Anda di halaman 1dari 7

Vol.

XVII Nomor 3 November 2022 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430

Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Firmware


Original TL-WR 840N Dengan Firmware Openwrt Berbasis
Open Source di Kos Larissa
Dikky Rizal Alfianto1, Yudi Sutanto2*)
1,2
Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas AMIKOM Yogyakarta
Jl. Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283 INDONESIA
1dikky.0716@students.amikom.ac.id, 2yudisuta@amikom.ac.id

INTISARI
Access point berfungsi sebagai pusat pengiriman dan penerimaan sinyal pada jaringan
nirkabel. Performa access point dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu spesifikasi hardware dan
firmware. Firmware bawaan atau firmware bawaan dari TP-LINK TL- WR840N memiliki
kekurangan. Salah satu kekurangan untuk mengatasi firmware bawaan adalah dengan
mengupgrade firmware bawaan dengan firmware OpenWRT.
Dalam penelitian ini menggunakan parameter Quality of Service (QoS) dan metode
perbandingan kuantitatif. Parameter Quality of Service (QoS), yaitu kemampuan suatu jaringan
untuk memberikan pelayanan yang baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan
delay. Parameter Quality of Service (QoS) adalah dalay, jitter, packet loss, throughput. Quality of
Service (QoS) sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan.
Hasil pengujian parameter bandwidth, firmware default lebih unggul dari firmware
OpenWRT, sedangkan parameter throughput diketahui memiliki throughput yang lebih besar
dibandingkan firmware OpenWRT daripada firmware default. Pada parameter delay diketahui
bahwa delay yang dimiliki oleh firmware OpenWRT lebih unggul dari firmware bawaan, untuk
parameter packet loss diketahui bahwa packet loss yang dimiliki oleh firmware OpenWRT lebih
sedikit dibandingkan dengan firmware bawaan. Dan parameter jitter diketahui memiliki jitter
default yang lebih sedikit daripada firmware openwrt. Dari hasil penelitian menggunakan metode
perbandingan kuantitatif dengan parameter bandwidth, throughput, delay, packet loss, dan jitter
menghasilkan kesimpulan bahwa firmware OpenWrt lebih unggul dari firmware bawaan.
Kata kunci — Wireless, QoS, Firmware, Openwrt, Default, TL-WR840ND.

ABSTRACT
Access point functions as a center for transmitting and receiving signals on a wireless
network. Access point performance is influenced by several factors, namely hardware and firmware
specifications. Default firmware or default firmware from TP-LINK TL- WR840N has
disadvantages. One of the shortcomings to overcome the default firmware is to upgrade the default
firmware with OpenWRT firmware.
In making this study using the Quality of Service (QoS) parameters and quantitative
comparison methods. Quality of Service (QoS) parameters, namely the ability of a network to
provide good service by providing bandwidth, overcoming jitter and delay. Quality of Service (QoS)
parameters are dalay, jitter, packet loss, throughput. Quality of Service (QoS) is largely determined
by the quality of the network used.
The results of testing the bandwidth parameters, the default firmware is superior to the
OpenWRT firmware, while the throughput parameters are known to have a greater throughput than
the OpenWRT firmware than the default firmware. In the delay parameter it is known that the delay
that is owned by the OpenWRT firmware is superior to the default firmware, for the packet loss
parameter it is known that packet loss that is owned by the OpenWRT firmware is less than the
default firmware. And the jitter parameters are known to have fewer default jitter than openwrt
firmware. From the results of the study using quantitative comparison methods with parameters of
bandwidth, throughput, delay, packet loss, and jitter produce the conclusion that OpenWrt firmware
is superior to default firmware.
Kata kunci — Quality of Service, OpenWRT, Firmware, TL-WR840N.

53
Vol. XVII Nomor 3 November 2022 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah II. METODOLOGI PENELITIAN
Wireless router yang dikeluarkan oleh TP- 2.1 Metode Pengumpulan Data
Link sangat beragam, dari yang memiliki fitur Penelitian ini menggunakan metode
standar sampai yang memiliki fitur yang sangat pengumpulan data studi pustaka.
kompleks. Salah satu versi wireless router yang 1. Studi Pustaka
memiliki fitur lengkap yaitu TP-Link TL- Mencari sumber referensi yang jelas tentang
WR840N, memiliki firmware standar bawaan openwrt melalui website dan forum resmi,
pabrik yang memiliki beberapa fitur, seperti IP serta mempelajari dasar instalasi paket dan
QoS atau bandwidth control, easy setup, konfigurasi router.
parental control dan kecepatan koneksi hingga 2. Observasi
450 Mbps. Pada saat ini pihak TP-Link sendiri Melakukan pengamatan langsung pada
telah mengeluarkan sebanyak enam wireless router TL-WR840N dengan cara
pembaharuan firmware untuk seri TL-WR840N, mengukur parameter bandwidth, throughput,
dan tentunya dengan adanya pembaharuan delay, packet loss, dan jitter.
firmware, maka masalah-masalah yang ada
sebelumnya bisa diatasi. 2.2 Metode Analisis
Dengan adanya pembaharuan firmware yang Pada tahap ini digunakan untuk menganalisis,
dikeluarkan oleh pihak TP-Link tentunya masih mengumpulkan data mempersiapkan kebutuhan
memiliki kekurangan dan keterbatasan fasilitas alat dengan menggunakan metode NDCL
yang dapat menghambat device berjalan secara (Network Development Life Cycle).
maksimal. Untuk itu salah satu cara mengatasi
keterbatasan tersebut yaitu dengan cara upgrade 2.3 Metode Pengembangan
firmware default menjadi firmware yang bersifat Langkah-langkah yang diambil dalam metode
open source yaitu dengan menggunakan pengembangan router TL WR840N adalah:
firmware Openwrt 1. Melakukan update default firmware ke versi
terbaru.
1.2 Rumusan Masalah 2. Upgrade firmware dari default firmware
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka menjadi openwrt firmware.
rumusan masalah dari peneltian ini adalah
“Bagaimana perbandingan QoS (Quality of III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Service) pada TP-Link TL-WR840N antara 3.1 Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori
default firmware dan firmware openwrt ?” 3.1.1 Tinjauan Pustaka
Pearl Pratama Romadhon pada tahun 2014
1.3 Batasan Masalah yang berjudul “Analisis Kinerja Jaringan
Batasan masalah dari aplikasi ini yaitu Wireless LAN menggunakan Metode QoS Dan
meliputi: RMA Pada PT Pertamina EP Ubep Ramba
1. Untuk mengetahui perbedaan penggunaan (PERSERO)”. Dalam penelitianya menjelaskan
firmware antara default firmware dan bahwa parameter QoS sangat berpengaruh
openwrt firmware. terhadap kapasitas bandwidth. [1].
2. Memaksimalkan kinerja dari router TL- Dedi Setiawan, JokoTriyono dan Catur
WR840N agar dapat memberikan hasil yang Iswahyudi pada tahun 2017 yang bejudul
memuaskan. “Analisis Perbandingan Quality Of Service (QoS)
3. Menambah wawasan penulis dalam Firmware Default Dan Firmware Openwrt Pada
pengunaan firmware default atau openwrt Access Point TP-Link MR3020”, dalam
firmware agar nantinya dapat penelitiannya Dedi, Joko, dan Iswahyudi
memaksimalkan kinerja router. menjelaskan bahwa terdapat perbedaan terhadap
access point yang menggunakan default
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian firmware dan firmware openwrt hasil pengujian
Maksud dan tujuan penulis dalam melakukan yang meliputi parameter Quality Of Service
penelitian serta menyusun skripsi ini adalah (QOS) yaitu throughput, delay, jitter, dan packet
mengetahui perbedaan yang lebih rinci tentang loss [2].
kinerja antara kedua firmware tersebut di atas. Menpo Vascodegama Panjaitan, Sukiswo dan
Ajub Ajulian Zahra pada tahun 2018 yang
1.5 Manfaat Penelitian berjudul “Analisis Quality of Service (QoS)
Manfaat dari penelitian ini yaitu pengguna Jaringan 4G Dengan Metode Drive Test Pada
dapat mengetahui perbedaan antara default Kondisi Outdoor Menggunakan Aplikasi G-
firmware dan openwrt firmware. Nettrack Pro” dalam penelitiannya Menpo,

54
Vol. XVII Nomor 3 November 2022 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430

Sukiswo, dan Zahra menjelaskan bahwa rata- umum jika kata bandwidth lebih banyak dipakai
rata nilai latency pada semua hari berada pada untuk mengukur aliran data digital. [5]
kondisi yang sangat bagus yaitu 48,04 ms, Satuan yang dipakai untuk bandwidth adalah
sedangkan besar rata – rata nilai jitter pada Bits PerSecond data sering disingkat Bps.
semua hari berada pada kondisi yang normal Seperti diketahui bahwa bit atau binary digital
yaitu 46,64 ms. Hal ini dapat disebabkan adalah basis angka yang terdiri dari 0 dan 1.
kepadatan trafik yang tinggi karena standar Satuan ini menggambarkan berapa banyak bit
deviasi masing-masing memiliki rentang yang (angka 0 dan 1) yang dapat mengalir dari satu
kecil sehingga memiliki variasi data yang rendah tempat ketempat yang lainnya dalam setiap
[3]. detiknya melalui suatu media. [5]

3.1.2 Dasar Teori 3.1.2.4.2 Throughput


3.1.2.1 Firmware openwrt Yaitu kecepatan (rate) transfer data yang
Menurut Russel (2012:13), Openwrt adalah efektif yang diukur dalam Bps. Throughtput
sebuah proyek opensource untuk merupakan jumlah total kedatangan paket yang
menciptakan sebuah sistem operasi gratis yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval
bisa di install (embedded) pada perangkat waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu
radio wireless. Karena dibuat dengan tersebut. [5]
menggunakan kernel Linux maka Openwrt bisa
disebut sebagai salah satu distro Linux untuk 3.1.2.4.3 Delay
perangkat embedded (embedded devices). [4] Adalah waktu yang dibutuhkan data untuk
menempuh jarak dari asal ketujuan. Delay dapat
3.1.2.2 TP Link TL-WR840N dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti
TP Link TL-WR840N merupakan sebuah atau juga waktu proses yang lama. [5]
device yang dikeluarkan oleh pihak TP-Link,
yang mana device ini memiliki fitur yang cukup 3.1.2.4.4 Packet Loss
lengkap dan memiliki fitur easy setup sehingga Packet Loss merupakan suatu parameter yang
pengguna device ini dapat melakukan konfigurai menggambarkan suatu kondisi yang
dengan mudah. TL-WR840N dilengkapi dengan menunjukkan jumlah total paket yang hilang,
2 antena 5dBi, yang dapat meningkatkan sinyal dapat terjadi karena collision dan congestion
pada perangkat ini. TL-WR840N kompatibel pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada
dengan IEE 802.11b/g/n dan menyediakan semua aplikasi karena retransmisi akan
solusi kecepatan tinggi, TL-WR840N dapat mengurangi efesiensi jaringan secara
memberikan kecepatan hingga 300 Mbps. keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup
tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Jika
3.1.2.3 Firmware Default TL-WR-840N terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan
Firmware yang terdapat pada pada TL- penuh, dan data baru tidak akan diterima. [5]
WR840N adalah merupakan sebuah firmware
yang dikeluarkan oleh pihak TP-LINK untu 3.1.2.4.5 Jitter
mengoperasikan sebuah wireless router yang Hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam
dijual bebas pada pasar dan dengan fitur yang panjang antrian, dalam waktu pengolahan data,
menyesuaikan dari spesifikasi yang dibuat. Pada dan juga dalam waktu penghimpunan ulang
umumnya firmware pabrikan tidak dapat untuk paket-paket diakhir perjalanan jitter. Jitter
melakukan penambahan paket–paket yang lazimnya disebut variasi delay, berhubungan
diperlukan oleh user untuk mengoptimalkan erat dengan latency, yang menunjukkan
wireless router dengan default firmware banyaknya variasi delay pada transmisi data di
sehinggga memerlukan konfigurasi ulang jaringan. Delay antrian pada wireless router
menggunakan custom firmware. dapat menyebabkan jitter. [5]

3.1.2.4 Quality of Service (QoS) 3.2 Analisis Kebutuhan


3.1.2.4.1 Bandwidth 3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Bandwidth adalah banyaknya ukuran suatu TABEL I.
data atau informasi yang dapat mengalir dari KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS
suatu tempat ke tempat lain dalam sebuah No. Perangkat Keras Keterangan
network diwaktu tertentu. Bandwidth dapat 1 Wireless Router TL-WR940N
(TP Link)
dipakai untuk mengukur baik aliran data analog
2 ISP (Indihome) 20 Mbps
maupun data digital. Sekarang sudah menjadi
3 Kabel UTP

55
Vol. XVII Nomor 3 November 2022 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430

3.2.2 Analisis Perangkat Lunak 3.3 Pengumpulan Data


Wireless router TL-WR940N memiliki Pada bagian pengumpulan data, dilakukan
perangkat lunak (software) atau firmware dengan mengumpulkan hasil perbandingan dari
bawaan (default firmware) yang dapat di dua buah firmware yang berbeda yaitu default
perbaharui melalui website resmi TP-LINK yaitu firmware dan custom firmware openwrt setelah
www.tp-link.com dan disini peneliti melakukan itu dilakukan analisis perbandingan
proses update firmware ke firmware terbaru menggunakan parameter QoS (Quality of
yaitu TL- WR840N(EU)_V6_180119 yang Service) yang nantinya akan menghasilkan
nantinya akan dibandingkan dengan custom kesimpulan dari perbedaan dua buah firmware
firmware yaitu openwrt V6 yang bersifat open tersebut.
source atau freeware yang dapat didapatkan
langsung dari website resmi openwrt yaitu 3.4 Topologi dan Skenario Pengujian
www.openwrt.org.

3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem


Peneliti menggunakan 2 perangkat keras dalam
penelitian, 1 buah personal computer sebagai
alat untuk melakukan konfigurasi dan instalasi
firmware pada router dan 1 buah laptop untuk
melakukan analisis parameter quality of service.

3.2.3.1 Spesifikasi Perangkat Keras Untuk


Konfigurasi
TABEL II.
SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS UNTUK KONFIGURASI
No. Perangkat Keterangan
Keras
1 Processor AMD FX 6300
2 Memory 8 GB
3 Harddisk 1 TB HDD
VGA AMD Radeon HD 8330
4 Operating Windows 10 Pro
System

3.2.3.2 Spesifikasi Perangkat Keras Untuk


Analisis
TABEL III.
SPESIFIKASI PERANGKAT UNTUK ANALISIS
No. Perangkat Keras Keterangan
1 Processor AMD A4-500 Gambar 1. Topologi Jaringan
2 Memory 2 GB
3 Harddisk 500 GB HDD Skenario pengujian ini adalah internet
VGA AMD Radeon R7
pertama kali masuk ke router huawei hg8245h5
200 Series
(router bawaan dari Internet Service Provider),
Operating System Windows 10 Pro
yang disini peneliti menggunakan ISP dari
Telkom Indihome berkapasitas bandwidth 20
Mbps. Setelah itu wifi yang di router huawei
3.2.3.3 Perangkat Lunak (Software)
hg8245h5 disable hanya digunakan sebagai jalur
Perangkat lunak (software) yang digunakan
internet, setelah itu di sambungkan ke router TL-
untuk melakukan instalasi firmware dan
WR840N di router ini wifi dipancarkan dan
analisis parameter quality of service adalah
sebagai objek penelitian.
sebagai berikut:
TABEL IV.
PERANGKAT LUNAK 3.5 Proses Pengerjaan
No. Perangkat Lunak Keterangan Proses pengerjaan dilakukan dengan
1 Firefox Web browser mengimplementasikan sistem dengan bantuan
2 Wireshark Analisis paramaeter data yang telah diperoleh pada tahap analisis.
Qos Berikut adalah diagram alur pengerjaan yang
3 Winscp Instalasi firmware dilakukan penulis dalam proses penelitian ini.
4 Putty Instalasi firmware

56
Vol. XVII Nomor 3 November 2022 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430

Gambar 2. Flowchart Penelitian Gambar 4. Denah Tempat Penelitian Lantai 1

Gambar 5. Denah Tempat Penelitian Lantai 2

3.7 Gambaran Umum


Skema analisis dilakukan dengan
Gambar 3. Flowchart Penelitian Lanjutan mengumpulkan data melalui studi literatur
dengan mempelajari dan memperbaiki
3.6 Waktu dan Tempat Penelitian kekurangan dari penelitian sebelumnya,
3.6.1 Waktu Penelitian selanjutnya melakukan persiapan pengukuran
Waktu yang digunakan peneliti untuk parameter QoS (Quality of Service)
melakukan penelitian ini dilaksanakan sejak diantaranya parameter bandwidth, throughput,
dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun delay, packetloss dan jitter. Setelah melakukan
waktu kurang lebih 2 bulan, 1 bulan persiapan selanjutnya melakukan proses
pengumpulan data dan 1 bulan untuk pengujian parameter QoS (Quality of Service)
pengolahan data. selama satu minggu/tujuh hari dengan rentan
waktu antara jam 12.00 WIB - 13.00 WIB
3.6.2 Tempat Penelitian dengan durasi pengumpulan data yaitu 60 menit
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di atau 1 jam.
Kos Larissa Kampung Karang Asem No 124B Selanjutnya masuk ke proses validitas data
04/12 Gempol, Condongcatur, Depok, Sleman, dimana setelah melakukan pengumpulan data
Daerah Istimewa Yogyakarta. yang valid atau tidak mengalami kendala dalam

57
Vol. XVII Nomor 3 November 2022 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430

proses pengumpulan data. Selanjutnya data 3.8.3 Delay


diolah ke dalam bentuk tabel dan grafik agar
memudahkan proses analisis data dari
parameter QoS (Quality of Service).

3.8 Hasil Analisis Perbandingan Firmware


Dari penjelasan diatas didapatkan hasil
analisis parameter QoS (Quality of Service)
yang menggunakan aplikasi freeware yaitu
wireshark dengan melihat hasil dari parameter Gambar 8. Grafik Perbandingan Delay
QoS (Quality of Service) yaitu bandwidth,
throughput, delay, packetloss dan jitter. Adapun Pada bagian parameter delay diketahui delay
hasil yang diperoleh dari analisis tersebut adalah yang dimiliki oleh firmware openwrt lebih
sebagai berikut: unggul dibandingkan dengan default firmware.
Dapat dilihat dari rata-rata hasil analisis
3.8.1 Bandwith firmware openwrt yaitu 0,0100 ms dan default
firmware yaitu 0,0145 ms. Yang mana dari hasil
perbandingan diatas di ketahui bahwa kedua
firmware berada pada kategori latency yang
sangat bagus. Namun firmware openwrt lebih
unggul dibandingkan default firmware.

3.8.4 Packet Loss

Gambar 6. Grafik Perbandingan Bandwith

Pada bagian parameter bandwidth yaitu


upstream dan downstream, diketauhi default
firmware lebih unggul dari pada firmware
openwrt. Pada bagian upstream, dapat dilihat
dari hasil rata-rata analisis default firmware Gambar 9. Grafik Perbandingan Packet Loss
yaitu 14,6 Mbps dan firmware openwrt yaitu
10,84 Mbps sedangkan pada bagian downstream, Pada parameter packet loss diketahui packet
dapat dilihat dari hasil analisis rata-rata default loss yang dimiliki oleh firmware openwrt lebih
firmware yaitu 3,79 Mbps dan firmware openwrt sedikit dibandingkan dengan default firmware.
dengan hasil 3,07 Mbps. Dapat dilihat dari rata-rata hasil analisis
firmware openwrt yaitu 0.027 % dan default
3.8.2 Throughput firmware yaitu 0,032 %. Yang mana dari hasil
perbandingan diatas di ketahui bahwa kedua
firmware berada pada kategori degrasi yang
sangat bagus. Namun firmware openwrt lebih
unggul dibandingkan default firmware.

3.8.5 Jitter

Gambar 7. Grafik Perbandingan Throughput

Pada bagian parameter throughput diketahui


throughput yang dimiliki oleh firmware openwrt
lebih besar dibandingkan dengan default
firmware. Dimana throughput yang besar lebih
fokus ke pengiriman data yang besar, sedangkan Gambar 10. Grafik Perbandingan Jitter
throughput yang kecil lebih memfokuskan ke
koneksifitas yang stabil. Pada parameter jitter diketahui jitter yang
dimiliki oleh default firmware lebih sedikit

58
Vol. XVII Nomor 3 November 2022 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430

dibandingkan dengan firmware openwrt. Dapat Drive Test Pada Kondisi Outdoor
dilihat dari rata-rata hasil analisis default Menggunakan Aplikasi G-Nettrack Pro.
firmware yaitu 3,1255 ms dan firmware openwrt [4] Russel, Jesse.Cohn, Ronald.2012. Openwrt
yaitu 4,4633 ms. Yang mana dari hasil Publish: Book on Demand
[5] Muhammad Syarif Pagala. (2017). Optimalisasi
perbandingan diatas di ketahui bahwa kedua Manajemen Bandwidth Jaringan Komputer
firmware berada pada kategori degrasi yang Menggunakan Metode Queue Tree Dan PCQ
bagus. Namun default firmware lebih unggul (Peer Connection Queue).
dibandingkan dengan firmware openwrt.

IV. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian menggunakan metode
perbandingan kuantitatif dengan parameter
bandwidth, throughput, delay, packet loss, dan
jitter menghasilkan kesimpulan bahwa
firmware openwrt lebih unggul dari default
firmware.

5.2 Saran
Saran yang diajukan sebagai berikut:

1. Pada parameter bandwidth dimana apabila


pembaca lebih mefokuskan pada bandwidth
upstream dan downstream maka pembaca
disarankan menggunakan default firmware
2. Pada parameter throughput dimana apabila
pembaca lebih memfokuskan koneksi yang
stabil maka disarankan menggunakan default
firmware, sedangkan apabila pembaca lebih
memfokuskan pengiriman data yang besar,
maka disarankan untuk menggunakan
firmware openwrt karena memiliki
throughput yang besar.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:


1. Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta
2. Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas
AMIKOM Yogyakarta
3. Kepala Program Studi Informatika
Universitas AMIKOM Yogyakarta
4. Pemilik Kos Larissa

REFERENSI
[1] P. P. Romadhon, “Analisis Kinerja Jaringan
Wireless LAN menggunakan metode QOS dan
RMA pada PT Pertamina EP UBEP RAMBA,”
Fak. Ilmu Komputer, Univ. Bina Darma, 2014.
[2] Dedi setiawan., & Joko Triyono., & Catur
Iswahyudi. (2017). Analisis Perbandingan
Quality of Service (Qos) Firmware Default Dan
firmware Openwrt Pada Access Point TP-Link
Mr3020.
[3] Menpo Vascodegama Panjaitan., & Sukiswo.,
& Ajub Ajulian Zahra (2018).Analisis Quality
of Service (QoS) Jaringan 4g Dengan Metode

59

Anda mungkin juga menyukai