Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak menyelesaikan makalah ini dengan baik.
shalawat serta salam kami curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya diakhir nanti.

Dengan ini kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sengga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Kendari, 30 Maret 2019

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengorganisasian pembelajaran merupakan aspek pendidikan yang


sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, bahkan guru
yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar
dengan optimal. Dalam arti, guru mampu menyampaikan bahkan pelajaran
diserap oleh para peserta didik dengan baik. penciptaan harapan seperti itu
merupakan kajian dari pengoranisasian pembelajaran. Sebab pengorganisasian
pembelajaran merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya
menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan para peserta
didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara efisien atau memunkinkan
peserta didik belajar dengan baik.

Di kelaslah segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Guru


dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan
potensinya, kurikulum dengan segala komponennya, metode dengan
pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi dengan segala
sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Lebih lanjut hasil
pembelajaran ditentukan pula oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh karena itu,
selayaknyalah kelas di pengorganisasian dengan secara baik, profesional, terus
menerus dan berkelanjutan. Tulisan ini akan berusaha untuk menguraikan
secara lebih jelas mengenai strategi pengorganisasian pembelajaran dan
penyampaian bahan ajar yang kami ambil dari beberapa referensi yang ada dan
dari pengetahuan yan kami punya, agar membantu para guru dalam melakukan
pengorganisasian pembelajaran dan penyampaian bahan ajar.

B.Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud pengorganisasian pembelajaran?


2. Apa Saja tujuan pengorganisasian pembelajaran?

3.Unsur-unsur apa saja dalam pengorganisasian pembelajaran?

2
4.Bagaimana cara mengorganisir sumber daya pembelajaran?

C.Tujuan
1.Agar dapat mengetahui dan menjelaskan pengertian pengorganisasian
pembelajaran
2.Untuk mengetahui unsur-unsur pengorganisasian pembelajaran

3.Agar dapat mengetahui tujuan pengorganisasian pembelajaran

4.Agar dapat mengetahui dan menjelaskan cara mengorganisir sumber daya


pembelajaran

3
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengorganisasian pembelajaran

1.Pengertian Pengorganisasian
Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum
yang berarti alat. Sedangkan, organize (bahasa Inggris) berarti
mengorganisasikan yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai
sesuatu.1 Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang
untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu.2
Pengorganisasian adalah keseluruhan atau pengelompokan orang-
orang, alat-alat, tugas-tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa
sehinga tercipta suatu organisasi yan dapat digerakkan sebagai suatu kegiaaan
kesatuan yang telah ditetapkan.3 Pengorganisasian merupakan sesuatu yang
digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi tugas-tugas yang
sangat terspesialisasikan.
Pengorganisasian atau Organizing merupakan salah satu dari 4 fungsi
manajemen. Umumnya, fungsi pengorganisasian dilakukan setelah fungsi
perencanaan(planning). Hal ini dapat dilihat dari urutan 4 fungsi manajemen
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian
yang dalam bahasa Inggris biasanya disebut dengan POLC(planning,
Organizing, Leading and Controlling). Kita perlu mengetahui apa yang
dimaksud dengan Organisasi yaitu kata dasar dari istilah “pengorganisasian”
ini. Tujuan organisasi merupakan hasil keputusan yang disusun pada fase
perencanaan. Jadi disini lebih jelas dikatakan bahwa pengorganisasian akan
dilaksanakan setelah adanya perencanaan.4
2.Pengertian Pembelajaran
1
Didin Kurniadin & Imam Machali., Manajemen Pendidikan: Konsep & Prinsip Pengelolaan
Pendidikan(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2016), hlm 239.
2
https://www.google.com/amp/s/aliajah.wordpress.com/2013/03/19/pengertian-organisasi-
secara-umum-dan-pengertian-organisasi-menurut-para-ahli/amp/
3
Zulfaidah-indriana.blogspot.com/2012/12/fungsi-pengorganisasian-dalam.html?m=1
4
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengorganisasian-organizing-prinsip-
pengorganisasian/

4
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari
kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya
diketahui (diturut) ditambah dengan “pe” dan akhiran “an menjadi
“pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau
mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.5
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003 menyatakan pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran
sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta
dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai
upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.6

3.Pengertian Pengorganisasian Pembelajaran


Pengorganisasian pembelajaran adalah suatu konsep dimana organisasi
dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran
mandiri(self learning) sehingga organisasi tersebut memiliki kecepatan berpikir
dan bertindak dalam merespon beragam perubahan yang muncul. Peddler,
Boydell dan Burgoyne mendefinisikan bahwa organisasi pembelajaran adalah
“sebuah organisasi yang memfasilitasi pembelajaran dari seluruh anggotanya
dan secara terus menerus mentrasformasikan diri”.7
Pengorganisasian pembelajaran secara khusus, merupakan fase yang
amat penting dalam rancangan pembelajaran. Synthesizing akan membuat
topic-topik dalam suatu bidag studi menjadi lebih bermakna bagi si pelajar
(Ausubel,1968) yaitu dengan menunjukkan bagaimana topic-topik itu terkait
dengan keseluruhan isi bidang studi. Sequencing atau penataan urutan, amat
diperlukan dalam pembuatan sintesis.8

B.Tujuan Pengorganisasian
5
www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-dan-pengertian-pembelajaran.html?m=1
6
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/
7
Ahmadnursanto98.blogspot.com/2013/06/strategi-pengorganisasian-pembelajaran.html?m=1
8
https://kistono.wordpress.com/2008/06/10/strategi-pengorganisasian-pembelajaran/amp/

5
Tujuan pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat
dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Dalam pembagian tugas
diharapkan setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya
secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan.
Ada beberapa tujuan pengorganiasian, yaitu :
a. Memperlancar pengawasan. Membantu pengawasan dengan
menempatkan seseorang anggota manajer yang berkompetensi dalam
setiap unit organisasi. Dengan demikian sebuah unit dapat ditempatkan
dalam organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa agar dapat
mencapai sasaran kerjanya walaupun dengan lokasi yang tidak sama.
b. Maksimalisasi manfaat spesialisasi. Membantu seseorang menjadi
lebih ahli dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu. Spesialisasi pekerjaan
dengan dasar keahlian dapat kemanfaatan produk dapat memberikan
kepuasan dan memperoleh kepercayaan masyarakat pengguna.
c. Penghematan biaya. Tumbuh pertimbangan yang berkaitan dengan
efisiensi. Dengan demikian pelaku organisasi akan selau berhati-hati
dalam setiap akan menambah unit kerja baru yang notabene
menyangkut penambahan tenaga kerja yang relatif banyak
membutuhkan biaya tambahan berupa gaji atau upah. Penambahan unit
kerja sebaiknya dipertimbangkan berdasarkan nilai sumbangan pekerja
baru dengan tujuan menekan upah buruh yang berlebihan.
d. Meningkatkan kerukunan hubungan anatar manusia. Masing-
masing pekerja antar unit kerja dapat bekerja saling melengkapi,
mengurangi kejenuhan, menumbuhkan rasa saling membutuhkan,
mengurangi pendekatan materialistis. Untuk ini pihak manajer harus
mampu mengadakan pendekatan social dengan penanaman rasa
solidaritas dan berusaha menampung serta menyelesaikan berbagai
perbedaan yang bersifat individual.9

C.Unsur-Unsur Pengorganisasian

9
Zulfaidah-Indriana.blogspot.com/2012/12/fungsi-pengorganisasian-dalam.html?m=1

6
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada
kerjasama, dan tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-
sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan
suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci
adalah:

a. Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan


sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau
personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai
unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para
pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama
merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

b. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu


perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut
tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan
pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi
(man power) organisasi.

c. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan


menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan.
Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan
juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur,
program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

d. Peralatan (Equipment), merupakan Unsur yang keempat yaitu peralatan


atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin,
uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

7
e. Lingkungan (Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial,
budaya, ekonomi, dan teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkungan:
1. Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak
langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena
kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
2. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah
komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
3. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah
operasi dibedakan menjadi :
a. Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam
kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
b. Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial,
menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.

c. Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-


badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.

d. Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan,


persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang
harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui
sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Kekayaan Alam, Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya


keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi,
klimatologi), flora dan fauna.10

D.Mengorganisir Sumber Daya Pembelajaran


Mengorganisir dalam pembelajaran adalah pekerjaan yang dilakukan
seorang guru dalam mengatur dan menggunakan sumber belajar dengan
maksud mencapai tujuan belajar dengan cara yang efektif dan efisien (Davis,
1991)
Lebih jauh menurut Davis, proses pengorganisasian dalam
pembelajaran meliputi empat kegiatan, yaitu:
1) Memilih alat taktik yang tepat
2) Memilih alat bantu belajar atau audio-visual yang tepat
3) Memilih besarnya kelas (jumlah murid yang tepat)
10
http://trirailfans.blogspot.com/2013/10/pengorganisasian-organizing.html?m=1

8
4) Memilih strategi yang tepat untuk mengkomunikasikan peraturan-
peraturan, prosedur-prosedur serta pengajaran yang kompleks.

Cara dan prosedur menciptakan suasana belajar di kelas,


1.Sebelum guru masuk kelas (pre-conditions)
Tahap ini adalah tahap persiapan. Tahap ini disebut kegiatan
menciptakan pra-kondisi. Pekerjaan ini dilakukan di luar kelas, sebelum guru
mengajar. Adapun cara yang perlu ditempuh oleh guru yaitu: (a) Merumuskan
apa yang penting dan harus dimiliki oleh siswa. Itulah sebabnya guru dapat
merumuskan tujuan instruksional khusus sebagai kriteria yang mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik setiap kali guru menyiapkan satuan
pelajaran, (b) Merancang bantuan-bantuan yang cocok akan diberikan kepada
siswa. Disini guru dituntut memberikan pertimbangan materi yang akan
diajarkan dan keadaan siswa. Perlu dipertanyakan, apakah pelajaran yang akan
disampaikan memerlukan alat khusus? Apakah ada siswa yang kira-kira akan
mengalami kesulitan? Dan lain sebagainya. (c) merancang waktu yang sesuai
dengan topik/pokok bahasan pelajaran. Alokasi waktu harus benar-benar sesuai
dengan banyaknya materi yang akan disajikan oleh guru kepada siswa.

2.Pada waktu guru di kelas (Operating Procedures)


Adapun cara yang dapat ditempuh oleh guru mencakup kegiatan-
kegiatan berikut (a) Memperhatikan keragaman siswa sehingga guru
memperlakukan mereka dengan cara dan waktu yang berbeda. Disini perlu
dipertanyakan, yaitu: Siapakah diantara murid yang sering ketinggalan
pelajaran? Berapa menit ketinggalannya? Dan dengan cara apakah para murid
akan lebih mudah menangkap pelajaran? Dengan cara ini memungkinkan guru
untuk mempersiapkan program perbaikan pengajaran. Di samping itu, siapakah
diantara murid dalam satu kelas yang akan lebih cepat menguasai bahan
pelajaran dibandingkan dengan yang lain? Ada berapa orang murid? Apakah
mereka dapat ditunjuk sebagai pemberi bantuan kepada kawannya? Cara ini
akan membantu guru dalam menyiapkan program pengayaan (enrichment). (b)
mengadakan pengukuran terhadap berbagai pencapaian siswa sebagai hasil
belajarnya. Dalam hal ini guru harus menentukan standar apa yang akan

9
digunakan standar mutlak atau standar normatif. Kapan guru menggunakan?
Apakah standar mutlak dalam penilaian, sebagai criteria keberhasilan adalah
mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dalam tahap pra-kondisi?
Untuk itu diperlukan metodologi yang tepat dalam pembelajaran. Guru
yang professional dan kompeten akan dapat menjalankan pembelajaran dengan
metodologi yang tepat. Dalam hal ini metode mengajar adalah salah satu
komponen dalam proses pendidikan, merupakan alat yang digunakan untuk
mecapai tujuan yang didukung atau dibantu oleh alat-alat mengajar lainnya.
Disamping itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam
penguasaan mata pelajaran yang diajarkannya, seorang guru harus mengetahui
arti dan isi mata pelajaran yang diajarkannya dan harus dikuasinya dengan
baik.
Guru sebagai manajer dapat mengorganisasikan bahan pelajaran untuk
disampaikan kepada murid dengan beberapa metode :
 Ceramah, ceramah merupakan metode tradisional dalam mengerjakan
suatu mata pelajaran. Guru menyampaikan apa yang diketahuinya
sebagai informasi, dan murid tidak banyak kesempatan untuk
memberikan tanggapan, baik ketika ceramah sedang berlangsung
maupun setelah berakhirnya ceramah. Murid menjadi peserta pasif dan
guru tidak banyak menerima umpan balik. Inilah kelemahan terbesar
dari metode ceramah, bila murid tidak termotivasi dengan baik dan
materi pembelajarannya rumit, maka peserta akan semakin pasif.
Bagaimana metode ceramah bisa memberikan hasil optimal yaitu :
1. Apabila ceramah disajikan penemuan dan organisasi
pengetahuan yang baru
2. Ceramah dapat dipakai dengan sukses (bila digunakan dengan
trampil dan sensitif) yaitu mampu merangsang antusiasme dan
menumbuhkan imajinasi murid
 Demonstrasi, penggunaan metode ini mempunyai beberapa langkah :
1. Tahap pertama diberikan ceramah singkat terlebih dahulu untuk
menerangkan tujuan pembelajaran

10
2. Aktivitas Tanya jawab dan kegiatan aktif lainnya antar guru dan
siswa atau sesame siswa
3. Tahap kosolidasi yaitu bahan pengajaran ditinjau kembali,
direvisi dan dites. Strategi ini digunakan untuk mencapai tujuan
yang telah direncanakan.

Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunaan


peragaan untuk memperjelas pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
melakukan sesuatu kepada anak didik.

 Diskusi, metode ini hakikatnya berpusat kepada pelajar. Dalam


pelaksanaan diskusi, kegiatanya dari yang tidak berstruktur sampai pada
bentuk yang sangat terstruktur dimana guru dapat bertindak dengan
tegas dan otokratis. Biasanya pada kegiatan diskusi murid akan bekerja
keras, bekerja sama dalam memecahkan masalah dengan mengajukan
pendapat dan argumentasi yang tepat.
 Metode Tanya jawab adalah proses penyampaian materi pelajaran
dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab
pertanyaan guru dengan materi pembemajaran. Metode ini digunakan
untuk memperkenalkan pengetahuan, fakta-fakta yang sudah diajarkan
untuk merangsang perhatian murid yaitu alam apresiasi, pertanyaan
selingan atau evaluai.
 Metode latihan siap ialah metode yang digunakan dalam proses
pengajaran dengan melatih murid terhadap bahan pelajaran yang sudah
diebrikan untuk mencapai keterampilan tertentu psikomotor. Biasanya
metode ini dipergunakan dalam hal keterampilan motoris, enulis,
membaca dan berpikir cepat. Dengan waktu yang relatif singkat. Anak-
anak akan dapat menguasai keterampilan tertentu, bersikap disiplin
dalam mencapai tujuan dan memiliki pengetahuan siap.
Dengan menggunakan metode ini ada kecenderungan daya inisiatif
anak kurang, kebiasaan kaku, dan pengetahuan verabalis/mekanis.

11
 Metode resitasi/pemberian tugas belajar. Metode ini disebut juga
pemberian tugas belajar diluar jam pelajaran yang ditetapkan, baik di
rumah, perpustakaan maupun laboraturium yang selanjutnya dinilai
oleh guru,

Tujuan dari metode ini untuk memperluas penguasaan murid dalam


pengetahuan tertentu karena dengan membaca, menyimpulkan dan
merumuskan suatu materi pelajaran yang sudah dipelajarinya. Dalam
kegiatan ini murid ditugaskan mencari bahan yang masih kurang untuk
dilengkapi. Metode ini dapat merangsang anak untuk lebih aktif, karena
prinsip aktivitas yang dikandung metode ini memungkinkan anak untuk
melakukan hal-hal yang konstruktif.

3.Pengelolaan kelas

Guru adalah penanggung jawab pembelajaran didalam kelas. Sejumlah


siswa yang mengikuti mata pelajaran sama dalam waktu yang sama untuk
mencapai tujuan pembelajaran perlu diatur, diarahkan dan dipengaruhi dalam
satu interaksi belajar mengajar.

Pengelolaan kelas berkaitan dengan dua kegiatan utana


yaitu:
 Pengelolaan yang berkaitan dengan siswa
 Pengelolaan yang berkaitan dengan fisik (ruangan,perabot alat
pelajaran). Kegiatan membuka jendela, mengatur bangku,
menyalakan lampu bila kurang terang, menggeser papan tulis
supaya lebih jelas merupakan pengelolaan bersifat fisik kelas.11

BAB III
PENUTUP
11
Didin Kurniadin & Imam Machali., Manajemen Pendidikan: Konsep & Prinsip Pengelolaan
Pendidikan(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2016), hlm 110-117

12
A.Kesimpulan

 Pengorganisasian pembelajaran adalah suatu konsep dimana organisasi


dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran
mandiri(self learning) sehingga organisasi tersebut memiliki kecepatan
berpikir dan bertindak dalam merespon beragam perubahan yang muncul.
 Tujuan pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat
dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Dalam pembagian tugas
diharapkan setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya
secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang
dibebankan
 Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada
kerjasama, dan tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri
sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
 Mengorganisir dalam pembelajaran adalah pekerjaan yang dilakukan
seorang guru dalam mengatur dan menggunakan sumber belajar dengan
maksud mencapai tujuan belajar dengan cara yang efektif dan efisien.

B.Saran

Kiranya untuk guru atau pendidik perlu melakukan pengorganisasian


pembelajaran dengan baik dan benar agar tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

13
Ahmadnursanto98.blogspot.com/2013/06/strategi-pengorganisasian-
pembelajaran.html?m=1

Didin Kurniadin & Imam Machali., Manajemen Pendidikan: Konsep & Prinsip
Pengelolaan Pendidikan(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2016)

https://www.google.com/amp/s/aliajah.wordpress.com/2013/03/19/
pengertian-organisasi-secara-umum-dan-pengertian-organisasi-menurut-
para-ahli/amp/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengorganisasian-organizing-
prinsip-pengorganisasian

https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/

https://kistono.wordpress.com/2008/06/10/strategi-pengorganisasian-
pembelajaran/amp/

http://trirailfans.blogspot.com/2013/10/pengorganisasian-organizing.html?m=1

www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-dan-pengertian-
pembelajaran.html?m=1

Zulfaidah-Indriana.blogspot.com/2012/12/fungsi-pengorganisasian dalam.html?
m=1

DAFTAR ISI

14
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengorganisasian Pembelajaran
b. Tujuan Pengorganisasian Pembelajaran
c. Unsur-Unsur Pengorganisasian Pembelajaran
d. Cara Mengorganisir Sumber Daya Pembelajaran
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai