Anda di halaman 1dari 48

P3B ATAS PENGHASILAN TENAGA AHLI,

PEGAWAI, PEJABAT PEMERINTAH,


ANGGOTA DIREKSI, PELAJAR DAN
PESERTA PELATIHAN, DOSEN, ARTIS,
ATLET, DAN PENGHASILAN LAINNYA
Group 6
Member of group

Jovinca Anggi D K Shifa Tasya Salsabila Ezra Ruth Natalia


40011421650013 40011421650071 40011421650073

Tri Puji Astuti Nabila Haura Akmelia Vigo Adhitama Majid


40011421650091 40011421650111 40011421650131
Bab 17

P3B ATAS PENGHASILAN


TENAGA AHLI

Let's get started


ISTILAH
PEKERJAAN
BEBAS
pada umumnya meliputi pekerjaan di
bidang ilmu pengetahuan, kesusastraan,
kesenian, kegiatan pendidikan atau
pengajaran, demikian pula pekerjaan-
pekerjaan bebas oleh para dokter, ahli
hukum, ahli teknik, arsitek, dokter gigi, dan
akuntan.
PRINSIP UMUM
PEMAJAKAN
atas penghasilan yang diperoleh/diterima dari pekerjaan bebas

Tax Treaty pasal 15 (1)

Penghasilan yang diperoleh penduduk dari suatu negara pihak


pada persetujuan (negara domisili) sehubungan dengan jasa
profesional atau kegiatan lainnya yang bersifat independen hanya
akan dikenakan pajak di negara itu (negara domisili) kecuali:
dIKENAKAN PAJAK
NEGARA SUMBER
jika ia memiliki tempat tetap (fixed base)
teratur yang tersedia baginya di negara
lain (negara sumber) untuk tujuan
melakukan aktivitasnya, atau

jika ia tinggal di negara lain untuk suatu


masa atau periode sebesar atau
melebihi .... hari dalam dua belas bulan
(melebihi time test yang ditentukan oleh
kedua negara ketika melakukan
perundingan P3B).
RANGKUMAN PRINSIP UMUM PEMAJAKAN
PENGHASILAN TENAGA AHLI
hanya akan dikenakan pajak di negara tersebut (negara domisili)
kecuali jika pekerjaan itu dilakukan di negara pihak pada Persetujuan
lainnya (negara sumber)
tidak melebihi time test yang ditentukan dalam tax treaty kedua
negara
imbalan jasa itu dibayarkan oleh, atau atas nama pemberi kerja yang
bukan merupakan penduduk negara lain tersebut, dan
imbalan jasa itu tidak akan menjadi beban BUT atau tempat usaha
tetap (fixed based) yang dimiliki oleh pemberi kerja itu di negara lain
(negara sumber) tersebut.

Next : Time Test Table


tIme test INdependent
personal servIces
Tabel berikut memerincikan time test
keberadaan/domisili wajib pajak luar negeri berkaitan
dengan pemberian jasa profesional (independent
personal service) di negara sumber yang berdasarkan
Pasal 14 P3B Indonesia tentang Pekerjaan Dalam
Hubungan Kerja (Dependent Personal service).
NO. NEGARA TIME TEST 17 Hongkong 183 hari/12 bulan 35 Norway 90 hari/12 bulan 52 Suriname 183 hari/12 bulan

1 Algeria 91 hari/12 bulan 18 Hungary 90 hari/12 bulan 36 Pakistan 90 hari/12 bulan 53 Sweden 90 hari/12 bulan

2 Australia 120 hari/12 bulan 19 India 91 hari/12 bulan Papua New 54 Switzerland 183 hari/12 bulan
37 183 hari/12 bulan
Guinea
3 Austria 90 hari/12 bulan 20 Iran Tidak Diatur 55 Syria 183 hari/12 bulan
38 Philippines 90 hari/tahun kalender
4 Bangladesh 183hari/12 bulan 21 Italy 90 hari/12 bulan 56 Taiwan 120 hari/tahun pajak
39 Poland 91 hari/tahun pajak
5 Belgium 91 hari/12 bulan 22 Japan 183 hari/tahun kalender 57 Thailand 183 hari/tahun pajak
40 Romania 120 hari/12 bulan
Brunei 23 Jordan 90 hari/12 bulan 58 Tunisia 120 hari/tahun pajak
6 183 hari/12 bulan
Darussalam 41 Portugal 120 hari/12 bulan
24 Korea Selatan 90 hari/tahun kalender 59 Turkey 183 hari/12 bulan
7 Bulgaria 91 hari/tahun pajak 42 Qatar 120 hari/12 bulan
25 Korea Utara 183 hari/12 bulan
United Arab Tempat Usaha Tetap
60
8 Canada 120 hari/12 bulan 43 Rusia Tidak Diatur Emirate (Fixed Base)
26 Kuwait 183 hari/12 bulan

9 Croatia 90 hari/12 bulan 44 Saudi Arabia Tidak Diatur 61 Ukraine 183 hari/12 bulan
27 Luxembourg 91 hari/tahun pajak

10 Czech 91 hari/tahun pajak 45 Seychelles 90 hari/12 bulan United


28 Malaysia 183 hari/tahun kalender 62 91 hari/12 bulan
Kingdom
11 China 183 hari/12 bulan 29 Mexico 91 hari/tahun pajak 46 Singapore 90 hari/12 bulan
United States
12 Denmark 91 hari/12 bulan 63 120 hari/12 bulan
30 Mauritius 183 hari/12 bulan 47 Slovak 91 hari/tahun pajak of America

13 Egypt 90 hari/12 bulan 31 Mongolia 91 hari/tahun kalender 48 South Africa 120 hari/12 bulan 64 Uzbekistan 90 hari/12 bulan

14 Finland 90hari/12 bulan 32 Morocco 61 hari/12 bulan 49 Spain 90 hari/12 bulan 65 Venezuela 90 hari/12 bulan

15 France Tidak Diatur 33 Netherlands 91 hari/12 bulan 50 Sri Lanka 90 hari/12 bulan 66 Vietnam 90 hari/12 bulan

16 Germany 120 hari/tahun pajak 34 New Zealand 90 hari/12 bulan 51 Sudan 90 hari/12 bulan 67 Zimbabwe 90 hari/12 bulan

Time Test Pekerjaan


Bebas/Jasa Profesional
contoh
Mr. Nishimura Riki adalah ekspatriat (orang asing) berkebangsaan Jepang yang sejak
awal tahun 2015 sudah berada di Indonesia sebanyak atau lebih dari 183 hari, bekerja
di PT Abel dan izin kerjanya menunjukkan akan bekerja lebih dari satu tahun (dianggap
berniat bertempat tinggal di Indonesia) sebagai pekerja independen. Bagaimana
pemajakan atas penghasilan yang diterima oleh Mr. Nishimura Riki dalam tahun 2015?

Penjelasan :
Mr. Nishimura Riki harus dikategorikan sebagai WPDN karena sudah berdomisili di
Indonesia melebihi time test 183 hari (treaty Indonesia - Jepang = 183 hari) dan niat
bertempat tinggal di Indonesia. Dengan demikian, sebagai WPDN, atas penghasilan
yang diperoleh/diterima dari Indonesia dari pekerjaan bebasnya dikenakan
pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif pasal 17 UU PPh.
contoh
Mr. Jay berprofesi sebagai dokter, merupakan penduduk negara Amerika. Mr. Jay membuka praktik
dokter berupa klinik yang berlokasi di Surabaya. Penghasilan dari usaha praktik dokter di klinik
tersebut Rp 1 miliar dengan biaya usaha Rp800 juta. Bagaimana pemajakan atas penghasilan yang
diterima oleh Mr. Jhon Lee dalam tahun 2015?

Penjelasan :
Dalam kasus ini Mr. Jay dikenakan pajak di Indonesia karena memiliki BUT di Indonesia berupa tempat
usaha tetap, yaitu praktik dokter berupa klinik. Mekanisme pemajakan atas penghasilan Mr. Jay
tunduk pada ketentuan pemajakan BUT. Atas penghasilan Mr. Jay akan dikenakan PPh tarif Pasal 17
dari basis neto, yaitu 25% x (1.000.000.000 - 800.000.000) = Rp50.000.000.
Selain itu Mr. Jay juga akan dikenakan branch profit tax (BPT) sebesar 15% sesuai Pasal 10 P3B
Indonesia-Amerika. Apabila tanpa P3B, branch profit tax yang dikenakan berdasarkan UU PPh Pasal
26 sebesar 20% x sisa laba setelah pajak, yaitu 20% x (200.000.000 - 50.000.000). Apabila dalam P3B
dimuat ketentuan mengenai BPT yang lebih rendah daripada ketentuan P3B, maka tarif menurut P3B
yang diberlakukan.

Next : Bab 18
Bab 18

P3B ATAS PENGHASILAN


PEGAWAI, PEJABAT PEMERINTAH,
ANGGOTA DIREKSI

Let's get started


PEKERJAAN DALAM
HUBUNGAN KERJA
Pada umumnya Tax Treaty Pasal 15 Model P3B
Indonesia meliput tentang Pekerjaan dalam
Hubungan Kerja (Dependent Personal Services)
walaupun Tax Treaty dengan beberapa negara
seperti AS, Netherland. Pakistan diatur dalam
Pasal 16, dan bahkan dengan Malaysia diatur
dalam Pasal 14.

Prinsip” umum pemajakan berdasarkan


model P3B Indonesia.
Dependent Personal Service
Prinsip” umum pemajakan
berdasarkan model P3B Indonesia.

Pendapatan dari pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk di suatu


negara biasanya dikenai pajak di negara itu, kecuali jika pekerjaan
dilakukan di negara lain yang memiliki perjanjian pajak. Dalam hal itu,
pendapatan bisa dikenai pajak di negara tempat pekerjaan dilakukan.

Pendapatan dari pekerjaan yang dilakukan di negara lain bisa dikenai


pajak di negara asal hanya jika penerimaannya memenuhi syarat-
syarat tertentu, seperti waktu yang dihabiskan di negara itu,
pembayaran dari majikan yang bukan penduduk negara itu, dan tidak
terkait dengan tempat usaha tetap di negara itu. Jika syarat-syarat ini
terpenuhi, pajak hanya dikenakan di negara asal penduduk, meskipun
pekerjaannya dilakukan di negara lain.
Dependent personal service

Gaji, upah, atau imbalan sejenis yang diterima oleh penduduk suatu
negara dari pekerjaan biasanya dikenai pajak di negara itu, kecuali jika
pekerjaan dilakukan di negara lain yang memiliki perjanjian pajak. Jika
pekerjaan dilakukan di negara lain, pembayaran yang diterima bisa
dikenai pajak di negara tersebut jika penerimaannya melebihi durasi
tertentu seperti tidak lebih dari 183 Hari, dibayar oleh majikan dari
negara itu, dan terkait dengan tempat usaha tetap di negara itu.
Penerimaan dari pekerjaan di kapal atau pesawat udara internasional
bisa dikenai pajak di negara di mana perusahaan pengoperasiannya
berada, terlepas dari aturan sebelumnya.
TIME TEST DEPENDENT
PERSONAL SERVICES
Tabel berikut memerincikan time test keberadaan/domisili
wajib pajak luar negeri berkaitan dengan pemberian
pekerjaan dalam hubungan kerja (dependent personal
services) di negara sumber, yang pada umumnya di
sebagian besar P3B Indonesia ada di Pasal 15.
DIBAYAR DIBEBANKAN 17 Hongkong 183 hari/12 bulan Ya Ya
NO. NEGARA TIME TEST OLEH ORANG KEPADA BUT
INDONESIA INDONESIA 18 Hungary 183 hari/12 bulan Ya Ya

1 Algeria 91 hari/12 bulan Ya Ya 19 India 183 hari/12 bulan Ya Ya

2 Australia 120 hari/12 bulan Ya Ya 20 Iran 183 hari/12 bulan Ya Ya

3 Austria 183 hari/12 bulan Ya Ya 21 Italy 183 hari/tahun pajak Ya Ya

4 Bangladesh 183 hari/12 bulan Ya Ya 22 Japan 183 hari/tahun kalender Ya Ya

5 Belgium 183 hari/12 bulan Ya Ya 23 Jordan 183 hari/12 bulan Ya Ya

6 Brunei Darussalam 183 hari/12 bulan Ya Ya 24 Korea Selatan 183 hari/tahun pajak Ya Ya

7 Bulgaria 183 hari/tahun pajak Ya Ya 25 Korea Utara 183 hari/12 bulan Ya Ya

8 Canada 120 hari/12 bulan Ya Ya 26 Kuwait 183 hari/tahun kalender Ya Ya

9 Croatia 183 hari/12 bulan Ya Ya 27 Luxembourg 183 hari/tahun pajak Ya Ya

10 Czech 183 hari/12 bulan Ya Ya 28 Malaysia 183 hari/tahun pajak Tidak Ya

11 China 183 hari/12 bulan Ya Ya 29 Mexico 90 hari/12 bulan Ya Ya

12 Denmark 183 hari/12 bulan Ya Ya 30 Mauritius 183 hari/12 bulan Ya Ya

13 Egypt 90 hari/12 bulan Ya Ya 31 Mongolia 91 hari/tahun kalender Ya Ya

14 Finland 183 hari/12 bulan Ya Ya 32 Morocco 183 hari/12 bulan Ya Ya

15 France 183 hari/12 bulan Ya Ya 33 Netherlands 183 hari/12 bulan Ya Ya

16 Germany 183 hari/tahun kalender Ya Ya 34 New Zealand 183 hari/12 bulan Ya Ya


35 Norway 183 hari/12 bulan Ya Ya 52 Suriname 183 hari/12 bulan Ya Ya

36 Pakistan 90 hari/12 bulan Ya Ya 53 Sweden 183 hari/12 bulan Ya Ya

37 Papua New Guinea 183 hari/12 bulan Ya Ya 54 Switzerland 183 hari/12 bulan Ya Ya

38 Philippines 183 hari/tahun kalender Ya Ya 55 Syria 183 hari/tahun pajak Ya Ya

39 Poland 183 hari/tahun pajak Ya Ya 56 Taiwan 183 hari/tahun pajak Ya Ya

40 Romania 183 hari/12 bulan Ya Ya 57 Thailand 183 hari/tahun pajak Ya Ya

41 Portugal 183 hari/12 bulan Ya Ya 58 Tunisia 183 hari/tahun kalender Ya Ya

42 Qatar 183 hari/12 bulan Ya Ya 59 Turkey 183 hari/12 bulan Ya Ya

43 Rusia 90 hari/tahun kalender Ya Ya United Arab


60 183 hari/tahun pajak Ya Ya
Emirate
44 Saudi Arabia Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
61 Ukraine 183 hari/tahun kalender Ya Ya
45 Seychelles 183 hari/12 bulan Ya Ya
62 United Kingdom 183 hari/12 bulan Ya Ya
46 Singapore 183 hari/tahun kalender Ya Ya
United States of
63 120 hari/12 bulan Ya Ya
47 Slovak 183 hari/12 bulan Ya Ya America

48 South Africa 183 hari/12 bulan Ya Ya 64 Uzbekistan 183 hari/12 bulan Ya Ya

49 Spain 90 hari/12 bulan Ya Ya 65 Venezuela 183 hari/12 bulan Ya Ya

50 Sri Lanka 183 hari/12 bulan Ya Ya 66 Vietnam 90 hari/12 bulan Ya Ya

51 Sudan 183 hari/12 bulan Ya Ya 67 Zimbabwe 183 hari/12 bulan Ya Ya


penjelasan table
Kolom “Time Test” mengacu pada jumlah hari di mana seseorang hadir fisik di negara
tertentu dalam konteks pekerjaan. Ini mencakup sebagian dari hari, hari kedatangan
dan keberangkatan, serta hari-hari lainnya yang dihabiskan di negara itu, termasuk hari
libur, istirahat singkat, atau keadaan tertentu seperti bencana atau penutupan
sementara perusahaan.
Kolom “Dibayar di Indonesia” Jika penduduk Jerman menerima imbalan jasa
atas pekerjaan di Indonesia yang dibayarkan oleh pemberi kerja penduduk
Indonesia, pajak bisa dikenakan di Indonesia sesuai dengan Pasal 15 ayat 2(a) P3B.
Kolom “Dibebankan kepada BUT” Jika imbalan jasa penduduk Jerman untuk
pekerjaan di Indonesia dibebankan kepada tempat usaha tetap (BUT) dari
perusahaan induknya di Indonesia, pajak bisa dikenakan di Indonesia menurut
Pasal 15 ayat 2(c) P3B.
contoh
Mr. Robert van Houten adalah penduduk Belanda, ia bekerja di Indonesia untuk
kepentingan ZZ BV yang berkedudukan di Belanda. Ia berada di Indonesia melebihi time
test yang ditentukan dalam Treaty Indonesia - Belanda, dan gajinya langsung dibayar
oleh ZZ BV. Bagaimana pemajakan atas gaji tersebut dari aspek perpajakan
internasional?
Penjelasan :
Dalam kasus ini, Indonesia berhak mengenakan pajak atas gaji yang diterima Mr.
Robert van Houten, dengan alasan sebagai berikut pekerjaannya dilakukan di
Indonesia, juga salah satu syarat lainnya terpenuhi, yakni ia berada di Indonesia
melebihi time test yang ditentukan dalam Treaty Indonesia - Belanda, walaupun gaji
yang diterimanya itu dibayar oleh Z.Z BV.
PEMAJAKAN ATAS PENGHASILAN
DARI JABATAN PEMERINTAHAN
Menurut Pasal 19 Model P3B Indonesia, balas jasa berupa gaji, upah, dan balas jasa
lainnya yang serupa selain pensiun yang dibayarkan oleh Negara pihak pada
Persetujuan (negara domisili) kepada setiap orang pribadi sehubungan dengan
jasa-jasa yang diberikan kepada Negara tersebut hanya akan dikenakan pajak di
Negara itu (negara domisili).

Balas jasa hanya akan dikenakan pajak di negara sumber apabila jasa-jasa
tersebut diberikan di negara sumber dan penerima jasa adalah penduduk negara
sumber yang:
(i) merupakan warga negara itu; atau
(ii) tidak menjadi penduduk Negara itu semata-mata karena bermaksud untuk
memberikan jasa-jasanya.
Setiap pensiun yang dibayarkan oleh, atau dari dana-dana yang dibentuk oleh
suatu Negara pihak pada Persetujuan atau bagian ketatanegaraan atau
pemerintah daerahnya atau badan resmi di bawahnya kepada seseorang
sehubungan dengan jasa-jasa yang diberikan kepada Negara itu atau bagian
ketatanegaraan atau pemerintah daerahnya atau badan resmi lainnya hanya
akan dikenakan pajak di Negara pihak pada Persetujuan itu.
contoh
Mr. Stephen seorang warga negara Jerman dan penduduk Jerman, untuk
kepentingan perpajakan. Pada tahun lalu, ia bekerja di Indonesia dalam jabatan
pemerintahan Indonesia dan menerima imbalan jasa dari pemerintahan Indonesia.
Sementara pada tahun ini, Mr. Stephen tetap bekerja dalam jabatan pemerintah dan
mendapat gaji dari pemerintah Indonesia, namun Mr. Stephen melaksanakan
pekerjaannya di Jerman.
Penjelasan :
Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Model P3B Indonesia-Jerman, balas jasa yang
dibayarkan oleh negara domisili sehubungan dengan jasa-jasa yang diberikan
negara hanya akan dikenakan pajak di negara domisili. Dapat disimpulkan bahwa
pada tahun lalu Mr. Stephen hanya dikenakan pajak di Indonesia. Sementara di
tahun ini, imbal jasa yang diterima Mr. Stephen hanya dikenakan pajak di Jerman.
contoh
Tuan Barus menerima uang pensiun dari program Dana Pensiun yang dibentuk dan
diselenggarakan oleh Kantor Konsulat Jerman di Jakarta. Bagaimana pemajakannya
jika Tuan Barus merupakan WNI/penduduk Indonesia dan jika Tuan Barus merupakan
WNA/penduduk Jerman?

Penjelasan :
Berdasarkan Pasal 19 ayat (1), jika Tuan Barus adalah WNI/penduduk Indonesia maka
atas uang pensiun yang diterima oleh Tuan Barus dari program Dana Pensiun yang
diselenggarakan kantor Konsulat Jerman di Jakarta tersebut hanya akan dikenakan
pajak di Indonesia. Sementara jika Tuan Barus adalah WNA/penduduk Jerman maka
atas uang pensiun tersebut hanya akan dikenakan pajak di Jerman.
PEMAJAKAN ATAS IMBALAN
DIREKTUR
Berdasarkan Pasal 15 ayat (1) Model P3B Indonesia, penghasilan-penghasilan
para direktur dan pembayaran-pembayaran serupa yang diperoleh
penduduk Negara pihak pada Persetujuan (negara domisili) dalam
kedudukannya sebagai anggota Dewan Direksi dari perusahaan yang
berkedudukan di Negara pihak pada Persetujuan Lainnya (negara sumber)
dapat dikenakan pajak di Negara lainnya (negara sumber) tersebut. Dalam
pemajakan atas imbalan Direktur tidak diperlukan time test.
contoh
Mr. Boris penduduk negara Perancis, menjabat sebagai Direktur di PT Y Indonesia,
memperoleh imbalan gaji sebesar Rp150.000.000 yang dibayarkan oleh PT Y. Mr. Boris
berada di Indonesia selama 80 hari dalam setahun. Bagaimana pemajakan atas
penghasilan yang diterima Mr. Boris?
Penjelasan:
Berdasarkan Pasal 16 ayat (1) P3B Indonesia-Perancis menyatakan bahwa
pendapatan yang diperoleh penduduk salah satu negara pihak pada persetujuan
dalam kedudukannya sebagai anggota dewan komisaris dari badan yang
berkedudukan di Negara pihak pada persetujuan lainnya dapat dikenakan pajak di
negara lainnya tersebut sehingga penghasilan yang dibayarkan oleh PT Y kepada
Mr. Boris dikenakan pajak di negara Indonesia.

Next : Bab 19
Bab 19

PELAJAR & PESERTA


peLATIHAN

Let's get started


KLAUSUL
PEMAJAKAN
Umumnya dimuat Pasal 20 ayat (1)
Model OECD, Model UN, dan P3B
Indonesia

Khusus untuk P3B Indonesia - AS,


klausul tentang Siswa dan Pemagang
dimuat dalam pasal 19, dan terdapat
minimalisasi pengenaan pajak atas
imbalan yang diterima yang
tercantum dalam pasal 19 ayat 1b dan
ayat 2.
PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMAJAKAN
BERDASARKAN MODEL P3B INDONESIA

Penghasilan yang diperoleh pelajar yang merupakan penduduk


suatu negara atas kegiatan pelajar yang dilakukan di negara lain
dapat dikenakan pajak di negara lain tersebut (sebagai negara
sumber).

Apabila penghasilan sehubungan dengan kegiatan-kegiatan pribadi


yang dilakukan oleh pelajar atau peserta pelatihan tersebut diterima
bukan oleh pelajar atau peserta pelatihan yang bersangkutan tetapi
oleh orang atau badan lain, maka penghasilan tersebut dapat
dikenakan pajak di Negara pihak pada Persetujuan dimana kegiatan-
kegiatan seniman atau olahragawan itu dilakukan.
PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMAJAKAN
BERDASARKAN MODEL P3B INDONESIA
Dibebaskan pengenaan pajak di negara lain bila dipenuhi syarat-syarat berikut.

Uang yang diterima Ditentukan


Ia adalah benar-benar untuk Ditentukan
berapa nilai
penduduk tujuan yang mendukung lamanya
maksimal
dari Negara kegiatan penduduk waktu berada
tersebut (untuk
diterima yang
pihak pada untuk
membiayai keperluan dapat
Persetujuan menyelesaikan
hidupnya, pendidikan dibebankan
lainnya. pendidikan.
atau latihannya) pengenaan pajak.
contoh
Lisa seorang penduduk Indonesia, karena prestasi akademik yang dicapainya ia
mendapat beasiswa dari pemerintah Inggris untuk belajar di sebuah Universitas
ternama di Inggris. Sehubungan dengan itu, ia mendapat pembayaran sebesar Rp150
Juta yang di dalamnya sudah termasuk biaya pendidikan dan biaya hidup sehari-hari.

Penjelasan :
Hal tersebut diatur dalam Tax Treaty Indonesia - Inggris Pasal 22 ayat (2),
yang berdasarkan pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa dana yang
diterima oleh Lisa untuk menyelesaikan pendidikannya di Inggris dibebaskan
dari pengenaan pajak di Inggris.
GURU & PENELITI

Let's get started


Klausul
pemajakan
Dimuat dalam Model P3B Indonesia
Pasal 10

Tax Treaty Model OECD dan Model UN


tidak mengatur tentang Guru dan
Peneliti.
PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMAJAKAN
BERDASARKAN MODEL P3B INDONESIA
Guru/Peneliti tersebut menjadi penduduk dari suatu negara pihak pada
Persetujuan (Negara domisili) sesaat sebelum mengunjungi Indonesia.

Yang dibebaskan dari pengenaan pajak di Indonesia, hanya penghasilan-


penghasilan yang berasal dari luar negara Indonesia, sedangkan imbalan
jasa yang diterima oleh profesor atau guru terkait dengan kegiatan
pengajaran dan riset hanya dikenakan pajak di negara domisili.

Tujuan kunjungan adalah semata-mata dimaksudkan untuk mengajar dan


melakukan penelitian atau keduanya pada lembaga pendidikan tersebut.
PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMAJAKAN
BERDASARKAN MODEL P3B INDONESIA
Presensi/kehadirannya untuk masa tidak lebih dari 2 (dua) tahun.

Kunjungan ke Indonesia atas undangan pemerintah Indonesia atau


universitas, perguruan tinggi, sekolah, museum, atau lembaga-lembaga
pendidikan dari Negara atau di bawah program dinas dari lembaga-
lembaga pendidikan atau berdasarkan program resmi pertukaran
kebudayaan.

Pasal ini tidak berlaku untuk penghasilan dari kegiatan penelitian jika
penelitian tersebut untuk kepentingan seseorang atau orang-orang tertentu.
dokumen pelengkap

01.
Certificate of Resident
(Surat Keterangan
Kependudukan)

02.
Surat Rekomendasi
dari instansi yang
berwenang
contoh
Asean University, sebuah perguruan tinggi yang berdomisili di negara
Malaysia, telah menjalin kerja sama pertukaran dosen dengan Universitas
Diponegoro. Suatu waktu Prof. Hakam penduduk negara Malaysia
ditugaskan oleh Asean University Malaysia tempat ia mengajar untuk
mengajar di Universitas Diponegoro selama 1 (satu) tahun, dengan
mendapat imbalan setahun dari Asean University sebesar Rp150 juta.

Penjelasan :
Hal tersebut diatur dalam Tax Treaty Indonesia - Malaysia pasal 20 ayat
(2), yang berdasarkan pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa
imbalan yang diterima oleh Prof. Hakam untuk masa tidak lebih dari 2
(dua) tahun dibebaskan dari pengenaan pajak di Indonesia.
ARTIS & OLAHRAGAWAN

Let's get started


Pada umumnya klausul tentang Penghasilan Artis dan Olahragawan
dimuat dalam Pasal 17 P3B Indonesia dengan negara lainnya yang sudah
ada persetujuannya termasuk Amerika Serikat seperti mengatur hak
pemajakan atas Penghasilan sebagai seniman, seperti pekerja seni, artis
teater, film, radio atau televisi, atau pernain musik, atau olahragawan.
Sedangkan P3B Indonesia dengan Rusia dan Saudi Arabia tidak mengatur
klausul ini.

Prinsip-Prinsip Umum Pemajakan Berdasarkan Model P3B Indonesia.

1. Penghasilan yang diperoleh penduduk dari Negara pihak pada Persetujuan sebagai artis,
seperti artis teater, film, artis radio arau televisi, atau pemain musik, atau sebagai atlet, dari
kegiatan-kegiatan pribadinya yang dilakukan di Negara pihak lainnya pada Persetujuan
(negara sumber), dapat dikenakan pajak di Negara lainnya (negara sumber) tersebut.
2. Apabila penghasilan sehubungan dengan kegiatan-kegiatan
pribadi yang dilakukan. oleh artis atau atlet tersebut diterima
bukan oleh artis atau atlet itu sendiri tetapi oleh orang atau badan
lain, maka penghasilan tersebut dapat dikenakan pajak di Negara
pihak pada Persetujuan (Negara domisili) di mana kegiatan-
kegiatan artis atau atlet itu dilakukan.

3. Dibebaskan pengenaan pajak di negara lain bila dipenuhi


syarat-syarat berikut: Kegiatan tersebut dilakukan dalam
rangka kunjungan kerja (seperti program khusus pertukaran
kebudayaan) yang didukung oleh negara lain, bagian
ketatanegaraan, pemerintah daerah, maupun lembaga
pemerintah lain.
contoh
Tuan Santri merupakan atlet Judo Indonesia, ia mengikuti kejujuran Judo di Amerika
dan memenangkan kejuaran Judo atas kemenangannya tersebut Tuan Santri
menerima hadiah berupa piala dan uang sebesar US$50.000,00. Bagaimana
pemajakan atas hadiah berupa uang yang diterima oleh Tuan Santri?

Penjelasan :
Sesuai Pasal 17 ayat (1) P3B Indonesia Amerika, karena Tuan Santri menerima lebih dari
USD2.000,00, maka hak pemajakan ada pada negara Amerika sebagai negara sumber
yang harus mengenakan pajak aras hadiah berupa uang yang diterima oleh Tuan
Santri tersebut.
PENGHASILAN
LAIN-LAIN

Let's get started


Pasal ini menampung jenis-jenis penghasilan lainnya yang belum
dirumuskan secara tegas di pasal-pasal lainnya dalam P3B. Dalam
perlakuan perpajakan atas penghasilan lain-lain diatur dalam Model P3B
Indonesia pada Pasal "Penghasilan Lain-Lain (Other Income)" atau dalam
Pasal mengenai "Penghasilan yang Secara tegas-Tidak Disebutkan (Income
Not Expressly Menrioned). Penghasilan Lain-Lain misalnya, pembayaran
pensiun yang disebabkan karena suatu cacat yang diderita oleh seseorang
(disability pensions), hadiah undian/lotre (gambling winnings), penyewaan
harta bergerak, dan pembebasan utang.er, film, radio atau televisi, atau
pernain musik, atau olahragawan. Sedangkan P3B Indonesia dengan Rusia
dan Saudi Arabia tidak mengatur klausul ini.
Prinsip-prinsip Umum Pemajakan Penghasilan Lain-Lain Berdasarkan Model P3B Indonesia

1. Jenis-jenis penghasilan lain dari seorang penduduk Negara pihak pada Persetujuan
(negara domisili) dari mana pun asalnya, yang cidak diarur dalam pasal-pasal
terdahulu, hanya akan dikenakan pajak di Negara pihak pada Persetujuan tersebut.

2. Jika seorang penduduk Negara pihak pada Persetujuan (negara domisili) menerima
penghasilan Negara sumber misalnya berupa lotre, hadiah, dan penghasilan dari
penyewaan harta bergerak, maka penghasilan semacam itu dapat dipajaki di Negara
sumber. (P3B Indonesia dengan Prancis, Belanda, Inggris, dan Belgia tidak mengatur hal ini).

3. Dalam hal penduduk tersebut memiliki usaha di Negara mitra melalui BUT, maka berlaku
ketentuan tentang BUT yang terdapat dalam Tax Treaty tersebut, di mana masing-masing
negara tunduk pada ketentuan. mengenai business profit dan independent personal
services. (P3B Indonesia dengan Swedia, Tunisia, dan Luksemburg tidak mengatur hal ini)
contoh
Mr. Roberto adalah penduduk negara Jepang, pada awal bulan Juni 2016 14
memenangkan hadiah undian senilai Rp150 juta. Bagaimana pemajakan atas hadiah
undian yang diterima oleh Mr. Roberto tersebut dari aspek perpajakan internasional?

Penjelasan :
Sesuai Pasal 21 ayat (2) Model P3B Indonesia Jepang, atas penghasilan dari hadiah
undian yang diterima oleh Mr. Roberto tersebut hak pemajakannya ada pada negara
sumber, sehingga Indonesia dapat mengenakan pajak.
Berdasarkan Pasal 4 ayat (2) UU PPh, aras penghasilan dari hadiah undian tersebut
dikenakan PPh Final Pasal 4 ayat (2) sebesar 2596 dari Penghasilan Bruto atau - 2596 x
150 juta-Rp62,5 juta.
Thankyou

Next : QnA
SESI TANYA JAWAB
We will answer 3 different types
of question.

01. 02. 03.


You will guess an object based on You will guess the nature of an You will guess a word from an object.
the characteristics that will be told object shown in the question and You will be given an incomplete word
in the question you will be given multiple choices. as a clue.
Thankyou!

bye-bye

Anda mungkin juga menyukai