Anda di halaman 1dari 4

PRESS RELEASE

PERNYATAAN SIKAP PENGURUS IKATAN KELUARGA FLOBAMORA (IKF)


PROVINSI PAPUA, KABUPATEN JAYAPURA DAN KOTA JAYAPURA
ATAS
TINDAKAN MELAWAN HUKUM PARA OKNUM ORMAS GARUDA KUPANG
TERHADAP
MAHASISWA/I PAPUA PADA TANGGAL 1 DESEMBER 20023
DI KOTA KUPANG
Berdasarkan Peristiwa dan Fakta Hukum yang terjadi pada hari Jumat tanggal 1
Desember 2023 di Kota Kupang, dilakukan oleh PARA OKNUM ORMAS GARUDA
Kupang terhadap ANAK, ADIK, SAUDARA-SAUDARI KAMI merupakan
MAHASISWA/I PAPUA saat DEMONTRASI DAMAI atau DEMO DAMAI, terungkap
melalui Video yang telah beredar luas di ruang publik.
Bahwa menurut hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap
DEMONSTRASI DAMAI atau DEMO DAMAI yang dilakukan oleh ANAK, ADIK,
SAUDARA-SAUDARI KAMI merupakan MAHASISWA/I PAPUA di Kota Kupang
pada tanggal 1 Desember 2023 adalah HAK WARGA NEGARA INDONESIA, telah
DIJAMIN dan DILINDUNGI oleh NEGARA RI sebagaimana dimaksud dalam Pasal
28 UUD 1945, berbunyi : “Hak Warga Negara dan Penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupuan tulisan dan sebagainya,
syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang”.
Bahwa terhadap syarat-syarat Demonstrasi telah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Demonstrasi.
Bahwa oleh karena hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka
Kami Pengurus Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Provinsi Papua, Kabupaten dan
Kota Jayapura mewakili Ketua Umum atas nama Hj, Sulaiman Hamzah dan seluruh
warga IKF Provinsi Papua, Kabupaten/Kota Jayapura, dengan ini menyatakan
SIKAP, pada pokoknya sebagai berikut :
1. Dengan Kerendahan Hati dan berdasarkan Hati Nurani menyampaikan
Permohonan Maaf sebesar-sebesarnya kepada ANAK, ADIK, SAUDARA-
SAUDARI KAMI merupakan MAHASISWA/I PAPUA sebagai KORBAN dan
Kelaurga Besar Korban serta seluruh Keluarga Kami Orang Asli Papua di Tanah
Papua atau setidak-tidaknya yang berada di wilayah hukum Negara RI.

1
2. MENGUTUK dan MENGECAM KERAS atas TINDAKAN MELAWAN HUKUM
oleh PARA OKNUM PENGURUS DAN ANGGOTA ORMAS GARUDA KUPANG
dengan cara PREMANISME, MAIN HAKIM SENDIRI, PROVOKASI, ANARKIS,
SARA, MERAMPAS KEWENANGAN INSTITUSI NEGARA RI dalam hal
KEAMANAN dan KERTERTIBAN UMUM yaitu KEPOLISIAN REPUBLIK
INDONESIA dibantu oleh TENTARA NASIONAL INDONESIA jika dibutuhkan,
PENGANIAYAAN, PENGROYOKAN dan telah MERAMPAS KEMERDEKAAN
ANAK, ADIK, SAUDARA-SAUDARI KAMI merupakan MAHASISWA/I PAPUA di
Kota Kupang dalam hal BERKUMPUL, MENGELUARKAN PIKIRAN DENGAN
LISAN MAUPUAN TULISAN DAN SEBAGAINYA.
3. MEMINTA dan MENDESAK PARA OKNUM PENGURUS dan ANGGOTA
ORMAS GARUDA Kupang diduga kuat sebagai PELAKU TINDAK PIDANA serta
KELUARGA BESAR PARA OKNUM PENGURUS dan ANGGOTA ORMAS
GARUDA Kupang dalam waktu sesingkat-singkatnya segera menyampaikan
Permohonan Maaf sebesar-sebesarnya kepada ANAK, ADIK, SAUDARA-
SAUDARI KAMI merupakan MAHASISWA/I PAPUA sebagai KORBAN dan
Kelaurga Besar Korban serta seluruh Keluarga Kami Orang Asli Papua di Tanah
Papua atau setidak-tidaknya yang berada di wilayah hukum Negara RI.
4. MEMINTA dan MENDESAK Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur merupakan
Wakil Pemerintah Pusat di daerah, wajib memberikan Perlindungan,
Kemananan, Kenyamanan dan Menjamin Biaya Pengobatan bagi ANAK, ADIK,
SAUDARA-SAUDARI KAMI merupakan MAHASISWA/I PAPUA sebagai
KORBAN atas Tindakan Para Oknum dimaksud, termasuk biaya Visum Et
Repertum bagi Korban demi Kepentingan Hukum selanjutnya.
5. MEMINTA dan MENDESAK saudara Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur
selaku Kepala Daerah NTT dalam waktu sesingkat-singkatnya segera
menyampaikan Permohonan Maaf kepada ANAK, ADIK, SAUDARA-SAUDARI
KAMI merupakan MAHASISWA/I PAPUA sebagai KORBAN dan Kelaurga Besar
Korban serta seluruh Keluarga Kami Orang Asli Papua di Tanah Papua atau
setidak-tidaknya yang berada di wilayah hukum Negara RI.
6. MEMINTA dan MENDESAK Kepala Kepolisian Daerah Nusantara Tenggara Timur
(NTT) agar memerintahkan Kepala Direktorat Reserse Umum Polda NTT, dalam
waktu sesingkat-singkatnya segera mencari, menemukan, menangkap, menahan
dan melakukan Proses Hukum Pidana selanjutnya terhadap Para Oknum
2
Pengurus dan Anggota ORMAS GARUDA Kupang dan/atau Setiap Orang yang
menyuruh, ikut serta, turut serta, membantu dan membiarkan TINDAK PIDANA
terjadi, tanpa adanya perlakuan diskriminatif.
7. MEMINTA dan MENDESAK Presiden Republik Indonesia dalam waktu sesingkat-
singkatnya segera MEMBEKUKAN dan MENCABUT IZIN ORMAS GARUDA
Kupang. Mengingat Tindakan Melawan Hukum oleh Para Oknum Pengurus dan
Anggota Ormas Garuda secara NYATA patut diduga kuat telah MENGHINA
NEGARA RI, karena jika dibiarkan, maka terkesan NEGARA RI seolah-olah
KALAH dari TINDAKAN PREMANISME oleh Para Oknum dihadapan Mata
Rakyat RI selaku Pemilik Kedaulatan Negara RI. Terlebih Tindakan Para Oknum
Pengurus dan Anggota ORMAS GARUDA Kupang terhadap ANAK, ADIK,
SAUDARA-SAUDARI KAMI merupakan MAHASISWA/I PAPUA di Kota Kupang
telah terjadi yang KEDUA kalinya.
Bahwa selain daripada itu Kami menduga kuat Para Oknum Pengurus dan Anggota
Ormas Garuda Kupang BUKAN Orang Asli NTT dan TIDAK TAHU tentang
SEJARAH MELANESIA, karena apabila Orang Asli NTT dan TAHU tentang
SEJARAH MELANESIA, maka PASTI memiliki Kewajiban Moral secara Hukum Adat
Melanesia membantu Aparat Kemanan RI untuk menjaga, melindungi, mengayomi,
dan membela ANAK, ADIK, SAUDARA-SAUDARI KAMI merupakan MAHASISWA/I
PAPUA sebagai Warga Negara RI yang SADAR dan TAAT pada HUKUM POSITIF
RI terkhusus sebagai Masyarakat Adat Melanesia.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas yang Patut menurut hukum, maka
TIDAK ADA ALASAN HUKUM bagi Para Oknum Pengurus dan Anggota ORMAS
GARUDA, TIDAK DIPROSES HUKUM secara PIDANA oleh PENYIDIK POLDA NTT,
PENUNTUT UMUM Kejaksaan Tinggi Kupang dan MAJELIS HAKIM Pengadilan
Negeri Kupang.
Bahwa apabila PARA OKNUM PENGURUS dan ANGGOTA ORMAS GARUDA
Kupang diduga kuat sebagai PELAKU TINDAK PIDANA atau PERBUATAN
MELAWAN HUKUM lainnya serta KELUARGA BESAR PARA OKNUM PENGURUS
dan ANGGOTA ORMAS GARUDA Kupang, TIDAK MEMILIKI IKTIKAD BAIK dalam
perkara ini, maka saran dan pendapat hukum kami, PARA KORBAN segera
meminta pendampingan hukum kepada Para Advokat baik pada kantor Hukum
Advokat maupun pada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang berada di Kota
Kupang dan sekitarnya sebagai KORBAN dalam Perkara Pidana dan mengajukan
3
gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) secara Perdata pada Pengadilan Negeri
Kupang terhadap Para Oknum Pengurus dan Anggota ORMAS GARUDA Kupang.
Demikian pernyataan ini disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik
serta demi Penegakan Hukum Negara RI yang bermartabat, berwibawa dan
beradab, diucapkan terima kasih.
Jayapura, 3 Desember 2023
Hormat kami
Pengurus
Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Provinsi Papua
Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kabupaten Jayapura
Dan
Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kota Kabupaten
Atas nama Ketua Umum IKF Provinsi Papua
Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan Advokasi IKF Provinsi Papua
Ttd
MATHEUS MAMUN SARE, S. H
Ketua IKF Kabupaten Jayapura
Ttd
FERIANTO RAGA LAWA, S.H
Ketua IKF Kota Jayapura
Ttd
STANIS HIKE, S. H

Anda mungkin juga menyukai