Anda di halaman 1dari 258

TK DARUL AMAN

KECAMATAN PRINGSURAT
KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 146 TAHUN 2014

TENTANG

KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN
2015
SALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 146 TAHUN 2014

TENTANG

KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 77A ayat (3), Pasal
77C ayat (3), Pasal 77D ayat (3), Pasal 77E ayat (3), Pasal 77G
ayat (2), dan Pasal 77L ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5410);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
-2-

5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang


Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2014;
6. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-
2014;
7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata
kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 14 Tahun 2014;
8. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif;
9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun
2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Keputusan Presiden Nomor 54/P Tahun 2014;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

Pasal 1
Pendidikan Anak Usia Dini, yang selanjutnya disingkat PAUD, merupakan
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pasal 2
(1) PAUD diselenggarakan berdasarkan kelompok usia dan jenis layanannya,
yang meliputi.
a. Layanan PAUD untuk usia sejak lahir sampai dengan 6 (enam) tahun
terdiri atas Taman Penitipan Anak dan Satuan PAUD Sejenis (SPS),
dan yang sederajat.
b. Layanan PAUD untuk usia 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) tahun
terdiri atas Kelompok Bermain (KB) dan yang sejenisnya.
c. Layanan PAUD untuk usia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam) tahun
terdiri atas Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA)/Bustanul
Athfal (BA), dan yang sederajat.
(2) SPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a antara lain berbentuk
Pos PAUD, Taman Posyandu (TP), Taman Asuhan Anak Muslim (TAAM),
PAUD Taman Pendidikan Al Qur’an (PAUD TPQ), PAUD Bina Iman Anak
(PAUD BIA), PAUD Pembinaan Anak Kristen (PAUD PAK), dan Nava
Dhamma Sekha.
-3-

Pasal 3
(1) Kurikulum PAUD disebut Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
(2) Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
(3) Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas:
a. Kerangka Dasar Kurikulum;
b. Struktur Kurikulum;
c. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak;
d. Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
e. Pedoman Pembelajaran;
f. Pedoman Penilaian; dan
g. Buku-buku Panduan Pendidik.
(4) Kerangka Dasar Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
berisi landasan filosofis, sosiologis, psiko-pedagogis, teoretis, dan yuridis
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
(5) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
merupakan pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, dan lama belajar.
(6) Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf c berisi strategi untuk menemukan hambatan
pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
(7) Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d berisi acuan untuk
membantu pendidik dalam mengembangkan kurikulum operasional yang
kontekstual.
(8) Pedoman Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e
berisi strategi-strategi kegiatan pembelajaran yang harus dipahami dan
diterapkan oleh pendidik.
(9) Pedoman Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf f berisi
acuan untuk melakukan penilaian terhadap proses dan hasil kegiatan
anak.
(10) Buku-buku Panduan Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf g berisi panduan operasional pembelajaran di satuan/program
PAUD.

Pasal 4
(1) Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia 6 (enam)
tahun yang dirumuskan secara terpadu dalam bentuk:
a. Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1);
b. Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2);
c. Kompetensi Inti Pengetahuan (KI-3); dan
d. Kompetensi Inti Keterampilan (KI-4).
-4-

(2) Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks


muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang
mengacu pada Kompetensi Inti.
(3) Kompetensi Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
penjabaran dari Kompetensi Inti dan terdiri atas:
a. Kompetensi Dasar sikap spiritual;
b. Kompetensi Dasar sikap sosial;
c. Kompetensi Dasar pengetahuan; dan
d. Kompetensi Dasar keterampilan.
(4) Kompetensi Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dijabarkan lebih
lanjut dalam indikator pencapaian perkembangan anak.

Pasal 5
(1) Struktur kurikulum PAUD memuat program-program pengembangan yang
mencakup:
a. nilai agama dan moral;
b. fisik-motorik;
c. kognitif;
d. bahasa;
e. sosial-emosional; dan
f. seni.
(2) Program pengembangan nilai agama dan moral sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a mencakup perwujudan suasana belajar untuk
berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari nilai agama dan moral
serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain.
(3) Program pengembangan fisik-motorik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
kematangan kinestetik dalam konteks bermain.
(4) Program pengembangan kognitif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
kematangan proses berfikir dalam konteks bermain.
(5) Program pengembangan bahasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
kematangan bahasa dalam konteks bermain.
(6) Program pengembangan sosial-emosional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
kepekaan, sikap, dan keterampilan sosial serta kematangan emosi dalam
konteks bermain.
(7) Program pengembangan seni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f
mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi,
ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain.
(8) Program pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
melalui rangsangan pendidikan yang dilakukan oleh pendidik dalam
kegiatan belajar melalui suasana bermain.
-5-

(9) Belajar melalui bermain sebagaimana dimaksud pada ayat (8) merupakan
kegiatan belajar anak yang dilakukan melalui suasana dan aneka
kegiatan bermain.
(10) Program pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
untuk pencapaian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4.

Pasal 6
(1) Indikator pencapaian perkembangan anak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (4) disusun berdasarkan kelompok usia.
(2) Kelompok usia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. lahir sampai usia 3 (tiga) bulan;
b. usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 (enam) bulan;
c. usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 (sembilan) bulan;
d. usia 9 (sembilan) bulan sampai usia 12 (dua belas) bulan;
e. usia 12 (dua belas) bulan sampai usia 18 (delapan belas) bulan;
f. usia 18 (delapan belas) bulan sampai usia 2 (dua) tahun;
g. usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) tahun;
h. usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 (empat) tahun;
i. usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (lima) tahun; dan
j. usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 (enam) tahun.

Pasal 7
(1) Pembelajaran pada satuan PAUD dilakukan dengan lama belajar dan
pelaksana pengasuhan terprogram;
(2) Lama belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PAUD ditetapkan atas
dasar kelompok usia sebagai berikut:
a. kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar paling
sedikit 120 menit per minggu;
b. kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan lama
belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan
c. kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan lama
belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
(3) Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit perminggu sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c, wajib melaksanakan pembelajaran 540 menit dan
ditambah 360 menit pengasuhan terprogram.
(4) Pengasuhan terprogram sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
kegiatan pengasuhan orang tua yang dibina oleh satuan PAUD.
-6-

Pasal 8

(1) Program pengembangan PAUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat


(1) dilakukan melalui serangkaian proses pemberian rangsangan
pendidikan oleh pendidik, respons peserta didik, intervensi pendidik, dan
penguatan oleh pendidik.
(2) Program pengembangan PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diorganisasikan secara psiko-pedagogis dan terintegrasi dalam kegiatan
peserta didik.
(3) Pengorganisasian secara psiko-pedagogis sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diwujudkan dalam bentuk belajar melalui bermain.
(4) Pengorganisasian secara terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diwujudkan dalam bentuk integrasi antarprogram pengembangan.

Pasal 9
(1) Kerangka Dasar Kurikulum dan Struktur Kurikulum PAUD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 sampai dengan Pasal 8 tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(2) Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (3) huruf c tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Pedoman Pengembangan KTSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(3) huruf d tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Pedoman Pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)
huruf e tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(5) Pedoman Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf f
tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 10
Kurikulum untuk anak berkelainan atau berkebutuhan khusus merupakan
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang dikembangkan lebih lanjut
sesuai dengan potensi dan kebutuhan anak.
-7-

Pasal 11

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Oktober 2014
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 Oktober 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1679

Salinan sesuai dengan aslinya.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011986032001
SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat
dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan
yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang diberlakukan
mulai tahun ajaran 2014/2015 memenuhi kedua dimensi
tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia


Dini
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang
paling fundamental karena perkembangan anak di masa
selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi
bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak
merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan
atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara
optimal.
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab I Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD
merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Undang-undang
ini mengamanatkan bahwa pendidikan harus dipersiapkan secara
terencana dan bersifat holistik sebagai dasar anak memasuki
pendidikan lebih lanjut. Masa usia dini adalah masa emas
perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat
dengan mudah distimulasi. Periode emas ini hanya berlangsung
satu kali sepanjang rentang kehidupan manusia. Oleh karena itu,
pada masa usia dini perlu dilakukan upaya pengembangan
menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan,
pendidikan, dan perlindungan.
Penelitian menunjukkan bahwa masa peka belajar anak dimulai
dari anak dalam kandungan sampai 1000 hari pertama
kehidupannya. Menurut ahli neurologi, pada saat lahir otak bayi
mengandung 100 sampai 200 milyar neuron atau sel syaraf yang
siap melakukan sambungan antar sel. Sekitar 50% kapasitas
kecerdasan manusia telah terjadi ketika usia 4 tahun, 80% telah
terjadi ketika berusia 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi
100% ketika berusia 8 sampai 18 tahun. Penelitian lain juga
menunjukkan bahwa stimulasi pada usia lahir-3 tahun ini jika
didasari pada kasih sayang bahkan bisa merangsang 10 trilyun
sel otak. Namun demikian, dengan satu bentakan saja 1 milyar
sel otak akan rusak, sedangkan tindak kekerasan akan
memusnahkan 10 miliar sel otak.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka
pengembangan potensi tersebut adalah dengan program
pendidikan yang terstruktur. Salah satu komponen untuk
pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.

B. Karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini


Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dirancang dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai
agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial
emosional, dan seni yang tercermin dalam keseimbangan
kompetensi sikap, pengetahun, dan keterampilan;
2. menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik
dalam pemberian rangsangan pendidikan;
3. menggunakan penilaian autentik dalam memantau
perkembangan anak; dan
4. memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran.

C. Tujuan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini


Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk
mendorong berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan
untuk menempuh pendidikan selanjutnya.

II. KERANGKA DASAR KURIKULUM


A. Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan
sejumlah landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi anak agar menjadi manusia
Indonesia berkualitas sebagaimana yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini dikembangkan dengan menggunakan landasan filosofis sebagai
berikut.

-2-
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan
ini menjadikan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, sehingga
pendidikan diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini,
dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Sehubungan dengan itu, Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini dirancang untuk dapat memberikan
pengalaman belajar yang luas bagi anak agar mereka bisa
memiliki landasan untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, serta
mengembangkan kemampuan sebagai pewaris budaya bangsa
yang kreatif dan peduli terhadap permasalahan masyarakat dan
bangsa.
2. Anak adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk memberi inspirasi dan rasa bangga
pada anak. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
memposisikan keunggulan budaya untuk menimbulkan rasa
bangga yang tercermin, dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
dan berbangsa.
3. Dalam proses pendidikan, anak usia dini membutuhkan
keteladanan, motivasi, pengayoman/perlindungan, dan
pengawasan secara berkesinambungan sebagaimana dicontohkan
oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing ngarso sung tulodo,
ing madya mangun karso, tut wuri handayani.
4. Usia dini adalah masa ketika anak menghabiskan sebagian besar
waktu untuk bermain. Karenanya pembelajaran pada PAUD
dilaksanakan melalui bermain dan kegiatan-kegiatan yang
mengandung prinsip bermain.

B. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan sesuai
dengan tuntutan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat
setempat.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat beragam.
Satuan PAUD merupakan representasi dari masyarakat yang
beragam baik dari aspek strata sosial-ekonomi, budaya, etnis,
agama, kondisi fisik maupun mental. Untuk mengakomodasi
keberagaman itu, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
dikembangkan secara inklusif untuk memberi dasar terbentuknya
sikap saling menghargai dan tidak membeda-bedakan.

C. Landasan Psiko-Pedagogis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan
mengacu pada cara mendidik anak sebagai individu yang unik,
memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dan belum
mencapai masa operasional konkret, dan karenanya digunakan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan
perkembangan dan potensi setiap anak.

-
D. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan
mengacu pada teori pendidikan berbasis standar dan kurikulum
berbasis kompetensi. Pendidikan berbasis standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal penyelenggaraan
pendidikan. Standar tersebut terdiri dari standar tingkat pencapaian
perkembangan anak, standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan. Proses pengembangan kurikulum secara langsung
berlandaskan pada empat standar yakni standar tingkat pencapaian
perkembangan anak, standar isi, standar proses, dan standar
penilaian pendidikan. Sementara itu, empat standar lainnya
dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung implementasi
kurikulum.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi anak untuk
mengembangkan kemampuan yang berupa sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menerapkan
pembelajaran dalam bentuk pemberian pengalaman belajar
langsung kepada anak yang dirancang sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan usia anak.

E. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan; dan
5. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 Tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.

III. STRUKTUR KURIKULUM


Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
dan lama belajar.

-
A. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini berisi program-
program pengembangan yang terdiri dari:
1. Program pengembangan nilai agama dan moral mencakup
perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik
yang bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari
kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain.
2. Program pengembangan fisik-motorik mencakup perwujudan
suasana untuk berkembangnya kematangan kinestetik dalam
konteks bermain.
3. Program pengembangan kognitif mencakup perwujudan suasana
untuk berkembangnya kematangan proses berpikir dalam konteks
bermain.
4. Program pengembangan bahasa mencakup perwujudan suasana
untuk berkembangnya kematangan bahasa dalam konteks
bermain.
5. Program pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan
suasana untuk berkembangnya kepekaan, sikap, dan
keterampilan sosial serta kematangan emosi dalam konteks
bermain.
6. Program pengembangan seni mencakup perwujudan suasana
untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni
dalam konteks bermain.

B. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia 6 (enam) tahun.
Kompetensi Inti mencakup:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang kompetensi PAUD dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan
estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu
menghargai dan toleran kepada orang lain, mampu
menyesuaikan diri, tanggungjawab, jujur, rendah hati dan
santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan
teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan
sekitar, agama, teknologi, seni, dan budaya di rumah,
tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati
dengan indera (melihat, mendengar, menghidu, merasa,
meraba); menanya; mengumpulkan informasi; menalar, dan
mengomunikasikan melalui kegiatan bermain

-
KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan
dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara
produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak
berakhlak mulia

C. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks
muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan pengalaman belajar
yang mengacu pada Kompetensi Inti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik dan kemampuan awal anak serta tujuan setiap
program pengembangan. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti yaitu:
1. Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI-1;
2. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam
rangka menjabarkan KI-2;
3. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan
4. Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti
adalah sebagai berikut:

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI-1. Menerima ajaran 1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui


agama yang dianutnya ciptaan-Nya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar sebagai rasa syukur
kepada Tuhan
KI-2. Memiliki perilaku 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan
hidup sehat, rasa ingin hidup sehat
tahu, kreatif dan estetis,
2.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan
percaya diri, disiplin,
sikap ingin tahu
mandiri, peduli, mampu
menghargai dan toleran 2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan
kepada orang lain, sikap kreatif
mampu menyesuaikan 2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan
diri, jujur, rendah hati sikap estetis
dan santun dalam
berinteraksi dengan 2.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan
keluarga, pendidik, dan sikap percaya diri
teman 2.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap taat terhadap aturan sehari-hari
untuk melatih kedisiplinan
2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap sabar (mau menunggu giliran,
mau mendengar ketika orang lain
berbicara) untuk melatih kedisiplinan

-
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan


kemandirian
2.9. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap peduli dan mau membantu jika
diminta bantuannya
2.10.Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap menghargai dan toleran kepada
orang lain
2.11.Memiliki perilaku yang dapat menye-
suaikan diri
2.12.Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap tanggungjawab
2.13.Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap jujur
2.14.Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap rendah hati dan santun kepada
orang tua, pendidik, dan teman
KI-3. Mengenali diri, 3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
keluarga, teman, 3.2. Mengenal perilaku baik sebagai
pendidik, lingkungan cerminan akhlak mulia
sekitar, agama,
3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan
teknologi, seni, dan
gerakannya untuk pengembangan
budaya di rumah,
motorik kasar dan motorik halus
tempat bermain dan
satuan PAUD dengan 3.4. Mengetahui cara hidup sehat
cara: mengamati dengan 3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah
indera (melihat, sehari-hari dan berperilaku kreatif
mendengar, menghidu,
3.6. Mengenal benda-benda disekitarnya
merasa, meraba);
(nama, warna, bentuk, ukuran, pola,
menanya;
sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
mengumpulkan
lainnya)
informasi; menalar; dan
mengomunikasikan 3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga,
melalui kegiatan teman, tempat tinggal, tempat ibadah,
bermain budaya, transportasi)
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
batuan, dll)
3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain,
peralatan pertukangan, dll)
3.10.Memahami bahasa reseptif (menyimak
dan membaca)
3.11.Memahami bahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal
dan non verbal)

-
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.12.Mengenal keaksaraan awal melalui


bermain
3.13.Mengenal emosi diri dan orang lain
3.14.Mengenali kebutuhan, keinginan, dan
minat diri
3.15.Mengenal berbagai karya dan aktivitas
seni
KI-4. Menunjukkan 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-
yang diketahui, hari dengan tuntunan orang dewasa
dirasakan, dibutuhkan, 4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai
dan dipikirkan melalui cerminan akhlak mulia
bahasa, musik, gerakan,
4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk
dan karya secara
pengembangan motorik kasar dan halus
produktif dan kreatif,
serta mencerminkan 4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk
perilaku anak berakhlak hidup sehat
mulia 4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari
secara kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan
bagaimana benda-benda di sekitar yang
dikenalnya (nama, warna, bentuk,
ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui
berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karya yang
berhubungan dengan lingkungan sosial
(keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, transportasi) dalam
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
dan gerak tubuh
4.8. Menyajikan berbagai karya yang
berhubungan dengan lingkungan alam
(hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
batu-batuan, dll) dalam bentuk
gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak
tubuh
4.9. Menggunakan teknologi sederhana
untuk menyelesaikan tugas dan
kegiatannya (peralatan rumah tangga,
peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll)
4.10.Menunjukkan kemampuan berbahasa
reseptif (menyimak dan membaca)
4.11.Menunjukkan kemampuan berbahasa
ekspresif (mengungkapkan bahasa
secara verbal dan non verbal)
4.12.Menunjukkan kemampuan keaksaraan
awal dalam berbagai bentuk karya

-
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4.13.Menunjukkan reaksi emosi diri secara


wajar
4.14.Mengungkapkan kebutuhan, keinginan
dan minat diri dengan cara yang tepat
4.15.Menunjukkan karya dan aktivitas seni
dengan menggunakan berbagai media

D. Lama Belajar
1. Lama belajar merupakan keseluruhan waktu untuk memperoleh
pengalaman belajar yang harus diikuti anak dalam satu minggu,
satu semester, dan satu tahun. Lama belajar pada PAUD
dilaksanakan melalui pembelajaran tatap muka.
2. Kegiatan tatap muka di PAUD dengan lama belajar sebagai
berikut.
a. kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar
paling sedikit 120 menit per minggu;
b. kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan
lama belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan
c. kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan
lama belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
3. Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit per minggu wajib
melaksanakan pembelajaran 540 menit dan ditambah 360 menit
pengasuhan terprogram.

Tabel Struktur Program Pengembangan dan Lama Belajar PAUD


Program Lahir-2
Kompetensi 2-4 tahun 4-6 tahun
Pengembangan tahun
1. Nilai A. Sikap 120 menit 360 menit 900 menit 900 menit
agama dan Spiritual per minggu per minggu per minggu per minggu
moral B. Sikap Sosial terdiri atas 150 menit
2. Fisik-motorik C. Pengetahuan 540 menit untuk 6
3. Kognitif D.Keterampilan tatap muka pertemuan
4. Bahasa dan 360 per minggu
5. Sosial menit atau 180
emosional pengasuhan menit untuk
6. Seni terprogram 5 pertemuan
per minggu

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN

Pengantar
1. Indikator pencapaian perkembangan anak adalah penanda perkembangan
yang spesifik dan terukur untuk memantau/menilai perkembangan anak
pada usia tertentu.
2. Indikator pencapaian perkembangan anak merupakan kontinum/rentang
perkembangan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun.
3. Indikator pencapaian perkembangan anak berfungsi untuk memantau
perkembangan anak dan bukan untuk digunakan secara langsung baik
sebagai bahan ajar maupun kegiatan pembelajaran.
4. Indikator pencapaian perkembangan anak dirumuskan berdasarkan
Kompetensi Dasar (KD).
5. Kompetensi Dasar (KD) dirumuskan berdasarkan Kompetensi Inti (KI).
6. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia enam
tahun yang dirumuskan secara terpadu dalam bentuk KI Sikap Spiritual,
KI Sikap Sosial, KI Pengetahuan, dan KI Keterampilan.
7. Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap
Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri.
Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak langsung,
tetapi melalui pembelajaran untuk KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI
Keterampilan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika
dia memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk
hasil karya dan/atau unjuk kerja.
8. Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada pengetahuan
dan KD pada keterampilan merupakan satu kesatuan karena
pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal yang saling
berinteraksi.
9. Indikator pencapaian perkembangan anak disusun berdasarkan kelompok
usia sebagai berikut:
a. lahir sampai dengan usia 3 bulan;
b. usia 3 bulan sampai dengan usia 6 bulan;
c. usia 6 bulan sampai dengan usia 9 bulan;
d. usia 9 bulan sampai dengan usia 12 bulan;
e. usia 12 bulan sampai dengan usia 18 bulan;
f. usia 18 bulan sampai dengan usia 2 tahun;
g. usia 2 tahun sampai dengan usia 3 tahun;
h. usia 3 tahun sampai dengan usia 4 tahun;
i. usia 4 tahun sampai dengan usia 5 tahun; dan
j. usia 5 tahun sampai dengan usia 6 tahun.

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
1.1. Memperca-
yai adanya
Tuhan
melalui
ciptaan-Nya
1.2. Menghargai Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial
diri sendiri, tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak
orang lain, langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan,
dan serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia
lingkungan memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja.
sekitar Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri,
sebagai rasa disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, dan santun.
syukur
kepada
Tuhan
2.1. Memiliki
perilaku
yang
mencer-
minkan
hidup sehat
2.2. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan sikap
ingin tahu
2.3. Memiliki
perilaku
yang

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
mencermin-
kan sikap
kreatif
2.4. Memiliki
perilaku
yang Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial
mencermin- tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak
kan sikap langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan,
estetis serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia
2.5. Memiliki memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja.
perilaku Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri,
yang disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, dan santun.
mencermin-
kan sikap
percaya diri
2.6. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan sikap
taat
terhadap
aturan
sehari-hari
untuk
melatih
kedisiplinan
2.7. Memiliki
perilaku
yang

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
mencermin-
kan sikap
sabar (mau
menunggu
giliran, mau
mendengar Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial
ketika orang tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak
lain langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan,
berbicara) serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia
untuk memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja.
melatih Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri,
kedisiplinan disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, dan santun.
2.8. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan
kemandirian
2.9. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan sikap
peduli dan
mau
membantu
jika diminta
bantuannya
2.10. Memiliki
perilaku

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
yang
mencermin-
kan sikap
menghargai
dan toleran
kepada
orang lain Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial
2.11. Memiliki tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak
perilaku langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan,
dapat serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia
menyesuai- memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja.
kan diri Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri,
2.12. Memiliki disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, dan santun.
perilaku
yang
mencermink
an sikap
tanggung-
jawab
2.13. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan sikap
jujur
2.14. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan sikap

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
santun
kepada
orang tua,
pendidik,
dan teman
3.1. Mengenal Anak menjadi tenang pada saat diperdengarkan hal- Mulai meniru ucapan Mulai meniru Meniru Mulai Mengucapkan
kegiatan hal yang terkait dengan agama (misal: menyanyikan maupun tindakan yang ucapan dan ucapan dan mengucap- doa-doa
beribadah lagu rohani, membacakan ayat-ayat kitab suci, terkait dengan ibadah gerakan yang melaksa- kan doa-doa pendek,
sehari-hari mengucapkan kata-kata bersyukur) agamanya terkait nakan ibadah pendek dan melakukan
4.1. Melakukan dengan melakukan ibadah sesuai
kegiatan ibadah ibadah dengan agama
beribadah agama nya sesuai nya (misal:
sehari-hari dengan doa sebelum
dengan agama yang memulai dan
tuntunan dianutnya selesai
orang kegiatan)
dewasa Berperilaku
sesuai dengan
ajaran agama
yang
dianutnya
(misal: tidak
bohong, tidak
berkelahi)
Menyebutkan
hari-hari
besar agama
Menyebutkan
tempat ibadah
agama lain

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
Menceritakan
kembali
tokoh-tokoh
keagamaan
(misal: nabi-
nabi)
3.2. Mengenal Menunjukkan rasa senang dan tersenyum bila Mulai menunjukkan sikap Menunjukkan sikap sopan Bersikap Berperilaku
perilaku mendapatkan perlakuan dengan penuh kasih ramah dengan tersenyum kepada setiap orang sopan dan sopan dan
baik sebagai sayang (sentuhan lembut) dan menunjukkan reaksi terhadap orang-orang yang peduli peduli melalui
cerminan sebaliknya (misal: menangis) jika mendapatkan baru yang dikenalnya melalui perkataan
akhlak perlakuan yang tidak menyenang-kan perkataan dan perbuat-
mulia dan annya secara
4.2. Menunjuk- perbuatan- spontan
kan perilaku nya dengan (misal:
santun bimbingan mengucapkan
sebagai (misal: maaf, permisi,
cerminan mengucap- terima kasih)
akhlak kan maaf,
mulia permisi,
terima kasih)
Anak mudah merasa nyaman jika berada di Mulai mengucapkan kata- Menunjukkan sikap peduli Mulai Mau
lingkungan yang dikenalnya dan bersama orang kata santun dengan terhadap orang lain (misal: menunjuk- menolong
yang dikenal bimbingan (misal: berbagi makanan dan kan sikap orang tua,
mengucapkan maaf, mainan) mau pendidik, dan
permisi, terima kasih, menolong teman
minta tolong) orang tua,
pendidik,
dan teman
3.3. Mengenal Menunjukkan Mulai Meraih Meraih Melakukan Melakukan Melaku-kan Melakukan Melakukan Melakukan
anggota reaksi refleks meraih benda yang benda yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang berbagai berbagai

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
tubuh, menggenggam benda yang ada di letaknya menunjukkan menunjukkan menun- menun- kegiatan gerakan
fungsi, dan benda yang diberikan dekatnya lebih jauh anak mampu anak mampu jukkan anak jukkan anak motorik terkoordinasi
gerakan- disentuhkan kepadanya berjalan berjalan mampu mampu kasar dan secara
nya untuk ke telapak sendiri sambil berjalan melompat di halus yang terkontrol,
pengemban tangan berjinjit sambil tempat seimbang seimbang, dan
gan membawa terkontrol lincah
motorik sesuatu yang dan lincah
kasar dan ringan
motorik Bergerak Melakukan Melakukan Melaku- Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
halus mengubah kegiatan kegiatan kan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
4.3. Mengguna- posisi badan yang yang kegiatan menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan yang menunjukkan
kan ke kanan dan menunjuk- menunjuk- yang anak mampu anak mampu anak mampu anak mampu menunjuk- anak mampu
anggota ke kiri kan anak kan anak menunjuk- menendang berjalan melempar meniti di atas kan anak melakukan
tubuh mampu mampu kan anak bola ke arah mundur dan papan yang mampu gerakan mata,
untuk tengkurap duduk mampu depan dengan menangkap lebih lebar melakukan tangan, kaki,
pengemban dengan dada tanpa berjalan beberapa bola yang gerakan kepala secara
gan diangkat bantuan beberapa langkah besar dan bergelayutan terkoordinasi
motorik dan kedua langkah ringan (berkibar) dalam
kasar dan tangan me tanpa menirukan
halus nopang bantuan berbagai
gerakan yang
teratur
(misal: senam
dan tarian)
Memainkan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
jari tangan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
dan kaki yang yang yang yang menunjukkan mendorong menunjuk- yang menunjukkan
menunjuk- menunjuk- menunjuk menunjuk- anak mampu anak mampu kan anak menunjuk- anak mampu
kan anak kan anak kan anak kan anak menarik menari mampu kan anak melakukan
mampu mampu mampu mampu benda yang mengikuti melompat mampu permainan
memegang
-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
duduk berdiri melakukan alat tulis tidak terlalu irama turun dari melakukan fisik dengan
dengan dengan gerak berat ketinggian gerakan aturan
bantuan bantuan menen- kurang dari melompat
dang bola 20 cm meloncat,
dan berlari
secara
terkoordinasi
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melaku-kan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
menunjukkan yang yang yang menunjuk- menunjuk- menunjukkan menunjukkan yang menunjukkan
anak mampu menunjuk- menunjuk- menunjuk kan anak kan anak anak mampu anak mampu menunjuk- anak mampu
memegang kan anak kan anak kan anak mampu mampu naik turun meniru kan anak terampil
benda dengan mampu mampu mampu membuat menarik garis tangga atau gerakan mampu menggunakan
lima jari memasuk- bertepuk memegang coretan vertikal atau tempat yang senam yang melempar tangan kanan
kan benda tangan benda horizontal lebih tinggi/ lebih sesuatu dan kiri
ke dalam (misal: rendah sederhana secara dalam
mulut botol, dengan terarah berbagai
biskuit) berpegangan aktivitas
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan (misal:
kegiatan kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan mengancing
yang yang menunjuk- menunjuk- menunjuk- menunjuk- yang kan baju,
menunjuk- menunjuk kan anak kan anak kan anak kan anak menunjuk- menali
kan anak kan anak mampu mampu mampu mampu kan anak sepatu, meng-
mampu mampu menyusun memasukkan meremas menuang air mampu gambar,
memindah- mengetuk- menara wadah yang dengan lima atau benda- menangkap menempel
kan mainan ngetuk dengan tiga sesuai jari benda kecil bola dengan menggunting,
dari satu mainan balok ke dalam tepat makan)
tangan ke wadah
tangan lain dengan tidak
tumpah

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
Melakukan Melakukan Melakukan MelakukanMelakukan
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang
kegiatan
menunjuk- menunjuk- menunjuk- menunjuk-yang
kan anak kan anak kan anak kan anak menunjuk-
mampu mampu mampu mampu kan anak
memegang membalik melipat memasuk- mampu
gelas dengan halaman kertas sendiri kan bendamelakukan
dua tangan buku meskipun kecil ke gerakan
belum rapi dalam botol
antisipasi
(misal:
permainan
lempar bola)
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan
menunjukkan menunjukkan menunjuk- menunjuk- yang
anak mampu anak mampu kan anak kan anak menunjuk-
menumpah- menyobek mampu mampu kan anak
kan benda ke kertas mengguna- meronce mampu
wadah dan kan gunting manik-manik menendang
memasuk- tanpa pola yang tidak bola secara
kannya terlalu kecil terarah
kembali dgn benang
yang tidak
kaku
Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan
menunjukkan menunjukkan yang
anak melaku- anak mampu menunjuk-
kan gerakan- menggunting kan anak
gerakan yang kertas mampu

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
memerlukan mengikuti memanfaat-
koordinasi pola garis kan alat
antara otot- lurus permainan di
otot kecil/ dalam dan
halus dan luar ruang
mata serta Melakukan
tangan kegiatan
(misal: yang
makan menunjuk-
dengan kan anak
sendok, mampu
menumpuk mengguna-
balok) kan anggota
badan untuk
melakukan
gerakan
halus yang
terkontrol
(misal:
meronce)
3.4. Mengetahui Merasa nyaman dengan kondisi bersih dan merasa Mulai Mulai meniru Meniru Berperilaku Mulai Melakukan
cara hidup terganggu jika mengalami keadaan yang tidak bersih tertarik perilaku perilaku hidup bersih terbiasa kebiasaan
sehat seperti berkeringat untuk hidup bersih hidup bersih dan sehat melakukan hidup bersih
4.4. Mampu melakukan dan sehat dan sehat dengan hidup bersih dan sehat
menolong kegiatan bantuan dan sehat (misal: mandi
diri sendiri yang 2x sehari;
untuk hidup berkaitan memakai baju
sehat dengan bersih;
perilaku membuang
hidup bersih sampah pada

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
dan sehat tempatnya)
Melakukan Mampu
kegiatan melindungi
yang diri dari
menunjuk- percobaan
kan anak kekerasan,
mampu termasuk
mengenali kekerasan
bagian seksual dan
tubuh yang bullying
harus (misal dengan
dilindungi berteriak
dan cara dan/atau
melindungi berlari)
dari Mampu
kekerasan, menjaga
termasuk keamanan diri
kekerasan dari benda-
seksual benda
berbahaya
(misal: listrik,
pisau,
pembasmi
serangga)

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
Melakukan Melakukan Melakukan
Melakukan Mulai Terbiasa
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang
kegiatan yang terbiasa mengkonsum-
menunjuk- menunjuk- menunjuk-
menunjuk- mengkon- si makanan
kan anak kan anak kan anak
kan anak sumsi dan minuman
mampu mampu mampu mampu makanan yang bersih,
menunjuk memilih memilih
membeda- dan sehat, dan
berbagai makanan dan makanan dan
kan makanan minuman bergizi
makanan dan minuman minuman
dan yang bersih,
minuman yang yang bersih,
minuman sehat dan
disukainya sehat dan
yang bersih, bergizi
bergizi
sehat dan
denganbergizi
bantuan
dengan
orang tua
bantuan
orang tua
Mulai menerima pembiasaan perawatan Memberikan respons jika akan BAK Meminta Mengguna- Mengguna- Menggunakan
hidup bersih dan sehat saat BAK dan atau BAB tolong jika kan toilet kan toilet toilet dengan
BAB perlu BAK dengan tanpa benar tanpa
dan BAB bantuan bantuan bantuan
3.5. Mengetahui Mulai membiasakan meminta tolong ketika Mulai Mulai Memecahkan Memecah- Mampu Mampu
cara menghadapi masalah dengan menangis (misal: ingin membiasa- membiasa- masalah kan masalah memecah- memecahkan
memecah- mengambil benda tertentu, ketika lapar dan haus) kan meminta kan meminta sederhana sederhana kan masalah sendiri
kan tolong tolong yang yang sederhana masalah
masalah dengan dengan kata- dihadapi dihadapi yang sederhana
sehari-hari bahasa kata pendek dengan aktif dengan aktif dihadapi yang dihadapi
dan isyarat ketika ketika bertanya bertanya dibantu oleh
berperilaku menghadapi menghadapi pada orang pada orang- orang
kreatif masalah masalah terdekatnya orang di dewasa
4.5. Menyelesai- (misal: ingin (misal: ingin lingkungan-
kan mengambil mengambil nya

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
masalah benda benda
sehari-hari tertentu, tertentu,
secara ketika lapar ketika lapar
kreatif dan haus) dan haus)
Melakukan kegiatan sehari-hari untuk Mulai Mengerjakan suatu Mulai Melakukan Melanjutkan Menyelesai-
memenuhi kebutuhan dasar (misal: memiliki kegiatan dalam waktu yang mencoba usaha untuk kegiatan kan tugas
makan, minum, main, BAB/BAK, tidur) inisiatif pendek secara berulang untuk menyelesai- sampai meskipun
untuk dengan bantuan (misal: menyelesai- kan kegiatan selesai menghadapi
berusaha menyusun balok lalu kan kegiatan secara kesulitan
melakukan dirobohkan) dengan mandiri
kegiatan bantuan

3.6. Mengenal Melakukan Melakukan Mengamati Melaku- Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
benda- kegiatan yang kegiatan benda- kan kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
benda di menunjukkan yang benda di kegiatan yang menunjuk- menunjuk- menunjuk- yang menunjukkan
sekitarnya anak mampu menunjuk- sekitar yang menunjuk- kan anak kan anak kan anak menunjuk- anak mampu
(nama, merespons kan anak dengan menunjuk- kan anak mampu mampu mampu kan anak mengenal
warna, terhadap mampu indera kan anak mampu mengenal mengenal mengenal mampu benda dengan
bentuk, benda-benda meraih (misal: mampu mengenal benda benda benda mengenal mengelom-
ukuran, yang ada di benda- menjatuh mengenali benda dengan dengan dengan benda pokkan
pola, sifat, sekitarnya benda kan benda, benda- dengan memilih membedakan membeda- dengan berbagai
suara, disekitarnya mencari benda menyebutkan benda-benda benda kan benda mengelom- benda di
tekstur, (misal: asal suara, yang ada nama benda yang berdasarkan berdasarkan, pokkan lingkungan-
fungsi, dan meraih memainkan di tertentu di dikenalnya warna, bentuk dan berbagai nya berdasar-
ciri-ciri benda yang benda sekitarnya sekitarnya bentuk ukuran benda kan ukuran,
lainnya) berwana dengan (misal: sebagai objek (misal: besar- berdasarkan pola, fungsi,
4.6. Menyampai- terang) berbagai menunjuk yang disukai kecil, ukuran sifat, suara,
kan tentang warna dan nama dan dan tidak panjang- (misal: tekstur,
apa dan ukuran) warna disukainya pendek) besar-kecil, fungsi, dan
bagaimana benda) panjang- ciri-ciri

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
benda- pendek, lainnya
benda di tebal-tipis
sekitar yang berat-ringan)
dikenalnya Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
(nama, kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
warna, yang menunjuk- menunjuk- menunjuk- yang menunjuk-
bentuk, menunjuk- kan anak kan anak kan anak menunjuk- kan anak
ukuran, kan anak mampu mampu mampu kan anak mampu
pola, sifat, mampu mengenal mengenal mengenal mampu mengenal
suara, mengenal benda benda benda mengenal benda dengan
tekstur, benda dengan dengan dengan benda menghubung-
fungsi, dan dengan menunjuk- meletakkan memasang- dengan kan satu
ciri-ciri menunjuk- kan fungsi satu benda kan benda memasang- benda dengan
lainnya) kan gambar beberapa pada satu sesuai kan benda benda yang
melalui benda sesuai benda tempat pasangan- dengan lain
berbagai perintah dengan nya pasangannya
hasil karya gerakan
maupun
ucapan
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
menunjuk- yang menunjuk- menunjuk- yang menunjuk-
kan anak menunjuk- kan anak kan anak menunjuk- kan anak
mampu kan anak mampu mampu kan anak mampu
mengenal mampu mengenal mengenal mampu mengenal
benda mengenal benda benda mengenal benda dengan
dengan benda dengan dengan benda menghubung-
menyusun dengan meletak kan menyusun 3- dengan kan nama
dan melakukan benda 5 benda mengurut- benda dengan
merobohkan perintah berjajar secara kan benda tulisan

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
benda-benda sederhana berurutan berdasarkan sederhana
ukuran dari melalui
yang berbagai
terpendek aktivitas
sampai yang (misal:
terpanjang, menjodohkan,
terkecil- menjiplak,
terbesar meniru)
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
yang yang yang menun- menunjuk- yang menunjuk-
menunjuk- menunjuk- jukkan anak kan anak menunjuk- kan anak
kan anak kan anak mampu mampu kan anak mampu
mampu mampu mengenal mengenal mampu mengenal
mengenal mengenal benda bentuk mengenal benda
benda benda dengan geometri benda berdasarkan
dengan dengan menunjuk (segitiga, berdasarkan lima seriasi
memegang menyusun bentuk- persegi, dan bentuk, atau lebih,
dan meraba benda secara bentuk yang lingkaran) ukuran, dan bentuk,
benda untuk acak dikenalnya warna ukuran,
mengenal melalui warna, atau
tekstur dan kegiatan jumlah
sifat benda mengelom- melalui
pokkan kegiatan
mengurutkan
benda
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
menunjuk- menunjuk- yang menun- menunjukkan
kan anak kan anak jukkan anak anak mampu

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
mampu mampu mampu mengenal
mengenal mengenal mengenal konsep besar-
konsep konsep konsep kecil, banyak-
besar-kecil, banyak- besar-kecil, sedikit,
panjang- sedikit, banyak- panjang-
pendek berat-ringan,
sedikit, pendek,
melalui lama panjang- berat-ringan,
kegiatan sebentar pendek, tinggi-rendah
memban- melalui berat-ringan dengan
dingkan kegiatan tinggi-rendah mengukur
memban- melalui menggunakan
dingkan kegiatan alat ukur
membanding tidak baku
kan
3.7. Mengenal Mendengar Senang Senang Merespons Menunjuk Menyebut Menyebut Menyebut Menyebut Menyebutkan
lingkungan suara-suara memainkan memperhati- ketika anggota nama diri dan nama anggota nama diri dan nama nama anggota
sosial yang ada dan kan namanya tubuh bila orang tua keluarga lain jenis kelamin anggota keluarga dan
(keluarga, distimulasi- mengamati wajahnya di dipanggil ditanya dan teman keluarga teman serta
teman, kan kepada tangannya cermin lain, teman, ciri-ciri
tempat anak sendiri dan jenis khusus
tinggal, kelamin mereka secara
tempat mereka lebih rinci
ibadah, (warna kulit,
budaya, warna
transportasi) rambut, jenis
4.7. Menyajikan rambut, dll)
berbagai Tersenyum Menolak/ Merespons Memilih Menjadikan Menunjuk- Menunjuk- Menyebut Menjelaskan
karya yang pada orang- menangis panggilan orang atau figur lain kan keterta- kan keter- tempat di lingkungan
berhubung- orang yang ketika dan ajakan benda yang selain orang rikan untuk tarikan untuk lingkungan sekitarnya
an dengan dikenalnya digendong bermain disukai tua sebagai bermain bermain sekitarnya secara

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
lingkungan orang yang orang- sumber rasa dengan anak dalam sederhana
sosial tidak orang yang aman lain kelompok
(keluarga, dikenalnya dikenalnya kecil
teman,
tempat Melihat Membeda- Bermain Menunjuk- Bermain Menunjukkan Menunjuk- Menyebut- Menyebutkan
tinggal, benda- kan wajah dengan kan dengan tempat kan tempat kan arah ke arah ke
tempat benda dan yang dikenal benda- ketertarikan teman sebaya tinggalnya yang sering tempat yang tempat yang
ibadah, orang-orang dengan yang benda pada benda- dikunjungi di sering sering
budaya, yang ada di tidak yang ada benda sekitar dikunjungi dikunjungi
transportasi) sekitar anak dikenal disekitar disekitarnya rumah pada radius dan alat
dalam nya (warung dan yang lebih transportasi
bentuk tempat jauh (pasar, yang
gambar, ibadah) taman digunakan
bercerita, bermain)
bernyanyi, Mulai tertarik Menyebut Menyebut Menyebutkan
dan gerak pada peran peran-peran kan dan peran-peran
tubuh dan dan mengetahui dan pekerjaan
pekerjaan pekerjaan perlengkap- termasuk
orang-orang orang-orang an/atribut didalamnya
yang ada di yang ada di yang perlengkapan
sekitar sekitarnya berhubung- /atribut dan
an dengan tugas-tugas
pekerjaan yang dilaku-
orang-orang kan dalam
yang ada di pekerjaan
sekitarnya tersebut

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
Menyebutkan Menunjuk- Mengikuti Membuat dan
aturan kan aturan mengikuti
kepedulian aturan
terhadap
peraturan
3.8. Mengenal Menyentuh Menggeng- Ketertarikan Bermain Menunjuk- Bermain Menun-juk Menyebut- Menunjuk Menceritakan
lingkungan benda-benda gam benda pada dengan kan dengan benda-benda kan benda- nama dan peristiwa-
alam yang ada di yang ada di lingkungan benda- keterlibatan benda-benda alam/ benda yang kegunaan peristiwa
(hewan, lingkungan lingkungan alam benda yang dengan di lingkungan makhluk ada di benda-benda alam dengan
tanaman, alam yang di alam yang (hewan ada di lingkungan alam bermain hidup yang sekitarnya alam melakukan
cuaca, stimulasikan dapat peliharaan) lingkungan alam (meniru air, pasir) dikenal-nya percobaan
tanah, air, dijangkau alam suara/gerak sederhana
batu- (hewan hewan secara
batuan, dll) peliharaan) sederhana)
4.8. Menyajikan Menunjuk ke Menanya Menunjuk- Menunjuk- Mengung- Mengungkap-
berbagai benda-benda dengan kan karya kan karya kapkan hasil kan hasil
karya yang yang ingin sederhana yang ber- yang berhu- karya yang karya yang
berhubung- dimainkan tentang hubung-an bungan dibuatnya dibuatnya
an dengan benda-benda dengan dengan secara secara
lingkungan yang ada di lingkungan benda-benda sederhana lengkap/
alam sekitarnya alam melalui yang ada di yang utuh yang
(hewan, kegiatan lingkungan berhubung berhubungan
tanaman, menempel alam melalui an dengan dengan
cuaca, kegiatan benda-benda benda-benda
tanah, air, menggambar yang ada di yang ada di
batu- lingkungan lingkungan
batuan, dll) alam alam

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
dalam Menunjuk- Menceritakan
bentuk kan proses perkembang-
gambar, perkem- biakan
bercerita, bangbiakan makhluk
bernyanyi, makhluk hidup
dan gerak hidup (misal:
tubuh kupu-kupu,
ayam, katak)

3.9. Mengenal Tertarik pada Mengguna- Berusaha Tertarik Menirukan Mulai Mengamati Menyebut- Mengguna- Melakukan
teknologi benda yang kan mainan memegang mengguna- gerakan mengguna- cara kerja kan nama kan cara kegiatan
sederhana menimbul kan yang benda- kan benda orang lain kan benda benda-benda benda-benda penggunaan dengan
(peralatan bunyi bersuara benda yang seperti sederhana teknologi teknologi benda-benda menggunakan
rumah untuk menimbul- memasuk- (seperti seder hana sederhana teknologi alat teknologi
tangga, menghasil- kan bunyi kan benda ke peralatan (misal: sederhana sederhana
peralatan kan bunyi dalam wadah makan, gunting, (misal: sesuai
bermain, mandi, dan sekop, palu, gunting, fungsinya
peralatan bermain) cangkul, sekop, palu, secara aman
pertukang- sesuai pisau, cangkul, dan
an, dll) fungsinya gunting pisau, bertanggung
4.9. Mengguna- kuku, sikat gunting jawab.
kan gigi, sendok, kuku, sikat
teknologi pembuka gigi, sendok
sederhana tutup botol, pembuka
untuk spons, roda tutup botol,
menyelesai- pada spons, roda
kan tugas kendaraan) pada
dan kendaraan)
kegiatannya Terlibat Mengetahui Mengelom- Mengenali Membuat
(peralatan dalam teknologi pokkan bahan- alat-alat

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
rumah mengenali sederhana berbagai bahan teknologi
tangga, teknologi yang ada di tehnologi pembuatan sederhana
peralatan sederhana rumah dan sederhana tehnologi (misal: baling-
bermain, seperti meng- lingkung- an yang ada di sederhana baling,
peralatan gelindingkan sekitarnya rumah dan pesawat-
pertukang- bola ke depan lingkungan pesawatan,
an, dll) dan belakang sekitarnya kereta-
dengan keretaapian,
bimbingan mobil-
mobilan,
telepon-
teleponan
dengan
benang)
Melakukan
proses kerja
sesuai dengan
prosedurnya
(misal:
membuat teh
dimulai dari
menyediakan
air panas, teh,
gula, dan
gelas)
3.10. Memahami Merespons Merespons Menunjuk- Mengge- Mengangguk- Menjawab Menjawab Membeda- Mencerita- Menceritakan
bahasa semua suara suara orang kan reaksi rakkan kan/ pertanyaan pertanyaan kan perintah, kan kembali kembali apa
reseptif yang yang melalui mata menggeleng dengan sederhana pertanyaan, apa yang yang didengar
(menyimak diperdengar- dikenal ekspresi kearah kan kepala kalimat dan ajakan didengar dengan
dan kan dengan dengan cara wajah dan objek yang ketika sederhana dengan kosakata yang

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
membaca) tampak menatap gerak tubuh diperlihat diberikan kosakata lebih
4.10. Menunjuk- tenang ketika wajah orang ketika kan pertanyaan yang
kan diperdengar yang diajak terbatas
kemampu- kan lagu, mengajak berbicara,
an musik bicara misalnya
berbahasa menggerak-
reseptif kan tangan
(menyimak dan kaki
dan ketika
membaca) mendengar
suara yang
akrab
didengar
Melaksana- Melaksana- Melaksana- Melaksana- Melaksana-
kan satu kan dua kan tiga atau kan perintahkan perintah
perintah perintah lebih sederhana yang lebih
sederhana sederhana perintah sesuai kompleks
sederhana dengan sesuai dengan
aturan yang aturan yang
disampaikan disampaikan
(misal: (misal: aturan
aturan untuk
makan melakukan
bersama) kegiatan
memasak
ikan)
3.11. Memahami Merespons Menunjuk- Menirukan Menirukan Menirukan Mengguna- Mengguna- Mengguna- Mengguna- Mengungkap-
bahasa intonasi suara kan bunyi yang bunyi yang kata-kata kan kata- kan kalimat kan kalimat kan kalimat kan
ekspresif ketertarikan didengar didengar pendek dan kata pendek pendek pendek pendek keinginan,
(mengung- pada suara- yang terdiri yang mudah yang dan mudah dengan dengan untuk perasaan, dan

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
kapkan suara yang dari 1 suku terdiri dari diajarkan untuk kosakata kosakata berinteraksipendapat
bahasa didengar kata secara 2 suku mengungkap- terbatas yang lebih dengan anak dengan
secara berulang kata kan untuk banyak atau orang kalimat
verbal dan keinginannya menyata-kan untuk dewasa sederhana
non verbal) apa yang menyatakan untuk dalam
4.11. Menunjuk- dilihat dan apa yang menyatakan berkomuni-
kan dirasa dilihat dan apa yang kasi dengan
kemampu- dirasa dilihat dan anak atau
an dirasa orang dewasa
berbahasa Menunjuk- Meraih Memegang Mulai Menyukai Membuka Menunjuk- Mencerita- Menunjuk-
ekspresif kan buku/ buku menunjuk- dibacakan halaman kan perilaku kan gambar kan perilaku
(mengung- ketertarikan gambar bergambar kan buku yang buku seperti yang ada senang
kapkan pada yang ketertarikan sama sedang dalam buku membaca
bahasa gambar diperlihat- ketika berulang- membaca buku
secara berwarna kan dibacakan ulang buku terhadap
verbal dan buku cerita buku-buku
non yang dikenali
verbal) Bereaksi Mengeluar- Mengeluar- Menjawab Merespons Berbicara Berbicara Berbicara Berbicara Mengungkap-
terhadap kan kan pertanya- pertanyaan dengan dua dengan dua dengan sesuai kan perasaan,
kejadian yang berbagai berbagai an dengan sederhana kata atau kata atau kalimat yang dengan ide dengan
ada di macam macam gerakan yang lebih tentang lebih tentang sederhana kebutuhan pilihan kata
sekitarnya bunyi/ bunyi tubuh diajukan benda atau benda atau dengan nada (kapan yang sesuai
sesuai dengan suara bayi (tertawa (mengang- dengan suku tindakan tindakan yang sesuai harus ketika
stimulus yang sesuai saat guk dan kata terbatas tertentu tertentu dengan bertanya, berkomuni
ada/terjadi dengan senang, mengge- dengan nada tujuan berpendapat) kasi
stimulus sesuai leng) yang sesuai (misal:
yang dengan dengan bertanya dan
dilakukan stimulus tujuan memberi
yang (misal: nada pendapat)
dilakukan) tanya,

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
memberi-
tahu)
Mengu- Mengucap- Mengucap- Mengucap- Mengucap- Bertanya Mencerita-
capkan kan kata kan kata kan kalimat kan kalimat dengan kan kembali
kata sederhana sederhana sederhana sesuai mengguna- isi cerita
pertama (misal: ‘mam’ dengan lebih (misal: adik dengan kan lebih secara
(mama, untuk jelas (misal: minum susu) tujuan dari 2 kata sederhana
papa, menunjuk- susu untuk (kalimat kata tanya
dada) kan minta minum tanya, per seperti: apa,
sesuai keinginan susu) nyataan) mengapa,
contoh ‘saya ingin bagaimana,
makan’ dimana
3.12.Mengenal Memegang Membuat Membuat Membuat Mencoret Menulis Menunjuk-
keaksaraan buku coretan garis-garis garis berbagai huruf-huruf kan bentuk-
awal melalui tidak bebas yang tidak lengkung dan bentuk (zig yang bentuk simbol
bermain terbalik beraturan lingkaran zag, garis, dicontohkan (pra menulis)
lengkung, dengan cara
4.12 Menunjuk- dll) meniru
kan
kemampuan
keaksaraan Meng-gambar Menunjuk Mencerita- Membuat
awal dalam garis-garis benda kan isi buku gambar
berbagai hori sontal berdasarkan walaupun dengan
bentuk dan vertikal simbol huruf tidak sama beberapa
karya yang tulisan coretan/
dikenali-nya dengan tulisan yang
bahasa yang sudah
diungkapkan berbentuk
huruf/kata

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
Menulis
huruf-huruf
dari namanya
sendiri
Menyebut Membi- lang Membilang Menghu- Menyebutkan
urutan secara urut secara urut bungkan angka bila
angka-angka 1-5 1-10 benda-benda diperlihatkan
secara acak konkret lambang
1-3 dengan bilangannya
lambang
bilangan 1-
10
Menyebut-
kan jumlah
benda dengan
cara
menghitung
3.13.Mengenal Mulai Mulai Mulai Mulai Mulai Mulai Mulai Mulai Menjalin Beradaptasi
emosi diri menerima merespon beradaptasi mengenal menerima memilih mencari figur melakukan pertemanan secara wajar
dan orang stimulasi dari situasi baru dengan orang lain keberadaan orang di luar orang aktivitas dengan anak dalam situasi
lain situasi baru situasi baru di sekitar- orang lain tertentu dan terdekatnya keseharian lain baru
4.13.Menunjuk- nya yang ada di merasa untuk dengan anak
kan reaksi sekitarnya cemas ketika membangun lain
emosi diri dipisahkan kedekatan
secara wajar dengan orang dengan
dekatnya orang lain

Mulai Menunjuk- Bereaksi Mengung- Memperta- Mempertahan


menunjuk- kan reaksi ketika ada kapkan hankan kan hak-
kan reaksi untuk hal yang secara tegas haknya haknya

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
untuk mempertahan tidak sesuai, kebutuhan untuk untuk
memperta- kan haknya misal: marah dan melindungi melindungi
hankan saat orang keinginan diri dengan diri
haknya lain meng- secara verbal bantuan
ambil mainan dan fisik orang lain,
nya misal:
meminta
bantuan
pada orang
dewasa

3.14.Mengenali Memandang Mulai Mulai Tertarik pada Mulai Membedakan Memilih Memilih satu Memilih satu
kebutuhan, wajah orang merespons tertarik semua mempunyai benda yang benda yang macam dari macam dari 3
keinginan, yang pada orang- pada benda/ perasaan disukai dan disukainya 2-3 pilihan atau lebih
dan minat berinteraksi orang yang benda- mainan yang memiliki tidak yang tersedia pilihan yang
diri dengannya mengajak benda di baru dilihat- (misal: tersedia
4.14.Mengung- bermain sekitarnya nya mainan,
kapkan atau makanan,
kebutuhan, berbicara pakaian)
keinginan,
dan minat Tersenyum Tersenyum Memilih Menunjuk- Menunjuk- Memilih Menunjuk- Memilih Memilih
diri dengan pada pada orang orang kan kan benda yang kan benda satu dari kegiatan/
cara yang semua yang terdekat keinginannya keinginan ingin diguna- sesuai berbagai benda yang
tepat orang dikenalnya yang untuk yang kuat kannya kebutuhan kegiatan/ paling sesuai
paling bermain untuk (misal: atau benda yang dengan yang
disukai dengan memiliki pakaian, keinginan disediakan dibutuhkan
semua benda tanpa mainan) secara lisan dari beberapa
yang menarik tantrum/ atau isyarat pilihan yang
hatinya mengamuk/ ada
berontak

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn

3.15.Mengenal
Merespons Senang Mengge- Mulai tertarik Melakukan Melakukan Melakukan Menghargai Menghargai
berbagai
stimulus membuat rakkan untuk aktivitas seni aktivitas seni aktivitas seni penampilan penampilan
karya dan
yang bunyi tangan melakukan sederhana sederhana sederhana karya seni karya seni
aktivitas
diberikan dengan cara dan kegiatan seni (misal (misal dengan lebih anak lain anak lain
seni (*)
misal: memukul anggota seperti seni menggerak- menggerak- teratur dengan (misal dengan
4.15.Menunjuk-
benda- benda- tubuh musik, kan tubuh kan tubuh sesuai bimbingan bertepuk
kan karya
benda yang benda di mengikuti gerak, dan ketika ketika dengan (misal tangan dan
dan
berwarna sekitarnya irama tari mendengar mendengar aturan/ dengan memuji)
aktivitas
dan musik musik, musik, karakteris- bertepuk
seni dengan
berbunyi yang menggambar menggambar tiknya tangan dan
mengguna-
didengar dengan lengkung dan memuji)
kan
atau mencoret, garis lurus,
berbagai
dilihatnya bernyanyi) bernyanyi)
media

Menampil Membuat
kan karya karya seni
seni sesuai
sederhana di kreativitasnya
depan anak misal seni
atau orang musik,
lain visual, gerak
dan tari yang
dihasilkannya

-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
dan
dihasilkan
orang lain

Catatan:
1. Makna kata menulis, bukan diterjemahkan sebagai stimulasi yang mengarah kepada pemaksaan ‘calistung’.
2. Tanda (*) terkait indikator kesadaran seni, tidak diterjemahkan bahwa semua anak harus menyukai semua jenis seni (stimulasi dapat
dilakukan berdasarkan minat dan bakat anak).

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

-
SALINAN
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEDOMAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

I. PENDAHULUAN
Anak usia dini diharapkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.
Deteksi dini diperlukan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh
dan berkembang sesuai usianya. Kemampuan deteksi dini karenanya
diperlukan oleh pendidik.

Hasil deteksi dini tumbuh kembang seorang anak menjadi dasar untuk
memberikan stimulasi dan intervensi yang tepat sesuai dengan
kebutuhannya. Stimulasi dan intervensi tersebut dituangkan ke dalam
program-program kegiatan yang sesuai dengan karakteristik pertumbuhan
dan perkembangan anak.

II. PENGERTIAN DAN TUJUAN


A. Pengertian Deteksi Dini
Deteksi dini adalah kegiatan untuk menemukan secara dini adanya
potensi dan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia
dini.

B. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan,
lingkar kepala, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang.

Perkembangan adalah bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak


meliputi sensorik (mendengar, melihat, meraba, merasa, dan menghidu),
motorik (gerakan motorik kasar dan halus), kognitif (pengetahuan,
kecerdasan), komunikasi (berbicara dan bahasa), serta sikap religius,
sosial-emosional dan kreativitas.

C. Pengertian Stimulasi
Stimulasi adalah pemberian rangsangan pendidikan yang diberikan
untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan bagi
anak usia dari lahir sampai dengan 6 tahun agar dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.

D. Pengertian Intervensi
Intervensi adalah upaya khusus yang diberikan kepada anak yang
menurut hasil deteksi dini diketahui tumbuh kembangnya tidak optimal.
Serangkaian upaya khusus dilakukan untuk mengoreksi, memperbaiki,
dan mengatasi hambatan tumbuh kembang agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.

1
III. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pendidik
tentang perlunya deteksi dini pada anak dan cara melakukannya.

IV. STRATEGI DETEKSI DINI


A. Strategi
Strategi deteksi dini merupakan usaha untuk mengidentifikasi
hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui pengamatan
dan wawancara dengan orang tua.

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.


Cakupan pengamatan meliputi pertumbuhan fisik, sikap, dan perilaku
anak.

Wawancara dengan orang tua dilakukan pada saat anak mendaftar


untuk mendapat informasi awal tentang kemungkinan hambatan
untuk tumbuh kembang anak. Wawancara juga dilakukan untuk
memberikan informasi jika selama pembelajaran pendidik menemukan
pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai dengan usia
tertentu. Jika ditemukan hambatan perkembangan diperlukan
kesepahaman orang tua dan pendidik untuk penanganan lebih lanjut.

B. Deteksi Pertumbuhan dan Perkembangan


Deteksi pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan meliputi
antara lain:
1. Deteksi pertumbuhan
a. Menimbang berat badan anak setiap bulan untuk melihat
pertumbuhan berat badan.
b. Mengukur tinggi/panjang badan anak setiap bulan untuk melihat
pertumbuhan tinggi/panjang badan.
c. Mengukur besar lingkar kepala anak setiap untuk melihat
pertumbuhan lingkar kepala.
d. Memeriksa bagian kepala (rambut, mata, telinga, hidung, mulut,
gigi), kulit, kuku, tangan dan kaki dilaksanakan minimal
seminggu 1 (satu) kali untuk melihat kebersihan dan kesehatan.

2. Deteksi Perkembangan
a. Sosial emosional dan kemandirian
Deteksi dini ini berhubungan dengan kemampuan bersosialisasi
dan pengendalian emosi serta kemampuan mandiri anak.
Hambatan mungkin terjadi misalnya ketika anak:
1) kurang konsentrasi/pemusatan perhatian;
2) sulit berinteraksi dengan orang lain;
3) mudah menangis/cengeng;
4) sering marah jika keinginannya tidak dituruti.
b. Bahasa
Deteksi dini ini dilakukan untuk melihat hambatan yang
berhubungan dengan kemampuan berbahasa yang meliputi
kemampuan membedakan suara yang bermakna dan tidak
bermakna (bahasa reseptif), bicara (bahasa ekspresif),
komunikasi (pragmatik).
c. Fisik (motorik kasar dan halus)
1) Motorik kasar
Deteksi dini pada motorik kasar dilakukan untuk melihat
hambatan yang berhubungan dengan keseimbangan dan

2
koordinasi anggota tubuh dengan menggunakan otot-otot
besar.
2) Motorik halus
Deteksi dini pada motorik halus dilakukan untuk melihat
hambatan yang melibatkan gerakan bagian tubuh tertentu
yang memerlukan koordinasi yang cermat antara otot-otot
kecil/halus dan mata serta tangan.

d. Kognitif
Deteksi dini pada aspek kognitif dilakukan untuk melihat
hambatan yang berhubungan dengan aspek kematangan proses
berpikir.

e. Penglihatan
Deteksi dini pada penglihatan dilakukan untuk melihat
hambatan yang berhubungan dengan:
1) pengamatan melalui indera penglihatan yang merupakan
keterampilan untuk melihat persamaan dan perbedaan,
bentuk, warna, benda, sebagai dasar untuk pengembangan
kognitif; dan
2) keterampilan untuk mengingat apa yang sudah dilihatnya.

f. Pendengaran
Deteksi dini pada pendengaran dilakukan untuk melihat
masalah yang berhubungan dengan:
1) pengamatan melalui indera pendengaran yang merupakan
keterampilan untuk mampu mendengar perbedaan dan
persamaan suara; dan
2) keterampilan untuk mampu mengingat suara-suara atau
bunyi.

V. PENYUSUNAN PROGRAM
Hasil deteksi awal digunakan untuk menyusun perencanaan program
kegiatan secara sistematis, terarah dan terpadu sesuai kebutuhan anak.
Perencanaan program dilakukan bersama oleh seluruh pendidik di
bawah koordinasi kepala/pengelola PAUD. Jika dirasa perlu
perencanaan program dapat melibatkan tenaga ahli yang relevan.

VI. PELAKSANAAN PROGRAM


Pelaksanaan program stimulasi yang disusun berdasarkan hasil deteksi
dini meliputi tahapan:
a) pelaksanaan kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan
pembelajaran;
b) penilaian terhadap proses dan hasil stimulasi;
c) analisis terhadap penilaian proses dan hasil stimulasi; dan
d) perencanaan dan pelaksanaan tindak lanjut.

VII. TINDAK LANJUT


Catatan penilaian proses dan hasil stimulasi deteksi dini tumbuh
kembang anak digunakan pendidik dan orang tua sebagai bahan untuk
menyusun tindak lanjut stimulasi. Jika dirasa perlu catatan ini dapat
menjadi bahan yang digunakan untuk konsultasi ke ahli yang relevan
antara lain kepada staf Puskesmas, terapis, psikolog, dan/atau dokter.

3
VIII. PENUTUP
Pedoman ini disusun sebagai acuan stimulasi deteksi dini tumbuh
kembang anak. Pendidik diharapkan dapat memahami pertumbuhan
dan perkembangan anak, serta mengetahui hambatan pertumbuhan
dan perkembangan anak sedini mungkin agar bisa melakukan stimulasi
dan intervensi yang tepat.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011986032001

4
SALINAN
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan
kecil yang berjumlah sekitar 17.504. Berdasarkan data Biro Pusat
Statistik tahun 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 jiwa
dengan berbagai keragaman. Keragaman yang menjadi karakteristik dan
keunikan Indonesia antara lain geografis, potensi sumber daya,
ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial
budaya, dan keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah.
Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan pula tingkatan kebutuhan
dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dalam rangka
meningkatkan mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap
daerah.

Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah


memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah.
Karakterisik yang berbeda juga terdapat pada satuan-satuan pendidikan
yang mempunyai peserta didik dengan latar belakang dan kondisi yang
beragam. Karenanya kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu
dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk
merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan anak di masa kini
dan masa mendatang.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
anak.
2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai
dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman
dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat anak; (d) keragaman potensi daerah dan
lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f)
tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global;
dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Dari amanat undang-undang dan peraturan pemerintah tersebut


ditegaskan bahwa:
1. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud
agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan

1
pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah
serta kebutuhan anak.
2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah


kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai
dengan karakteristik satuan PAUD.

II. TUJUAN
Pedoman penyusunan KTSP ini dimaksudkan sebagai acuan bagi:
1. pendidik anak usia 4–6 tahun untuk dapat menyusun KTSP sesuai
dengan ketentuan dalam pedoman ini;
2. pendidik anak usia Lahir–4 tahun untuk dapat menyusun KTSP
dengan ketentuan dalam pedoman ini, disesuaikan dengan
karakteristik layanan;
3. kepala/pengelola lembaga PAUD, dalam merancang dan memantau
penyusunan KTSP; dan
4. dinas pendidikan atau kantor kementerian agama kabupaten/kota,
dalam menyusun KTSP sesuai dengan kewenangannya.

III. KURIKULUM PAUD


A. Pengertian
KTSP PAUD adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di satuan pendidikan anak usia dini yang sesuai
dengan kondisi daerah, satuan PAUD, dan kebutuhan anak.

B. Acuan Pengembangan
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini disusun mengacu pada
Standar Nasional PAUD serta Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum PAUD.

C. Dokumen KTSP PAUD


Dokumen KTSP PAUD terdiri dari:
1. Dokumen I berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan satuan
pendidikan, muatan pembelajaran, pengaturan beban belajar,
dan kalender pendidikan. Jabaran setiap komponen pada
dokumen I adalah sebagai berikut:
a. Visi Satuan Pendidikan
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari
warga satuan pendidikan anak usia dini, yang dirumuskan
dan ditetapkan oleh setiap lembaga berdasarkan masukan
dari seluruh warga lembaga pendidikan anak usia dini. Visi
tersebut mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan
kekuatan pada warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan. Visi dapat ditinjau dan
dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

b. Misi Satuan Pendidikan


Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu
tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program
serta memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatan satuan pendidikan yang terlibat,
dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan
pendidikan anak usia dini. Misi dapat ditinjau dan

2
dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

c. Tujuan Satuan Pendidikan


Satuan Pendidikan merumuskan tujuan berdasarkan visi
dan misi yang ditetapkan.

d. Muatan Pembelajaran
Muatan pembelajaran adalah cakupan materi yang ada
pada kompetensi dasar sebagai bahan yang akan dijadikan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai kompetensi sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Materi-materi tersebut seharusnya dikuasai anak sesuai
dengan tahapan usianya yang diberikan melalui stimulasi
pendidikan secara terintegrasi dengan menggunakan tema-
tema yang sesuai dengan kondisi lembaga PAUD/satuan
pendidikan dan anak.

e. Pengaturan Lama Belajar


Lama belajar merupakan waktu yang digunakan untuk
memberi pengalaman belajar kepada anak dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun. Lama belajar
dilaksanakan melalui pembelajaran tatap muka dengan
durasi paling sedikit 900 menit per minggu. Satuan PAUD
untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit per minggu wajib
melaksanakan pembelajaran 540 menit dan ditambah 360
menit pengasuhan terprogram.

f. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran anak selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Kalender
Pendidikan juga berisi program kegiatan tahunan yang
mencakup kegiatan-kegiatan perayaan hari besar nasional,
kegiatan-kegiatan puncak tema, kegiatan-kegiatan lembaga
(misal: rekreasi dan pentas seni).

2. Dokumen II berisi Perencanaan Program Semester (Prosem),


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).
Untuk merencanakan pembelajaran, satuan PAUD menyusun
program yang meliputi:
1) Program Semester
Prosem berisi daftar tema satu semester dan alokasi waktu
setiap tema. Penyusunan Prosem dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a) membuat daftar tema satu semester
b) menentukan alokasi waktu untuk setiap tema
c) menentukan KD pada setiap tema
d) memilih, menata, dan mengurutkan tema berdasarkan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
(1) Tema dipilih dari lingkungan yang terdekat dengan
kehidupan anak.

3
(2) Tema dimulai dari hal yang sederhana menuju hal
yang lebih rumit bagi anak.
(3) Tema ditentukan dengan mempertimbangkan minat
anak.
(4) Ruang lingkup tema mencakup semua aspek
perkembangan
e) menjabarkan tema ke dalam sub tema dan dapat
dikembangkan lebih rinci lagi menjadi sub-sub tema
untuk setiap semester;

Dalam menyusun Prosem, satuan PAUD


diberi keleluasaan dalam menentukan format.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan


RPPM disusun sebagai acuan pembelajaran selama satu
minggu. RPPM dapat berbentuk jaringan tema atau format
lain yang dikembangkan oleh satuan PAUD yang berisi projek-
projek yang akan dikembangkan menjadi kegiatan
pembelajaran.
Pada akhir satu atau beberapa tema dapat dilaksanakan
kegiatan puncak tema untuk menunjukkan hasil belajar.
Puncak tema dapat berupa kegiatan antara lain membuat
kue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya,
pertunjukan, panen tanaman, dan kunjungan.

3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian


RPPH disusun sebagai acuan pembelajaran harian.
Komponen RPPH meliputi antara lain: tema/sub tema/sub-
sub tema, kelompok usia, alokasi waktu, kegiatan belajar
(kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup),
indikator pencapaian perkembangan, penilaian
perkembangan anak, serta media dan sumber belajar.

Satuan PAUD dapat menyusun KTSP secara bertahap sesuai dengan


situasi dan kondisi.

D. Prinsip Penyusunan Kurikulum


Penyusunan Kurikulum PAUD dilakukan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Kurikulum dikembangkan prinsip berpusat pada anak yaitu
dengan mempertimbangkan potensi, minat, bakat,
perkembangan, dan kebutuhan semua anak, termasuk anak
yang mempunyai kebutuhan khusus.
2. Kurikulum dikembangkan secara kontekstual yaitu dengan
mempertimbangkan karakteristik daerah, kondisi sekolah, dan
kebutuhan anak.
3. Substansi kurikulum mencakup semua dimensi kompetensi
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan mencakup semua
program pengembangan yang direncanakan dan disajikan
secara terpadu dan berkesinambungan sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
4. Kurikulum disusun agar semua program pengembangan
menjadi dasar pembentukan kepribadian anak secara utuh
dalam pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial anak.
5. Kurikulum disusun dengan memperhatikan tingkat
perkembangan anak karena anak akan belajar dengan baik jika

4
kebutuhan fisik terpenuhi serta merasa tenteram, aman dan
nyaman.
6. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan cara anak
belajar dari sederhana ke rumit, konkret ke abstrak, dari
gerakan ke verbal, dan dari keakuan ke rasa sosial.
7. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan keterpaduan
aspek dalam pengembangan anak usia dini holistik integratif
(PAUD-HI) yaitu pendidikan, kesehatan dan gizi, pengasuhan,
dan perlindungan anak.
8. Kurikulum disusun dengan menggunakan pendekatan belajar
melalui bermain yang dirancang agar tercipta suasana yang
menyenangkan, fungsional, dan efektif dalam proses
pembelajaran.
9. Kurikulum dikembangkan untuk memberikan pengalaman
belajar pada anak dengan memperhatikan dan memanfaatkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara
dinamis.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Kurikulum perlu memuat keragaman
potensi kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan
daerah setempat untuk menghasilkan anak yang mengenal,
mengapresiasi dan mencintai budaya daerah.

E. Prosedur dan Mekanisme Pengembangan Kurikulum


Prosedur dan mekanisme pengembangan kurikulum operasional
PAUD meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Satuan PAUD membentuk tim/kelompok kerja pengembang
kurikulum.
2. Tim/kelompok kerja pengembang melakukan analisis konteks
dengan mempelajari dan mencermati pedoman-pedoman yang
ada dalam Peraturan Menteri tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini ini, menganalisis kondisi, peluang,
dan tantangan yang ada di lembaga/satuan PAUD yang
berhubungan dengan anak, pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, biaya dan program-program yang akan
dilakukan.
3. Penyusunan draf dokumen kurikulum PAUD sesuai dengan
komponen yang telah ditetapkan.
4. Tim/kelompok kerja melakukan review, revisi, dan penetapan.
5. Dokumen disahkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
kewenangannya, seperti: dinas pendidikan setempat, kantor
kementerian agama setempat, dan/atau ketua
yayasan/pengelola.
6. Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh
warga satuan PAUD.

IV. PIHAK YANG TERLIBAT


Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP antara lain :
1. Pendidik
2. Kepala/pengelola lembaga PAUD

5
3. Pemangku kepentingan yang relevan misalnya Dinas Pendidikan
setempat, kantor kementerian agama setempat, Tim Pengembang
Kurikulum, dan organisasi mitra.
4. Tim pengembang kurikulum lembaga PAUD dalam
pengembangannya dapat mengikutsertakan komite sekolah, nara
sumber, dan pihak lain yang terkait.

V. PENUTUP
Pedoman ini disusun sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum
oleh satuan PAUD, dengan harapan setiap satuan PAUD dapat memiliki
kurikulum operasional yang sesuai dengan karakteristik daerah, satuan
pendidikan, dan kebutuhan anak serta dapat dilaksanakan dengan baik.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011986032001

6
SALINAN
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEDOMAN PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN
Pendekatan pembelajaran yang tepat pada anak usia dini akan
menentukan keberhasilan anak dalam mencapai perkembangan yang
optimal sesuai dengan karakteristik, minat, dan potensinya. Dengan
perkembangan yang optimal ini, anak akan mempunyai kesiapan belajar
untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Kesiapan belajar itu
tercermin dari tercapainya kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan perkembangan anak.

Terdapat sejumlah strategi pembelajaran yang harus dipahami dan untuk


selanjutnya harus diterapkan oleh pendidik. Pedoman ini menjelaskan
berbagai strategi yang berkaitan dengan pembelajaran di PAUD yang
meliputi prinsip-prinsip, lingkup, pengelolaan, metode, dan dukungan
pembelajaran.

II. TUJUAN PEDOMAN


Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi:
1. pendidik pada satuan PAUD dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran;
2. kepala/pengelola satuan PAUD dalam merancang dan memantau
pelaksanaan kegiatan pembelajaran;
3. dinas pendidikan atau kantor kementerian agama setempat dalam
melaksanakan pemantauan dan pembinaan sesuai dengan
kewenangannya.

III. PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dengan anak
melalui kegiatan bermain pada lingkungan belajar yang aman dan
menyenangkan dengan menggunakan berbagai sumber belajar.

B. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran anak usia dini berpusat pada anak. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik yang
mencakup rangkaian proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Keseluruhan proses
tersebut dilakukan dengan menggunakan seluruh indera serta
berbagai sumber dan media pembelajaran.

C. Prinsip
Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini
sebagai berikut.

1
1. Belajar melalui bermain
Anak di bawah usia 6 tahun berada pada masa bermain.
Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara yang tepat
melalui bermain, dapat memberikan pembelajaran yang
bermakna pada anak.
2. Berorientasi pada perkembangan anak
Pendidik harus mampu mengembangkan semua aspek
perkembangan sesuai dengan tahapan usia anak.
3. Berorientasi pada kebutuhan anak
Pendidik harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau
stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak
yang mempunyai kebutuhan khusus.
4. Berpusat pada anak
Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong
semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
inovasi, dan kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat,
potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.
5. Pembelajaran aktif
Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong
anak aktif mencari, menemukan, menentukan pilihan,
mengemukakan pendapat, dan melakukan serta mengalami
sendiri.
6. Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk
mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter yang
positif pada anak. Pengembangan nilai-nilai karakter tidak
dengan pembelajaran langsung, akan tetapi melalui
pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan
dan keterampilan serta melalui pembiasaan dan keteladanan.
7. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk
mengembangkan kemandirian anak. Pengembangan kecakapan
hidup dilakukan secara terpadu baik melalui pembelajaran
untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan maupun melalui pembiasaan dan keteladanan.
8. Didukung oleh lingkungan yang kondusif
Lingkungan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa agar
menarik, menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak.
Penataan ruang diatur agar anak dapat berinteraksi dengan
pendidik, pengasuh, dan anak lain.
9. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis
Pembelajaran yang demokratis sangat diperlukan untuk
mengembangkan rasa saling menghargai antara anak dengan
pendidik, dan antara anak dengan anak lain.
10. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber
Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan narasumber
yang ada di lingkungan PAUD bertujuan agar pembelajaran
lebih kontekstual dan bermakna. Termasuk narasumber adalah
orang-orang dengan profesi tertentu yang dilibatkan sesuai
dengan tema, misalnya dokter, polisi, nelayan, dan petugas
pemadam kebakaran.

D. Lingkup
Lingkup pembelajaran meliputi seluruh Kompetensi Dasar yang
memadukan semua program pengembangan yaitu nilai agama dan
moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.

2
E. Pengelolaan Pembelajaran
1. Perencanaan pengelolaan kelas
Rencana pengelolaan kelas mencakup penataan lingkungan
belajar serta pengorganisasian anak dan kelas (dapat di dalam
maupun di luar ruangan). Pengelolaan kelas disesuaikan dengan
model pembelajaran yang akan digunakan. Model-model
pembelajaran tersebut di antaranya adalah:
a. model pembelajaran kelompok berdasarkan sudut-sudut
kegiatan;
b. model pembelajaran kelompok berdasarkan kegiatan
pengaman;
c. model pembelajaran berdasarkan area (minat); dan
d. model pembelajaran berdasarkan sentra.

2. Pelaksanaan Pembelajaran
Salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam
Kurikulum 2013 adalah pendekatan tematik terpadu. Dalam
model pembelajaran tematik terpadu di PAUD, kegiatan-kegiatan
yang dilakukan untuk satu tema, sub tema, atau sub-sub tema
dirancang untuk mencapai secara bersama-sama kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan mencakup
sebagian atau seluruh aspek pengembangan.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui pembelajaran
langsung dan tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan
tidak terpisah. Pembelajaran langsung adalah proses
pembelajaran melalui interaksi langsung antara anak dengan
sumber belajar yang dirancang dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH). Pembelajaran langsung berkenaan
dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang
terkandung dalam Kompetensi Inti-3 (pengetahuan) dan
Kompetensi Inti-4 (keterampilan).
Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang tidak
dirancang secara khusus namun terjadi dalam proses
pembelajaran langsung. Melalui proses pembelajaran langsung
untuk mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan akan
terjadi dampak ikutan pada pengembangan nilai dan sikap yang
terkandung dalam Kompetensi Inti-1 (sikap spiritual) dan
Kompetensi Inti-2 (sikap sosial).
Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dalam tahapan
kegiatan pembukaan, inti dan penutup.
a. Kegiatan Pembukaan
Kegiatan pembukaan dilakukan untuk menyiapkan anak
secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran. Kegiatan ini berhubungan dengan
pembahasan sub tema atau sub-sub tema yang akan
dilaksanakan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
antara lain: berbaris, mengucap salam, berdoa, dan
bercerita atau berbagi pengalaman.

b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan upaya kegiatan bermain yang
memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada
anak sebagai dasar pembentukan sikap, perolehan
pengetahuan dan keterampilan.

3
Kegiatan inti memberikan ruang yang cukup bagi anak
untuk berinisiatif, kreatif, dan mandiri sesuai dengan bakat,
minat dan kebutuhan anak.
Kegiatan inti dilaksanakan dengan pendekatan saintifik
meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
1) Mengamati
Mengamati dilakukan untuk mengetahui objek di
antaranya dengan menggunakan indera seperti melihat,
mendengar, menghidu, merasa, dan meraba.
2) Menanya
Anak didorong untuk bertanya, baik tentang objek
yang telah diamati maupun hal-hal lain yang ingin
diketahui.
3) Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi dilakukan melalui beragam
cara, misalnya: dengan melakukan, mencoba,
mendiskusikan dan menyimpulkan hasil dari berbagai
sumber.
4) Menalar
Menalar merupakan kemampuan menghubungkan
informasi yang sudah dimiliki dengan informasi yang
baru diperoleh sehingga mendapatkan pemahaman
yang lebih baik tentang suatu hal.
5) Mengomunikasikan
Mengomunikasikan merupakan kegiatan untuk
menyampaikan hal-hal yang telah dipelajari dalam
berbagai bentuk, misalnya melalui cerita, gerakan, dan
dengan menunjukkan hasil karya berupa gambar,
berbagai bentuk dari adonan, boneka dari bubur kertas,
kriya dari bahan daur ulang, dan hasil anyaman.

c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang bersifat
penenangan. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
kegiatan penutup di antaranya adalah:
1) membuat kesimpulan sederhana dari kegiatan yang
telah dilakukan, termasuk di dalamnya adalah pesan
moral yang ingin disampaikan;
2) nasihat-nasihat yang mendukung pembiasaan yang
baik;
3) refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan;
4) membuat kegiatan penenangan seperti bernyanyi,
bersyair, dan bercerita yang sifatnya menggembirakan;
dan,
5) menginformasikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.

3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik
dalam melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak untuk
mencapai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran dirancang
dalam kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi
anak.

4
Beberapa metode pembelajaran yang dianggap sesuai untuk
PAUD, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Bercerita
Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita
secara lisan. Cerita harus diberikan secara menarik. Anak
diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan
tanggapan. Pendidik dapat menggunakan buku sebagai alat
bantu bercerita.
b. Demonstrasi
Demonstrasi digunakan untuk menunjukkan atau
memeragakan cara untuk membuat atau melakukan
sesuatu.
c. Bercakap-cakap
Bercakap-cakap dapat dilakukan dalam bentuk tanya jawab
antara anak dengan pendidik atau antara anak dengan anak
yang lain.
d. Pemberian tugas
Pemberian tugas dilakukan oleh pendidik untuk memberi
pengalaman yang nyata kepada anak baik secara individu
maupun secara berkelompok.
e. Sosio-drama/bermain peran
Sosio-drama atau bermain peran dilakukan untuk
mengembangkan daya khayal/imajinasi, kemampuan
berekspresi, dan kreativitas anak yang diinspirasi dari tokoh-
tokoh atau benda-benda yang ada dalam cerita.
f. Karyawisata
Karyawisata adalah kunjungan secara langsung ke objek-
objek di lingkungan kehidupan anak yang sesuai dengan
tema yang sedang dibahas.
g. Projek
Proyek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian
kegiatan yang diberikan oleh pendidik kepada anak, baik
secara individu maupun secara berkelompok dengan
menggunakan objek alam sekitar maupun kegiatan sehari-
hari.
h. Eksperimen
Eksperimen merupakan pemberian pengalaman nyata
kepada anak dengan melakukan percobaan secara langsung
dan mengamati hasilnya.

4. Dukungan pada Pembelajaran


Untuk membantu pencapaian pembelajaran yang optimal,
diperlukan dukungan di antaranya:
a. media dan sumber belajar yang sesuai dengan kegiatan yang
dilaksanakan;
b. tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki
kualifikasi dan kompetensi yang relevan;
c. keterlibatan orang tua; dan
d. keterlibatan instansi terkait (misalnya: Puskesmas,
pemadam kebakaran, kepolisian, dll) dalam kegiatan
pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

5
IV. PENUTUP
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi pendidik, kepala/pengelola
satuan PAUD, dan lembaga pembina yang berwenang agar pembelajaran
yang dilaksanakan mampu mendorong pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang ditetapkan pada setiap anak.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011986032001

6
SALINAN
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEDOMAN PENILAIAN

I. PENDAHULUAN
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur capaian kegiatan belajar anak. Penilaian hasil kegiatan
belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar anak secara berkesinambungan. Berdasarkan penilaian tersebut,
pendidik dan orang tua anak dapat memperoleh informasi tentang
capaian perkembangan untuk menggambarkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dimiliki anak setelah melakukan kegiatan belajar.

Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar, kurikulum berdasarkan


kompetensi, dan pendekatan belajar berkelanjutan, penilaian proses dan
hasil belajar memberi gambaran tentang tingkat pencapaian
perkembangan anak yang diwujudkan dalam kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Untuk dapat melakukan penilaian
proses dan hasil kegiatan belajar yang efektif perlu diperhatikan prinsip,
teknik dan instrumen, mekanisme dan prosedur penilaian.

Pedoman ini disusun untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan penilaian


proses dan hasil belajar sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini.

II. TUJUAN PEDOMAN


Pedoman penilaian hasil belajar ini diperuntukkan bagi:
1. pendidik anak usia 4–6 tahun sebagai acuan dalam melaksanakan
penilaian proses dan hasil belajar;

2. pendidik anak usia lahir–4 tahun sebagai referensi yang


dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian stimulasi tumbuh
kembang anak;

3. kepala/pengelola satuan PAUD sebagai acuan dalam merancang dan


memantau pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar; dan

4. dinas pendidikan atau kantor kementerian agama kabupaten/kota


sebagai acuan dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan
sesuai dengan kewenangannya.

III. PENILAIAN
A. Pengertian
Berikut adalah pengertian beberapa istilah yang terdapat dalam
pedoman ini.
1. Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu
proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara
sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak
selama kurun waktu tertentu.

2. Penilaian autentik adalah penilaian proses dan hasil belajar untuk


mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan
sosial), pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara
berkesinambungan. Penilaian tidak hanya mengukur apa yang
diketahui oleh anak, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang
dapat dilakukan oleh anak.

B. Fungsi
Penilaian kegiatan belajar anak memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, hasil belajar, dan perbaikan hasil kegiatan belajar
anak secara berkesinambungan.

C. Tujuan
Penilaian proses dan hasil belajar di PAUD bertujuan untuk:
1. mendapatkan informasi tentang pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti
pendidikan di PAUD;

2. menggunakan informasi yang didapat sebagai umpan balik bagi


pendidik untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan
meningkatkan layanan pada anak agar sikap, pengetahuan, dan
keterampilan berkembang secara optimal;

3. memberikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan


pengasuhan di lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu
dengan proses pembelajaran di PAUD; dan

4. memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang


relevan untuk turut serta membantu pencapaian perkembangan
anak secara optimal.

D. Prinsip
Penilaian proses dan hasil belajar anak di PAUD berdasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk
memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh
dan berkembang secara optimal.

2. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus
menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan
dan perkembangan anak.

3. Objektif
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

2
4. Akuntabel
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria
yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan.

5. Transparan
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil
penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku
kepentingan yang relevan.

6. Sistematis
Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan
menggunakan berbagai instrumen.

7. Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun
keterampilan.

8. Bermakna
Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi
anak, orangtua, pendidik, dan pihak lain yang relevan.

E. Lingkup
Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar anak mencakup semua
aspek perkembangan yang dirumuskan dalam kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

F. Mekanisme
1. Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD dilaksanakan
oleh pendidik pada satuan PAUD.

2. Teknik dan Instrumen Penilaian


Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah
sebagai berikut.
a. Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian
yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
lembar observasi, catatan menyeluruh atau jurnal, dan
rubrik.

b. Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat


digunakan baik pada saat kegiatan terpimpin maupun
bebas.

c. Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian


tugas yang akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik
secara individu maupun kelompok serta secara mandiri
maupun didampingi.

d. Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan


anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat
diamati.

3
e. Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan
melihat produk yang dihasilkan oleh anak setelah
melakukan suatu kegiatan.

f. Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang


dilakukan dengan mencatat sikap dan perilaku khusus pada
anak ketika suatu peristiwa terjadi secara tiba-
tiba/insidental baik positif maupun negatif.

g. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai


hasil kegiatan anak secara berkesinambungan atau catatan
pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Waktu Penilaian
Penilaian dilakukan mulai dari anak datang di satuan PAUD,
selama proses pembelajaran, saat istirahat, sampai anak pulang.
Hasil penilaian dapat dirangkum dalam kurun waktu harian,
mingguan atau bulanan.

4. Pengolahan Penilaian
a. Penilaian proses dan hasil belajar anak dimasukkan ke dalam
format yang disusun oleh pendidik setiap selesai melakukan
kegiatan.

b. Catatan penilaian proses dan hasil belajar perkembangan anak


dimasukkan ke dalam format rangkuman penilaian mingguan
atau bulanan untuk dibuat kesimpulan sebagai dasar laporan
perkembangan anak kepada orang tua.

5. Pelaporan Pencapaian Hasil Perkembangan dan Pertumbuhan


Anak.
a. Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian
tentang tingkat pencapaian perkembangan anak baik secara
psikis maupun fisik yang dilakukan secara berkala oleh
pendidik. Apabila terdapat pertumbuhan dan perkembangan
yang tidak biasa pendidik dapat berkonsultasi ke ahli yang
relevan.

b. Bentuk pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan


perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan anak yang dilaporkan kepada orang tua
dilengkapi dengan lampiran hasil portofolio.

c. Teknik pelaporan dilakukan dengan cara bertatap muka


dengan orang tua untuk menjelaskan hasil penilaian anak.

d. Pelaporan secara tertulis diberikan kepada orang tua minimal


sekali untuk setiap 6 bulan, sedangkan pelaporan secara lisan
dapat diberikan sesuai kebutuhan.

6. Penilaian proses dan hasil belajar pada anak usia lahir-4 tahun
dapat dilakukan secara lebih fleksibel dalam hal lingkup yang
dinilai, teknik dan instrumen, waktu, pengolahan, dan pelaporan
penilaian.

4
IV. PIHAK YANG TERLIBAT
Pihak-pihak yang terlibat dalam penilaian antara lain :
1. pendidik;
2. kepala/pengelola satuan PAUD; dan
3. pihak lain yang relevan.

V. PENUTUP
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi pendidik dalam melakukan penilaian
proses dan hasil belajar anak. Dengan penilaian yang tepat dapat diperoleh
gambaran menyeluruh dan terpercaya tentang perkembangan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak. Hasil penilaan yang tepat juga
akan sangat bermanfaat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
penyusunan program pembelajaran selanjutnya yang lebih baik.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD. MOHAMMAD

NUH

Salinan sesuai dengan aslinya. Kepala


Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011986032001

SALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 137 TAHUN


2014 TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
5
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 butir 14 dan
Pasal 28 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), serta
ayat
(6) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, serta dengan adanya PP Nomor 32
Tahun 2013 tentang perubahan atas PP Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan maka perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 58 Tahun 2009;

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kelima atas Peraturan Presiden Nomor 47
Tahun 2009 tentang Pembentukan dan organisasi
Kementerian Negara;

6
-2-

7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang


Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 24
Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas,
dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
8. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P
Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 41/P Tahun
2014;
10. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73
Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

BAB I
KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini selanjutnya disebut
Standar PAUD adalah kriteria tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan PAUD di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini selanjutnya
disebut STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak
pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek
nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,
serta seni.
3. Standar Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi
menuju tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat
usia anak.
4. Standar Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada
satuan atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan
tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia
anak.
5. Standar Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil
pembelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai
dengan tingkat usia anak.
6. Standar Pendidik dan Tenaga 7Kependidikan adalah kriteria tentang
kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan PAUD.
-3-

7. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria tentang persyaratan


pendukung penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini
secara holistik dan integratif yang memanfaatkan potensi lokal.
8. Standar Pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program
PAUD.
9. Standar Pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran
biaya personal serta operasional pada satuan atau program PAUD.
10. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan
melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
11. Satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan
pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak
(TK)/Raudatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain
(KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
12. Kurikulum PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pengembangan serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pengem-
bangan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
13. Pembelajaran adalah proses interaksi antaranak didik, antara anak didik
dan pendidik dengan melibatkan orangtua serta sumber belajar pada
suasana belajar dan bermain di satuan atau program PAUD.
14. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pendidikan.

BAB II
LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Standar PAUD terdiri atas:
a. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak;
b. Standar Isi;
c. Standar Proses;
d. Standar Penilaian;
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
f. Standar Sarana dan Prasarana;
g. Standar Pengelolaan; dan
h. Standar Pembiayaan.
(2) Standar PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
(3) Standar PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan
dalam pengembangan, implementasi, dan evaluasi kurikulum PAUD.

Pasal 3
Standar PAUD berfungsi sebagai:
a. dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan tindak lanjut
pendidikan dalam rangka mewujudkan PAUD bermutu;
b. acuan setiap satuan dan program PAUD untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional; dan
c. dasar penjaminan mutu PAUD.

8
-4-

Pasal 4
(1) Standar PAUD bertujuan menjamin mutu pendidikan anak usia dini
dalam rangka memberikan landasan untuk:
a. melakukan stimulan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat pencapaian
perkembangan anak;
b. mengoptimalkan perkembangan anak secara holistik dan integratif; dan
c. mempersiapkan pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
anak.
(2) Standar PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dievaluasi
dan disempurnakan secara terencana, terarah dan berkelanjutan
sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan global.

BAB III
STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
ANAK
Pasal 5
(1) STPPA merupakan acuan untuk mengembangkan standar isi, proses,
penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, serta pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini.
(2) STPPA merupakan acuan yang dipergunakan dalam pengembangan
kurikulum PAUD.
Pasal 6

(1) Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD


disebut sebagai Kompetensi Inti.
(2) Kompetensi Dasar merupakan pencapaian perkembangan anak yang
mengacu kepada Kompetensi Inti.

Pasal 7

(1) Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan pertumbuhan dan


perkembangan anak yang dapat dicapai pada rentang usia tertentu.
(2) Pertumbuhan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
pertambahan berat dan tinggi badan yang mencerminkan kondisi
kesehatan dan gizi yang mengacu pada panduan pertumbuhan anak dan
dipantau menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh
Kementerian Kesehatan yang meliputi Kartu Menuju Sehat (KMS),
Tabel BB/TB, dan alat ukur lingkar kepala.
(3) Perkembangan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
integrasi dari perkembangan aspek nilai agama dan moral, fisik-
motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional, serta seni.
(4) Perkembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
perubahan perilaku yang berkesinambungan dan terintegrasi dari faktor
genetik dan lingkungan serta meningkat secara individual baik
kuantitatif maupun kualitatif.
(5) Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal
membutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa serta akses
layanan PAUD yang bermutu.

Pasal
8 Pentahapan usia dalam STPPA terdiri
dari: 9
a. Tahap usia lahir - 2 tahun, terdiri atas kelompok usia: Lahir - 3 bulan, 3-
6 bulan, 6 - 9 bulan, 9 -12 bulan, 12 - 18 bulan, 18 - 24 bulan;
-5-

b. Tahap usia 2 - 4 tahun, terdiri atas kelompok usia: 2 - 3 tahun


dan 3 - 4 tahun; dan
c. Tahap usia 4 - 6 tahun, terdiri atas kelompok usia: 4 - 5 tahun dan 5
- 6 tahun.
BAB IV
STANDAR
ISI

Pasal 9
(1) Lingkup materi Standar Isi meliputi program pengembangan yang
disajikan dalam bentuk tema dan sub tema.
(2) Tema dan sub tema sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai
dengan karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan anak, dan budaya
lokal.
(3) Pelaksanaan tema dan sub tema sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam kegiatan pengembangan melalui bermain dan
pembiasaan.
(4) Tema dan sub tema sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikembangkan
dengan memuat unsur-unsur nilai agama dan moral, kemampuan
berpikir, kemampuan berbahasa, kemampuan sosial-emosional,
kemampuan fisik-motorik, serta apresiasi terhadap seni.

Pasal 10
(1) Lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anak meliputi aspek nilai
agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan
seni sebagaimana terdapat pada lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(2) Nilai agama dan moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah,
berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan
toleran terhadap agama orang lain.
(3) Fisik-motorik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara
terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor,
dan mengikuti aturan;
b. motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan
jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam
berbagai bentuk; dan
c. kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi
badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup
bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.
(4) Kognitif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan
memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari
dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan
pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru;
b. berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola,
berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan
c. berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan,
dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu
merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk
gambar.
(5) Bahasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami
1
cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan;
-6-

b. mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya,


menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan
kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan
perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan; dan
c. keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan
bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam
cerita.
(6) Sosial-emosional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri,
mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu
menyesuaian diri dengan orang lain;
b. rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup
kemampuan mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri
sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan
sesama; dan
c. perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman
sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai
hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan
berperilaku sopan.
(7) Seni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kemampuan
mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan
gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis,
seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak
dan tari, serta drama.

BAB V

STANDAR PROSES

Pasal 11

Standar Proses
mencakup:
a. perencanaan
pembelajaran;
b. pelaksanaan
pembelajaran;
c. evaluasi pembelajaran;
dan Pasal 12
d. pengawasan
pembelajaran.

(1) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf


a dilakukan dengan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan, karakteristik anak, dan budaya lokal.
(2) Perencanaan pembelajaran meliputi:
a. program semester (Prosem);
b. rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM); dan
c. rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
(3) Perencanaan pembelajaran disusun olehpendidik pada satuan atau
program PAUD.

Pasal 13

(1) Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf


b dilakukan melalui bermain secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kontekstual dan berpusat pada anak untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan keleluasaan bagi prakarsa,
1 kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
anak.
-7-

(2) Interaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses


pembelajaran yang mengutamakan interaksi antara anak dan anak, anak
dan pendidik, serta anak dan lingkungannya.
(3) Inspiratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses
pembelajaran yang mendorong berkembangnya daya imajinasi anak.
(4) Menyenangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses
pembelajaran yang dilakukan dalam suasana bebas dan nyaman untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
(5) Kontekstual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses
pembelajaran yang terkait dengan tuntutan lingkungan alam dan sosial-
budaya.
(6) Berpusat pada anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan karakteristik, minat,
potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.

Pasal 14

Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1)


harus menerapkan prinsip:
a. kecukupan jumlah dan keragaman jenis bahan ajar serta alat
permainan edukatif dengan peserta didik; dan
b. kecukupan waktu pelaksanaan pembelajaran.

Pasal 15

(1) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan


rencana pelaksanaan pembelajaran harian.
(2) Pelaksanaan pembelajaran mencakup:
a. kegiatan pembukaan;
b. kegiatan inti; dan
c. kegiatan penutup.
(3) Kegiatan pembukaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a merupakan upaya mempersiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk melakukan berbagai aktivitas belajar.
(4) Kegiatan inti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b merupakan
upaya pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan bermain yang
memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak sebagai
dasar pembentukan sikap, perolehan pengetahuan dan keterampilan.
(5) Kegiatan penutup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
merupakan upaya menggali kembali pengalaman bermain anak yang
telah dilakukan dalam satu hari, serta mendorong anak mengikuti
kegiatan pembelajaran berikutnya.

Pasal 16

(1) Evaluasi pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf c


mencakup evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh
pendidik untuk menilai keterlaksanaan rencana pembelajaran.
(2) Evaluasi hasil pembelajaran dilaksanakan oleh pendidik dengan
membandingkan antara rencana dan hasil pembelajaran.
(3) Hasil evaluasi sebagai dasar pertimbangan tindak lanjut pelaksanaan
pengembangan selanjutnya.

1
-8-

Pasal 17

(1) Pengawasan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf


d merupakan proses penilaian dan/atau pengarahan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
(2) Pengawasan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan teknik supervisi pendidikan.
(3) Pengawasan pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan atau program
PAUD terhadap Guru PAUD/Guru Pendamping/Guru Pendamping
Muda secara berkala minimum satu kali dalam satu bulan.

BAB VI

STANDAR

PENILAIAN

Pasal 18

(1) Standar Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil
pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat
pencapaian perkembangan sesuai tingkat usianya
(2) Penilaian proses dan hasil pembelajaran anak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup:
a. prinsip penilaian;
b. teknik dan instrumen penilaian;
c. mekanisme penilaian;
d. pelaksanaan penilaian; dan
e. pelaporan hasil penilaian;

Pasal 19

(1) Prinsip penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a
mencakup prinsip edukatif, otentik, obyektif, akuntabel, dan transparan
yang dilakukan secara terintegrasi, berkesinambungan, dan memiliki
kebermaknaan.
(2) Prinsip edukatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penilaian yang mendorong anak meraih capaian perkembangan yang
optimal.
(3) Prinsip otentik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penilaian yang berorientasi pada kegiatan belajar yang
berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan
anak saat melaksanakan kegiatan belajar.
(4) Prinsip objektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penilaian yang didasarkan pada indikator capaian perkembangan serta
bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.
(5) Prinsip akuntabel sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan
pelaksanaan penilaian sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas,
serta ditetapkan pada awal pembelajaran.
(6) Prinsip transparan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penilaian prosedur dan hasil penilaian yang dapat diakses oleh semua
pemangku kepentingan.

Pasal 20

(1) Teknik penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf
b sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak.
1
-9-

(2) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2)


huruf b terdiri atas instrumen penilaian proses dalam bentuk catatan
menyeluruh, catatan anekdot, rubrik dan/atau instrumen penilaian hasil
kemampuan anak.
(3) Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan
instrumen penilaian yang digunakan.

Pasal 21

Mekanisme penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf c,


terdiri atas:
a. menyusun dan menyepakati tahap, teknik, dan instrumen penilaian
serta menetapkan indikator capaian perkembangan anak;
b. melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik,
dan instrumen penilaian;
c. mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar anak
secara akuntabel dan transparan; dan
d. melaporkan capaian perkembangan anak pada orang tua.

Pasal 22

(1) Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21,


dilakukan menggunakan mekanisme yang sesuai dengan rencana
penilaian.
(2) Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh pendidik PAUD/Guru.

Pasal 23

(1) Pelaporan hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 pada


ayat (2) huruf e berupa deskripsi capaian perkembangan anak.
(2) Deskripsi capaian perkembangan anak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berisi tentang keistimewaan anak, kemajuan dan keberhasilan anak
dalam belajar, serta hal-hal penting yang memerlukan perhatian dalam
pengembangan diri anak selanjutnya.
(3) Pelaporan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
secara tertulis sebagai bentuk laporan perkembangan belajar anak.
(4) Hasil penilaian dalam bentuk laporan perkembangan anak disampaikan
kepada orang tua dalam kurun waktu semester.
(5) Hasil penilaian ditindaklanjuti dalam kegiatan berikutnya.

BAB VII

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 24
(1) Pendidik anak usia dini merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil
pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pelatihan, pengasuhan
dan perlindungan.
(2) Pendidik anak usia dini terdiri atas guru PAUD, guru pendamping, dan
guru pendamping muda.
(3) Tenaga kependidikan anak usia dini merupakan tenaga yang bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan dan atau program PAUD.

1
- 10 -

(4) Tenaga Kependidikan terdiri atas Pengawas TK/RA/BA, Penilik KB/


TPA/SPS, Kepala PAUD (TK/RA//BA/KB/TPA/SPS), Tenaga
Administrasi, dan tenaga penunjang lainnya.
(5) Pendidik dan Tenaga Kependidikan anak usia dini memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan, sehat jasmani,
rohani/mental, dan sosial.
Pasal 25

(1) Kualifikasi Akademik Guru PAUD:


a. memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang
pendidikan anak usia dini, dan kependidikan lain yang relevan dengan
sistem pendidikan anak usia dini, atau psikologi yang diperoleh dari
program studi terakreditasi, dan
b. memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAUD dari
perguruan tinggi yang terakreditasi.
(2) Kompetensi Guru PAUD dikembangkan secara utuh mencakup
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,
sebagaimana terdapat pada lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 26
(1) Kualifikasi Akademik Guru Pendamping:
a. memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam
bidang pendidikan anak usia dini, dan kependidikan lain yang relevan
dengan sistem pendidikan anak usia dini, atau psikologi yang
diperoleh dari program studi terakreditasi; atau
b. memiliki ijazah D-II PGTK dari Program Studi terakreditasi.
(2) Kompetensi Guru Pendamping mencakup kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional, sebagaimana terdapat pada
lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

Pasal 27

(1) Kualifikasi akademik Guru Pendamping Muda


a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA), dan
b. memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD dari lembaga
pemerintah yang kompeten.
(2) Kompetensi Guru Pendamping Muda mencakup pemahaman dasar-
dasar pengasuhan, keterampilan melaksanakan pengasuhan, bersikap
dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan tingkat usia anak
sebagaimana terdapat pada lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 28
(1) Kualifikasi Akademik Pengawas atau Penilik PAUD:
a. memiliki ijazah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV)
Kependidikan yang relevan dengan sistem pendidikan anak usia dini
dari Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
b. memiliki pengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru PAUD
dan minimum 2 (dua) tahun sebagai kepala satuan PAUD bagi
pengawas PAUD;
c. memiliki pengalaman minimum 5 (lima) tahun sebagai Pamong
belajar atau Guru PAUD dan kepala satuan PAUD bagi penilik
PAUD;

1
- 11 -

d. memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c dan


berstatus sebagai pegawai negeri sipil;
e. memiliki usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun pada saat
diangkat menjadi pengawas atau penilik PAUD;
f. memiliki sertifikat lulus seleksi calon pengawas atau penilik PAUD
dari lembaga pemerintah yang kompeten; dan
g. memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas
atau penilik dari lembaga pemerintah yang kompeten.
(2) Kompetensi Pengawas atau Penilik PAUD mencakup kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi supervisi manajerial,
kompetensi penelitian dan pengembangan, kompetensi supervisi
akademik, dan kompetensi evaluasi pendidikan sebagaimana terdapat
dalam lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 29

(1) Kualifikasi Akademik Kepala TK/RA/BA dan sejenis lainnya:


a. memiliki kualifikasi akademik sebagaimana yang dipersyaratkan
pada kualifikasi Guru;
b. memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat
diangkat menjadi kepala PAUD;
c. memiliki pengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru PAUD;
d. memiliki pangkat/golongan minimum Penata Muda Tingkat I, (III/b)
bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada satuan atau program PAUD dan
bagi non-PNS disetarakan dengan golongan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang berwenang;
e. memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala PAUD dari lembaga
pemerintah yang berwenang.
(2) Kualifikasi Akademik Kepala KB/TPA/SPS:
a. memiliki kualifikasi akademik sebagaimana dipersyaratkan
pada kualifikasi Guru Pendamping;
b. memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat
diangkat sebagai kepala PAUD;
c. memiliki pengalaman mengajar minimum 3 (tiga) tahun
sebagai Guru Pendamping;
d. memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala KB/TPA/SPS dari
lembaga pemerintah yang kompeten; dan
e. memiliki sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Kepala Satuan PAUD
dari lembaga pemerintah yang berwenang.
(3) Kompetensi Kepala lembaga PAUD mencakup kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan,
dan kompetensi supervisi sebagaimana terdapat pada lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 30
(1) Kualifikasi akademik tenaga administrasi PAUD memiliki ijazah
minimum Sekolah Menegah Atas (SMA).
(2) Kompetensi Tenaga Administrasi satuan atau program PAUD memenuhi
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan
kompetensi manajerial sebagaimana terdapat pada lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

1
- 12 -

BAB VIII

STANDAR SARANA DAN


PRASARANA

Pasal 31
(1) Sarana dan prasarana merupakan perlengkapan dalam penyelenggaraan
dan pengelolaan kegiatan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan
anak usia dini.
(2) Pengadaan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
perlu disesuaikan dengan jumlah anak, usia, lingkungan sosial dan
budaya lokal, serta jenis layanan.
(3) Prinsip pengadaan sarana prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) meliputi:
a. aman, bersih, sehat, nyaman, dan indah;
b. sesuai dengan tingkat perkembangan anak;
c. memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di lingkungan
sekitar, dan benda lainnya yang layak pakai serta tidak
membahayakan kesehatan anak.
Pasal 32

Persyaratan sarana prasarana terdiri atas:


(1) TK/RA/BA dan sejenisnya dengan persyaratan, meliputi:
a. memiliki luas lahan minimal 300 m2 (untuk bangunan dan halaman);
b. memiliki ruang kegiatan anak yang aman dan sehat dengan rasio
minimal 3 m2 per-anak dan tersedia fasilitas cuci tangan dengan air
bersih;
c. memiliki ruang guru;
d. memiliki ruang kepala;
e. memiliki ruang tempat UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
dengan kelengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan);
f. memiliki jamban dengan air bersih yang mudah dijangkau oleh
anak dengan pengawasan guru;
g. memiliki ruang lainnya yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak;
h. memiliki alat permainan edukatif yang aman dan sehat serta tidak
membahayakan bagi anak yang sesuai dengan SNI (Standar Nasional
Indonesia);
i. memiliki fasilitas bermain di dalam maupun di luar ruangan yang
aman dan sehat; dan
j. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar, dapat
dikelola setiap hari.
(2) Kelompok Bermain (KB), meliputi:
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah
anak, luas minimal 3 m2 per-anak;
b. memiliki ruang dan fasilitas untuk melakukan aktivitas anak di dalam
dan di luar dapat mengembangkan tingkat pencapain perkembangan
anak;
c. memiliki fasilitas cuci tangan dan kamar mandi/jamban yang
mudah dijangkau oleh anak yang memenuhi persyaratan dan mudah
bagi guru dalam melakukan pengawasan; dan
d. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar.
(3) Taman Penitipan Anak (TPA), meliputi :
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah
anak, luas minimal 3 m2 per peserta didik;
1
- 13 -

b. memiliki ruangan untuk melakukan aktivitas anak didik di dalam


dan luar;
c. memiliki fasilitas cuci tangan dengan air bersih;
d. memiliki kamar mandi/jamban dengan air bersih yang cukup, aman
dan sehat bagi anak serta mudah bagi melakukan pengawasan;
e. memiliki fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan yang
aman dan sehat;
f. memiliki fasilitas ruang untuk tidur, makan, mandi, yang aman dan
sehat;
g. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar;
h. memiliki akses dengan fasilitas layanan kesehatan seperti rumah
sakit ataupun puskesmas; dan
i. PAUD kelompok usia lahir-2 tahun, memiliki ruang pemberian ASI
yang nyaman dan sehat.
(4) Satuan PAUD Sejenis (SPS), meliputi:
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah
anak, luas minimal 3 m2 per anak;
b. memiliki ruangan untuk melakukan aktivitas anak didik di dalam
dan luar;
c. memiliki fasilitas cuci tangan dengan air bersih;
d. memiliki kamar mandi/jamban yang mudah dijangkau oleh anak
dengan air bersih yang cukup, aman dan sehat bagi anak, dan mudah
bagi guru melakukan pengawasan;
e. memiliki fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan yang aman
dan sehat;
f. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar.

BAB IX

STANDAR

PENGELOLAAN

Pasal 33

Standar pengelolaan PAUD merupakan pelaksanaan yang mengacu pada


standar isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, serta pembiayaan.
Pasal 34

(1) Standar Pengelolaan Pendidikan Anak Usia meliputi :


a. perencanaan program;
b. pengorganisasian;
c. pelaksanaan rencana kerja; dan
d. pengawasan.
(2) Perencanaan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan penyusunan kegiatan lembaga PAUD dalam mencapai visi,
misi, tujuan lembaga.
(3) Setiap satuan atau program memiliki kurikulum, kalender pendidikan,
struktur organisasi, tata tertib, dan kode etik.
(4) Pengorganisasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan pengaturan seluruh komponen untuk mencapai tujuan.
(5) Pelaksanaan rencana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, merupakan kegiatan pelaksanaan program kerja yang sudah
direncanakan.
1
- 14 -

(6) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi


pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil
pengawasan guna menjamin terpenuhinya hak dan kebutuhan anak
serta kesinambungan program PAUD.

Pasal 35
Pelaksanaan Program PAUD merupakan integrasi dari layanan pendidikan,
pengasuhan, perlindungan, kesehatan dan gizi yang diselenggarakan dalam
bentuk satuan atau program Taman Kanak-kanak (TK)/ Raudatul Athfal
(RA), Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan
Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).

Pasal 36

(1) Kegiatan layanan PAUD meliputi jenis layanan, waktu kegiatan,


frekuensi pertemuan, rasio guru dan anak.
(2) Jenis layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. usia lahir - 2 tahun dapat melalui TPA dan atau SPS;
b. usia 2 - 4 tahun dapat melalui TPA, KB dan atau SPS; dan
c. usia 4 - 6 tahun dapat melalui KB, TK/RA/BA, TPA, dan atau SPS.
(3) Waktu kegiatan sesuai usia dan frekuensi pertemuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Usia Lahir-2 tahun: satu kali pertemuan minimal 120 menit, dengan
melibatkan orang tua, dan frekuensi pertemuan minimal satu kali per
minggu
b. Usia 2-4 tahun: satu kali pertemuan minimal 180 menit dan frekuensi
pertemuan minimal dua kali per minggu.
c. Usia 4-6 Tahun: satu kali pertemuan minimal 180 menit dan
frekuensi pertemuan minimal lima kali per minggu.
(4) Rasio guru dan anak didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Usia Lahir-2 tahun: rasio guru dan peserta didik 1: 4.
b. Usia 2-4 tahun: rasio guru dan peserta didik 1: 8.
c. Usia 4-6 Tahun: rasio guru dan peserta didik 1:15.

BAB X
STANDAR
PEMBIAYAAN

Pasal 37

(1) Komponen pembiayaan meliputi biaya operasional dan biaya personal.


(2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang
melekat, penyelenggaraan program pembelajaran, pengadaan dan
pemeliharaan sarana-prasarana, serta pengembangan SDM.
(3) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya
pendidikan yang dikeluarkan untuk anak dalam mengikuti proses
pembelajaran.
(4) Biaya operasional dan personal dapat berasal dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah, yayasan, partisipasi masyarakat, dan atau pihak lain
yang tidak mengikat.
(5) Pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan lembaga PAUD
disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan.

1
- 15 -

Pasal 38

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di
Jakarta pada tanggal

MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,

MOHAMMAD NUH
Diundangkan di
Jakarta pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI


MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR

2
- 16 -

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


Kepala Biro Direktur
Ketua BSNP Sekretaris Jenderal
Hukum dan Jenderal
Organisasi PAUDNI

2
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 137 TAHUN 2014
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI

STANDAR ISI TENTANG TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK


1. KELOMPOK USIA LAHIR – 12 BULAN
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
I. Nilai
Agama dan Mendengar berbagai do’a, Melihat dan 1. Mengamati Mengamati kegiatan
Moral berbagai ciptaan
lagu religi, dan ucapan mendengar Tuhan ibadah di sekitarnya
baik sesuai dengan berbagai ciptaan 2. Mendengarkan
agamanya Tuhan (makhluk berbagai do’a, lagu
hidup) religi, ucapan baik
serta sebutan
nama
Tuhan
II. Fisik-
motori 1. Berusaha 1. Tengkurap 1. Tengkurap 1. Berjalan
k mengangkat kepala dengan dada bolak- balik dengan
saat ditelungkupkan diangkat dan tanpa bantuan berpegangan
A. Motorik
2. Menoleh ke kanan kedua 2. Mengambil 2. Bertepuk tangan
Kasar
dan ke kiri tangan benda yang
3. Berguling (miring) menopang terjangkau
ke kanan dan ke kiri 2. Duduk
dengan
bantuan
3. Mengangkat 3. Memukul-
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
kedua kaki saat mukulkan,
terlentang melempar,
4. Kepala tegak ketika atau
duduk dengan menjatuhkan
bantuan benda yang
dipegang
4. Merangkak
ke segala
arah
5. Duduk
tanpa
bantuan
6. Berdiri berpegangan

B. Motorik 1. Memiliki refleks 1. Memegang 1. Memegang benda 1. Memasukkan


Halus menggenggam jari benda dengan ibu jari benda ke
ketika telapak dengan lima dan jari telunjuk mulut
tangannya jari (menjumput) 2. Menggaruk kepala
disentuh 2. Memainkan 2. Meremas 3. Memegang benda
2. Memainkan jari benda 3. Memindahkan kecil atau tipis
tangan dan kaki dengan benda dari satu (misal: potongan
3. Memasukkan jari tangan tangan ke buah atau
ke dalam mulut 3. Meraih tangan yang lain biskuit)
benda di 4. Memindahkan
depannya benda dari satu
tangan ke tangan
yang lain
C. Kesehatan 1. Berat badan 1. Berat badan 1. Berat badan 1. Menjerit saat
dan sesuai tingkat usia sesuai tingkat sesuai tingkat usia merasa tidak
Perilaku 2. Tinggi badan usia 2. Tinggi badan aman
Keselamata sesuai tingkat usia sesuai tingkat usia 2. Berat badan
n
sesuai tingkat usia
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
3. Berat badan sesuai 2. Tinggi badan 3. Berat badan 3. Tinggi badan
dengan standar sesuai sesuai dengan sesuai tingkat usia
tinggi badan tingkat usia standar tinggi 4. Berat badan
4. Lingkar kepala 3. Berat badan badan sesuai dengan
sesuai tingkat usia sesuai 4. Lingkar kepala standar tinggi
5. Telah dengan sesuai tingkat badan
diimunisasi standar usia 5. Lingkar kepala
sesuai jadwal tinggi badan 5. Telah sesuai tingkat
4. Lingkar diimunisasi usia
kepala sesuai sesuai jadwal 6. Telah
tingkat usia 6. Menunjuk diimunisasi
5. Telah makanan sesuai jadwal
diimunisasi yang 7. Menjerit saat
sesuai diinginkan merasa tidak
jadwal 7. Mencari aman
6. Bermain air pengasuh atau
ketika orangtua
mandi
7. Merespon
ketika lapar
(misal,
menangis,
mencari puting
susu ibu)

8. Menangis ketika
mendengar
suara
keras
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
III. Kognitif
A. Mengenali 1. Mengenali wajah 1. Memperhatika Mengamati Memahami
lingkunga orang terdekat n benda yang berbagai benda perintah sederhana
n di (ibu/ayah) ada di yang bergerak
sekitarnya 2. Mengenali suara orang hadapannya
terdekat (ibu/ayah) 2. Mendengarkan
suara-suara di
sekitarnya
Ingin tahu
lebih dalam
dengan benda
yang
dipegangnya
(misal: cara
membongkar,
membanting
, dll)

B. Menunjuk Memperhatikan Mengulurkan 1. Mengamati 1. Memberi reaksi


kan reaksi benda bergerak atau kedua tangan benda yang menoleh saat
atas suara/mainan yang untuk dipegang namanya
rangsanga menggantung di atas meminta kemudian dipanggil
n tempat tidur (misal: dijatuhkan 2. Mencoba
digendong, 2. Menjatuhkan mencari benda
dipangku, benda yang yang
dipeluk) dipegang secara disembunyikan
berulang 3. Mencoba
3. Berpaling ke membuka/
arah sumber menutup
suara gelas/cangki
r
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
IV. Bahasa
Mengeluark 1. Menangis 1. Memperhatikan 1. Mulai menirukan 1. Menyatakan
an suara 2. Berteriak / kata yang terdiri penolakan
untuk 3. Bergumam mendengarkan dari dua suku dengan
menyataka 4. Berhenti menangis ucapan orang kata menggeleng atau
n setelah keinginannya 2. Meraban atau 2. Merespon menangis
keinginan terpenuhi (misal: berceloteh permainan 2. Menunjuk
atau setelah digendong (babbling); “cilukba” benda yang
sebagai atau diberi susu) seperti ba ba diinginkan
reaksi atas ba)
stimulan 3. Tertawa
kepada orang
yang mengajak
berkomunikasi
V. Sosial-
emosion 1. Menatap 1. Merespon Menempelkan kepala 1. Menyatakan
al dan dengan bila merasa nyaman keinginan dengan
tersenyum gerakan dalam pelukan berbagai gerakan
2. Menangis untuk tangan dan (gendongan) atau tubuh dan
mengekspresi kaki meronta kalau ungkapan kata-
kan ketidak 2. Menangis merasa tidak nyaman kata sederhana
nyamanan (misal, apabila tidak 2. Meniru cara
BAK, BAB, mendapatka menyatakan
lingkungan n yang perasaan
panas) diinginkan (misal, cara
3. Merespon memeluk,
dengan mencium)
menangis/
menggerakkan
tubuh pada
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
orang yang
belum
dikenal

VI. Seni
A. Mampu Menoleh pada berbagai 1. Mendengarka 1. Melakukan 1. Menggerakka
membedaka suara musik atau n berbagai tepuk tangan n tubuh
n antara bunyi- bunyian dengan jenis musik sederhana ketika
bunyi dan irama teratur atau bunyi- dengan irama mendengarkan
suara bunyian tertentu musik
dengan irama 2. Tertarik dengan 2. Memainkan alat
yang teratur mainan yang permainan yang
2. Menjatuhka mengeluarkan mengeluarkan
n benda bunyi bunyi
untuk
didengar
suarany
a
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan

B. Tertarik 1. Mendengar, menoleh, 1. Memperhatika 1. Anak tertawa ketika 1. Memukul benda


dengan , atau memperhatikan n orang diperlihatkan dengan irama
suara musik atau suara dari berbicara stimulus yang teratur
atau pembicaraan orang 2. Memalingkan lucu/aneh 2. Bersuara mengikuti
musik tua/orang di kepala 2. Merespon bunyi atau irama musik atau
sekitarnya mengikuti suara suara dengan lagu
2. Melihat obyek orang gerakan tubuh
yang diatasnya 3. Memperhatikan (misal: bergoyang-
jika goyang) dengan
didengarkan ekspresi wajah yang
irama lagu dari sesuai
mainan yang
bersuara
4. Mengikuti
irama lagu
dengan
suaranya
secara
sederhana
5. Mengamati obyek
yang berbunyi di
sekitanya

C. Tertarik Melihat ke gambar atau Menoleh atau Berusaha memegang Mencoret di atas
dengan benda yang ditunjukkan memalingkan wajah benda, alat tulis media (misal: kertas,
berbagai 30 cm dari wajahnya secara spontan yang diletakkan di tembok)
macam ketika ditunjukkan hadapannya
karya foto/
seni gambar/cermin
dan berusaha
menyentuh
2. KELOMPOK USIA 12 – 24 BULAN

Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan


Perkembanga Anak
n 12 – 18 bulan 18 – 24
bulan
I. Nilai Agama
dan Moral Tertarik pada kegiatan ibadah 1. Menirukan gerakan ibadah dan doa
(meniru gerakan ibadah, meniru 2. Mulai menunjukkan sikap-sikap baik (seperti
bacaan do’a) yang diajarkan agama) terhadap orang yang
sedang beribadah
3. Mengucapkan salam dan kata-kata baik,
seperti
maaf, terima kasih pada situasi yang sesuai
II. Fisik-motorik
A. Motorik Kasar 1. Berjalan beberapa langkah 1. Berjalan sendiri tanpa jatuh
tanpa bantuan 2. Melompat di tempat
2. Naik turun tangga atau tempat 3. Naik turun tangga atau tempat yang lebih
yang lebih tinggi dengan tinggi dengan bantuan
merangkak 4. Berjalan mundur beberapa langkah
3. Dapat bangkit dari posisi duduk 5. Menarik dan mendorong benda yang
4. Melakukan gerak menendang bola ringan (kursi kecil)
5. Berguling ke segala arah 6. Melempar bola ke depan tanpa
6. Berjalan beberapa langkah kehilangan keseimbangan
tanpa bantuan 7. Menendang bola ke arah depan
8. Berdiri dengan satu kaki selama satu atau
dua detik
9. Berjongkok
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 12 – 18 bulan 18 – 24
bulan
B. 1. Membuat coretan bebas 1. Membuat garis vertikal atau horisontal
Motori 2. Menumpuk tiga kubus ke atas 2. Membalik halaman buku walaupun
k 3. Memegang gelas dengan dua tangan belum sempurna
Halus. 4. Memasukkan benda-benda 3. Menyobek kertas
ke dalam wadah
5. Menumpahkan benda-benda
dari wadah

D.Kesehatan dan 1. Berat badan sesuai standar usia 1. Berat badan sesuai standar usia
Perilaku 2. Tinggi badan sesuai standar usia 2. Tinggi badan sesuai standar usia
Keselamatan 3. Berat badan sesuai dengan 3. Berat badan sesuai dengan standar tinggi
standar tinggi badan badan
4. Lingkar kepala sesuai standar 4. Lingkar kepala sesuai standar pada usia
pada usia 5. Mencuci tangan sendiri
5. Mencuci tangan dengan bantuan 6. Makan dengan sendok walau belum rapi
6. Merespon larangan orangtua 7. Menggosok gigi dengan bantuan
namun masih memerlukan 8. Memegang tangan orang dewasa ketika
pengawasan dan bantuan di tempat umum
9. Mengenal beberapa penanda rasa sakit
(misal: menunjukkan rasa sakit pada bagian
badan
tertentu)
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 12 – 18 bulan 18 – 24
bulan
III. Kognitif
A.Belajar 1. Menyebut beberapa nama 1. Mempergunakan alat permainan dengan
dan benda, jenis makanan cara memainkannya tidak beraturan, seperti
Pemecaha 2. Menanyakan nama benda balok dipukul-pukul
n Masalah yang belum dikenal 2. Memahami gambar wajah orang
3. Mengenal beberapa warna 3. Memahami milik diri sendiri dan orang
dasar (merah, biru, kuning, lain seperti: milik saya, milik kamu
hijau) 4. Menyebutkan berbagai nama makanan
4. Menyebut nama sendiri dan dan rasanya (misal,garam-asin, gula-
orang- orang yang dikenal manis)

B.Berpikir Logis 1. Membedakan ukuran benda 1. Menyusun balok dari besar ke kecil
(besar- kecil) atau sebaliknya
2. Membedakan penampilan yang 2. Mengetahui akibat dari suatu perlakuannya
rapi atau tidak (misal: menarik taplak meja akan
3. Merangkai puzzle sederhana menjatuhkan barang-barang di atasnya)
3. Merangkai puzzle

C. Berpikir Menyebutkan bilangan tanpa Menyebutkan angka satu sampai lima


Simboli menggunakan jari dari 1 -10 dengan menggunakan jari
k tetapi masih suka ada yang
terlewat
IV. Bahasa
A. 1. Menunjuk bagian tubuh 1. Menaruh perhatian pada gambar-gambar
Memaham yang ditanyakan dalam buku
i Bahasa 2. Memahami tema cerita 2. Memahami kata-kata sederhana dari
yang didengar ucapan yang didengar
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 12 – 18 bulan 18 – 24
bulan

B. 1. Merespons pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan dengan kalimat pendek


Mengungkap dengan jawaban “Ya atau 2. Menyanyikan lagu sederhana
k an Bahasa Tidak” 3. Menyatakan keinginan dengan
2. Mengucapkan kalimat yang kalimat pendek
terdiri dari dua kata
V. Sosial-
Emosional 1. Menunjukkan reaksi marah 1. Mengekspresikan berbagai reaksi emosi
apabila merasa terganggu, seperti (senang, marah, takut, kecewa)
permainannya diambil 2. Menunjukkan reaksi menerima atau
2. Menunjukkan reaksi yang menolak kehadiran orang lain
berbeda terhadap orang yang 3. Bermain bersama teman dengan mainan
baru dikenal yang sama
3. Bermain bersama teman tetapi 4. Meniru perilaku orang dewasa yang
sibuk dengan mainannya sendiri pernah dilihatnya
4. Memperhatikan/mengamati 5. Makan dan minum sendir.
teman- temannya yang
beraktivitas
VI. Seni
A. Anak 1. Bisa menyanyikan lagu hanya 1. Anak mengenali musik dari program
mampu kata terakhir (misalnya, “burung audio visual yang disukai (radio, TV,
membedakan kakak komputer, laptop)
antara bunyi .....” anak hanya menyebutkan kata 2. Mendengar sesuatu dalam waktu yang lama
dan suara “tua”) 3. Secara berulang bermain dengan
2. Merespon berbagai macam alat permainan yang mengeluarkan
suara orang terdekat, musik, suara
atau lagu dengan 4. Anak tertawa saat mendengar humor yang lucu
menggoyangkan badan
3. Mengetahui suara binatang
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 12 – 18 bulan 18 – 24
bulan
4. Paham adanya perbedaan
suara/bahasa orang di sekitarnya
(terutama ibu dan orang
terdekatnya)

B. Tertarik Menirukan bunyi, suara, atau 1. Bertepuk tangan dan bergerak mengikuti
dengan musik dengan irama yang teratur irama dan birama
musik, 2. Bergumam lagu dengan 4 bait (misalnya,
lagu, atau lagu balonku, bintang kecil, burung kakak
nada tua)
bicara 3. Meniru suara binatang
tertentu 4. Menunjukkan suatu reaksi kalau dilarang
atau diperintah

C. Tertarik 1. Mencoret - coret 1. Menggambar dari beberapa garis


dengan karya 2. Mengusap dengan tangan pada 2. Membentuk suatu karya sederhana
seni dan kertas/kain dengan menggunakan (berbentuk bulat atau lonjong) dari plastisin
mencoba berbagai media (misal, media 3. Menyusun 4-6 balok membentuk suatu model
membuat bubur aci berwarna, cat air) 4. Bertepuk tangan dengan pola sederhana
suatu
gerakan yang
menimbulkan
bunyi
3. KELOMPOK USIA 2 – 4 TAHUN

Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan


Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
I. Nilai Agama
dan Moral 1. Mulai meniru gerakan 1. Mengetahui perilaku yang berlawanan
berdoa/sembahyang sesuai meskipun belum selalu dilakukan seperti
dengan agamanya pemahaman perilaku baik-buruk, benar-
2. Mulai memahami kapan salah, sopan-tidak sopan
mengucapkan salam, terima 2. Mengetahui arti kasih dan sayang
kasih, maaf, dsb kepada ciptaan Tuhan
3. Mulai meniru doa pendek sesuai
dengan agamanya

II. Fisik-motorik
A. Motorik Kasar 1. Berjalan sambil berjinjit 1. Berlari sambil membawa sesuatu yang
2. Melompat ke depan dan ringan (bola)
ke belakang dengan dua 2. Naik-turun tangga atau tempat yang
kaki lebih tinggi dengan kaki bergantian
3. Melempar dan menangkap bola 3. Meniti di atas papan yang cukup lebar
4. Menari mengikuti irama 4. Melompat turun dari ketinggian kurang
5. Naik-turun tangga atau tempat lebih 20 cm (di bawah tinggi lutut anak)
yang lebih tinggi/rendah 5. Meniru gerakan senam sederhana seperti
dengan berpegangan menirukan gerakan pohon, kelinci
melompat)
6. Berdiri dengan satu kaki
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
B. Motorik Halus 1. Meremas kertas atau kain 1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke
dengan menggerakkan lima jari dalam tempat penampung (mangkuk,
2. Melipat kain/kertas ember)
meskipun belum rapi/lurus 2. Memasukkan benda kecil ke dalam
3. Menggunting kertas tanpa pola botol (potongan lidi, kerikil, biji-bijian)
4. Koordinasi jari tangan cukup 3. Meronce benda yang cukup besar
baik untuk memegang benda 4. Menggunting kertas mengikuti pola garis
pipih seperti sikat gigi, sendok lurus

C. Kesehatan 1. Berat badan sesuai Tingkat usia 1. Berat badan sesuai Tingkat usia
dan Perilaku 2. Tinggi badan sesuai Tingkat usia 2. Tinggi badan sesuai Tingkat usia
Keselamatan 3. Berat badan sesuai dengan 3. Berat badan sesuai dengan standar
standar tinggi badan tinggi badan
4. Lingkar kepala sesuai Tingkat usia 4. Lingkar kepala sesuai Tingkat usia
5. Mencuci, membilas, dan 5. Membersihkan kotoran (ingus)
mengelap ketika cuci tangan tanpa 6. Menggosok gigi
bantuan 7. Memahami arti warna lampu lalu lintas
6. Memberitahu orang dewasa 8. Mengelap tangan dan muka sendiri
bila sakit 9. Memahami kalau berjalan di sebelah kiri
7. Mencuci atau mengganti
alat makan bila jatuh
III. Kognitif
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
A.Belajar 1. Melihat dan menyentuh benda 1. Paham bila ada bagian yang hilang dari
dan yang ditunjukkan oleh orang lain suatu pola gambar seperti pada gambar
Pemecaha 2. Meniru cara pemecahan wajah orang matanya tidak ada, mobil
n Masalah orang dewasa atau teman bannya copot, dsb
3. Konsentrasi dalam 2. Menyebutkan berbagai nama makanan
mengerjakan sesuatu tanpa dan rasanya (garam, gula atau cabai)
bantuan orangtua 3. Menyebutkan berbagai macam kegunaan
4. Mengeksplorasi sebab dan akibat dari benda
5. Mengikuti kebiasaan sehari- 4. Memahami persamaan antara dua benda
hari (mandi, makan, pergi ke 5. Memahami perbedaan antara dua hal dari
sekolah) jenis yang sama seperti membedakan antara
buah rambutan dan pisang; perbedaan
antara ayam dan kucing
6. Bereksperimen dengan bahan
menggunakan cara baru
7. Mengerjakan tugas sampai selesai
8. Menjawab apa yang akan terjadi
selanjutnya dari berbagai kemungkinan
9. Menyebutkan bilangan angka 1-10
10. Mengenal beberapa huruf atau abjad
tertentu dari A-z yang pernah dilihatnya
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun

B. Berpikir Logis 1. Menyebut bagian-bagian 1. Menempatkan benda dalam urutan


suatu gambar seperti gambar ukuran (paling kecil-paling besar)
wajah orang, mobil, binatang, 2. Mulai mengikuti pola tepuk tangan
dsb 3. Mengenal konsep banyak dan sedikit
2. Mengenal bagian-bagian 4. Mengenali alasan mengapa ada sesuatu
tubuh (lima bagian) yang tidak masuk dalam kelompok
3. Memahami konsep ukuran tertentu
(besar- kecil, panjang-pendek) 5. Menjelaskan model/karya yang dibuatnya
4. Mengenal tiga macam bentuk

5. Mulai mengenal pola


6. Memahami simbol angka
dan maknanya

C. Berfikir 1. Meniru perilaku orang lain 1. Menyebutkan peran dan tugasnya (misal,
Simbolik dalam menggunakan barang koki tugasnya memasak)
2. Memberikan nama atas karya 2. Menggambar atau membentuk sesuatu
yang dibuat konstruksi yang mendeskripsikan
3. Melakukan aktivitas seperti sesuatu yang spesifik
kondisi nyata (misal: memegang 3. Melakukan aktivitas bersama teman
gagang telpon) dengan terencana (bermain berkelompok
dengan memainkan peran tertentu seperti
yang telah direncanakan)
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
IV. Bahasa
A. 1. Memainkan kata/suara yang 1. Pura-pura membaca cerita bergambar
Memahami didengar dan diucapkan dalam buku dengan kata-kata sendiri
Bahasa berulang- ulang 2. Mulai memahami dua perintah yang
2. Hafal beberapa lagu diberikan bersamaan contoh: ambil mainan
anak sederhana di atas meja lalu berikan kepada ibu
3. Memahami pengasuh atau pendidik
cerita/dongeng sederhana
4. Memahami perintah
sederhana seperti letakkan
mainan di atas meja, ambil
mainan dari dalam
kotak

B. 1. Menggunakan kata tanya 1. Mulai menyatakan keinginan dengan


Mengungkapka dengan tepat (apa, siapa, mengucapkan kalimat sederhana (6
n Bahasa. bagaimana, mengapa, dimana). kata)
2. Menggunakan 3 atau 4 kata 2. Mulai menceritakan pengalaman yang
untuk memenuhi kebutuhannya dialami dengan cerita sederhana
(misal, mau minum air putih)
V. Sosial-
emosional 1. Memberi salam setiap mau pergi 1. Mengikuti aktivitas dalam suatu
A. Kesadaran Diri 2. Memberi rekasi percaya pada kegiatan besar (misal: piknik)
orang dewasa 2. Meniru apa yang dilakukan orang dewasa
3. Menyatakan perasaan 3. Bereaksi terhadap hal-hal yang tidak
terhadap anak lain benar (marah bila diganggu)
4. Mengatakan perasaan secara verbal
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
4. Berbagi peran dalam suatu
permainan (misal: menjadi
dokter, perawat, pasien)

B. Tanggungjawab 1. Mulai bisa mengungkapkan 1. Mulai bisa melakukan buang air kecil
Diri dan Orang ketika ingin buang air kecil dan tanpa bantuan.
lain buang air besar 2. Bersabar menunggu gilira.
2. Mulai memahami hak orang 3. Mulai menunjukkan sikap toleran
lain (harus antri, menunggu sehingga dapat bekerja dalam kelompo.
giliran. 4. Mulai menghargai orang lain.
3. Mulai menunjukkan sikap 5. Mulai menunjukkan ekspresi menyesal
berbagi, membantu, bekerja ketika melakukan kesalahan
bersam.

C. Perilaku Prososial 1. Bermain secara kooperatif 1. Membangun kerjasama


dalam kelompok 2. Memahami adanya perbedaan
2. Peduli dengan orang lain perasaan (teman takut, saya tidak)
(tersenyum, menanggapi 3. Meminjam dan meminjamkan mainan
bicara)
3. Membagi pengalaman yang
benar dan salah pada orang lain
4. Bermain bersama
berdasarkan aturan tertentu
VI. Seni
A. Anak mampu Memperhatikan dan mengenali 1. Mengenali berbagai macam suara
suara yang bernyanyi atau
membedakan berbicara dari kendaraan
antara bunyi 2. Meminta untuk diperdengarkan lagu favorit
dan
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
suara secara berulang

B. Tertarik dengan 1. Menyanyi sampai tuntas 1. Mendengarkan atau menyanyikan lagu


kegiatan musik, dengan irama yang benar 2. Menggerakkan tubuh sesuai irama
gerakan orang, (nyanyian pendek atau 4 3. Bertepuk tangan sesuai irama musik
hewan maupun bait) 4. Meniru aktivitas orang baik secara
tumbuhan 2. Menyanyikan lebih dari 3 lagu langsung maupun melalui media. (misal,
dengan irama yang yang benar cara minum/cara bicara/perilaku seperti
sampai tuntas (nyanyian ibu)
pendek atau 4 bait) 5. Bertepuk tangan dengan pola yang
3. Bersama teman- berirama (misalnya bertepuk tangan
teman menyanyikan sambil mengikuti irama nyanyian)
lagu
4. Bernyanyi mengikuti irama
dengan bertepuk tangan atau
menghentakkan kaki
5. Meniru gerakan berbagai binatang
6. Paham bila orang terdekatnya
(ibu) menegur
7. Mencontoh gerakan orang lain
8. Bertepuk tangan sesuai irama
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun

C. Tertarik dengan 1. Menggambar benda-benda 1. Menggambar dengan menggunakan


kegiatan atau lebih spesifik beragam media (cat air, spidol, alat
karya seni 2. Mengamati dan membedakan menggambar) dan cara (seperti finger
benda di sekitarnya yang di dalam painting, cat air, dll)
rumah 2. Membentuk sesuatu dengan plastisin
3. Mengamati dan membedakan benda
di sekitarnya yang di luar rumah
4. KELOMPOK USIA 4 –6 TAHUN

Tingkat Pencapaian Perkembangan


Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
I. Nilai Agama
dan Moral 1. Mengetahui agama yang dianutnya 1. Mengenal agama yang dianut
2. Meniru gerakan beribadah 2. Mengerjakan ibadah
dengan urutan yang benar 3. Berperilaku jujur, penolong, sopan,
3. Mengucapkan doa sebelum hormat, sportif, dsb
dan/atau sesudah melakukan 4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
sesuatu 5. Mengetahui hari besar agama
4. Mengenal perilaku baik/sopan 6. Menghormati (toleransi) agama orang lain
dan buruk
5. Membiasakan diri berperilaku baik
6. Mengucapkan salam dan
membalas salam
II. Fisik-
motorik 1. Menirukan gerakan binatang, 1. Melakukan gerakan tubuh secara
A. Motorik Kasar pohon tertiup angin, pesawat terkoordinasi untuk melatih
terbang, dsb kelenturan, keseimbangan, dan
2. Melakukan gerakan kelincahan
menggantung (bergelayut) 2. Melakukan koordinasi gerakan mata-kaki-
3. Melakukan gerakan tangan-kepala dalam menirukan tarian
melompat, meloncat, dan atau senam
berlari secara terkoordinasi 3. Melakukan permainan fisik dengan aturan
4. Melempar sesuatu secara terarah 4. Terampil menggunakan tangan kanan
5. Menangkap sesuatu secara tepat dan kiri
6. Melakukan gerakan antisipasi 5. Melakukan kegiatan kebersihan diri
7. Menendang sesuatu secara terarah
8. Memanfaatkan alat permainan di
luar kelas
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun

B. Motorik Halus 1. Membuat garis vertikal, 1. Menggambar sesuai gagasannya


horizontal, lengkung kiri/kanan, 2. Meniru bentuk
miring kiri/kanan, dan lingkaran 3. Melakukan eksplorasi dengan
2. Menjiplak bentuk berbagai media dan kegiatan
3. Mengkoordinasikan mata dan 4. Menggunakan alat tulis dan alat
tangan untuk melakukan gerakan makan dengan benar
yang rumit 5. Menggunting sesuai dengan pola
4. Melakukan gerakan manipulatif 6. Menempel gambar dengan tepat
untuk menghasilkan suatu bentuk 7. Mengekspresikan diri melalui
dengan menggunakan berbagai gerakan menggambar secara rinci
media
5. Mengekspresikan diri dengan
berkarya seni menggunakan
berbagai media
6. Mengontrol gerakan tangan yang
meggunakan otot halus
(menjumput, mengelus, mencolek,
mengepal, memelintir, memilin,
memeras)
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun

C.Kesehatan dan 1. Berat badan sesuai tingkat usia 1. Berat badan sesuai tingkat usia
Perilaku 2. Tinggi badan sesuai tingkat usia 2. Tinggi badan sesuai standar usia
Keselamatan 3. Berat badan sesuai dengan 3. Berat badan sesuai dengan standar tinggi
standar tinggi badan badan
4. Lingkar kepala sesuai tingkat usia 4. Lingkar kepala sesuai tingkat usia
5. Menggunakan toilet (penggunaan 5. Menutup hidung dan mulut (misal,
air, membersihkan diri) dengan ketika batuk dan bersin)
bantuan minimal 6. Membersihkan, dan membereskan
6. Memahami berbagai alarm tempat bermain
bahaya (kebakaran, banjir, 7. Mengetahui situasi yang
gempa) membahayakan diri
7. Mengenal rambu lalu lintas yang 8. Memahami tata cara menyebrang
ada di jalan 9. Mengenal kebiasaan buruk bagi
kesehatan (rokok, minuman keras)
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
IV. Kognitif
A. Belajar 1. Mengenal benda berdasarkan fungsi 1. Menunjukkan aktivitas yang bersifat
dan (pisau untuk memotong, pensil eksploratif dan menyelidik (seperti: apa
Pemecaha untuk menulis) yang terjadi ketika air ditumpahkan)
n Masalah 2. Menggunakan benda-benda 2. Memecahkan masalah sederhana
sebagai permainan simbolik (kursi dalam kehidupan sehari-hari dengan
sebagai mobil) cara yang fleksibel dan diterima sosial
3. Mengenal konsep sederhana dalam 3. Menerapkan pengetahuan atau
kehidupan sehari-hari (gerimis, pengalaman dalam konteks yang baru
hujan, gelap, terang, temaram, dsb) 4. Menunjukkan sikap kreatif dalam
4. Mengetahui konsep banyak menyelesaikan masalah (ide, gagasan
dan sedikit di luar kebiasaan)
5. Mengkreasikan sesuatu sesuai
dengan idenya sendiri yang terkait
dengan berbagai pemecahan
masalah
6. Mengamati benda dan gejala
dengan rasa ingin tahu
7. Mengenal pola kegiatan
dan menyadari pentingnya
waktu
8. Memahami posisi/kedudukan
dalam keluarga, ruang, lingkungan
sosial (misal: sebagai peserta
didik/anak/teman)
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun

B. Berfikir Logis 1. Mengklasifikasikan benda 1. Mengenal perbedaan berdasarkan


berdasarkan fungsi, bentuk ukuran: “lebih dari”; “kurang dari”; dan
atau warna atau ukuran “paling/ter”
2. Mengenal gejala sebab-akibat 2. Menunjukkan inisiatif dalam memilih
yang terkait dengan dirinya tema permainan (seperti: ”ayo kita
3. Mengklasifikasikan benda ke bermain pura-pura seperti burung”)
dalam kelompok yang sama atau 3. Menyusun perencanaan kegiatan yang
kelompok yang sejenis atau akan dilakukan
kelompok yang berpasangan 4. Mengenal sebab-akibat tentang
dengan 2 variasi lingkungannya (angin
4. Mengenal pola (misal, AB-AB bertiupmenyebabkan daun bergerak, air
dan ABC-ABC) dan dapat menyebabkan sesuatu menjadi
mengulanginya basah)
5. Mengurutkan benda berdasarkan 5. Mengklasifikasikan benda
5 seriasi ukuran atau warna berdasarkan warna, bentuk, dan
ukuran (3 variasi)
6. Mengklasifikasikan benda yang lebih
banyak ke dalam kelompok yang sama
atau kelompok yang sejenis, atau
kelompok berpasangan yang lebih dari 2
variasi
7. Mengenal pola ABCD-ABCD
8. Mengurutkan benda berdasarkan
ukuran dari paling kecil ke paling besar
atau sebaliknya
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun

C. Berfikir Simbolik 1. Membilang banyak benda satu 1. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
sampai sepuluh 2. Menggunakan lambang bilangan
2. Mengenal konsep bilangan untuk menghitung
3. Mengenal lambang bilangan 3. Mencocokkan bilangan dengan
4. Mengenal lambang huruf lambang bilangan
4. Mengenal berbagai macam lambang
huruf vokal dan konsonan
5. Merepresentasikan berbagai macam
benda dalam bentuk gambar atau tulisan
(ada benda pensil yang diikuti tulisan
dan gambar pensil)

II. Bahasa
A. 1. Menyimak perkataan orang lain 1. Mengerti beberapa perintah
Memaham (bahasa ibu atau bahasa secara bersamaan
i bahasa lainnya) 2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks
2. Mengerti dua perintah yang 3. Memahami aturan dalam suatu permainan
diberikan bersamaan 4. Senang dan menghargai bacaan
3. Memahami cerita yang dibacakan
4. Mengenal perbendaharaan kata
mengenai kata sifat (nakal, pelit,
baik hati, berani, baik, jelek, dsb)
5. Mendengar dan membedakan
bunyi- bunyian dalam Bahasa
Indonesia (contoh, bunyi dan
ucapan harus
sama)
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
B. 1. Mengulang kalimat sederhana 1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks
Mengungkapka 2. Bertanya dengan kalimat yang benar 2. Menyebutkan kelompok gambar
n Bahasa 3. Menjawab pertanyaan yang memiliki bunyi yang sama
sesuai pertanyaan 3. Berkomunikasi secara lisan, memiliki
4. Mengungkapkan perasaan dengan perbendaharaan kata, serta mengenal
kata sifat (baik, senang, nakal, simbol-simbol untuk persiapan
pelit, baik hati, berani, baik, jelek, membaca, menulis dan berhitung
dsb) 4. Menyusun kalimat sederhana dalam
5. Menyebutkan kata-kata yang struktur lengkap (pokok kalimat-
dikenal predikat- keterangan)
6. Mengutarakan pendapat 5. Memiliki lebih banyak kata-kata
kepada orang lain untuk mengekpresikan ide pada
7. Menyatakan alasan orang lain
terhadap sesuatu yang 6. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng
diinginkan atau yang telah diperdengarkan
ketidaksetujuan 7. Menunjukkkan pemahaman konsep-
8. Menceritakan kembali konsep dalam buku cerita
cerita/dongeng yang
pernah didengar
9. Memperkaya perbendaharaan kata
10. Berpartisipasi dalam percakapan

C. Keaksaraan 1. Mengenal simbol-simbol 1. Menyebutkan simbol-simbol huruf


2. Mengenal suara–suara yang dikenal
hewan/benda yang ada di 2. Mengenal suara huruf awal dari
sekitarnya nama benda-benda yang ada di
3. Membuat coretan yang bermakna sekitarnya
4. Meniru (menuliskan dan 3. Menyebutkan kelompok gambar yang
mengucapkan) huruf A-Z memiliki bunyi/huruf awal yang
sama.
4. Memahami hubungan antara bunyi
dan bentuk huruf
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
5. Membaca nama sendiri
6. Menuliskan nama sendiri
7. Memahami arti kata dalam cerita

V. Sosial-
emosional 1. Menunjukkan sikap mandiri 1. Memperlihatkan kemampuan diri
A. Kesadaran Diri dalam memilih kegiatan untuk menyesuaikan dengan situasi
2. Mengendalikan perasaan 2. Memperlihatkan kehati-hatian kepada
3. Menunjukkan rasa percaya diri orang yang belum dikenal (menumbuhkan
4. Memahami peraturan dan disiplin kepercayaan pada orang dewasa yang
5. Memiliki sikap gigih (tidak tepat)
mudah menyerah) 3. Mengenal perasaan sendiri dan
6. Bangga terhadap hasil karya sendiri mengelolanya secara wajar
(mengendalikan
diri secara wajar)

B. Rasa tanggung 1. Menjaga diri sendiri 1. Tahu akan hak nya


jawab untuk diri dari lingkungannya 2. Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan)
sendiri dan 2. Menghargai keunggulan orang lain 3. Mengatur diri sendiri
orang lain 3. Mau berbagi, menolong, 4. Bertanggung jawab atas perilakunya
dan membantu teman untuk kebaikan diri sendiri
C. Perilaku Prososial1. Menunjukan antusiasme dalam 1. Bermain dengan teman sebaya
melakukan permainan kompetitif 2. Mengetahui perasaan temannya
secara positif dan merespon secara wajar
3. Berbagi dengan orang lain
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
2. Menaati aturan yang berlaku 4. Menghargai hak/pendapat/karya orang lain
dalam suatu permainan 5. Menggunakan cara yang diterima secara
3. Menghargai orang lain sosial dalam menyelesaikan masalah
4. Menunjukkan rasa empati (menggunakan fikiran untuk
menyelesaikan masalah)
6. Bersikap kooperatif dengan teman
7. Menunjukkan sikap toleran
8. Mengekspresikan emosi yang sesuai
dengan kondisi yang ada (senang-sedih-
antusias dsb)
9. Mengenal tata krama dan sopan santun
sesuai dengan nilai sosial budaya
setempat
VI. Seni
A. Anak mampu 1. Senang mendengarkan berbagai 1. Anak bersenandung atau bernyanyi
menikmati macam musik atau lagu sambil mengerjakan sesuatu
berbagai kesukaannya 2. Memainkan alat
alunan lagu 2. Memainkan alat musik/instrumen/benda bersama
atau suara musik/instrumen/benda yang teman
dapat membentuk irama yang
teratur
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
B. Tertarik 1. Memilih jenis lagu yang disukai 1. Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar
dengan 2. Bernyanyi sendiri 2. Menggunakan berbagai macam alat
kegiatan seni 3. Menggunakan imajinasi musik tradisional maupun alat musik
untuk mencerminkan lain untuk menirukan suatu irama atau
perasaan dalam sebuah peran lagu tertentu
3. Bermain drama sederhana
4. Membedakan peran fantasi
dan kenyataan 4. Menggambar berbagai macam bentuk
5. Menggunakan dialog, perilaku, yang beragam
dan berbagai materi dalam 5. Melukis dengan berbagai cara dan objek
menceritakan suatu cerita 6. Membuat karya seperti bentuk
6. Mengekspresikan gerakan sesungguhnya dengan berbagai
dengan irama yang bervariasi bahan (kertas, plastisin, balok, dll)
7. Menggambar objek di sekitarnya
8. Membentuk berdasarkan objek
yang dilihatnya (mis. dengan
plastisin, tanah liat)
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
9. Mendeskripsikan sesuatu (seperti
binatang) dengan ekspresif yang
berirama (contoh, anak
menceritakan gajah dengan gerak
dan mimik tertentu)
10. Mengkombinasikan berbagai
warna ketika menggambar atau
mewarnai

MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,

MOHAMMAD NUH
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Kepala Biro Direktur
Ketua BSNP Sekretaris Jenderal
Hukum dan Jenderal
Organisasi PAUDNI
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 137 TAHUN 2014
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU

PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU

PAUD

Kompetensi Sub
Kompetensi
I. Pedagogik

A. Mengorganisasikan aspek perkembangan 1. Menelaah aspek perkembangan sesuai dengan


sesuai dengan karakteristik anak usia karakteristik anak usia dini
dini
2. Mengelompokkan anak usia dini sesuai dengan
kebutuhan pada berbagai aspek perkembangan
3. Mengidentifikasi kemampuan awal anak usia dini
dalam berbagai bidang pengembangan
4. Mengidentifikasi kesulitan anak usia dani dalam
berbagai bidang Pengembangan
Kompetensi Sub
Kompetensi
B. Menganalisis teori bermain sesuai aspek 1. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip
dan tahapan perkembangan, bermain sambil belajar yang mendidik yang terkait dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat berbagai bidang pengembangan di PAUD
anak usia dini
2. Menelaah teori pembelajaran dalam konteks bermain dan
belajar yang sesuai dengan kebutuhan aspek
perkembangan anak usia dini
3. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik, sesuai
kebutuhan anak usia dini, dan bemakna, yang terkait dengan
berbagai bidang pengembangan di PAUD
4. Merancang kegiatan bermain sebagai bentuk
pembelajaran yang mendidik pada anak usia dini

C. Merancang kegiatan pengembangan 1. Menyusun isi program pengembangan anak sesuai


anak usia dini berdasarkan kurikulum dengan tema dan kebutuhan anak usia dini pada
berbagai aspek perkembangan
2. Membuat rancangan kegiatan bermain dalam bentuk
program tahunan, semester, mingguan, dan harian
Kompetensi Sub
Kompetensi
D.Menyelenggarakan kegiatan 1. Memilih prinsip-prinsip pengembangan yang mendidik
pengembangan yang dan menyenangkan
mendidik
2. Merancang kegiatan pengembangan yang mendidik dan
lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, maupun
luar kelas
3. Menerapkan kegiatan bermain yang bersifat holistik,
autentik, dan bermakna

E. Memanfaatkan teknologi, informasi 1. Memilih teknologi informasi dan komunikasi serta bahan
dan komunikasi untuk kepentingan ajar yang sesuai dengan kegiatan pengembangan anak usia
penyelenggaraan kegiatan dini
pengembangan yang mendidik
2. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan yang
mendidik
F. Mengembangkan potensi anak usia dini 1. Memilih sarana kegiatan dan sumber belajar
untuk pengaktualisasian diri pengembangan anak usia dini
2. Membuat media kegiatan pengembangan anak usia dini
3. Mengembangkan potensi dan kreatifitas anak usia dini
melalui kegiatan bermain sambil belajar

G.Berkomunikasi secara efektif, empatik,1. Memilih berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik
dan santun dan santun dengan anak usia dini
Kompetensi Sub
Kompetensi
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
anak usia dini

H.Menyelenggarakan dan membuat Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan
laporan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar anak usia dini
hasil belajar anak usia dini

I. Menentukan lingkup sasaran asesmen 1. Memilih pendekatan, metode dan teknik asesmen proses
proses dan hasil pembelajaran pada dan hasil kegiatan pengembangan pada anak usia dini
anak usia dini
2. Menggunakan prinsip dan prosedur asesmen proses dan
hasil kegiatan pengembangan anak usia dini
3. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar
secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai
instrumen
4. Menentukan tingkat capaian perkembangan anak usia dini
5. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar
untuk berbagai tujuan
6. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar
J. Menggunakan hasil penilaian, 1. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi
pengembangan dan evaluasi program untuk kesinambungan belajar anak usia dini
untuk kepentingan pengembangan
2. Melaksanakan program remedial dan pengayaan
anak usia dini
Kompetensi Sub
Kompetensi

3. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi


pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
4. Mengomunikasikan hasil penilaian pengembangan dan
evaluasi program kepada pemangku kepentingan
K. Melakukan tindakan reflektif, korektif 1. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pengembangan
dan inovatif dalam meningkatkan anak usia dini yang telah dilaksanakan
kualitas proses dan hasil
2. Meningkatkan kualitas pengembangan anak usia dini
pengembangan anak usia dini
melalui penelitian tindakan kelas
3. Melakukan penelitian tindakan kelas

II. Kepribadian

A. Bertindak sesuai dengan norma, agama, 1. Menghargai peserta didik tanpa membedakan agama
hukum, sosial, dan kebudayaan yang dianut, suku, adat-istiadat, status sosial, daerah
nasional Indonesia asal, dan jenis kelamin
2. Bersikap sesuai dengan agama yang dianut, hukum, sosial,
dan norma yang berlaku dalam masyarakat, serta
kebudayaan nasional Indonesia yang beragam
Kompetensi Sub
Kompetensi
B. Menampilkan diri sebagai pribadi yang 1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tegas, toleran
jujur, berakhlak mulia, dan teladan dan bertanggungjawab
bagi anak usia dini dan masyarakat
2. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan ketakwaan
dan akhlak mulia
3. Menunjukkan perilaku yang dapat diteladani oleh anak
usia dini, teman sejawat, dan anggota masyarakat

C. Menampilkan diri sebagai pribadi 1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil
yang mantap, stabil, dewasa, arif,
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif,
bijaksana, dan berwibawa
bijaksana dan berwibawa

D. Menunjukkan etos kerja, 1. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi
tanggungjawab yang tinggi, rasa percaya
2. Menunjukkan rasa percaya diri dan bangga menjadi guru
diri, dan bangga menjadi guru
3. Menunjukkan kerja yang profesional baik secara
mandiri maupun kolaboratif

E. Menjunjung tinggi kode etik guru 1. Menerapkan kode etik guru


2. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kode etik guru
Kompetensi Sub
Kompetensi
III. Profesional

A. Mengembangkan materi, struktur, dan 1. Menelaah konsep dasar keilmuan bidang matematika,
konsep bidang keilmuan yang sains, bahasa, studi sosial, seni dan agama yang sesuai
mendukung serta sejalan dengan dengan kebutuhan, tahapan perkembangan dan
kebutuhan dan tahapan psikomotorik anak usia dini
perkembangan anak usia dini
2. Mengorganisasikan konsep dasar keilmuan sebagai
alat, aktivitas dan konten dalam pengembangan anak
usia dini
B. Merancang berbagai kegiatan 1. Merumuskan tujuan setiap kegiatan pengembangan
pengembangan secara kreatif sesuai
2. Menganalisis perkembangan anak usia dini dalam
dengan tahapan perkembangan anak
setiap bidang pengembangan
usia dini
3. Memilih materi berbagai kegiatan pengembangan
sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia dini
4. Mengorganisasikan kegiatan pengembangan secara
kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia
dini
C. Mengembangkan keprofesionalan secara 1. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara
berkelanjutan dengan melakukan terus menerus
tindakan reflektif
2. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka
peningkatan keprofesionalan
Kompetensi Sub
Kompetensi
IV. Sosial

A. Bersikap inklusif, bertindak objektif, 1. Bersikap inklusif dan objektif terhadap anak usia dini,
serta tidak diskriminatif karena teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan
pertimbangan jenis kelamin, agama, pembelajaran
ras, suku, kondisi fisik, latar belakang
2. Bersikap tidak diskriminatif terhadap anak usia dini,
keluarga, dan status sosial ekonomi
teman sejawat, orang tua, dan masyarakat lingkungan
sekolah
B. Berkomunikasi secara efektif, empatik, 1. Membangun komunikasi dengan teman sejawat dan
dan santun dengan sesama pendidik, komunitas lainnya secara santun, empatik, dan efektif
tenaga kependidikan, orang tua, dan
2. Membangun kerja sama dengan orang tua dan
masyarakat
masyarakat dalam program pengembangan anak usia dini

C. Beradaptasi dalam keanekaragaman 1. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam


sosial budaya bangsa Indonesia rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik,
termasuk memahami budaya daerah setempat
2. Melaksanakan berbagai program peningkatan kualitas
pendidikan berbasis keanekaragaman sosial budaya
Indonesia
D. Membangun komunikasi profesi Menggunakan beragam media dan komunitas profesi dalam
berkomunikasi dengan rekan seprofesi
2 KOMPETENSI GURU PENDAMPING

Kompetensi Sub
kompetensi
I. Pedagogik

A. Merencanakan kegiatan 1. Menyusun rencana kegiatan tahunan, semesteran,


program pendidikan, bulanan, mingguan, dan harian
pengasuhan, dan perlindungan
2. Menetapkan kegiatan bermain yang mendukung
tingkat pencapaian perkembangan anak
3. Merencanakan kegiatan pendidikan, pengasuhan dan
perlindungan yang disusun berdasarkan kelompok
usia

B. Melaksanakan proses pendidikan, 1. Mengelola kegiatan sesuai dengan rencana yang


pengasuhan, dan perlindungan disusun berdasarkan kelompok usia
2. Menggunakan metode pembelajaran melalui bermain
sesuai dengan karakteristik anak
3. Memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan
kegiatan dan kondisi anak
4. Memberikan motivasi untuk meningkatkan keterlibatan
anak dalam kegiatan
5. Memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan anak
6. Memberikan perlindungan sesuai usia dan kebutuhan anak
Kompetensi Sub
kompetensi
C. Melaksanakan penilaian terhadap 1. Memilih cara-cara penilaian yang sesuai dengan tujuan
proses dan hasil pendidikan, yang akan dicapai
pengasuhan, dan perlindungan
2. Melalukan kegiatan penilaian sesuai dengan cara-cara yang
telah ditetapkan
3. Mengolah hasil penilaian
4. Menggunakan hasil-hasil penilaian untuk berbagai
kepentingan pendidikan
5. Mendokumentasikan hasil-hasil penilaian
II. Kompetensi Kepribadian

A. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan 1. Menyayangi anak secara tulus


kebutuhan psikologis anak
2. Berperilaku sabar, tenang, ceria, serta penuh perhatian
3. Memiliki kepekaan dan responsif terhadap perilaku anak
4. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif,
dan bijaksana
5. Berpenampilan bersih, sehat, dan rapi
6. Berperilaku sopan santun, menghargai, dan
melindungi anak

B. Bersikap dan berperilaku tepat 1. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan
sesuai dengan norma agama, yang dianut, suku, budaya, dan jender
budaya dan keyakinan anak
Kompetensi Sub
kompetensi
2. Bersikap tepatsesuai dengan norma agama yang dianut,
hukum, dan norma sosial yang berlaku dalam
masyarakat
3. Mengembangkan sikap anak didik untuk
menghargai agama dan budaya lain
C. Menampilkan diri sebagai pribadi 1. Berperilaku jujur
yang berbudi pekerti luhur
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Berperilaku sebagai teladan

III. Kompetensi Profesional

A. Memahami tahapan 1. Memahami kesinambungan tingkat perkembangan


perkembangan anak anak usia lahir 6 tahun
2. Memahami standar tingkat pencapaian
perkembangan anak
3. Memahami bahwa setiap anak mempunyai
tingkat kecepatan pencapaian perkembangan
yang berbeda
4. Memahami faktor penghambat dan pendukung
tingkat pencapaian perkembangan

B. Memahami pertumbuhandan 1. Memahami aspek-aspek perkembangan fisik-


perkembangan anak motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, moral
agama dan seni
2. Memahami faktor-faktor yang menghambat
dan mendukung aspek-aspek perkembangan
di atas
Kompetensi Sub
kompetensi
3. Memahami tanda-tanda kelainan pada tiap
aspek pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Mengenal kebutuhan gizi anak dan makanan yang
aman sesuai dengan usia
5. Memahami cara memantau status gizi, kesehatan
dan keselamatan anak
6. Mengetahui pola asuh yang sesuai dengan usia anak
7. Mengenal keunikan anak

C. Memahami pemberian 1. Mengenal cara-cara pemberian rangsangan dalam


rangsangan pendidikan, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan
pengasuhan, dan perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi
2. Memiliki keterampilan dalam melakukan
pemberian rangsangan pada setiap aspek
perkembangan
3. Memiliki ketrampilan dalam pengasuhan dan
perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi

D. Membangun kerjasama 1. Mengenal faktor-faktor pengasuhan anak, sosial ekonomi


dengan orang tua dalam keluarga, dan sosial kemasyarakatan yang mendukung
pendidikan, pengasuhan, dan dan menghambat perkembangan anak
perlindungan anak
2. Mengkomunikasikan program program PAUD
(pengasuhan, pembelajaran, dan perlidungan anak) kepada
orang tua
Kompetensi Sub
kompetensi
3. Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam program
di satuan/program PAUD
4. Meningkatkan kesinambungan progran PAUD
dengan lingkungan keluarga
E. Berkomunikasi secara efektif 1. Berkomunikasi secara empatik dengan orang tua peserta didik
2. Berkomunikasi efektif dan empatik dengan anak didik,
baik secara fisik, verbal maupun non verbal

IV. Sosial

A. Beradaptasi dengan lingkungan 1. Menyesuaikan diri dengan teman sejawat


2. Menaati aturan lembaga
3. Menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar
4. Akomodatif terhadap anak didik, orang tua, teman
sejawat dari berbagai latar belakang budaya dan sosial
ekonomi

B. Berkomunikasi secara efektif 1. Berkomunikasi secara empatik dengan orang tua


peserta didik
2. Berkomunikasi efektif dan empatik dengan anak didik,
baik secara fisik, verbal maupun non verbal
3. KOMPETENSI GURU PENDAMPING MUDA

Kompetensi Indikator
A. Memahami dasar-dasar pengasuhan 1. Memahami peran pengasuhan terhadap pertumbuhan
dan perkembangan anak
2. Memahami pola makan dan kebutuhan gizi masing-
masing anak
3. Memahami layanan dasar kebersihan anak dan lingkungan
4. Memahami layanan dasar kesehatan anak dan diri sendiri
5. Memahami layanan dasar perlindungan
6. Memahami tugas dan kewenangan dalam membantu guru
dan guru pendamping
B. Terampil melaksanakan pengasuhan 1. Terampil dalam pemberian minum dan makan anak
2. Terampil dalam melakukan perawatan kebersihan diri dan
anak
3. Terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan
non verbal dengan anak
4. Mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak
5. Terampil merawat kebersihan lingkungan fasilitas bermain
anak
6. Terampil dalam melindungi anak
7. Terampil bekomunikasi efektif dan empatik dengan anak
8. Terampil bernyanyi dan mendongeng
C. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan 1. Menyayangi anak secara tulus
Kompetensi Indikator
kebutuhan psikologis anak 2. Berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian,
serta melindungi anak
3. Memiliki kepekaan dan responsif dalam menyikapi perilaku
anak
4. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif,
dan bertanggung jawab
5. Berpenampilan sederhana, rapi, bersih, dan sehat
6. Berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang
tua anak

MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,

MOHAMMAD NUH
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Kepala Biro Direktur
Ketua BSNP Sekretaris Jenderal
Hukum dan Jenderal
Organisasi PAUDNI
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 137 TAHUN
2014 TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN


1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
A. Kepribadian 1. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan bagi masyarakat
dan pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan
2. Menunjukkan tanggung jawab dan komitmen dalam
melaksanakan tugas profesinya sebagai penilik
3. Menunjukkan kreativitas dalam bekerja dan mengatasi masalah
yang berkaitan dengan tugas-tugas penilik
4. Menunjukkan rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang
pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
menunjang tugas pokok dan tanggungjawabnya
5. Menunjukkan motivasi dan etos kerja yang menggambarkan
perubahan pola pikir (mindset) dalam peningkatan mutu pendidikan
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
B. Sosial 1. Memahami karakteristik sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat setempat
2. Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi penilik
3. Mampu berperan serta dalam kegiatan organisasi profesi penilik
dan organisasi profesi lainnya
4. Memiliki kepekaan terhadap berbagai masalah yang terjadi
pada masyarakat setempat
5. Menguasai masalah sosial kemasyarakatan dan cara pemecahannya

C. 1. Menguasai fungsi-fungsi manajemen pendidikan


Supervis dalam penyelenggaraan satuan/program PAUD
i
2. Menguasai konsep, prinsip, metode dan teknik supervisi
Manajeri
pendidikan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
al
satuan/program PAUD
3. Menguasai teknik penyusunan rancangan dan
pelaksanaan pengendalian mutu dan evaluasi dampak
program PAUD
4. Menguasai metode dan instrumen kerja untuk melaksanakan
tugas pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PAUD
5. Membina pendidik dan tenaga kependidikan pada
satuan/pogram PAUD berdasarkan prinsip-prinsip manajemen
supervisi
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
6. Memahami pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan dan
memanfaatkan hasilnya untuk membantu sekolah dalam memper-
siapkan evaluasi diri sekolah, akreditasi sekolah dan peningkatan
mutu sekolah
7. Menganalisis data hasil supervisi manajerial secara komprehensif
8. Menyusun laporan hasil supervisi manajerial secara komprehensif
dan bermakna
9. Mengomunikasikan hasil supervisi manajerial kepada kepala
sekolah dalam rangka peningkatan mutu manajemen sekolah

D. Penelitian 1. Menerapkan pendekatan, metode, jenis dan prosedur penelitian


dan untuk mengembangkan program PAUD
Pengembang
2. Menentukan masalah yang penting untuk diteliti terkait dengan
an
tugas kepengawasan dan pengembangan karir sebagai penilik
3. Menyusun karya tulis ilmiah berbasis penelitian dan non-
penelitian bidang PAUD
4. Menerapkan langkah dan prosedur pelaksanaan penelitian tindakan
5. Menerapkan teknik penyusunan buku ajar, pedoman, dan
petunjuk teknis untuk pelaksanaan pengendalian mutu
satuan/program PAUD
6. Memanfaatkan hasil penelitian untuk pengembangan
satuan/program PAUD
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
7. Membimbing kepala sekolah dan guru melakukan penelitian tindakan
sekolah dan tindakan kelas serta publikasinya

E. Supervisi Akademik 1. Menganalisis konsep, prinsip dasar, dan teori perkembangan anak
usia dini
2. Menganalisis konsep, prinsip dasar, metode dan teknik
pengasuhan, pembelajaran, perlindungan anak usia dini
3. Membimbing pendidik PAUD dalam menyusun rencana kegiatan
dalam pembelajaran
4. Membimbing pendidik PAUD dalam melaksanakan
pengasuhan, pembelajaran, perlindungan anak usia dini
5. Membimbing pendidik PAUD dalam memilih, menggunakan
dan mengembangkan alat permainan edukatif, media
pembelajaran dan teknologi informasi untuk melaksanakan
kegiatan pengasuhan, pembelajaran, perlindungan anak usia
dini
6. Menganalisis hasil supervisi akademik secara komprehensif
7. Menyusun laporan hasil supervisi akademik secara komprehensif
8. Mengomunikasikan hasil supervisi akademik kepada guru
untuk meningkatkan mutu pembelajaran
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
F. Evaluasi Pendidikan 1. Menerapkan konsep dan prinsip-prinsip penilaian pendidikan
dan aplikasinya dalam satuan/program PAUD
2. Mengembangkan instrumen penilaian kegiatan anak usia dini
3. Memantau pelaksanaan pembelajaran dan menganalisis
hasilnya untuk meningkatkan mutu satuan/program PAUD
4. Membimbing pendidik dan tenaga kependidikan PAUD
dalam memanfaatkan hasil penilaian kinerja untuk
peningkatan mutu pembelajaran
5. Mengevaluasi kinerja satuan pendidikan PAUD untuk
melakukan pembinaan lebih lanjut
2. KOMPETENSI KEPALA PAUD

KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
A. Kepribadian 1. Menunjukkan akhlak mulia, mengembangkan budaya dan
tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi
warga di satuan/program PAUD
2. Menunjukkan integritas kepribadian sebagai pemimpin
3. Menunjukkan keinginan yang kuat dalam pengembangan diri
sebagai kepala PAUD
4. Menunjukkan sikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi
5. Menunjukkan pengendalian diri dalam menghadapi masalah
dalam pekerjaan sebagai kepala PAUD
6. Menunjukkan bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan

B. Manajerial 1. Menyusun perencanaan satuan/program PAUD untuk


berbagai tingkatan perencanaan
2. Mengembangkan organisasi satuan/program PAUD sesuai
dengan kebutuhan
3. Memimpin satuan/program PAUD dalam pendayagunaan
sumber daya nya secara optimal
4. Mengelola perubahan dan pengembangan lembaga menuju
organisasi pembelajaran yang efektif
5. Menciptakan budaya dan iklim satuan/program PAUD yang
kondusif dan inovatif bagi pembelajaran anak usia dini
6. Mengelola guru dan tenaga administrasi satuan/program PAUD
dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
1. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam
rangka pendayagunaan secara optimal
2. Mengelola hubungan satuan/program PAUD dan masyarakat
dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan
pembiayaan sekolah/madrasah
3. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional
4. Mengelola keuangan satuan/program PAUD sesuai dengan
prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien
5. Mengelola ketatausahaan satuan/program PAUD dalam
mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah
6. Mengelola unit layanan khusus satuan/program PAUD dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik
di sekolah/madrasah
7. Mengelola sistem informasi satuan/program PAUD dalam
mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan
8. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen satuan/program
PAUD
9. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat,
serta merencanakan tindak lanjutnya

10. Menyelesaikan konflik internal secara bijaksana


C. Kewirausahaan 1. Melakukan inovasi yang berguna bagi pengembangan
satuan/program PAUD
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan satuan/program
PAUD sebagai organisasi pembelajar yang efektif
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi satuan/program PAUD
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa satuan/program PAUD sebagai sumber belajar bagi
anak usia dini
6. Kreatif mengembangkan usaha lembaga PAUD
7. Terampil memanfaatkan jejaring kemitraan
8. Memberdayakan potensi warga di sekitar satuan/program PAUD
D. Supervisi 1. Merencanakan program supervisi akademik
2. Merencanakan program supervisi manajerial
3. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru PAUD
4. Melaksanakan supervisi manajerial terhadap tenaga
administrasi sekolah
5. Menyusun laporan hasil supervisi akademik
6. Menyusun laporan hasil supervisi manajerial
7. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi akademik
guru untuk peningkatan profesionalisme
8. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi manajerial
tenaga administrasi sekolah untuk peningkatan kinerja
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
E. Sosial 1. Bekerja sama dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) satuan/program PAUD
2. Menunjukkan partisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
3. Memprakarsai kegiatan yang mencerminkan kepekaan sosial
4. Peduli terhadap kebutuhan warga satuan/program PAUD
5. Melestarikan dan memberdayakan lingkungan satuan/program PAUD
6. Berkomunikasi secara santun dan efektif
7. Menunjukkan empati kepada sesama warga satuan/program PAUD

3. KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI PAUD

KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
A. Kepribadian 1. Berakhlak mulia
2. Bersikap terbuka
3. Tekun dan ulet
4. Jujur dan bertanggung jawab
5. Bertindak konsisten dengannilai dan keyakinannya
6. Bertindak secara tepat
7. Memiliki etos kerja
8. Melakukan evaluasi diri
B. Profesional 1. Mengaplikasikan teknologi informasi dalam sistem
administrasi pendidikan
2. Mendokumentasi data kelembagaan dengan menggunakan
berbagai media
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
3. Memberi pelayanan administratif kepada pendidik dan
tenaga kependidikan, serta orang tua peserta didik
4. Mengelola sarana dan prasarana satuan/program PAUD
secara optimal
5. Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik
dan pengelompokkan peserta didik
6. Mengelola keuangan sesuai dengan prinsip pengelolaan
yang akuntabel, transparan, dan efisien
7. Mengelola ketatausahaan untuk mendukung pencapaian tujuan
8. Melindungi anak dari kekerasan

C. Sosial 1. Menjalin kerjasama dengan seluruh pendidik dan tenaga


kependidikan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan
2. Memberi layanan administratif dan informasi kepada orang
tua, masyarakat, dan pemerintah
3. Bersikap transparan, terbuka, dan ramah dalam
memberikan pelayanan
4. Memiliki kepekaan sosial
5. Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk
kepentingan satuan/program PAUD
6. Mengambil peluang untuk mengelola satuan/program PAUD
secara berkesinambungan
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
D. Manajerial 1. Merencanakan program ketatausahaan secara mingguan, bulanan,
dan tahunan
2. Melaksanakan program kerja secara terencana, rapi, dan
terarsipkan Membuat laporan kegiatan administrasi bulanan dan
tahunan
3. Mengelola dan mengembangkan satuan/program PAUD
dalam pelayanan pendidikan, pengasuhan, dan
perlindungan
4. Mengkoordinasi pendidik dan tenaga kependidikan lain
dalam menjalankan tugas
5. Mengelola sarana dan prasarana sebagai aset lembaga

MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,

MOHAMMAD NUH
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Kepala Biro Direktur
Ketua BSNP Sekretaris Jenderal
Hukum dan Jenderal
Organisasi PAUDNI

ACUAN KURIKULUM
PERMENDIKBUD 137

SALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 137 TAHUN


2014 TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 butir 14 dan
Pasal 28 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), serta
ayat
(6) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, serta dengan adanya PP Nomor 32
Tahun 2013 tentang perubahan atas PP Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan maka perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 58 Tahun 2009;

1
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
13. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
14. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan;
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
17. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kelima atas Peraturan Presiden Nomor 47
Tahun 2009 tentang Pembentukan dan organisasi
Kementerian Negara;

1
-2-

18. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang


Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 24
Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas,
dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
19. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
20. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P
Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 41/P Tahun
2014;
21. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif;
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73
Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

BAB I
KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
15. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini selanjutnya disebut
Standar PAUD adalah kriteria tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan PAUD di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
16. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini selanjutnya
disebut STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak
pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek
nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,
serta seni.
17. Standar Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi
menuju tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat
usia anak.
18. Standar Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada
satuan atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan
tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia
anak.
19. Standar Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil
pembelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai
dengan tingkat usia anak.
20. Standar Pendidik dan Tenaga 1Kependidikan adalah kriteria tentang
kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan PAUD.
-3-

21. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria tentang persyaratan


pendukung penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini
secara holistik dan integratif yang memanfaatkan potensi lokal.
22. Standar Pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program
PAUD.
23. Standar Pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran
biaya personal serta operasional pada satuan atau program PAUD.
24. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan
melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
25. Satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan
pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak
(TK)/Raudatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain
(KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
26. Kurikulum PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pengembangan serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pengem-
bangan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
27. Pembelajaran adalah proses interaksi antaranak didik, antara anak didik
dan pendidik dengan melibatkan orangtua serta sumber belajar pada
suasana belajar dan bermain di satuan atau program PAUD.
28. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pendidikan.

BAB II
LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN
Pasal 2
(4) Standar PAUD terdiri atas:
a. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak;
b. Standar Isi;
c. Standar Proses;
d. Standar Penilaian;
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
f. Standar Sarana dan Prasarana;
g. Standar Pengelolaan; dan
h. Standar Pembiayaan.
(5) Standar PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
(6) Standar PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan
dalam pengembangan, implementasi, dan evaluasi kurikulum PAUD.

Pasal 3
Standar PAUD berfungsi sebagai:
d. dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan tindak lanjut
pendidikan dalam rangka mewujudkan PAUD bermutu;
e. acuan setiap satuan dan program PAUD untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional; dan
f. dasar penjaminan mutu PAUD.

1
-4-

Pasal 4
(3) Standar PAUD bertujuan menjamin mutu pendidikan anak usia dini
dalam rangka memberikan landasan untuk:
a. melakukan stimulan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat pencapaian
perkembangan anak;
b. mengoptimalkan perkembangan anak secara holistik dan integratif; dan
c. mempersiapkan pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
anak.
(4) Standar PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dievaluasi
dan disempurnakan secara terencana, terarah dan berkelanjutan
sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan global.

BAB III
STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
ANAK
Pasal 5
(3) STPPA merupakan acuan untuk mengembangkan standar isi, proses,
penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, serta pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini.
(4) STPPA merupakan acuan yang dipergunakan dalam pengembangan
kurikulum PAUD.
Pasal 6

(3) Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD


disebut sebagai Kompetensi Inti.
(4) Kompetensi Dasar merupakan pencapaian perkembangan anak yang
mengacu kepada Kompetensi Inti.

Pasal 7

(6) Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan pertumbuhan dan


perkembangan anak yang dapat dicapai pada rentang usia tertentu.
(7) Pertumbuhan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
pertambahan berat dan tinggi badan yang mencerminkan kondisi
kesehatan dan gizi yang mengacu pada panduan pertumbuhan anak dan
dipantau menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh
Kementerian Kesehatan yang meliputi Kartu Menuju Sehat (KMS),
Tabel BB/TB, dan alat ukur lingkar kepala.
(8) Perkembangan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
integrasi dari perkembangan aspek nilai agama dan moral, fisik-
motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional, serta seni.
(9) Perkembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
perubahan perilaku yang berkesinambungan dan terintegrasi dari faktor
genetik dan lingkungan serta meningkat secara individual baik
kuantitatif maupun kualitatif.
(10) Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal
membutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa serta akses
layanan PAUD yang bermutu.

Pasal
8 Pentahapan usia dalam STPPA terdiri
dari: 1
d. Tahap usia lahir - 2 tahun, terdiri atas kelompok usia: Lahir - 3 bulan, 3-
6 bulan, 6 - 9 bulan, 9 -12 bulan, 12 - 18 bulan, 18 - 24 bulan;
-5-

e. Tahap usia 2 - 4 tahun, terdiri atas kelompok usia: 2 - 3 tahun


dan 3 - 4 tahun; dan
f. Tahap usia 4 - 6 tahun, terdiri atas kelompok usia: 4 - 5 tahun dan 5
- 6 tahun.
BAB IV
STANDAR
ISI

Pasal 9
(5) Lingkup materi Standar Isi meliputi program pengembangan yang
disajikan dalam bentuk tema dan sub tema.
(6) Tema dan sub tema sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai
dengan karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan anak, dan budaya
lokal.
(7) Pelaksanaan tema dan sub tema sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam kegiatan pengembangan melalui bermain dan
pembiasaan.
(8) Tema dan sub tema sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikembangkan
dengan memuat unsur-unsur nilai agama dan moral, kemampuan
berpikir, kemampuan berbahasa, kemampuan sosial-emosional,
kemampuan fisik-motorik, serta apresiasi terhadap seni.

Pasal 10
(8) Lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anak meliputi aspek nilai
agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan
seni sebagaimana terdapat pada lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(9) Nilai agama dan moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah,
berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan
toleran terhadap agama orang lain.
(10) Fisik-motorik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara
terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor,
dan mengikuti aturan;
b. motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan
jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam
berbagai bentuk; dan
c. kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi
badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup
bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.
(11) Kognitif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan
memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari
dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan
pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru;
b. berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola,
berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan
c. berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan,
dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu
merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk
gambar.
(12)Bahasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami
1
cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan;
-6-

b. mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya,


menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan
kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan
perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan; dan
c. keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan
bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam
cerita.
(13)Sosial-emosional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri,
mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu
menyesuaian diri dengan orang lain;
b. rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup
kemampuan mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri
sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan
sesama; dan
c. perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman
sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai
hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan
berperilaku sopan.
(14)Seni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kemampuan
mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan
gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis,
seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak
dan tari, serta drama.

BAB V

STANDAR PROSES

Pasal 11

Standar Proses
mencakup:
e. perencanaan
pembelajaran;
f. pelaksanaan
pembelajaran;
g. evaluasi pembelajaran;
dan Pasal 12
h. pengawasan
pembelajaran.

(4) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf


a dilakukan dengan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan, karakteristik anak, dan budaya lokal.
(5) Perencanaan pembelajaran meliputi:
a. program semester (Prosem);
b. rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM); dan
c. rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
(6) Perencanaan pembelajaran disusun olehpendidik pada satuan atau
program PAUD.

Pasal 13

(7) Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf


b dilakukan melalui bermain secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kontekstual dan berpusat pada anak untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan keleluasaan bagi prakarsa,
1 kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
anak.
-7-

(8) Interaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses


pembelajaran yang mengutamakan interaksi antara anak dan anak, anak
dan pendidik, serta anak dan lingkungannya.
(9) Inspiratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses
pembelajaran yang mendorong berkembangnya daya imajinasi anak.
(10) Menyenangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses
pembelajaran yang dilakukan dalam suasana bebas dan nyaman untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
(11) Kontekstual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses
pembelajaran yang terkait dengan tuntutan lingkungan alam dan sosial-
budaya.
(12) Berpusat pada anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan karakteristik, minat,
potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.

Pasal 14

Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1)


harus menerapkan prinsip:
c. kecukupan jumlah dan keragaman jenis bahan ajar serta alat
permainan edukatif dengan peserta didik; dan
d. kecukupan waktu pelaksanaan pembelajaran.

Pasal 15

(6) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan


rencana pelaksanaan pembelajaran harian.
(7) Pelaksanaan pembelajaran mencakup:
a. kegiatan pembukaan;
b. kegiatan inti; dan
c. kegiatan penutup.
(8) Kegiatan pembukaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a merupakan upaya mempersiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk melakukan berbagai aktivitas belajar.
(9) Kegiatan inti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b merupakan
upaya pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan bermain yang
memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak sebagai
dasar pembentukan sikap, perolehan pengetahuan dan keterampilan.
(10) Kegiatan penutup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
merupakan upaya menggali kembali pengalaman bermain anak yang
telah dilakukan dalam satu hari, serta mendorong anak mengikuti
kegiatan pembelajaran berikutnya.

Pasal 16

(4) Evaluasi pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf c


mencakup evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh
pendidik untuk menilai keterlaksanaan rencana pembelajaran.
(5) Evaluasi hasil pembelajaran dilaksanakan oleh pendidik dengan
membandingkan antara rencana dan hasil pembelajaran.
(6) Hasil evaluasi sebagai dasar pertimbangan tindak lanjut pelaksanaan
pengembangan selanjutnya.

2
-8-

Pasal 17

(4) Pengawasan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf


d merupakan proses penilaian dan/atau pengarahan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
(5) Pengawasan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan teknik supervisi pendidikan.
(6) Pengawasan pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan atau program
PAUD terhadap Guru PAUD/Guru Pendamping/Guru Pendamping
Muda secara berkala minimum satu kali dalam satu bulan.

BAB VI

STANDAR

PENILAIAN

Pasal 18

(3) Standar Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil
pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat
pencapaian perkembangan sesuai tingkat usianya
(4) Penilaian proses dan hasil pembelajaran anak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup:
a. prinsip penilaian;
b. teknik dan instrumen penilaian;
c. mekanisme penilaian;
d. pelaksanaan penilaian; dan
e. pelaporan hasil penilaian;

Pasal 19

(7) Prinsip penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a
mencakup prinsip edukatif, otentik, obyektif, akuntabel, dan transparan
yang dilakukan secara terintegrasi, berkesinambungan, dan memiliki
kebermaknaan.
(8) Prinsip edukatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penilaian yang mendorong anak meraih capaian perkembangan yang
optimal.
(9) Prinsip otentik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penilaian yang berorientasi pada kegiatan belajar yang
berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan
anak saat melaksanakan kegiatan belajar.
(10) Prinsip objektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penilaian yang didasarkan pada indikator capaian perkembangan serta
bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.
(11) Prinsip akuntabel sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan
pelaksanaan penilaian sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas,
serta ditetapkan pada awal pembelajaran.
(12) Prinsip transparan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penilaian prosedur dan hasil penilaian yang dapat diakses oleh semua
pemangku kepentingan.

Pasal 20

(4) Teknik penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf
b sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak.
2
-9-

(5) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2)


huruf b terdiri atas instrumen penilaian proses dalam bentuk catatan
menyeluruh, catatan anekdot, rubrik dan/atau instrumen penilaian hasil
kemampuan anak.
(6) Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan
instrumen penilaian yang digunakan.

Pasal 21

Mekanisme penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf c,


terdiri atas:
e. menyusun dan menyepakati tahap, teknik, dan instrumen penilaian
serta menetapkan indikator capaian perkembangan anak;
f. melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik,
dan instrumen penilaian;
g. mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar anak
secara akuntabel dan transparan; dan
h. melaporkan capaian perkembangan anak pada orang tua.

Pasal 22

(3) Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21,


dilakukan menggunakan mekanisme yang sesuai dengan rencana
penilaian.
(4) Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh pendidik PAUD/Guru.

Pasal 23

(6) Pelaporan hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 pada


ayat (2) huruf e berupa deskripsi capaian perkembangan anak.
(7) Deskripsi capaian perkembangan anak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berisi tentang keistimewaan anak, kemajuan dan keberhasilan anak
dalam belajar, serta hal-hal penting yang memerlukan perhatian dalam
pengembangan diri anak selanjutnya.
(8) Pelaporan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
secara tertulis sebagai bentuk laporan perkembangan belajar anak.
(9) Hasil penilaian dalam bentuk laporan perkembangan anak disampaikan
kepada orang tua dalam kurun waktu semester.
(10) Hasil penilaian ditindaklanjuti dalam kegiatan berikutnya.

BAB VII

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 24
(6) Pendidik anak usia dini merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil
pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pelatihan, pengasuhan
dan perlindungan.
(7) Pendidik anak usia dini terdiri atas guru PAUD, guru pendamping, dan
guru pendamping muda.
(8) Tenaga kependidikan anak usia dini merupakan tenaga yang bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan dan atau program PAUD.

2
- 10 -

(9) Tenaga Kependidikan terdiri atas Pengawas TK/RA/BA, Penilik KB/


TPA/SPS, Kepala PAUD (TK/RA//BA/KB/TPA/SPS), Tenaga
Administrasi, dan tenaga penunjang lainnya.
(10) Pendidik dan Tenaga Kependidikan anak usia dini memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan, sehat jasmani,
rohani/mental, dan sosial.
Pasal 25

(3) Kualifikasi Akademik Guru PAUD:


a. memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang
pendidikan anak usia dini, dan kependidikan lain yang relevan dengan
sistem pendidikan anak usia dini, atau psikologi yang diperoleh dari
program studi terakreditasi, dan
b. memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAUD dari
perguruan tinggi yang terakreditasi.
(4) Kompetensi Guru PAUD dikembangkan secara utuh mencakup
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,
sebagaimana terdapat pada lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 26
(3) Kualifikasi Akademik Guru Pendamping:
a. memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam
bidang pendidikan anak usia dini, dan kependidikan lain yang relevan
dengan sistem pendidikan anak usia dini, atau psikologi yang
diperoleh dari program studi terakreditasi; atau
b. memiliki ijazah D-II PGTK dari Program Studi terakreditasi.
(4) Kompetensi Guru Pendamping mencakup kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional, sebagaimana terdapat pada
lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

Pasal 27

(3) Kualifikasi akademik Guru Pendamping Muda


a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA), dan
b. memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD dari lembaga
pemerintah yang kompeten.
(4) Kompetensi Guru Pendamping Muda mencakup pemahaman dasar-
dasar pengasuhan, keterampilan melaksanakan pengasuhan, bersikap
dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan tingkat usia anak
sebagaimana terdapat pada lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 28
(3) Kualifikasi Akademik Pengawas atau Penilik PAUD:
a. memiliki ijazah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV)
Kependidikan yang relevan dengan sistem pendidikan anak usia dini
dari Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
b. memiliki pengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru PAUD
dan minimum 2 (dua) tahun sebagai kepala satuan PAUD bagi
pengawas PAUD;
c. memiliki pengalaman minimum 5 (lima) tahun sebagai Pamong
belajar atau Guru PAUD dan kepala satuan PAUD bagi penilik
PAUD;

2
- 11 -

d. memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c dan


berstatus sebagai pegawai negeri sipil;
e. memiliki usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun pada saat
diangkat menjadi pengawas atau penilik PAUD;
f. memiliki sertifikat lulus seleksi calon pengawas atau penilik PAUD
dari lembaga pemerintah yang kompeten; dan
g. memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas
atau penilik dari lembaga pemerintah yang kompeten.
(4) Kompetensi Pengawas atau Penilik PAUD mencakup kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi supervisi manajerial,
kompetensi penelitian dan pengembangan, kompetensi supervisi
akademik, dan kompetensi evaluasi pendidikan sebagaimana terdapat
dalam lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 29

(4) Kualifikasi Akademik Kepala TK/RA/BA dan sejenis lainnya:


a. memiliki kualifikasi akademik sebagaimana yang dipersyaratkan
pada kualifikasi Guru;
b. memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat
diangkat menjadi kepala PAUD;
c. memiliki pengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru PAUD;
d. memiliki pangkat/golongan minimum Penata Muda Tingkat I, (III/b)
bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada satuan atau program PAUD dan
bagi non-PNS disetarakan dengan golongan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang berwenang;
e. memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala PAUD dari lembaga
pemerintah yang berwenang.
(5) Kualifikasi Akademik Kepala KB/TPA/SPS:
a. memiliki kualifikasi akademik sebagaimana dipersyaratkan
pada kualifikasi Guru Pendamping;
b. memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat
diangkat sebagai kepala PAUD;
c. memiliki pengalaman mengajar minimum 3 (tiga) tahun
sebagai Guru Pendamping;
d. memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala KB/TPA/SPS dari
lembaga pemerintah yang kompeten; dan
e. memiliki sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Kepala Satuan PAUD
dari lembaga pemerintah yang berwenang.
(6) Kompetensi Kepala lembaga PAUD mencakup kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan,
dan kompetensi supervisi sebagaimana terdapat pada lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 30
(3) Kualifikasi akademik tenaga administrasi PAUD memiliki ijazah
minimum Sekolah Menegah Atas (SMA).
(4) Kompetensi Tenaga Administrasi satuan atau program PAUD memenuhi
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan
kompetensi manajerial sebagaimana terdapat pada lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

2
- 12 -

BAB VIII

STANDAR SARANA DAN


PRASARANA

Pasal 31
(4) Sarana dan prasarana merupakan perlengkapan dalam penyelenggaraan
dan pengelolaan kegiatan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan
anak usia dini.
(5) Pengadaan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
perlu disesuaikan dengan jumlah anak, usia, lingkungan sosial dan
budaya lokal, serta jenis layanan.
(6) Prinsip pengadaan sarana prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) meliputi:
a. aman, bersih, sehat, nyaman, dan indah;
b. sesuai dengan tingkat perkembangan anak;
c. memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di lingkungan
sekitar, dan benda lainnya yang layak pakai serta tidak
membahayakan kesehatan anak.
Pasal 32

Persyaratan sarana prasarana terdiri atas:


(5) TK/RA/BA dan sejenisnya dengan persyaratan, meliputi:
a. memiliki luas lahan minimal 300 m2 (untuk bangunan dan halaman);
b. memiliki ruang kegiatan anak yang aman dan sehat dengan rasio
minimal 3 m2 per-anak dan tersedia fasilitas cuci tangan dengan air
bersih;
c. memiliki ruang guru;
d. memiliki ruang kepala;
e. memiliki ruang tempat UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
dengan kelengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan);
f. memiliki jamban dengan air bersih yang mudah dijangkau oleh
anak dengan pengawasan guru;
g. memiliki ruang lainnya yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak;
h. memiliki alat permainan edukatif yang aman dan sehat serta tidak
membahayakan bagi anak yang sesuai dengan SNI (Standar Nasional
Indonesia);
i. memiliki fasilitas bermain di dalam maupun di luar ruangan yang
aman dan sehat; dan
j. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar, dapat
dikelola setiap hari.
(6) Kelompok Bermain (KB), meliputi:
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah
anak, luas minimal 3 m2 per-anak;
b. memiliki ruang dan fasilitas untuk melakukan aktivitas anak di dalam
dan di luar dapat mengembangkan tingkat pencapain perkembangan
anak;
c. memiliki fasilitas cuci tangan dan kamar mandi/jamban yang
mudah dijangkau oleh anak yang memenuhi persyaratan dan mudah
bagi guru dalam melakukan pengawasan; dan
d. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar.
(7) Taman Penitipan Anak (TPA), meliputi :
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah
anak, luas minimal 3 m2 per peserta didik;
2
- 13 -

b. memiliki ruangan untuk melakukan aktivitas anak didik di dalam


dan luar;
c. memiliki fasilitas cuci tangan dengan air bersih;
d. memiliki kamar mandi/jamban dengan air bersih yang cukup, aman
dan sehat bagi anak serta mudah bagi melakukan pengawasan;
e. memiliki fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan yang
aman dan sehat;
f. memiliki fasilitas ruang untuk tidur, makan, mandi, yang aman dan
sehat;
g. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar;
h. memiliki akses dengan fasilitas layanan kesehatan seperti rumah
sakit ataupun puskesmas; dan
i. PAUD kelompok usia lahir-2 tahun, memiliki ruang pemberian ASI
yang nyaman dan sehat.
(8) Satuan PAUD Sejenis (SPS), meliputi:
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah
anak, luas minimal 3 m2 per anak;
b. memiliki ruangan untuk melakukan aktivitas anak didik di dalam
dan luar;
c. memiliki fasilitas cuci tangan dengan air bersih;
d. memiliki kamar mandi/jamban yang mudah dijangkau oleh anak
dengan air bersih yang cukup, aman dan sehat bagi anak, dan mudah
bagi guru melakukan pengawasan;
e. memiliki fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan yang aman
dan sehat;
f. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar.

BAB IX

STANDAR

PENGELOLAAN

Pasal 33

Standar pengelolaan PAUD merupakan pelaksanaan yang mengacu pada


standar isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, serta pembiayaan.
Pasal 34

(7) Standar Pengelolaan Pendidikan Anak Usia meliputi :


a. perencanaan program;
b. pengorganisasian;
c. pelaksanaan rencana kerja; dan
d. pengawasan.
(8) Perencanaan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan penyusunan kegiatan lembaga PAUD dalam mencapai visi,
misi, tujuan lembaga.
(9) Setiap satuan atau program memiliki kurikulum, kalender pendidikan,
struktur organisasi, tata tertib, dan kode etik.
(10)Pengorganisasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan pengaturan seluruh komponen untuk mencapai tujuan.
(11)Pelaksanaan rencana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, merupakan kegiatan pelaksanaan program kerja yang sudah
direncanakan.
2
- 14 -

(12)Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi


pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil
pengawasan guna menjamin terpenuhinya hak dan kebutuhan anak
serta kesinambungan program PAUD.

Pasal 35
Pelaksanaan Program PAUD merupakan integrasi dari layanan pendidikan,
pengasuhan, perlindungan, kesehatan dan gizi yang diselenggarakan dalam
bentuk satuan atau program Taman Kanak-kanak (TK)/ Raudatul Athfal
(RA), Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan
Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).

Pasal 36

(5) Kegiatan layanan PAUD meliputi jenis layanan, waktu kegiatan,


frekuensi pertemuan, rasio guru dan anak.
(6) Jenis layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. usia lahir - 2 tahun dapat melalui TPA dan atau SPS;
b. usia 2 - 4 tahun dapat melalui TPA, KB dan atau SPS; dan
c. usia 4 - 6 tahun dapat melalui KB, TK/RA/BA, TPA, dan atau SPS.
(7) Waktu kegiatan sesuai usia dan frekuensi pertemuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Usia Lahir-2 tahun: satu kali pertemuan minimal 120 menit, dengan
melibatkan orang tua, dan frekuensi pertemuan minimal satu kali per
minggu
b. Usia 2-4 tahun: satu kali pertemuan minimal 180 menit dan frekuensi
pertemuan minimal dua kali per minggu.
c. Usia 4-6 Tahun: satu kali pertemuan minimal 180 menit dan
frekuensi pertemuan minimal lima kali per minggu.
(8) Rasio guru dan anak didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Usia Lahir-2 tahun: rasio guru dan peserta didik 1: 4.
b. Usia 2-4 tahun: rasio guru dan peserta didik 1: 8.
c. Usia 4-6 Tahun: rasio guru dan peserta didik 1:15.

BAB X
STANDAR
PEMBIAYAAN

Pasal 37

(6) Komponen pembiayaan meliputi biaya operasional dan biaya personal.


(7) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang
melekat, penyelenggaraan program pembelajaran, pengadaan dan
pemeliharaan sarana-prasarana, serta pengembangan SDM.
(8) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya
pendidikan yang dikeluarkan untuk anak dalam mengikuti proses
pembelajaran.
(9) Biaya operasional dan personal dapat berasal dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah, yayasan, partisipasi masyarakat, dan atau pihak lain
yang tidak mengikat.
(10) Pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan lembaga PAUD
disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan.

2
- 15 -

Pasal 38

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di
Jakarta pada tanggal

MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,

MOHAMMAD NUH
Diundangkan di
Jakarta pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI


MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR

2
- 16 -

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


Kepala Biro Direktur
Ketua BSNP Sekretaris Jenderal
Hukum dan Jenderal
Organisasi PAUDNI

2
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 137 TAHUN 2014
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI

STANDAR ISI TENTANG TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK


1. KELOMPOK USIA LAHIR – 12 BULAN
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
I. Nilai
Agama dan Mendengar berbagai do’a, Melihat dan 3. Mengamati Mengamati kegiatan
Moral berbagai ciptaan
lagu religi, dan ucapan mendengar Tuhan ibadah di sekitarnya
baik sesuai dengan berbagai ciptaan 4. Mendengarkan
agamanya Tuhan (makhluk berbagai do’a, lagu
hidup) religi, ucapan baik
serta sebutan
nama
Tuhan
II. Fisik-
motori 4. Berusaha 3. Tengkurap 3. Tengkurap 3. Berjalan
k mengangkat kepala dengan dada bolak- balik dengan
saat ditelungkupkan diangkat dan tanpa bantuan berpegangan
A. Motorik
5. Menoleh ke kanan kedua 4. Mengambil 4. Bertepuk tangan
Kasar
dan ke kiri tangan benda yang
6. Berguling (miring) menopang terjangkau
ke kanan dan ke kiri 4. Duduk
dengan
bantuan
3. Mengangkat 3. Memukul-
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
6. Berat badan sesuai 9. Tinggi badan 8. Berat badan 8. Tinggi badan
dengan standar sesuai sesuai dengan sesuai tingkat usia
tinggi badan tingkat usia standar tinggi 9. Berat badan
7. Lingkar kepala 10. Berat badan badan sesuai dengan
sesuai tingkat usia sesuai 9. Lingkar kepala standar tinggi
8. Telah dengan sesuai tingkat badan
diimunisasi standar usia 10. Lingkar kepala
sesuai jadwal tinggi badan 10. Telah sesuai tingkat
11. Lingkar diimunisasi usia
kepala sesuai sesuai jadwal 11. Telah
tingkat usia 11. Menunjuk diimunisasi
12. Telah makanan sesuai jadwal
diimunisasi yang 12. Menjerit saat
sesuai diinginkan merasa tidak
jadwal 12. Mencari aman
13. Bermain air pengasuh atau
ketika orangtua
mandi
14. Merespon
ketika lapar
(misal,
menangis,
mencari puting
susu ibu)

15. Menangis ketika


mendengar
suara
keras
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
IV. Kognitif
A. Mengenali 3. Mengenali wajah 3. Memperhatika Mengamati Memahami
lingkunga orang terdekat n benda yang berbagai benda perintah sederhana
n di (ibu/ayah) ada di yang bergerak
sekitarnya 4. Mengenali suara orang hadapannya
terdekat (ibu/ayah) 4. Mendengarkan
suara-suara di
sekitarnya
Ingin tahu
lebih dalam
dengan benda
yang
dipegangnya
(misal: cara
membongkar,
membanting
, dll)

B. Menunjuk Memperhatikan Mengulurkan 4. Mengamati 4. Memberi reaksi


kan reaksi benda bergerak atau kedua tangan benda yang menoleh saat
atas suara/mainan yang untuk dipegang namanya
rangsanga menggantung di atas meminta kemudian dipanggil
n tempat tidur (misal: dijatuhkan 5. Mencoba
digendong, 5. Menjatuhkan mencari benda
dipangku, benda yang yang
dipeluk) dipegang secara disembunyikan
berulang 6. Mencoba
6. Berpaling ke membuka/
arah sumber menutup
suara gelas/cangki
r
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
IV. Bahasa
Mengeluark 5. Menangis 4. Memperhatikan 3. Mulai menirukan 3. Menyatakan
an suara 6. Berteriak / kata yang terdiri penolakan
untuk 7. Bergumam mendengarkan dari dua suku dengan
menyataka 8. Berhenti menangis ucapan orang kata menggeleng atau
n setelah keinginannya 5. Meraban atau 4. Merespon menangis
keinginan terpenuhi (misal: berceloteh permainan 4. Menunjuk
atau setelah digendong (babbling); “cilukba” benda yang
sebagai atau diberi susu) seperti ba ba diinginkan
reaksi atas ba)
stimulan 6. Tertawa
kepada orang
yang mengajak
berkomunikasi
V. Sosial-
emosion 3. Menatap 4. Merespon Menempelkan kepala 3. Menyatakan
al dan dengan bila merasa nyaman keinginan dengan
tersenyum gerakan dalam pelukan berbagai gerakan
4. Menangis untuk tangan dan (gendongan) atau tubuh dan
mengekspresi kaki meronta kalau ungkapan kata-
kan ketidak 5. Menangis merasa tidak nyaman kata sederhana
nyamanan (misal, apabila tidak 4. Meniru cara
BAK, BAB, mendapatka menyatakan
lingkungan n yang perasaan
panas) diinginkan (misal, cara
6. Merespon memeluk,
dengan mencium)
menangis/
menggerakkan
tubuh pada
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan
orang yang
belum
dikenal

VI. Seni
A. Mampu Menoleh pada berbagai 3. Mendengarka 3. Melakukan 3. Menggerakka
membedaka suara musik atau n berbagai tepuk tangan n tubuh
n antara bunyi- bunyian dengan jenis musik sederhana ketika
bunyi dan irama teratur atau bunyi- dengan irama mendengarkan
suara bunyian tertentu musik
dengan irama 4. Tertarik dengan 4. Memainkan alat
yang teratur mainan yang permainan yang
4. Menjatuhka mengeluarkan mengeluarkan
n benda bunyi bunyi
untuk
didengar
suarany
a
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 3 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
bulan

B. Tertarik 3. Mendengar, menoleh, 6. Memperhatika 3. Anak tertawa ketika 3. Memukul benda


dengan , atau memperhatikan n orang diperlihatkan dengan irama
suara musik atau suara dari berbicara stimulus yang teratur
atau pembicaraan orang 7. Memalingkan lucu/aneh 4. Bersuara mengikuti
musik tua/orang di kepala 4. Merespon bunyi atau irama musik atau
sekitarnya mengikuti suara suara dengan lagu
4. Melihat obyek orang gerakan tubuh
yang diatasnya 8. Memperhatikan (misal: bergoyang-
jika goyang) dengan
didengarkan ekspresi wajah yang
irama lagu dari sesuai
mainan yang
bersuara
9. Mengikuti
irama lagu
dengan
suaranya
secara
sederhana
10. Mengamati obyek
yang berbunyi di
sekitanya

C. Tertarik Melihat ke gambar atau Menoleh atau Berusaha memegang Mencoret di atas
dengan benda yang ditunjukkan memalingkan wajah benda, alat tulis media (misal: kertas,
berbagai 30 cm dari wajahnya secara spontan yang diletakkan di tembok)
macam ketika ditunjukkan hadapannya
karya foto/
seni gambar/cermin
dan berusaha
menyentuh
2. KELOMPOK USIA 12 – 24 BULAN

Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan


Perkembanga Anak
n 12 – 18 bulan 18 – 24
bulan
I. Nilai Agama
dan Moral Tertarik pada kegiatan ibadah 4. Menirukan gerakan ibadah dan doa
(meniru gerakan ibadah, meniru 5. Mulai menunjukkan sikap-sikap baik (seperti
bacaan do’a) yang diajarkan agama) terhadap orang yang
sedang beribadah
6. Mengucapkan salam dan kata-kata baik,
seperti
maaf, terima kasih pada situasi yang sesuai
III.Fisik-motorik
A. Motorik Kasar 7. Berjalan beberapa langkah 10. Berjalan sendiri tanpa jatuh
tanpa bantuan 11. Melompat di tempat
8. Naik turun tangga atau tempat 12. Naik turun tangga atau tempat yang lebih
yang lebih tinggi dengan tinggi dengan bantuan
merangkak 13. Berjalan mundur beberapa langkah
9. Dapat bangkit dari posisi duduk 14. Menarik dan mendorong benda yang
10. Melakukan gerak menendang bola ringan (kursi kecil)
11. Berguling ke segala arah 15. Melempar bola ke depan tanpa
12. Berjalan beberapa langkah kehilangan keseimbangan
tanpa bantuan 16. Menendang bola ke arah depan
17. Berdiri dengan satu kaki selama satu atau
dua detik
18. Berjongkok
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 12 – 18 bulan 18 – 24
bulan
B. 6. Membuat coretan bebas 4. Membuat garis vertikal atau horisontal
Motori 7. Menumpuk tiga kubus ke atas 5. Membalik halaman buku walaupun
k 8. Memegang gelas dengan dua tangan belum sempurna
Halus. 9. Memasukkan benda-benda 6. Menyobek kertas
ke dalam wadah
10. Menumpahkan benda-benda
dari wadah

D.Kesehatan dan 7. Berat badan sesuai standar usia 10. Berat badan sesuai standar usia
Perilaku 8. Tinggi badan sesuai standar usia 11. Tinggi badan sesuai standar usia
Keselamatan 9. Berat badan sesuai dengan 12. Berat badan sesuai dengan standar tinggi
standar tinggi badan badan
10. Lingkar kepala sesuai standar 13. Lingkar kepala sesuai standar pada usia
pada usia 14. Mencuci tangan sendiri
11. Mencuci tangan dengan bantuan 15. Makan dengan sendok walau belum rapi
12. Merespon larangan orangtua 16. Menggosok gigi dengan bantuan
namun masih memerlukan 17. Memegang tangan orang dewasa ketika
pengawasan dan bantuan di tempat umum
18. Mengenal beberapa penanda rasa sakit
(misal: menunjukkan rasa sakit pada bagian
badan
tertentu)
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 12 – 18 bulan 18 – 24
bulan
IV. Kognitif
A.Belajar 5. Menyebut beberapa nama 5. Mempergunakan alat permainan dengan
dan benda, jenis makanan cara memainkannya tidak beraturan, seperti
Pemecaha 6. Menanyakan nama benda balok dipukul-pukul
n Masalah yang belum dikenal 6. Memahami gambar wajah orang
7. Mengenal beberapa warna 7. Memahami milik diri sendiri dan orang
dasar (merah, biru, kuning, lain seperti: milik saya, milik kamu
hijau) 8. Menyebutkan berbagai nama makanan
8. Menyebut nama sendiri dan dan rasanya (misal,garam-asin, gula-
orang- orang yang dikenal manis)

B.Berpikir Logis 4. Membedakan ukuran benda 4. Menyusun balok dari besar ke kecil
(besar- kecil) atau sebaliknya
5. Membedakan penampilan yang 5. Mengetahui akibat dari suatu perlakuannya
rapi atau tidak (misal: menarik taplak meja akan
6. Merangkai puzzle sederhana menjatuhkan barang-barang di atasnya)
6. Merangkai puzzle

C. Berpikir Menyebutkan bilangan tanpa Menyebutkan angka satu sampai lima


Simboli menggunakan jari dari 1 -10 dengan menggunakan jari
k tetapi masih suka ada yang
terlewat
V. Bahasa
A. 3. Menunjuk bagian tubuh 3. Menaruh perhatian pada gambar-gambar
Memaham yang ditanyakan dalam buku
i Bahasa 4. Memahami tema cerita 4. Memahami kata-kata sederhana dari
yang didengar ucapan yang didengar
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 12 – 18 bulan 18 – 24
bulan

B. 3. Merespons pertanyaan 4. Menjawab pertanyaan dengan kalimat pendek


Mengungkap dengan jawaban “Ya atau 5. Menyanyikan lagu sederhana
k an Bahasa Tidak” 6. Menyatakan keinginan dengan
4. Mengucapkan kalimat yang kalimat pendek
terdiri dari dua kata
V. Sosial-
Emosional 5. Menunjukkan reaksi marah 6. Mengekspresikan berbagai reaksi emosi
apabila merasa terganggu, seperti (senang, marah, takut, kecewa)
permainannya diambil 7. Menunjukkan reaksi menerima atau
6. Menunjukkan reaksi yang menolak kehadiran orang lain
berbeda terhadap orang yang 8. Bermain bersama teman dengan mainan
baru dikenal yang sama
7. Bermain bersama teman tetapi 9. Meniru perilaku orang dewasa yang
sibuk dengan mainannya sendiri pernah dilihatnya
8. Memperhatikan/mengamati 10. Makan dan minum sendir.
teman- temannya yang
beraktivitas
VII. Seni
A. Anak 4. Bisa menyanyikan lagu hanya 5. Anak mengenali musik dari program
mampu kata terakhir (misalnya, “burung audio visual yang disukai (radio, TV,
membedakan kakak komputer, laptop)
antara bunyi .....” anak hanya menyebutkan kata 6. Mendengar sesuatu dalam waktu yang lama
dan suara “tua”) 7. Secara berulang bermain dengan
5. Merespon berbagai macam alat permainan yang mengeluarkan
suara orang terdekat, musik, suara
atau lagu dengan 8. Anak tertawa saat mendengar humor yang lucu
menggoyangkan badan
6. Mengetahui suara binatang
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembanga Anak
n 12 – 18 bulan 18 – 24
bulan
4. Paham adanya perbedaan
suara/bahasa orang di sekitarnya
(terutama ibu dan orang
terdekatnya)

B. Tertarik Menirukan bunyi, suara, atau 5. Bertepuk tangan dan bergerak mengikuti
dengan musik dengan irama yang teratur irama dan birama
musik, 6. Bergumam lagu dengan 4 bait (misalnya,
lagu, atau lagu balonku, bintang kecil, burung kakak
nada tua)
bicara 7. Meniru suara binatang
tertentu 8. Menunjukkan suatu reaksi kalau dilarang
atau diperintah

C. Tertarik 3. Mencoret - coret 5. Menggambar dari beberapa garis


dengan karya 4. Mengusap dengan tangan pada 6. Membentuk suatu karya sederhana
seni dan kertas/kain dengan menggunakan (berbentuk bulat atau lonjong) dari plastisin
mencoba berbagai media (misal, media 7. Menyusun 4-6 balok membentuk suatu model
membuat bubur aci berwarna, cat air) 8. Bertepuk tangan dengan pola sederhana
suatu
gerakan yang
menimbulkan
bunyi
3. KELOMPOK USIA 2 – 4 TAHUN

Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan


Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
I. Nilai Agama
dan Moral 3. Mulai meniru gerakan 4. Mengetahui perilaku yang berlawanan
berdoa/sembahyang sesuai meskipun belum selalu dilakukan seperti
dengan agamanya pemahaman perilaku baik-buruk, benar-
4. Mulai memahami kapan salah, sopan-tidak sopan
mengucapkan salam, terima 5. Mengetahui arti kasih dan sayang
kasih, maaf, dsb kepada ciptaan Tuhan
6. Mulai meniru doa pendek sesuai
dengan agamanya

III.Fisik-motorik
A. Motorik Kasar 6. Berjalan sambil berjinjit 7. Berlari sambil membawa sesuatu yang
7. Melompat ke depan dan ringan (bola)
ke belakang dengan dua 8. Naik-turun tangga atau tempat yang
kaki lebih tinggi dengan kaki bergantian
8. Melempar dan menangkap bola 9. Meniti di atas papan yang cukup lebar
9. Menari mengikuti irama 10. Melompat turun dari ketinggian kurang
10. Naik-turun tangga atau lebih 20 cm (di bawah tinggi lutut anak)
tempat yang lebih 11. Meniru gerakan senam sederhana
tinggi/rendah dengan seperti menirukan gerakan pohon, kelinci
berpegangan melompat)
12. Berdiri dengan satu kaki
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
B. Motorik Halus 5. Meremas kertas atau kain 5. Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke
dengan menggerakkan lima jari dalam tempat penampung (mangkuk,
6. Melipat kain/kertas ember)
meskipun belum rapi/lurus 6. Memasukkan benda kecil ke dalam
7. Menggunting kertas tanpa pola botol (potongan lidi, kerikil, biji-bijian)
8. Koordinasi jari tangan cukup 7. Meronce benda yang cukup besar
baik untuk memegang benda 8. Menggunting kertas mengikuti pola garis
pipih seperti sikat gigi, sendok lurus

C. Kesehatan 8. Berat badan sesuai Tingkat usia 10. Berat badan sesuai Tingkat usia
dan Perilaku 9. Tinggi badan sesuai Tingkat usia 11. Tinggi badan sesuai Tingkat usia
Keselamatan 10. Berat badan sesuai dengan 12. Berat badan sesuai dengan
standar tinggi badan standar tinggi badan
11. Lingkar kepala sesuai Tingkat 13. Lingkar kepala sesuai Tingkat usia
usia 14. Membersihkan kotoran (ingus)
12. Mencuci, membilas, dan 15. Menggosok gigi
mengelap ketika cuci tangan tanpa 16. Memahami arti warna lampu lalu lintas
bantuan 17. Mengelap tangan dan muka sendiri
13. Memberitahu 18. Memahami kalau berjalan di sebelah kiri
orang dewasa
bila sakit
14. Mencuci
atau mengganti
alat makan bila jatuh
III. Kognitif
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
A.Belajar 6. Melihat dan menyentuh benda 11. Paham bila ada bagian yang hilang dari
dan yang ditunjukkan oleh orang lain suatu pola gambar seperti pada gambar
Pemecaha 7. Meniru cara pemecahan wajah orang matanya tidak ada, mobil
n Masalah orang dewasa atau teman bannya copot, dsb
8. Konsentrasi dalam 12. Menyebutkan berbagai nama makanan
mengerjakan sesuatu tanpa dan rasanya (garam, gula atau cabai)
bantuan orangtua 13. Menyebutkan berbagai macam kegunaan
9. Mengeksplorasi sebab dan akibat dari benda
10. Mengikuti kebiasaan sehari- 14.Memahami persamaan antara dua benda
hari (mandi, makan, pergi ke 15. Memahami perbedaan antara dua hal
sekolah) dari jenis yang sama seperti membedakan
antara buah rambutan dan pisang;
perbedaan antara ayam dan kucing
16. Bereksperimen dengan bahan
menggunakan cara baru
17.Mengerjakan tugas sampai selesai
18. Menjawab apa yang akan terjadi
selanjutnya dari berbagai kemungkinan
19.Menyebutkan bilangan angka 1-10
20. Mengenal beberapa huruf atau abjad
tertentu dari A-z yang pernah dilihatnya
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun

B. Berpikir Logis 7. Menyebut bagian-bagian 6. Menempatkan benda dalam urutan


suatu gambar seperti gambar ukuran (paling kecil-paling besar)
wajah orang, mobil, binatang, 7. Mulai mengikuti pola tepuk tangan
dsb 8. Mengenal konsep banyak dan sedikit
8. Mengenal bagian-bagian 9. Mengenali alasan mengapa ada sesuatu
tubuh (lima bagian) yang tidak masuk dalam kelompok
9. Memahami konsep ukuran tertentu
(besar- kecil, panjang-pendek) 10.Menjelaskan model/karya yang dibuatnya
10.Mengenal tiga macam bentuk

11.Mulai mengenal pola


12.Memahami simbol angka
dan maknanya

C. Berfikir 4. Meniru perilaku orang lain 4. Menyebutkan peran dan tugasnya (misal,
Simbolik dalam menggunakan barang koki tugasnya memasak)
5. Memberikan nama atas karya 5. Menggambar atau membentuk sesuatu
yang dibuat konstruksi yang mendeskripsikan
6. Melakukan aktivitas seperti sesuatu yang spesifik
kondisi nyata (misal: memegang 6. Melakukan aktivitas bersama teman
gagang telpon) dengan terencana (bermain berkelompok
dengan memainkan peran tertentu seperti
yang telah direncanakan)
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
V. Bahasa
A. 5. Memainkan kata/suara yang 3. Pura-pura membaca cerita bergambar
Memahami didengar dan diucapkan dalam buku dengan kata-kata sendiri
Bahasa berulang- ulang 4. Mulai memahami dua perintah yang
6. Hafal beberapa lagu diberikan bersamaan contoh: ambil mainan
anak sederhana di atas meja lalu berikan kepada ibu
7. Memahami pengasuh atau pendidik
cerita/dongeng sederhana
8. Memahami perintah
sederhana seperti letakkan
mainan di atas meja, ambil
mainan dari dalam
kotak

B. 3. Menggunakan kata tanya 3. Mulai menyatakan keinginan dengan


Mengungkapka dengan tepat (apa, siapa, mengucapkan kalimat sederhana (6
n Bahasa. bagaimana, mengapa, dimana). kata)
4. Menggunakan 3 atau 4 kata 4. Mulai menceritakan pengalaman yang
untuk memenuhi kebutuhannya dialami dengan cerita sederhana
(misal, mau minum air putih)
VI. Sosial-
emosional 4. Memberi salam setiap mau pergi 5. Mengikuti aktivitas dalam suatu
A. Kesadaran Diri 5. Memberi rekasi percaya pada kegiatan besar (misal: piknik)
orang dewasa 6. Meniru apa yang dilakukan orang dewasa
6. Menyatakan perasaan 7. Bereaksi terhadap hal-hal yang tidak
terhadap anak lain benar (marah bila diganggu)
8. Mengatakan perasaan secara verbal
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
4. Berbagi peran dalam suatu
permainan (misal: menjadi
dokter, perawat, pasien)

B. Tanggungjawab 4. Mulai bisa mengungkapkan 6. Mulai bisa melakukan buang air kecil
Diri dan Orang ketika ingin buang air kecil dan tanpa bantuan.
lain buang air besar 7. Bersabar menunggu gilira.
5. Mulai memahami hak orang 8. Mulai menunjukkan sikap toleran
lain (harus antri, menunggu sehingga dapat bekerja dalam kelompo.
giliran. 9. Mulai menghargai orang lain.
6. Mulai menunjukkan sikap 10. Mulai menunjukkan ekspresi menyesal
berbagi, membantu, bekerja ketika melakukan kesalahan
bersam.

C. Perilaku Prososial 5. Bermain secara kooperatif 4. Membangun kerjasama


dalam kelompok 5. Memahami adanya perbedaan
6. Peduli dengan orang lain perasaan (teman takut, saya tidak)
(tersenyum, menanggapi 6. Meminjam dan meminjamkan mainan
bicara)
7. Membagi pengalaman yang
benar dan salah pada orang lain
8. Bermain bersama
berdasarkan aturan tertentu
VI. Seni
A. Anak mampu Memperhatikan dan mengenali 3. Mengenali berbagai macam suara
suara yang bernyanyi atau
membedakan berbicara dari kendaraan
antara bunyi 4. Meminta untuk diperdengarkan lagu favorit
dan
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun
suara secara berulang

B. Tertarik dengan 9. Menyanyi sampai tuntas 6.Mendengarkan atau menyanyikan lagu


kegiatan musik, dengan irama yang benar 7.Menggerakkan tubuh sesuai irama
gerakan orang, (nyanyian pendek atau 4 8.Bertepuk tangan sesuai irama musik
hewan maupun bait) 9.Meniru aktivitas orang baik secara
tumbuhan 10. Menyanyikan lebih dari 3 langsung maupun melalui media. (misal,
lagu dengan irama yang yang cara minum/cara bicara/perilaku seperti
benar sampai tuntas (nyanyian ibu)
pendek atau 4 bait) 10. Bertepuk tangan dengan pola yang
11. Bersama teman- berirama (misalnya bertepuk tangan
teman menyanyikan sambil mengikuti irama nyanyian)
lagu
12. Bernyanyi mengikuti irama
dengan bertepuk tangan atau
menghentakkan kaki
13. Meniru gerakan berbagai
binatang
14. Paham bila orang terdekatnya
(ibu) menegur
15. Mencontoh gerakan orang lain
16. Bertepuk tangan sesuai irama
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Anak
2–3 3–4
tahun tahun

C. Tertarik dengan 3. Menggambar benda-benda 4. Menggambar dengan menggunakan


kegiatan atau lebih spesifik beragam media (cat air, spidol, alat
karya seni 4. Mengamati dan membedakan menggambar) dan cara (seperti finger
benda di sekitarnya yang di dalam painting, cat air, dll)
rumah 5. Membentuk sesuatu dengan plastisin
6. Mengamati dan membedakan benda
di sekitarnya yang di luar rumah
4. KELOMPOK USIA 4 –6 TAHUN

Tingkat Pencapaian Perkembangan


Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
I. Nilai Agama
dan Moral 7. Mengetahui agama yang dianutnya 7. Mengenal agama yang dianut
8. Meniru gerakan beribadah 8. Mengerjakan ibadah
dengan urutan yang benar 9. Berperilaku jujur, penolong, sopan,
9. Mengucapkan doa sebelum hormat, sportif, dsb
dan/atau sesudah melakukan 10.Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
sesuatu 11.Mengetahui hari besar agama
10.Mengenal perilaku baik/sopan 12.Menghormati (toleransi) agama orang lain
dan buruk
11.Membiasakan diri berperilaku baik
12.Mengucapkan salam dan
membalas salam
III. Fisik-
motorik 9. Menirukan gerakan binatang, 6. Melakukan gerakan tubuh secara
A. Motorik Kasar pohon tertiup angin, pesawat terkoordinasi untuk melatih
terbang, dsb kelenturan, keseimbangan, dan
10.Melakukan gerakan kelincahan
menggantung (bergelayut) 7. Melakukan koordinasi gerakan mata-kaki-
11.Melakukan gerakan tangan-kepala dalam menirukan tarian
melompat, meloncat, dan atau senam
berlari secara terkoordinasi 8. Melakukan permainan fisik dengan aturan
12.Melempar sesuatu secara terarah 9. Terampil menggunakan tangan kanan
13.Menangkap sesuatu secara tepat dan kiri
14.Melakukan gerakan antisipasi 10. Melakukan kegiatan kebersihan diri
15.Menendang sesuatu secara terarah
16.Memanfaatkan alat permainan di
luar kelas
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun

B. Motorik Halus 7. Membuat garis vertikal, 8. Menggambar sesuai gagasannya


horizontal, lengkung kiri/kanan, 9. Meniru bentuk
miring kiri/kanan, dan lingkaran 10. Melakukan eksplorasi dengan
8. Menjiplak bentuk berbagai media dan kegiatan
9. Mengkoordinasikan mata dan 11. Menggunakan alat tulis dan alat
tangan untuk melakukan gerakan makan dengan benar
yang rumit 12. Menggunting sesuai dengan pola
10.Melakukan gerakan manipulatif 13. Menempel gambar dengan tepat
untuk menghasilkan suatu bentuk 14. Mengekspresikan diri melalui
dengan menggunakan berbagai gerakan menggambar secara rinci
media
11.Mengekspresikan diri dengan
berkarya seni menggunakan
berbagai media
12.Mengontrol gerakan tangan yang
meggunakan otot halus
(menjumput, mengelus, mencolek,
mengepal, memelintir, memilin,
memeras)
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun

C.Kesehatan dan 8. Berat badan sesuai tingkat usia 10. Berat badan sesuai tingkat usia
Perilaku 9. Tinggi badan sesuai tingkat usia 11. Tinggi badan sesuai standar usia
Keselamatan 10. Berat badan sesuai dengan 12. Berat badan sesuai dengan standar tinggi
standar tinggi badan badan
11. Lingkar kepala sesuai tingkat usia 13. Lingkar kepala sesuai tingkat usia
12. Menggunakan toilet (penggunaan 14. Menutup hidung dan mulut (misal,
air, membersihkan diri) dengan ketika batuk dan bersin)
bantuan minimal 15. Membersihkan, dan membereskan
13. Memahami berbagai alarm tempat bermain
bahaya (kebakaran, banjir, 16. Mengetahui situasi yang
gempa) membahayakan diri
14. Mengenal rambu lalu lintas yang 17. Memahami tata cara menyebrang
ada di jalan 18. Mengenal kebiasaan buruk bagi
kesehatan (rokok, minuman keras)
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
V. Kognitif
A. Belajar 9. Mengenal benda berdasarkan fungsi 5. Menunjukkan aktivitas yang bersifat
dan (pisau untuk memotong, pensil eksploratif dan menyelidik (seperti: apa
Pemecaha untuk menulis) yang terjadi ketika air ditumpahkan)
n Masalah 10. Menggunakan benda-benda 6. Memecahkan masalah sederhana
sebagai permainan simbolik (kursi dalam kehidupan sehari-hari dengan
sebagai mobil) cara yang fleksibel dan diterima sosial
11. Mengenal konsep sederhana 7. Menerapkan pengetahuan atau
dalam kehidupan sehari-hari pengalaman dalam konteks yang baru
(gerimis, hujan, gelap, terang, 8. Menunjukkan sikap kreatif dalam
temaram, dsb) menyelesaikan masalah (ide, gagasan
12. Mengetahui konsep banyak di luar kebiasaan)
dan sedikit
13. Mengkreasikan sesuatu sesuai
dengan idenya sendiri yang terkait
dengan berbagai pemecahan
masalah
14. Mengamati benda dan gejala
dengan rasa ingin tahu
15. Mengenal pola kegiatan
dan menyadari pentingnya
waktu
16. Memahami posisi/kedudukan
dalam keluarga, ruang, lingkungan
sosial (misal: sebagai peserta
didik/anak/teman)
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun

B. Berfikir Logis 6. Mengklasifikasikan benda 9. Mengenal perbedaan berdasarkan


berdasarkan fungsi, bentuk ukuran: “lebih dari”; “kurang dari”; dan
atau warna atau ukuran “paling/ter”
7. Mengenal gejala sebab-akibat 10. Menunjukkan inisiatif dalam memilih
yang terkait dengan dirinya tema permainan (seperti: ”ayo kita
8. Mengklasifikasikan benda ke bermain pura-pura seperti burung”)
dalam kelompok yang sama atau 11. Menyusun perencanaan kegiatan yang
kelompok yang sejenis atau akan dilakukan
kelompok yang berpasangan 12. Mengenal sebab-akibat tentang
dengan 2 variasi lingkungannya (angin
9. Mengenal pola (misal, AB-AB bertiupmenyebabkan daun bergerak, air
dan ABC-ABC) dan dapat menyebabkan sesuatu menjadi
mengulanginya basah)
10. Mengurutkan benda 13. Mengklasifikasikan benda
berdasarkan 5 seriasi ukuran atau berdasarkan warna, bentuk, dan
warna ukuran (3 variasi)
14. Mengklasifikasikan benda yang lebih
banyak ke dalam kelompok yang sama
atau kelompok yang sejenis, atau
kelompok berpasangan yang lebih dari 2
variasi
15. Mengenal pola ABCD-ABCD
16. Mengurutkan benda berdasarkan
ukuran dari paling kecil ke paling besar
atau sebaliknya
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun

C. Berfikir Simbolik 5. Membilang banyak benda satu 6. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
sampai sepuluh 7. Menggunakan lambang bilangan
6. Mengenal konsep bilangan untuk menghitung
7. Mengenal lambang bilangan 8. Mencocokkan bilangan dengan
8. Mengenal lambang huruf lambang bilangan
9. Mengenal berbagai macam lambang
huruf vokal dan konsonan
10. Merepresentasikan berbagai macam
benda dalam bentuk gambar atau tulisan
(ada benda pensil yang diikuti tulisan
dan gambar pensil)

III.Bahasa
A. 6. Menyimak perkataan orang lain 5. Mengerti beberapa perintah
Memaham (bahasa ibu atau bahasa secara bersamaan
i bahasa lainnya) 6. Mengulang kalimat yang lebih kompleks
7. Mengerti dua perintah yang 7. Memahami aturan dalam suatu permainan
diberikan bersamaan 8. Senang dan menghargai bacaan
8. Memahami cerita yang dibacakan
9. Mengenal perbendaharaan kata
mengenai kata sifat (nakal, pelit,
baik hati, berani, baik, jelek, dsb)
10.Mendengar dan membedakan
bunyi- bunyian dalam Bahasa
Indonesia (contoh, bunyi dan
ucapan harus
sama)
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
B. 11. Mengulang kalimat sederhana 8. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks
Mengungkapka 12. Bertanya dengan kalimat yang benar 9. Menyebutkan kelompok gambar
n Bahasa 13. Menjawab pertanyaan yang memiliki bunyi yang sama
sesuai pertanyaan 10.Berkomunikasi secara lisan, memiliki
14. Mengungkapkan perasaan dengan perbendaharaan kata, serta mengenal
kata sifat (baik, senang, nakal, simbol-simbol untuk persiapan
pelit, baik hati, berani, baik, jelek, membaca, menulis dan berhitung
dsb) 11.Menyusun kalimat sederhana dalam
15. Menyebutkan kata-kata yang struktur lengkap (pokok kalimat-
dikenal predikat- keterangan)
16. Mengutarakan pendapat 12.Memiliki lebih banyak kata-kata
kepada orang lain untuk mengekpresikan ide pada
17. Menyatakan alasan orang lain
terhadap sesuatu yang 13.Melanjutkan sebagian cerita/dongeng
diinginkan atau yang telah diperdengarkan
ketidaksetujuan 14.Menunjukkkan pemahaman konsep-
18. Menceritakan kembali konsep dalam buku cerita
cerita/dongeng yang
pernah didengar
19. Memperkaya perbendaharaan kata
20. Berpartisipasi dalam percakapan

C. Keaksaraan 5. Mengenal simbol-simbol 5. Menyebutkan simbol-simbol huruf


6. Mengenal suara–suara yang dikenal
hewan/benda yang ada di 6. Mengenal suara huruf awal dari
sekitarnya nama benda-benda yang ada di
7. Membuat coretan yang bermakna sekitarnya
8. Meniru (menuliskan dan 7. Menyebutkan kelompok gambar yang
mengucapkan) huruf A-Z memiliki bunyi/huruf awal yang
sama.
8. Memahami hubungan antara bunyi
dan bentuk huruf
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
8. Membaca nama sendiri
9. Menuliskan nama sendiri
10. Memahami arti kata dalam cerita

VI. Sosial-
emosional 7. Menunjukkan sikap mandiri 4. Memperlihatkan kemampuan diri
A. Kesadaran Diri dalam memilih kegiatan untuk menyesuaikan dengan situasi
8. Mengendalikan perasaan 5. Memperlihatkan kehati-hatian kepada
9. Menunjukkan rasa percaya diri orang yang belum dikenal (menumbuhkan
10. Memahami peraturan dan disiplin kepercayaan pada orang dewasa yang
11. Memiliki sikap gigih (tidak tepat)
mudah menyerah) 6. Mengenal perasaan sendiri dan
12. Bangga terhadap hasil karya sendiri mengelolanya secara wajar
(mengendalikan
diri secara wajar)

B. Rasa tanggung 4. Menjaga diri sendiri 5. Tahu akan hak nya


jawab untuk diri dari lingkungannya 6. Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan)
sendiri dan 5. Menghargai keunggulan orang lain 7. Mengatur diri sendiri
orang lain 6. Mau berbagi, menolong, 8. Bertanggung jawab atas perilakunya
dan membantu teman untuk kebaikan diri sendiri
C. Perilaku Prososial1. Menunjukan antusiasme dalam 4. Bermain dengan teman sebaya
melakukan permainan kompetitif 5. Mengetahui perasaan temannya
secara positif dan merespon secara wajar
6. Berbagi dengan orang lain
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
5. Menaati aturan yang berlaku 10. Menghargai hak/pendapat/karya orang
dalam suatu permainan lain
6. Menghargai orang lain 11. Menggunakan cara yang diterima
7. Menunjukkan rasa empati secara sosial dalam menyelesaikan
masalah (menggunakan fikiran untuk
menyelesaikan masalah)
12. Bersikap kooperatif dengan teman
13. Menunjukkan sikap toleran
14. Mengekspresikan emosi yang sesuai
dengan kondisi yang ada (senang-sedih-
antusias dsb)
15. Mengenal tata krama dan sopan
santun sesuai dengan nilai sosial budaya
setempat
VII. Seni
A. Anak mampu 3. Senang mendengarkan berbagai 3. Anak bersenandung atau bernyanyi
menikmati macam musik atau lagu sambil mengerjakan sesuatu
berbagai kesukaannya 4. Memainkan alat
alunan lagu 4. Memainkan alat musik/instrumen/benda bersama
atau suara musik/instrumen/benda yang teman
dapat membentuk irama yang
teratur
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
B. Tertarik 9. Memilih jenis lagu yang disukai 7. Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar
dengan 10. Bernyanyi sendiri 8. Menggunakan berbagai macam alat
kegiatan seni 11. Menggunakan imajinasi musik tradisional maupun alat musik
untuk mencerminkan lain untuk menirukan suatu irama atau
perasaan dalam sebuah peran lagu tertentu
9. Bermain drama sederhana
12. Membedakan peran fantasi
dan kenyataan 10.Menggambar berbagai macam bentuk
13. Menggunakan dialog, perilaku, yang beragam
dan berbagai materi dalam 11. Melukis dengan berbagai cara dan objek
menceritakan suatu cerita 12.Membuat karya seperti bentuk
14. Mengekspresikan gerakan sesungguhnya dengan berbagai
dengan irama yang bervariasi bahan (kertas, plastisin, balok, dll)
15. Menggambar objek di sekitarnya
16. Membentuk berdasarkan objek
yang dilihatnya (mis. dengan
plastisin, tanah liat)
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup
Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6
tahun
11. Mendeskripsikan sesuatu (seperti
binatang) dengan ekspresif yang
berirama (contoh, anak
menceritakan gajah dengan gerak
dan mimik tertentu)
12. Mengkombinasikan berbagai
warna ketika menggambar atau
mewarnai

MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,

MOHAMMAD NUH
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Kepala Biro Direktur
Ketua BSNP Sekretaris Jenderal
Hukum dan Jenderal
Organisasi PAUDNI
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 137 TAHUN 2014
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU

PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU

PAUD

Kompetensi Sub
Kompetensi
I. Pedagogik

A. Mengorganisasikan aspek perkembangan 5. Menelaah aspek perkembangan sesuai dengan


sesuai dengan karakteristik anak usia karakteristik anak usia dini
dini
6. Mengelompokkan anak usia dini sesuai dengan
kebutuhan pada berbagai aspek perkembangan
7. Mengidentifikasi kemampuan awal anak usia dini
dalam berbagai bidang pengembangan
8. Mengidentifikasi kesulitan anak usia dani dalam
berbagai bidang Pengembangan
Kompetensi Sub
Kompetensi
B. Menganalisis teori bermain sesuai aspek 5. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip
dan tahapan perkembangan, bermain sambil belajar yang mendidik yang terkait dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat berbagai bidang pengembangan di PAUD
anak usia dini
6. Menelaah teori pembelajaran dalam konteks bermain dan
belajar yang sesuai dengan kebutuhan aspek
perkembangan anak usia dini
7. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik, sesuai
kebutuhan anak usia dini, dan bemakna, yang terkait dengan
berbagai bidang pengembangan di PAUD
8. Merancang kegiatan bermain sebagai bentuk
pembelajaran yang mendidik pada anak usia dini

C. Merancang kegiatan pengembangan 3. Menyusun isi program pengembangan anak sesuai


anak usia dini berdasarkan kurikulum dengan tema dan kebutuhan anak usia dini pada
berbagai aspek perkembangan
4. Membuat rancangan kegiatan bermain dalam bentuk
program tahunan, semester, mingguan, dan harian
Kompetensi Sub
Kompetensi
D.Menyelenggarakan kegiatan 4. Memilih prinsip-prinsip pengembangan yang mendidik
pengembangan yang dan menyenangkan
mendidik
5. Merancang kegiatan pengembangan yang mendidik dan
lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, maupun
luar kelas
6. Menerapkan kegiatan bermain yang bersifat holistik,
autentik, dan bermakna

E. Memanfaatkan teknologi, informasi 3. Memilih teknologi informasi dan komunikasi serta bahan
dan komunikasi untuk kepentingan ajar yang sesuai dengan kegiatan pengembangan anak usia
penyelenggaraan kegiatan dini
pengembangan yang mendidik
4. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan yang
mendidik
F. Mengembangkan potensi anak usia dini 4. Memilih sarana kegiatan dan sumber belajar
untuk pengaktualisasian diri pengembangan anak usia dini
5. Membuat media kegiatan pengembangan anak usia dini
6. Mengembangkan potensi dan kreatifitas anak usia dini
melalui kegiatan bermain sambil belajar

G.Berkomunikasi secara efektif, empatik,1. Memilih berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik
dan santun dan santun dengan anak usia dini
Kompetensi Sub
Kompetensi
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
anak usia dini

H.Menyelenggarakan dan membuat Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan
laporan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar anak usia dini
hasil belajar anak usia dini

I. Menentukan lingkup sasaran asesmen 7. Memilih pendekatan, metode dan teknik asesmen proses
proses dan hasil pembelajaran pada dan hasil kegiatan pengembangan pada anak usia dini
anak usia dini
8. Menggunakan prinsip dan prosedur asesmen proses dan
hasil kegiatan pengembangan anak usia dini
9. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar
secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai
instrumen
10. Menentukan tingkat capaian perkembangan anak usia dini
11. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar
untuk berbagai tujuan
12. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar
J. Menggunakan hasil penilaian, 3. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi
pengembangan dan evaluasi program untuk kesinambungan belajar anak usia dini
untuk kepentingan pengembangan
4. Melaksanakan program remedial dan pengayaan
anak usia dini
Kompetensi Sub
Kompetensi

5. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi


pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
6. Mengomunikasikan hasil penilaian pengembangan dan
evaluasi program kepada pemangku kepentingan
K. Melakukan tindakan reflektif, korektif 4. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pengembangan
dan inovatif dalam meningkatkan anak usia dini yang telah dilaksanakan
kualitas proses dan hasil
5. Meningkatkan kualitas pengembangan anak usia dini
pengembangan anak usia dini
melalui penelitian tindakan kelas
6. Melakukan penelitian tindakan kelas

II. Kepribadian

A. Bertindak sesuai dengan norma, agama, 3. Menghargai peserta didik tanpa membedakan agama
hukum, sosial, dan kebudayaan yang dianut, suku, adat-istiadat, status sosial, daerah
nasional Indonesia asal, dan jenis kelamin
4. Bersikap sesuai dengan agama yang dianut, hukum, sosial,
dan norma yang berlaku dalam masyarakat, serta
kebudayaan nasional Indonesia yang beragam
Kompetensi Sub
Kompetensi
B. Menampilkan diri sebagai pribadi yang 4. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tegas, toleran
jujur, berakhlak mulia, dan teladan dan bertanggungjawab
bagi anak usia dini dan masyarakat
5. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan ketakwaan
dan akhlak mulia
6. Menunjukkan perilaku yang dapat diteladani oleh anak
usia dini, teman sejawat, dan anggota masyarakat

C. Menampilkan diri sebagai pribadi 3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil
yang mantap, stabil, dewasa, arif,
4. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif,
bijaksana, dan berwibawa
bijaksana dan berwibawa

D. Menunjukkan etos kerja, 4. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi
tanggungjawab yang tinggi, rasa percaya
5. Menunjukkan rasa percaya diri dan bangga menjadi guru
diri, dan bangga menjadi guru
6. Menunjukkan kerja yang profesional baik secara
mandiri maupun kolaboratif

E. Menjunjung tinggi kode etik guru 3. Menerapkan kode etik guru


4. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kode etik guru
Kompetensi Sub
Kompetensi
III. Profesional

A. Mengembangkan materi, struktur, dan 3. Menelaah konsep dasar keilmuan bidang matematika,
konsep bidang keilmuan yang sains, bahasa, studi sosial, seni dan agama yang sesuai
mendukung serta sejalan dengan dengan kebutuhan, tahapan perkembangan dan
kebutuhan dan tahapan psikomotorik anak usia dini
perkembangan anak usia dini
4. Mengorganisasikan konsep dasar keilmuan sebagai
alat, aktivitas dan konten dalam pengembangan anak
usia dini
B. Merancang berbagai kegiatan 5. Merumuskan tujuan setiap kegiatan pengembangan
pengembangan secara kreatif sesuai
6. Menganalisis perkembangan anak usia dini dalam
dengan tahapan perkembangan anak
setiap bidang pengembangan
usia dini
7. Memilih materi berbagai kegiatan pengembangan
sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia dini
8. Mengorganisasikan kegiatan pengembangan secara
kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia
dini
C. Mengembangkan keprofesionalan secara 3. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara
berkelanjutan dengan melakukan terus menerus
tindakan reflektif
4. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka
peningkatan keprofesionalan
Kompetensi Sub
Kompetensi
IV. Sosial

A. Bersikap inklusif, bertindak objektif, 3. Bersikap inklusif dan objektif terhadap anak usia dini,
serta tidak diskriminatif karena teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan
pertimbangan jenis kelamin, agama, pembelajaran
ras, suku, kondisi fisik, latar belakang
4. Bersikap tidak diskriminatif terhadap anak usia dini,
keluarga, dan status sosial ekonomi
teman sejawat, orang tua, dan masyarakat lingkungan
sekolah
B. Berkomunikasi secara efektif, empatik, 3. Membangun komunikasi dengan teman sejawat dan
dan santun dengan sesama pendidik, komunitas lainnya secara santun, empatik, dan efektif
tenaga kependidikan, orang tua, dan
4. Membangun kerja sama dengan orang tua dan
masyarakat
masyarakat dalam program pengembangan anak usia dini

C. Beradaptasi dalam keanekaragaman 3. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam


sosial budaya bangsa Indonesia rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik,
termasuk memahami budaya daerah setempat
4. Melaksanakan berbagai program peningkatan kualitas
pendidikan berbasis keanekaragaman sosial budaya
Indonesia
D. Membangun komunikasi profesi Menggunakan beragam media dan komunitas profesi dalam
berkomunikasi dengan rekan seprofesi
2 KOMPETENSI GURU PENDAMPING

Kompetensi Sub
kompetensi
I. Pedagogik

A. Merencanakan kegiatan 4. Menyusun rencana kegiatan tahunan, semesteran,


program pendidikan, bulanan, mingguan, dan harian
pengasuhan, dan perlindungan
5. Menetapkan kegiatan bermain yang mendukung
tingkat pencapaian perkembangan anak
6. Merencanakan kegiatan pendidikan, pengasuhan dan
perlindungan yang disusun berdasarkan kelompok
usia

B. Melaksanakan proses pendidikan, 7. Mengelola kegiatan sesuai dengan rencana yang


pengasuhan, dan perlindungan disusun berdasarkan kelompok usia
8. Menggunakan metode pembelajaran melalui bermain
sesuai dengan karakteristik anak
9. Memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan
kegiatan dan kondisi anak
10. Memberikan motivasi untuk meningkatkan keterlibatan
anak dalam kegiatan
11. Memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan anak
12. Memberikan perlindungan sesuai usia dan kebutuhan anak
Kompetensi Sub
kompetensi
C. Melaksanakan penilaian terhadap 6. Memilih cara-cara penilaian yang sesuai dengan tujuan
proses dan hasil pendidikan, yang akan dicapai
pengasuhan, dan perlindungan
7. Melalukan kegiatan penilaian sesuai dengan cara-cara yang
telah ditetapkan
8. Mengolah hasil penilaian
9. Menggunakan hasil-hasil penilaian untuk berbagai
kepentingan pendidikan
10. Mendokumentasikan hasil-hasil penilaian
II. Kompetensi Kepribadian

A. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan 7. Menyayangi anak secara tulus


kebutuhan psikologis anak
8. Berperilaku sabar, tenang, ceria, serta penuh perhatian
9. Memiliki kepekaan dan responsif terhadap perilaku anak
10. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa,
arif, dan bijaksana
11. Berpenampilan bersih, sehat, dan rapi
12. Berperilaku sopan santun, menghargai, dan
melindungi anak

B. Bersikap dan berperilaku tepat 1. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan
sesuai dengan norma agama, yang dianut, suku, budaya, dan jender
budaya dan keyakinan anak
Kompetensi Sub
kompetensi
4. Bersikap tepatsesuai dengan norma agama yang dianut,
hukum, dan norma sosial yang berlaku dalam
masyarakat
5. Mengembangkan sikap anak didik untuk
menghargai agama dan budaya lain
C. Menampilkan diri sebagai pribadi 4. Berperilaku jujur
yang berbudi pekerti luhur
5. Bertanggungjawab terhadap tugas
6. Berperilaku sebagai teladan

III. Kompetensi Profesional

A. Memahami tahapan 5. Memahami kesinambungan tingkat perkembangan


perkembangan anak anak usia lahir 6 tahun
6. Memahami standar tingkat pencapaian
perkembangan anak
7. Memahami bahwa setiap anak mempunyai
tingkat kecepatan pencapaian perkembangan
yang berbeda
8. Memahami faktor penghambat dan pendukung
tingkat pencapaian perkembangan

B. Memahami pertumbuhandan 3. Memahami aspek-aspek perkembangan fisik-


perkembangan anak motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, moral
agama dan seni
4. Memahami faktor-faktor yang menghambat
dan mendukung aspek-aspek perkembangan
di atas
Kompetensi Sub
kompetensi
8. Memahami tanda-tanda kelainan pada tiap
aspek pertumbuhan dan perkembangan anak
9. Mengenal kebutuhan gizi anak dan makanan yang
aman sesuai dengan usia
10. Memahami cara memantau status gizi, kesehatan
dan keselamatan anak
11. Mengetahui pola asuh yang sesuai dengan usia anak
12. Mengenal keunikan anak

C. Memahami pemberian 4. Mengenal cara-cara pemberian rangsangan dalam


rangsangan pendidikan, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan
pengasuhan, dan perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan
pemberian rangsangan pada setiap aspek
perkembangan
6. Memiliki ketrampilan dalam pengasuhan dan
perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi

D. Membangun kerjasama 3. Mengenal faktor-faktor pengasuhan anak, sosial ekonomi


dengan orang tua dalam keluarga, dan sosial kemasyarakatan yang mendukung
pendidikan, pengasuhan, dan dan menghambat perkembangan anak
perlindungan anak
4. Mengkomunikasikan program program PAUD
(pengasuhan, pembelajaran, dan perlidungan anak) kepada
orang tua
Kompetensi Sub
kompetensi
5. Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam program
di satuan/program PAUD
6. Meningkatkan kesinambungan progran PAUD
dengan lingkungan keluarga
E. Berkomunikasi secara efektif 3. Berkomunikasi secara empatik dengan orang tua peserta didik
4. Berkomunikasi efektif dan empatik dengan anak didik,
baik secara fisik, verbal maupun non verbal

IV. Sosial

A. Beradaptasi dengan lingkungan 5. Menyesuaikan diri dengan teman sejawat


6. Menaati aturan lembaga
7. Menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar
8. Akomodatif terhadap anak didik, orang tua, teman
sejawat dari berbagai latar belakang budaya dan sosial
ekonomi

B. Berkomunikasi secara efektif 3. Berkomunikasi secara empatik dengan orang tua


peserta didik
4. Berkomunikasi efektif dan empatik dengan anak didik,
baik secara fisik, verbal maupun non verbal
3. KOMPETENSI GURU PENDAMPING MUDA

Kompetensi Indikator
A. Memahami dasar-dasar pengasuhan 7. Memahami peran pengasuhan terhadap pertumbuhan
dan perkembangan anak
8. Memahami pola makan dan kebutuhan gizi masing-
masing anak
9. Memahami layanan dasar kebersihan anak dan lingkungan
10. Memahami layanan dasar kesehatan anak dan diri sendiri
11. Memahami layanan dasar perlindungan
12. Memahami tugas dan kewenangan dalam membantu guru
dan guru pendamping
B. Terampil melaksanakan pengasuhan 9. Terampil dalam pemberian minum dan makan anak
10. Terampil dalam melakukan perawatan kebersihan diri dan
anak
11. Terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan
non verbal dengan anak
12. Mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak
13. Terampil merawat kebersihan lingkungan fasilitas bermain
anak
14. Terampil dalam melindungi anak
15. Terampil bekomunikasi efektif dan empatik dengan anak
16. Terampil bernyanyi dan mendongeng
C. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan 1. Menyayangi anak secara tulus
Kompetensi Indikator
kebutuhan psikologis anak 7. Berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian,
serta melindungi anak
8. Memiliki kepekaan dan responsif dalam menyikapi perilaku
anak
9. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif,
dan bertanggung jawab
10. Berpenampilan sederhana, rapi, bersih, dan sehat
11. Berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada
orang tua anak

MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,

MOHAMMAD NUH
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Kepala Biro Direktur
Ketua BSNP Sekretaris Jenderal
Hukum dan Jenderal
Organisasi PAUDNI
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 137 TAHUN
2014 TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN


4. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
A. Kepribadian 6. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan bagi masyarakat
dan pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan
7. Menunjukkan tanggung jawab dan komitmen dalam
melaksanakan tugas profesinya sebagai penilik
8. Menunjukkan kreativitas dalam bekerja dan mengatasi masalah
yang berkaitan dengan tugas-tugas penilik
9. Menunjukkan rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang
pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
menunjang tugas pokok dan tanggungjawabnya
10. Menunjukkan motivasi dan etos kerja yang menggambarkan
perubahan pola pikir (mindset) dalam peningkatan mutu pendidikan
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
B. Sosial 6. Memahami karakteristik sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat setempat
7. Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi penilik
8. Mampu berperan serta dalam kegiatan organisasi profesi penilik
dan organisasi profesi lainnya
9. Memiliki kepekaan terhadap berbagai masalah yang terjadi
pada masyarakat setempat
10. Menguasai masalah sosial kemasyarakatan dan cara pemecahannya

C. 6. Menguasai fungsi-fungsi manajemen pendidikan


Supervis dalam penyelenggaraan satuan/program PAUD
i
7. Menguasai konsep, prinsip, metode dan teknik supervisi
Manajeri
pendidikan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
al
satuan/program PAUD
8. Menguasai teknik penyusunan rancangan dan
pelaksanaan pengendalian mutu dan evaluasi dampak
program PAUD
9. Menguasai metode dan instrumen kerja untuk melaksanakan
tugas pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PAUD
10. Membina pendidik dan tenaga kependidikan pada
satuan/pogram PAUD berdasarkan prinsip-prinsip manajemen
supervisi
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
10. Memahami pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan dan
memanfaatkan hasilnya untuk membantu sekolah dalam memper-
siapkan evaluasi diri sekolah, akreditasi sekolah dan peningkatan
mutu sekolah
11. Menganalisis data hasil supervisi manajerial secara komprehensif
12. Menyusun laporan hasil supervisi manajerial secara komprehensif
dan bermakna
13. Mengomunikasikan hasil supervisi manajerial kepada kepala
sekolah dalam rangka peningkatan mutu manajemen sekolah

D. Penelitian 7. Menerapkan pendekatan, metode, jenis dan prosedur penelitian


dan untuk mengembangkan program PAUD
Pengembang
8. Menentukan masalah yang penting untuk diteliti terkait dengan
an
tugas kepengawasan dan pengembangan karir sebagai penilik
9. Menyusun karya tulis ilmiah berbasis penelitian dan non-
penelitian bidang PAUD
10. Menerapkan langkah dan prosedur pelaksanaan penelitian tindakan
11. Menerapkan teknik penyusunan buku ajar, pedoman, dan
petunjuk teknis untuk pelaksanaan pengendalian mutu
satuan/program PAUD
12. Memanfaatkan hasil penelitian untuk pengembangan
satuan/program PAUD
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
7. Membimbing kepala sekolah dan guru melakukan penelitian tindakan
sekolah dan tindakan kelas serta publikasinya

E. Supervisi Akademik 9. Menganalisis konsep, prinsip dasar, dan teori perkembangan anak
usia dini
10. Menganalisis konsep, prinsip dasar, metode dan teknik
pengasuhan, pembelajaran, perlindungan anak usia dini
11. Membimbing pendidik PAUD dalam menyusun rencana kegiatan
dalam pembelajaran
12. Membimbing pendidik PAUD dalam melaksanakan
pengasuhan, pembelajaran, perlindungan anak usia dini
13. Membimbing pendidik PAUD dalam memilih, menggunakan
dan mengembangkan alat permainan edukatif, media
pembelajaran dan teknologi informasi untuk melaksanakan
kegiatan pengasuhan, pembelajaran, perlindungan anak usia
dini
14. Menganalisis hasil supervisi akademik secara komprehensif
15. Menyusun laporan hasil supervisi akademik secara komprehensif
16. Mengomunikasikan hasil supervisi akademik kepada guru
untuk meningkatkan mutu pembelajaran
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
F. Evaluasi Pendidikan 6. Menerapkan konsep dan prinsip-prinsip penilaian pendidikan
dan aplikasinya dalam satuan/program PAUD
7. Mengembangkan instrumen penilaian kegiatan anak usia dini
8. Memantau pelaksanaan pembelajaran dan menganalisis
hasilnya untuk meningkatkan mutu satuan/program PAUD
9. Membimbing pendidik dan tenaga kependidikan PAUD
dalam memanfaatkan hasil penilaian kinerja untuk
peningkatan mutu pembelajaran
10. Mengevaluasi kinerja satuan pendidikan PAUD untuk
melakukan pembinaan lebih lanjut
5. KOMPETENSI KEPALA PAUD

KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
A. Kepribadian 7. Menunjukkan akhlak mulia, mengembangkan budaya dan
tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi
warga di satuan/program PAUD
8. Menunjukkan integritas kepribadian sebagai pemimpin
9. Menunjukkan keinginan yang kuat dalam pengembangan diri
sebagai kepala PAUD
10. Menunjukkan sikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi
11. Menunjukkan pengendalian diri dalam menghadapi masalah
dalam pekerjaan sebagai kepala PAUD
12. Menunjukkan bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan

B. Manajerial 7. Menyusun perencanaan satuan/program PAUD untuk


berbagai tingkatan perencanaan
8. Mengembangkan organisasi satuan/program PAUD sesuai
dengan kebutuhan
9. Memimpin satuan/program PAUD dalam pendayagunaan
sumber daya nya secara optimal
10. Mengelola perubahan dan pengembangan lembaga menuju
organisasi pembelajaran yang efektif
11. Menciptakan budaya dan iklim satuan/program PAUD yang
kondusif dan inovatif bagi pembelajaran anak usia dini
12. Mengelola guru dan tenaga administrasi satuan/program PAUD
dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
11. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam
rangka pendayagunaan secara optimal
12. Mengelola hubungan satuan/program PAUD dan masyarakat
dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan
pembiayaan sekolah/madrasah
13. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional
14. Mengelola keuangan satuan/program PAUD sesuai dengan
prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien
15. Mengelola ketatausahaan satuan/program PAUD dalam
mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah
16. Mengelola unit layanan khusus satuan/program PAUD dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik
di sekolah/madrasah
17. Mengelola sistem informasi satuan/program PAUD dalam
mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan
18. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen satuan/program
PAUD
19. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat,
serta merencanakan tindak lanjutnya

20. Menyelesaikan konflik internal secara bijaksana


C. Kewirausahaan 3. Melakukan inovasi yang berguna bagi pengembangan
satuan/program PAUD
4. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan satuan/program
PAUD sebagai organisasi pembelajar yang efektif
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
9. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah
10. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi satuan/program PAUD
11. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa satuan/program PAUD sebagai sumber belajar bagi
anak usia dini
12. Kreatif mengembangkan usaha lembaga PAUD
13. Terampil memanfaatkan jejaring kemitraan
14. Memberdayakan potensi warga di sekitar satuan/program PAUD
D. Supervisi 9. Merencanakan program supervisi akademik
10. Merencanakan program supervisi manajerial
11. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru PAUD
12. Melaksanakan supervisi manajerial terhadap tenaga
administrasi sekolah
13. Menyusun laporan hasil supervisi akademik
14. Menyusun laporan hasil supervisi manajerial
15. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi akademik
guru untuk peningkatan profesionalisme
16. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi manajerial
tenaga administrasi sekolah untuk peningkatan kinerja
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
E. Sosial 8. Bekerja sama dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) satuan/program PAUD
9. Menunjukkan partisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
10. Memprakarsai kegiatan yang mencerminkan kepekaan sosial
11. Peduli terhadap kebutuhan warga satuan/program PAUD
12. Melestarikan dan memberdayakan lingkungan satuan/program PAUD
13. Berkomunikasi secara santun dan efektif
14. Menunjukkan empati kepada sesama warga satuan/program PAUD

6. KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI PAUD

KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
A. Kepribadian 9. Berakhlak mulia
10. Bersikap terbuka
11. Tekun dan ulet
12. Jujur dan bertanggung jawab
13. Bertindak konsisten dengannilai dan keyakinannya
14. Bertindak secara tepat
15. Memiliki etos kerja
16. Melakukan evaluasi diri
B. Profesional 3. Mengaplikasikan teknologi informasi dalam sistem
administrasi pendidikan
4. Mendokumentasi data kelembagaan dengan menggunakan
berbagai media
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
9. Memberi pelayanan administratif kepada pendidik dan
tenaga kependidikan, serta orang tua peserta didik
10. Mengelola sarana dan prasarana satuan/program PAUD
secara optimal
11. Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik
dan pengelompokkan peserta didik
12. Mengelola keuangan sesuai dengan prinsip pengelolaan
yang akuntabel, transparan, dan efisien
13. Mengelola ketatausahaan untuk mendukung pencapaian tujuan
14. Melindungi anak dari kekerasan

C. Sosial 7. Menjalin kerjasama dengan seluruh pendidik dan tenaga


kependidikan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan
8. Memberi layanan administratif dan informasi kepada orang
tua, masyarakat, dan pemerintah
9. Bersikap transparan, terbuka, dan ramah dalam
memberikan pelayanan
10. Memiliki kepekaan sosial
11. Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk
kepentingan satuan/program PAUD
12. Mengambil peluang untuk mengelola satuan/program PAUD
secara berkesinambungan
KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
D. Manajerial 6. Merencanakan program ketatausahaan secara mingguan, bulanan,
dan tahunan
7. Melaksanakan program kerja secara terencana, rapi, dan
terarsipkan Membuat laporan kegiatan administrasi bulanan dan
tahunan
8. Mengelola dan mengembangkan satuan/program PAUD
dalam pelayanan pendidikan, pengasuhan, dan
perlindungan
9. Mengkoordinasi pendidik dan tenaga kependidikan lain
dalam menjalankan tugas
10. Mengelola sarana dan prasarana sebagai aset lembaga

MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,

MOHAMMAD NUH
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Kepala Biro Direktur
Ketua BSNP Sekretaris Jenderal
Hukum dan Jenderal
Organisasi PAUDNI

Anda mungkin juga menyukai