membantu Qs
27 Minggu 18
28 Senin 19 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
29 Selasa 20 08.00 17.00 ₰ Monitoring rigid
30 Rabu 21 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
xii
PRESENSI KARYAWAN
Bulan Periode :september-Oktober 2021
Lokasi
Nama :Dwi sandy M : KITB( batang )
jabatan : Kerja Praktik
Jam Kerja
No Hari / Tanggal Keterangan
Masuk Keluar Paraf
1 Selasa 22 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
2 Rabu 23 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
3 Kamis 24 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
4 Jumat 25 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
5 Sabtu 26 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
6 Minggu 27
7 Senin 28 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
8 Selasa 29 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
9 Rabu 30
10 Kamis 1 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
11 Jumat 2 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
12 Sabtu 3 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
13 Minggu 4 ₰
14 Senin 5 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
15 Selasa 6 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
16 Rabu 7 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
17 Kamis 8 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
18 Jumat 9 08.00 17.00 ₰ Membantu di Lab
19 Sabtu 10 08.00 17.00 ₰ Belajar topcon
20 Minggu 11
21 Senin 12 08.00 17.00 ₰ nyetel seling
22 Selasa 13 08.00 17.00 ₰ Monitoring RIGID
23 Rabu 14 08.00 17.00 ₰
24 Kamis 15 08.00 17.00 ₰ membuat MC 0
25 Jumat 16 08.00 17.00 ₰ membuat MC 0
26 Sabtu 17 08.00 17.00 ₰ membuat MC 0
27 Minggu 18
28 Senin 19 08.00 17.00 ₰ membuat MC 0
29 Selasa 20 08.00 17.00 ₰ membuat MC 0
30 Rabu 21 08.00 17.00 ₰ membuat MC 0
xiii
PRESENSI KARYAWAN
Bulan Periode : Oktober -November 2021
Lokasi
Nama : Dwi sandy M : KITB( batang )
jabatan : Kerja Praktik
Jam Kerja
No Hari / Tanggal Keterangan
Masuk Keluar Paraf
1 Selasa 22 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
2 Rabu 23 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
3 Kamis 24 08.00 17.00 ₰ Belajar Mengoprasikan TS
4 Jumat 25 08.00 17.00 ₰ Mengoprasikan TS
5 Sabtu 26 08.00 17.00 ₰ Mengoprasikan TS
6 Minggu 27
7 Senin 28 08.00 17.00 ₰ Mengoprasikan TS
8 Selasa 29 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen
9 Rabu 30 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
10 Kamis 1 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
11 Jumat 2 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
12 Sabtu 3 08.00 17.00 ₰ Monitoring Bore pile
13 Minggu 4 ₰
14 Senin 5 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
15 Selasa 6 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
16 Rabu 7
17 Kamis 8
18 Jumat 9 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen pile cap
19 Sabtu 10 08.00 17.00 ₰ Stake out Ngkur
20 Minggu 11 Stake out Angkur
21 Senin 12 08.00 17.00 ₰ stake out Bearing pad
22 Selasa 13 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
23 Rabu 14 08.00 17.00 ₰ Membantu survayor
24 Kamis 15 08.00 12.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
25 Jumat 16
26 Sabtu 17 08.00 17.00 ₰ Stake out Abutmen P1
27 Minggu 18
28 Senin 19 08.00 17.00 ₰ Monitoring Rigid
29 Selasa 20 08.00 04.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
30 Rabu 21 08.00 04.00 ₰ Eriction gelagar bentang 16
xiv
LEMBAR ASISTENSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang pada proyek Paket 1.2
Pembangunan Jalan Kawasan dan Jembatan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Laporan Magang ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik bagi
mahasiswa Program Studi Sarjana I Teknik Sipil Universitas Semarang. Manfaat dari
Magang ini adalah untuk dapat mengenal dan mengerti hal- hal dan permasalahan-
permasalahan yang terjadi di lapangan dan dapat membandingkan serta menghubungkan
dengan teori-teori yang telah didapat di bangku kuliah.
Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini, untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
a. Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, serta Nabi Muhammad SAW
yang selalu menjadi panutan hidup terbaik bagi penulis.
b. Ayah dan Ibu tercinta serta keluarga yang telah memberikan dukungan moral
dan material dalam penyelesaian laporan magang ini.
c. Bapak Ngudi Hari Crista ST, MT. selaku Ketua Program Studi Sarjana I Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang.
d. Ibu Anik Kustirini ST., M.T. selaku Dosen Wali.
e. Bapak Kusrin ST., MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
arahan kepada penulis dalam Menyusun Laporan Magang ini.
f. Bapak Joko Mulyanto, selaku Deputy Project Manager serta bapak Ananda Ram
Ali Akbar, selaku Manager Engineering yang telah memberikan izin kepada
kami untuk melaksanakan kerja praktik di PT Yasa Patria Perkasa proyek Paket
1.2 pembangunan jalan dan jembatan KIT Batang.
g. Bapak Khanif Ahmad, A. Mudzamil, Darso, Hery, Agung Bhakti S., bambang
,arif mukidi dan selaku Pembimbing di proyek yang selalu membimbing dan berbagi
ilmu.
h. Teman-teman S1 Teknik Sipil angkatan 2018 yang selalu bekerja sama dalam
memberi informasi terkait tugas dan selama menempuh pendidikan di bangku
xvi
perkuliahan.
i. Seluruh tim PT Yasa Patria Perkasa yang selalu memberikan jawaban dan
informasi tentang proyek yang saya belum pahami.
j. Teman-Teman yang selalu senatiasa membantu dalam proses pengerjaan laporan
ini, yang bersedia menemani ngopi disaat pikiran ini sedang buntu dalam
pengerjaan laporan.
k. Semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Magang ini dengan baik.
l. Akhir kata penulis mohon maaf jika pada Laporan Magang ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan masukan serta saran-saran yang sifatnya membangun dari
segenap pembaca untuk kesempurnaan laporan ini.
Semarang, 2021
DAFTAR ISI
2.3.1 Struktur Organisasi PT Yasa Patria Perkasa Proyek Paket 1.2 Kawasan
Industri Terpadu (KIT) Batang ........................................................... 12
BAB V PENUTUP...................................................................................................................... 85
5.1. Kesimpulan.................................................................................................... 85
DAFTAR TABEL
Daftar Gambar/Grafik
Gambar 1.4 1 Lokasi Proyek Kawasan Industri Terpadu ( KIT) Batang .................................. 4
Gambar 2.1 1 Logo Yasa Patriasa Perkasa................................................................................. 7
Gambar 2.3 1 2.3.1Struktur Organisasi PT Yasa Patria Perkasa Proyek Paket 1.2 Kawasan
Industri Terpadu (KIT) Batang ............................................................................................... 12
Gambar 3.2.2 1 Pengeboran pada salah satu titik ................................................................... 22
Gambar 3.2.2 2 Penulangan Bore pile..................................................................................... 22
Gambar 3.2.2 3 Pemasangan tulangan bore pile ..................................................................... 23
Gambar 3.2.2 4 Pengecoran bore pile ..................................................................................... 23
Gambar 3.2.2 5 Penulangan footing / pile cape bawah pilar ................................................... 24
Gambar 3.2.2 6 Penulangan pile cap bawah abutmen ............................................................. 25
Gambar 3.2.2 7 Abutment ....................................................................................................... 26
Gambar 3.2.2 8 Penulangan Wall Abutmen ............................................................................ 26
Gambar 3.2.2 9 Pengecoran pilar ............................................................................................ 28
Gambar 3.2.2 10 Detail penulanagan pilar .............................................................................. 28
Gambar 3.2.2 11 Pier head /kepala pilar ................................................................................. 30
Gambar 3.2.3 1 Pemasangan strand ........................................................................................ 31
Gambar 3.2.3 2 Wedge Plate Strand ....................................................................................... 32
Gambar 3.2.3 3 PemasanganWedge Plate Pada Kabel Strand ................................................ 32
Gambar 3.2.3 4 Proses Stressing ............................................................................................. 32
Gambar 3.2.3 5 Proses Stressing ............................................................................................. 33
Gambar 3.2.4 1 Louncer .......................................................................................................... 34
Gambar 3.2.5 1 Uji Slump Test............................................................................................... 39
Gambar 3.2.5 2 Tabung Silinder ............................................................................................. 40
Gambar 4.1.1 1 Back Hoe ( Excavator ) Komatsu PC 200 ..................................................... 48
Gambar 4.1.1 2 Dump Truck dengan Kapasitas Bak 30 m3 ................................................... 49
Gambar 4.1.1 3 Water Tank Truck ......................................................................................... 49
Gambar 4.1.1 4 Tes PDA menggunakan Hummer di layan dengan crane .............................. 50
Gambar 4.1.1 5 Alat PDA ....................................................................................................... 50
Gambar 4.1.1 6 Concrete Vibrator .......................................................................................... 51
Gambar 4.1.1 7 Concrete Pump .............................................................................................. 53
Gambar 4.1.1 8 Truck Mixer Wika Beton .............................................................................. 53
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Program Studi Sarjana I Teknik Sipil Universitas Semarang mempunyai tujuan untuk
menghasilkan lulusan sarjana yang berkemampuan akademis di bidang teknik sipil
konstruksi, mampu melakukan penelitian akademik dan terapan dibidang teknik sipil,
mampu melakukan pelayanan profesi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui bidang ilmu teknik sipil, meningkatkan jejaring kerjasama dengan
instansi pemerintah maupun dunia usaha dan industri dalam skala daerah, nasional, maupun
internasional dalam rangka meningkatkan kapasitas program studi baik finansial maupun
nonfinansial. Sebagai upaya dalam mencapai tujuan tersebut Program Studi Sarjana I
Teknik Sipil Universitas Semarang secara rutin telah menerapkan kerja praktik bagi
mahasiswanya melalui mata kuliah Kerja Praktik (KP) pada mahasiswa yang telah duduk di
semester 7.
Proyek Paket 1.2 Pembangunan Jalan Kawasan dan Jembatan Industri Terpadu (KIT)
Batang yang terletak di daerah Ketanggang-Pesanggarahan, Kecamatan Gringsing,
Kabupaten Batang, Jawa Tengah tersebut yang dipilih penulis untuk melaksanakan kegiatan
kerja praktik. Pembangunan tersebut merupakan hasil kerjasama Antara PT Wika dan PT
Yasa Patria Perkasa. Proyek Pembangunan Jalan Kawasan dan Jembatan Industri Terpadu
(KIT) Batang terdiri dari total 3 zona,
2
terdapat 2 zona untuk PT Wika dan 1 zona untuk PT Yasa Patria Perkasa. Selama kerja
praktik, penulis mengamati dan meninjau struktur bagian bawah dan struktur bagian atas
yaitu Drainase, Pekerjaan Tanah dan Geosintetik, Pekerjaan Berbutir dan Perkerasan
Beton Semen, Asphalt Pavement, Struktur, Pekerjaan Harian dan Pekerjaan lain-lain.
Lokasinya yang sangat stretegis membuat proyek tersebut diminati banyak orang
karena pemandangan alam yang disajikan. Selain itu, proyek ini menjadi akses pintu
keluar-masuk tol gerbang Gringsing menuju jalan tol utama (Tol Semarang-Batang) yang
membuat mobilitas orang-orang juga akan semakin mudah serta menjadi akses utama
pendatangan/pengeluaran alat berat.
Kerja praktik adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan
kepada mahasiswa guna memperoleh pengalaman kerja sesuai dengan bidang keilmuan
yang dipelajari di bangku kuliah. Kerja praktik diprogramkan agar mahasiswa
memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja praktis sehingga langsung dapat
memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidangnya. Mahasiswa dapat
mengembangkan wawasan dan pengalaman dalam melakukan pekerjaan yang sesuai
dengan keahlian yang dimiliki.
1.3 Manfaat
1.3.2 Manfaat Bagi Program Studi Sarjna I Teknik Sipil Universitas Semarang
Bina Marga
Penulis melaksanakan kerja praktik pada Proyek Paket 1.2 Kawasan Industri Terpadu
Batang dengan durasi 3 bulan, terhitung sejak 23 Agustus 2021 s/d 23 November 2021
berdasarkan surat tugas No. 1339 / USM.H4.FT/I/2021. Pada Pelaksanaan kerja praktik,
penulis memulai jam kerjanya pada pukul 08:00 hingga pukul 17.00 , dan pada beberapa
kegiatan, penulis mengikuti proses pemeriksaan elemen struktur sebelum pengecoran
hingga pengecoran berlangsung. Untuk jadwal pengecoran dilakukan dalam 2 waktu yaitu
siang dan malam. Jika pengecoran dilakukan malam hari, penulis mengikuti pengecoran di
lapangan sampai dengan selesai.
Pada sebuah laporan kerja praktik penulis harus memperhatikan dan mempersiapkan
semua data secara matang dan lengkap. Hal yang utama adalah sistematika penulisan
laporan kerja praktik. Laporan kerja praktik terdiri dari cover, halaman pengesahan,
abstraksi, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan juga terdapat 4 bab.
1.5.1 Bab I
Pada Bab I dalam sebuah laporan berisi tentang pendahuluan. Pendahuluan terdiri dari
latar belakang, tujuan, manfaat, waktu dan tempat pelaksanaan, jadwal kegiatan dan
sistematika penulisan laporan magang.
1.5.2 Bab II
Pada Bab II kita menjabarkan tinjauan umum instansi atau perusahaan tempat kita kerja
praktik yang terdiri dari sejarah instansi tempat kita kerja praktik, profil instansi tempat kita
kerja praktik, struktur organisasi tempat kita kerja praktik, dan kegiatan instansi tempat kita
kerja praktik.
Pada Bab III dan Bab IV kita harus menjabarkan tinjauan khusus objek kerja praktik.
Dalam bab III dan Bab IV ini terdiri dari deskripsi proyek, data umum proyek dan hasil
pengamatan kita selama kerja praktik di proyek tersebut.
6
1.5.4 Bab V
Pada Bab IV atau bab terakhir ini kita memberikan kesimpulan atas hasil pengamatan
kita yang sudah kita jabarkan pada bab III dan juga kita memberikan saran-saran yang
mungkin bisa dijadikan masukan untuk instansi tempat kita kerja praktik.
7
BAB II
TINJAUAN UMUM INSTANSI PERUSAHAAN
12610
No Telephone : +622178837478
Website : yasapatriaperkasa.co.id
Email : info@yasapatriaperkasa.co.id
Visi :
Misi :
3. Menciptakan Value secara profesional, tata kelola yang baik melalui sistem
peduli lingkungan.
entrepreneur.
Selain Visi dan Misi tersebut, PT Yasa Patria Perkasa mempunyai nilai-nilai
1. INTEGRITY
sekitar
2. COLLABORATION
3. ENTREPRENEURSHIP
benefit
11
12
13
terbaik pada tingkat Nasional, regional maupun Global dan memiliki misi
konstruksi, seperti:
4. Water Resources:
BAB III
TINJAUAN PERENCANAAN
3.1. Tinjauan umum
Tahapan sebelum melaksanakan pekerjaan proyek adalah tahap perencanaan
proyek untuk menentukan desain awal dari suatu konstruksi bangunan. Hasil
perencanaan agar mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan aturan
perencanaan yang ada, perlu ditangani oleh orang atau badan usaha yang benar –
benar ahli dan berpengalaman di bidang perencanaan konstruksi, seperti konstruksi
gedung, konstruksi jembatan, dan sebagainya. Perencanaan dan persiapan yang
matang dari suatu proyek dapat meminimalkan kesalahan – kesalahan yang akan
terjadi pada saat pelaksanaan di lapangan.
Dalam laporan ini, tahapan yang akan menjadi konsentrasi pembahasan adalah
mengenai tahapan perancangan struktur bawah jembatan atau under bridge yang
disesuaikan dengan desain jembatan ketanggan pada proyek pembangunan paker
1.2 pembangunan jalan kawasan dan jembatan industri terpadu KIT batang
Code-code:
Kriteria Perencanaan PPJJR, AASHTO, RSNI TH
2005
Survai Pendahuluan/Pemeriksaan
Lapangan
Estetika
Pemilihan Bentuk
Konstruksi Jembatan Fungsional
Struktur
A
19
Jembatan ketanggan merupakan jembatan yang terbuat dari struktur beton dengan
balok memanjangnya menggunakan balok prestress ( PCI Girder ) dengan pondasi
tipe bore pile. Gambar potongan memanjang dan rencana tampak atas dar Ketanggan
dapat dilihat pada Gambar 3.2
20
dirancang langsung dimasukan kedalam lubang bor, kemudian pipa tremi dan
corongnya di masukan tujuanya agar saat proses pengecoran cor bisa masuk dan
merata dengan mutu K300 Dalam pelaksanaan pondasi bore pile pada proyek
ini memakan waktu yang cukup lama, itu dikarenakan lokasi pengeboran yang
berada tepat di pinggir sungai dan juga karena curah hujan yang sering terjadi.
Sehingga air sering masuk ke dalam lubang bor dan kejadian ini membuat
Laporan Praktik Kerja Proyek Pembangunan Jembatan Ketanggan Kecamatan
Gringsing ,Kabupaten Batang para pekerja harus bekerja ekstra untuk
mengeluarkan air dan membersihkan lubang bor akibat tanah yang longsor
Bangunan Kedalaman Jumlah Bore Pile Diameter
(m) (cm)
Abutment P1 17,5 6 Ø 100
a. Menyiapkan area untuk pekerjaan footing, dengan memberi batas area yang
akan digali dan memberi patok sebagi tanda,
c. Melakukan pembesian pada footing sesuai dengan desain yang telah ada,
tujuan dari pekerjaan ini yaitu untuk mengaitkan besi pile dan juga besi pada
footing itu sendiri agar menjadi sebuah kesatuan dan saling mengikat,
Mutu beton yang digunakan pada abutment untuk Underbridge paket 1.2
Pembangunan Jalan kawasan Dan Jembatan Industri Terpadu (KIT) Batang adalah
f’c 30 MPa (kelas C) dan selimut beton = 5 cm ( PT. Wika Yasa Kso ).
26
Pada sebuah konstruksi pilar/pier memiliki beberapa bagian yaitu pier head
atau kepala pilar dan badan pilar, serta apakah yang dimaksud pier head dan
badan pilar itu? Pier head atau kepala pilar merupakan istilah yang dipakai pada
pilar jembatan, dimana pier head ini dapat didefinisikan sebai bagian dari pilar
jembatan yang memilikiki fungsi sebagai pemikul ujung perletakan jembatan,
antara girder/gelagar dan bearing pad atau elastomer sebagai dampalan girder ke
pier head. Bagian badan berikutnya pilar, merupakan dinding atau kolom pada
bagian pilar jembatan yang berada di belakang gaya dari pier head pada pondasi.
27
Pilar Jembatan ketanggan dibagi menjadi dua yaitu pilar barat dan pilar timur.
Pada pengerjaan pilar tersebut masing-masing membutuhkan volume pengecoran
sebesar 164 m3 (Sumber : Data Proyek), dengan pembagian sebagai berikut : 54 m3
untuk 4 pilar (badan pilar )dan 108 m3 untuk 2 kepala pilar.
Secara garis besar tahapan pembangunan pilar Jembatan ketanggan
adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan area pekerjaan pembangunan pilar, kemudian mengecek
sambungan yang akan menghubungkan antara bagian pilar dan juga bagian
footing.
b. Melaksanakan pembesian pilar sesuai dengan desain yang telah ditentukan
sebelumnya, pembesian di bagi menjadi beberapa segmen karena jika
langsung di selesaikan maka akan beresiko, oleh karena itu pembesian di
lakukan setiap 2 meter, setelah segmen pertama selesai di cor maka
segmen selanjutnya bisadikerjakan.
c. Pemasangan bekisting dilakukan setelah pembesian selelsai dilakukan,
bekisting memakai bahan dari multiplex dan juga dari balok kayu sebagai
pengunci bekisting, pada bagian bekisting yang berbentuk oval.
d. Pengecoran pilar dilakukan menggunakan beton ready mix, dengan tahapan
pengecoran di lakukan dengan bantuan truk mixer concrete lalu di
hubungkan ke saluran yang sudah di siapkan, di ujung saluran sudah ada
bucket dari excavator yang nantinya akan membantu menuangkan beton cair
ke bagian dalampilar
e. Perawatan beton di lakukan dengan menutupi pilar yang dengan terpal
selama 3 hari dan juga menyiraminya dengan air agar suhu dan kadar air
tetap terjaga ,
f. Pelepasan pilar dilakukan ketika umur dan kualitas beton sudah sampai pada
target yang diiginkan pekerjaan ini di awali dengan pelepasan balok kayu
sebagai pengunci kemudian dilanjutkan dengan pelepasan bekisting
multiplex
28
adalah bagian dari jembatan yang fungsinya untuk menopang girder. Seperti
halnya girder, pier head juga dapat dilaksanakandengan dua cara yaitu, dengan
menggunak menggunakan pier an pier head pabrikasi, dan pier head pabrikasi,
dan pier head cetak ditempat. head cetak ditempat.
Pier head adalah dudukan box girder serta sebagai penyalur beban lalu lintas
dan box girder ke pier. Sedangkan pier adalah benda yang merupakan penyalur
beban dari pier head ke pile cap yang bertujuan bertujuan agar beban yang
tersalur tersalur dari pier head dan box girder dapat diarahkan dengan diarahkan
dengan baik.
Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat pondasi cap merupakan
suatu cara untuk mengikat pondasi sebelum didirikan kolom di bagian atasnya.
elum didirikan kolom di bagian atasnya. Pier head portal adalah suatu sistem
yang terdiri dari bagian-bagian struktur yang saling berhubungan berhubungan
29
yang berfungsi berfungsi menahan menahan beban sebagai sebagai suatu kesatuan
kesatuan lengkap lengkap yang berdiri berdiri sendiri sendiri dengan atau tanpa
dengan atau tanpa dibantu oleh dibantu oleh diafragm diafragma- diafragma
horizontal atau sistem-sistem l a-diafragma horizontal atau sistem- sistem lantai.
Struktur atas merupakan struktur suatu bangunan yang berada di atas dari struktur
bagian bawah. Struktur atas adalah bagian dari suatu struktur yang mempunyai fungsi
untuk dapat menerima kombinasi pembebanan, yaitu beban mati, beban hidup, berat
sendiri struktur, dan beban lainnya yang direncanakan. Selain itu struktur bangunan atas
harus mampu mewujudkan perancangan desain sekaligus harus mampu menjamin segi
keamanan dan kenyamanan (Pudjianto dkk, 2004). Oleh karena itu bahan-bahan yang
digunakan dalam bangunan ini harus memenuhi kriteria dalam perencanaan. Kriteria
tersebut meliputi kuat, tahan api, awet untuk jangka panjang, mudah didapat dan
dibentuk, ekonomis serta mudah pemeliharaannya.
Perencanaan struktur atas harus mengacu pada peraturan atau pedoman standar
yang mengatur perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton bertulang, yaitu Standar
Tata Cara Penghitungan Struktur Beton nomor: SK SNI T-15-1991-03, Peraturan
Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983, Peraturan Perencanaan Tahan Gempa
Indonesia untuk Gedung tahun 1983, dan lain-lain (Dipohusodo, 1999).
Elemen-elemen yang terdapat pada struktur atas jembatan yang mencakup saat kerja
praktik antara lain :
31
Pekerjaan gelagar pada proyek Jembatan ketanggan dilakukan oleh PT. Wijaya
Karya (WIKA), gelagarnya pun menggunakan gelagar precast dan dibuat oleh PT.
Wijaya Karya itu sendiri.
Hydrodaulic jack
- Proses stressing dilakukan setelah gerder dinyatakan siap dan lolos tahap
pengecekan, pada proses stressing digunakan hydraulic pump PE 550 dan hydraulic
jack alat tersebut memberikan efek tarikan kepada kabel straind baja. Setelah proses
stressing selesai kabel straind baja yang terlalu panjang dapat dipotong dan menutup
nya dengan plester,
Alat alat kerja utama yang digunakan dalam pekerjaan Erection Precast
3.4.2.1 Tanah
3.4.2.2 Air
Kebutuhan air yang digunakan berasal dari sungai Sendang, yang terdapat pada
lokasi proyek, air pada pembangunan jembatan sendang berfungsi sebagai
berikut :
3.5.2.1 Air sungai digunakan untuk perawatan beton agar suhu tetap
terjaga dan juga menjaga kadar air agar tetap stabil , air di sedot dengan
pompa kemudian disiramkan ke area beton
Ready mix merupakan beton jadi yang sudah siap untuk di aplikasikan
kedalam pekerjaan yang berada di lapangan, pada pekerjaan pembangunan
Jembatan ketanggan sub kontraktor yang ditunjuk oleh kontraktor adalah
wika Beton pada awal mulanya karena PT yasa patriasa bekerja sama dengan
wika menjadi wika yasa kso dan untuk sekarang ini pt yasa sudah punya
plant sendiri jadi pakai milik sendiri untuk penyuplai kebutuhan ready mix
pada proyek.
Besi baja yang digunakan harus memenuhi Standart Nasional (SNI) sesuai
dengan peraturan SNI 03-2487-2002. Besi baja digunakan untuk penulangan
Dinding Penahan Tanah, pondasi bore pile, abutment, pilar, balok gelagar,
dan balok diafragma. Proyek Jembatan ketanggan menggunakan besi dan
baja produksi dari Semarang.
Besi baja yang digunakan di Proyek Jembatan ketanggan adalah jenis ulir
dengan beberapa ukuran ,sebagai berikut :
Beton yang digukana proyek Jembatan Ketanggan ini diproduksi oleh Yasa
Patriasa Perkasa Ready Mix dan PT WIKA,spesifikasi agregat Ready Mix dari
WIKA sebagai berikut :
3.4.2.7 Precast
Proyek Jembatan Sendang menggunakan balok gelagar produksi PT.WIKA
BETON dengan mutu K350 dengan ukuran tulangan D20 (diameter 20 mm). Pada
pryek ini menggunakan balok gelagar dengan tinggi 2,1 m dan panjang total 100
m.
3.4.2.8 Bekisting Multiplek
Bekisting yang digunakan pada terbuat dari bahan multiplek yang mempunyai
ukuran 2,2 m x 1 m. Bekisting disangga dan direkatkan agar kuat sehingga hasil
pengecoran baik.
3.4.3.1 Work Permitt (Ijin Pekerjaan) Ijin pekerjaan diajukan oleh PT Putra Mas Indah
Baroe dan disetujui oleh pengawas PT Tri Patra Konsultan.
39
3.4.3.2 Mock Up (Acuan) Suatu standart bentuk dan hasil kualitas hasil pekerjaan yang
akan dijadikan acuan hasil pelaksanaan suatu pekerjaan . Semisal mock up pekerjaan
pembesian abutment. Mock ini diajukan oleh PT Putra Mas Indah Baroe berdasar
spesifikasi teknis.
3.4.2.7 Slump Test Pada proyek ini untuk pengendalian terhadap kualitas
beton, dilakukan uji slump terlebih dahulu sebelum melakukan pengecoran.
Kegunaan uji slump ini untuk mengetahui nilai slump test, yang diambil dari
tingkat kekentalan pada beton tersebut.Ketentuan dari nilai slump berkisar antara
65-80 cm, jika nilai yang dihasilkan kurang dari 65 cm maka beton tersebut
menandakan terlalu padat sedangkan untuk nilai slump yang dihasilkan lebih dari
80 cm maka beton tersebut menandakan terlalu cair.Dalam pengujian di lapangan
sebelum dilakukan pengecoran hasil uji slump test yaitu 75 cm, berarti campuran
yang digunakan memiliki mutu yang baik.
Tekan Beton Dilakukan guna memastikan mutu beton yang digunakan. Sampel
diambil sebelum melakukan pengecoran dan dimasukan kedalam tabung silinder
dengan diameter 15 cm dengan tinggi 30 cm .
40
Sample beton yang berumur 7 hari, 14 hari, dan 21 hari akan dites
dilaboratorium untuk mengetahui kuat tekan beton. Hasil dari tes akan dilihat pola
retakan dan hasil kuat tekannya. Pengunjian kuat tekan beton pada proyek kami
dilakukan di LaboratoriumTeknik Sipil Politeknik Semarang dan Laboratorium
Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Laporan didapat dari hasil pekerjaan harian yang telah dilaksanakan. Biasanya
laporan berisi tentang jumlah pekerja dan juga alat serta bahan yang digunakan di
proyek.Selain laporan harian ada juga laporan mingguan dan bulanan. Laporan
tersebut akan diserahkan ke pemilik proyek untuk mengetahui progres
proyek.Selama pengamantan kami di proyek bahwa setiap hari dibuat laporan
mingguan sesuai dengan item yang sedang dikerjakan untuk mengetahui progress
dari pekerjaan dilapangan.
41
alat harus digunakan sebaik-baiknya supaya alat tersebut tidak berhenti produksi
dan harus disesuaikan dengan pekerjaan yang ada.Di proyek pembangunan jembatan
sendang, pemakaian alat sudah optimal karena setiap alat digunakan dengan baik
pada saat jam kerja dan tidak ada alat yang tidak beroperasi pada saat jam kerja. Alat
yang disewa seperti excavator, ini disewa minimal 100 jam dan satu jamnya dikenai
biaya Rp 400.000 dan operatornya dibiayai sebesar Rp 250.000/hari, sedangkan alat
lain seperti Bored Pile Machine dengan diameter bor 80 cm, alat ini disewa sebesar
Rp 2.000.000 per meter. Harga ini sudah termasuk harga besi, cor, casing dan biaya
operator.
42
c. Tenaga Kerja
Pengendalian waktu pada proyek ini adalah bagian dari pengendalian proyek
yang berupa penjadwalan pelaksanaan pekerjaan supaya proyek tersebut bisa selesai
tepat waktu, supaya bisa melihat pekerjaan yang sudah terselesaikan maka dibuat
time schedule.Time schedule merupakan perencanaan waktu tiap pekerjaan, yang
berfungsi sebagai alat untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan sehingga suatu
pekerjaan dapat diketahui waktu untuk memulai, menyelesaikan, dan durasi waktu
yang dibutuhkan pada suatu pekerjaan serta pekerjaan yang dapat dikerjakan secara
bersamaan.
pekerjaan yang lain yakni pengerjaan dinding penahan tanah sebelah timur dan
pabrikasi besi sembari menunggu alat bored pile tiba dilokasi. Hal ini dilakukan
untuk memanfaatkan waktu yang ada agar waktu yang ada tidak terbuang
percuma.(Untuk kurva S bisa dilihat di lampiran ) Laporan yang digunakan untuk
kegiatan pengendalian kualitas pekerjaan dan waktu antara lain;
b. Laporan Mingguan
Laporan mingguan adalah kegiatan atau hasil yang sudah dicapai selama
satu minggu. Laporan mingguan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana atau
konsultan pengawas yang kemudian diserahkan kepada owner.
c. Laporan bulanan
Laporan bulanan adalah kegiatan atau hasil yang dicapai dalam satu bulan
untuk melaporkan hasil yang dicapai. Setelah itu dibuat rekapitulasi dari
laporan mingguan dan laporan harian yang berisi prestasi dari suatu pekerjaan
selama satu bulan dan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan yang ada
dilapangan. Untuk memecahkan masalah yang terjadi pada proyek ini maka
akan dilakukan beberapa rapat koordinasi yang bertujuan untuk mencari solusi
dari permasalahan-permasalah yang timbul supaya dapat terpacahkan dan
dapat berjalan dengan baik. Beberapa rapat yang dijalankan antara lain;
44
1. Rapat Mingguan
Rapat mingguan ini biasanya dihadiri oleh pemimpin proyek, kontraktor,
serta konsultan dalam waktu satu minggu sekali yang dilaksanakan pada hari
senin. Rapat mingguan biasanya membahas pelaksanaan pekerjaan yang ada
dilapangan atau mengevaluasi pekerjaan yang sudah dikerjakan untuk
mencapai suatu pekerjaan dalam waktu yang sudah ditentukan.
3.4.3.5 Kurva S
Pada proyek ini,dilihat dari kurva S yang didapat dari pihak kontraktor,
proyek jembatan ketanggan mengalami keterlambatan pada pengerjaan awal,
seperti pekerjaan mobilisasi, karena pada saat itu salah satu alat yang akan
digunakan mengalami keerusakan, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam
beberapa pekerjaan. Sedangkan dalam pengamatan kami selama melakukan
praktik kerja di proyek jembatan ketanggan, dimulai dari tanggal 23 agustus
2021 hingga 23 November 2021.Ada beberapa pekerjaan yang mengalami
kemajuan seperti pengerjaan tiang bor diameter 100 cm, pekerjaan ini
mengalami kemajuan sebesar 0,004 % dari rencana awal.Namun, ada juga
pekerjaan yang mengalami keterlambatan, seperti yang terjadi di minggu ke-4
bulan desember 2021.Terjadi perbedaan yang tidak terlalu jauh, pada rencana
awal pekerjaan diperkirakan mencapai 95,997%, namun pada realisasinya
terjadi penurunan sebesar 94,510%.Adanya selisih sebesar 1,487%.Menurut
saya penurunan ini terjadi dikarenakan cuaca, pada waktu akhir bulan
November dan bulan Desember hujan sering terjadi di lokasi proyek, sehingga
proyek sering dihentikan karena adanya hujan.
BAB IV
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Pengadaan bahan dan peralatan pada suatu proyek konstruksi adalah pembelian
bahan atau sewa peralatan konstruksi, yang akan dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan. Pengadaan bahan dan
peralatan konstruksi disesuaikan dengan tahap pekerjaan yang sedang berlangsung.
Bahan dan peralatan diusahakan semaksimal mungkin untuk tidak menganggur,
karena akan berdampak pada pengeluaran dana proyek nantinya. Selain waktu
pengadaan, penempatan material juga sangat berpengaruh pada efektivitas dan
keselamatan kerja, sehingga kerusakan bahan bangunan sebelum digunakan dapat
dikurangi, terutama pada bahan bangunan yang rentan akan kondisi lingkungan
seperti semen dan baja yang sangat peka terhadap air dan udara. Maka dari itu
diperlukan manajemen pengadaan bahan dan peralatan untuk menunjang kelancaran
proyek.
Sub bab ini akan membahas beberapa bahan konstruksi dan peralatan kerja/alat
berat yang digunakan dalam proyek, khususnya untuk pembangunan Under Bridge
jembatan ketanggan
47
Alat-alat berat yang digunakan dalam pembangunan Under bridge Ketanggan Seksi
2 pada proyel paket 1.2 pembangunan jalan dan jembatan kawasan industri terpadu
KIT batang antara lain sebagai berikut :
1. Excavator (Back Hoe) 15. Mal
2. Dump Truck
3. Water Tank Truck
4. Drop Hammer Crawler Crane
5. Concrete Vibrator
6. Concrete Pump
7. Truck Mixer
8. Generator Set
9. Bar Cutter
10. Bar Bender
11. Bekisting
12. Pompa Air
13. Las Listrik
14. Steel Plate
48
2. Dump Truck
Dump Truck adalah jenis truk yang digunakan sebagai alat angkut karena dapat
bergerak bebas dan cepat serta memiliki kapasitas yang besar. Dinamakan dump truck
karena dapat membuang muatan secara otomatis. Penumpahan muatan (dumping)
dilakukan dengan cara hidrolis yang menyebabkan bak terangkat pada satu sisi (sisi
depan), sedang sisi lain yang berhadapan berputar sebagai engsel. Dump truck yang
digunakan memiliki kapasitas 6 m3 material tanah. Contoh Dump Truck dapat dilihat
49
Water Tank Truck pada proyek ini digunakan untuk menyirami area proyek. Fungsi
penyiraman pada area proyek ini dimaksudkan untuk mengurangi debu dan juga untuk
menjaga kadar air tanah yang akan dipadatkan. Contoh Water Tank Truck dapat dilihat
pada Gambar 4.1.1.3
perencanaan pondasi dapat dikatakan benar dan aman apabila beban yang di teruskan
pondasi ketanah tidak melampaui ketahanan tanah itu sendiri (tanah masih dalam
keadaan elastis/yield sewaktu dibebani) untuk memastikan hal ini diperlukan banyak
sekali penyelidikan untuk mengetahui sifat-sifat tanah dalam mendistribusikan beban.
Pile Driving Analyzer (PDA) merupakan solusi yang tepat sebagai salah satu metode
pembebanan untuk mengetahui perilaku tanah lapis perlapisnya sesuai dengan
penyelidikan tanah awal sewaktu dibebani. PDA memakai sistem gelombang yang
ditimbulkan oleh impact hammer dan reaksi tanah dengan memakai software
gelombang PDA-W. PDA tidak memakan waktu yang lama dalam pekerjaan nya,
hemat dalam biaya dan tingkat keakuratan nya yang baik. penyelidikan PDA telah
dituangkan dalam ASTM 4945. Pile Driving Analyzer (PDA Test) merupakan
pengujian teknis kelayakan tiang pondasi.
Jenis tiang pondasi yang dapat di uji pada umumnya adalah bore pile, spun pile,
square pile, beton, steel, dsb. PDA Test bertujuan untuk mengetahui : Daya dukung aksial
tiang Keutuhan / integritas tiang Efisiensi energi yang ditransfer
5. Concrete Vibrator
Concrete vibrator adalah suatu alat untuk memadatkan beton saat pengecoran.
Tujuan penggunaan alat ini adalah agar tidak terdapat pori dalam beton atau terjadinya
penggumpalan kerikil-kerikil ditempat-tempat tertentu dan mengeluarkan gelembung
udara yang terdapat dalam beton. Syarat-syarat penggunaan vibrator menurut PBI
(Peraturan Beton Indonesia) 1971 antara lain:
6. Concrete Pump
Concrete Pump adalah alat untuk menaikkan beton / readymix ke lokasi pengecoran
sehingga memudahkan dan mempercepat pelaksanaan pengecoran. Dalam pelakasanaanya
concrete pump mempunyai beberapa tahap sebelum dimulai pemompaan. Sebelum
digunakan, pipa concrete pump harus dilumuri dengan mortar agar beton yang akan
menggalir tidak melekat pada permukaan dalam pipa. Mortar diangkut oleh truck mixer
lalu dituangkan ke concrete pump, selanjutnya persiapan proses pemompaan mortar.
Setelah dituangi oleh mortar, concrete pump dapat digunakan untuk memompa beton segar
yang sudah dituangkan.
Umumnya penggunaan concrete pump digunakan untuk mengecor lokasi yang susah
dijangkau dan bervolume besar. Concrete pump terdiri dari selang yang terlipat-lipat. Pipa
concrete pump dapat dimodifikasi panjangnya sesuai kebutuhan.
Pertimbangan menggunakan concrete pump antara lain :
1. Volume beton yang akan dicor besar
2. Lokasi cor terlalu jauh atau tinggi.
3. Pelaksanaan pengecoran akan lebih cepat.
4. Kontinuitas pengecoran dapat dijaga untuk menghindari keterlambatan.
5. Koordinasi saat pengecoran dan penumpahan beton lebih mudah.
Alat ini bekerja dengan sistem tekanan hidraulis, namun untuk menaikan adukan
beton digunakan tekanan udara yang ditimbulkan kompresor. Untuk mencapai tempat-
tempat yang jauh menggunakan pipa-pipa yang dapat disambung. Gambar concrete pump
diperlihatkan pada Gambar 4.1.1.7
53
7. Truck Mixer
Concrete Mixer Truck merupakan alat untuk mengangkut campuran adukan beton
dari tempat pembuatannya di batching plan menuju lokasi pengecoran di proyek.
Kelebihan dari pembuatan campuran adukan beton di batching plan ialah campuran
beton dapat dikontrol kualitasnya sesuai dengan mutu beton yang diinginkan.
Concrete Mixer Truck memiliki silinder aduk yang terus berputar selama
pengangkutan ke lokasi proyek, supaya campuran adukan beton tidak mengeras selama
pengangkutan ke lokasi proyek. Selama perjalanan dari tempat pembuatan adukan
sampai ke proyek, perputaran molen tidak boleh berhenti, hal ini dimaksudkan agar
adukan beton merata. Kapasitas satu truck mixer ± 7 m3. Contoh Concrete Mixer Truck
dapat dilihat pada Gambar 4.1.1.8
8. Generator Set
Generator Set merupakan satu set alat yang berfungsi menghasilkan daya listrik.
Generator set yang digunakan memiliki daya 125 kVA digunakan pengerjaan las,
pemotongan tulangan di lapangan, penerangan ketika di malam hari dan sebagainya.
Contoh Generator set dapat dilihat pada Gambar 4.1.1.9
9. Bar Cutter
Bar cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong tulangan yang panjangnya
telah direncanakan untuk penulangan. Cara kerja alat ini adalah tulangan baja yang
akan dipotong dimasukan kedalam celah yang didalamnya terdapat gigi pemotong dari
baja, kemudian handle ditekan kebawah sehingga gigi pemotong mendesak dan
memotong baja tersebut. Contoh Bar Cutter dapat dilihat pada Gambar 6.11.
Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokan tulangan baja yang
telah direncanakan panjangnya dan akan dipakai sebagai tulangan pokok maupun
begel/sengkang. Baja tulangan yang akan dibengkokan diletakan diantara pokok-
pokok baja. Ujung baja yang berdekatan dengan baja pokok dipegang dengan
menggunakan pembengkok dan diputar sesuai sudut yang diinginkan. Contoh Bar
Bender dapat dilihat pada Gambar6.2.1
11. Bekisting
Bekisting digunakan sebagai cetakan beton, pada proyek ini digunakan bekisting
konvensional
a. Rangka Scaffolding
Rangka scaffolding digunakan sebagai sebagai plat injak agar biasanya di
gunakan untuk tangga dan juga untuk menyangga untuk pembuatan pier head
scafolding sangat cocok untuk plat injak dengan struktur yang kokoh bisa menopang
besi besi yang di gunakan tulangan untuk pembuatan suatu bangunan seperti pier
head dan juga kuat untuk menyangga cor , Gambar contoh scaffolding dapat dilihat
pada Gambar 4.1.1.13
scaffolding
Pada pekerjaan proyek sering terdapat air yang menggenang, baik dari saluran air
sekitar ataupun dari air hujan. Oleh karena itu, pompa air digunakan untuk membuang
air yang menggenang sehingga pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Seperti pada
proyek ini setelah dilaksanakan pekerjaan spun pile rembesan air dari sungai masuk
pada galian sehingga menggenang disekitar spunpile dan digunakan pompa air untuk
membuang air yang menggenang sehingga dapat dilaksanakan pekerjaan selanjutnya.
Contoh pompa air dapat dilihat pada Gambar 4.1.1.14
57
Las listrik digunakan untuk menyambung tulangan dan berbagai macam benda yang
terbuat dari besi yang memerlukan kekuatan daya ikat yang tinggi, seperti
penyambungan spun pile. Contoh gambar las listrik dapat dilihat pada Gambar 6.6.1
Steel Plate digunakan sebagai alat kerja alat berat pada saat di lapangan dengan
tujuan agar tidak terjadi lendutan yang besar pada tanah dasar. Gambar steel plate
dapat dilihat pada Gambar 6.7.1
58
Gambar 4.1.1 16
Steel Plat ( Dok.
Pribadi, 2017)
15. Mal
Mal ini digunakan untuk memasang tulangan spiral antara pondasi bore pile
sehingga dapat menghasilkan tulangan spiral yang rapi dan sesuai dengan diameter
yang di desain.
Contoh mal dapat dilihat pada Gambar 6.8.1
Gambar 4.1.1
17 Mal ( Dok.
Pribadi, 2017)
59
1. Peralatan Pengukuran
a. Theodolit
Theodolie berfungsi sebagai alat pengukuran jarak, elevasi suatu titik
diproyek. Alat ini digunakan setiap sebelum dan setelah pekerjaan dilakukan
misalnya sebelum pengeboran, dilakukan pengukuran menggunakan theodolie
topocone untuk mengetahui titik-titik yang akan pancang. Contoh gambar alat
theodolit ini dapat dilihat pada ambar.
60
b. Waterpass
Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang
dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan.
Beda tinggi tersebut ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong)
horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang vertical. Sedangkan
pengukuran yang menggunakan alat ini disebut dengan Levelling atau
Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka
1. Peralatan Pengujian
Kegiatan pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa mutu bahan
yang ada di lapangan sudah sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Hal
ini bertujuan untuk tercapainya salah satu tujuan proyek yaitu tepat mutu.
62
Uji Slump adalah suatu uji yang digunakan untuk menentukan konsistensi
dari campuran beton segar yang ada untuk menentukan tingkat workability suatu
pekerjaan beton. Uji ini dilakukan untuk menunjukan apakah campuran beton
kekurangan, kelebihan, atau sudah cukup air.
Dalam pengujian slump ini alat yang diperlukan adalah kerucut Abrams
dengan tinggi 30 cm, diameter bawah 30 cm, dan diameter atas 10 cm, batang
logam bulat dengan panjang 50 cm dan diameter 2 cm, pelat logam rata dan kedap
air sebagai alas, sendok adukan serta pita untuk pengukuran. Gambar untuk alat
slump test dapat dilihat pada Gambar 4.1.2.4 sampai Gambar 4.1.2.6
Uji kuat tekan beton adalah uji pada campuran beton untuk mengetahui
berapa kuat tekan beton, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan. Alat untuk pengujian ini antara lain adalah cetakan benda uji,
batang logam, serta sekop. Contoh alat pembuatan uji kuat tekan beton dapat dilihat
pada Gambar 7.5.1
64
Bahan konstruksi yang digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Baja Tulangan
2. Beton Ready Mix
3. Oil Formwork dan Calbond
4. Kawat Bendrat
5. Beton Decking
65
1. Baja Tulangan
Menurut SNI 1729-2015 (Badan Standarisasi Nasional, 2015), tulangan yang
dapat digunakan pada elemen beton bertulang di batasi hanya pada Baja Tulangan dan
Kawat Baja saja. Belum ada peraturan yang mengatur penggunaan tulangan lain, selain
dari baja tulangan atau kawat baja tersebut.
Beton segar (ready mix) adalah beton segar siap cor yang pembuatannya dilakukan di
luar lokasi proyek oleh pabrik pembuatannya.Beton ready mix haruslah berasal dari
66
perusahaan batching plan yang disetujui. Dalam proyek pembangunan proyek ini beton
ready mix dipesan dari PT. Waskita Beton Precast dengan syarat nilai slump 10 ±2 dan
mutu beton fc’ 20 MPa untuk Footing, fc’ 10 MPa untuk Lane Concrete dan 30 MPa untuk
dinding. Tujuan pemakaian beton ready mix adalah untuk mendapatkan kemudahan di
dalam pelaksanaan proyek, yaitu tidak lagi menyediakan peralatan untuk membuat beton
dan lokasi penampungan meterial dan pembuat beton.
Lokasi dari batching plan PT. Waskita Beton Precast yang digunakan pada proyek
ini berada di Kecamatan Gringsing dan Kecamatan Kandeman, Batang, dengan kapasitas
90m3/jam. Pemilihan batching plan haruslah diusahakan sedekat mungkin dari lokasi
proyek, karena diharapkan waktu satu siklusnya tidak terlalu lama sehingga tidak
memerlukan terlalu banyak truk mixer. Jika terlalu banyak truk mixer yang digunakan,
proyek harus menyediakan lahan yang cukup untuk memarkir truk-truk mixer tersebut.
Batching plan dapat dilihat pada Gambar 4.1.2.9
4. Kawat Bendrat
Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar tulangan utama dan sengkang yang
diikat dengan sistem silang. Contoh kawat bendrat dapat dilihat pada Gambar 8.0.0.
5. Beton Decking
Beton decking terbuat dari adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1:2 yang
dibentuk seperti tahu dengan ketebalan 7-15 cm sesuai dengan tebal selimut yang
ditentukan. Beton deking digunakan untuk menjaga ketebalan selimut beton sesuai seperti
yang telah direncanakan. Contoh beton Decking dapat dilihat pada Gambar 4.34.
6. Styrofoam
Styrofoam adalah salah satu bahan sejenis serat yang berfungsi sebagai bahan
penutup beton untuk proses perawatan beton (curing). Pemberian bahan ini
dimaksudkan untuk melindungi beton dari sinar matahari langsung untuk mengurangi
terjadinya proses penguapan yang berlebih pada beton yang akan menyebabkan
terjadinya retakan pada beton. Penggunaan styrofoam biasanya diugunakan pada cor
lean concrete maupun rigid pavement. Contoh styrofoam dapat dilihat pada Gambar
8.2.1
a. Spesifikasi Pekerjaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi ini ada beberapa spesifikasi
yang dijadikan sebagai acuan dalam melakukan tahapan pekerjaan spun
pile antara lain diameter, luas penampang, mutu beton, dan ukuran tiang.
Diameter : 100 cm
Panjang Upper : 10 m
71
START
Penulangan
Pengecoran dengan fc 30
a. Pekejaan Pemetaan
Pemetaan merupakan pekerjaan penentuan titik yang akan dipancang yang
dilakukan oleh surveyor menggunakan alat theodolit total station. Kegiatan
pemetaan ini akan memperoleh suatu patokan yang tepat antara koordinat pada
gambar kerja dengan kondisi lapangan. Biasanya, setelah selesai pemetaan,
72
surveyor akan menandai titik yang akan di bor dengan bendera kecil yang sudah
ditulisi nama titik tersebut (misal P1- 4).
Cara untuk melakukan pengukuran lokasi spun pile adalah dengan mengetahui
koordinat tempat alat berdiri. Tempat alat berdiri bisa dari titik ikat atau tempat
lain yang dekat dengan lokasi pekerjaan. Cara untuk mengetahui koordinat tempat
berdiri alat adalah dengan meletakan prisma di atas titik ikat yang sudah diketahui
koordinatnya, input koordinat titik ikat tersebut ke alat total station. Setelah itu,
menembakkan alat ke prisma dan akan diketahui jarak serta koordinatnya.
- Melakukan penembakan dengan total station lagi hingga jarak pada layar
menjadi 0
± 0.005 m dan beri patok sebagai tanda pada lokasi yang
diketahui. Contoh pekerjaan pemetaan dapat dilihat pada
Gambar 8.3.1.
b. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan sebelum proses pemancangan dilakukan
dengan menggunakan excavator dalam perataan tanah. Pada pekerjaan ini
dipasang pelat-pelat baja agar tanah dasar yang ada disekitar lokasi pemancangan
tidak mengalami lendutan yang besar ketika alat-alat berat, seperti mesin bor dan
crawler crane berada di atasnya. Jika sampai mengalami lendutan, biaya untuk
mengangkat alat-alat itu lebih besar dibanding biaya yang diperlukan untuk
mengadakan pelat-pelat tersebut. Contoh pekerjaan persiapan dapat dilihat pada
Gambar 8.4.1
74
1. Tulangan Footing
Tulangan pokok : (BJTD = 40)
dengan spesifikasi :
Slump 75
Lantai kerja
Contoh pekerjaan pemasangan penulangan footing dapat dilihat pada Gambar 8.9.1.
a. Spesifikasi Pekerjaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan dinding ada beberapa spesifikasi yang
dijadikan sebagai acuan dalam melakukan tahapan pekerjaan antara lain :
- Tulangan Kolom
Tulangan pokok : Mutu baja BJTD 400 MPa
Tulangan geser : Mutu baja BJTP 240 Mpa
Selimut beton : 10-15 cm
Beton Decking dipasang tiap 2,5 m agar tulangan tidak geser dan tetap pada
porosnya saat ditutup dengan bekisting.
81
- Beton Dinding
Beton yang digunakan untuk dinding setinggi 4,5 m diproduksi oleh PT.
Wika Yasa Kso Beton Precast dengan spesifikasi :
Slump 70
3. Pekerjaan Pengecoran
4. Pekerjaan Finishing
Alur pelaksanaan pekerjaan dinding dapat dilihat pada Gambar 9.2,1
STAR
T
Pekerjaan Pembesian
Ya
Sesuai dengan Shop
Drawing
Pengecor
an
Melepas Bekisting
FINIS
H
Tabel 4.1.2 1 Alur Pekerjaan Dinding
82
1. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian pada kolom dilakukan bersamaan pada saat proses
pembesian pada footing. Tulangan utama pada kolom digunakan tulangan ulir
dengan D25, dan tulangan sengkang pada dinding digunakan tulangan ulir dengan
D16. Setelah proses pemasangan tulangan utama selesai, barulah dipasang
tulangan sengkang pada kolom.Setelah kedua proses ini selesai, pekerjaan
selanjutnya baru melakukan pengecoran pada footing terlebih dahulu kemudian
baru dilanjutkan untuk pekerjaan dinding Jembatan. Contoh pekerjaan pembesian
dapat dilihat pada Gambar 9.2.1
4. Pekerjaan Finishing
Setelah proses pengecoran beton dinding, pekerjaan selanjutnya adalah
pelepasan bekisting dinding, yang dilakukan setelah 2 hari pengecoran yang
dilakukan. Setelah pelepasan bekisting kolom selesai, dilanjutkan dengan
pekerjaan curing beton dengan melapisi kolom menggunakan plastik, agar tidak
terjadi kerusakan pada beton akibat penguapan berlebih. Gambar curing beton
dapat dilihat pada Gambar
84
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
1. Mengenai ketidaklayakan alat, seharusnya pihak kontrkator bisa
memilih memesan alat bor di tempat lain, yang setidaknya memiliki
jarak yang tidak cukup jauh, sehingga keterlambatan bisa diatasi.
DAFTAR PUSTAKA