Anda di halaman 1dari 37

KEBIJAKAN PMK 27 (2017)

IMPLEMENTASI PPI
DI FKTP
Dr dr Muchlis Achsan Udji Sofro SpPD KPTI MKM
PERDALIN Cabang Semarang

1
2
3
Pendahuluan
1. Konsep Dasar Penyakit Infeksi (Bab II)
1. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Ruang lingkup PPI di FKTP (Bab III)
1. Kewaspadaan isolasi
1. Kewaspadaan standar
2. Kewaspadaan berdasarkan transmisi
2. Penerapan bundle “HAIs” (Bab III b.1)
3. PPI Pada penggunaan peralatan Kesehatan lainnya (Bab III b.2)
4. Penggunaan antibiotic bijak (Bab III c)
5. Pendidikan dan pelatihan (Bab III d)
6. Surveilans (Bab III e)

4
Penerapan PPI di FKTP (Bab IV)
• Pelayanan di dalam fasilitas Kesehatan
• Pelayanan di luar fasilitas Kesehatan
• PPI pada penyakit infeksi emerging dan KLB (Bab V)
• Managemen dan sumber daya PPI di FKTP (Bab VI)

5
PENDAHULUAN

6
MODEL SEGITIGA INFEKSI
(EPIDEMIOLOGI)

7
Agent: penyebab infeksi
• Bakteri: Gram Positif, Gram Negatif, An Aerob → Disentri
basiler, TB, Pneumoni, Sepsis, Tifus, Tetanus

• Virus: DNA; RNA → Flu, Demam Berdarah, Polio, Hepatitis,


AIDS

• Jamur: Candida, Aspergilosis, Pneumocystis, Cryptococcus,


Histoplasmosis, Mucormycosis,
• Parasit: Protozoa, cacing, artropoda → Ricketsia
8
Host Dipengaruhi:
• Umur: balita, usia lanjut

• Penyakit Komorbid: DM, Hipertensi, Penyakit Ginjal Kronis,


Penyakit Hati kronis, Keganasan, Lupus Eritematosus,
Kegemukan

• Suseptibilitas: kecenderungan untuk mudah terkena infeksi


tertentu

9
Lingkungan
• Kelembaban udara

• Musim : 4 musim, penghujan/kemarau

• Dataran tinggi/rendah

10
1. Bakteri Commensal kulit, saluran pernafasan , saluran
pencernaan atau saluran kemih
AGENT MIKROBIAL 2. Bakteri pathogen
3. Virus
4. Parasit
5. Jamur

FAKTOR YANG 1. Usia


MEMPENGARUHI PATIENT SUSCEPTIBILITY 2. Status immunitas pasien
INFEKSI 3. Immunosuppresive drugs or irradiation

1. Pasien Bersama pasien yang terinfeksi (infeksi silang)


FAKTOR LINGKUNGAN 2. pasien berdesakan di dalam rumah sakit atau karena sering
berpindah antar unit
3. Flora microbial mengkontaminasi furniture, peralatan,
permukaan lingkungan

11
PENULARAN INFEKSI YANG DIDAPAT DI
RS/FASYANKES

12
MEKANISME PERTAHANAN TUBUH

13
TERMINOLOGI
 Kolonisasi : ada agen infeksi, organisme tersebut hidup, tumbuh
dan berkembang biak tetapi tidak ada respon imun atau gejala
klinik
 Karier : kolonisasi kuman patogen tanpa menderita sakit, tetapi
dapat menularkan ke orang lain
 Infeksi : ada agen infeksi, terdapat respon imun tetapi tidak ada
gejala klinik

 Penyakit infeksi : ada agen infeksi, terdapat respons imun dan


gejala klinik

 Penyakit menular: penyakit (infeksi) yang dapat menular ke


orang lain baik langsung maupun tidak langsung
14
PENGERTIAN HAIs
(PMK No. 27 / 2017)

❑ Infeksi yang terjadi pada pasien selama


perawatan di rumah sakit & fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya:
• ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam
masa inkubasi
• infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah
pasien pulang
❑ Infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah
sakit & tenaga kesehatan terkait proses
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan

15
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI :
PERMENKES NO. 27/ 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI FASYANKES
PEDOMAN TEKHNIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI FKTP KEMENKES TAHUN 2021

Pencegahan Infeksi Pengendalian


Pengendalian HAI’s dan
infeksi infeksi di
infeksi fasyankes

Prinsip
kewaspadaan
standar dan
Bundles Penggunaan SURVEILANS PENDIDKAN
antimikroba & PELATIHAN
transmisi secara bijak PPI

16
KEWASPADAAN ISOLASI
KEWASPADAAN STANDAR KEWASPADAAN TRANSMISI

Pengendalian
Kebersihan tangan Lingkungan

KONTAK DROPLET AIRBORNE


Alat Pelindung Diri Pengendalian Limbah RS

Influenza,
MRSA, Diarrhea, Chiken Fox, TBC,
Manajemen Linen Pertussis, Mumps,
Penyuntikan yang aman E.Colli SARS, Covid-19
Rubella

Kebersihan VEKTOR
Penempatan pasien
pernafasan/etika batuk (Lalat, naymuk, tikus dll)

Pengelolaan alkes
Kesehatan petugas HH, sarung tangan, gaun
Masker Bedah Masker Respiratorik
pelindung wajah (N95)

Praktek lumbal fungsi


17
Penerapan Bundle HAIs
• Bundles : sekumpulan praktik berbasis bukti sahih → hasilkan
perbaikan keluaran proses pelayanan kesehatan bila dilakukan kolektif
dan konsisten.

18
CLABSI /PLABSI Prevention
Bundles
Surgical site Infection
Bundles
Penerapan
Bundles HAIs
CAUTI Bundles

Ventilator Bundles
Bagaimana di FKTP? X

19
Di FKTP yang perlu diperhatikan adalah PLABSI: Peripheral line ascociated blood streem infection

Dampak: Flebitis (kimia, mekanis, bakteri)

20
21
22
PPI Penggunaan Peralatan Kesehatan
lain
1. PPI Pemberian alat bantu pernafasan (oksigen nasal)
2. PPI Terapi oksigen nasal.
3. PPI terapi inhalasi
4. PPI Pemberian nebulizer
5. PPI Perawatan luka

23
Penerapan PPI di FKTP
• Pelayanan di dalam fasilitas Kesehatan
• Pelayanan di luar fasilitas Kesehatan
• PPI pada penyakit infeksi emerging dan KLB
• Managemen dan sumber daya PPI di FKTP

24
PPI di FKTP yang perlu diperhatikan berikutnya:

• Penggunaan antibiiotik bijak

• Surveilans

• Pendidikan dan Pelatihan

25
PPI PADA
EMERGING RE-EMERGING
INFECTIOUS DISEASES

26
Introduction
• Emerging infectious diseases (EIDs) and re-emerging infectious
diseases (RIDs) are terms used to describe diseases that have recently
appeared in a population or have existed but are rapidly increasing
in incidence, geographic range, or both.
• These diseases often pose new challenges to public health due to
their unpredictable nature and potential for causing widespread
illness.
• Here are some examples of both emerging and re-emerging infectious
diseases:

27
28
Emerging Infectious Diseases:
1.COVID-19 (Coronavirus Disease 2019): Caused by the novel coronavirus SARS-CoV-2, this
disease emerged in late 2019 and quickly spread worldwide, leading to a global
pandemic. It highlighted the potential impact of a novel virus on a global scale.
2.Ebola Virus Disease: Outbreaks of Ebola have occurred sporadically in Africa, with high
mortality rates. The 2014-2016 West African outbreak was particularly devastating.
3.Zika Virus: The Zika virus outbreak, which began in the Americas, highlighted the
potential link between the virus and microcephaly in newborns.
4.Middle East Respiratory Syndrome (MERS): Caused by a coronavirus, MERS was first
identified in Saudi Arabia in 2012 and primarily affects the respiratory system.
5.Nipah Virus: This virus can cause severe respiratory illness and encephalitis in humans.
Outbreaks have occurred in several countries, primarily in Southeast Asia.

29
Re-Emerging Infectious Diseases:
1. Tuberculosis (TB): Despite being treatable and preventable, TB remains a major global health
threat, particularly in areas with limited healthcare access and antibiotic resistance.
2. Malaria: Although efforts have reduced malaria cases in many regions, drug resistance and other
factors have contributed to the persistence of this deadly mosquito-borne disease.
3. Measles: Measles vaccination efforts have led to significant reductions in cases, but vaccine
hesitancy and gaps in vaccination coverage have allowed for resurgence in some areas.
4. Dengue Fever: Dengue has re-emerged in many parts of the world, with increased incidence and
severity, posing challenges for vector control and vaccine development.
5. Whooping Cough (Pertussis): Despite widespread vaccination, cases of pertussis have been on
the rise in some regions due to waning immunity and vaccine hesitancy.
6. Cholera: Cholera outbreaks continue to occur, particularly in areas with inadequate sanitation and
water systems.
7.Antrax

30
31
32
33
34
35
PENCATATAN &
PELAPORAN

Pasal 7
(1) Komite atau Tim PPI bertugas melaksanakan kegiatan kegiatan pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan pembinaan.
(2) Hasil pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) harus
dilaporkan kepada pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan secara berkala
paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun, atau sesuai dengan kebutuhan
PMK 27/2017 (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipergunakan pimpinan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai dasar penyusunan perencanaan dan
TENTANG pengambilan keputusan.

PPI Pasal 9
(1) Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus melakukan pencatatan
dan pelaporan penyelenggaraan PPI.
(2) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas
Kesehatan Provinsi, dan Kementerian Kesehatan secara berkala
setiap 6 (enam) bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan.
Selamat menerapkan PPI di FKTP

37

Anda mungkin juga menyukai