Program Manajemen Risiko 2022
Program Manajemen Risiko 2022
Program Manajemen Risiko 2022
MANAJEMEN RISIKO
KESELAMATAN PASIEN
KOMITE MUTU
RUMAH SAKIT DAERAH IDAMAN
KOTA BANJARBARU
TAHUN 2022
1
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT DAERAH IDAMAN KOTA BANJARBARU
NOMOR 094 TAHUN 2022
TENTANG
2
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH
IDAMAN KOTA BANJARBARU TENTANG PROGRAM
MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN PASIEN RUMAH
SAKIT DAERAH IDAMAN KOTA BANJARBARU.
KEDUA : Program Manajemen Risiko Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru sebagaimana
dimaksud diktum KESATU tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
KETIGA : Program Manajemen Risiko Keselamatan Pasien harus
dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di
Rumah Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Banjarbaru
Pada Tanggal : 02 Januari 2022
3
Lampiran :
Keputusan Direktur Rumah Sakit
Daerah Idaman Kota Banjarbaru
Nomor : 094 Tahun 2022
Tanggal : 02 Januari 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi oleh karena
kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan
terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat
menguntungkan atau merugikan. Ketidakpastian yang menimbulkan
kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istlah peluang (opportunity ),
sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal
dengan istilah risiko (risk).
Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap
risiko.Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/
pengelolaan sumber daya. Makin besar risiko suatu pekerjaan, maka
makin besar perhatiannya pada aspek manajemen risiko. Rumah sakit adalah
sebuah institusi dimana aktifitasnya meliputi beberapa bidang yang kompleks,
menyangkut berbagai personil yang terlibat dan penuh dengan berbagai
risiko, sudah selayaknya menerapkan hal ini.
Manajemen rIsiko menekankan pada keamanan dan keselamatan pasien,
pengunjung, dan karyawan yang pada hakikatnya merupakan tanggung jawab
bersama, baik direksi, manajemen, hingga staff. Adanya jaminan keamanan
4
dan keselamatan mencerminkan kualitas pelayanan yang profesional.
Maka dari itu, perlu program kerja keselamatan dan keamanan di rumah
sakit. Unsur penting dari manajemen risiko adalah analisis dari risiko,
seperti sebuah proses untuk melakukan evaluasi terhadap kejadian nyaris
cedera dan proses risiko tinggi lainnya, yang kegagalannya dapat
berakibat terjadinya kejadian sentinel. Oleh sebab itu,rumah sakit perlu
melakukan identifikasi untuk mengurangi risiko termasuk analisis
terhadap kelemahan yang mengandung bahaya dengan memperhatikan
proses-proses risiko tinggi, demi keselamatan pasien dan staf.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mencegah terjadinya kecelakaan dan cidera serta mempertahankan kondisi
yang aman bagi sumber daya manusia Rumah Sakit (RS), pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan RS.
2. Tujuan Khusus
a. Menidentifikasi dini adanya kondisi berisiko dan berbahaya
b. Melakukan koordinasi antar unit kerja dalam upaya menerapkan
pengendalian risiko.
c. Memberikan rekomendasi atas keselamatan dan dan keamanan
fasilitas, lingkungan dan pekerjaan berdasarkan hasil
pengendalian dan penilaian risiko.
5
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
6
5. Evaluasi Risiko
a. Evaluasi risiko yang akan dilaksanakan akan menentukan
siapakah yang akan mengelola resiko dengan mempertimbangkan
analisis risiko yang telah dilakukan.
b. Peninjauan penilaian risiko dan frekuensi peninjauan
dilakukan sesuai dengan berat ringannya kategori risiko sesuai
dengan tabel berikut ini :
PROBABILITY
Level
Kemungkinan Kriteria Kemungkinan
(Probabilitas/LIKEHOOD)
(Probabilitas)
Hampir Tidak Peristiwa hanya akan timbul pada kondisi yang luar biasa
Terjadi
(1) Pensentase 0-10%
7
CONSEQUENCE
8
Analisis risiko diskoring dengan menentukan Probability (P)
dan Concequence ( C ) yang dihitung dengan menggunakan:
Rumus : P x C
DAMPAK
Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
Hampir Pasti
5 5 10 15 20 25
Terjadi
4 Sering Terjadi 4 8 12 16 20
KEMUNGKINAN
3 Mungkin Terjadi 3 6 9 12 15
2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10
Hampir Tidak
1 1 2 3 4 5
Terjadi
Tinggi 4 10 – 14
Sedang 3 5–9
Rendah 2 3–4
9
6. Penanganan Risiko adalah usaha untuk memodifikasi risiko agar
dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan terhadap pencapaian
tujuan
a. Penanganan risiko dapat berbentuk beberapa hal :
1) Menghindari risiko
2) Menghilangkan sumber risiko
3) Berbagi risiko
4) Mengubah kemungkinan terjadinya risiko
b. Contoh penanganan risiko
1) Pembuatan
2) Refresh SPO
3) Revisi SPO
4) Pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
5) Sosialisasi SPO baru/ revisi
c. Penanganan-penanganan risiko ini harus jelas ditulis agar dapat
menjadi pengingat untuk dilaksanakan
10
BAB III
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
11
6) Sosialisasi 6 unsur keamanan meliputi sarana, lingkungan,
tempat, prosedur dan anggaran
7) Memastikan prinsip kewaspadaan standar :
a) Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
b) Cara kerja aman, dengan selalu berpedoman pada Standar
Prosedur Operasional (SPO), serta dilindungi oleh
peraturan-peraturan yang ada.
c) Pengelolaan lingkungan untuk selalu menyesuaikan dengan
lingkup pekerjaan yang dilakukan, dengan substitusi,
eliminasi dan administrasi.
d) Penempatan pasien yang tepat, dengan pemberian pengaman
tempat tidur yang cukup, pegangan khusus pada kamar
mandi, dengan tujuan menghindari pasien jatuh.
e) Pencegahan kecelakaan dan cidera, dengan pemberian
atau penempatan tanda-tanda bahaya atau risiko yang jelas
di setiap sudut RS, agar memudahkan pasien, staf dan
pengunjung mendapatkan pelayanan yang diharapkan.
f) Pemeliharaan kondisi yang aman dengan
mensosialisasikan kode-kodeyang disepakati dan harus
dipahami oleh seluruh pekerja:
- Kode biru untuk kegawatdaruratan medis
- Kode merah untuk bahaya kebakaran
- Kode hijau untuk bahaya gempa bumi
- Kode abu-abu untuk ancaman keamanan
- Kode hitam untuk ancaman bom
- Kode merah muda untuk penculikan bayi/ anak
8) Menginspeksi semua banguanan perawatan pasien dan
memiliki rencana untukmengurangi risiko yang sudah jelas
dan menciptakan fasilitas fisik yang amanbagi pasien,
keluarga pasien, staf dan pengunjung.
9) Melakukan dokumentasi pemeriksaan fasilitas fisiknya yang terbaru,
akurat terhadap fasilitas fisiknya.
12
10) Melakukan pengkajian keselamatan dan keamanan
selama terdapat proyek konstruksi dan renovasi serta
penerapan strategi-strategi untuk mengurangi risiko.
11) Melakukan pemantauan dan pengamanan area-area
yang diidentifikasi berisiko keamanan
12) Memastikan semua staf, pegawai pihak ketiga, dan
vendor sudah diidentifikasi
13) Memberikan tanda pengenal sementara selama di area RS
14) Semua area berisiko tinggi keamanan dan area-area
yang terbatas sudah diidentifikasi di dokumentasi dan di
pantau serta terjaga keamanannya, contohnya ruang bayi,
ICU, utilitas dan lain-lain.
15) Memastikan perlindungan setiap orang yang ada di RS terhadap
kerugian pribadi dan dari kehilangan atau kerusakan properti.
16) Mengelola, memelihara dan mensertifikasi sarana prasarana
dan peralatan RS, terutama penyediaan listrik, air,
pembuangan limbah, ventilasi dan pengelolaan gas medis.
13
BAB IV
SASARAN DAN JADWAL KEGIATAN
A. SASARAN
Sasaran program keselamatan dan keamanan mencakup keseluruhan
pasien, pengunjung dan karyawan RS serta berkaitan dengan lingkungan
di RS. Seperti :
1. Tidak Terjadi kecelakaan /accident yang diakibatkan oleh kondisi
fasilitas, renovasi, bangunan dan pencemaran (zero incident}
2. Fasilitas gedung dan bangunan terhindar dari risiko kerusakan serta
selalu dalam kondisi aman dan siap pakai.
3. Fasilitas peralatan rumah sakit selalu dalam keadaan aman dan siap
pakai.
4. Pengelolaan 1 (satu) risiko yang dipilih dapat terlaksana dengan baik
dan pada akhir tahun dapat dilakukan evaluasi dari tindak lanjut
yang telah dikerjakan.
B. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Identifikasi risiko
keselamatan dan
keamanan
2 Analisa risiko
keselamatan dan
keamanan
3 Evaluasi risiko
keselamatan dan
keamanan
4 Tata kelola risiko
keselamatan dan
keamanan
5 Pelaporan
insiden risiko
keselamatan
6 Monitoring dan
reviu
7 Pendidikan dan
pelatihan staf
14
BAB V
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Ditetapkan di : Banjarbaru
Pada Tanggal : 02 Januari 2022
15