Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENGELOLAAN

(KOPERASI SIMPAN PINJAM)

(KSPPS KOPERASI WANITA AZ ZAHRA AZKIYA ROHMA)

KELAS : TADRIS IPS AB


KELOMPOK :1
1. NAMA/NPM : AULIA ZIARETA/2101070003
2. NAMA/ NPM : ERVIA FRISKA DARA/2101071008
3. NAMA/ NPM : ILHAM AHMAD RISMAWAN/2101072004
4. NAMA/ NPM : RANI OKTAFIA ANJANI/2101070011
5. NAMA/ NPM : RATNA SARI/2101070012
6. NAMA/ NPM : RIKA APRILIA/2101070013

PROGRAM STUDI TADRIS IPS


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
2023
LAPORAN PENGELOLAAN

(KOPERASI SIMPAN PINJAM)

(KSPPS KOPERASI WANITA AZ ZAHRA AZKIYA ROHMA)


(Periode 1)

Lambang Koperasi
(Beringin)

(KSPPS KOPERASI WANITA AZ ZAHRA AZKIYA ROHMA)


(KOTA METRO)
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Koperasi disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Praktikum Koperasi
untuk lulus Mata Kuliah Koperasi.

Koordinator Asisten Dosen Pengampu Mata Kuliah

(Ilham Ahmad Rismawan) (Wellfarina Hamer, M.Pd)


NPM.2101072004 NIP. 199202182019032010
KARTU KENDALI PRAKTIKUM

Identitas Mahasiswa/Praktikan

Foto Nama : Ilham Ahmad Rismawan


NIM : 2101072004
Ber-almamater
Kelas :B
3x4
Kelompok : 1 (satu)

No. Tanggal Asistensi Keterangan TTD Asisten

Metro, 02 Oktober 2023


Koordinator Praktikan
Praktikum Koperasi

Ilham Ahmad Rismawan


NPM. 2101072004
1. PENDAHULUAN
1.1 Dasar
Sebelum kami meneruskan laporan ini marilah kita sejenak mengenang kembali
sejenak masa berdirinya KSPPS Kopwan Az Zahra Azkiya Rohma hingga sekarang. KSPPS
Kopwan Az Zahra Azkiya Rohma diawali dengan anggota sebanyak 20 orang yang berasal
dari kelompok pengajian rutin ibu-ibu mingguan dari kelompok pengajian itu tercetuslah
untuk mendirikan sebuah Koperasi di mana ibu-ibu dan para anggota tersebut memiliki
usaha masing-masing yang sifatnya usaha rumah tangga misalnya warung, pembuatan kue,
bakso dan lain-lain. Pada saat itu besar nominal simpanan pokok untuk anggota sebesar Rp
10.000,00 per anggota dan simpanan wajib Rp 5.000,00 per anggota tiap bulan sedangkan
modal awal berdirinya Kopwan Syari'ah Az Zahra sebesar 15.000.000, 00 yang berasal dari
dana penyertaan dari BMT Al Ihsan dan dari ibu walikota Metro.
Alhamdulillahirobbil'alamin, sejak tanggal 04 Agustus 2008 KSPPS Kopwan Az Zahra
Azkiya Rohma memiliki Badan hukum No.04/K-2.03/BH/V111/2008.

Di tahun 2019 tanggal 09 April, komponen Az Zahra telah melakukan perubahan


anggaran dasar (PAD) mengubah nama menjadi KSPPS kapan Az Zahra Azkiya Rohma
dengan nomor 000953/Lap-PAD/Dep.1/1V/2009.

1.2 Visi

Menjadikan KOPWAN AZ ZAHRA sebagai Koperasi berbasis syariah yang mempunyai


daya saing tinggi dalam membangun perekonomian umat pada umumnya dan perekonomian
bangsa pada khususnya.

1.3 Misi

a. Mengembangkan pola syariah sesuai dengan hakikat lembaga keuangan syariah itu
sendiri.

b. Mengembangkan potensi masyarakat pada umumnya dan para wanita pada khususnya.

c. Memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat pada umumnya dan anggota pada


khususnya.

d. Menciptakan tenaga kerja yang amanah, jujur, adil, profesional dan berkompeten.

e. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap koperasi, serta menjadi mediasi antara


ekonomi atas, ekonomi menengah dan ekonomi lemah.

f. Menjalankan fungsi bisnis dan fungsi sosial.


1.4 Kelembagaan

Nama Koperasi: KSPPS Kopwan Az Zahra Azkiya Rohma

Tanggal Berdiri: : 04 Agustus 2008

Alamat: Jl. Cut Nyak Dien No.3, Hadimulyo Barat, Kec. Metro Pusat,
Kota Metro, Lampung 34125, Indonesia.
1.5 Susunan Pengurus :
No Jabatan Nama Masa Kerja
1 Ketua Efnita Yulianti,S.E.I 15 Tahun
2 Sekretaris Siti Fatimah 15 Tahun
3 Bendahara Nova Rita A.R 15 Tahun

1.6 Susunan Pengawas :


No Jabatan Nama Masa Kerja
1 Ketua Wiwik Andhayani, S.E.I 15 Tahun
2 Anggota Nerospa, S.E 15 Tahun

1.7 Susunan Pengelola :


No Jabatan Nama Masa Kerja
1 Manager Efnita Yulianti,S.E.I 15 Tahun
2 Accounting Nova Rita A.R 15 Tahun
3 Account Officer Siti Fatimah 15 Tahun
Sela Arisandi
 Permodalan Awal
Sumber sumber permodalan awal Koperasi adalah Rp 20.000.000,00 yaitu terdiri dari
modal sendiri Rp 5.000.000, dan donatur Rp 15.000.000
Ketentuan modal sendiri : 5.000.000
No Modal Jumlah Anggota

1 Rp 5.000.000,00 5

2 Rp 15.000.000,00 15

Jumlah Rp 20.000.000,00 20

 Passiva
“Pasiva adalah semua kewajiban dan ekuitas yang masuk dalam daftar terutang atau
kewajiban perusahaan, baik yang berjangka pendek maupun tidak."
 Simpanan
1. Simpanan Wadi’ah
Simpanan Wadi'ah adalah jenis simpanan dalam sistem keuangan syariah di
mana nasabah menyetor dana ke bank atau lembaga keuangan syariah untuk tujuan
penyimpanan dan pengamanan dana mereka. Dalam simpanan Wadi'ah, bank
bertanggung jawab untuk menjaga dana tersebut dengan aman, namun nasabah tidak
memperoleh imbalan atau keuntungan atas dana yang disimpan. Dalam bahasa Arab,
"Wadi'ah" berarti kepercayaan atau penitipan, sehingga bank bertindak sebagai
wadi'ah atau penitip dana nasabah.
2. Simpanan Sukarela
Simpanan Sukarela: Simpanan Sukarela adalah jenis simpanan yang
ditempatkan di bank atau lembaga keuangan syariah secara sukarela oleh nasabah
tanpa kewajiban atau tekanan. Nasabah menyetor dana mereka dalam rekening
simpanan sukarela ini tanpa ekspektasi imbalan atau keuntungan, tetapi mereka dapat
mengakses dan menarik dana tersebut kapan saja sesuai keinginan mereka.
3. Simpanan Mudharabah
Simpanan Mudharabah adalah jenis simpanan dalam sistem keuangan syariah
di mana nasabah menyetor dana ke bank atau lembaga keuangan syariah sebagai
modal investasi. Dalam konsep Mudharabah, bank bertindak sebagai pengelola dana
(mudharib) yang bertanggung jawab untuk menginvestasikan dana tersebut dalam
bisnis atau investasi yang sah. Keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut
dibagi antara bank dan nasabah sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, sementara
kerugian ditanggung oleh nasabah.
4. Simpanan Berjangka Mudharabah 3 Bulan
Simpanan Berjangka Mudharabah 3 Bulan adalah jenis simpanan berjangka
dalam sistem keuangan syariah di mana nasabah menyetor dana ke bank atau lembaga
keuangan syariah untuk jangka waktu tertentu, dalam hal ini 3 bulan. Dalam skema
Mudharabah, bank akan menginvestasikan dana nasabah selama periode tersebut, dan
keuntungan yang dihasilkan dari investasi dibagi antara bank dan nasabah sesuai
dengan kesepakatan awal. Setelah 3 bulan, nasabah dapat menarik dana mereka
beserta bagian keuntungan yang telah disepakati. Namun, jika investasi menghasilkan
kerugian, nasabah akan menanggung sebagian atau seluruh kerugian tersebut sesuai
dengan perjanjian Mudharabah yang telah dibuat.

 Kewajiban Lainnya
1. Hutang Infaq dan Sadaqah
Hutang Infaq dan Sadaqah adalah jenis hutang yang umumnya merujuk pada
dana atau uang yang seseorang atau suatu lembaga telah berjanji untuk memberikan
sebagai infaq (sumbangan) atau sadaqah (sedekah) kepada individu, keluarga, atau
organisasi tertentu. Ini adalah komitmen moral atau agama untuk memberikan bantuan
keuangan kepada yang membutuhkan. Dalam Islam, infaq dan sadaqah merupakan
bentuk amal kebajikan yang dianjurkan, dan seseorang dapat berhutang untuk
memenuhi komitmen ini.
2. Hutang Zakat
Hutang Zakat adalah kewajiban pembayaran zakat yang belum dibayarkan oleh
individu atau entitas yang wajib membayar zakat. Zakat adalah salah satu pilar penting
dalam Islam, yaitu pembayaran sebagian dari kekayaan atau pendapatan kepada orang
yang membutuhkan. Jika seseorang atau lembaga memiliki kewajiban zakat yang
belum terpenuhi, mereka dianggap memiliki "hutang zakat" yang harus dibayarkan
sesegera mungkin.
3. Dana Kesejahteraan Anggota
Dana Kesejahteraan Anggota adalah dana yang dikumpulkan oleh suatu
organisasi atau entitas untuk memberikan manfaat atau perlindungan kepada
anggotanya dalam situasi-situasi tertentu. Dana ini digunakan untuk membantu
anggota dalam hal seperti kesehatan, pendidikan, kebutuhan dasar, atau situasi darurat.
Tujuan utama dana kesejahteraan anggota adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
dan kesejahteraan anggotanya.
4. Dana Umum
Dana Umum adalah dana atau sumber keuangan yang digunakan untuk
mendukung operasi dan kegiatan rutin suatu organisasi, perusahaan, atau
pemerintahan. Dana ini digunakan untuk membayar gaji karyawan, biaya administrasi,
penyediaan layanan dasar, dan berbagai keperluan operasional lainnya. Dana umum
biasanya berasal dari pendapatan reguler atau anggaran tahunan.
5. Dana Cadangan Pembangunan
Dana Cadangan Pembangunan adalah dana yang dialokasikan atau disisihkan
untuk digunakan dalam proyek-proyek pembangunan atau investasi di masa depan.
Dana ini digunakan untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan proyek-
proyek khusus yang memiliki dampak jangka panjang, seperti infrastruktur, riset dan
pengembangan, atau proyek-proyek strategis lainnya.
6. Hutang Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang adalah jenis hutang yang harus dilunasi dalam jangka
waktu yang lebih panjang, biasanya lebih dari satu tahun. Hutang ini seringkali
digunakan untuk membiayai investasi besar, seperti pembangunan infrastruktur,
perluasan bisnis, atau akuisisi. Biasanya, hutang jangka panjang memberikan
fleksibilitas dalam hal pembayaran bunga dan pokok hutang.
7. Hutang Dana Pihak III
Hutang Dana Pihak III adalah jenis hutang yang diperoleh dari pihak ketiga,
seperti lembaga keuangan, investor, atau entitas lain di luar organisasi atau
perusahaan. Hutang ini harus dikembalikan dengan bunga atau syarat tertentu sesuai
dengan perjanjian yang telah dibuat antara pihak yang berhutang dan pihak ketiga
yang memberikan pinjaman. Hutang dana pihak ketiga dapat digunakan untuk
berbagai keperluan, termasuk modal usaha, ekspansi, atau kebutuhan finansial lainnya.
 Modal
1. Simpanan Pokok
Simpanan Pokok adalah dana yang harus disetor oleh anggota suatu koperasi
atau lembaga serupa pada saat bergabung atau menjadi anggota. Simpanan pokok ini
merupakan bentuk kontribusi awal yang biasanya tidak dapat ditarik oleh anggota
selama mereka tetap menjadi anggota. Simpanan pokok bertujuan untuk memastikan
ketersediaan modal inti yang digunakan untuk operasi dan pertumbuhan koperasi.
2. Simpanan Wajib
Simpanan Wajib adalah sejumlah dana yang harus disetor oleh anggota
koperasi atau lembaga serupa secara berkala sesuai dengan peraturan atau ketentuan
yang berlaku. Simpanan ini diwajibkan agar anggota tetap mempertahankan
keanggotaan mereka dan untuk mendukung likuiditas dan stabilitas keuangan koperasi.
Anggota biasanya tidak dapat menarik simpanan wajib ini kecuali dalam kondisi
tertentu yang diatur oleh koperasi.
3. Modal Penyertaan
Modal Penyertaan adalah dana yang disediakan oleh pemilik atau investor
dalam suatu perusahaan atau proyek. Modal ini merupakan bentuk kepemilikan dalam
bisnis tersebut dan dapat digunakan untuk mendanai operasi, investasi, atau ekspansi.
Modal penyertaan bisa berbentuk saham atau bagian kepemilikan lainnya dalam
perusahaan.
4. Modal Donasi
Modal Donasi adalah bentuk modal yang diberikan kepada suatu organisasi
atau lembaga tanpa harapan atau ekspektasi untuk mengembalikan atau memperoleh
imbalan finansial. Modal ini biasanya diberikan oleh individu, yayasan, atau lembaga
amal dengan tujuan untuk mendukung misi atau tujuan organisasi tersebut.
5. Modal Cadangan
Modal Cadangan adalah dana yang disisihkan atau dialokasikan oleh suatu
organisasi atau perusahaan untuk tujuan tertentu, seperti mengatasi kerugian yang
mungkin terjadi di masa depan, menghadapi situasi darurat, atau memenuhi
persyaratan hukum. Modal cadangan bertujuan untuk memperkuat stabilitas keuangan
dan melindungi organisasi dari risiko.
6. Dana Ta'awun
Dana Ta'awun adalah dana yang digunakan dalam konteks ekonomi syariah dan
Islam untuk saling tolong-menolong dan kerjasama antaranggota masyarakat. Dana ini
dapat digunakan untuk membantu individu atau keluarga yang mengalami kesulitan
ekonomi, berinvestasi dalam proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat, atau
digunakan dalam bentuk lainnya yang mendukung prinsip-prinsip syariah.
7. Cadangan Pemupukan Modal
Cadangan Pemupukan Modal adalah dana yang dialokasikan oleh sebuah
perusahaan atau organisasi dengan tujuan untuk memupuk modal atau untuk
menghasilkan investasi lebih lanjut. Dana ini digunakan untuk meningkatkan kapasitas
operasional, berinvestasi dalam proyek-proyek strategis, atau untuk mendukung
pertumbuhan dan pengembangan perusahaan. Cadangan ini bertujuan untuk
menciptakan peluang ekspansi dan pembangunan dalam jangka panjang.

 Sumber Dana
Simpanan
1. Simpanan Wadi'ah: Sumber dana ini berasal dari simpanan yang disetor oleh nasabah ke
bank atau lembaga keuangan syariah sebagai deposito atau tabungan. Nasabah menitipkan
dana mereka dengan tujuan penyimpanan dan pengamanan.
2. Simpanan Sukarela: Simpanan sukarela adalah dana yang berasal dari kontribusi sukarela
anggota atau nasabah ke bank atau lembaga keuangan syariah.
3. Simpanan Mudharabah: Simpanan Mudharabah adalah dana yang disetor oleh nasabah ke
bank atau lembaga keuangan syariah sebagai modal investasi dalam skema Mudharabah, di
mana bank akan mengelolanya untuk investasi yang sah.
4. Simpanan Berjangka Mudharabah 3 Bulan: Sumber dana ini berasal dari nasabah yang
menyetor dana dalam rekening berjangka Mudharabah dengan jangka waktu tertentu,
dalam hal ini, 3 bulan.
Hutang
1. Hutang Infaq dan Sadaqah: Hutang ini merupakan komitmen untuk memberikan
sumbangan infaq dan sadaqah kepada individu, keluarga, atau organisasi tertentu.
2. Hutang Zakat: Hutang ini adalah kewajiban pembayaran zakat yang harus diberikan oleh
individu atau entitas yang wajib membayar zakat.
3. Dana Kesejahteraan Anggota: Dana ini diperoleh dari anggota atau anggota koperasi untuk
mendukung kesejahteraan anggota dalam situasi-situasi tertentu.
4. Dana Umum: Sumber dana ini berasal dari pendapatan rutin atau anggaran tahunan untuk
mendukung operasi dan kegiatan rutin organisasi.
5. Dana Cadangan Pembangunan: Sumber dana ini dialokasikan untuk mendukung proyek-
proyek pembangunan atau investasi di masa depan.
6. Hutang Jangka Panjang: Ini adalah hutang yang diperoleh untuk mendanai investasi besar
atau proyek jangka panjang.
7. Hutang Dana Pihak III: Ini adalah hutang yang diperoleh dari pihak ketiga, seperti lembaga
keuangan atau investor eksternal, untuk mendanai berbagai kebutuhan organisasi.

Modal
1. Simpanan Pokok: Modal ini berasal dari simpanan pokok yang harus disetor oleh anggota
koperasi saat bergabung sebagai anggota.
2. Simpanan Wajib: Modal ini berasal dari simpanan wajib yang harus disetor oleh anggota
koperasi secara berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Modal Penyertaan: Modal ini diberikan oleh pemilik atau investor dalam perusahaan atau
proyek.
4. Modal Donasi: Modal ini berasal dari sumbangan yang diberikan oleh individu, yayasan,
atau lembaga amal.
5. Modal Cadangan: Modal cadangan dialokasikan oleh organisasi atau perusahaan untuk
tujuan tertentu seperti menghadapi risiko.
6. Dana Ta'awun: Dana ini berasal dari kontribusi sukarela dalam konteks ekonomi syariah
dan Islam untuk saling tolong-menolong dan kerjasama.
7. Cadangan Pemupukan Modal: Cadangan ini berasal dari alokasi dana untuk mendukung
pertumbuhan dan pengembangan perusahaan atau organisasi.
PERKEMBANGAN USAHA

Perkembangan usaha : terus berkembang uang dari nasabah


Kas piutang anggota : -
Laporan laba rugi : Rp. 1.115.356.372
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai