Anda di halaman 1dari 19

TATA LAKSANA SYOK

NEUROLOGIK
Ns. Johansen Hutajulu, AP, S.Kep, M.Kep, Ph.D
 Aktivitas Sekarang :

Curriculum Vitae  Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Sistem Informasi USM-Indonesia
 Dosen Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan
 Fasilitator inaRISK BNPB dan Pos Gagah Sumut
 Ketua Komite Etik Penelitian USM-Indonesia
 Wakil Ketua Bidang Lit-Infokom DPD PPNI Kota Medan
 Ns. Johansen Hutajulu, AP, S.Kep, M.Kep
 Ketua DPK PPNI USM-Indonesia
 Lahir : Aek Tarum/ 25-05-1987
 Anggota Emergency Medikal Team Jakarta Rescue Internasional
 Pendidikan :
 S3 Keperawatan di Lincoln University Kuala  Ketua Sari Mutiara Rescue Medan
Lumpur - Malaysia  Konsultan OSCE Laboratory
 S2 Keperawatan Medikal Bedah Sint Carolus  Trainer Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)
Jakarta  Hospital & Academic Clinical Instructor
 Profesi Ners Universitas Sari Mutiara  Tim Ahli CV. Dian Prakarsa Kesehatan
Indonesia Medan  Ketua Pelatihan dan Pendidikan Maimun Foundation
 S1 Keperawatan Universitas Sari Mutiara  Ketua Divisi Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Resiko Bencana Sumatera Utara
Indonesia Medan  Ketua Divisi Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) Sumut
 D1 Informatika Komputer LPP. Sint Mark  Fasilitator BNN
Medan  Sekretaris Pusat Studi Kebencanaan USM-Indonesia
 Ketua Divisi Forum PAS Sumut
 Ketua Open Journal System (OJS) DPD PPNI Kota Medan
 HP. 085297781838  Kontributor USM-Indo Press Sumatera Utara
 Email : jojo3boy@yahoo.com  Penulis Buku Nasional
 Tim Lembaga Kemahasiswaan & Kewirausahaan APTISI Sumut
 Alamat : Jl. Kapten Muslim No. 79 Medan
 Ketua Bidang Organisasi AIPNI Regional Sumatera Utara
SYOK (SHOCK)
Syok adalah keadaan dimana tidak
cukup (inadequate) aliran darah ke
jaringan untuk memenuhi Diving Reflex :
kebutuhan jaringan.
Tubuh akan
1. Membawa oksigen keseluruh sel tubuh mengutamakan
2. Membawa makanan (nutrient) ke seluruh 3 organ vital
tubuh yaitu :
3. Membawa hormon-hormon 1. Otak
4. Mengandung sel penghancur bakteri dan sel 2. Jantung
yang mempertahankan kekebalan tubuh 3. Kelenjar
(immunitas) anak Ginjal
Fase Syok
Kompensasi Dekompensasi Irreversibel
1. Frekuensi 1. Homeostasis sudah 1. Penanganan
jantung, jenuh atau tidak yang terlambat
frekuensi adekuat akan
napas, tekanan 2. Ditandai dengan mengakibatkan
darah dan suhu tekanan darah yang terjadinya syok
tidak terganggu makin menurun, irreversibel.
atau terjadi capilary refill sangat 2. Kegagalan
gangguan memanjang, takikardi, organ vital
minimal kulit dingin, napas
2. Tanda klinis cepat (untuk
fase ini adalah mengkompensasi
pucat, asidosis metabolik)
takikardia, kulit dan jumlah urin
perife lembab, berkurang atau tidak
capilary refill ada
memanjang
JENIS SYOK

Syok
Syok
Vasogenik /
Hipovolemik
Distributif
SYOK
Syok Syok
Kardiogenik Obstruktif
SYOK VASOGENIK

Terjadi akibat pelebaran pembuluh


darah besar-besaran.

Syok Septik
Infeksi masif - pelepasan endotoksin - vasodilatasi

Syok Neurogenik
Akibat hilangnya tonus otonom oleh kerusakan medula spinalis di
atas level T6(pada jalur simpatetik desenden), menyebabkan
penurunan resistensi vascular dan vasodilatasi vascular

Syok Anafilaktik
Reaksi alergi □ pelepasan histamin□ ↑ permeabilitas kapiler □
dilatasi arteriol dan venula
Etiologi Syok Neurogenik
Penyebab syok neurogenik yang paling sering adalah kerusakan medula
spinalis oleh berbagai penyebab:

Nontraumatik: kelainan
Traumatik vaskular, tumor,
(kecelakaan) infeksi, spondilosis,
osteoporosis, dan
kelainan prekembangan
Etiologi Syok Neurogenik
Etiologi syok neurogenic yg jarang terjadi:

- Guillain-Barre - Transverse
syndrome myelitis

- Spinal - Autonomic nervous - Kelainan perkembangan:


anesthesia system toxins trisomy 21, skeletal
dysplasia, and
tonsillopharyngitis
Manifestasi Klinis
1. Tergantung lokasi cidera
2. Jenis : complit / incomplit
3. Semakin tinggi area yang terkena  maka semakin
BERAT / SERIUS

• Cedera saraf cervical


• Cedera saraf torakal lumbal
• Cedera saraf sakral
Tanda & Gejala Syok Neurogenik

Berhubungan Paling Midline Loss of Neurologic


dengan SCI sering spinal consciousness deficits
cidera pada tenderness
Cervical
Diagnosis & Penunjang diagnostik
Diagnosis syok neurologic ditegakkan dengan melihat riwayat
pasien yang berhubungan dengan adanya cedera

X-Ray :
AP/Lateral,Bilateral Obliqe dan
fleksi- ektensi

CT Scanning : MRI :
Identifikasi segmen tulang yang terkena, Identifikasi haematome, infark
posisi fragmen tulang dan kompresi dari
medulla spinalis
Tatalaksana Medik

Prioritas Fist lines:


penanganan: Resusitasi cairan
stabilisasi intra vena
hemodinamik

Atasi Hipotensi untuk Second lines:


cegah injuri sekunder vasopresor & inotropik

Pertahankan MAP: 85-90 mmHg


Initial • Circulation:

Assesment • Kaji perfusi perifer, monitor status cairan


• Pasang IVFD, obat vasopressor
• Deficit or Disability
• Kaji adanya defisit neurologis
• Dapatkah keempat ekstremitas bergerak?
• Airway: • Pupil dan refleks cahaya?
• Identifikasi kepatenan jalan napas • Glascow Coma Scale (V6, M5, E4)
• Posisikan jalan napas paten  posisi
kepala netral
• Jaw thrust manuver
• Breathing: • Exposure
• Perhatikan pernafasan  paralysis
• Buka seluruh pakaian pada pasien trauma
diagprahma Lesi L5 keatas
• Berikan oksigen
Algoritme Henti
Jantung Dewasa
Peran Perawat
Riwayat trauma
Pengkajian:
TTV (tanda syok neurogenic: hipotensi,
bradikardia, suhu tubuh meningkat)

Tingkat kesadaran

Defisit neurologi
Diagnosis Keperawatan

Pola nafas tidak efektif b/d Gangguan mobilisasi fisik b/d


kelemahan otot pernapasan kelemahan neurologis

Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Resiko gangguan integritas kulit
penurunan tingkat kesadaran b/d immobilisasi
DX

Penurunan CO b/d gangguan Resiko konstipasi b/d atoni usus,


saraf otonon imobilisasi

Pengaturan suhu tidak efektif b/d Gangguan eliminasi urine / bowel


disfungsi autonomik b/d kelemahan neurologik
Intervensi Keperawatan
 Monitor TTV  Atur posisi
 Monitor Tingkat Kesadaran  Gunakan Teknik log roll saat
ambulasi
 Monitor deficit neurologi (fungsi
motoric, fungsi sensorik,
 Gunakan spinal board
fungsi saraf otonom)  Pasang infus
 Monitor peristaltic usus  Fisioterapi dada
 Monitor fungsi bladder  Kolaborasi : resusitasi cairan,
 Pasang collar neck terapi vasopressor dan
inotropic, norepineprin, anti
 Pertahankan hemodinamik
aritmia
stabil ((MAP: 85 – 90 mmHg)
 Pasang NGT
 Pasang Kateter intermitten
Caring
1.Sifat kepeduliaan perawat untuk
memenuhi kebutuhan klien.
2.Suatu upaya untuk membantu
individu menetapkan dan
menyelesaikan masalah.
3.Dasar dalam melakukan asuhan
keperawatan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai