Anda di halaman 1dari 3

HO: 2

Pemahaman Feminisme

Pengantar Feminisme
o Masih banyak orang menganggap bahwa Feminisme berasal dari negara Barat. Hal ini
disebabkan karena istilah feminisme dikenal berawal dari perjuangan kaum perempuan di
negara Barat pada abad ke 17. Negara-negara Barat kebetulan sudah mempunyai kebudayaan
menulis, sehingga perjalanan sejarah bisa direkam dalam tulisan. Di negara-negara bagian
dunia Timur juga sudah banyak kaum perempuan yang memperjuangkan keadilan perempuan,
tetapi tidak terekam dalam tulisan, karena di dunia bagian Timur budaya yang ada adalah
budaya lisan.
o Kata Feminisme, masih banyak ditakuti orang, khususnya dalam masyarakat Indonesia. Hal ini
disebabkan karena orang belum memahami apa arti sebenarnya, dan di Indonesia politik secara
sengaja “menguburkan” gerakan Feminisme yang sebenarnya sudah dilakukan oleh sebagian
masyarakat di Indonesia pada rezim Bung Karno dalam pemerintahannya memberi kesempatan
kepada gerakan Feminisme di Indonesia Namun selama pemerintahan Orde Baru, gerakan PKK
dan Dharma Wanita menggantikan gerakan Feminisme yang revolusioner dengan gerakan
PKK dan Dharma Wanita yang reaksioner1.
o Beberapa para ahli berpendapat. Nancy F.Cott dalam bukunya The Grounding of Modern
Feminism mengatakan bahwa sukar untuk membuat definisi Feminisme, karena sukar mencari
kata-kata yang menggambarkan perubahan status perempuan yang selama ini sudah
terkonstruksi oleh sosial budaya. Baru pada tahun 1933, Kamus Oxford memasukkan kata
feminisme yang diberi arti: “pandangan dan prinsip-prinsip untuk memperluas pengakuan
hak-hak perempuan”. Namun pengertian ini pun dirasa belum menggambarkan arti Feminisme
yang sebenarnya. Pengertian Feminisme mengandung dua hal sangat penting yaitu kesadaran
dan perjuangan, sehingga dalam prosesnya menjadi ideology atau gerakan (movement)
o Nancy mengatakan bahwa pengertian Feminisme mengandung tiga komponen penting (1)
Suatu keyakinan bahwa tidak ada perbedaan hak berdasarkan sex (sex equality). Ini berarti
gerakan perubahan menentang adanya posisi hirarkis diantara jenis kelamin. Persamaan bukan
hanya kuantitas tetapi mencakup kualitas. Relasi hirarkis mengakibatkan posisi timpang,
antara superior dan inferior, dimana terjadi control dari kelompok superior terhadap kelompok
inferior. (2) Suatu pengakuan bahwa dalam masyarakat telah terjadi konstruksi sosial budaya
yang merugikan kaum perempuan. Relasi laki-laki dan perempuan yang sekarang terjadi
adalah hasil konstruksi sosial budaya, bukan kodrat (nature) berasal dari Allah. (3) Berkaitan

1
Menurut Bung Karno, gerakan revolusioner adalah gerakan yang bertujuan membuat perubahan sosial politik.
Gerakan reaksioner adalah gerakan sesaat yang tidak jelas kesinambungannya sehingga tidak membawa perubahan
sosial politik
dengan komponan ke dua, muncullah identitas gender dan peran gender, identitas dan peran
yang ditentukan oleh sosial budaya.
o Menurut definisi dari Kamla Bhasin/Nighat Said Khan, seorang feminis dari India merupakan
konsep pemahaman yang banyak di gunakan oleh aktivis perempuan dalam melihat berbagai
ketidakadilan yang terjadi terhadap perempuan yang melihat feminis sebagai sesuatu yang ada
dan melekat pada diri setiap perempuan.
o Feminisme adalah sebuah kesadaran akan kontrol, eksploitasi dan penindasan patriarkis di
tingkat materi dan ideologi dari kerja, kesuburan dan seksualitas perempuan dalam keluarga, di
tempat kerja dan dalam masyarakat secara umum, dan melakukan tindakan/aksi secara sadar
oleh perempuan maupun laki-laki untuk mengubah situasi yang ada.
o Definisi ini menjelaskan bahwa kesadaran dan tindakan menjadi sebuah kondisi untuk dapat
digolongkan sebagai feminis. Dan, kesadaran akan lebih sulit dibangun apabila tidak berbasis
pada pengalaman perempuan sehari-hari. Perempuan yang mengalami penindasan baik yang
dialami dalam lingkungan keluarga, komunitas bahkan penindasan yang dilakukan oleh
Negara. Pengalaman keseharian perempuan itulah yang mampu membangun kesadaran
feminis dalam diri perempuan dan aktivis SP. Sementara berbagai teori, konsep dan ilmu
pengetahuan akan mempertajam kesadaran tersebut dalam melihat relasi-relasi kontrol,
eksploitasi dan penindasan yang dialami oleh perempuan yang menghilangkan control
perempuan dalam keluarga, tempat kerja dan dalam masyarakat secara umum.

Catatan:

Disadur dari berbagai dokumen Training Feminis dan Training Kepemimpinan Feminis Tahun 2013

************

Anda mungkin juga menyukai