Anda di halaman 1dari 21

Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina

Jl. Sultan Khairun, RT005-RW003, Kel. Soa-Sio,


Kota Ternate Utara Ternate – Maluku Utara
Telp: +62 81340799796, Email : rsandinaternate@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


KHUSUS IBU & ANAK ANDINA TERNATE
Nomor : 101 / /KPTS/MFK/RSIAA/20202
TENTANG
PROSES SISTEM UTILITAS TERHADAP KEADAAN DARURAT
DI RS KHUSUS IBU & ANAK ANDINA TERNATE
TAHUN 2022

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU & ANAK ANDINA TERNATE

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Khusus


Ibu & Anak AnDina maka di perlukan pengelolaan sistem utilitas
yan bermutu tinggi;
b. Bahwa agar kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana
dilingkungan Rumah Sakit dapat berjalan lancar maka perlu
dibuat Panduan Sistem Utilitas yang memuat kaidah – kaidah
Sistem Utilitas yang sesuai peraturan;
c. Bahwa agar proses sitem utilitas sebagaimana dimaksud huruf
a dan b dapat diberjalan secara maksimal, maka perlu
ditetapkan dalam Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
4. Permenkes No. 363/Menkes/Per/IV/1998 tentang pengujian dan
kalibrasi alat kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691/MENKES/
PER/III/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
012/Menkes/Per/III/2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1335/MENKES/ SK/X/2002,
tentang Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran
Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 351/MENKES/
SK/III/2003, tentang Komite dan Keselamatan Kerja Sektor
Kesehatan;
9 .Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang
Standar Minimal Rumah SakitMenetapkan :

Pertama : Memberlakukan kebijakan Proses Sistem Utilitas Rumah Sakit


di RS Khusus Ibu & Anak AnDina
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekurangan dan kekeliruan akan diadakan
perbaikan dan perubahan sebagaimana
mestinya;

Ditetapkan di : Ternate
Pada Tanggal 01 Agustus 2022
SISTEM UTILITAS TERHADAP
PERSIAPAN
KEADAAN DARURAT
No.Dokumen No.Revisi Halaman
/ SPO-MFK/RSIAA2022 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


01 Agustus 2022

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO

PENGERTIAN Sistem utilitas adalah unit-unit kelengkapan fasilitas yang digunakan


untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan,
keselamatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam pelayanan
rumah sakit serta mendukung kelancaran dan kelangsungan operasional
rumah sakit. Serta menidentifikasi area/gedung yang mempunyai risiko
paling tinggi terhadap pasien dan staf.

TUJUAN Sebagai acuan penatalaksanaan persiapan menghadapi keadaan darurat.


KEBIJAKAN 1. Keputusan direktur RS Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate tentang
kebijakan Proses Sistem Utilitas Rumah Sakit di RS Khusus Ibu &
Anak AnDina
2. Surat Keputusan Direktur RS Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor : 101/ /KPTS/SK-MFK/RSIAA/2022 tentang kebijakan
Proses Sistem Utilitas Rumah Sakit di RS Khusus Ibu & Anak
AnDina
PROSEDUR 1. Sistem Utilitas/Fasilitas pendukung rumah sakit selalu
terpelihara dan berfungsi dengan baik sehingga
operasional rumah sakit dapat berjalan baik
2. Tersedianya fasilitas pendukung/sistem utilitas yang
memenuhi syarat dan selalu siap pakai dalam rangka
menjaga mutu pelayanan dan keselamatan pasien
3. Memberikan keamanan kepada pasien, dokter,
pengunjung dan karyawan rumah sakit serta mencegah
kejadian yang tidak diharapkan terkait dengan sistem
utilitas/fasilitas pendukung.
4. Sebagai pedoman bagi RS Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
dalam melaksanakan upaya dan kegiatan pemeliharaan dan
perawatan sistem utilitas /fasilitas pendukung di rumah sakit
sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

UNIT TERKAIT 1. Tim K3RS


2. Instalasi Kesling
PANDUAN SISTEM UTILITAS RUMAH
SAKIT TERHADAP KEADAAN DARURAT

RS KHUSUS IBU & ANAK ANDINA TERNATE


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat- Nya buku Panduan Sistem Utilitas atau Fasilitas
Pendukung Operasional di RS Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
dapat diselesaikan.

Panduan Sistem Utilitas di RS Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate


sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
pemeliharaan/perawatan sistem utilitas atau fasilitas pendukung
operasional rumah sakit dalam upaya menjamin kelancaran dan
kelangsungan RS

Pemeliharaan dan perawatan Sistem Utilitas/fasilitas pendukung


rumah sakit bertujuan agar sistem utilitas selalu terpelihara dan
berfungsi dengan baik, tersedianya fasilitas pendukung/sistem utilitas
yang selalu siap pakai dalam rangka menjaga mutu pelayanan,
keselamatan pasien dan memberikan keamanan kepada pasien,
dokter, pengunjung karyawan rumah sakit dan mencegah kejadian
yang tidak diharapkan terkait sistem utilitas.

Dengan terbitnya panduan ini diharapkan dapat memberikan


pemahaman bagi petugas rumah sakit yang terkait dalam
pemeliharaan dan perawatan Sistem Utilitas RS Khusus Ibu &
Anak AnDina Ternate dan panduan ini dapat dilakukan
perubahan/revisi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah


membantu terwujudnya buku Panduan Sistem Utilitas di RS
Khusus Ibu & Anak AnDina
BAB I DEFINISI DAN TUJUAN

A. Definisi
Fasilitas (rumah sakit) adalah sarana rumah sakit berupa
fasilitas fisik/bangunan, peralatan lainnya untuk mendukung dan
memberikan kemudahan dalam pelaksanaan fungsi – fungsi
perumahsakitan. Sistem utilitas adalah unit-unit kelengkapan fasilitas
yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan, komunikasi, dan
mobilitas dalam pelayanan rumah sakit serta mendukung kelancaran
dan kelangsungan operasional rumah sakit.

Dalam hal ini kelengkapan serta ketersediaan sistem utilitas


sangat dibutuhkan Rumah Sakit untuk mendukung standar pelayanan
pasien yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber daya
secara efisien dan biaya yang efektif. Perencanaan manajemen utilitas
diperlukan untuk memastikan bahwa layanan penting dari sistem
utilitas ini selalu tersedia, misalnya seperti ketersediaan listrik dan air
bersih 24 jam 7 hari.

Panduan Sistem Utilitas adalah petunjuk atau ketentuan dalam


melakukan kegiatan dari jaringan kerja yang terkait prosedur agar
fasilitas selalu tersedia dan terpelihara untuk mendukung kelancaran
dan kelangsungan operasional rumah sakit. Pemeliharaan Sistem
Utilitas/Fasilitas Pendukung adalah upaya, kegiatan, pekerjaan dan
tindakan yang dilakukan untuk memelihara/merawat sistem
utilitas/fasilitas pendukung agar selalu terpelihara, berfungsi dengan
baik dan siap pakai.

Bangunan-bangunan gedung tidak dapat terlepas dari masalah-


masalah lingkungan seperti hujan, angin, panas, dingin, lembab, polusi
dan sebagainya. Hal itu menyebabkan sebuah bangunan memerlukan
suatu sistem utilitas yang dapat berfungsi dalam pelayanan suatu
bangunan (building service), dimana fungsi utamanya adalah pada
operasi mekanikal dan elektrikal seperti sistem tata udara, sistem
plumbing, sistem kelistrikan, sistem tata cahaya, sistem transportasi
vertikal dan sistem-sistem yang lain yang dapat menunjang bangunan
tersebut agar dapat berfungsi dengan baik.

Secara fisik sistem utilitas rumah sakit sebagian besar


merupakan jalur-jalur panjang, baik pada arah horisontal maupun pada
arah vertikalnya. Dan di dalam perancangan bangunan jalur- jalur ini
menuntut disediakannya ruang/tempat/lokasi yang secara kuantitas
cukup dan secara kualitas memenuhi syarat, baik syarat teknis maupun
syarat pemeliharaan dan perbaikan.

Di dalam perancangannya, seringkali jalur instalasi ini


ditempatkan pada satu zona dengan jalur sirkulasi, baik yang berada
dalam jalur vertikal maupun yang berada pada jalur horisontal. Pada
jalur vertikal yang ditempatkan pada satu zona disebut core dan pada
jalur horisontal sering kita lihat berada sejalan dengan jalur-jalur koridor
yang menjalar di dalam bangunan yang bersangkutan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi RS Khusus Ibu & Anak
AnDina Ternate dalam melaksanakan upaya dan
kegiatan pemeliharaan dan perawatan sistem utilitas
/fasilitas pendukung di rumah sakit sesuai
persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

2. Tujuan Khusus
a. Sistem Utilitas/Fasilitas pendukung rumah sakit
selalu terpelihara dan berfungsi dengan baik
sehingga operasional rumah sakit dapat berjalan
baik
b. Tersedianya fasilitas pensukung/sistem utilitas
yang memenuhi syarat dan selalu siap pakai
dalam rangka menjaga mutu pelayanan dan
keselamatan pasien
c. Memberikan keamanan kepada pasien, dokter,
pengunjung dan karyawan rumah sakit serta
mencegah kejadian yang tidak diharapkan terkait
dengan sistem utilitas/fasilitas pendukung.

Pembangunan sebuah rumah sakit menempati rangking teratas


dalam hal komplesitasnya bila dibandingkan dengan public building
yang lain, misalnya hotel, perkantoran, kampus,dan lain-lain. Untuk itu
diperlukan pemahaman yang sama pada tim yang terlibat dalam
proses pembangunan sebuah rumah sakit, berikut adalah beberapa
hal penting yang nampaknya sederhana namun sering “terlewatkan”
dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan rumah
sakit
BAB II
RUANG LINGKUP

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

Pengelolaan rumah sakit sebagai institusi pelayanan public harus


dilakukan secara aman dari gangguan dan hambatan akibat ketidak
tersediaan dan tidak berfungsinya sistem utilitas/fasilitas pendukung
operasional rumah sakit. Dalam upaya menjamin kelancaran dan
kelangsungan kegiatan rumah sakit, sistem utilitas/fasilitas pendukung
harus selalu dilakukan pemeliharaan/perawatan, dengan ruang lingkup
pengelolaan sebagai berikut :

1. Definisi dan Tujuan

2. Ruang Lingkup

3. Tatalaksana, terdiri dari :

a. Peraturan yang terkait dengan sistem utilitas di rumah sakit

b. Sistem Utilitas di rumah sakit

a. Air bersih dan air minum


b. Instalasi listrik
c. Plumbing (Sistem Perpipaan)
d. Instalasi Gas Medis

e. Tataudara/Ventilasi
f. Pengelolaan Air Limbah
g. Transportasi Vertikal/Lift
4. Dokumentasi

a. Inventarisasi

b. Pemeriksaan, Pemeliharaan dan Uji Fungsi

c. Pengadaan
BAB III
TATALAKSANA

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

Pengelolaan rumah sakit sebagai institusi pelayanan public harus


dilakukan secara aman dari gangguan dan hambatan akibat
ketidaktersediaan dan tidak berfungsinya fasilitas pendukung/sistem
utilitas rumah sakit, sehingga dapat mendukung upaya keselamatan dan
keamanan bagi pasien, dokter, keluarga pasien, pengunjungm dan
karyawan di rumah sakit.

Untuk dapat memberikan jasa pelayanan kesehatan secara


maksimal di rumah sakit maka fasilitas pendukung/sistem utilitas rumah
sakit harus selalu tersedia, berfungsi dan siap pakai ketika dibutuhkan.

A. PERATURAN YANG TERKAIT SISTEM UTILITAS DI RUMAH SAKIT


1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
5. Permenkes No. 363/Menkes/Per/IV/1998 tentang pengujian
dan kalibrasi
alat kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691/MENKES/
PER/III/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
012/Menkes/Per/III/2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1335/MENKES/
SK/X/2002, tentang Standar Operasional Pengambilan dan
Pengukuran Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 351/MENKES/
SK/III/2003, tentang Komite dan Keselamatan Kerja Sektor
Kesehatan;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008
tentang Standar Minimal Rumah Sakit;

B. SISTEM UTILITAS DI RUMAH SAKIT


Dalam upaya menjamin kelancaran dan kelangsungan operasional
rumah sakit, sistem utilitas atau fasilitas pendukung operasional rumah
sakit, system utilitas atau fasilitas pendukung operasional rumah sakit
harus selalu tersedia dan terpelihara terdiri dari :
1. Air Bersih dan Air Minum, meliputi :
a. Penyediaan air bersih dan air minum
b. Pemeliharaan instalasi air
c. Sumber alternatif/cadangan air

2. Instalasi listrik, meliputi :


a. Jaringan Instalasi listrik
b. Pemeliharaan Instalasi listrik
c. Sumber alternatif/cadangan listrik, meliputi : Generator set, UPS
3. Plumbing (Sistem Perpipaan), meliputi :
a. Sistem perpipaan air kotor dan air bersih
b. Pemeliharaan plumbing/sistem perpipaan
4. Gas Medis
a. Instalasi gas medis

b. Pemeliharaan instalasi gas medis


5. Tataudara/Ventilasi
a. Sistem tata udara
b. Pemeliharaan sistem tataudara

6. Pengelolaan Air Limbah


a. Instalasi Pemeliharaan Air Limbah (IPAL)
b. Pemeliharaan IPAL
7. Penyalur Petir
a. Sarana penyalur petir

b. Pemeliharaan penyalur petir


1. AIR BERSIH DAN AIR MINUM
a. Penyediaan air bersih dan air minum

Penyediaan air bersih adalah ketersediaan air bersih yang


memenuhi persyaratan kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.
Sumber air bersih di RS Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
berasal dari sumber air sumur bor. Rumah sakit adalah tempat yang
unik. di dalamnya terdapat orang-orang yang menginap layaknya
hotel, ada orang yang bekerja layaknya di kantor, ada juga restoran
dan dapur yang melayani orang yang menginap dan bekerja tadi.
Sedangkan Air minum untuk kebutuhan rumah sakit (pasien, dokter
dan karyawan) menggunakan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
dan air sumur.

Lebih rumit lagi, rumah sakit ada alat-alat besar yang


mendukung operasionalnya seperti genset, boiler, clarifier (pemasok
air panas) dan alat-alat kesehatan seperti mesin haemodialysa, alat
penguji darah dan sejumlah peralatan lain,maka ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi,antara lain;

1. Harus tersedia air bersih yang cukup dan memenuhi syarat


kesehatan atau dapat mengadakan pengolahan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
2. Tersedia air bersih minimal 500 liter/tempat tidur/hari
3. Air minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan
yang membutuhkan secara berkesinambungan
4. Tersedia penampungan air (reservoir) bawah atau atas
5. Distribusi air minum dan air bersih di setiap ruangan/kamar
harus menggunakan jaringan perpipaan yang mengalir dengan
tekanan positif.
6. Dalam rangka pengawasan kualitas air maka rumah sakit harus
melakukan inspeksi terhadap sarana air munum dan air ebrsih
minimal 1 (satu) tahun sekali.
8. Pemeriksaan kimia air minum dan atau air bersih dilakukan
minimal 2 (dua) jali setahun (sekali pada musim kemarau dan
sekali pada musim hujan), titik sampel yaitu pada penampungan
air (reservoir) dan keran terjauh dari reservoir.
9. Rumah sakit telah menggunakan air yang sudah diolah seperti
dari PDAM, sumur bor dan sumber lain untuk keperluan operasi
dapat melakukan pengolahan tambahan dengan cartridge filter
dan dilengkapi dengan desinfeksi menggunakan ultra violet.
10. Ruang farmasi dan hemodialisis : yaitu dari air yang dimurnikan
untuk penyiapan obat, penyiapan injeksi dan pengenceran
dalam hemodialysis.
b. Pemeliharaan Instalasi Air Bersih

Instalasi Air bersih di RS Khusus Ibu & Anak AnDina


Ternate terdiri dari tanki dan pompa.

1) Pemeliharaan Tanki

a) Pemeriksaan kualitas dan kuantitas air bersih


Pemeriksaan kuantitas dan kualitas secara fisik
(kejernihan dan kebersihan) dilakukan secara
rutin oleh petugas teknisi dankesling.

b) Pemberian Desinfektan
Dalam upaya sterilisasi terhadap kuman/bakteri
dilakukan pemberian desinfektan (Chlorin)

c) Pembersihan Tanki air

Dilakukan pembersihan air tanki 3 bulan sekali

d) Perbaikan

Perbaikan instalasi tanki air dilakukan oleh


petugas teknisi sesuai jadwal dan berdasarkan
laporan kerusakan.

2) Pemeliharaan Pompa

a) Pembersihan : Pembersihan debu dilakukan pada


saat pompa tidak beroperasi. Pembersihan
menggunakan kain dan dilakukan satu kali
seminggu.

b) Pelumasan : Pelumasan dilakukan pada proses


yang berputar dengan menggunakan minyak
pelumas sesuai ketentuan pabrik. Pelumasan
dilakukan enam bulan sekali.

c) Pengecatan : Pengecatan dilakukan pada badan


pompa yang cacat permukaannya. Pengecatan
dilakukan penyikatan dan amplas, setelah itu
dilakukan pengecatan sesuai warna asli dengan
bahan cat besi. Perbaikan

 Perbaikan pompa dilakukan oleh


petugas teknik sesuai jadwal dan
berdasarkan laporan kerusakan
 Penggantian spare part (seal,
dynamo, bearing dan komponen
lainnya) dilakukaan berdasarkan
kerusakan alat sesuai hasil
pemeriksaan petugas teknisi.
b) Sumber alternatif/cadangan air
Sistem Air Bersih di RS Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
yang digunakan adalah dengan menggunakan 2 buah sumber air,
yaitu:

1) PDAM

Adalah alah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak
dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM
terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh
Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai
sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh
aparat aparat eksekutif maupun legislatif daerah. RSUD dr. H.
Chasan Boesoerie Ternate menggunakan air PDAM sebagai
support pasokan pengadaan air bersih selain dari air tanah.

2) Air Tanah

Adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau


bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan
salah satu sumber daya air Selain air sungai dan air hujan, air
tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama
dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air
untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk
kepentingan industri, termasuk di RS Khusus Ibu & Anak
AnDina Ternate ini, yang dipompa menggunakan mesin pompa
tanam sibel.

2. INSTALASI LISTRIK
Instalasi listrik di rumah sakit harus tersedia dan berfungsi selama 1 x 24 jam dan
7 hari seminggu untuk menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
memberikan kemudahan bagi pengguna listrik di rumah sakit. Sumber daya listrik
utama gedung harus diusahakan untuk menggunakan tenaga listrik dari Perusahaan
Listrik Negara (PLN). Untuk pengamanan digunakan outbreak sistem sehingga apabila
listrik dari sumber utama (PLN) padam, maka dalam waktu 6 detik Genset akan hidup.

1. Jaringan Instalasi Listrik

Jaringan instalasi listrik di rumah sakit meliputi jaringan kabel/sistem


perkabelan, sistem penerangan, sistem perlistrikan, grounding/ pembumian
dan panel listrik.

2. Pemeliharaan Instalasi Listrik, meliputi :

a. Jaringan kabel/sistem perkabelan

Jaringan distribusi listrik terdiri dari kabel dengan inti tunggal atau banyak
dan/atau busduct dari berbagai tipe, ukuran kemampuan. Dilakukan
pengukuran tahanan isolasi dengan Merger setiap 3 – 4 tahun sekali.
Apabila nilai tahanan isolasi kabel <250 kilo ohm, maka instalasi
kabelnya harus diganti atau diperbaiki. Jaringan yang melayanni beban
penting, seperti pompa kebakaran, lift kebakaran, peralatan pengendali
asap, system deteksi dan alarm kebakaran, system komunikasi darurat dan
beban penting lainnya harus terpisah dari instalasi beban lainnya dan
dilindungi terhadap kerusakan dan atau bencana lain.

b. Sistem Penerangan
Lampu : dilakukan penggantian jika lampu mati.
c. Sistem Instalasi Listrik
1) Pemeliharaan Saklar : Pemeliharaan Saklar yang menggunakan
pegas dengan cara pembersihan debu setahun sekali. Apabila
saklar pada kondisi “ON” panas, segera diganti. Peralatan pada
papanhubung bagi seperti pemutus atus, saklar, tombol, alat ukur
dan lain-lain harus ditempatkan denngan baik sehingga
memudahkan pengoperasian dan pemeliharaan oleh petugas.

2) Pemeliharaan Stop Kontak : Pemeliharaan dilakukan dengan


melakukan pemeriksaan terutama pada stop kontak portable,
apabila stop kontak panas agar segera diganti.

d. Panel Listrik

1) Sambungan mur antara kabel ke MCB disemprot dengan cairan


anti korosi dan mur yang kendor dikencangkan lagi.

2) Pengetesan MCB yang rusak diganti

3) Udara disekitar panel tidak lembab

4) Pengecekan karet – karet pintu panel dan kunci panel, jika rusak
harus diganti.

e. Sumber alternatif/cadangan listrik

sumber daya listrik siaga di RS Khusus Ibu & Anak


AnDina Ternate menggunakan 2 buah genset dengan kapasitas 250
KVA dan 800 KVA.

1) Generator Set (Genset)

Genset adalah generator pembangkit tenaga listrik yang berfungsi


sebagai sumber alternatif apabila listrik PLN padam. Jumlah dan
kapasitas Genset yang digunakan di rumah sakit disesuaikan
dengan kebutuhan daya yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan operasional rumah sakit.

Pemeliharaan Genset :

- Pemeriksaan volume bahan bakar (solar), accu, dan oli


- Pemanasan setiap dua hari sekali selama 15 menit
- Tes beban satu kali seminggu selama 30 menit
- Penggantian pelumas, filter udara, filter oli setiap tiga bulan sekali
- Penggantian nozzle katup bahan bakar, thermostart, terminal
baterai, seal, v-belt pompa air pendingin selama 6 – 12 bulan
sekali.
2) UPS (Uninterrupted Power Supply)
UPS adalah seperangkat alat yang berfungsi sebagai back up atau
cadangan listrik pada saat aliran listrik PLN padam, bersifat sementara
waktu, biasanya digunakan untuk peralatan medis dan peralatan
elektronik, seperti : USG, Komputer dll.

Pemeliharaan :

 Lakukan kontrol pada sumber output meliputi tegangan, frekuensi


getaran-getaran, dan daya/kapasitas baterai.

 Lakukan tes kemampuan UPS dengan cara lepas sumber listrik


dari PLN dimana alat – alat yang memakai sumber listrik dari UPS
tetap difungsikan hingga tegangan waktu sesuai yang dibutuhkan.

 Jika terjadi kerusakan UPS yang mengharuskan perbaikan oleh


rekanan maka rekanan harus menyiapkan back up sehingga tidak
mengganggu kegiatan operasional.

3. PLUMBING (PERPIPAAN)
Sistem perpipaan air kotor dan air bersih
Merupakan keseluruhan sistem perpipaan di dalam bangunan untuk
mengalirkan air bersih dari sumber ke tanki air dan didistribusikan
ke peralatan sanitair (wc, wastafel, shower, dll), mengalirkan air
kotor dari peralatan sanitair ke Instalasi Pengolahan Air Limbah dan
mengalirkan air kotor dari peralatan sanitair ke Instalasi
Pengelolaan Air Limbah.

Pemeliharaan Sistem Perpipaan :

1) Pipa air kotor


 Apabila terjadi penyumbatan laju air, maka dilakukan
penghancuran sumbatan dengan alat compress atau
menggunakan bahan kimia.
 Dilakukan penyetelan kemiringan apabila aliran air tidak
lancer
 Dilakukan penggantian apabila ditemukan kebocoran atau
kerusakan pipa
2) Pipa Air Bersih : Dilakukan penggantian apabila pipa sudah
mengalami korosi atau kebocoran.
4. GAS MEDIS

Sistem gas medis merupakan instalasi untuk memenuhi kebutuhan dari gas
untuk medis. Instalasi gas medis telah dikembangkan untuk mengeliminasi
kesulitan-kesulitan penggunaan gas medik secara konvensional. Dalam sistem
ini, silinder gas tekanan tinggi, compressor dan pompa vacuum di sentralisasi di
suatu tempat, kemudian gas-gas dan udara tersebut dialirkan ke ruangan
melalui pemipaan.

Gas medis yang digunakan di rumah sakit adalah elemen pendukung


kehidupan yang berpengaruh langsung dalam mempertahankan hidup pasien.
Oleh karena itu, pada bagian dimana gas medis digunakan, gas tersebut harus
bersih, memiliki kemurnian tinggi dan tersedia dengan tekanan yang stabil.
Gas medis di RS Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate menggunakan 1
buah system yaitu :

1. Tabung : Gas medis di RS Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate masih
menggunakan tabung Oksigen (O2) dengan kapasitas tabung 6 m 3 dan
untuk transfer pasien menggunakan tabung 1 m3 Pada ruang Instalasi
Bedah Sentral menggunakan tabung N2O dengan kapasitas 25 kg.

Pemeliharaan Instalasi Gas Medis


 Pengecekan tabung kosong dan tabung isi

 Pemasangan tanda/label tabung kosong dan tabung isi

 Pengecekan pressure gauge tiap unit

 Pengecekan katup/valve

 Penggantian katup/valve jika ditemukan rusak atau bocor

 Penggantian pressure gauge apabila ditemukan


tidakberfungsi/rusak.
5. Tata Udara/Ventilasi
Setiap bangunan rumah sakit harus memiliki ventilasi alami dan/atau
ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya. Bangunan rumah sakit harus
mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan
permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.

Jenis sistem penghawaan di RS Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate


menggunakan :

a. Sistem Tata Udara

Sistem tata udara di RS menggunakan AC dan ventilasi dinding.

1) AC ( Air Conditioner ) adalah sistem atau mesin yang dirancang


untuk menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu area (yang
digunakan untuk pendinginan maupun pemanasan tergantung
pada sifat udara pada waktu tertentu). Jenis AC yang digunakan
yaitu :AC Central, AC Split dan AC stand.
2) Exhaust fan : berfungsi untuk menghisap udara panas di dalam
ruang dan membuangnya ke luar dan pada saat bersamaan
menghisap udara segar di luar masuk ke dalam ruangan. Fungsi
lain exhaust fan adalah mengatur volume udara yang akan
disirkulasikan pada ruang. Supaya sehat setiap ruang butuh
sirkulasi udara berbeda sesuai dengan fungsinya.

b. Pemeliharaan Sistem Tata UdaraPemeliharaan AC :

- Cuci Filter AC satu minggu sekali


- Service Outdoor dan Indoor AC satu bulan sekali

6. PENGELOLAAN AIR LIMBAH


Instalasi pengolahan air limbah di RS Khusus Ibu & Anak AnDina
Ternate merupakan bangunan pengolahan air limbah baik yang
bersifat domestik maupun infeksius.
1. Saluran
Pemeliharaan dan saluran diatas secara periodik tiap bulan dapat berupa:
a. Penggelontoran air.
b. Penyemprotan air dengan tekanan tinggi
c. Pengambilan endapan.
2. Lubang Pemeriksa (Bak Kontrol/Main Hole)
3. Pemeliharaan Kloset
4. Tangki Septik
5. Bak Pengumpul/Pengangkat
6. Instalasi Pengolahan Biologis Dengan Anaerobic Filter
7. Bak Penampung Lumpur
8. Bak Pengering Lumpur
9. Bak Kaporisasi
Pemeliharaan IPAL :

- Pembersihan flok pada pipa, sampah kasar dan media bakteri


- Penyedotan endapan bak laundry dan bak akhir dan
septik tanksecara periodic/terjadwal.
- Pemberian Filter Blower, penggantian oli blower,
penggantian bearingblower, dan penggantian v-belt apabila
rusak/retak.
BAB IV
DOKUMENTASI

Dalam pengelolaan sistem utilitas/fasilitas pendukung kelancaran dan


kelangsungan operasional RS dilakukan pencatatan, dokumentasi dan
pelaporan kegiatan pemeliharaan dan perawatan sistem utilitas dalam
rangka memelihara mutu pelayanan dan keselamatan pasien serta
mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan.

Dalam pemeliharaan fasilitas pendukung/sistem utilitas di RS Khusus


Ibu & Anak AnDina dilakukan pendokumetasian meliputi :

A. Inventarisasi
Dokumentasi inventarisasi fasilitas pendukung/sistem utilitas
dilaksanakan oleh petugas teknisi/kesehatan lingkungan di bawah
pengawasan Penunjang Medik, meliputi pencatatan (nama utilitas,
merk/type, kapasitas, tahun pengadaan, kondisi, dll) dan pelaporan.
B. Pemeriksaan, Pemeliharaan dan Uji Fungsi
Dokumentasi pemeriksaan, pemeliharaan, dan uji fungsi fasilitas
pendukung/sistem utilitas dilaksanakan oleh petugas
teknisi/kesehatan lingkungan/penanggung jawab pemeliharaan,
meliputi pencatatan, pembuatan berita acara uji fungsi, pelaporan,
evaluasi dan tindaklanjut.
C. Pengadaan
Dokumentasi pengadaan fasilitas pendukung / sistem utilitas untuk
memenuhi kebutuhan rumah sakit dilaksanakan oleh petugas teknisi
/ kesehatan lingkungan sesuai ketentuan yang berlaku. Pengadaan
fasilitas pendukung / sistem utilitas harus dilengkapi dokumen ijin /
sertifikat dari instansi yang berwenang.

Anda mungkin juga menyukai