Pneumonia
Pneumonia
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pneumonia
a. Pengertian Pneumonia
yang ditandai oleh gejala klinis batuk, demam tinggi dan disertai
atau napas cepat. Napas sesak ditandai dengan dinding dada bawah
tarikan napas dalam satu menit. Untuk balita umur 2 tahun sampai 5
tahun tarikan napasnya 40 kali atau lebih dalam satu menit, balita umur
2 bulan sampai 2 tahun tarikan napasnya 50 kali atau lebih per menit,
dan umur kurang dari 2 bulan tarikan napasnya 60 kali atau lebih per
b. Penyebab Pneumonia
11
bakteri dan virus) serta protozoa. Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Bakteri
tubuh menurun oleh sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segera
(Misnadiarly, 2008).
2) Virus
sebagian besar pneumonia jenis ini tidak berat dan sembuh dalam
(Misnadiarly, 2008).
22
12
3) Mikoplasma
jenis usia, tetapi paling sering pada anak pria remaja dan usia
muda. Angka kematian sangat rendah, bahkan juga pada yang tidak
4) Protozoa
c. Klasifikasi Pneumonia
1) Berdasarkan Umur
13
rasa kantuk yang tidak wajar atau sulit bangun, stridor pada
(3) Pneumonia
14
2) Berdasarkan Etiologi
15
d. Patofisiologi Pneumonia
dari bayi sampai usia lanjut. Pecandu alkohol, pasien pasca operasi,
ataupun seluruh lobus, bahkan sebagian besar dari lima lobus paru-
paru (tiga di paru-paru kanan, dan dua di paru-paru kiri) menjadi terisi
16
2011).
17
18
1) Gejala Pneumonia
hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri
2) Tanda Pneumonia
a) Batuk nonproduktif
e) Demam
f) Cyanosis (kebiru-biruan)
h) Sakit kepala
j) Sesak napas
k) Menggigil
22
19
l) Berkeringat
m) Lelah
f. Penularan Pneumonia
yaitu bersama udara yang dihirup, di samping itu terdapat juga cara
oleh penderita saat batuk, bersin dan berbicara kepada orang di sekitar
20
diantaranya :
a) Status gizi
b) Status imunisasi
21
d) Umur Anak
2) Faktor Lingkungan
berpengaruh diantaranya :
a) Ventilasi
22
b) Polusi Udara
oleh karena asap rokok, kompor gas, alat pemanas ruangan dan
23
Oleh karena itu, balita yang mendapat ASI secara ekslusif lebih
dan asap diturunkan dengan cara mengganti bahan bakar kayu dan
22
24
yang cukup. Selain itu asap rokok, lingkungan tidak bersih, cuaca
panas, cuaca dingin, perubahan cuaca dan dan masuk angin sebagai
pneumonia.
malnutrisi.
infeksi
22
25
4) Pemberian imunisasi
5) Pemberantasan vektor
1) Pengkajian
a) Riwayat kesehatan
dilakukan pengkajian)
26
b) Pemeriksaan fisik
pada paru yang keras dan yang penuh cairan yang dinamakan
(fremitus raba).
27
perasa)
kulit pasien)
BAK)
28
2) Diagnose Keperawatan
adekuat
3) Intervensi keperawatan
29
Kriteria Hasil :
dengan mudah
Intervensi :
Kriteria Hasil :
22
30
dengan mudah)
selular
Kriteria Hasil :
berlebihan.
Intervensi :
31
topic tertentu
Kriteria hasil :
dijelaskan
Intervensi :
32
a. Pengertian Rumah
yang berguna untuk kesehatan jasmani, rohani dan keadaan sosial yang
mengancam.
33
pedesaan.
20% atau lebih pada penghuni bangunan dengan gejala (seperti sakit
kelelahan berlebihan) dan jika gejala ini tetap berlangsung lebih dari
2010).
menyebabkan penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat
22
34
tidak memenuhi syarat dan terletak pada tempat yang tidak sanitar.
(Yuwono: 2008).
menyebabkan penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat
tidak memenuhi syarat dan terletak pada tempat yang tidak sanitar.
35
pada kurun waktu tertentu (Dinkes RI: 2007). Bila kondisi lingkungan
1) Ventilasi
dalam rumah tetap segar, dan fungsi ventilasi yang kedua adalah
36
a) Ventilasi alamiah
b) Ventilasi buatan
(1) Luas lubang ventilasi tetap minimal lima persen dari luas
ruangan.
(2) Udara yang masuk harus bersih, tidak dicemari asap dari
37
lain-lain.
kesehatan adalah ≥10% dari luas lantai rumah dan luas ventilasi
2) Pencahayaan alami
sampai 20% dari luas lantai yang terdapat didalam ruangan rumah
(Notoatmodjo, 2010).
besarnya antara 60 –120 lux dan buruk jika kurang dari 60 lux atau
lebih dari 120 lux. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
38
(Notoatmodjo, 2010).
3) Kelembaban
(Notoatmodjo, 2010).
4) Kepadatan Penghuni
39
<9m2/orang.
40
6) Lantai
yang baik adalah lantai yang dalam keadaan kering dan tidak
lembab. Bahan lantai harus kedap air dan mudah dibersihkan, jadi
paling tidak lantai perlu diplester dan akan lebih baik kalau dilapisi
Syarat yang penting untuk lantai yakni tidak berebu pada musim
2010).
7) Dinding
rumah yang berdinding tidak rapat seperti papan, kayu dan bambu
41
8) Atap
3. Rokok
a. Pengertian Rokok
42
1) Tar
2) Nikotin
3) Karbon monoksida
43
b) Adrenalin meningkat.
1) Kanker paru-paru
44
2) Jantung Koroner
45
3) Impotensi
impotensi.
e. Kategori Perokok
1) Perokok Pasif
second handsmoke.
22
46
2) Perokok Aktif
a) Perokok Ringan
b) Perokok Sedang
c) Perokok Berat
f. Keberadaan Perokok
47
48
(Depkes, 2009).
bagi balita karena balita masih mempunyai daya tahan tubuh yang
49
bahwa bayi dan balita yang terpapar asap rokok mempunyai resiko
harinya kita hirup dalam konsentrasi tinggi dan jangka waktu yang
yang bersifat toksik dan dapat memberikan efek iritan pada saluran
(Riyadina, 2006).
50
4. Balita
a. Pengertian Balita
balita amat peka terhadap penyakit, tingkat kematian balita masih tinggi
(Depkes,2009).
Anak balita sebagai masa emas atau “golden age” yaitu insan
manusia yang berusia 0-6 tahun (UU No. 20 Tahun 2003), meskipun
sebagian pakar menyebut anak balita adalah anak dalam rentang usia 0-
sehat jasmani, sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit dan
yang rawan gizi dan rawan penyakit. Beberapa kondisi atau anggapan
yang menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan penyakit antara
lain :
1. Anak balita baru berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke
2. Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik, atau ibunya sudah
51
3. Anak balita sudah mulai main di tanah, dan sudah dapat main
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dlam
52
lingkungannya.
2) Faktor Lingkungan
seperti posisi janin dalam uterus (rahim), zat kimia atau toxin
22
53
3) Faktor psikososial
4) Faktor keluarga
54
B. Kerangka Teori
Kondisi Fisik
Rumah
Pneumonia Pneumonia
Pada Balita Pada Balita
Keberadaan Perokok
Dalam Rumah
Keterangan :
: : yang tidak diteliti
: yang diteliti
22
55
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis