Manajemen Pembelajaran Pai.c Perbaikan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

[Type here] [Type here] [Type here]

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru sebagai salah satu komponen di sekolah menempati profesi yang penting
dalam proses belajar mengajar kunci keberhasilan sekolah adalah mencapai tujuan
pendidikan di sekolah ada di tangan guru. Ia mempunyai peranan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan siswanya self concept, pengetahuan, keterampilan,
kecerdasan dan sikap serta pandangan hidup siswa oleh karenanya masalah sosok
guru yang bagaimana yang kita butuhkan agar ia dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

Guru sebagai pendidik merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha


pendidikan. Itulah sebabnya etia perbincangan mengenai pembarharuan kurikulum,
pengadaan alat-alat belajar sampai pada kriteria sumber daya manusia yang
dihasilkan oleh usaha pendidikan selalu bermuara pada guru. Hal ini menunjukan
betapa signifikan posisi guru dalam dunia pendidikan. Pendidik merupakan tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan tugas pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan
penelitian dan pembimbingan kepada masyarakat ( undang-undang sistem pendidikan
nasional No.2 thn 2003, Bab X1 pasal 39 ayat 02). Guru sebagai seorang tenaga
kependidikan yang professional berbeda pekerjaannya dengan yang lain, karena ia
merupakan suatu profesi, maka dibutuhkan kemampuan dan keahlian khusus dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.

Dengan demikian guru adalah seorang yang professional dan memiliki ilmu
pengetahuan sera mengajarkan ilmunya kepada orang lain, sehingga orang tersebut
mempunyai peningkatan dalam kualitas sumber daya manusia.

1
[Type here] [Type here] [Type here]

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan profesi, professional dan profesionalisme?
2. Bagaimana ciri-ciri guru yang professional?
3. Apa saja syarat-syarat menjadi guru professional?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian profesi, professional dan profesionalisme.
2. Mengetahui ciri-ciri guru yang professional
3. Mengetahui syarat-syarat guru yang professional.

2
[Type here] [Type here] [Type here]

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi, Profesional Dan Profesionalisme


1. Profesi
Profesi secara etimologis berasal dari Bahasa Latin proffesio, yang di berarti
janji/ikrar dan pekerjaan. Dalam arti luas profesi dimaksudkan pada cakupan kegiatan
apa saja dan siapa saja untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan keahlian
tertentu. Dalam arti sempit profesi berati keahlian yang dijalankan berdasarkan
1
keahlian tetentu sekaligus menuntut pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Profesi secara terminologis menurut Hornby dalam Djam’an Satori dapat di
maksudkan pada dua makna yaitu pertama, menunjukan kepercayaan ( to profess
means to trust) bahkan menjadi keyakinan (to belief in) atas suatu kebenaran (ajaran
agama), atau kredibilitas seseorang, kedua, menunjukan suatu pekerjaan atau urusan
tertentu.2
Profesi dalam kamus umum Bahasa Indonesia bahwa profesi ialah bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian ( keterampilan, kejuruan dan
sebagainya) tertentu.3
Jadi profesi dapat diartiakn sebagai suatu pekerjaan yang membutuhkan pada
pengetahuan, keterampilan/kemampuan khusus, pelatihan/ pendidikan setinggi
tingginya dengan memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
umum secara luas.

Robert W.Richey merumuskan ciri-ciri profesi sebagai berikut:

1
Jerry W. Gilley and Steven A. Eggland, Principles of Human Resources Development, (New York:
Addsion Wesley Pub. Company. Inc.1989),hlm.76.
2
Djam’an Satori, ddk., Profesi Keguruan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010,),hlm.3.
3
W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,( Jakarta: Balai Pustaka, 2007) ,hlm.911.

3
[Type here] [Type here] [Type here]

a. Mementingkan pelayanan kemanusian yang ideal dari pda kepentingan


pribadi
b. Memerlukan waktu yang relatif panjang untuk mempelajari konsep serta
prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.
c. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuku profesi tersebut serta
mampu mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
d. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan
cara kerja.
e. Membutuhkan kegiatan intelektual yang tinggi.
f. Organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam
profesi serta kesejahteraan anggotanya.
g. Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian.
h. Memandang profesi sebagai suatu karir hidup dan menjadi seorang anggota
yang permanen.4

2. Professional
Istialah profesional berasal dari kata sifat yang memiliki arti pencaharian.
Sebagai kata benda, profesional berartiorang yangmempunyai keahlian seperti hakim,
guru, dokter, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pekerjaan profesional adalah
pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka yang tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Suatu
pekerjaan yang bersifatprofesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang harus
dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum.5
Jika melipada hat kamus Umum Bahasa Indonesia kata professional meliputi:
a. Bersangkutan dengan profesi
b. Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya

4
Robert William Richey, preparation for a Career in Education: Challenges, Changes, and Issues,
(New York:Mc-Graw-Gill, 1974), hlm.70,
5
M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,(Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2006),hlm.14-15.

4
[Type here] [Type here] [Type here]

c. Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.6


Pendapat lain menyatakn prfesional adalah sifat dari suatu profesi maksudnya
yaitu kumpulan pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan atau standar
operasional pekerjaan berdasarkan bidang masing-masing7. Profesional juga diartikan
sebagai sebutan bagi seseorang yang menguasai ilmu pengetahuan dibidangnya
secara mendalam, melakukan kreativitasndan inovasi atas bidang keahliannya serta
harus selalu berpikir positif dengan menunjang tinggi etika dan integritas profesi. 8
Oleh karena itu, jika ingin mencapai kesuksesan dalam bekerja, seseorang harus
mampu bersikap profesional. Profesional dalam arti yang sebenarnya yaitu ahli dalam
bidangnya dan selalu berintegritas dan berkonsistensi pada bidang keahliannya.
Jadi profesional dapat diartikan sebagai sifat dari profesi dengan maksud
segala hal yang berkaitan dengan profesi, membutuhkan keterampilan khusus,
dikerjakan sesuai ilmu yang dikuasai, dan diberikan suatu bayaran karena merupakan
mata pencaharian.

3. Profesionalisme

Terminology profesionalisme dalam kamus umum Bahasa Indonesia


menyebutkan bahwa profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tidak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau orang yang professional.9

Profesionalisme dapat diartiakn sebagai suatu kemapuan dan keterampilan


seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatannya masing-
masing. Profesionalisme menyangkut kecocokan antara kemapuan yang dimiliki oleh
birokrasi dengan kebutuhan tugas, terpenuhi kecocokan antara kemampuan dengan
kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang profesional . artinya

6
W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,hml.911.
7
Khusnandar, Guru Profesional , (Jakarta:PT. Raja Grafindo,2007),hlm.213.
8
H.A.S. Moenier, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm.64.
9
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hml.911

5
[Type here] [Type here] [Type here]

keahlian dan kemampuan aparat mereflesikan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh
sebuah organisasi.10

Meminjam istilah Sedarmayanti yang memberikan ukuran profesionalisme


diantaranya adalah kompetensi, evektivitas, dan efisiensi serta bertanggung jawab. 11
Ditambahkan pula oleh Siagian bahwa hal-hal yang mengindikasikan adanya
profesionalisme merupakan suatu keadaan dalam pelaksanaan tugas sehingga
terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang
mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan.12

Menurut H. Sumitro Maskun bahwa suatu profesionalisme adalah merupakan


suatu bentuk atau bidang kegiatan yang dapat memberikan pelayanan dengan
spesalisasi dan intelektualitas yang tinggi. Bentuk atau bidang kegiatan dalam
mengamlakn prestasinya menjalankan tiga asas pokok yaitu :

a. Memiliki pengertahuan dasar dan menguasai tehnik yang dapat digunakan


dalam memberikan pelayanan dalam masyarakat
b. Keberhasilan dalam suatu profesi indikatornya adalah penyelesaian
diselesaikan dengan cepat dalam masyarakat.
c. Adanya sistem pengawasan terhadap kegiatan praktis dalam mengamalkan
pengetahuannya
Berikut ini ciri-ciri profesionalisme:
a. Memiliki pengetahuan (ilmu/teori) dan pengalaman (praktik) dalam
bidang keahliannya.
b. Memiliki keterampilan khusus dalam bidang keahliannya dan mampu
mempergunakan berbagai sarana penunjang dalam pelaksanaan tugas
bidang keahliannya.

10
Kurniawan Agung, Transformasi Pelayanan Publik, (Yogyakarta: Pembaharuan, 2005), hlm.75.
11
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia:Reformasi Birokrasi dan Manajemen PNS,
(Bandung:PT. Rafika Aditama, 2010),hlm.96.
12
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta :Bumi Aksara,2000),hlm.163.

6
[Type here] [Type here] [Type here]

c. Mampu menganalisis suatu masalah dan responsif dalam membaca


situasi atau kondisi, sehingga mampu mengambil keputusan terbaik.
d. Memiliki pandangan visioner (selalu berorientasi masa depan) sehingga
mempunyai perencanaan yang matang dan antisipatif terhadap segala
kemungkinanyang akan terjadi.
e. Bersikap terbuka (inklusif) terhadap pendapat orang lain dan selektif
dalam memilih yang terbaik bagi dirinya.
f. Bersikap mandiri sesuai dengan keyakinan kemampuan dirinya.13

B. Ciri-Ciri Guru Profesional

Seorang guru dapat dikatakn guru yang profesionalapabila guru tersebut


memiliki kompetensi baik, kompetensi pedagogik ataupun kompetensi profesional
dalam mengajar, seseorang yang dengan tekun menggali terus menerus ilmu dan
kemampuannya serta menyalurkan ilmu dan kempuannya itu kepada siswamaka
dapat pula dikatakn sebagai guru yang profesional,komunikasinya yang baik antara
guru dan siswa maupun mendekatkan diri kepada siswa juga diperlukan seseorang
guru profesional, guru harus mempunyai lingkungan sosial yang baik pula, dan juga
harus mempunyai ketarampilan yang baik dalam pengajaran. Ciri-ciri guru yang
profesional yaitu:

1. Ahli bidang teori dan praktik keguruan. Penguasaan ilmu pengetahuan yang
akan diajarkan kepada siswa merupakan kemampuan yang harus dimiliki
seseorang guru profesional, selain itu, guru harus menjadi ahli dalam
menyampaikan atau mengajarkan ilmu yang sudah dikuasai oleh guru tersebut
kepada siswa. Dengan kata lain, guru profesional adalah guru yang mampu
membalajrkan siswanya tentang pengetahuan yang dikuasainya dengan baik.

13
Sumitro Masku, Profesi Aparatur Negara dalam Birograsi Indonesia, Makalah di sajikan pada
Seminar Nasional Ilmu-Ilmu Sosial 1997,Medan,19 Maret 1999,hlm.7.

7
[Type here] [Type here] [Type here]

2. Senang memasuki organisasi profesi keguruan. Suatu profesi memiliki syarat


salah satunya adalah adanya organisasi profesi tersebut. Dalam hal ini, profesi
guru tergabung dalam suatu organisasi yaitu organisasi profesi keguruan yang
memiliki profesi yang serupa. Guru sebagai jabatan profesional seharusnya
terus meningkatkan peran organisasi profesinya. Fungsi organisasi profesi
selain melindungi kepentingan anggotanya juga sebagai dinamisator dan
motivator anggotanya.
3. Memiliki latar belakang kependidikan keguruaan yang memadai. Pendidikan
keguruan juga merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki guru profesional.
Dalam melaksanakan tuga-tugas kependidikan seseorang guru memperoleh
pengetahuan atau kemampuan tersebut melalui berbagai tahap dalam
pendidikan keguruan. Seorang tenaga pendidik memiliki beberapa paran
diantaranya:
1) Sebagai pekerja profesional yaitu berfungsi dalam mengajar,
membimbing, dan melatih siswa.
2) Sebagai pekerja kemanusiaan dengan fungsi merealisasikan seluruh
kemampuan kemanusiaan yang dimiliki.
3) Sebahagai petugas kemasyarakatan dengan fungsi mengajar dan mendidik
masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik.14

Menurut Mahmud Yunus ada 13 ciri yang harus dimiliki oleh seorang guru
yang professional;

1. Memliki sifat kasih sayang kepeda muridnya layaknya memperlakukan


anak sendiri.
2. Memliki hubungan yang erat dan baik terhadap pesera didiknya

14

http://www.researchgate.net/publication/329423987_GURU_profesional_Makalah_ini_Disusun_gun
a_Memenuhi_tugas_Mata_Kuliah

8
[Type here] [Type here] [Type here]

3. Mempunyai sifat kesadaran dalam (awareness) akan kewajibannya


terhadap masyarakat.
4. Menjadi contoh bagi keadilan, kesucian dan kesempurnaan bagi muridnya.
5. Berlaku jujur dan ikhlas dalam pekerjaannya.
6. Selalu berhubungan dengan kehidupan masyarakat.15
7. Selalu berhubngandengan perkembangan ilmu pengetahuan
8. Selalu belajar secara berkelanjutan
9. Memiliki cita-cita yang tetap16
10. Memiliki badan sehat yang terhinadr dari penyakit terutama penyakit yang
menular17
11. Membiasakan peserta didik untuk percaya pada diri sendiri dan bebs
berpikir.
12. Berbicara kepada peserta didik dengan Bahasa yang muda di pahami
13. Selalu memikirkan pendidikan ahklak.

C. Syarat-Syarat Guru Profesional


Berdasarkan UUD No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemeintah RI No. 19
Tahun 2005 Bab VI tentang standar pendidik dan tenaga kependidikan pasal 28,
syarat-syarat guru diantaranya;
a. Guru harus memiliki khualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran sehat jasmani dan rohanidan memiliki kemampuan unruk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
b. Kualifikasi akademik dimaksud pada ayat 1 tingkat pendidikan yang harus
dipenuhi oleh seorang guru yang dibuktikan dalam ijazah dana atau sertifikat
keahlian yang relafan sesuai ketentuan perundang undangan yang berlaku.

15
Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan DAN Pengajaran, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung,
1990),hlm.61-66.

16
Mahmud Yunus, at-Tarbiyah wa at-Ta’lim, (Gontor:Dar as-Salam,tth),hlm.6.
17
Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, hlm.69.

9
[Type here] [Type here] [Type here]

c. Seseorang yang tidak memiliki ijazah atau sertifikat keahlian tetapi memliki
keahlian khsus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi guru
setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan.
d. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini .meliputi :
a) Kompetensi profesional, artinya ia memiliki pengetahuan yang luas serta
dalam, dari subjek matter (bidang studi ) yang akan diajarkan serta
penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep
teoritik, mampu memilih metode yang tepat serta mampu menggunakan
berbagai metode dalam proses belajar mengajar. Gurupun harus memiliki
pengetahuan luas tantang landasan kependidikan dan pemahaman
terhadap subjek didik (murid).
b) Kompetensi personal, artinya memiliki sikap kepribadiaan yang mantap,
sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi subjek. Dengan kata
lain, guru harus memiliki kepribadian yang patut diteladani, sehingga
mampu melaksanankan kepemimpinan yang dikemukakan oleh Ki Hadjar
Dewantara, yaitu tut wuri handayani , ing madya mangun karso, dan
ing ngarso sung tuludo.
c) Kompetensi sosial, artinya ia menunjukan kemampuan berkomunikasi
sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama teman guru,
dengan kepala sekolah bahkan dengean masyarakat luas.
d) Kompentensi pedagogik, pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi yang meupakan
kompetensi khas , yang membedakan guru dengan profesi lainnya ini
terdiri dari 7 aspek kemampuan, yaitu.
1) Mengenal karakteristik anak didik
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
3) Mampu membangun kurikulum
4) Kegiantan pembelajaran yang mendidik

10
[Type here] [Type here] [Type here]

5) Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik


6) Komunikasi dengan peserta didik
7) Penilaian dan evaluasi pembelajaran
Persyaratan menjadi guru diatas masih bersifat umum, jika ditarik dalam
pendidikan islam menurut pandangan Abudin Nata terdapat tiga syarat bagi profesi
seseorang pendidik yaitu:
a. Harus benar-benar menguasai (ahli) bidang ilmu pengetahuan yang
diajarkannya.
b. Harus mampu mengajarkan ilmu yang telah dimilikinya kepada siswa
atau peserta didiknya.
c. Harus berpegang teguh kepda kode etik profesi. Kode etik itu
dimaksudkan agar memiliki ahlak yang mulia.18
Konsep pendidikan Islam memandang pendidikan sebagai seorang yang
profesional dalam bidang ilmu keahliannya, keahlian dalam bidangnya itu kemudian
juga mampu diajarkan kepada peserta didik, dan yang terpenting selama menjalani
proses sebagai seorang pendidik harus benar-benar menjaga etikanya dan berahlak
mulia bagi sesuai dengan kode etik keprofesional seorang guru. Hal ini di dukung
pula dengna pendpatatZakiya Dradjat yang menjelaskan beberapa syarat menjadi
guru yaitu:
a. Harus bertakwa kepada Allah SWT
b. Harus berilmu
c. Sehat jasmani
d. Berkelakuan baik.19

18
Abudun Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan di Indonesia,
(Jakarta:Prenada Media,2003),hlm.43.
19
Zakiah Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, hlm.41.

11
[Type here] [Type here] [Type here]

KATA PENGANTAR

Sagla puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak menyelesaikan makalah ini dengan baik. shalawat serta
salam kami curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafaatnya diakhir nanti.

Dengan ini kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sengga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Kendari, 11 Maret 2019

penulis

12
[Type here] [Type here] [Type here]

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi dapat diartiakn sebagai suatu pekerjaan yang membutuhkan pada
pengetahuan, keterampilan/kemampuan khusus, pelatihan/ pendidikan setinggi
tingginya dengan memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
umum secara luas.

profesional dapat diartikan sebagai sifat dari profesi dengan maksud segala
hal yang berkaitan dengan profesi, membutuhkan keterampilan khusus, dikerjakan
sesuai ilmu yang dikuasai, dan diberikan suatu bayaran karena merupakan mata
pencaharian.

Profesionalisme dapat diartiakn sebagai suatu kemapuan dan keterampilan


seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatannya masing-
masing. Profesionalisme menyangkut kecocokan antara kemapuan yang dimiliki oleh
birokrasi dengan kebutuhan tugas, terpenuhi kecocokan antara kemampuan dengan
kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang profesional . artinya
keahlian dan kemampuan aparat mereflesikan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh
sebuah organisasi.

Dengan demikian guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama


mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas guru tidak hanya sebagai profesi,
tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan.

13
[Type here] [Type here] [Type here]

B. Saran

Mari kita sebagai calaon guru bekerja secara profesional dengan berpedoman
pada aturan yang sudah ditetapkan, agar kita menjadi guru yang baik kedepannya
yang akan menjadi panutan baik murid-murid kita nantinya.

14
[Type here] [Type here] [Type here]

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Profesi, Profesional, dan Profesionalisme
b. Ciri-Ciri Guru yang Profesional
c. Syarat-Syarat Guru Profesional
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Penutup
DAFTAR PUSTA

15
[Type here] [Type here] [Type here]

DAFTRA PUSTAKA

Agung, Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik, (Yogyakarta: Pembaharuan,


2005)

Dradjat,Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam

Eggland, Steven A dan Gillery, Jerry W , Principles of Human Resources


Development, (NeW York: Addsion Wesley Pub. Company. Inc.1989)
http://www.researchgate.net/publication/329423987_GURU_profesional_Makalah_in
i_Disusun_guna_Memenuhi_tugas_Mata_Kuliah

M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,(Bandung: PT.Remaja Rosda Karya,


2006).

Masku,Sumitro, Profesi Aparatur Negara dalam Birograsi Indonesia, Makalah di


sajikan pada Seminar Nasional Ilmu-Ilmu Sosial 1997,Medan,19 Maret 1999

Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia,( Jakarta: Balai Pustaka,


2007)

Richey, William Robert, preparation for a Career in Education: Challenges,


Changes, and Issues, (New York:Mc-Graw-Gill, 1974)

Satori, Djam’an ddk., Profesi Keguruan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010,)

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia:Reformasi Birokrasi dan


Manajemen PNS, (Bandung:PT. Rafika Aditama, 2010)

Siagian, Siagan P, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta :Bumi Aksara,2000)

Yunus, Mahmud, at-Tarbiyah wa at-Ta’lim, (Gontor:Dar as-Salam,tth)

, Pokok-Pokok Pendidikan DAN Pengajaran, (Jakarta: PT. Hidakarya


Agung, 1990)

, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, hlm.69. Abudun Nata,


Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan di Indonesia,
(Jakarta:Prenada Media,2003)

16
[Type here] [Type here] [Type here]

17

Anda mungkin juga menyukai