Anda di halaman 1dari 164

SALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 137 TAHUN 2014


TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 butir 14 dan
Pasal 28 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), serta ayat
(6) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, serta dengan adanya PP Nomor 32
Tahun 2013 tentang perubahan atas PP Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan maka perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini sebagai
pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58
Tahun 2009;

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kelima atas Peraturan Presiden Nomor 47
Tahun 2009 tentang Pembentukan dan organisasi
Kementerian Negara;
-2-

7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang


Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 24
Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan
Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
8. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia;
9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun
2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Keputusan Presiden Nomor 41/P Tahun 2014;
10. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73
Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini selanjutnya disebut Standar
PAUD adalah kriteria tentang pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini selanjutnya
disebut STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak
pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek
nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,
serta seni.
3. Standar Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi
menuju tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat
usia anak.
4. Standar Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada
satuan atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat
pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
5. Standar Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil
pembelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai
dengan tingkat usia anak.
6. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria tentang
kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan PAUD.
-3-

7. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria tentang persyaratan


pendukung penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini
secara holistik dan integratif yang memanfaatkan potensi lokal.
8. Standar Pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program
PAUD.
9. Standar Pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran biaya
personal serta operasional pada satuan atau program PAUD.
10. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan
melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
11. Satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan
pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak
(TK)/Raudatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB),
Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
12. Kurikulum PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pengembangan serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pengembangan untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
13. Pembelajaran adalah proses interaksi antar anak didik, antara anak didik
dan pendidik dengan melibatkan orangtua serta sumber belajar pada
suasana belajar dan bermain di satuan atau program PAUD.
14. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan.

BAB II
LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Standar PAUD terdiri atas:
a. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak;
b. Standar Isi;
c. Standar Proses;
d. Standar Penilaian;
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
f. Standar Sarana dan Prasarana;
g. Standar Pengelolaan; dan
h. Standar Pembiayaan.
(2) Standar PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini.
(3) Standar PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan dalam
pengembangan, implementasi, dan evaluasi kurikulum PAUD.

Pasal 3
Standar PAUD berfungsi sebagai:
a. dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan tindak lanjut
pendidikan dalam rangka mewujudkan PAUD bermutu;
b. acuan setiap satuan dan program PAUD untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional; dan
c. dasar penjaminan mutu PAUD.
-4-

Pasal 4
(1) Standar PAUD bertujuan menjamin mutu pendidikan anak usia dini
dalam rangka memberikan landasan untuk:
a. melakukan stimulan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat pencapaian
perkembangan anak;
b. mengoptimalkan perkembangan anak secara holistik dan integratif; dan
c. mempersiapkan pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
anak.
(2) Standar PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dievaluasi dan
disempurnakan secara terencana, terarah dan berkelanjutan sesuai
dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan global.

BAB III
STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK

Pasal 5

(1) STPPA merupakan acuan untuk mengembangkan standar isi, proses,


penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, serta pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini.
(2) STPPA merupakan acuan yang dipergunakan dalam pengembangan
kurikulum PAUD.
Pasal 6

(1) Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD


disebut sebagai Kompetensi Inti.
(2) Kompetensi Dasar merupakan pencapaian perkembangan anak yang
mengacu kepada Kompetensi Inti.

Pasal 7

(1) Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan pertumbuhan dan


perkembangan anak yang dapat dicapai pada rentang usia tertentu.
(2) Pertumbuhan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
pertambahan berat dan tinggi badan yang mencerminkan kondisi
kesehatan dan gizi yang mengacu pada panduan pertumbuhan anak dan
dipantau menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan yang meliputi Kartu Menuju Sehat (KMS), Tabel BB/TB, dan
alat ukur lingkar kepala.
(3) Perkembangan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
integrasi dari perkembangan aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik,
kognitif, bahasa, dan sosial-emosional, serta seni.
(4) Perkembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
perubahan perilaku yang berkesinambungan dan terintegrasi dari faktor
genetik dan lingkungan serta meningkat secara individual baik kuantitatif
maupun kualitatif.
(5) Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal
membutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa serta akses
layanan PAUD yang bermutu.
-5-

Pasal 8

Pentahapan usia dalam STPPA terdiri dari:


a. Tahap usia lahir - 2 tahun, terdiri atas kelompok usia: Lahir - 3 bulan, 3- 6
bulan, 6 - 9 bulan, 9 -12 bulan, 12 - 18 bulan, 18 - 24 bulan;

b. Tahap usia 2 - 4 tahun, terdiri atas kelompok usia: 2 - 3 tahun dan


3 - 4 tahun; dan
c. Tahap usia 4 - 6 tahun, terdiri atas kelompok usia: 4 - 5 tahun dan 5 - 6
tahun.

BAB IV
STANDAR ISI

Pasal 9

(1) Lingkup materi Standar Isi meliputi program pengembangan yang


disajikan dalam bentuk tema dan sub tema.
(2) Tema dan sub tema sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai
dengan karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan anak, dan budaya
lokal.
(3) Pelaksanaan tema dan sub tema sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam kegiatan pengembangan melalui bermain dan
pembiasaan.
(4) Tema dan sub tema sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikembangkan
dengan memuat unsur-unsur nilai agama dan moral, kemampuan
berpikir, kemampuan berbahasa, kemampuan sosial-emosional,
kemampuan fisik-motorik, serta apresiasi terhadap seni.

Pasal 10

(1) Lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anak meliputi aspek nilai
agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan
seni sebagaimana terdapat pada Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(2) Nilai agama dan moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah,
berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan
toleran terhadap agama orang lain.
(3) Fisik-motorik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara
terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan
mengikuti aturan;
b. motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan
jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam
berbagai bentuk; dan
c. kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi
badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup
bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.
-6-

(4) Kognitif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a. belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan
masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel
dan diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman
dalam konteks yang baru;
b. berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola,
berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan
c. berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan
menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu
merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk
gambar.
(5) Bahasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita,
perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan;
b. mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab
pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang
diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide,
dan keinginan dalam bentuk coretan; dan
c. keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan
bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.
(6) Sosial-emosional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri,
mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu
menyesuaian diri dengan orang lain;
b. rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan
mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta
bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama; dan
c. perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman
sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak
dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku
sopan.
(7) Seni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kemampuan
mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan,
musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa,
kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta
drama.

BAB V

STANDAR PROSES

Pasal 11

Standar Proses mencakup:


a. perencanaan pembelajaran;
b. pelaksanaan pembelajaran;
c. evaluasi pembelajaran; dan
d. pengawasan pembelajaran.

Pasal 12

(1) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a


dilakukan dengan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan, karakteristik anak, dan budaya lokal.
(2) Perencanaan pembelajaran meliputi:
a. program semester (Prosem);
b. rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM); dan
c. rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
-7-

(3) Perencanaan pembelajaran disusun oleh pendidik pada satuan atau


program PAUD.

Pasal 13

(1) Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b


dilakukan melalui bermain secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kontekstual dan berpusat pada anak untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan keleluasaan bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
anak.
(2) Interaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses
pembelajaran yang mengutamakan interaksi antara anak dan anak, anak
dan pendidik, serta anak dan lingkungannya.
(3) Inspiratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses
pembelajaran yang mendorong perkembangan daya imajinasi anak.
(4) Menyenangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses
pembelajaran yang dilakukan dalam suasana bebas dan nyaman untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
(5) Kontekstual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses
pembelajaran yang terkait dengan tuntutan lingkungan alam dan sosial-
budaya.
(6) Berpusat pada anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan karakteristik, minat,
potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.

Pasal 14

Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)


harus menerapkan prinsip:
a. kecukupan jumlah dan keragaman jenis bahan ajar serta alat permainan
edukatif dengan peserta didik; dan
b. kecukupan waktu pelaksanaan pembelajaran.

Pasal 15

(1) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan rencana


pelaksanaan pembelajaran harian.
(2) Pelaksanaan pembelajaran mencakup:
a. kegiatan pembukaan;
b. kegiatan inti; dan
c. kegiatan penutup.
(3) Kegiatan pembukaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a merupakan upaya mempersiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk melakukan berbagai aktivitas belajar.
(4) Kegiatan inti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b merupakan
upaya pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan bermain yang
memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak sebagai
dasar pembentukan sikap, perolehan pengetahuan dan keterampilan.
(5) Kegiatan penutup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
merupakan upaya menggali kembali pengalaman bermain anak yang telah
dilakukan dalam satu hari, serta mendorong anak mengikuti kegiatan
pembelajaran berikutnya.

Pasal 16

(1) Evaluasi pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf c


mencakup evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh
pendidik untuk menilai keterlaksanaan rencana pembelajaran.
-8-

(2) Evaluasi hasil pembelajaran dilaksanakan oleh pendidik dengan


membandingkan antara rencana dan hasil pembelajaran.
(3) Hasil evaluasi sebagai dasar pertimbangan tindak lanjut pelaksanaan
pengembangan selanjutnya.

Pasal 17

(1) Pengawasan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf d


merupakan proses penilaian dan/atau pengarahan dalam perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran.
(2) Pengawasan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan teknik supervisi pendidikan.
(3) Pengawasan pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan atau program
PAUD terhadap Guru PAUD/Guru Pendamping/Guru Pendamping Muda
secara berkala minimum satu kali dalam satu bulan.

BAB VI

STANDAR PENILAIAN

Pasal 18

(1) Standar Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil
pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian
perkembangan sesuai tingkat usianya
(2) Penilaian proses dan hasil pembelajaran anak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup:
a. prinsip penilaian;
b. teknik dan instrumen penilaian;
c. mekanisme penilaian;
d. pelaksanaan penilaian; dan
e. pelaporan hasil penilaian;

Pasal 19

(1) Prinsip penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a
mencakup prinsip edukatif, otentik, obyektif, akuntabel, dan transparan
yang dilakukan secara terintegrasi, berkesinambungan, dan memiliki
kebermaknaan.
(2) Prinsip edukatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penilaian yang mendorong anak meraih capaian perkembangan yang
optimal.
(3) Prinsip otentik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penilaian
yang berorientasi pada kegiatan belajar yang berkesinambungan dan hasil
belajar yang mencerminkan kemampuan anak saat melaksanakan
kegiatan belajar.
(4) Prinsip objektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penilaian
yang didasarkan pada indikator capaian perkembangan serta bebas dari
pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.
(5) Prinsip akuntabel sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan pelaksanaan
penilaian sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, serta ditetapkan
pada awal pembelajaran.
(6) Prinsip transparan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penilaian prosedur dan hasil penilaian yang dapat diakses oleh semua
pemangku kepentingan.
-9-

Pasal 20

(1) Teknik penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf b
sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak.
(2) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf
b terdiri atas instrumen penilaian proses dalam bentuk catatan
menyeluruh, catatan anekdot, rubrik dan/atau instrumen penilaian hasil
kemampuan anak.
(3) Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan
instrumen penilaian yang digunakan.

Pasal 21

Mekanisme penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf c,


terdiri atas:
a. menyusun dan menyepakati tahap, teknik, dan instrumen penilaian serta
menetapkan indikator capaian perkembangan anak;
b. melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, dan
instrumen penilaian;
c. mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar anak secara
akuntabel dan transparan; dan
d. melaporkan capaian perkembangan anak pada orang tua.

Pasal 22

(1) Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, dilakukan


menggunakan mekanisme yang sesuai dengan rencana penilaian.
(2) Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh pendidik PAUD/Guru.

Pasal 23

(1) Pelaporan hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 pada


ayat (2) huruf e berupa deskripsi capaian perkembangan anak.
(2) Deskripsi capaian perkembangan anak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berisi tentang keistimewaan anak, kemajuan dan keberhasilan anak
dalam belajar, serta hal-hal penting yang memerlukan perhatian dalam
pengembangan diri anak selanjutnya.
(3) Pelaporan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun secara
tertulis sebagai bentuk laporan perkembangan belajar anak.
(4) Hasil penilaian dalam bentuk laporan perkembangan anak disampaikan
kepada orang tua dalam kurun waktu semester.
(5) Hasil penilaian ditindaklanjuti dalam kegiatan berikutnya.

BAB VII

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 24
(1) Pendidik anak usia dini merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil
pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pelatihan, pengasuhan
dan perlindungan.
(2) Pendidik anak usia dini terdiri atas guru PAUD, guru pendamping, dan
guru pendamping muda.
(3) Tenaga kependidikan anak usia dini merupakan tenaga yang bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan,
dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
dan atau program PAUD.
- 10 -

(4) Tenaga Kependidikan terdiri atas Pengawas TK/RA/BA, Penilik KB/


TPA/SPS, Kepala PAUD (TK/RA//BA/KB/TPA/SPS), Tenaga Administrasi,
dan tenaga penunjang lainnya.
(5) Pendidik dan Tenaga Kependidikan anak usia dini memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan, sehat jasmani,
rohani/mental, dan sosial.

Pasal 25

(1) Kualifikasi Akademik Guru PAUD:


a. memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang
pendidikan anak usia dini yang diperoleh dari program studi
terakreditasi, atau
b. memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) kependidikan
lain yang relevan atau psikologi yang diperoleh dari program studi
terakreditasi dan memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG)
PAUD dari perguruan tinggi yang terakreditasi.
(2) Kompetensi Guru PAUD dikembangkan secara utuh mencakup kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, sebagaimana terdapat
pada Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.

Pasal 26

(1) Kualifikasi Akademik Guru Pendamping:


a. memiliki ijazah D-II PGTK dari Program Studi terakreditasi, atau
b. memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat
dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD jenjang
guru pendamping dari lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah.
(2) Kompetensi Guru Pendamping mencakup kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional, sebagaimana terdapat pada lampiran
II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 27

(1) Kualifikasi akademik Guru Pendamping Muda


a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, dan
memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD jenjang
pengasuh dari lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah.
(2) Kompetensi Guru Pendamping Muda mencakup pemahaman dasar-dasar
pengasuhan, keterampilan melaksanakan pengasuhan, bersikap dan
berperilaku sesuai dengan kebutuhan tingkat usia anak sebagaimana
terdapat pada Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 28

(1) Kualifikasi Akademik Pengawas atau Penilik PAUD:


a. memiliki ijazah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) Kependidikan
yang relevan dengan sistem pendidikan anak usia dini dari Perguruan
Tinggi Penyelenggara Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
b. memiliki pengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru PAUD dan
minimum 2 (dua) tahun sebagai kepala satuan PAUD bagi pengawas
PAUD;
c. memiliki pengalaman minimum 5 (lima) tahun sebagai pamong belajar
atau guru PAUD dan kepala satuan PAUD bagi penilik PAUD;
d. memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c dan berstatus
sebagai pegawai negeri sipil;
- 11 -

e. memiliki usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun pada saat diangkat
menjadi pengawas atau penilik PAUD;
f. memiliki sertifikat lulus seleksi calon pengawas atau penilik PAUD dari
lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah; dan
g. memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas atau
penilik dari lembaga pemerintah yang kompeten dan diakui.
(2) Kompetensi pengawas atau penilik PAUD mencakup kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi supervisi manajerial,
kompetensi penelitian dan pengembangan, kompetensi supervisi
akademik, dan kompetensi evaluasi pendidikan sebagaimana terdapat
dalam lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 29

(1) Kualifikasi Akademik Kepala TK/RA/BA dan sejenis lainnya:


a. memiliki kualifikasi akademik sebagaimana yang dipersyaratkan pada
kualifikasi guru;
b. memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat
diangkat menjadi kepala PAUD;
c. memiliki pengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru PAUD;
d. memiliki pangkat/golongan minimum Penata Muda Tingkat I, (III/b)
bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada satuan atau program PAUD dan
bagi non-PNS disetarakan dengan golongan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang berwenang;
e. memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala PAUD dari lembaga yang
kompeten dan diakui pemerintah.
(2) Kualifikasi Akademik Kepala KB/TPA/SPS:
a. memiliki kualifikasi akademik sebagaimana dipersyaratkan pada
kualifikasi guru pendamping;
b. memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat
diangkat sebagai kepala PAUD;
c. memiliki pengalaman mengajar minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru
pendamping;
d. memiliki sertifikat lulus seleksi calon kepala KB/TPA/SPS dari lembaga
pemerintah yang kompeten; dan
e. memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan Kepala Satuan PAUD dari
lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah.
(3) Kompetensi Kepala lembaga PAUD mencakup kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan,
dan kompetensi supervisi sebagaimana terdapat pada Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 30

(1) Kualifikasi akademik tenaga administrasi PAUD memiliki ijazah minimum


Sekolah Menegah Atas (SMA).
(2) Kompetensi tenaga administrasi satuan atau program PAUD memenuhi
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan
kompetensi manajerial sebagaimana terdapat pada Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
- 12 -

BAB VIII

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Pasal 31
(1) Sarana dan prasarana merupakan perlengkapan dalam penyelenggaraan
dan pengelolaan kegiatan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan
anak usia dini.
(2) Pengadaan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
perlu disesuaikan dengan jumlah anak, usia, lingkungan sosial dan
budaya lokal, serta jenis layanan.
(3) Prinsip pengadaan sarana prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi:
a. aman, bersih, sehat, nyaman, dan indah;
b. sesuai dengan tingkat perkembangan anak;
c. memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di lingkungan
sekitar, dan benda lainnya yang layak pakai serta tidak membahayakan
kesehatan anak.
Pasal 32

Persyaratan sarana prasarana terdiri atas:


(1) TK/RA/BA dan sejenisnya dengan persyaratan, meliputi:
a. memiliki luas lahan minimal 300 m2 (untuk bangunan dan halaman);
b. memiliki ruang kegiatan anak yang aman dan sehat dengan rasio
minimal 3 m2 per-anak dan tersedia fasilitas cuci tangan dengan air
bersih;
c. memiliki ruang guru;
d. memiliki ruang kepala;
e. memiliki ruang tempat UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dengan
kelengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan);
f. memiliki jamban dengan air bersih yang mudah dijangkau oleh anak
dengan pengawasan guru;
g. memiliki ruang lainnya yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak;
h. memiliki alat permainan edukatif yang aman dan sehat bagi anak yang
sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia);
i. memiliki fasilitas bermain di dalam maupun di luar ruangan yang aman
dan sehat; dan
j. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar, dikelola
setiap hari.
(2) Kelompok Bermain (KB), meliputi:
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah
anak, luas minimal 3 m2 per-anak;
b. memiliki ruang dan fasilitas untuk melakukan aktivitas anak di dalam
dan di luar dapat mengembangkan tingkat pencapain perkembangan
anak;
c. memiliki fasilitas cuci tangan dan kamar mandi/jamban yang mudah
dijangkau oleh anak yang memenuhi persyaratan dan mudah bagi guru
dalam melakukan pengawasan; dan
d. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar.
(3) Taman Penitipan Anak (TPA), meliputi :
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah
anak, luas minimal 3 m2 per anak;
b. memiliki ruangan untuk melakukan aktivitas anak di dalam dan luar;
c. memiliki fasilitas cuci tangan dengan air bersih;
- 13 -

d. memiliki kamar mandi/jamban dengan air bersih yang cukup, aman


dan sehat bagi anak serta mudah bagi melakukan pengawasan;
e. memiliki fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan yang aman
dan sehat;
f. memiliki fasilitas ruang untuk tidur, makan, mandi, yang aman dan
sehat;
g. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar;
h. memiliki akses dengan fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit
ataupun puskesmas; dan
i. PAUD kelompok usia lahir-2 tahun, memiliki ruang pemberian ASI yang
nyaman dan sehat.
(4) Satuan PAUD Sejenis (SPS), meliputi:
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah
anak, luas minimal 3 m2 per anak;
b. memiliki ruangan untuk melakukan aktivitas anak didik di dalam dan
luar;
c. memiliki fasilitas cuci tangan dengan air bersih;
d. memiliki kamar mandi/jamban yang mudah dijangkau oleh anak
dengan air bersih yang cukup, aman dan sehat bagi anak, dan mudah
bagi guru melakukan pengawasan;
e. memiliki fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan yang aman
dan sehat;
f. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar.

BAB IX

STANDAR PENGELOLAAN

Pasal 33

Standar pengelolaan PAUD merupakan pelaksanaan yang mengacu pada


standar isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
serta pembiayaan.
Pasal 34

(1) Standar Pengelolaan Pendidikan Anak Usia meliputi :


a. perencanaan program;
b. pengorganisasian;
c. pelaksanaan rencana kerja; dan
d. pengawasan.
(2) Perencanaan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan penyusunan kegiatan lembaga PAUD dalam mencapai visi,
misi, tujuan lembaga.
(3) Setiap satuan atau program memiliki kurikulum, kalender pendidikan,
struktur organisasi, tata tertib, dan kode etik.
(4) Pengorganisasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan pengaturan seluruh komponen untuk mencapai tujuan.
(5) Pelaksanaan rencana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, merupakan kegiatan pelaksanaan program kerja yang sudah
direncanakan.
(6) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil
pengawasan guna menjamin terpenuhinya hak dan kebutuhan anak
serta kesinambungan program PAUD.
- 14 -

Pasal 35
Pelaksanaan Program PAUD merupakan integrasi dari layanan pendidikan,
pengasuhan, perlindungan, kesehatan dan gizi yang diselenggarakan dalam
bentuk satuan atau program Taman Kanak-kanak (TK)/ Raudatul Athfal (RA),
Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA),
dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
Pasal 36

(1) Kegiatan layanan PAUD meliputi jenis layanan, waktu kegiatan,


frekuensi pertemuan, rasio guru dan anak.
(2) Jenis layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. usia lahir - 2 tahun dapat melalui TPA dan atau SPS;
b. usia 2 - 4 tahun dapat melalui TPA, KB dan atau SPS; dan
c. usia 4 - 6 tahun dapat melalui KB, TK/RA/BA, TPA, dan atau SPS.
(3) Waktu kegiatan sesuai usia dan frekuensi pertemuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Usia Lahir-2 tahun: satu kali pertemuan minimal 120 menit, dengan
melibatkan orang tua, dan frekuensi pertemuan minimal satu kali per
minggu
b. Usia 2-4 tahun: satu kali pertemuan minimal 180 menit dan frekuensi
pertemuan minimal dua kali per minggu.
c. Usia 4-6 Tahun: satu kali pertemuan minimal 180 menit dan frekuensi
pertemuan minimal lima kali per minggu.
(4) Rasio guru dan anak didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Usia Lahir-2 tahun: rasio guru dan anak 1: 4.
b. Usia 2-4 tahun: rasio guru dan anak 1: 8.
c. Usia 4-6 Tahun: rasio guru dan anak 1:15.

BAB X
STANDAR PEMBIAYAAN

Pasal 37

(1) Komponen pembiayaan meliputi biaya operasional dan biaya personal.


(2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk
gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang melekat,
penyelenggaraan program pembelajaran, pengadaan dan pemeliharaan
sarana-prasarana, serta pengembangan SDM.
(3) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya
pendidikan yang dikeluarkan untuk anak dalam mengikuti proses
pembelajaran.
(4) Biaya operasional dan personal dapat berasal dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah, yayasan, partisipasi masyarakat, dan atau pihak lain
yang tidak mengikat.
(5) Pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan lembaga PAUD
disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan.
- 15 -

Pasal 38

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Oktober 2014

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 Oktober 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1668

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011985032001
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 137 TAHUN 2014
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

STANDAR ISI TENTANG TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK


1. KELOMPOK USIA LAHIR – 12 BULAN
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
I. Nilai Agama
dan Moral Mendengar berbagai do’a, Melihat dan 1. Mengamati berbagai Mengamati kegiatan
lagu religi, dan ucapan mendengar ciptaan Tuhan ibadah di sekitarnya
baik sesuai dengan berbagai ciptaan 2. Mendengarkan
agamanya Tuhan (makhluk berbagai do’a, lagu
hidup) religi, ucapan baik
serta sebutan nama
Tuhan
II. Fisik-
motorik 1. Berusaha mengangkat 1. Tengkurap 1. Tengkurap bolak- 1. Berjalan dengan
A. Motorik kepala saat dengan dada balik tanpa berpegangan
Kasar ditelungkupkan diangkat dan bantuan 2. Bertepuk tangan
2. Menoleh ke kanan dan kedua tangan 2. Mengambil benda
ke kiri menopang yang terjangkau
3. Berguling (miring) ke 2. Duduk dengan
kanan dan ke kiri bantuan

1
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan
3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
3. Mengangkat 3. Memukul-
kedua kaki saat mukulkan,
terlentang melempar, atau
4. Kepala tegak menjatuhkan
ketika duduk benda yang
dengan bantuan dipegang
4. Merangkak ke
segala arah
5. Duduk tanpa
bantuan
6. Berdiri berpegangan

B. Motorik 1. Memiliki refleks 1. Memegang 1. Memegang benda 1. Memasukkan


Halus menggenggam jari benda dengan dengan ibu jari dan benda ke mulut
ketika telapak lima jari jari telunjuk 2. Menggaruk kepala
tangannya disentuh 2. Memainkan (menjumput) 3. Memegang benda
2. Memainkan jari tangan benda dengan 2. Meremas kecil atau tipis
dan kaki tangan 3. Memindahkan (misal: potongan
3. Memasukkan jari ke 3. Meraih benda benda dari satu buah atau biskuit)
dalam mulut di depannya tangan ke tangan 4. Memindahkan
yang lain benda dari satu
tangan ke tangan
yang lain

2
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan
3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan

C. Kesehatan 1. Berat badan sesuai 1. Berat badan 1. Berat badan sesuai 1. Menjerit saat
dan Perilaku tingkat usia sesuai tingkat tingkat usia merasa tidak aman
Keselamatan 2. Tinggi badan sesuai usia 2. Tinggi badan sesuai 2. Berat badan sesuai
tingkat usia tingkat usia tingkat usia

3. Berat badan sesuai 2. Tinggi badan 3. Berat badan sesuai 3. Tinggi badan sesuai
dengan standar tinggi sesuai tingkat dengan standar tingkat usia
badan usia tinggi badan 4. Berat badan sesuai
4. Lingkar kepala sesuai 3. Berat badan 4. Lingkar kepala dengan standar
tingkat usia sesuai dengan sesuai tingkat usia tinggi badan
5. Telah diimunisasi standar tinggi 5. Telah diimunisasi 5. Lingkar kepala
sesuai jadwal badan sesuai jadwal sesuai tingkat usia
4. Lingkar kepala 6. Menunjuk 6. Telah diimunisasi
sesuai tingkat makanan yang sesuai jadwal
usia diinginkan 7. Menjerit saat
5. Telah 7. Mencari pengasuh merasa tidak aman
diimunisasi atau orangtua
sesuai jadwal
6. Bermain air
ketika mandi
7. Merespon ketika
lapar (misal,
menangis,
mencari puting
susu ibu)

3
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan
3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
8. Menangis ketika
mendengar
suara keras

III. Kognitif
A. Mengenali 1. Mengenali wajah orang 1. Memperhatikan Mengamati berbagai Memahami perintah
lingkungan terdekat (ibu/ayah) benda yang ada benda yang bergerak sederhana
di 2. Mengenali suara orang di hadapannya
sekitarnya terdekat (ibu/ayah) 2. Mendengarkan
suara-suara di
sekitarnya Ingin
tahu lebih
dalam dengan
benda yang
dipegangnya
(misal: cara
membongkar,
membanting,
dll)

4
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan
3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan

B. Menunjuk Memperhatikan benda Mengulurkan 1. Mengamati benda 1. Memberi reaksi


kan reaksi bergerak atau kedua tangan yang dipegang menoleh saat
atas suara/mainan yang untuk meminta kemudian namanya dipanggil
rangsangan menggantung di atas (misal: dijatuhkan 2. Mencoba mencari
tempat tidur digendong, 2. Menjatuhkan benda benda yang
dipangku, yang dipegang disembunyikan
dipeluk) secara berulang 3. Mencoba
3. Berpaling ke arah membuka/
sumber suara menutup
gelas/cangkir

IV. Bahasa
Mengeluark 1. Menangis 1. Memperhatikan 1. Mulai menirukan 1. Menyatakan
an suara 2. Berteriak / kata yang terdiri penolakan dengan
untuk 3. Bergumam mendengarkan dari dua suku kata menggeleng atau
menyataka 4. Berhenti menangis ucapan orang 2. Merespon menangis
n keinginan setelah keinginannya 2. Meraban atau permainan “cilukba” 2. Menunjuk benda
atau terpenuhi (misal: berceloteh yang diinginkan
sebagai setelah digendong atau (babbling);
reaksi atas diberi susu) seperti ba ba ba)
stimulan 3. Tertawa kepada
orang yang
mengajak
berkomunikasi

5
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan
3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan
V. Sosial-
emosional 1. Menatap dan 1. Merespon Menempelkan 1. Menyatakan
tersenyum dengan kepala bila merasa keinginan dengan
2. Menangis untuk gerakan tangan nyaman dalam berbagai gerakan
mengekspresi kan dan kaki pelukan tubuh dan
ketidak nyamanan 2. Menangis (gendongan) atau ungkapan kata-kata
(misal, BAK, BAB, apabila tidak meronta kalau sederhana
lingkungan panas) mendapatkan merasa tidak 2. Meniru cara
yang nyaman menyatakan
diinginkan perasaan (misal,
3. Merespon cara memeluk,
dengan mencium)
menangis/
menggerakkan
tubuh pada
orang yang
belum dikenal
VI. Seni
A. Mampu Menoleh pada berbagai 1. Mendengarkan 1. Melakukan tepuk 1. Menggerakkan
membedaka suara musik atau bunyi- berbagai jenis tangan sederhana tubuh ketika
n antara bunyian dengan irama musik atau dengan irama mendengarkan
bunyi dan teratur bunyi-bunyian tertentu musik
suara dengan irama 2. Tertarik dengan 2. Memainkan alat
yang teratur mainan yang permainan yang
2. Menjatuhkan mengeluarkan bunyi mengeluarkan bunyi
benda untuk
didengar
suaranya
6
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan
3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan

B. Tertarik 1. Mendengar, menoleh, , 1. Memperhatikan 1. Anak tertawa ketika 1. Memukul benda


dengan atau memperhatikan orang berbicara diperlihatkan stimulus dengan irama teratur
suara atau musik atau suara dari 2. Memalingkan yang lucu/aneh 2. Bersuara mengikuti
musik pembicaraan orang kepala mengikuti 2. Merespon bunyi atau irama musik atau lagu
tua/orang di sekitarnya suara orang suara dengan gerakan
2. Melihat obyek yang 3. Memperhatikan tubuh (misal:
diatasnya jika didengarkan bergoyang-goyang)
irama lagu dari dengan ekspresi wajah
mainan yang yang sesuai
bersuara
4. Mengikuti irama
lagu dengan
suaranya secara
sederhana
5. Mengamati obyek
yang berbunyi di
sekitanya

C. Tertarik Melihat ke gambar atau Menoleh atau Berusaha memegang Mencoret di atas media
dengan benda yang ditunjukkan 30 memalingkan wajah benda, alat tulis yang (misal: kertas, tembok)
berbagai cm dari wajahnya secara spontan diletakkan di
macam ketika ditunjukkan hadapannya
karya seni foto/ gambar/cermin
dan berusaha
menyentuh

7
2. KELOMPOK USIA 12 – 24 BULAN

Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak


Perkembangan 12 – 18 bulan 18 – 24 bulan
I. Nilai Agama
dan Moral Tertarik pada kegiatan ibadah (meniru 1. Menirukan gerakan ibadah dan doa
gerakan ibadah, meniru bacaan do’a) 2. Mulai menunjukkan sikap-sikap baik (seperti
yang diajarkan agama) terhadap orang yang
sedang beribadah
3. Mengucapkan salam dan kata-kata baik, seperti
maaf, terima kasih pada situasi yang sesuai
II. Fisik-motorik
A. Motorik Kasar 1. Berjalan beberapa langkah tanpa 1. Berjalan sendiri tanpa jatuh
bantuan 2. Melompat di tempat
2. Naik turun tangga atau tempat 3. Naik turun tangga atau tempat yang lebih tinggi
yang lebih tinggi dengan merangkak dengan bantuan
3. Dapat bangkit dari posisi duduk 4. Berjalan mundur beberapa langkah
4. Melakukan gerak menendang bola 5. Menarik dan mendorong benda yang ringan
5. Berguling ke segala arah (kursi kecil)
6. Berjalan beberapa langkah tanpa 6. Melempar bola ke depan tanpa kehilangan
bantuan keseimbangan
7. Menendang bola ke arah depan
8. Berdiri dengan satu kaki selama satu atau dua
detik
9. Berjongkok

8
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 12 – 18 bulan 18 – 24 bulan

B. Motorik 1. Membuat coretan bebas 1. Membuat garis vertikal atau horisontal


Halus. 2. Menumpuk tiga kubus ke atas 2. Membalik halaman buku walaupun belum
3. Memegang gelas dengan dua tangan sempurna
4. Memasukkan benda-benda ke 3. Menyobek kertas
dalam wadah
5. Menumpahkan benda-benda dari
wadah

D. Kesehatan dan 1. Berat badan sesuai standar usia 1. Berat badan sesuai standar usia
Perilaku 2. Tinggi badan sesuai standar usia 2. Tinggi badan sesuai standar usia
Keselamatan 3. Berat badan sesuai dengan standar 3. Berat badan sesuai dengan standar tinggi badan
tinggi badan 4. Lingkar kepala sesuai standar pada usia
4. Lingkar kepala sesuai standar pada 5. Mencuci tangan sendiri
usia 6. Makan dengan sendok walau belum rapi
5. Mencuci tangan dengan bantuan 7. Menggosok gigi dengan bantuan
6. Merespon larangan orangtua namun 8. Memegang tangan orang dewasa ketika di
masih memerlukan pengawasan dan tempat umum
bantuan 9. Mengenal beberapa penanda rasa sakit (misal:
menunjukkan rasa sakit pada bagian badan
tertentu)

9
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 12 – 18 bulan 18 – 24 bulan
III. Kognitif
A. Belajar dan 1. Menyebut beberapa nama benda, 1. Mempergunakan alat permainan dengan cara
Pemecahan jenis makanan memainkannya tidak beraturan, seperti balok
Masalah 2. Menanyakan nama benda yang dipukul-pukul
belum dikenal 2. Memahami gambar wajah orang
3. Mengenal beberapa warna dasar 3. Memahami milik diri sendiri dan orang lain
(merah, biru, kuning, hijau) seperti: milik saya, milik kamu
4. Menyebut nama sendiri dan orang- 4. Menyebutkan berbagai nama makanan dan
orang yang dikenal rasanya (misal,garam-asin, gula-manis)

B.Berpikir Logis 1. Membedakan ukuran benda (besar- 1.Menyusun balok dari besar ke kecil atau
kecil) sebaliknya
2. Membedakan penampilan yang rapi 2.Mengetahui akibat dari suatu perlakuannya
atau tidak (misal: menarik taplak meja akan menjatuhkan
3. Merangkai puzzle sederhana barang-barang di atasnya)
3.Merangkai puzzle

C. Berpikir Menyebutkan bilangan tanpa Menyebutkan angka satu sampai lima dengan
Simbolik menggunakan jari dari 1 -10 tetapi menggunakan jari
masih suka ada yang terlewat
IV. Bahasa
A. Memahami 1. Menunjuk bagian tubuh yang 1. Menaruh perhatian pada gambar-gambar dalam
Bahasa ditanyakan buku
2. Memahami tema cerita yang 2. Memahami kata-kata sederhana dari ucapan
didengar yang didengar

10
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 12 – 18 bulan 18 – 24 bulan

B. Mengungkapk 1. Merespons pertanyaan dengan 1. Menjawab pertanyaan dengan kalimat pendek


an Bahasa jawaban “Ya atau Tidak” 2. Menyanyikan lagu sederhana
2. Mengucapkan kalimat yang terdiri 3. Menyatakan keinginan dengan kalimat
dari dua kata pendek
V. Sosial-
Emosional 1. Menunjukkan reaksi marah apabila 1. Mengekspresikan berbagai reaksi emosi (senang,
merasa terganggu, seperti marah, takut, kecewa)
permainannya diambil 2. Menunjukkan reaksi menerima atau menolak
2. Menunjukkan reaksi yang berbeda kehadiran orang lain
terhadap orang yang baru dikenal 3. Bermain bersama teman dengan mainan yang
3. Bermain bersama teman tetapi sibuk sama
dengan mainannya sendiri 4. Meniru perilaku orang dewasa yang pernah
4. Memperhatikan/mengamati teman- dilihatnya
temannya yang beraktivitas 5. Makan dan minum sendir.

VI. Seni
A. Anak mampu 1. Bisa menyanyikan lagu hanya kata 1. Anak mengenali musik dari program audio
membedakan terakhir (misalnya, “burung kakak visual yang disukai (radio, TV, komputer,
antara bunyi .....” anak hanya menyebutkan kata laptop)
dan suara “tua”) 2. Mendengar sesuatu dalam waktu yang lama
2. Merespon berbagai macam suara 3. Secara berulang bermain dengan alat
orang terdekat, musik, atau lagu permainan yang mengeluarkan suara
dengan menggoyangkan badan 4. Anak tertawa saat mendengar humor yang lucu
3. Mengetahui suara binatang

11
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 12 – 18 bulan 18 – 24 bulan
4. Paham adanya perbedaan
suara/bahasa orang di sekitarnya
(terutama ibu dan orang
terdekatnya)

B. Tertarik Menirukan bunyi, suara, atau musik 1. Bertepuk tangan dan bergerak mengikuti irama
dengan dengan irama yang teratur dan birama
musik, lagu, 2. Bergumam lagu dengan 4 bait (misalnya, lagu
atau nada balonku, bintang kecil, burung kakak tua)
bicara 3. Meniru suara binatang
tertentu 4. Menunjukkan suatu reaksi kalau dilarang atau
diperintah

C. Tertarik 1. Mencoret - coret 1. Menggambar dari beberapa garis


dengan karya 2. Mengusap dengan tangan pada 2. Membentuk suatu karya sederhana (berbentuk
seni dan kertas/kain dengan menggunakan bulat atau lonjong) dari plastisin
mencoba berbagai media (misal, media bubur 3. Menyusun 4-6 balok membentuk suatu model
membuat aci berwarna, cat air) 4. Bertepuk tangan dengan pola sederhana
suatu gerakan
yang
menimbulkan
bunyi

12
3. KELOMPOK USIA 2 – 4 TAHUN

Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak


Perkembangan 2 – 3 tahun 3 – 4 tahun
I. Nilai Agama dan
Moral 1. Mulai meniru gerakan 1. Mengetahui perilaku yang berlawanan
berdoa/sembahyang sesuai dengan meskipun belum selalu dilakukan seperti
agamanya pemahaman perilaku baik-buruk, benar-salah,
2. Mulai memahami kapan sopan-tidak sopan
mengucapkan salam, terima kasih, 2. Mengetahui arti kasih dan sayang kepada
maaf, dsb ciptaan Tuhan
3. Mulai meniru doa pendek sesuai dengan
agamanya

II. Fisik-motorik
A. Motorik Kasar 1. Berjalan sambil berjinjit 1. Berlari sambil membawa sesuatu yang ringan
2. Melompat ke depan dan ke (bola)
belakang dengan dua kaki 2. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih
3. Melempar dan menangkap bola tinggi dengan kaki bergantian
4. Menari mengikuti irama 3. Meniti di atas papan yang cukup lebar
5. Naik-turun tangga atau tempat 4. Melompat turun dari ketinggian kurang lebih
yang lebih tinggi/rendah dengan 20 cm (di bawah tinggi lutut anak)
berpegangan 5. Meniru gerakan senam sederhana seperti
menirukan gerakan pohon, kelinci melompat)
6. Berdiri dengan satu kaki

13
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 2 – 3 tahun 3 – 4 tahun
B. Motorik Halus 1. Meremas kertas atau kain dengan 1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke dalam
menggerakkan lima jari tempat penampung (mangkuk, ember)
2. Melipat kain/kertas meskipun 2. Memasukkan benda kecil ke dalam botol
belum rapi/lurus (potongan lidi, kerikil, biji-bijian)
3. Menggunting kertas tanpa pola 3. Meronce benda yang cukup besar
4. Koordinasi jari tangan cukup baik 4. Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
untuk memegang benda pipih
seperti sikat gigi, sendok

C. Kesehatan dan 1. Berat badan sesuai Tingkat usia 1. Berat badan sesuai Tingkat usia
Perilaku 2. Tinggi badan sesuai Tingkat usia 2. Tinggi badan sesuai Tingkat usia
Keselamatan 3. Berat badan sesuai dengan standar 3. Berat badan sesuai dengan standar tinggi
tinggi badan badan
4. Lingkar kepala sesuai Tingkat usia 4. Lingkar kepala sesuai Tingkat usia
5. Mencuci, membilas, dan mengelap 5. Membersihkan kotoran (ingus)
ketika cuci tangan tanpa bantuan 6. Menggosok gigi
6. Memberitahu orang dewasa bila 7. Memahami arti warna lampu lalu lintas
sakit 8. Mengelap tangan dan muka sendiri
7. Mencuci atau mengganti alat 9. Memahami kalau berjalan di sebelah kiri
makan bila jatuh

14
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 2 – 3 tahun 3 – 4 tahun
III. Kognitif
A.Belajar dan 1. Melihat dan menyentuh benda yang 1. Paham bila ada bagian yang hilang dari suatu
Pemecahan ditunjukkan oleh orang lain pola gambar seperti pada gambar wajah orang
Masalah 2. Meniru cara pemecahan orang matanya tidak ada, mobil bannya copot, dsb
dewasa atau teman 2. Menyebutkan berbagai nama makanan dan
3. Konsentrasi dalam mengerjakan rasanya (garam, gula atau cabai)
sesuatu tanpa bantuan orangtua 3. Menyebutkan berbagai macam kegunaan dari
4. Mengeksplorasi sebab dan akibat benda
5. Mengikuti kebiasaan sehari-hari 4. Memahami persamaan antara dua benda
(mandi, makan, pergi ke sekolah) 5. Memahami perbedaan antara dua hal dari
jenis yang sama seperti membedakan antara
buah rambutan dan pisang; perbedaan antara
ayam dan kucing
6. Bereksperimen dengan bahan menggunakan
cara baru
7. Mengerjakan tugas sampai selesai
8. Menjawab apa yang akan terjadi selanjutnya
dari berbagai kemungkinan
9. Menyebutkan bilangan angka 1-10
10. Mengenal beberapa huruf atau abjad tertentu
dari A-z yang pernah dilihatnya

15
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 2 – 3 tahun 3 – 4 tahun

B. Berpikir Logis 1. Menyebut bagian-bagian suatu 1. Menempatkan benda dalam urutan ukuran
gambar seperti gambar wajah (paling kecil-paling besar)
orang, mobil, binatang, dsb 2. Mulai mengikuti pola tepuk tangan
2. Mengenal bagian-bagian tubuh 3. Mengenal konsep banyak dan sedikit
(lima bagian) 4. Mengenali alasan mengapa ada sesuatu yang
3. Memahami konsep ukuran (besar- tidak masuk dalam kelompok tertentu
kecil, panjang-pendek) 5. Menjelaskan model/karya yang dibuatnya
4. Mengenal tiga macam bentuk
((( , , ).
5. Mulai mengenal pola
6. Memahami simbol angka dan
maknanya

C. Berfikir Simbolik 1. Meniru perilaku orang lain dalam 1. Menyebutkan peran dan tugasnya (misal, koki
menggunakan barang tugasnya memasak)
2. Memberikan nama atas karya yang 2. Menggambar atau membentuk sesuatu
dibuat konstruksi yang mendeskripsikan sesuatu
3. Melakukan aktivitas seperti kondisi yang spesifik
nyata (misal: memegang gagang 3. Melakukan aktivitas bersama teman dengan
telpon) terencana (bermain berkelompok dengan
memainkan peran tertentu seperti yang telah
direncanakan)

16
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 2 – 3 tahun 3 – 4 tahun
IV. Bahasa
A. Memahami 1. Memainkan kata/suara yang 1. Pura-pura membaca cerita bergambar dalam
Bahasa didengar dan diucapkan berulang- buku dengan kata-kata sendiri
ulang 2. Mulai memahami dua perintah yang diberikan
2. Hafal beberapa lagu anak bersamaan contoh: ambil mainan di atas meja
sederhana lalu berikan kepada ibu pengasuh atau
3. Memahami cerita/dongeng pendidik
sederhana
4. Memahami perintah sederhana
seperti letakkan mainan di atas
meja, ambil mainan dari dalam
kotak

B. Mengungkapkan 1. Menggunakan kata tanya dengan 1. Mulai menyatakan keinginan dengan


Bahasa. tepat (apa, siapa, bagaimana, mengucapkan kalimat sederhana (6 kata)
mengapa, dimana). 2. Mulai menceritakan pengalaman yang dialami
2. Menggunakan 3 atau 4 kata untuk dengan cerita sederhana
memenuhi kebutuhannya (misal,
mau minum air putih)

V. Sosial-emosional
A. Kesadaran Diri 1. Memberi salam setiap mau pergi 1. Mengikuti aktivitas dalam suatu kegiatan
2. Memberi rekasi percaya pada orang besar (misal: piknik)
dewasa 2. Meniru apa yang dilakukan orang dewasa
3. Menyatakan perasaan terhadap 3. Bereaksi terhadap hal-hal yang tidak benar
anak lain (marah bila diganggu)
4. Mengatakan perasaan secara verbal
17
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 2 – 3 tahun 3 – 4 tahun
4. Berbagi peran dalam suatu
permainan (misal: menjadi dokter,
perawat, pasien)

B. Tanggungjawab 1. Mulai bisa mengungkapkan ketika 1. Mulai bisa melakukan buang air kecil tanpa
Diri dan Orang lain ingin buang air kecil dan buang air bantuan.
besar 2. Bersabar menunggu gilira.
2. Mulai memahami hak orang lain 3. Mulai menunjukkan sikap toleran sehingga
(harus antri, menunggu giliran. dapat bekerja dalam kelompo.
3. Mulai menunjukkan sikap berbagi, 4. Mulai menghargai orang lain.
membantu, bekerja bersam. 5. Mulai menunjukkan ekspresi menyesal ketika
melakukan kesalahan

C. Perilaku Prososial 1. Bermain secara kooperatif dalam 1. Membangun kerjasama


kelompok 2. Memahami adanya perbedaan perasaan
2. Peduli dengan orang lain (teman takut, saya tidak)
(tersenyum, menanggapi bicara) 3. Meminjam dan meminjamkan mainan
3. Membagi pengalaman yang benar
dan salah pada orang lain
4. Bermain bersama berdasarkan
aturan tertentu

18
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 2 – 3 tahun 3 – 4 tahun
VI. Seni
A. Anak mampu Memperhatikan dan mengenali suara 1. Mengenali berbagai macam suara dari
membedakan yang bernyanyi atau berbicara kendaraan
antara bunyi dan 2. Meminta untuk diperdengarkan lagu favorit
suara secara berulang

B. Tertarik dengan 1. Menyanyi sampai tuntas 1. Mendengarkan atau menyanyikan lagu


kegiatan musik, dengan irama yang benar 2. Menggerakkan tubuh sesuai irama
gerakan orang, (nyanyian pendek atau 4 bait) 3. Bertepuk tangan sesuai irama musik
hewan maupun 2. Menyanyikan lebih dari 3 lagu 4. Meniru aktivitas orang baik secara langsung
tumbuhan dengan irama yang yang benar maupun melalui media. (misal, cara
sampai tuntas (nyanyian pendek minum/cara bicara/perilaku seperti ibu)
atau 4 bait) 5. Bertepuk tangan dengan pola yang berirama
3. Bersama teman-teman (misalnya bertepuk tangan sambil mengikuti
menyanyikan lagu irama nyanyian)
4. Bernyanyi mengikuti irama dengan
bertepuk tangan atau
menghentakkan kaki
5. Meniru gerakan berbagai binatang
6. Paham bila orang terdekatnya (ibu)
menegur
7. Mencontoh gerakan orang lain
8. Bertepuk tangan sesuai irama

19
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan 2 – 3 tahun 3 – 4 tahun

C. Tertarik dengan 1. Menggambar benda-benda lebih 1. Menggambar dengan menggunakan beragam


kegiatan atau spesifik media (cat air, spidol, alat menggambar) dan
karya seni 2. Mengamati dan membedakan benda cara (seperti finger painting, cat air, dll)
di sekitarnya yang di dalam rumah 2. Membentuk sesuatu dengan plastisin
3. Mengamati dan membedakan benda di
sekitarnya yang di luar rumah

20
4. KELOMPOK USIA 4 –6 TAHUN

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak


Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun
I. Nilai Agama dan
Moral 1. Mengetahui agama yang dianutnya 1. Mengenal agama yang dianut
2. Meniru gerakan beribadah dengan 2. Mengerjakan ibadah
urutan yang benar 3. Berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat,
3. Mengucapkan doa sebelum dan/atau sportif, dsb
sesudah melakukan sesuatu 4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
4. Mengenal perilaku baik/sopan dan 5. Mengetahui hari besar agama
buruk 6. Menghormati (toleransi) agama orang lain
5. Membiasakan diri berperilaku baik
6. Mengucapkan salam dan membalas
salam
II. Fisik-motorik
A. Motorik Kasar 1. Menirukan gerakan binatang, pohon 1. Melakukan gerakan tubuh secara
tertiup angin, pesawat terbang, dsb terkoordinasi untuk melatih kelenturan,
2. Melakukan gerakan menggantung keseimbangan, dan kelincahan
(bergelayut) 2. Melakukan koordinasi gerakan mata-kaki-
3. Melakukan gerakan melompat, tangan-kepala dalam menirukan tarian atau
meloncat, dan berlari secara senam
terkoordinasi 3. Melakukan permainan fisik dengan aturan
4. Melempar sesuatu secara terarah 4. Terampil menggunakan tangan kanan dan
5. Menangkap sesuatu secara tepat kiri
6. Melakukan gerakan antisipasi 5. Melakukan kegiatan kebersihan diri
7. Menendang sesuatu secara terarah
8. Memanfaatkan alat permainan di luar
kelas
21
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun

B. Motorik Halus 1. Membuat garis vertikal, horizontal, 1. Menggambar sesuai gagasannya


lengkung kiri/kanan, miring 2. Meniru bentuk
kiri/kanan, dan lingkaran 3. Melakukan eksplorasi dengan berbagai
2. Menjiplak bentuk media dan kegiatan
3. Mengkoordinasikan mata dan tangan 4. Menggunakan alat tulis dan alat makan
untuk melakukan gerakan yang rumit dengan benar
4. Melakukan gerakan manipulatif 5. Menggunting sesuai dengan pola
untuk menghasilkan suatu bentuk 6. Menempel gambar dengan tepat
dengan menggunakan berbagai media 7. Mengekspresikan diri melalui gerakan
5. Mengekspresikan diri dengan menggambar secara rinci
berkarya seni menggunakan berbagai
media
6. Mengontrol gerakan tangan yang
meggunakan otot halus (menjumput,
mengelus, mencolek, mengepal,
memelintir, memilin, memeras)

22
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun

C. Kesehatan dan 1. Berat badan sesuai tingkat usia 1. Berat badan sesuai tingkat usia
Perilaku 2. Tinggi badan sesuai tingkat usia 2. Tinggi badan sesuai standar usia
Keselamatan 3. Berat badan sesuai dengan standar 3. Berat badan sesuai dengan standar tinggi
tinggi badan badan
4. Lingkar kepala sesuai tingkat usia 4. Lingkar kepala sesuai tingkat usia
5. Menggunakan toilet (penggunaan air, 5. Menutup hidung dan mulut (misal, ketika
membersihkan diri) dengan bantuan batuk dan bersin)
minimal 6. Membersihkan, dan membereskan tempat
6. Memahami berbagai alarm bahaya bermain
(kebakaran, banjir, gempa) 7. Mengetahui situasi yang membahayakan
7. Mengenal rambu lalu lintas yang ada diri
di jalan 8. Memahami tata cara menyebrang
9. Mengenal kebiasaan buruk bagi kesehatan
(rokok, minuman keras)

23
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun
IV. Kognitif
A. Belajar dan 1. Mengenal benda berdasarkan fungsi 1. Menunjukkan aktivitas yang bersifat
Pemecahan (pisau untuk memotong, pensil untuk eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang
Masalah menulis) terjadi ketika air ditumpahkan)
2. Menggunakan benda-benda sebagai 2. Memecahkan masalah sederhana dalam
permainan simbolik (kursi sebagai kehidupan sehari-hari dengan cara yang
mobil) fleksibel dan diterima sosial
3. Mengenal konsep sederhana dalam 3. Menerapkan pengetahuan atau pengalaman
kehidupan sehari-hari (gerimis, hujan, dalam konteks yang baru
gelap, terang, temaram, dsb) 4. Menunjukkan sikap kreatif dalam
4. Mengetahui konsep banyak dan menyelesaikan masalah (ide, gagasan di
sedikit luar kebiasaan)
5. Mengkreasikan sesuatu sesuai dengan
idenya sendiri yang terkait dengan
berbagai pemecahan masalah
6. Mengamati benda dan gejala dengan
rasa ingin tahu
7. Mengenal pola kegiatan dan
menyadari pentingnya waktu
8. Memahami posisi/kedudukan dalam
keluarga, ruang, lingkungan sosial
(misal: sebagai peserta
didik/anak/teman)

24
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun

B. Berfikir Logis 1. Mengklasifikasikan benda 1. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran:


berdasarkan fungsi, bentuk atau “lebih dari”; “kurang dari”; dan “paling/ter”
warna atau ukuran 2. Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema
2. Mengenal gejala sebab-akibat yang permainan (seperti: ”ayo kita bermain
terkait dengan dirinya pura-pura seperti burung”)
3. Mengklasifikasikan benda ke dalam 3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan
kelompok yang sama atau kelompok dilakukan
yang sejenis atau kelompok yang 4. Mengenal sebab-akibat tentang
berpasangan dengan 2 variasi lingkungannya (angin bertiupmenyebabkan
4. Mengenal pola (misal, AB-AB dan daun bergerak, air dapat menyebabkan
ABC-ABC) dan mengulanginya sesuatu menjadi basah)
5. Mengurutkan benda berdasarkan 5 5. Mengklasifikasikan benda berdasarkan
seriasi ukuran atau warna warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi)
6. Mengklasifikasikan benda yang lebih
banyak ke dalam kelompok yang sama atau
kelompok yang sejenis, atau kelompok
berpasangan yang lebih dari 2 variasi
7. Mengenal pola ABCD-ABCD
8. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran
dari paling kecil ke paling besar atau
sebaliknya

25
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun

C. Berfikir Simbolik 1. Membilang banyak benda satu sampai 1. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
sepuluh 2. Menggunakan lambang bilangan untuk
2. Mengenal konsep bilangan menghitung
3. Mengenal lambang bilangan 3. Mencocokkan bilangan dengan lambang
4. Mengenal lambang huruf bilangan
4. Mengenal berbagai macam lambang huruf
vokal dan konsonan
5. Merepresentasikan berbagai macam benda
dalam bentuk gambar atau tulisan (ada
benda pensil yang diikuti tulisan dan
gambar pensil)

II. Bahasa
A. Memahami 1. Menyimak perkataan orang lain 1. Mengerti beberapa perintah secara
bahasa (bahasa ibu atau bahasa lainnya) bersamaan
2. Mengerti dua perintah yang diberikan 2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks
bersamaan 3. Memahami aturan dalam suatu permainan
3. Memahami cerita yang dibacakan 4. Senang dan menghargai bacaan
4. Mengenal perbendaharaan kata
mengenai kata sifat (nakal, pelit, baik
hati, berani, baik, jelek, dsb)
5. Mendengar dan membedakan bunyi-
bunyian dalam Bahasa Indonesia
(contoh, bunyi dan ucapan harus
sama)

26
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun
B. Mengungkapkan 1. Mengulang kalimat sederhana 1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks
Bahasa 2. Bertanya dengan kalimat yang benar 2. Menyebutkan kelompok gambar yang
3. Menjawab pertanyaan sesuai memiliki bunyi yang sama
pertanyaan 3. Berkomunikasi secara lisan, memiliki
4. Mengungkapkan perasaan dengan perbendaharaan kata, serta mengenal
kata sifat (baik, senang, nakal, pelit, simbol-simbol untuk persiapan membaca,
baik hati, berani, baik, jelek, dsb) menulis dan berhitung
5. Menyebutkan kata-kata yang dikenal 4. Menyusun kalimat sederhana dalam
6. Mengutarakan pendapat kepada struktur lengkap (pokok kalimat-predikat-
orang lain keterangan)
7. Menyatakan alasan terhadap 5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk
sesuatu yang diinginkan atau mengekpresikan ide pada orang lain
ketidaksetujuan 6. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang
8. Menceritakan kembali telah diperdengarkan
cerita/dongeng yang pernah 7. Menunjukkkan pemahaman konsep-konsep
didengar dalam buku cerita
9. Memperkaya perbendaharaan kata
10. Berpartisipasi dalam percakapan

C. Keaksaraan 1. Mengenal simbol-simbol 1. Menyebutkan simbol-simbol huruf yang


2. Mengenal suara–suara hewan/benda dikenal
yang ada di sekitarnya 2. Mengenal suara huruf awal dari nama
3. Membuat coretan yang bermakna benda-benda yang ada di sekitarnya
4. Meniru (menuliskan dan 3. Menyebutkan kelompok gambar yang
mengucapkan) huruf A-Z memiliki bunyi/huruf awal yang sama.
4. Memahami hubungan antara bunyi dan
bentuk huruf
27
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun
5. Membaca nama sendiri
6. Menuliskan nama sendiri
7. Memahami arti kata dalam cerita

V. Sosial-emosional
A. Kesadaran Diri 1. Menunjukkan sikap mandiri dalam 1. Memperlihatkan kemampuan diri untuk
memilih kegiatan menyesuaikan dengan situasi
2. Mengendalikan perasaan 2. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang
3. Menunjukkan rasa percaya diri yang belum dikenal (menumbuhkan
4. Memahami peraturan dan disiplin kepercayaan pada orang dewasa yang tepat)
5. Memiliki sikap gigih (tidak mudah 3. Mengenal perasaan sendiri dan
menyerah) mengelolanya secara wajar (mengendalikan
6. Bangga terhadap hasil karya sendiri diri secara wajar)

B. Rasa tanggung 1. Menjaga diri sendiri dari 1. Tahu akan hak nya
jawab untuk diri lingkungannya 2. Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan)
sendiri dan orang 2. Menghargai keunggulan orang lain 3. Mengatur diri sendiri
lain 3. Mau berbagi, menolong, dan 4. Bertanggung jawab atas perilakunya untuk
membantu teman kebaikan diri sendiri

C. Perilaku Prososial 1. Menunjukan antusiasme dalam 1. Bermain dengan teman sebaya


melakukan permainan kompetitif 2. Mengetahui perasaan temannya dan
secara positif merespon secara wajar
3. Berbagi dengan orang lain

28
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun
2. Menaati aturan yang berlaku dalam 4. Menghargai hak/pendapat/karya orang lain
suatu permainan 5. Menggunakan cara yang diterima secara
3. Menghargai orang lain sosial dalam menyelesaikan masalah
4. Menunjukkan rasa empati (menggunakan fikiran untuk menyelesaikan
masalah)
6. Bersikap kooperatif dengan teman
7. Menunjukkan sikap toleran
8. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan
kondisi yang ada (senang-sedih-antusias
dsb)
9. Mengenal tata krama dan sopan santun
sesuai dengan nilai sosial budaya setempat
VI. Seni
A. Anak mampu 1. Senang mendengarkan berbagai 1. Anak bersenandung atau bernyanyi sambil
menikmati macam musik atau lagu kesukaannya mengerjakan sesuatu
berbagai alunan 2. Memainkan alat 2. Memainkan alat musik/instrumen/benda
lagu atau suara musik/instrumen/benda yang dapat bersama teman
membentuk irama yang teratur

29
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun

B. Tertarik dengan 1. Memilih jenis lagu yang disukai 1. Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar
kegiatan seni 2. Bernyanyi sendiri 2. Menggunakan berbagai macam alat musik
3. Menggunakan imajinasi untuk tradisional maupun alat musik lain untuk
mencerminkan perasaan dalam menirukan suatu irama atau lagu tertentu
sebuah peran 3. Bermain drama sederhana

4. Membedakan peran fantasi dan 4. Menggambar berbagai macam bentuk yang


kenyataan beragam
5. Menggunakan dialog, perilaku, dan 5. Melukis dengan berbagai cara dan objek
berbagai materi dalam menceritakan 6. Membuat karya seperti bentuk
suatu cerita sesungguhnya dengan berbagai bahan
6. Mengekspresikan gerakan dengan (kertas, plastisin, balok, dll)
irama yang bervariasi
7. Menggambar objek di sekitarnya
8. Membentuk berdasarkan objek yang
dilihatnya (mis. dengan plastisin,
tanah liat)

30
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Lingkup
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun
9. Mendeskripsikan sesuatu (seperti
binatang) dengan ekspresif yang
berirama (contoh, anak menceritakan
gajah dengan gerak dan mimik
tertentu)
10. Mengkombinasikan berbagai warna
ketika menggambar atau mewarnai

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

31
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 137 TAHUN 2014
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA)

1 KOMPETENSI GURU PAUD

Kompetensi Sub Kompetensi

I. Pedagogik

A. Mengorganisasikan aspek perkembangan 1. Menelaah aspek perkembangan sesuai dengan karakteristik


sesuai dengan karakteristik anak usia dini anak usia dini
2. Mengelompokkan anak usia dini sesuai dengan kebutuhan
pada berbagai aspek perkembangan
3. Mengidentifikasi kemampuan awal anak usia dini dalam
berbagai bidang pengembangan
4. Mengidentifikasi kesulitan anak usia dani dalam berbagai
bidang Pengembangan

1
Kompetensi Sub Kompetensi

B. Menganalisis teori bermain sesuai aspek 1. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip bermain
dan tahapan perkembangan, kebutuhan, sambil belajar yang mendidik yang terkait dengan berbagai
potensi, bakat, dan minat anak usia dini bidang pengembangan di PAUD
2. Menelaah teori pembelajaran dalam konteks bermain dan
belajar yang sesuai dengan kebutuhan aspek perkembangan
anak usia dini
3. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
bermain sambil belajar yang bersifat holistik, sesuai kebutuhan
anak usia dini, dan bemakna, yang terkait dengan berbagai
bidang pengembangan di PAUD
4. Merancang kegiatan bermain sebagai bentuk pembelajaran
yang mendidik pada anak usia dini

C. Merancang kegiatan pengembangan anak 1. Menyusun isi program pengembangan anak sesuai dengan
usia dini berdasarkan kurikulum tema dan kebutuhan anak usia dini pada berbagai aspek
perkembangan
2. Membuat rancangan kegiatan bermain dalam bentuk program
tahunan, semester, mingguan, dan harian

2
Kompetensi Sub Kompetensi

D. Menyelenggarakan kegiatan 1. Memilih prinsip-prinsip pengembangan yang mendidik dan


pengembangan yang mendidik menyenangkan
2. Merancang kegiatan pengembangan yang mendidik dan
lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, maupun luar
kelas
3. Menerapkan kegiatan bermain yang bersifat holistik, autentik,
dan bermakna

E. Memanfaatkan teknologi, informasi dan 1. Memilih teknologi informasi dan komunikasi serta bahan ajar
komunikasi untuk kepentingan yang sesuai dengan kegiatan pengembangan anak usia dini
penyelenggaraan kegiatan pengembangan 2. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
yang mendidik meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan yang mendidik

F. Mengembangkan potensi anak usia dini 1. Memilih sarana kegiatan dan sumber belajar pengembangan
untuk pengaktualisasian diri anak usia dini
2. Membuat media kegiatan pengembangan anak usia dini
3. Mengembangkan potensi dan kreatifitas anak usia dini melalui
kegiatan bermain sambil belajar

G. Berkomunikasi secara efektif, empatik, 1. Memilih berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik
dan santun dan santun dengan anak usia dini

3
Kompetensi Sub Kompetensi

2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan


anak usia dini

H. Menyelenggarakan dan membuat laporan Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan
penilaian, evaluasi proses dan hasil hasil belajar anak usia dini
belajar anak usia dini

I. Menentukan lingkup sasaran asesmen 1. Memilih pendekatan, metode dan teknik asesmen proses dan
proses dan hasil pembelajaran pada anak hasil kegiatan pengembangan pada anak usia dini
usia dini 2. Menggunakan prinsip dan prosedur asesmen proses dan hasil
kegiatan pengembangan anak usia dini
3. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen
4. Menentukan tingkat capaian perkembangan anak usia dini
5. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk
berbagai tujuan
6. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar

J. Menggunakan hasil penilaian, 1. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
pengembangan dan evaluasi program kesinambungan belajar anak usia dini
untuk kepentingan pengembangan anak 2. Melaksanakan program remedial dan pengayaan
usia dini

4
Kompetensi Sub Kompetensi

3. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi


pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
4. Mengomunikasikan hasil penilaian pengembangan dan evaluasi
program kepada pemangku kepentingan

K. Melakukan tindakan reflektif, korektif 1. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pengembangan anak
dan inovatif dalam meningkatkan usia dini yang telah dilaksanakan
kualitas proses dan hasil pengembangan 2. Meningkatkan kualitas pengembangan anak usia dini melalui
anak usia dini penelitian tindakan kelas
3. Melakukan penelitian tindakan kelas

II. Kepribadian

A. Bertindak sesuai dengan norma, agama, 1. Menghargai peserta didik tanpa membedakan agama yang
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional dianut, suku, adat-istiadat, status sosial, daerah asal, dan
Indonesia jenis kelamin
2. Bersikap sesuai dengan agama yang dianut, hukum, sosial,
dan norma yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan
nasional Indonesia yang beragam

5
Kompetensi Sub Kompetensi

B. Menampilkan diri sebagai pribadi yang 1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tegas, toleran dan
jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi bertanggungjawab
anak usia dini dan masyarakat 2. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan ketakwaan dan
akhlak mulia
3. Menunjukkan perilaku yang dapat diteladani oleh anak usia
dini, teman sejawat, dan anggota masyarakat

C. Menampilkan diri sebagai pribadi yang 1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil
mantap, stabil, dewasa, arif, bijaksana, 2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, bijaksana
dan berwibawa dan berwibawa

D. Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab 1. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi
yang tinggi, rasa percaya diri, dan bangga 2. Menunjukkan rasa percaya diri dan bangga menjadi guru
menjadi guru
3. Menunjukkan kerja yang profesional baik secara mandiri
maupun kolaboratif

E. Menjunjung tinggi kode etik guru 1. Menerapkan kode etik guru


2. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kode etik guru

6
Kompetensi Sub Kompetensi

III. Profesional

A. Mengembangkan materi, struktur, dan 1. Menelaah konsep dasar keilmuan bidang matematika, sains,
konsep bidang keilmuan yang bahasa, studi sosial, seni dan agama yang sesuai dengan
mendukung serta sejalan dengan kebutuhan, tahapan perkembangan dan psikomotorik anak
kebutuhan dan tahapan perkembangan usia dini
anak usia dini 2. Mengorganisasikan konsep dasar keilmuan sebagai alat,
aktivitas dan konten dalam pengembangan anak usia dini

B. Merancang berbagai kegiatan 1. Merumuskan tujuan setiap kegiatan pengembangan


pengembangan secara kreatif sesuai 2. Menganalisis perkembangan anak usia dini dalam setiap
dengan tahapan perkembangan anak bidang pengembangan
usia dini
3. Memilih materi berbagai kegiatan pengembangan sesuai
dengan tingkat perkembangan anak usia dini
4. Mengorganisasikan kegiatan pengembangan secara kreatif
sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia dini

C. Mengembangkan keprofesionalan secara 1. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus
berkelanjutan dengan melakukan menerus
tindakan reflektif 2. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan
keprofesionalan

7
Kompetensi Sub Kompetensi

IV. Sosial

A. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta 1. Bersikap inklusif dan objektif terhadap anak usia dini, teman
tidak diskriminatif karena pertimbangan sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan
jenis kelamin, agama, ras, suku, kondisi pembelajaran
fisik, latar belakang keluarga, dan status 2. Bersikap tidak diskriminatif terhadap anak usia dini, teman
sosial ekonomi sejawat, orang tua, dan masyarakat lingkungan sekolah

B. Berkomunikasi secara efektif, empatik, 1. Membangun komunikasi dengan teman sejawat dan komunitas
dan santun dengan sesama pendidik, lainnya secara santun, empatik, dan efektif
tenaga kependidikan, orang tua, dan 2. Membangun kerja sama dengan orang tua dan masyarakat
masyarakat dalam program pengembangan anak usia dini

C. Beradaptasi dalam keanekaragaman 1. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka
sosial budaya bangsa Indonesia meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, termasuk
memahami budaya daerah setempat
2. Melaksanakan berbagai program peningkatan kualitas
pendidikan berbasis keanekaragaman sosial budaya Indonesia

D. Membangun komunikasi profesi Menggunakan beragam media dan komunitas profesi dalam
berkomunikasi dengan rekan seprofesi

8
2 KOMPETENSI GURU PENDAMPING

Kompetensi Sub kompetensi

I. Pedagogik

A. Merencanakan kegiatan program 1. Menyusun rencana kegiatan tahunan, semesteran, bulanan,


pendidikan, pengasuhan, dan mingguan, dan harian
perlindungan 2. Menetapkan kegiatan bermain yang mendukung tingkat
pencapaian perkembangan anak
3. Merencanakan kegiatan pendidikan, pengasuhan dan
perlindungan yang disusun berdasarkan kelompok usia

B. Melaksanakan proses pendidikan, 1. Mengelola kegiatan sesuai dengan rencana yang disusun
pengasuhan, dan perlindungan berdasarkan kelompok usia
2. Menggunakan metode pembelajaran melalui bermain sesuai
dengan karakteristik anak
3. Memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan kegiatan
dan kondisi anak
4. Memberikan motivasi untuk meningkatkan keterlibatan anak
dalam kegiatan
5. Memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan anak
6. Memberikan perlindungan sesuai usia dan kebutuhan anak

9
Kompetensi Sub kompetensi

C. Melaksanakan penilaian terhadap proses 1. Memilih cara-cara penilaian yang sesuai dengan tujuan yang
dan hasil pendidikan, pengasuhan, dan akan dicapai
perlindungan 2. Melalukan kegiatan penilaian sesuai dengan cara-cara yang telah
ditetapkan
3. Mengolah hasil penilaian
4. Menggunakan hasil-hasil penilaian untuk berbagai kepentingan
pendidikan
5. Mendokumentasikan hasil-hasil penilaian
II. Kompetensi Kepribadian

A. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan 1. Menyayangi anak secara tulus


kebutuhan psikologis anak 2. Berperilaku sabar, tenang, ceria, serta penuh perhatian
3. Memiliki kepekaan dan responsif terhadap perilaku anak
4. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan
bijaksana
5. Berpenampilan bersih, sehat, dan rapi
6. Berperilaku sopan santun, menghargai, dan melindungi
anak

B. Bersikap dan berperilaku tepat sesuai 1. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan
dengan norma agama, budaya dan yang dianut, suku, budaya, dan jender
keyakinan anak

10
Kompetensi Sub kompetensi

2. Bersikap tepatsesuai dengan norma agama yang dianut,


hukum, dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat
3. Mengembangkan sikap anak didik untuk menghargai
agama dan budaya lain
C. Menampilkan diri sebagai pribadi yang 1. Berperilaku jujur
berbudi pekerti luhur 2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Berperilaku sebagai teladan

III. Kompetensi Profesional

A. Memahami tahapan perkembangan 1. Memahami kesinambungan tingkat perkembangan anak


anak usia lahir 6 tahun
2. Memahami standar tingkat pencapaian perkembangan
anak
3. Memahami bahwa setiap anak mempunyai tingkat
kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda
4. Memahami faktor penghambat dan pendukung tingkat
pencapaian perkembangan

B. Memahami pertumbuhandan 1. Memahami aspek-aspek perkembangan fisik-motorik,


perkembangan anak kognitif, bahasa, sosial-emosi, moral agama dan seni
2. Memahami faktor-faktor yang menghambat dan
mendukung aspek-aspek perkembangan di atas

11
Kompetensi Sub kompetensi

3. Memahami tanda-tanda kelainan pada tiap aspek


pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Mengenal kebutuhan gizi anak dan makanan yang aman
sesuai dengan usia
5. Memahami cara memantau status gizi, kesehatan dan
keselamatan anak
6. Mengetahui pola asuh yang sesuai dengan usia anak
7. Mengenal keunikan anak

C. Memahami pemberian rangsangan 1. Mengenal cara-cara pemberian rangsangan dalam


pendidikan, pengasuhan, dan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan terhadap
perlindungan kekerasan dan diskriminasi
2. Memiliki keterampilan dalam melakukan pemberian
rangsangan pada setiap aspek perkembangan
3. Memiliki ketrampilan dalam pengasuhan dan perlindungan
terhadap kekerasan dan diskriminasi

D. Membangun kerjasama dengan 1. Mengenal faktor-faktor pengasuhan anak, sosial ekonomi


orang tua dalam pendidikan, keluarga, dan sosial kemasyarakatan yang mendukung dan
pengasuhan, dan perlindungan menghambat perkembangan anak
anak
2. Mengkomunikasikan program program PAUD
(pengasuhan, pembelajaran, dan perlidungan anak)
kepada orang tua
12
Kompetensi Sub kompetensi

3. Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam program di


satuan/program PAUD
4. Meningkatkan kesinambungan progran PAUD dengan
lingkungan keluarga
E. Berkomunikasi secara efektif 1. Berkomunikasi secara empatik dengan orang tua peserta didik
2. Berkomunikasi efektif dan empatik dengan anak didik, baik
secara fisik, verbal maupun non verbal

IV. Sosial

A. Beradaptasi dengan lingkungan 1. Menyesuaikan diri dengan teman sejawat


2. Menaati aturan lembaga
3. Menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar
4. Akomodatif terhadap anak didik, orang tua, teman sejawat
dari berbagai latar belakang budaya dan sosial ekonomi

B. Berkomunikasi secara efektif 1. Berkomunikasi secara empatik dengan orang tua peserta
didik
2. Berkomunikasi efektif dan empatik dengan anak didik, baik
secara fisik, verbal maupun non verbal

13
3. KOMPETENSI GURU PENDAMPING MUDA

Kompetensi Indikator

A. Memahami dasar-dasar pengasuhan 1. Memahami peran pengasuhan terhadap pertumbuhan dan


perkembangan anak
2. Memahami pola makan dan kebutuhan gizi masing-masing
anak
3. Memahami layanan dasar kebersihan anak dan lingkungan
4. Memahami layanan dasar kesehatan anak dan diri sendiri
5. Memahami layanan dasar perlindungan
6. Memahami tugas dan kewenangan dalam membantu guru dan
guru pendamping
B. Terampil melaksanakan pengasuhan 1. Terampil dalam pemberian minum dan makan anak
2. Terampil dalam melakukan perawatan kebersihan diri dan anak
3. Terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non
verbal dengan anak
4. Mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak
5. Terampil merawat kebersihan lingkungan fasilitas bermain anak
6. Terampil dalam melindungi anak
7. Terampil bekomunikasi efektif dan empatik dengan anak
8. Terampil bernyanyi dan mendongeng
C. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan 1. Menyayangi anak secara tulus

14
Kompetensi Indikator
kebutuhan psikologis anak 2. Berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta
melindungi anak
3. Memiliki kepekaan dan responsif dalam menyikapi perilaku
anak
4. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan
bertanggung jawab
5. Berpenampilan sederhana, rapi, bersih, dan sehat
6. Berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua
anak

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

15
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 137 TAHUN 2014
TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN


1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

A. Kepribadian 1. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan bagi masyarakat dan
pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan
2. Menunjukkan tanggung jawab dan komitmen dalam melaksanakan
tugas profesinya sebagai penilik
3. Menunjukkan kreativitas dalam bekerja dan mengatasi masalah yang
berkaitan dengan tugas-tugas penilik
4. Menunjukkan rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang pendidikan
dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas
pokok dan tanggungjawabnya
5. Menunjukkan motivasi dan etos kerja yang menggambarkan perubahan
pola pikir (mindset) dalam peningkatan mutu pendidikan

1
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

B. Sosial 1. Memahami karakteristik sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat


setempat
2. Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi penilik
3. Mampu berperan serta dalam kegiatan organisasi profesi penilik dan
organisasi profesi lainnya
4. Memiliki kepekaan terhadap berbagai masalah yang terjadi pada
masyarakat setempat
5. Menguasai masalah sosial kemasyarakatan dan cara pemecahannya
C. Supervisi 1. Menguasai fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam
Manajerial penyelenggaraan satuan/program PAUD
2. Menguasai konsep, prinsip, metode dan teknik supervisi pendidikan
untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan satuan/program PAUD
3. Menguasai teknik penyusunan rancangan dan pelaksanaan
pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PAUD
4. Menguasai metode dan instrumen kerja untuk melaksanakan tugas
pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PAUD
5. Membina pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan/pogram
PAUD berdasarkan prinsip-prinsip manajemen supervisi

2
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

6. Memahami pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan dan


memanfaatkan hasilnya untuk membantu sekolah dalam memper-
siapkan evaluasi diri sekolah, akreditasi sekolah dan peningkatan mutu
sekolah
7. Menganalisis data hasil supervisi manajerial secara komprehensif
8. Menyusun laporan hasil supervisi manajerial secara komprehensif dan
bermakna
9. Mengomunikasikan hasil supervisi manajerial kepada kepala sekolah
dalam rangka peningkatan mutu manajemen sekolah
D. Penelitian dan 1. Menerapkan pendekatan, metode, jenis dan prosedur penelitian untuk
Pengembangan mengembangkan program PAUD
2. Menentukan masalah yang penting untuk diteliti terkait dengan tugas
kepengawasan dan pengembangan karir sebagai penilik
3. Menyusun karya tulis ilmiah berbasis penelitian dan non-penelitian
bidang PAUD
4. Menerapkan langkah dan prosedur pelaksanaan penelitian tindakan
5. Menerapkan teknik penyusunan buku ajar, pedoman, dan petunjuk
teknis untuk pelaksanaan pengendalian mutu satuan/program PAUD
6. Memanfaatkan hasil penelitian untuk pengembangan satuan/program
PAUD

3
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

7. Membimbing kepala sekolah dan guru melakukan penelitian tindakan


sekolah dan tindakan kelas serta publikasinya

E. Supervisi Akademik 1. Menganalisis konsep, prinsip dasar, dan teori perkembangan anak usia
dini
2. Menganalisis konsep, prinsip dasar, metode dan teknik pengasuhan,
pembelajaran, perlindungan anak usia dini
3. Membimbing pendidik PAUD dalam menyusun rencana kegiatan dalam
pembelajaran
4. Membimbing pendidik PAUD dalam melaksanakan pengasuhan,
pembelajaran, perlindungan anak usia dini
5. Membimbing pendidik PAUD dalam memilih, menggunakan dan
mengembangkan alat permainan edukatif, media pembelajaran dan
teknologi informasi untuk melaksanakan kegiatan pengasuhan,
pembelajaran, perlindungan anak usia dini
6. Menganalisis hasil supervisi akademik secara komprehensif
7. Menyusun laporan hasil supervisi akademik secara komprehensif
8. Mengomunikasikan hasil supervisi akademik kepada guru untuk
meningkatkan mutu pembelajaran

4
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

F. Evaluasi Pendidikan 1. Menerapkan konsep dan prinsip-prinsip penilaian pendidikan dan


aplikasinya dalam satuan/program PAUD
2. Mengembangkan instrumen penilaian kegiatan anak usia dini
3. Memantau pelaksanaan pembelajaran dan menganalisis hasilnya
untuk meningkatkan mutu satuan/program PAUD
4. Membimbing pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dalam
memanfaatkan hasil penilaian kinerja untuk peningkatan mutu
pembelajaran
5. Mengevaluasi kinerja satuan pendidikan PAUD untuk melakukan
pembinaan lebih lanjut

5
2. KOMPETENSI KEPALA PAUD

KOMPETENSI SUB KOMPETENSI


A. Kepribadian 1. Menunjukkan akhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi
akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi warga di
satuan/program PAUD
2. Menunjukkan integritas kepribadian sebagai pemimpin
3. Menunjukkan keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai
kepala PAUD
4. Menunjukkan sikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi
5. Menunjukkan pengendalian diri dalam menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala PAUD
6. Menunjukkan bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan

B. Manajerial 1. Menyusun perencanaan satuan/program PAUD untuk berbagai


tingkatan perencanaan
2. Mengembangkan organisasi satuan/program PAUD sesuai dengan
kebutuhan
3. Memimpin satuan/program PAUD dalam pendayagunaan sumber
daya nya secara optimal
4. Mengelola perubahan dan pengembangan lembaga menuju organisasi
pembelajaran yang efektif
5. Menciptakan budaya dan iklim satuan/program PAUD yang kondusif
dan inovatif bagi pembelajaran anak usia dini
6. Mengelola guru dan tenaga administrasi satuan/program PAUD dalam
rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal

6
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
1. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal
2. Mengelola hubungan satuan/program PAUD dan masyarakat dalam
rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan
sekolah/madrasah
3. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional
4. Mengelola keuangan satuan/program PAUD sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien
5. Mengelola ketatausahaan satuan/program PAUD dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/madrasah
6. Mengelola unit layanan khusus satuan/program PAUD dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di
sekolah/madrasah
7. Mengelola sistem informasi satuan/program PAUD dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan
8. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen satuan/program PAUD
9. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya

10. Menyelesaikan konflik internal secara bijaksana

C. Kewirausahaan 1. Melakukan inovasi yang berguna bagi pengembangan satuan/program


PAUD
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan satuan/program PAUD
sebagai organisasi pembelajar yang efektif

7
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi satuan/program PAUD
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
satuan/program PAUD sebagai sumber belajar bagi anak usia dini
6. Kreatif mengembangkan usaha lembaga PAUD
7. Terampil memanfaatkan jejaring kemitraan
8. Memberdayakan potensi warga di sekitar satuan/program PAUD

D. Supervisi 1. Merencanakan program supervisi akademik


2. Merencanakan program supervisi manajerial
3. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru PAUD
4. Melaksanakan supervisi manajerial terhadap tenaga administrasi
sekolah
5. Menyusun laporan hasil supervisi akademik
6. Menyusun laporan hasil supervisi manajerial
7. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi akademik guru
untuk peningkatan profesionalisme
8. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi manajerial tenaga
administrasi sekolah untuk peningkatan kinerja

8
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
E. Sosial 1. Bekerja sama dengan pemangku kepentingan (stakeholder)
satuan/program PAUD
2. Menunjukkan partisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
3. Memprakarsai kegiatan yang mencerminkan kepekaan sosial
4. Peduli terhadap kebutuhan warga satuan/program PAUD
5. Melestarikan dan memberdayakan lingkungan satuan/program PAUD
6. Berkomunikasi secara santun dan efektif
7. Menunjukkan empati kepada sesama warga satuan/program PAUD

3. KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI PAUD

KOMPETENSI SUB KOMPETENSI


A. Kepribadian 1. Berakhlak mulia
2. Bersikap terbuka
3. Tekun dan ulet
4. Jujur dan bertanggung jawab
5. Bertindak konsisten dengannilai dan keyakinannya
6. Bertindak secara tepat
7. Memiliki etos kerja
8. Melakukan evaluasi diri
B. Profesional 1. Mengaplikasikan teknologi informasi dalam sistem administrasi
pendidikan
2. Mendokumentasi data kelembagaan dengan menggunakan berbagai
media

9
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
3. Memberi pelayanan administratif kepada pendidik dan tenaga
kependidikan, serta orang tua peserta didik
4. Mengelola sarana dan prasarana satuan/program PAUD secara
optimal
5. Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik dan
pengelompokkan peserta didik
6. Mengelola keuangan sesuai dengan prinsip pengelolaan yang
akuntabel, transparan, dan efisien
7. Mengelola ketatausahaan untuk mendukung pencapaian tujuan
8. Melindungi anak dari kekerasan

C. Sosial 1. Menjalin kerjasama dengan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan


untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan
2. Memberi layanan administratif dan informasi kepada orang tua,
masyarakat, dan pemerintah
3. Bersikap transparan, terbuka, dan ramah dalam memberikan
pelayanan
4. Memiliki kepekaan sosial
5. Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk kepentingan
satuan/program PAUD
6. Mengambil peluang untuk mengelola satuan/program PAUD secara
berkesinambungan

10
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
D. Manajerial 1. Merencanakan program ketatausahaan secara mingguan, bulanan, dan
tahunan
2. Melaksanakan program kerja secara terencana, rapi, dan terarsipkan
Membuat laporan kegiatan administrasi bulanan dan tahunan
3. Mengelola dan mengembangkan satuan/program PAUD dalam
pelayanan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan
4. Mengkoordinasi pendidik dan tenaga kependidikan lain dalam
menjalankan tugas
5. Mengelola sarana dan prasarana sebagai aset lembaga

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

11
SALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 146 TAHUN 2014

TENTANG

KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 77A ayat (3), Pasal
77C ayat (3), Pasal 77D ayat (3), Pasal 77E ayat (3), Pasal 77G
ayat (2), dan Pasal 77L ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5410);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
-2-

5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang


Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2014;
6. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-
2014;
7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata
kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 14 Tahun 2014;
8. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif;
9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun
2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Keputusan Presiden Nomor 54/P Tahun 2014;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

Pasal 1
Pendidikan Anak Usia Dini, yang selanjutnya disingkat PAUD, merupakan
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pasal 2
(1) PAUD diselenggarakan berdasarkan kelompok usia dan jenis layanannya,
yang meliputi.
a. Layanan PAUD untuk usia sejak lahir sampai dengan 6 (enam) tahun
terdiri atas Taman Penitipan Anak dan Satuan PAUD Sejenis (SPS),
dan yang sederajat.
b. Layanan PAUD untuk usia 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) tahun
terdiri atas Kelompok Bermain (KB) dan yang sejenisnya.
c. Layanan PAUD untuk usia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam) tahun
terdiri atas Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA)/Bustanul
Athfal (BA), dan yang sederajat.
(2) SPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a antara lain berbentuk
Pos PAUD, Taman Posyandu (TP), Taman Asuhan Anak Muslim (TAAM),
PAUD Taman Pendidikan Al Qur’an (PAUD TPQ), PAUD Bina Iman Anak
(PAUD BIA), PAUD Pembinaan Anak Kristen (PAUD PAK), dan Nava
Dhamma Sekha.
-3-

Pasal 3
(1) Kurikulum PAUD disebut Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
(2) Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
(3) Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas:
a. Kerangka Dasar Kurikulum;
b. Struktur Kurikulum;
c. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak;
d. Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
e. Pedoman Pembelajaran;
f. Pedoman Penilaian; dan
g. Buku-buku Panduan Pendidik.
(4) Kerangka Dasar Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
berisi landasan filosofis, sosiologis, psiko-pedagogis, teoretis, dan yuridis
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
(5) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
merupakan pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, dan lama belajar.
(6) Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf c berisi strategi untuk menemukan hambatan
pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
(7) Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d berisi acuan untuk
membantu pendidik dalam mengembangkan kurikulum operasional yang
kontekstual.
(8) Pedoman Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e
berisi strategi-strategi kegiatan pembelajaran yang harus dipahami dan
diterapkan oleh pendidik.
(9) Pedoman Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf f berisi
acuan untuk melakukan penilaian terhadap proses dan hasil kegiatan
anak.
(10) Buku-buku Panduan Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf g berisi panduan operasional pembelajaran di satuan/program
PAUD.

Pasal 4
(1) Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia 6 (enam)
tahun yang dirumuskan secara terpadu dalam bentuk:
a. Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1);
b. Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2);
c. Kompetensi Inti Pengetahuan (KI-3); dan
d. Kompetensi Inti Keterampilan (KI-4).
-4-

(2) Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks


muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang
mengacu pada Kompetensi Inti.
(3) Kompetensi Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
penjabaran dari Kompetensi Inti dan terdiri atas:
a. Kompetensi Dasar sikap spiritual;
b. Kompetensi Dasar sikap sosial;
c. Kompetensi Dasar pengetahuan; dan
d. Kompetensi Dasar keterampilan.
(4) Kompetensi Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dijabarkan lebih
lanjut dalam indikator pencapaian perkembangan anak.

Pasal 5
(1) Struktur kurikulum PAUD memuat program-program pengembangan yang
mencakup:
a. nilai agama dan moral;
b. fisik-motorik;
c. kognitif;
d. bahasa;
e. sosial-emosional; dan
f. seni.
(2) Program pengembangan nilai agama dan moral sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a mencakup perwujudan suasana belajar untuk
berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari nilai agama dan moral
serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain.
(3) Program pengembangan fisik-motorik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
kematangan kinestetik dalam konteks bermain.
(4) Program pengembangan kognitif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
kematangan proses berfikir dalam konteks bermain.
(5) Program pengembangan bahasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
kematangan bahasa dalam konteks bermain.
(6) Program pengembangan sosial-emosional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
kepekaan, sikap, dan keterampilan sosial serta kematangan emosi dalam
konteks bermain.
(7) Program pengembangan seni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f
mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi,
ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain.
(8) Program pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
melalui rangsangan pendidikan yang dilakukan oleh pendidik dalam
kegiatan belajar melalui suasana bermain.
-5-

(9) Belajar melalui bermain sebagaimana dimaksud pada ayat (8) merupakan
kegiatan belajar anak yang dilakukan melalui suasana dan aneka
kegiatan bermain.
(10) Program pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
untuk pencapaian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4.

Pasal 6
(1) Indikator pencapaian perkembangan anak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (4) disusun berdasarkan kelompok usia.
(2) Kelompok usia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. lahir sampai usia 3 (tiga) bulan;
b. usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 (enam) bulan;
c. usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 (sembilan) bulan;
d. usia 9 (sembilan) bulan sampai usia 12 (dua belas) bulan;
e. usia 12 (dua belas) bulan sampai usia 18 (delapan belas) bulan;
f. usia 18 (delapan belas) bulan sampai usia 2 (dua) tahun;
g. usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) tahun;
h. usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 (empat) tahun;
i. usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (lima) tahun; dan
j. usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 (enam) tahun.

Pasal 7
(1) Pembelajaran pada satuan PAUD dilakukan dengan lama belajar dan
pelaksana pengasuhan terprogram;
(2) Lama belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PAUD ditetapkan atas
dasar kelompok usia sebagai berikut:
a. kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar paling
sedikit 120 menit per minggu;
b. kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan lama
belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan
c. kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan lama
belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
(3) Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit perminggu sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c, wajib melaksanakan pembelajaran 540 menit dan
ditambah 360 menit pengasuhan terprogram.
(4) Pengasuhan terprogram sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
kegiatan pengasuhan orang tua yang dibina oleh satuan PAUD.
-6-

Pasal 8

(1) Program pengembangan PAUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat


(1) dilakukan melalui serangkaian proses pemberian rangsangan
pendidikan oleh pendidik, respons peserta didik, intervensi pendidik, dan
penguatan oleh pendidik.
(2) Program pengembangan PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diorganisasikan secara psiko-pedagogis dan terintegrasi dalam kegiatan
peserta didik.
(3) Pengorganisasian secara psiko-pedagogis sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diwujudkan dalam bentuk belajar melalui bermain.
(4) Pengorganisasian secara terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diwujudkan dalam bentuk integrasi antarprogram pengembangan.

Pasal 9
(1) Kerangka Dasar Kurikulum dan Struktur Kurikulum PAUD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 sampai dengan Pasal 8 tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(2) Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (3) huruf c tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Pedoman Pengembangan KTSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(3) huruf d tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Pedoman Pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)
huruf e tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(5) Pedoman Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf f
tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 10
Kurikulum untuk anak berkelainan atau berkebutuhan khusus merupakan
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang dikembangkan lebih lanjut
sesuai dengan potensi dan kebutuhan anak.
-7-

Pasal 11

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Oktober 2014
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 Oktober 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1679

Salinan sesuai dengan aslinya.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011986032001
SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat
dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan
yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang diberlakukan
mulai tahun ajaran 2014/2015 memenuhi kedua dimensi
tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia


Dini
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang
paling fundamental karena perkembangan anak di masa
selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi
bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak
merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan
atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara
optimal.
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab I Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD
merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Undang-undang
ini mengamanatkan bahwa pendidikan harus dipersiapkan secara
terencana dan bersifat holistik sebagai dasar anak memasuki
pendidikan lebih lanjut. Masa usia dini adalah masa emas
perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat
dengan mudah distimulasi. Periode emas ini hanya berlangsung
satu kali sepanjang rentang kehidupan manusia. Oleh karena itu,
pada masa usia dini perlu dilakukan upaya pengembangan
menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan,
pendidikan, dan perlindungan.
Penelitian menunjukkan bahwa masa peka belajar anak dimulai
dari anak dalam kandungan sampai 1000 hari pertama
kehidupannya. Menurut ahli neurologi, pada saat lahir otak bayi
mengandung 100 sampai 200 milyar neuron atau sel syaraf yang
siap melakukan sambungan antar sel. Sekitar 50% kapasitas
kecerdasan manusia telah terjadi ketika usia 4 tahun, 80% telah
terjadi ketika berusia 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi 100%
ketika berusia 8 sampai 18 tahun. Penelitian lain juga
menunjukkan bahwa stimulasi pada usia lahir-3 tahun ini jika
didasari pada kasih sayang bahkan bisa merangsang 10 trilyun sel
otak. Namun demikian, dengan satu bentakan saja 1 milyar sel
otak akan rusak, sedangkan tindak kekerasan akan
memusnahkan 10 miliar sel otak.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka
pengembangan potensi tersebut adalah dengan program
pendidikan yang terstruktur. Salah satu komponen untuk
pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.

B. Karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini


Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dirancang dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai
agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial
emosional, dan seni yang tercermin dalam keseimbangan
kompetensi sikap, pengetahun, dan keterampilan;
2. menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik
dalam pemberian rangsangan pendidikan;
3. menggunakan penilaian autentik dalam memantau
perkembangan anak; dan
4. memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran.

C. Tujuan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini


Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk
mendorong berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan
untuk menempuh pendidikan selanjutnya.

II. KERANGKA DASAR KURIKULUM


A. Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan
sejumlah landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi anak agar menjadi manusia
Indonesia berkualitas sebagaimana yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini dikembangkan dengan menggunakan landasan filosofis sebagai
berikut.

-2-
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan
ini menjadikan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, sehingga
pendidikan diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini,
dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Sehubungan dengan itu, Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini dirancang untuk dapat memberikan
pengalaman belajar yang luas bagi anak agar mereka bisa
memiliki landasan untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, serta
mengembangkan kemampuan sebagai pewaris budaya bangsa
yang kreatif dan peduli terhadap permasalahan masyarakat dan
bangsa.
2. Anak adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk memberi inspirasi dan rasa bangga
pada anak. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
memposisikan keunggulan budaya untuk menimbulkan rasa
bangga yang tercermin, dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
dan berbangsa.
3. Dalam proses pendidikan, anak usia dini membutuhkan
keteladanan, motivasi, pengayoman/perlindungan, dan
pengawasan secara berkesinambungan sebagaimana dicontohkan
oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing ngarso sung tulodo,
ing madya mangun karso, tut wuri handayani.
4. Usia dini adalah masa ketika anak menghabiskan sebagian besar
waktu untuk bermain. Karenanya pembelajaran pada PAUD
dilaksanakan melalui bermain dan kegiatan-kegiatan yang
mengandung prinsip bermain.

B. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan sesuai
dengan tuntutan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat
setempat.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat beragam.
Satuan PAUD merupakan representasi dari masyarakat yang
beragam baik dari aspek strata sosial-ekonomi, budaya, etnis,
agama, kondisi fisik maupun mental. Untuk mengakomodasi
keberagaman itu, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
dikembangkan secara inklusif untuk memberi dasar terbentuknya
sikap saling menghargai dan tidak membeda-bedakan.

C. Landasan Psiko-Pedagogis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan
mengacu pada cara mendidik anak sebagai individu yang unik,
memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dan belum
mencapai masa operasional konkret, dan karenanya digunakan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan
perkembangan dan potensi setiap anak.

-3-
D. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan
mengacu pada teori pendidikan berbasis standar dan kurikulum
berbasis kompetensi. Pendidikan berbasis standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal penyelenggaraan
pendidikan. Standar tersebut terdiri dari standar tingkat pencapaian
perkembangan anak, standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan. Proses pengembangan kurikulum secara langsung
berlandaskan pada empat standar yakni standar tingkat pencapaian
perkembangan anak, standar isi, standar proses, dan standar
penilaian pendidikan. Sementara itu, empat standar lainnya
dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung implementasi
kurikulum.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi anak untuk
mengembangkan kemampuan yang berupa sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menerapkan
pembelajaran dalam bentuk pemberian pengalaman belajar
langsung kepada anak yang dirancang sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan usia anak.

E. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan; dan
5. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 Tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.

III. STRUKTUR KURIKULUM


Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
dan lama belajar.

-4-
A. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini berisi program-
program pengembangan yang terdiri dari:
1. Program pengembangan nilai agama dan moral mencakup
perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik
yang bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari
kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain.
2. Program pengembangan fisik-motorik mencakup perwujudan
suasana untuk berkembangnya kematangan kinestetik dalam
konteks bermain.
3. Program pengembangan kognitif mencakup perwujudan suasana
untuk berkembangnya kematangan proses berpikir dalam konteks
bermain.
4. Program pengembangan bahasa mencakup perwujudan suasana
untuk berkembangnya kematangan bahasa dalam konteks
bermain.
5. Program pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan
suasana untuk berkembangnya kepekaan, sikap, dan
keterampilan sosial serta kematangan emosi dalam konteks
bermain.
6. Program pengembangan seni mencakup perwujudan suasana
untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni
dalam konteks bermain.

B. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia 6 (enam) tahun.
Kompetensi Inti mencakup:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang kompetensi PAUD dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan
estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu
menghargai dan toleran kepada orang lain, mampu
menyesuaikan diri, tanggungjawab, jujur, rendah hati dan
santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan
teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan
sekitar, agama, teknologi, seni, dan budaya di rumah,
tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati
dengan indera (melihat, mendengar, menghidu, merasa,
meraba); menanya; mengumpulkan informasi; menalar, dan
mengomunikasikan melalui kegiatan bermain

-5-
KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan
dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara
produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak
berakhlak mulia

C. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks
muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan pengalaman belajar
yang mengacu pada Kompetensi Inti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik dan kemampuan awal anak serta tujuan setiap
program pengembangan. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti yaitu:
1. Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI-1;
2. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam
rangka menjabarkan KI-2;
3. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan
4. Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti
adalah sebagai berikut:

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI-1. Menerima ajaran 1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui


agama yang dianutnya ciptaan-Nya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar sebagai rasa syukur
kepada Tuhan
KI-2. Memiliki perilaku 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan
hidup sehat, rasa ingin hidup sehat
tahu, kreatif dan estetis,
2.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan
percaya diri, disiplin,
sikap ingin tahu
mandiri, peduli, mampu
menghargai dan toleran 2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan
kepada orang lain, sikap kreatif
mampu menyesuaikan 2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan
diri, jujur, rendah hati sikap estetis
dan santun dalam
berinteraksi dengan 2.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan
keluarga, pendidik, dan sikap percaya diri
teman 2.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap taat terhadap aturan sehari-hari
untuk melatih kedisiplinan
2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap sabar (mau menunggu giliran,
mau mendengar ketika orang lain
berbicara) untuk melatih kedisiplinan

-6-
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan


kemandirian
2.9. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap peduli dan mau membantu jika
diminta bantuannya
2.10.Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap menghargai dan toleran kepada
orang lain
2.11.Memiliki perilaku yang dapat menye-
suaikan diri
2.12.Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap tanggungjawab
2.13.Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap jujur
2.14.Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap rendah hati dan santun kepada
orang tua, pendidik, dan teman
KI-3. Mengenali diri, 3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
keluarga, teman, 3.2. Mengenal perilaku baik sebagai
pendidik, lingkungan cerminan akhlak mulia
sekitar, agama,
teknologi, seni, dan 3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan
budaya di rumah, gerakannya untuk pengembangan
tempat bermain dan motorik kasar dan motorik halus
satuan PAUD dengan 3.4. Mengetahui cara hidup sehat
cara: mengamati dengan 3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah
indera (melihat, sehari-hari dan berperilaku kreatif
mendengar, menghidu,
merasa, meraba); 3.6. Mengenal benda-benda disekitarnya
menanya; (nama, warna, bentuk, ukuran, pola,
mengumpulkan sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
informasi; menalar; dan lainnya)
mengomunikasikan 3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga,
melalui kegiatan teman, tempat tinggal, tempat ibadah,
bermain budaya, transportasi)
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
batuan, dll)
3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain,
peralatan pertukangan, dll)
3.10.Memahami bahasa reseptif (menyimak
dan membaca)
3.11.Memahami bahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal
dan non verbal)

-7-
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.12.Mengenal keaksaraan awal melalui


bermain
3.13.Mengenal emosi diri dan orang lain
3.14.Mengenali kebutuhan, keinginan, dan
minat diri
3.15.Mengenal berbagai karya dan aktivitas
seni
KI-4. Menunjukkan 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-
yang diketahui, hari dengan tuntunan orang dewasa
dirasakan, dibutuhkan, 4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai
dan dipikirkan melalui cerminan akhlak mulia
bahasa, musik, gerakan,
dan karya secara 4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk
produktif dan kreatif, pengembangan motorik kasar dan halus
serta mencerminkan 4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk
perilaku anak berakhlak hidup sehat
mulia 4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari
secara kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan
bagaimana benda-benda di sekitar yang
dikenalnya (nama, warna, bentuk,
ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui
berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karya yang
berhubungan dengan lingkungan sosial
(keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, transportasi) dalam
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
dan gerak tubuh
4.8. Menyajikan berbagai karya yang
berhubungan dengan lingkungan alam
(hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
batu-batuan, dll) dalam bentuk gambar,
bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh
4.9. Menggunakan teknologi sederhana
untuk menyelesaikan tugas dan
kegiatannya (peralatan rumah tangga,
peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll)
4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa
reseptif (menyimak dan membaca)
4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa
ekspresif (mengungkapkan bahasa
secara verbal dan non verbal)
4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan
awal dalam berbagai bentuk karya

-8-
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara


wajar
4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan
dan minat diri dengan cara yang tepat
4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni
dengan menggunakan berbagai media

D. Lama Belajar
1. Lama belajar merupakan keseluruhan waktu untuk memperoleh
pengalaman belajar yang harus diikuti anak dalam satu minggu,
satu semester, dan satu tahun. Lama belajar pada PAUD
dilaksanakan melalui pembelajaran tatap muka.
2. Kegiatan tatap muka di PAUD dengan lama belajar sebagai
berikut.
a. kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar
paling sedikit 120 menit per minggu;
b. kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan
lama belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan
c. kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan
lama belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
3. Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit per minggu wajib
melaksanakan pembelajaran 540 menit dan ditambah 360 menit
pengasuhan terprogram.

Tabel Struktur Program Pengembangan dan Lama Belajar PAUD


Program Lahir-2
Kompetensi 2-4 tahun 4-6 tahun
Pengembangan tahun
1. Nilai agama A. Sikap 120 menit 360 menit 900 menit 900 menit
dan moral Spiritual per minggu per minggu per minggu per minggu
2. Fisik-motorik B. Sikap Sosial terdiri atas 150 menit
3. Kognitif C. Pengetahuan 540 menit untuk 6
4. Bahasa D. Keterampilan tatap muka pertemuan
5. Sosial dan 360 per minggu
emosional menit atau 180
6. Seni pengasuhan menit untuk
terprogram 5 pertemuan
per minggu

-9-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN

Pengantar
1. Indikator pencapaian perkembangan anak adalah penanda perkembangan
yang spesifik dan terukur untuk memantau/menilai perkembangan anak
pada usia tertentu.
2. Indikator pencapaian perkembangan anak merupakan kontinum/rentang
perkembangan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun.
3. Indikator pencapaian perkembangan anak berfungsi untuk memantau
perkembangan anak dan bukan untuk digunakan secara langsung baik
sebagai bahan ajar maupun kegiatan pembelajaran.
4. Indikator pencapaian perkembangan anak dirumuskan berdasarkan
Kompetensi Dasar (KD).
5. Kompetensi Dasar (KD) dirumuskan berdasarkan Kompetensi Inti (KI).
6. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia enam
tahun yang dirumuskan secara terpadu dalam bentuk KI Sikap Spiritual,
KI Sikap Sosial, KI Pengetahuan, dan KI Keterampilan.
7. Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap
Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri.
Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak langsung,
tetapi melalui pembelajaran untuk KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI
Keterampilan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika
dia memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk
hasil karya dan/atau unjuk kerja.
8. Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada pengetahuan
dan KD pada keterampilan merupakan satu kesatuan karena
pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal yang saling
berinteraksi.
9. Indikator pencapaian perkembangan anak disusun berdasarkan kelompok
usia sebagai berikut:
a. lahir sampai dengan usia 3 bulan;
b. usia 3 bulan sampai dengan usia 6 bulan;
c. usia 6 bulan sampai dengan usia 9 bulan;
d. usia 9 bulan sampai dengan usia 12 bulan;
e. usia 12 bulan sampai dengan usia 18 bulan;
f. usia 18 bulan sampai dengan usia 2 tahun;
g. usia 2 tahun sampai dengan usia 3 tahun;
h. usia 3 tahun sampai dengan usia 4 tahun;
i. usia 4 tahun sampai dengan usia 5 tahun; dan
j. usia 5 tahun sampai dengan usia 6 tahun.

-10-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
1.1. Memperca-
yai adanya
Tuhan
melalui
ciptaan-Nya
1.2. Menghargai Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial
diri sendiri, tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak
orang lain, langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan,
dan serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia
lingkungan memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja.
sekitar Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri,
sebagai rasa disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, dan santun.
syukur
kepada
Tuhan
2.1. Memiliki
perilaku
yang
mencer-
minkan
hidup sehat
2.2. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan sikap
ingin tahu
2.3. Memiliki
perilaku
yang
-11-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
mencermin-
kan sikap
kreatif
2.4. Memiliki
perilaku
Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial
yang
tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak
mencermin-
langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan,
kan sikap
serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia
estetis
memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja.
2.5. Memiliki
Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri,
perilaku
disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, dan santun.
yang
mencermin-
kan sikap
percaya diri
2.6. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan sikap
taat
terhadap
aturan
sehari-hari
untuk
melatih
kedisiplinan
2.7. Memiliki
perilaku
yang
-12-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
mencermin-
kan sikap
sabar (mau
menunggu
giliran, mau
Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial
mendengar
tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak
ketika orang
langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan,
lain
serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia
berbicara)
memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja.
untuk
Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri,
melatih
disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, dan santun.
kedisiplinan
2.8. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan
kemandirian
2.9. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan sikap
peduli dan
mau
membantu
jika diminta
bantuannya
2.10. Memiliki
perilaku
-13-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
yang
mencermin-
kan sikap
menghargai
dan toleran
kepada
orang lain Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial
2.11. Memiliki tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak
perilaku langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan,
dapat serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia
menyesuai- memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja.
kan diri Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri,
2.12. Memiliki disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, dan santun.
perilaku
yang
mencermink
an sikap
tanggung-
jawab
2.13. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan sikap
jujur
2.14. Memiliki
perilaku
yang
mencermin-
kan sikap
-14-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
santun
kepada
orang tua,
pendidik,
dan teman
3.1. Mengenal Anak menjadi tenang pada saat diperdengarkan hal- Mulai meniru ucapan Mulai meniru Meniru Mulai Mengucapkan
kegiatan hal yang terkait dengan agama (misal: menyanyikan maupun tindakan yang ucapan dan ucapan dan mengucap- doa-doa
beribadah lagu rohani, membacakan ayat-ayat kitab suci, terkait dengan ibadah gerakan yang melaksa- kan doa-doa pendek,
sehari-hari mengucapkan kata-kata bersyukur) agamanya terkait nakan ibadah pendek dan melakukan
4.1. Melakukan dengan melakukan ibadah sesuai
kegiatan ibadah ibadah dengan agama
beribadah agama nya sesuai nya (misal:
sehari-hari dengan doa sebelum
dengan agama yang memulai dan
tuntunan dianutnya selesai
orang kegiatan)
dewasa Berperilaku
sesuai dengan
ajaran agama
yang
dianutnya
(misal: tidak
bohong, tidak
berkelahi)
Menyebutkan
hari-hari
besar agama
Menyebutkan
tempat ibadah
agama lain
-15-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
Menceritakan
kembali
tokoh-tokoh
keagamaan
(misal: nabi-
nabi)
3.2. Mengenal Menunjukkan rasa senang dan tersenyum bila Mulai menunjukkan sikap Menunjukkan sikap sopan Bersikap Berperilaku
perilaku mendapatkan perlakuan dengan penuh kasih ramah dengan tersenyum kepada setiap orang sopan dan sopan dan
baik sebagai sayang (sentuhan lembut) dan menunjukkan reaksi terhadap orang-orang yang peduli peduli melalui
cerminan sebaliknya (misal: menangis) jika mendapatkan baru yang dikenalnya melalui perkataan
akhlak perlakuan yang tidak menyenang-kan perkataan dan perbuat-
mulia dan annya secara
4.2. Menunjuk- perbuatan- spontan
kan perilaku nya dengan (misal:
santun bimbingan mengucapkan
sebagai (misal: maaf, permisi,
cerminan mengucap- terima kasih)
akhlak kan maaf,
mulia permisi,
terima kasih)
Anak mudah merasa nyaman jika berada di Mulai mengucapkan kata- Menunjukkan sikap peduli Mulai Mau
lingkungan yang dikenalnya dan bersama orang kata santun dengan terhadap orang lain (misal: menunjuk- menolong
yang dikenal bimbingan (misal: berbagi makanan dan kan sikap orang tua,
mengucapkan maaf, mainan) mau pendidik, dan
permisi, terima kasih, menolong teman
minta tolong) orang tua,
pendidik,
dan teman
3.3. Mengenal Menunjukkan Mulai Meraih Meraih Melakukan Melakukan Melaku-kan Melakukan Melakukan Melakukan
anggota reaksi refleks meraih benda yang benda yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang berbagai berbagai
-16-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
tubuh, menggenggam benda yang ada di letaknya menunjukkan menunjukkan menun- menun- kegiatan gerakan
fungsi, dan benda yang diberikan dekatnya lebih jauh anak mampu anak mampu jukkan anak jukkan anak motorik terkoordinasi
gerakan- disentuhkan kepadanya berjalan berjalan mampu mampu kasar dan secara
nya untuk ke telapak sendiri sambil berjalan melompat di halus yang terkontrol,
pengemban tangan berjinjit sambil tempat seimbang seimbang, dan
gan membawa terkontrol lincah
motorik sesuatu yang dan lincah
kasar dan ringan
motorik Bergerak Melakukan Melakukan Melaku- Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
halus mengubah kegiatan kegiatan kan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
4.3. Mengguna- posisi badan yang yang kegiatan menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan yang menunjukkan
kan ke kanan dan menunjuk- menunjuk- yang anak mampu anak mampu anak mampu anak mampu menunjuk- anak mampu
anggota ke kiri kan anak kan anak menunjuk- menendang berjalan melempar meniti di atas kan anak melakukan
tubuh mampu mampu kan anak bola ke arah mundur dan papan yang mampu gerakan mata,
untuk tengkurap duduk mampu depan dengan menangkap lebih lebar melakukan tangan, kaki,
pengemban dengan dada tanpa berjalan beberapa bola yang gerakan kepala secara
gan diangkat bantuan beberapa langkah besar dan bergelayutan terkoordinasi
motorik dan kedua langkah ringan (berkibar) dalam
kasar dan tangan me tanpa menirukan
halus nopang bantuan berbagai
gerakan yang
teratur
(misal: senam
dan tarian)
Memainkan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
jari tangan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
dan kaki yang yang yang menunjuk- menunjukkan mendorong menunjuk- yang menunjukkan
menunjuk- menunjuk- menunjuk kan anak anak mampu anak mampu kan anak menunjuk- anak mampu
kan anak kan anak kan anak mampu menarik menari mampu kan anak melakukan
mampu mampu mampu memegang benda yang mengikuti melompat mampu permainan
-17-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
duduk berdiri melakukan alat tulis tidak terlalu irama turun dari melakukan fisik dengan
dengan dengan gerak berat ketinggian gerakan aturan
bantuan bantuan menen- kurang dari melompat
dang bola 20 cm meloncat,
dan berlari
secara
terkoordinasi
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melaku-kan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
menunjukkan yang yang yang menunjuk- menunjuk- menunjukkan menunjukkan yang menunjukkan
anak mampu menunjuk- menunjuk- menunjuk kan anak kan anak anak mampu anak mampu menunjuk- anak mampu
memegang kan anak kan anak kan anak mampu mampu naik turun meniru kan anak terampil
benda dengan mampu mampu mampu membuat menarik garis tangga atau gerakan mampu menggunakan
lima jari memasuk- bertepuk memegang coretan vertikal atau tempat yang senam yang melempar tangan kanan
kan benda tangan benda horizontal lebih tinggi/ lebih sesuatu dan kiri
ke dalam (misal: rendah sederhana secara dalam
mulut botol, dengan terarah berbagai
biskuit) berpegangan aktivitas
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan (misal:
kegiatan kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan mengancing
yang yang menunjuk- menunjuk- menunjuk- menunjuk- yang kan baju,
menunjuk- menunjuk kan anak kan anak kan anak kan anak menunjuk- menali
kan anak kan anak mampu mampu mampu mampu kan anak sepatu, meng-
mampu mampu menyusun memasukkan meremas menuang air mampu gambar,
memindah- mengetuk- menara wadah yang dengan lima atau benda- menangkap menempel
kan mainan ngetuk dengan tiga sesuai jari benda kecil bola dengan menggunting,
dari satu mainan balok ke dalam tepat makan)
tangan ke wadah
tangan lain dengan tidak
tumpah
-18-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan
menunjuk- menunjuk- menunjuk- menunjuk- yang
kan anak kan anak kan anak kan anak menunjuk-
mampu mampu mampu mampu kan anak
memegang membalik melipat memasuk- mampu
gelas dengan halaman kertas sendiri kan benda melakukan
dua tangan buku meskipun kecil ke gerakan
belum rapi dalam botol antisipasi
(misal:
permainan
lempar bola)
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan
menunjukkan menunjukkan menunjuk- menunjuk- yang
anak mampu anak mampu kan anak kan anak menunjuk-
menumpah- menyobek mampu mampu kan anak
kan benda ke kertas mengguna- meronce mampu
wadah dan kan gunting manik-manik menendang
memasuk- tanpa pola yang tidak bola secara
kannya terlalu kecil terarah
kembali dgn benang
yang tidak
kaku
Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan
menunjukkan menunjukkan yang
anak melaku- anak mampu menunjuk-
kan gerakan- menggunting kan anak
gerakan yang kertas mampu
-19-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
memerlukan mengikuti memanfaat-
koordinasi pola garis kan alat
antara otot- lurus permainan di
otot kecil/ dalam dan
halus dan luar ruang
mata serta Melakukan
tangan kegiatan
(misal: yang
makan menunjuk-
dengan kan anak
sendok, mampu
menumpuk mengguna-
balok) kan anggota
badan untuk
melakukan
gerakan
halus yang
terkontrol
(misal:
meronce)
3.4. Mengetahui Merasa nyaman dengan kondisi bersih dan merasa Mulai Mulai meniru Meniru Berperilaku Mulai Melakukan
cara hidup terganggu jika mengalami keadaan yang tidak bersih tertarik perilaku perilaku hidup bersih terbiasa kebiasaan
sehat seperti berkeringat untuk hidup bersih hidup bersih dan sehat melakukan hidup bersih
4.4. Mampu melakukan dan sehat dan sehat dengan hidup bersih dan sehat
menolong kegiatan bantuan dan sehat (misal: mandi
diri sendiri yang 2x sehari;
untuk hidup berkaitan memakai baju
sehat dengan bersih;
perilaku membuang
hidup bersih sampah pada
-20-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
dan sehat tempatnya)
Melakukan Mampu
kegiatan melindungi
yang diri dari
menunjuk- percobaan
kan anak kekerasan,
mampu termasuk
mengenali kekerasan
bagian seksual dan
tubuh yang bullying
harus (misal dengan
dilindungi berteriak
dan cara dan/atau
melindungi berlari)
dari Mampu
kekerasan, menjaga
termasuk keamanan diri
kekerasan dari benda-
seksual benda
berbahaya
(misal: listrik,
pisau,
pembasmi
serangga)

-21-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Mulai Terbiasa
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang terbiasa mengkonsum-
menunjuk- menunjuk- menunjuk- menunjuk- mengkon- si makanan
kan anak kan anak kan anak kan anak sumsi dan minuman
mampu mampu mampu mampu makanan yang bersih,
menunjuk memilih memilih membeda- dan sehat, dan
berbagai makanan dan makanan dan kan makanan minuman bergizi
makanan dan minuman minuman dan yang bersih,
minuman yang yang bersih, minuman sehat dan
disukainya sehat dan yang bersih, bergizi
bergizi sehat dan
dengan bergizi
bantuan dengan
orang tua bantuan
orang tua
Mulai menerima pembiasaan perawatan Memberikan respons jika akan BAK Meminta Mengguna- Mengguna- Menggunakan
hidup bersih dan sehat saat BAK dan atau BAB tolong jika kan toilet kan toilet toilet dengan
BAB perlu BAK dengan tanpa benar tanpa
dan BAB bantuan bantuan bantuan
3.5. Mengetahui Mulai membiasakan meminta tolong ketika Mulai Mulai Memecahkan Memecah- Mampu Mampu
cara menghadapi masalah dengan menangis (misal: ingin membiasa- membiasa- masalah kan masalah memecah- memecahkan
memecah- mengambil benda tertentu, ketika lapar dan haus) kan meminta kan meminta sederhana sederhana kan masalah sendiri
kan tolong tolong yang yang sederhana masalah
masalah dengan dengan kata- dihadapi dihadapi yang sederhana
sehari-hari bahasa kata pendek dengan aktif dengan aktif dihadapi yang dihadapi
dan isyarat ketika ketika bertanya bertanya dibantu oleh
berperilaku menghadapi menghadapi pada orang pada orang- orang
kreatif masalah masalah terdekatnya orang di dewasa
4.5. Menyelesai- (misal: ingin (misal: ingin lingkungan-
kan mengambil mengambil nya
-22-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
masalah benda benda
sehari-hari tertentu, tertentu,
secara ketika lapar ketika lapar
kreatif dan haus) dan haus)
Melakukan kegiatan sehari-hari untuk Mulai Mengerjakan suatu Mulai Melakukan Melanjutkan Menyelesai-
memenuhi kebutuhan dasar (misal: memiliki kegiatan dalam waktu yang mencoba usaha untuk kegiatan kan tugas
makan, minum, main, BAB/BAK, tidur) inisiatif pendek secara berulang untuk menyelesai- sampai meskipun
untuk dengan bantuan (misal: menyelesai- kan kegiatan selesai menghadapi
berusaha menyusun balok lalu kan kegiatan secara kesulitan
melakukan dirobohkan) dengan mandiri
kegiatan bantuan

3.6. Mengenal Melakukan Melakukan Mengamati Melaku- Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
benda- kegiatan yang kegiatan benda- kan kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
benda di menunjukkan yang benda di kegiatan yang menunjuk- menunjuk- menunjuk- yang menunjukkan
sekitarnya anak mampu menunjuk- sekitar yang menunjuk- kan anak kan anak kan anak menunjuk- anak mampu
(nama, merespons kan anak dengan menunjuk- kan anak mampu mampu mampu kan anak mengenal
warna, terhadap mampu indera kan anak mampu mengenal mengenal mengenal mampu benda dengan
bentuk, benda-benda meraih (misal: mampu mengenal benda benda benda mengenal mengelom-
ukuran, yang ada di benda- menjatuh mengenali benda dengan dengan dengan benda pokkan
pola, sifat, sekitarnya benda kan benda, benda- dengan memilih membedakan membeda- dengan berbagai
suara, disekitarnya mencari benda menyebutkan benda-benda benda kan benda mengelom- benda di
tekstur, (misal: asal suara, yang ada nama benda yang berdasarkan berdasarkan, pokkan lingkungan-
fungsi, dan meraih memainkan di tertentu di dikenalnya warna, bentuk dan berbagai nya berdasar-
ciri-ciri benda yang benda sekitarnya sekitarnya bentuk ukuran benda kan ukuran,
lainnya) berwana dengan (misal: sebagai objek (misal: besar- berdasarkan pola, fungsi,
4.6. Menyampai- terang) berbagai menunjuk yang disukai kecil, ukuran sifat, suara,
kan tentang warna dan nama dan dan tidak panjang- (misal: tekstur,
apa dan ukuran) warna disukainya pendek) besar-kecil, fungsi, dan
bagaimana benda) panjang- ciri-ciri
-23-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
benda- pendek, lainnya
benda di tebal-tipis
sekitar yang berat-ringan)
dikenalnya Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
(nama, kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
warna, yang menunjuk- menunjuk- menunjuk- yang menunjuk-
bentuk, menunjuk- kan anak kan anak kan anak menunjuk- kan anak
ukuran, kan anak mampu mampu mampu kan anak mampu
pola, sifat, mampu mengenal mengenal mengenal mampu mengenal
suara, mengenal benda benda benda mengenal benda dengan
tekstur, benda dengan dengan dengan benda menghubung-
fungsi, dan dengan menunjuk- meletakkan memasang- dengan kan satu
ciri-ciri menunjuk- kan fungsi satu benda kan benda memasang- benda dengan
lainnya) kan gambar beberapa pada satu sesuai kan benda benda yang
melalui benda sesuai benda tempat pasangan- dengan lain
berbagai perintah dengan nya pasangannya
hasil karya gerakan
maupun
ucapan
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
menunjuk- yang menunjuk- menunjuk- yang menunjuk-
kan anak menunjuk- kan anak kan anak menunjuk- kan anak
mampu kan anak mampu mampu kan anak mampu
mengenal mampu mengenal mengenal mampu mengenal
benda mengenal benda benda mengenal benda dengan
dengan benda dengan dengan benda menghubung-
menyusun dengan meletak kan menyusun 3- dengan kan nama
dan melakukan benda 5 benda mengurut- benda dengan
merobohkan perintah berjajar secara kan benda tulisan
-24-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
benda-benda sederhana berurutan berdasarkan sederhana
ukuran dari melalui
yang berbagai
terpendek aktivitas
sampai yang (misal:
terpanjang, menjodohkan,
terkecil- menjiplak,
terbesar meniru)
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
yang yang yang menun- menunjuk- yang menunjuk-
menunjuk- menunjuk- jukkan anak kan anak menunjuk- kan anak
kan anak kan anak mampu mampu kan anak mampu
mampu mampu mengenal mengenal mampu mengenal
mengenal mengenal benda bentuk mengenal benda
benda benda dengan geometri benda berdasarkan
dengan dengan menunjuk (segitiga, berdasarkan lima seriasi
memegang menyusun bentuk- persegi, dan bentuk, atau lebih,
dan meraba benda secara bentuk yang lingkaran) ukuran, dan bentuk,
benda untuk acak dikenalnya warna ukuran,
mengenal melalui warna, atau
tekstur dan kegiatan jumlah
sifat benda mengelom- melalui
pokkan kegiatan
mengurutkan
benda
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan kegiatan yang
menunjuk- menunjuk- yang menun- menunjukkan
kan anak kan anak jukkan anak anak mampu
-25-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
mampu mampu mampu mengenal
mengenal mengenal mengenal konsep besar-
konsep konsep konsep kecil, banyak-
besar-kecil, banyak- besar-kecil, sedikit,
panjang- sedikit, banyak- panjang-
pendek berat-ringan,sedikit, pendek,
melalui lama panjang- berat-ringan,
kegiatan sebentar pendek, tinggi-rendah
memban- melalui berat-ringan dengan
dingkan kegiatan tinggi-rendah mengukur
memban- melalui menggunakan
dingkan kegiatan alat ukur
membanding tidak baku
kan
3.7. Mengenal Mendengar Senang Senang Merespons Menunjuk Menyebut Menyebut Menyebut Menyebut Menyebutkan
lingkungan suara-suara memainkan memperhati- ketika anggota nama diri dan nama anggota nama diri dan nama nama anggota
sosial yang ada dan kan namanya tubuh bila orang tua keluarga lain jenis kelamin anggota keluarga dan
(keluarga, distimulasi- mengamati wajahnya di dipanggil ditanya dan teman keluarga teman serta
teman, kan kepada tangannya cermin lain, teman, ciri-ciri
tempat anak sendiri dan jenis khusus
tinggal, kelamin mereka secara
tempat mereka lebih rinci
ibadah, (warna kulit,
budaya, warna
transportasi) rambut, jenis
4.7. Menyajikan rambut, dll)
berbagai Tersenyum Menolak/ Merespons Memilih Menjadikan Menunjuk- Menunjuk- Menyebut Menjelaskan
karya yang pada orang- menangis panggilan orang atau figur lain kan keterta- kan keter- tempat di lingkungan
berhubung- orang yang ketika dan ajakan benda yang selain orang rikan untuk tarikan untuk lingkungan sekitarnya
an dengan dikenalnya digendong bermain disukai tua sebagai bermain bermain sekitarnya secara
-26-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
lingkungan orang yang orang- sumber rasa dengan anak dalam sederhana
sosial tidak orang yang aman lain kelompok
(keluarga, dikenalnya dikenalnya kecil
teman,
tempat Melihat Membeda- Bermain Menunjuk- Bermain Menunjukkan Menunjuk- Menyebut- Menyebutkan
tinggal, benda- kan wajah dengan kan dengan tempat kan tempat kan arah ke arah ke
tempat benda dan yang dikenal benda- ketertarikan teman sebaya tinggalnya yang sering tempat yang tempat yang
ibadah, orang-orang dengan yang benda pada benda- dikunjungi di sering sering
budaya, yang ada di tidak yang ada benda sekitar dikunjungi dikunjungi
transportasi) sekitar anak dikenal disekitar disekitarnya rumah pada radius dan alat
dalam nya (warung dan yang lebih transportasi
bentuk tempat jauh (pasar, yang
gambar, ibadah) taman digunakan
bercerita, bermain)
bernyanyi, Mulai tertarik Menyebut Menyebut Menyebutkan
dan gerak pada peran peran-peran kan dan peran-peran
tubuh dan dan mengetahui dan pekerjaan
pekerjaan pekerjaan perlengkap- termasuk
orang-orang orang-orang an/atribut didalamnya
yang ada di yang ada di yang perlengkapan
sekitar sekitarnya berhubung- /atribut dan
an dengan tugas-tugas
pekerjaan yang dilaku-
orang-orang kan dalam
yang ada di pekerjaan
sekitarnya tersebut

-27-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
Menyebutkan Menunjuk- Mengikuti Membuat dan
aturan kan aturan mengikuti
kepedulian aturan
terhadap
peraturan
3.8. Mengenal Menyentuh Menggeng- Ketertarikan Bermain Menunjuk- Bermain Menun-juk Menyebut- Menunjuk Menceritakan
lingkungan benda-benda gam benda pada dengan kan dengan benda-benda kan benda- nama dan peristiwa-
alam yang ada di yang ada di lingkungan benda- keterlibatan benda-benda alam/ benda yang kegunaan peristiwa
(hewan, lingkungan lingkungan alam benda dengan di lingkungan makhluk ada di benda-benda alam dengan
tanaman, alam yang di alam yang (hewan yang ada lingkungan alam bermain hidup yang sekitarnya alam melakukan
cuaca, stimulasikan dapat peliharaan) di alam (meniru air, pasir) dikenal-nya percobaan
tanah, air, dijangkau lingkungan suara/gerak sederhana
batu- alam hewan secara
batuan, dll) (hewan sederhana)
4.8. Menyajikan peliharaan) Menunjuk ke Menanya Menunjuk- Menunjuk- Mengung- Mengungkap-
berbagai benda-benda dengan kan karya kan karya kapkan hasil kan hasil
karya yang yang ingin sederhana yang ber- yang berhu- karya yang karya yang
berhubung- dimainkan tentang hubung-an bungan dibuatnya dibuatnya
an dengan benda-benda dengan dengan secara secara
lingkungan yang ada di lingkungan benda-benda sederhana lengkap/
alam sekitarnya alam melalui yang ada di yang utuh yang
(hewan, kegiatan lingkungan berhubung berhubungan
tanaman, menempel alam melalui an dengan dengan
cuaca, kegiatan benda-benda benda-benda
tanah, air, menggambar yang ada di yang ada di
batu- lingkungan lingkungan
batuan, dll) alam alam

-28-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
dalam Menunjuk- Menceritakan
bentuk kan proses perkembang-
gambar, perkem- biakan
bercerita, bangbiakan makhluk
bernyanyi, makhluk hidup
dan gerak hidup (misal:
tubuh kupu-kupu,
ayam, katak)

3.9. Mengenal Tertarik pada Mengguna- Berusaha Tertarik Menirukan Mulai Mengamati Menyebut- Mengguna- Melakukan
teknologi benda yang kan mainan memegang mengguna- gerakan mengguna- cara kerja kan nama kan cara kegiatan
sederhana menimbul kan yang benda- kan benda orang lain kan benda benda-benda benda-benda penggunaan dengan
(peralatan bunyi bersuara benda yang seperti sederhana teknologi teknologi benda-benda menggunakan
rumah untuk menimbul- memasuk- (seperti seder hana sederhana teknologi alat teknologi
tangga, menghasil- kan bunyi kan benda ke peralatan (misal: sederhana sederhana
peralatan kan bunyi dalam wadah makan, gunting, (misal: sesuai
bermain, mandi, dan sekop, palu, gunting, fungsinya
peralatan bermain) cangkul, sekop, palu, secara aman
pertukang- sesuai pisau, cangkul, dan
an, dll) fungsinya gunting pisau, bertanggung
4.9. Mengguna- kuku, sikat gunting jawab.
kan gigi, sendok, kuku, sikat
teknologi pembuka gigi, sendok
sederhana tutup botol, pembuka
untuk spons, roda tutup botol,
menyelesai- pada spons, roda
kan tugas kendaraan) pada
dan kendaraan)
kegiatannya Terlibat Mengetahui Mengelom- Mengenali Membuat
(peralatan dalam teknologi pokkan bahan- alat-alat
-29-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
rumah mengenali sederhana berbagai bahan teknologi
tangga, teknologi yang ada di tehnologi pembuatan sederhana
peralatan sederhana rumah dan sederhana tehnologi (misal: baling-
bermain, seperti meng- lingkung- an yang ada di sederhana baling,
peralatan gelindingkan sekitarnya rumah dan pesawat-
pertukang- bola ke depan lingkungan pesawatan,
an, dll) dan belakang sekitarnya kereta-
dengan keretaapian,
bimbingan mobil-
mobilan,
telepon-
teleponan
dengan
benang)
Melakukan
proses kerja
sesuai dengan
prosedurnya
(misal:
membuat teh
dimulai dari
menyediakan
air panas, teh,
gula, dan
gelas)
3.10. Memahami Merespons Merespons Menunjuk- Mengge- Mengangguk- Menjawab Menjawab Membeda- Mencerita- Menceritakan
bahasa semua suara suara orang kan reaksi rakkan kan/ pertanyaan pertanyaan kan perintah, kan kembali kembali apa
reseptif yang yang melalui mata menggeleng dengan sederhana pertanyaan, apa yang yang didengar
(menyimak diperdengar- dikenal ekspresi kearah kan kepala kalimat dan ajakan didengar dengan
dan kan dengan dengan cara wajah dan objek yang ketika sederhana dengan kosakata yang
-30-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
membaca) tampak menatap gerak tubuh diperlihat diberikan kosakata lebih
4.10. Menunjuk- tenang ketika wajah orang ketika kan pertanyaan yang
kan diperdengar yang diajak terbatas
kemampu- kan lagu, mengajak berbicara,
an musik bicara misalnya
berbahasa menggerak-
reseptif kan tangan
(menyimak dan kaki
dan ketika
membaca) mendengar
suara yang
akrab
didengar
Melaksana- Melaksana- Melaksana- Melaksana- Melaksana-
kan satu kan dua kan tiga atau kan perintahkan perintah
perintah perintah lebih sederhana yang lebih
sederhana sederhana perintah sesuai kompleks
sederhana dengan sesuai dengan
aturan yang aturan yang
disampaikan disampaikan
(misal: (misal: aturan
aturan untuk
makan melakukan
bersama) kegiatan
memasak
ikan)
3.11. Memahami Merespons Menunjuk- Menirukan Menirukan Menirukan Mengguna- Mengguna- Mengguna- Mengguna- Mengungkap-
bahasa intonasi suara kan bunyi yang bunyi yang kata-kata kan kata- kan kalimat kan kalimat kan kalimat kan
ekspresif ketertarikan didengar didengar pendek dan kata pendek pendek pendek pendek keinginan,
(mengung- pada suara- yang terdiri yang mudah yang dan mudah dengan dengan untuk perasaan, dan
-31-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
kapkan suara yang dari 1 suku terdiri dari diajarkan untuk kosakata kosakata berinteraksi
pendapat
bahasa didengar kata secara 2 suku mengungkap- terbatas yang lebih dengan anak
dengan
secara berulang kata kan untuk banyak atau orang
kalimat
verbal dan keinginannya menyata-kan untuk dewasa sederhana
non verbal) apa yang menyatakan untuk dalam
4.11. Menunjuk- dilihat dan apa yang menyatakan
berkomuni-
kan dirasa dilihat dan apa yangkasi dengan
kemampu- dirasa dilihat dan
anak atau
an dirasa orang dewasa
berbahasa Menunjuk- Meraih Memegang Mulai Menyukai Membuka Menunjuk- Mencerita-
Menunjuk-
ekspresif kan buku/ buku menunjuk- dibacakan halaman kan perilaku kan gambar
kan perilaku
(mengung- ketertarikan gambar bergambar kan buku yang buku seperti yang adasenang
kapkan pada yang ketertarikan sama sedang dalam buku
membaca
bahasa gambar diperlihat- ketika berulang- membaca buku
secara berwarna kan dibacakan ulang buku terhadap
verbal dan buku cerita buku-buku
non verbal) yang dikenali
Bereaksi Mengeluar- Mengeluar- Menjawab Merespons Berbicara Berbicara Berbicara Berbicara Mengungkap-
terhadap kan kan pertanya- pertanyaan dengan dua dengan dua dengan sesuai kan perasaan,
kejadian yang berbagai berbagai an dengan sederhana kata atau kata atau kalimat yang dengan ide dengan
ada di macam macam gerakan yang lebih tentang lebih tentang sederhana kebutuhan pilihan kata
sekitarnya bunyi/ bunyi tubuh diajukan benda atau benda atau dengan nada (kapan yang sesuai
sesuai dengan suara bayi (tertawa (mengang- dengan suku tindakan tindakan yang sesuai harus ketika
stimulus yang sesuai saat guk dan kata terbatas tertentu tertentu dengan bertanya, berkomuni
ada/terjadi dengan senang, mengge- dengan nada tujuan berpendapat) kasi
stimulus sesuai leng) yang sesuai (misal:
yang dengan dengan bertanya dan
dilakukan stimulus tujuan memberi
yang (misal: nada pendapat)
dilakukan) tanya,
-32-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
memberi-
tahu)
Mengu- Mengucap- Mengucap- Mengucap- Mengucap- Bertanya Mencerita-
capkan kan kata kan kata kan kalimat kan kalimat dengan kan kembali
kata sederhana sederhana sederhana sesuai mengguna- isi cerita
pertama (misal: ‘mam’ dengan lebih (misal: adik dengan kan lebih secara
(mama, untuk jelas (misal: minum susu) tujuan dari 2 kata sederhana
papa, menunjuk- susu untuk (kalimat kata tanya
dada) kan minta minum tanya, per seperti: apa,
sesuai keinginan susu) nyataan) mengapa,
contoh ‘saya ingin bagaimana,
makan’ dimana
3.12. Mengenal Memegang Membuat Membuat Membuat Mencoret Menulis Menunjuk-
keaksaraan buku coretan garis-garis garis berbagai huruf-huruf kan bentuk-
awal melalui tidak bebas yang tidak lengkung dan bentuk (zig yang bentuk simbol
bermain terbalik beraturan lingkaran zag, garis, dicontohkan (pra menulis)
lengkung, dengan cara
4.12 Menunjuk- dll) meniru
kan
kemampuan
keaksaraan Meng-gambar Menunjuk Mencerita- Membuat
awal dalam garis-garis benda kan isi buku gambar
berbagai hori sontal berdasarkan walaupun dengan
bentuk dan vertikal simbol huruf tidak sama beberapa
karya yang tulisan coretan/
dikenali-nya dengan tulisan yang
bahasa yang sudah
diungkapkan berbentuk
huruf/kata

-33-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
Menulis
huruf-huruf
dari namanya
sendiri
Menyebut Membi- lang Membilang Menghu- Menyebutkan
urutan secara urut secara urut bungkan angka bila
angka-angka 1-5 1-10 benda-benda diperlihatkan
secara acak konkret lambang
1-3 dengan bilangannya
lambang
bilangan 1-
10
Menyebut-
kan jumlah
benda dengan
cara
menghitung
3.13. Mengenal Mulai Mulai Mulai Mulai Mulai Mulai Mulai Mulai Menjalin Beradaptasi
emosi diri menerima merespon beradaptasi mengenal menerima memilih mencari figur melakukan pertemanan secara wajar
dan orang stimulasi dari situasi baru dengan orang lain keberadaan orang di luar orang aktivitas dengan anak dalam situasi
lain situasi baru situasi baru di sekitar- orang lain tertentu dan terdekatnya keseharian lain baru
4.13. Menunjuk- nya yang ada di merasa untuk dengan anak
kan reaksi sekitarnya cemas ketika membangun lain
emosi diri dipisahkan kedekatan
secara wajar dengan orang dengan
dekatnya orang lain

Mulai Menunjuk- Bereaksi Mengung- Memperta- Mempertahan


menunjuk- kan reaksi ketika ada kapkan hankan kan hak-
kan reaksi untuk hal yang secara tegas haknya haknya
-34-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
untuk mempertahan tidak sesuai, kebutuhan untuk untuk
memperta- kan haknya misal: marah dan melindungi melindungi
hankan saat orang keinginan diri dengan diri
haknya lain meng- secara verbal bantuan
ambil mainan dan fisik orang lain,
nya misal:
meminta
bantuan
pada orang
dewasa

3.14. Mengenali Memandang Mulai Mulai Tertarik pada Mulai Membedakan Memilih Memilih satu Memilih satu
kebutuhan, wajah orang merespons tertarik semua mempunyai benda yang benda yang macam dari macam dari 3
keinginan, yang pada orang- pada benda/ perasaan disukai dan disukainya 2-3 pilihan atau lebih
dan minat berinteraksi orang yang benda- mainan yang memiliki tidak yang tersedia pilihan yang
diri dengannya mengajak benda di baru dilihat- (misal: tersedia
4.14. Mengung- bermain sekitarnya nya mainan,
kapkan atau makanan,
kebutuhan, berbicara pakaian)
keinginan,
dan minat Tersenyum Tersenyum Memilih Menunjuk- Menunjuk- Memilih Menunjuk- Memilih Memilih
diri dengan pada pada orang orang kan kan benda yang kan benda satu dari kegiatan/
cara yang semua yang terdekat keinginannya keinginan ingin diguna- sesuai berbagai benda yang
tepat orang dikenalnya yang untuk yang kuat kannya kebutuhan kegiatan/ paling sesuai
paling bermain untuk (misal: atau benda yang dengan yang
disukai dengan memiliki pakaian, keinginan disediakan dibutuhkan
semua benda tanpa mainan) secara lisan dari beberapa
yang menarik tantrum/ atau isyarat pilihan yang
hatinya mengamuk/ ada
berontak
-35-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn

3.15. Mengenal
Merespons Senang Mengge- Mulai tertarik Melakukan Melakukan Melakukan Menghargai Menghargai
berbagai
stimulus membuat rakkan untuk aktivitas seni aktivitas seni aktivitas seni penampilan penampilan
karya dan
yang bunyi tangan melakukan sederhana sederhana sederhana karya seni karya seni
aktivitas
diberikan dengan cara dan kegiatan seni (misal (misal dengan lebih anak lain anak lain
seni (*)
misal: memukul anggota seperti seni menggerak- menggerak- teratur dengan (misal dengan
4.15. Menunjuk-
benda- benda- tubuh musik, kan tubuh kan tubuh sesuai bimbingan bertepuk
kan karya
benda yang benda di mengikuti gerak, dan ketika ketika dengan (misal tangan dan
dan
berwarna sekitarnya irama tari mendengar mendengar aturan/ dengan memuji)
aktivitas
dan musik musik, musik, karakteris- bertepuk
seni dengan
berbunyi yang menggambar menggambar tiknya tangan dan
mengguna-
didengar dengan lengkung dan memuji)
kan
atau mencoret, garis lurus,
berbagai
dilihatnya bernyanyi) bernyanyi)
media

Menampil Membuat
kan karya karya seni
seni sesuai
sederhana di kreativitasnya
depan anak misal seni
atau orang musik,
lain visual, gerak
dan tari yang
dihasilkannya

-36-
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN
KD Lahir-1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun
Lahir-<3 Bln 3-<6 Bln 6-<9 Bln 9-<12 Bln 12-<18 Bln 18 bln-2 Thn 2-3 Thn 3-4 Thn 4-5 Thn 5-6 Thn
dan
dihasilkan
orang lain

Catatan:
1. Makna kata menulis, bukan diterjemahkan sebagai stimulasi yang mengarah kepada pemaksaan ‘calistung’.
2. Tanda (*) terkait indikator kesadaran seni, tidak diterjemahkan bahwa semua anak harus menyukai semua jenis seni (stimulasi dapat
dilakukan berdasarkan minat dan bakat anak).

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

-37-
SALINAN
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEDOMAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

I. PENDAHULUAN
Anak usia dini diharapkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.
Deteksi dini diperlukan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh
dan berkembang sesuai usianya. Kemampuan deteksi dini karenanya
diperlukan oleh pendidik.

Hasil deteksi dini tumbuh kembang seorang anak menjadi dasar untuk
memberikan stimulasi dan intervensi yang tepat sesuai dengan
kebutuhannya. Stimulasi dan intervensi tersebut dituangkan ke dalam
program-program kegiatan yang sesuai dengan karakteristik pertumbuhan
dan perkembangan anak.

II. PENGERTIAN DAN TUJUAN


A. Pengertian Deteksi Dini
Deteksi dini adalah kegiatan untuk menemukan secara dini adanya
potensi dan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia
dini.

B. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan,
lingkar kepala, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang.

Perkembangan adalah bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak


meliputi sensorik (mendengar, melihat, meraba, merasa, dan menghidu),
motorik (gerakan motorik kasar dan halus), kognitif (pengetahuan,
kecerdasan), komunikasi (berbicara dan bahasa), serta sikap religius,
sosial-emosional dan kreativitas.

C. Pengertian Stimulasi
Stimulasi adalah pemberian rangsangan pendidikan yang diberikan
untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan bagi
anak usia dari lahir sampai dengan 6 tahun agar dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.

D. Pengertian Intervensi
Intervensi adalah upaya khusus yang diberikan kepada anak yang
menurut hasil deteksi dini diketahui tumbuh kembangnya tidak optimal.
Serangkaian upaya khusus dilakukan untuk mengoreksi, memperbaiki,
dan mengatasi hambatan tumbuh kembang agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.

1
III. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pendidik
tentang perlunya deteksi dini pada anak dan cara melakukannya.

IV. STRATEGI DETEKSI DINI


A. Strategi
Strategi deteksi dini merupakan usaha untuk mengidentifikasi
hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui pengamatan
dan wawancara dengan orang tua.

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.


Cakupan pengamatan meliputi pertumbuhan fisik, sikap, dan perilaku
anak.

Wawancara dengan orang tua dilakukan pada saat anak mendaftar


untuk mendapat informasi awal tentang kemungkinan hambatan
untuk tumbuh kembang anak. Wawancara juga dilakukan untuk
memberikan informasi jika selama pembelajaran pendidik menemukan
pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai dengan usia
tertentu. Jika ditemukan hambatan perkembangan diperlukan
kesepahaman orang tua dan pendidik untuk penanganan lebih lanjut.

B. Deteksi Pertumbuhan dan Perkembangan


Deteksi pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan meliputi
antara lain:
1. Deteksi pertumbuhan
a. Menimbang berat badan anak setiap bulan untuk melihat
pertumbuhan berat badan.
b. Mengukur tinggi/panjang badan anak setiap bulan untuk melihat
pertumbuhan tinggi/panjang badan.
c. Mengukur besar lingkar kepala anak setiap untuk melihat
pertumbuhan lingkar kepala.
d. Memeriksa bagian kepala (rambut, mata, telinga, hidung, mulut,
gigi), kulit, kuku, tangan dan kaki dilaksanakan minimal seminggu
1 (satu) kali untuk melihat kebersihan dan kesehatan.

2. Deteksi Perkembangan
a. Sosial emosional dan kemandirian
Deteksi dini ini berhubungan dengan kemampuan bersosialisasi
dan pengendalian emosi serta kemampuan mandiri anak.
Hambatan mungkin terjadi misalnya ketika anak:
1) kurang konsentrasi/pemusatan perhatian;
2) sulit berinteraksi dengan orang lain;
3) mudah menangis/cengeng;
4) sering marah jika keinginannya tidak dituruti.
b. Bahasa
Deteksi dini ini dilakukan untuk melihat hambatan yang
berhubungan dengan kemampuan berbahasa yang meliputi
kemampuan membedakan suara yang bermakna dan tidak
bermakna (bahasa reseptif), bicara (bahasa ekspresif),
komunikasi (pragmatik).
c. Fisik (motorik kasar dan halus)
1) Motorik kasar
Deteksi dini pada motorik kasar dilakukan untuk melihat
hambatan yang berhubungan dengan keseimbangan dan

2
koordinasi anggota tubuh dengan menggunakan otot-otot
besar.
2) Motorik halus
Deteksi dini pada motorik halus dilakukan untuk melihat
hambatan yang melibatkan gerakan bagian tubuh tertentu
yang memerlukan koordinasi yang cermat antara otot-otot
kecil/halus dan mata serta tangan.

d. Kognitif
Deteksi dini pada aspek kognitif dilakukan untuk melihat
hambatan yang berhubungan dengan aspek kematangan proses
berpikir.

e. Penglihatan
Deteksi dini pada penglihatan dilakukan untuk melihat
hambatan yang berhubungan dengan:
1) pengamatan melalui indera penglihatan yang merupakan
keterampilan untuk melihat persamaan dan perbedaan,
bentuk, warna, benda, sebagai dasar untuk pengembangan
kognitif; dan
2) keterampilan untuk mengingat apa yang sudah dilihatnya.

f. Pendengaran
Deteksi dini pada pendengaran dilakukan untuk melihat
masalah yang berhubungan dengan:
1) pengamatan melalui indera pendengaran yang merupakan
keterampilan untuk mampu mendengar perbedaan dan
persamaan suara; dan
2) keterampilan untuk mampu mengingat suara-suara atau
bunyi.

V. PENYUSUNAN PROGRAM
Hasil deteksi awal digunakan untuk menyusun perencanaan program
kegiatan secara sistematis, terarah dan terpadu sesuai kebutuhan anak.
Perencanaan program dilakukan bersama oleh seluruh pendidik di
bawah koordinasi kepala/pengelola PAUD. Jika dirasa perlu
perencanaan program dapat melibatkan tenaga ahli yang relevan.

VI. PELAKSANAAN PROGRAM


Pelaksanaan program stimulasi yang disusun berdasarkan hasil deteksi
dini meliputi tahapan:
a) pelaksanaan kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan
pembelajaran;
b) penilaian terhadap proses dan hasil stimulasi;
c) analisis terhadap penilaian proses dan hasil stimulasi; dan
d) perencanaan dan pelaksanaan tindak lanjut.

VII. TINDAK LANJUT


Catatan penilaian proses dan hasil stimulasi deteksi dini tumbuh
kembang anak digunakan pendidik dan orang tua sebagai bahan untuk
menyusun tindak lanjut stimulasi. Jika dirasa perlu catatan ini dapat
menjadi bahan yang digunakan untuk konsultasi ke ahli yang relevan
antara lain kepada staf Puskesmas, terapis, psikolog, dan/atau dokter.

3
VIII. PENUTUP
Pedoman ini disusun sebagai acuan stimulasi deteksi dini tumbuh
kembang anak. Pendidik diharapkan dapat memahami pertumbuhan
dan perkembangan anak, serta mengetahui hambatan pertumbuhan
dan perkembangan anak sedini mungkin agar bisa melakukan stimulasi
dan intervensi yang tepat.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011986032001

4
SALINAN
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan
kecil yang berjumlah sekitar 17.504. Berdasarkan data Biro Pusat
Statistik tahun 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 jiwa
dengan berbagai keragaman. Keragaman yang menjadi karakteristik dan
keunikan Indonesia antara lain geografis, potensi sumber daya,
ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial
budaya, dan keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah.
Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan pula tingkatan kebutuhan
dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dalam rangka
meningkatkan mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap
daerah.

Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah


memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah.
Karakterisik yang berbeda juga terdapat pada satuan-satuan pendidikan
yang mempunyai peserta didik dengan latar belakang dan kondisi yang
beragam. Karenanya kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu
dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk
merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan anak di masa kini
dan masa mendatang.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
anak.
2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai
dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman
dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat anak; (d) keragaman potensi daerah dan
lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f)
tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global;
dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Dari amanat undang-undang dan peraturan pemerintah tersebut


ditegaskan bahwa:
1. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud
agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan

1
pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah
serta kebutuhan anak.
2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah


kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai
dengan karakteristik satuan PAUD.

II. TUJUAN
Pedoman penyusunan KTSP ini dimaksudkan sebagai acuan bagi:
1. pendidik anak usia 4–6 tahun untuk dapat menyusun KTSP sesuai
dengan ketentuan dalam pedoman ini;
2. pendidik anak usia Lahir–4 tahun untuk dapat menyusun KTSP
dengan ketentuan dalam pedoman ini, disesuaikan dengan
karakteristik layanan;
3. kepala/pengelola lembaga PAUD, dalam merancang dan memantau
penyusunan KTSP; dan
4. dinas pendidikan atau kantor kementerian agama kabupaten/kota,
dalam menyusun KTSP sesuai dengan kewenangannya.

III. KURIKULUM PAUD


A. Pengertian
KTSP PAUD adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di satuan pendidikan anak usia dini yang sesuai
dengan kondisi daerah, satuan PAUD, dan kebutuhan anak.

B. Acuan Pengembangan
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini disusun mengacu pada
Standar Nasional PAUD serta Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum PAUD.

C. Dokumen KTSP PAUD


Dokumen KTSP PAUD terdiri dari:
1. Dokumen I berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan satuan
pendidikan, muatan pembelajaran, pengaturan beban belajar,
dan kalender pendidikan. Jabaran setiap komponen pada
dokumen I adalah sebagai berikut:
a. Visi Satuan Pendidikan
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari
warga satuan pendidikan anak usia dini, yang dirumuskan
dan ditetapkan oleh setiap lembaga berdasarkan masukan
dari seluruh warga lembaga pendidikan anak usia dini. Visi
tersebut mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan
kekuatan pada warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan. Visi dapat ditinjau dan
dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

b. Misi Satuan Pendidikan


Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu
tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program
serta memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatan satuan pendidikan yang terlibat,
dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan
pendidikan anak usia dini. Misi dapat ditinjau dan

2
dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

c. Tujuan Satuan Pendidikan


Satuan Pendidikan merumuskan tujuan berdasarkan visi
dan misi yang ditetapkan.

d. Muatan Pembelajaran
Muatan pembelajaran adalah cakupan materi yang ada
pada kompetensi dasar sebagai bahan yang akan dijadikan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai kompetensi sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Materi-materi tersebut seharusnya dikuasai anak sesuai
dengan tahapan usianya yang diberikan melalui stimulasi
pendidikan secara terintegrasi dengan menggunakan tema-
tema yang sesuai dengan kondisi lembaga PAUD/satuan
pendidikan dan anak.

e. Pengaturan Lama Belajar


Lama belajar merupakan waktu yang digunakan untuk
memberi pengalaman belajar kepada anak dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun. Lama belajar
dilaksanakan melalui pembelajaran tatap muka dengan
durasi paling sedikit 900 menit per minggu. Satuan PAUD
untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit per minggu wajib
melaksanakan pembelajaran 540 menit dan ditambah 360
menit pengasuhan terprogram.

f. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran anak selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Kalender
Pendidikan juga berisi program kegiatan tahunan yang
mencakup kegiatan-kegiatan perayaan hari besar nasional,
kegiatan-kegiatan puncak tema, kegiatan-kegiatan lembaga
(misal: rekreasi dan pentas seni).

2. Dokumen II berisi Perencanaan Program Semester (Prosem),


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).
Untuk merencanakan pembelajaran, satuan PAUD menyusun
program yang meliputi:
1) Program Semester
Prosem berisi daftar tema satu semester dan alokasi waktu
setiap tema. Penyusunan Prosem dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a) membuat daftar tema satu semester
b) menentukan alokasi waktu untuk setiap tema
c) menentukan KD pada setiap tema
d) memilih, menata, dan mengurutkan tema berdasarkan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
(1) Tema dipilih dari lingkungan yang terdekat dengan
kehidupan anak.

3
(2) Tema dimulai dari hal yang sederhana menuju hal
yang lebih rumit bagi anak.
(3) Tema ditentukan dengan mempertimbangkan minat
anak.
(4) Ruang lingkup tema mencakup semua aspek
perkembangan
e) menjabarkan tema ke dalam sub tema dan dapat
dikembangkan lebih rinci lagi menjadi sub-sub tema
untuk setiap semester;

Dalam menyusun Prosem, satuan PAUD diberi


keleluasaan dalam menentukan format.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan


RPPM disusun sebagai acuan pembelajaran selama satu
minggu. RPPM dapat berbentuk jaringan tema atau format
lain yang dikembangkan oleh satuan PAUD yang berisi
projek-projek yang akan dikembangkan menjadi kegiatan
pembelajaran.
Pada akhir satu atau beberapa tema dapat dilaksanakan
kegiatan puncak tema untuk menunjukkan hasil belajar.
Puncak tema dapat berupa kegiatan antara lain membuat
kue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya,
pertunjukan, panen tanaman, dan kunjungan.

3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian


RPPH disusun sebagai acuan pembelajaran harian.
Komponen RPPH meliputi antara lain: tema/sub tema/sub-
sub tema, kelompok usia, alokasi waktu, kegiatan belajar
(kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup),
indikator pencapaian perkembangan, penilaian
perkembangan anak, serta media dan sumber belajar.

Satuan PAUD dapat menyusun KTSP secara bertahap sesuai dengan


situasi dan kondisi.

D. Prinsip Penyusunan Kurikulum


Penyusunan Kurikulum PAUD dilakukan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Kurikulum dikembangkan prinsip berpusat pada anak yaitu
dengan mempertimbangkan potensi, minat, bakat,
perkembangan, dan kebutuhan semua anak, termasuk anak
yang mempunyai kebutuhan khusus.
2. Kurikulum dikembangkan secara kontekstual yaitu dengan
mempertimbangkan karakteristik daerah, kondisi sekolah, dan
kebutuhan anak.
3. Substansi kurikulum mencakup semua dimensi kompetensi
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan mencakup semua
program pengembangan yang direncanakan dan disajikan
secara terpadu dan berkesinambungan sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
4. Kurikulum disusun agar semua program pengembangan
menjadi dasar pembentukan kepribadian anak secara utuh
dalam pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial anak.
5. Kurikulum disusun dengan memperhatikan tingkat
perkembangan anak karena anak akan belajar dengan baik jika

4
kebutuhan fisik terpenuhi serta merasa tenteram, aman dan
nyaman.
6. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan cara anak
belajar dari sederhana ke rumit, konkret ke abstrak, dari
gerakan ke verbal, dan dari keakuan ke rasa sosial.
7. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan keterpaduan
aspek dalam pengembangan anak usia dini holistik integratif
(PAUD-HI) yaitu pendidikan, kesehatan dan gizi, pengasuhan,
dan perlindungan anak.
8. Kurikulum disusun dengan menggunakan pendekatan belajar
melalui bermain yang dirancang agar tercipta suasana yang
menyenangkan, fungsional, dan efektif dalam proses
pembelajaran.
9. Kurikulum dikembangkan untuk memberikan pengalaman
belajar pada anak dengan memperhatikan dan memanfaatkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara
dinamis.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Kurikulum perlu memuat keragaman
potensi kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan
daerah setempat untuk menghasilkan anak yang mengenal,
mengapresiasi dan mencintai budaya daerah.

E. Prosedur dan Mekanisme Pengembangan Kurikulum


Prosedur dan mekanisme pengembangan kurikulum operasional
PAUD meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Satuan PAUD membentuk tim/kelompok kerja pengembang
kurikulum.
2. Tim/kelompok kerja pengembang melakukan analisis konteks
dengan mempelajari dan mencermati pedoman-pedoman yang
ada dalam Peraturan Menteri tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini ini, menganalisis kondisi, peluang,
dan tantangan yang ada di lembaga/satuan PAUD yang
berhubungan dengan anak, pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, biaya dan program-program yang akan
dilakukan.
3. Penyusunan draf dokumen kurikulum PAUD sesuai dengan
komponen yang telah ditetapkan.
4. Tim/kelompok kerja melakukan review, revisi, dan penetapan.
5. Dokumen disahkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
kewenangannya, seperti: dinas pendidikan setempat, kantor
kementerian agama setempat, dan/atau ketua
yayasan/pengelola.
6. Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh
warga satuan PAUD.

IV. PIHAK YANG TERLIBAT


Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP antara lain :
1. Pendidik
2. Kepala/pengelola lembaga PAUD

5
3. Pemangku kepentingan yang relevan misalnya Dinas Pendidikan
setempat, kantor kementerian agama setempat, Tim Pengembang
Kurikulum, dan organisasi mitra.
4. Tim pengembang kurikulum lembaga PAUD dalam
pengembangannya dapat mengikutsertakan komite sekolah, nara
sumber, dan pihak lain yang terkait.

V. PENUTUP
Pedoman ini disusun sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum
oleh satuan PAUD, dengan harapan setiap satuan PAUD dapat memiliki
kurikulum operasional yang sesuai dengan karakteristik daerah, satuan
pendidikan, dan kebutuhan anak serta dapat dilaksanakan dengan baik.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011986032001

6
SALINAN
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEDOMAN PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN
Pendekatan pembelajaran yang tepat pada anak usia dini akan
menentukan keberhasilan anak dalam mencapai perkembangan yang
optimal sesuai dengan karakteristik, minat, dan potensinya. Dengan
perkembangan yang optimal ini, anak akan mempunyai kesiapan belajar
untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Kesiapan belajar itu
tercermin dari tercapainya kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan perkembangan anak.

Terdapat sejumlah strategi pembelajaran yang harus dipahami dan untuk


selanjutnya harus diterapkan oleh pendidik. Pedoman ini menjelaskan
berbagai strategi yang berkaitan dengan pembelajaran di PAUD yang
meliputi prinsip-prinsip, lingkup, pengelolaan, metode, dan dukungan
pembelajaran.

II. TUJUAN PEDOMAN


Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi:
1. pendidik pada satuan PAUD dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran;
2. kepala/pengelola satuan PAUD dalam merancang dan memantau
pelaksanaan kegiatan pembelajaran;
3. dinas pendidikan atau kantor kementerian agama setempat dalam
melaksanakan pemantauan dan pembinaan sesuai dengan
kewenangannya.

III. PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dengan anak
melalui kegiatan bermain pada lingkungan belajar yang aman dan
menyenangkan dengan menggunakan berbagai sumber belajar.

B. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran anak usia dini berpusat pada anak. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik yang
mencakup rangkaian proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Keseluruhan proses
tersebut dilakukan dengan menggunakan seluruh indera serta
berbagai sumber dan media pembelajaran.

C. Prinsip
Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini
sebagai berikut.

1
1. Belajar melalui bermain
Anak di bawah usia 6 tahun berada pada masa bermain.
Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara yang tepat
melalui bermain, dapat memberikan pembelajaran yang
bermakna pada anak.
2. Berorientasi pada perkembangan anak
Pendidik harus mampu mengembangkan semua aspek
perkembangan sesuai dengan tahapan usia anak.
3. Berorientasi pada kebutuhan anak
Pendidik harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau
stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak
yang mempunyai kebutuhan khusus.
4. Berpusat pada anak
Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong
semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
inovasi, dan kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat,
potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.
5. Pembelajaran aktif
Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong
anak aktif mencari, menemukan, menentukan pilihan,
mengemukakan pendapat, dan melakukan serta mengalami
sendiri.
6. Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk
mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter yang
positif pada anak. Pengembangan nilai-nilai karakter tidak
dengan pembelajaran langsung, akan tetapi melalui
pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan
dan keterampilan serta melalui pembiasaan dan keteladanan.
7. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk
mengembangkan kemandirian anak. Pengembangan kecakapan
hidup dilakukan secara terpadu baik melalui pembelajaran
untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan maupun melalui pembiasaan dan keteladanan.
8. Didukung oleh lingkungan yang kondusif
Lingkungan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa agar
menarik, menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak.
Penataan ruang diatur agar anak dapat berinteraksi dengan
pendidik, pengasuh, dan anak lain.
9. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis
Pembelajaran yang demokratis sangat diperlukan untuk
mengembangkan rasa saling menghargai antara anak dengan
pendidik, dan antara anak dengan anak lain.
10. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber
Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan narasumber
yang ada di lingkungan PAUD bertujuan agar pembelajaran
lebih kontekstual dan bermakna. Termasuk narasumber adalah
orang-orang dengan profesi tertentu yang dilibatkan sesuai
dengan tema, misalnya dokter, polisi, nelayan, dan petugas
pemadam kebakaran.

D. Lingkup
Lingkup pembelajaran meliputi seluruh Kompetensi Dasar yang
memadukan semua program pengembangan yaitu nilai agama dan
moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.

2
E. Pengelolaan Pembelajaran
1. Perencanaan pengelolaan kelas
Rencana pengelolaan kelas mencakup penataan lingkungan
belajar serta pengorganisasian anak dan kelas (dapat di dalam
maupun di luar ruangan). Pengelolaan kelas disesuaikan dengan
model pembelajaran yang akan digunakan. Model-model
pembelajaran tersebut di antaranya adalah:
a. model pembelajaran kelompok berdasarkan sudut-sudut
kegiatan;
b. model pembelajaran kelompok berdasarkan kegiatan
pengaman;
c. model pembelajaran berdasarkan area (minat); dan
d. model pembelajaran berdasarkan sentra.

2. Pelaksanaan Pembelajaran
Salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam
Kurikulum 2013 adalah pendekatan tematik terpadu. Dalam
model pembelajaran tematik terpadu di PAUD, kegiatan-kegiatan
yang dilakukan untuk satu tema, sub tema, atau sub-sub tema
dirancang untuk mencapai secara bersama-sama kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan mencakup
sebagian atau seluruh aspek pengembangan.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui pembelajaran
langsung dan tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan
tidak terpisah. Pembelajaran langsung adalah proses
pembelajaran melalui interaksi langsung antara anak dengan
sumber belajar yang dirancang dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH). Pembelajaran langsung berkenaan
dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang
terkandung dalam Kompetensi Inti-3 (pengetahuan) dan
Kompetensi Inti-4 (keterampilan).
Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang tidak
dirancang secara khusus namun terjadi dalam proses
pembelajaran langsung. Melalui proses pembelajaran langsung
untuk mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan akan
terjadi dampak ikutan pada pengembangan nilai dan sikap yang
terkandung dalam Kompetensi Inti-1 (sikap spiritual) dan
Kompetensi Inti-2 (sikap sosial).
Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dalam tahapan
kegiatan pembukaan, inti dan penutup.
a. Kegiatan Pembukaan
Kegiatan pembukaan dilakukan untuk menyiapkan anak
secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran. Kegiatan ini berhubungan dengan
pembahasan sub tema atau sub-sub tema yang akan
dilaksanakan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
antara lain: berbaris, mengucap salam, berdoa, dan
bercerita atau berbagi pengalaman.

b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan upaya kegiatan bermain yang
memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada
anak sebagai dasar pembentukan sikap, perolehan
pengetahuan dan keterampilan.

3
Kegiatan inti memberikan ruang yang cukup bagi anak
untuk berinisiatif, kreatif, dan mandiri sesuai dengan bakat,
minat dan kebutuhan anak.
Kegiatan inti dilaksanakan dengan pendekatan saintifik
meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
1) Mengamati
Mengamati dilakukan untuk mengetahui objek di
antaranya dengan menggunakan indera seperti melihat,
mendengar, menghidu, merasa, dan meraba.
2) Menanya
Anak didorong untuk bertanya, baik tentang objek
yang telah diamati maupun hal-hal lain yang ingin
diketahui.
3) Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi dilakukan melalui beragam
cara, misalnya: dengan melakukan, mencoba,
mendiskusikan dan menyimpulkan hasil dari berbagai
sumber.
4) Menalar
Menalar merupakan kemampuan menghubungkan
informasi yang sudah dimiliki dengan informasi yang
baru diperoleh sehingga mendapatkan pemahaman
yang lebih baik tentang suatu hal.
5) Mengomunikasikan
Mengomunikasikan merupakan kegiatan untuk
menyampaikan hal-hal yang telah dipelajari dalam
berbagai bentuk, misalnya melalui cerita, gerakan, dan
dengan menunjukkan hasil karya berupa gambar,
berbagai bentuk dari adonan, boneka dari bubur kertas,
kriya dari bahan daur ulang, dan hasil anyaman.

c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang bersifat
penenangan. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
kegiatan penutup di antaranya adalah:
1) membuat kesimpulan sederhana dari kegiatan yang
telah dilakukan, termasuk di dalamnya adalah pesan
moral yang ingin disampaikan;
2) nasihat-nasihat yang mendukung pembiasaan yang
baik;
3) refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan;
4) membuat kegiatan penenangan seperti bernyanyi,
bersyair, dan bercerita yang sifatnya menggembirakan;
dan,
5) menginformasikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.

3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik
dalam melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak untuk
mencapai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran dirancang
dalam kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi
anak.

4
Beberapa metode pembelajaran yang dianggap sesuai untuk
PAUD, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Bercerita
Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita
secara lisan. Cerita harus diberikan secara menarik. Anak
diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan
tanggapan. Pendidik dapat menggunakan buku sebagai alat
bantu bercerita.
b. Demonstrasi
Demonstrasi digunakan untuk menunjukkan atau
memeragakan cara untuk membuat atau melakukan
sesuatu.
c. Bercakap-cakap
Bercakap-cakap dapat dilakukan dalam bentuk tanya jawab
antara anak dengan pendidik atau antara anak dengan anak
yang lain.
d. Pemberian tugas
Pemberian tugas dilakukan oleh pendidik untuk memberi
pengalaman yang nyata kepada anak baik secara individu
maupun secara berkelompok.
e. Sosio-drama/bermain peran
Sosio-drama atau bermain peran dilakukan untuk
mengembangkan daya khayal/imajinasi, kemampuan
berekspresi, dan kreativitas anak yang diinspirasi dari
tokoh-tokoh atau benda-benda yang ada dalam cerita.
f. Karyawisata
Karyawisata adalah kunjungan secara langsung ke objek-
objek di lingkungan kehidupan anak yang sesuai dengan
tema yang sedang dibahas.
g. Projek
Proyek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian
kegiatan yang diberikan oleh pendidik kepada anak, baik
secara individu maupun secara berkelompok dengan
menggunakan objek alam sekitar maupun kegiatan sehari-
hari.
h. Eksperimen
Eksperimen merupakan pemberian pengalaman nyata
kepada anak dengan melakukan percobaan secara langsung
dan mengamati hasilnya.

4. Dukungan pada Pembelajaran


Untuk membantu pencapaian pembelajaran yang optimal,
diperlukan dukungan di antaranya:
a. media dan sumber belajar yang sesuai dengan kegiatan yang
dilaksanakan;
b. tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki
kualifikasi dan kompetensi yang relevan;
c. keterlibatan orang tua; dan
d. keterlibatan instansi terkait (misalnya: Puskesmas,
pemadam kebakaran, kepolisian, dll) dalam kegiatan
pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

5
IV. PENUTUP
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi pendidik, kepala/pengelola
satuan PAUD, dan lembaga pembina yang berwenang agar pembelajaran
yang dilaksanakan mampu mendorong pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang ditetapkan pada setiap anak.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011986032001

6
SALINAN
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEDOMAN PENILAIAN

I. PENDAHULUAN
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur capaian kegiatan belajar anak. Penilaian hasil kegiatan
belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar anak secara berkesinambungan. Berdasarkan penilaian tersebut,
pendidik dan orang tua anak dapat memperoleh informasi tentang
capaian perkembangan untuk menggambarkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dimiliki anak setelah melakukan kegiatan belajar.

Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar, kurikulum berdasarkan


kompetensi, dan pendekatan belajar berkelanjutan, penilaian proses dan
hasil belajar memberi gambaran tentang tingkat pencapaian
perkembangan anak yang diwujudkan dalam kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Untuk dapat melakukan penilaian
proses dan hasil kegiatan belajar yang efektif perlu diperhatikan prinsip,
teknik dan instrumen, mekanisme dan prosedur penilaian.

Pedoman ini disusun untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan penilaian


proses dan hasil belajar sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini.

II. TUJUAN PEDOMAN


Pedoman penilaian hasil belajar ini diperuntukkan bagi:
1. pendidik anak usia 4–6 tahun sebagai acuan dalam melaksanakan
penilaian proses dan hasil belajar;

2. pendidik anak usia lahir–4 tahun sebagai referensi yang


dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian stimulasi tumbuh
kembang anak;

3. kepala/pengelola satuan PAUD sebagai acuan dalam merancang dan


memantau pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar; dan

4. dinas pendidikan atau kantor kementerian agama kabupaten/kota


sebagai acuan dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan
sesuai dengan kewenangannya.

III. PENILAIAN
A. Pengertian
Berikut adalah pengertian beberapa istilah yang terdapat dalam
pedoman ini.
1. Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu
proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara
sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak
selama kurun waktu tertentu.

2. Penilaian autentik adalah penilaian proses dan hasil belajar untuk


mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan
sosial), pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara
berkesinambungan. Penilaian tidak hanya mengukur apa yang
diketahui oleh anak, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang
dapat dilakukan oleh anak.

B. Fungsi
Penilaian kegiatan belajar anak memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, hasil belajar, dan perbaikan hasil kegiatan belajar
anak secara berkesinambungan.

C. Tujuan
Penilaian proses dan hasil belajar di PAUD bertujuan untuk:
1. mendapatkan informasi tentang pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti
pendidikan di PAUD;

2. menggunakan informasi yang didapat sebagai umpan balik bagi


pendidik untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan
meningkatkan layanan pada anak agar sikap, pengetahuan, dan
keterampilan berkembang secara optimal;

3. memberikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan


pengasuhan di lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu
dengan proses pembelajaran di PAUD; dan

4. memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang


relevan untuk turut serta membantu pencapaian perkembangan
anak secara optimal.

D. Prinsip
Penilaian proses dan hasil belajar anak di PAUD berdasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk
memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh
dan berkembang secara optimal.

2. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus
menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan
dan perkembangan anak.

3. Objektif
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

2
4. Akuntabel
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria
yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan.

5. Transparan
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil
penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku
kepentingan yang relevan.

6. Sistematis
Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan
menggunakan berbagai instrumen.

7. Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun
keterampilan.

8. Bermakna
Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi
anak, orangtua, pendidik, dan pihak lain yang relevan.

E. Lingkup
Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar anak mencakup semua
aspek perkembangan yang dirumuskan dalam kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

F. Mekanisme
1. Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD dilaksanakan
oleh pendidik pada satuan PAUD.

2. Teknik dan Instrumen Penilaian


Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah
sebagai berikut.
a. Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian
yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
lembar observasi, catatan menyeluruh atau jurnal, dan
rubrik.

b. Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat


digunakan baik pada saat kegiatan terpimpin maupun
bebas.

c. Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian


tugas yang akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik
secara individu maupun kelompok serta secara mandiri
maupun didampingi.

d. Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan


anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat
diamati.

3
e. Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan
melihat produk yang dihasilkan oleh anak setelah
melakukan suatu kegiatan.

f. Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang


dilakukan dengan mencatat sikap dan perilaku khusus pada
anak ketika suatu peristiwa terjadi secara tiba-
tiba/insidental baik positif maupun negatif.

g. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai


hasil kegiatan anak secara berkesinambungan atau catatan
pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Waktu Penilaian
Penilaian dilakukan mulai dari anak datang di satuan PAUD,
selama proses pembelajaran, saat istirahat, sampai anak pulang.
Hasil penilaian dapat dirangkum dalam kurun waktu harian,
mingguan atau bulanan.

4. Pengolahan Penilaian
a. Penilaian proses dan hasil belajar anak dimasukkan ke dalam
format yang disusun oleh pendidik setiap selesai melakukan
kegiatan.

b. Catatan penilaian proses dan hasil belajar perkembangan anak


dimasukkan ke dalam format rangkuman penilaian mingguan
atau bulanan untuk dibuat kesimpulan sebagai dasar laporan
perkembangan anak kepada orang tua.

5. Pelaporan Pencapaian Hasil Perkembangan dan Pertumbuhan


Anak.
a. Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian
tentang tingkat pencapaian perkembangan anak baik secara
psikis maupun fisik yang dilakukan secara berkala oleh
pendidik. Apabila terdapat pertumbuhan dan perkembangan
yang tidak biasa pendidik dapat berkonsultasi ke ahli yang
relevan.

b. Bentuk pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan


perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan anak yang dilaporkan kepada orang tua
dilengkapi dengan lampiran hasil portofolio.

c. Teknik pelaporan dilakukan dengan cara bertatap muka


dengan orang tua untuk menjelaskan hasil penilaian anak.

d. Pelaporan secara tertulis diberikan kepada orang tua minimal


sekali untuk setiap 6 bulan, sedangkan pelaporan secara lisan
dapat diberikan sesuai kebutuhan.

6. Penilaian proses dan hasil belajar pada anak usia lahir-4 tahun
dapat dilakukan secara lebih fleksibel dalam hal lingkup yang
dinilai, teknik dan instrumen, waktu, pengolahan, dan pelaporan
penilaian.

4
IV. PIHAK YANG TERLIBAT
Pihak-pihak yang terlibat dalam penilaian antara lain :
1. pendidik;
2. kepala/pengelola satuan PAUD; dan
3. pihak lain yang relevan.

V. PENUTUP
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi pendidik dalam melakukan
penilaian proses dan hasil belajar anak. Dengan penilaian yang tepat
dapat diperoleh gambaran menyeluruh dan terpercaya tentang
perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak.
Hasil penilaan yang tepat juga akan sangat bermanfaat untuk menjadi
bahan pertimbangan dalam penyusunan program pembelajaran
selanjutnya yang lebih baik.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.


Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah


NIP 195812011986032001

5
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 571 I 144
Laman www.kemdikbud.go.id

SURAT EDARAN
NOMOR 15 TAHUN 2O2O
TENTANG
PEDOMAN PEI.IYELENGGARAAN BELAJAR DARI RUMAH
DALAM MASA DARURAT PENYEBARAN CORONA YIRUS D/SEASE (COVID-19)

Yth.
1. Gubernur; dan
2. Bupati/Walikota,
di seluruh Indonesia.
Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2O1O tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 77 Tahun 2OlO tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan; dan
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019
tentang Satuan Pendidikan Aman Bencara.
Dalam rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan
pendidikan selama darurat penyebaran Corona Virus Disease (COVID- 19)
melalui penyelenggaraan Belajar dari Rumah sebagaimana tercantum dalam
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2O2O tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
da-lam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), dengan
hormat kami sampaikan hal-ha1 sebagai berikut:
1. Belajar dari Rumah selama darurat penyebaran Corona Virus Disease
(COVID- 19) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol
penanganan COVID-19; dan
2. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran j arak jauh daring dan/ atau
luring dilaksanal<an sesuai dengan pedoman penyelenggaraan Belajar dari
Rumah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat Edaran ini.
Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

flffiq,*"#r'
<l
=-/
4,\ ,trJ.'.rr$*F-\r.N.^-.
Ainu-n"Na'im
Tembusan: .'''1.NIP'196012041986011001
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan
3. plt. Direktur Jendera-l Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN
SURAT EDARAN
NOMOR 15 TAHUN 2020
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI
RUMAH DALAM MASA DARURAT PENYEBARAN
CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)

BAB I
TUJUAN, PRINSIP, METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI
RUMAH

A. Tujuan Pelaksanaan Belajar Dari Rumah


Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat COVID-19 bertujuan
untuk:
1. memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan
pendidikan selama darurat COVID-19;
2. melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19;
3. mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan;
dan
4. memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta
didik dan orang tua/wali.

B. Prinsip Pelaksanaan Belajar Dari Rumah


BDR dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Surat
Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (COVID 19), yaitu:
1. keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala
satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi
pertimbangan utama dalam pelaksanaan BDR;
2. kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum;
3. BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain
mengenai pandemi COVID-19;
4. materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang
pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta
didik;
5. aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antar daerah,
satuan pendidikan dan Peserta Didik sesuai minat dan kondisi masing-
masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap
fasilitas BDR;
6. hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai
kuantitatif; dan
-2-

7. mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru


dengan orang tua/wali.

C. Metode dan Media Pelaksanaan Belajar Dari Rumah


BDR dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dibagi ke
dalam 2 (dua) pendekatan:
1. pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring)
2. pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring)
Dalam pelaksanaan PJJ, satuan pendidikan dapat memilih pendekatan
(daring atau luring atau kombinasi keduanya) sesuai dengan ketersediaan
dan kesiapan sarana dan prasarana.
1. Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Jarak Jauh Daring
Pembelajaran di rumah secara daring dapat menggunakan gawai (gadget)
maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran
daring, diantaranya:
a. Informasi terkait COVID-19
NO. SUMBER INFORMASI TAUTAN
1. Informasi penanganan COVID-19 https://covid19.go.id/
oleh Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19
2. Portal informasi pendidikan http://bersamahadapikorona.
Kemendikbud selama COVID-19 kemdikbud.go.id/

b. Media Pembelajaran Daring


NO. SUMBER DAN MEDIA TAUTAN
1. Rumah Belajar oleh Pusdatin https://belajar.kemdikbud.go.id
Kemendikbud.
2. TV edukasi Kemendikbud. https://tve.kemdikbud.go.id/live/
3. Pembelajaran Digital oleh http://rumahbelajar.id
Pusdatin dan SEAMOLEC.
Kemendikbud.
4. Tatap muka daring program sapa pusdatin.webex.com.
duta rumah belajar
Pusdatin Kemendikbud.
5. LMS SIAJAR oleh SEAMOLEC, http://lms.seamolec.org
Kemendikbud.
6. Aplikasi daring untuk paket A,B,C. http://setara.kemdikbud.go.id/
7. Guru berbagi http://guruberbagi.kemdikbud.go
.id
8. Membaca digital http://aksi.puspendik.kemdikbud
.go.id/membacadigital/
9. Video pembelajaran http://video.kemdikbud.go.id/
10. Suara edukasi Kemendikbud https://suaraedukasi.kemdikbud.
go.id/
11. Radio edukasi Kemendikbud https://radioedukasi.kemdikbud.
go.id/
-3-

NO. SUMBER DAN MEDIA TAUTAN


12. Sahabat keluarga -- Sumber https://sahabatkeluarga.kemdik
Informasi dan bahan ajar bud.go.id/laman/
pengasuhan dan pendidikan
keluarga
13. Ruang guru PAUD Kemendikbud http://anggunpaud.kemdikbud.
go.id/
14. Buku sekolah elektronik https://bse.kemdikbud.go.id/
15. Mobile edukasi - https://m-
Bahan ajar multimedia edukasi.kemdikbud.go.id/meduka
si/
16. Modul Pendidikan Kesetaraan https://emodul.kemdikbud.go.id/
17. Sumber bahan ajar siswa SD, https://sumberbelajar.seamolec.
SMP, SMA, dan SMK. org/
18. Kursus daring untuk Guru dari http://mooc.seamolec.org/
SEAMOLEC.
19. Kelas daring untuk siswa dan http://elearning.seamolec.org/
Mahasiswa
20. Repositori Institusi Kemendikbud http://repositori.kemdikbud.go.id
21. Jurnal daring Kemendikbud https://perpustakaan.kemdikbud
.go.id/jurnal-kemendikbud
22. Buku digital open-access http://pustaka-
digital.kemdikbud.go.id
23. EPERPUSDIKBUD (Google Play) http://bit.ly/eperpusdikbud

Selain yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


(Kemendikbud), terdapat juga sumber dan media pembelajaran yang
dikelola oleh mitra penyedia teknologi pembelajaran yang dapat dilihat
daftarnya pada laman
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/category/aplikasi-
pembelajaran/

2. Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Luring


Pembelajaran di rumah secara luring dalam masa BDR dapat
dilaksanakan melalui:
a. televisi, contohnya Program Belajar dari Rumah melalui TVRI;
b. radio;
c. modul belajar mandiri dan lembar kerja;
d. bahan ajar cetak; dan
e. alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar.
-4-

D. Aplikasi Pemantauan Kesehatan dan Risiko COVID-19.


Berikut beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk memantau kondisi
COVID-19:
NO. NAMA DESKRIPSI TAUTAN
1. PeduliLindungi Aplikasi pemantauan COVID-19. https://www.peduli
Dikelola oleh Gugus Tugas lindungi.id/
Percepatan COVID-19.

2. InaRISK dan aplikasi untuk mengetahui http://inarisk.bnpb.


Inarisk personal bahaya kebencanaan disekitar go.id/ dan
(aplikasi mobile) kita serta upaya yang dapat kita http://inarisk.bnpb.
lakukan secara go.id/apps/inarisk.
mandiri. Dikeluarkan oleh Badan apk
Nasional Penanggulangan
Bencana
3. SehatPedia Aplikasi layanan dan konsultasi https://s.id/SehatP
kesehatan secara daring edia
(telemedicine). Dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan
-5-

BAB II
PANDUAN PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH

A. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Dinas Pendidikan


Selama masa darurat COVID-19, dinas pendidikan dapat melakukan
langkah-langkah pelaksanaan BDR sebagai berikut.
1. Membentuk Pos Pendidikan
Dinas Pendidikan dalam masa darurat COVID-19 dapat membentuk Pos
Pendidikan. Pos Pendidikan ini bertugas sebagai sekretariat penanganan
darurat COVID-19 bidang pendidikan. Keanggotaan Pos Pendidikan
terdiri dari unsur pemerintah, organisasi kemasyarakatan, lembaga
usaha dan media. Pos pendidikan ini merupakan bagian dari Gugus
Tugas COVID-19 di daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pos Pendidikan melakukan koordinasi
secara daring di daerah dengan:
a. gugus tugas penanganan COVID-19 setempat untuk
menggordinasikan penanganan COVID-19;
b. dinas kesehatan setempat untuk menggordinasikan penanganan
kesehatan termasuk ada/tidaknya peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan yang terpapar COVID-19 (menjadi ODP, PDP,
atau terkonfirmasi positif);
c. badan penanggulangan bencana daerah setempat: untuk
menggordinasikan penyelenggaraan penanggulangan bencana;
d. dinas sosial setempat untuk pengupayaan saluran layanan
dukungan psikososial di tingkat daerah dan satuan pendidikan,
memastikan keamanan situasi dan kondisi pendidik, tenaga
pendidikan, dan peserta didik secara fisik dan mental, dan
pemenuhan kebutuhan pendampingan psikososial bagi pendidik,
tenaga kependidikan, dan peserta didik;
e. dinas komunikasi dan informatika untuk menggordinasikan
ketersediaan akses komunikasi dan jaringan telekomunikasi untuk
pelaksanaan BDR;
f. organisasi masyarakat, komunitas, media dan dunia usaha yang
dapat membantu dalam proses penyelenggaraan pendidikan selama
masa darurat bencana.
2. Melakukan koordinasi secara daring dengan Kemendikbud melalui
Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB),
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat
Pengembangan/Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat (PP/BP-PAUD Dikmas) terkait pelaksanaan
kebijakan BDR.
3. Melakukan pendataan di daerah
Pemerintah daerah wajib melakukan pendataan pelaksanaan BDR sesuai
dengan format yang disediakan Kemendikbud melalui tautan
http://data.spab.kemdikbud.go.id. Pendataan mencakup antara lain:
a. warga satuan pendidikan terpapar COVID-19 (ODP, PDP,
terkonfirmasi positif);
-6-

b. akses terhadap internet dan listrik;


c. kondisi, kesiapan dan kebutuhan belajar peserta didik selama BDR:
1) jumlah dan sebaran peserta didik yang tinggal di lingkungan
pengasuhan alternatif seperti panti asuhan, asrama.
2) jumlah dan sebaran peserta didik yang terdampak bencana lain
seperti banjir, tinggal pengungsian (hunian sementara), atau
tempat tinggal yang tidak layak.
3) jumlah dan sebaran peserta didik yang tidak memiliki akses
sarana pembelajaran daring maupun luring.
d. pemetaan lembaga baik pemerintah, organisasi masyarakat, media,
dunia usaha yang memiliki sumberdaya dan inisiatif untuk
mendukung kegiatan BDR (siapa melakukan apa dimana dan kapan
serta sumberdaya yang dimiliki masing-masing lembaga).
4. Menyusun dan menetapkan kebijakan pendidikan selama masa darurat
COVID-19 di daerahnya dalam hal:
a. program, kegiatan dan anggaran untuk melaksanakan kebijakan
pendidikan selama masa darurat COVID-19;
b. durasi waktu pelaksanaan kebijakan BDR;
c. mekanisme penerimaan peserta didik baru yang mengikuti protokol
kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19, termasuk
mencegah berkumpulnya peserta didik dan orangtua secara fisik di
satuan pendidikan;
d. mekanisme pelaksanaan ujian satuan pendidikan, kenaikan tingkat,
dan kelulusan peserta didik; dan
e. pembukaan kembali pembelajaran di satuan pendidikan.
5. Memfasilitasi pembelajaran daring dan/atau luring
a. memaksimalkan media pembelajaran daring yang dimiliki masing-
masing daerah;
b. melakukan bimbingan teknis dan pelatihan untuk guru dan tenaga
kependidikan yang membutuhkan pendampingan terkait
pembelajaran jarak jauh;
c. mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam proses
BDR;
d. kerja sama dengan perpustakaan daerah, taman bacaan masyarakat,
organisasi pemerintah dan non pemerintah lainnya untuk
penyediaan modul mandiri dan buku untuk pembelajaran luring di
daerah yang tidak ada listrik;
e. kerja sama dengan televisi dan radio daerah untuk pembelajaran
luring di daerah yang ada listrik, melalui:
1) televisi
Penyampaikan materi dapat disampaikan oleh penyiar atau guru
dan tenaga pendidikan yang telah ditentukan. Dalam prosesnya
perlu memperhatikan:
a) penyampaian materi pelajaran mudah dipahami dan inklusif
dengan menggunakan berbagai media interaktif seperti
videografis, infografis, demonstrasi, menggunakan alat
-7-

peraga, mempromosikan permainan dan kuis interaktif (via


telepon/SMS)
b) siarkan dan buat program tersebut dalam siaran ulang agar
bisa diikuti apabila ada yang tertinggal.
c) pelajaran harus se-interaktif mungkin, dimungkinkan bagi
peserta didik untuk tampil di program.
d) mempertimbangkan kebutuhan untuk peserta didik,
khususnya penyandang disabilitas (disediakan pengantar
bahasa isyarat).
2) radio
Materi dapat disampaikan oleh penyiar atau oleh guru yang telah
ditentukan. Dalam penyiaran memperhatikan hal berikut ini:
a) membagikan secara luas jadwal program dengan berbagai
cara agar diketahui masyarakat dan orang tua/wali;
b) melakukan siaran langsung secara interaktif, misalnya
menggunakan kuis atau mempromosikan permainan;
c) mendukung peserta didik untuk berinteraksi melalui telepon
(jika memungkinkan);
d) materi pembelajaran dipilih sesuai kebutuhan seperti
pendidikan karakter dan kecakapan hidup, keagamaan, pola
hidup sehat, pencegahan penyebaran penyakit COVID-19, dan
lainnya;
e) dalam hal pengembangan materi pembelajaran melalui radio,
dinas pendidikan dapat berkoordinasi dengan pengelola:
1) Radio edukasi Kemendikbud
https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/
2) Radio suaraedukasi AM 1440 Khz Kemendikbud melalui
surel suaraedukasi@kemdikbud.go.id dan laman
https://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/
6. Melakukan penyebaran informasi dan edukasi pencegahan COVID-19
melalui grup media daring, radio, pengumuman keliling, serta
menginformasikan perkembangan penanganan darurat COVID-19
bidang pendidikan kepada masyarakat.
7. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan BDR oleh satuan
pendidikan.
8. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kebijakan BDR kepada
Kemendikbud dan menginformasikan perkembangan BDR kepada
masyarakat secara rutin.

B. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Kepala Satuan Pendidikan


Selama masa darurat COVID-19, kepala satuan pendidikan melakukan
langkah-langkah pelaksanan BDR sebagai berikut.
1. Menetapkan model pengelolaan satuan pendidikan selama BDR,
diantaranya:
a. bekerja dan mengajar dari rumah bagi guru dan tenaga
kependidikan.
-8-

b. menentukan jadwal piket apabila diperlukan. Dalam hal dilakukan


piket hendaknya berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan gugus
tugas penanganan COVID-19 setempat.
2. Memastikan sistem pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta
didik termasuk peserta didik penyandang disabilitas.
3. Membuat rencana keberlanjutan pembelajaran. Jika masa darurat
COVID-19 dan kegiatan BDR diperpanjang maka perlu mengoordinir
para guru untuk berkreasi dengan menggunakan bahan ajar yang terdiri
dari:
a. instruksi dan materi pembelajaran daring dengan menggunakan
media dan sumber belajar daring.
b. instruksi dan materi pembelajaran luring dengan menggunakan
televisi, radio, buku, dan modul pembelajaran mandiri peserta didik.
c. intruksi untuk melakukan adaptasi materi pembelajaran untuk
peserta didik penyandang disabilitas.
4. Melakukan pembinaan dan pemantauan kepada guru melalui laporan
pembelajaran yang dikumpulkan setiap minggu
a. memastikan guru memfasilitasi pembelajaran jarak jauh baik secara
daring maupun luring;
b. memastikan rencana pelaksanaan pembelajaran menerapkan
pembelajaran bermakna, kegiatan kecakapan hidup dan aktivitas
fisik; dan
c. memastikan adanya materi edukasi untuk orang tua/wali peserta
didik terkait pencegahan COVID-19 dan menerapkan pola perilaku
hidup bersih di rumah.
5. Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki guru
dalam memfasilitasi pembelajaran jarak jauh baik secara daring maupun
luring selama darurat COVID-19.
a. Ketersediaan gawai/komputer/laptop untuk fasilitas pembelajaran
daring.
b. Akses ke media pembelajaran daring dan luring.
c. Distribusi sarana pembelajaran luring dan alat peraga ke rumah
peserta didik termasuk alat peraga pendidikan bagi peserta didik
penyandang disabilitas (bagi yang tidak memiliki akses ke
pembelajaran daring).
d. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan, dan/atau dinas sosial,
dan/atau dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
untuk pengupayaan adanya layanan dukungan psikososial bagi
pendidik, orang tua/wali, dan peserta didik. Layanan psikososial
dapat menggunakan berbagai saluran, diantaranya:
1) layanan psikososial yang disediakan oleh Gugus Tugas Nasional
Percepatan Penanganan COVID-19 melalui pusat panggilan atau
call center 119 extention 8;
2) layanan psikososial oleh Himpunan Psikologi Indonesia melalui
http://bit.ly/bantuanpsikologi;
3) layanan psikososial oleh Perhimpunan Dokter Spesialis
Kesehatan Jiwa Indonesia http://www.pdskji.org/; dan/atau
-9-

4) layanan psikososial oleh pekerja sosial, hubungi dinas sosial


setempat.
6. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali dalam
mendampingi peserta didik belajar, minimal satu kali dalam satu
minggu. Materi tentang pengasuhan dapat dilihat pada laman
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/
7. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di satuan
pendidikan, memberikan pembekalan mengenai tugas dan tanggung
jawab kepada tim, dan berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan/atau
gugus tugas penanganan COVID-19 setempat dan/atau fasilitas
kesehatan/rujukan penanganan COVID-19 terdekat.
8. Memberikan laporan secara berkala kepada dinas pendidikan dan/atau
pos pendidikan daerah terkait:
a. kondisi kesehatan warga satuan pendidikan;
b. metode pembelajaran jarak jauh yang digunakan
(daring/luring/kombinasi daring dan luring);
c. jumlah peserta didik yang belum bisa terlayani;
d. kendala pelaksanaan BDR; dan
e. praktik baik dan capaian hasil belajar peserta didik.

C. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Guru


Guru memfasilitasi pelaksanaan PJJ secara daring, luring, mupun
kombinasi keduanya sesuai kondisi dan ketersediaan sarana pembelajaran.
1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran jarak jauh
Referensi perencanaan PJJ baik secara daring maupun luring dapat
dilihat pada portal Guru Berbagi https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/.
Dalam menyiapkan pembelajaran, guru perlu memastikan beberapa hal
berikut:
a. memastikan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai. dilarang
memaksakan penuntasan kurikulum dan fokus pada pendidikan
kecakapan hidup.
b. menyiapkan materi pembelajaran. Dalam pelaksanaan BDR, materi
dapat difokuskan pada:
1) literasi dan numerasi;
2) pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19;
3) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat
Sehat (Germas);
4) kegiatan rekreasional dan aktivitas fisik;
5) spiritual keagamaan; dan/atau
6) penguatan karakter dan budaya.
c. menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam penyampaian
pembelajaran melalui daring, luring, atau kombinasi keduanya.
d. menentukan jenis media pembelajaran, seperti format teks,
audio/video simulasi, multimedia, alat peraga, dan sebagainya yang
sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan; dan
e. guru perlu meningkatkan kapasitas dengan mengikuti pelatihan
daring yang disediakan oleh pemerintah maupun lembaga
- 10 -

nonpemerintah guna mendukung keterampilan menyelenggarakan


PJJ pada situasi darurat COVID-19.
2. Fasilitasi pembelajaran jarak jauh daring
Waktu pembelajaran daring sepanjang hari menyesuaikan ketersediaan
waktu, kondisi, dan kesepakatan peserta didik dan orangtua/walinya.
Proses pembelajaran daring terdiri atas:
a. tatap muka Virtual melalui video conference, teleconference, dan/atau
diskusi dalam group di media sosial atau aplikasi pesan. Dalam tatap
muka virtual memastikan adanya interaksi secara langsung antara
guru dengan peserta didik.
b. Learning Management System (LMS). LMS merupakan sistem
pengelolaan pembelajaran terintegrasi secara daring melalui aplikasi.
Aktivitas pembelajaran dalam LMS antara lain pendaftaran dan
pengelolaan akun, penguasaan materi, penyelesaian tugas,
pemantauan capaian hasil belajar, terlibat dalam forum diskusi,
konsultasi dan ujian/penilaian. Contoh LMS antara lain kelas maya
rumah belajar, google classroom, ruang guru, zenius, edmodo,
moodle, siajar LMS seamolec, dan lain sebagainya.

Berikut langkah-langkah pelaksanaan PJJ daring oleh pendidik:


Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran
Tatap muka LMS
virtual
1. Siapkan nomor 1. Periksa 1. Komunikasi 1. Setiap peserta
telepon orang kehadiran dengan orang didik mengisi
tua/wali peserta peserta didik tua/wali peserta lembar aktivitas
didik atau dan pastikan didik atau sebagai bahan
peserta didik dan peserta didik peserta didik pemantauan
buat grup siap mengikuti terkait belajar harian.
WhatsApp (atau pembelajaran. penugasan 2. Mengingatkan
aplikasi 2. Mengajak belajar. orang tua/wali
komunikasi peserta didik 2. Berkomunikasi peserta didik
lainnya) sebagai berdoa sebelum dengan orang atau peserta
media interaksi dan sesudah tua/wali peserta didik untuk
dan komunikasi. pembelajaran. didik atau mengumpulkan
2. Diskusikan 3. Penyampaian peserta didik foto lembar
dengan orang materi sesuai memastikan aktivitas dan
tua/wali peserta dengan metode peserta didik penugasan.
didik atau yang siap mengikuti 3. Memberikan
peserta didik: digunakan. pembelajaran umpan balik
a. ketersediaan 4. Selalu berikan dan mengakses terhadap hasil
gawai/laptop/ kesempatan LMS. karya/tugas
komputer dan pada peserta 3. Memantau peserta
akses internet; didik untuk aktivitas peserta didik/lembar
b. aplikasi media bertanya, didik dalam refleksi
pembelajaran mengemukakan LMS. pengalaman
daring yang pendapat, 4. Membuka belajar.
dan/atau layanan
- 11 -

Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran


Tatap muka LMS
virtual
akan melakukan konsultasi bagi
digunakan; refleksi. peserta didik
c. cara yang mengalami
penggunaan kesulitan.
aplikasi
daring;
d. Materi dan
jadwal
pembelajaran
daring.
3. Buat RPP yang
sesuai dengan
kondisi dan
akses
pembelajaran
daring.
4. Memastikan
orang tua/wali
peserta didik
atau peserta
didik mendukung
proses
pembelajaran
daring.

3. Fasilitasi pembelajaran jarak jauh luring


Proses Pembelajaran luring dapat dilaksanakan dengan: (a)
menggunakan media buku, modul dan bahan ajar dari lingkunan sekitar;
(b) menggunakan media televisi; dan (c) menggunakan radio.
a. langkah fasilitasi PJJ luring menggunakan media buku, modul dan
bahan ajar dari lingkunan sekitar
Waktu pembelajaran dan pengumpulan hasil belajar disepakati
dengan peserta didik dan/atau orang tua/wali dan sesuai dengan
kondisi.
Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran
1. menyiapkan RPP 1. Pembelajaran 1. Setiap peserta didik
2. menyiapkan bahan luring dibantu mengisi lembar
ajar, jadwal dan orang tua/wali aktivitas sebagai
penugasan kemudian peserta didik sesuai bahan pemantauan
mengirimkannya ke dengan jadwal dan belajar harian
peserta didik/orang penugasan yang 2. Orang tua/wali
tua/wali telah diberikan. peserta didik
3. Memastikan semua 2. Guru dapat memberikan
peserta didik telah melakukan tandatangan pada
mendapatkan lembar kunjungan ke tiap sesi belajar
jadwal dan penugasan. rumah peserta yang telah tuntas di
- 12 -

Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran


4. Jadwal pembelajaran didik untuk lembar pemantauan
dan penugasan belajar melakukan harian.
diambil oleh orang pengecekan dan 3. Penugasan
tua/wali peserta didik pendampingan diberikan sesuai
sekali seminggu di belajar. Jika ini dengan jadwal
akhir minggu dan atau dilaksanakan, wajib 4. Muatan penugasan
disebarkan melalui melakukan adalah pendidikan
media komunikasi yang prosedur kecakapan hidup,
tersedia. pencegahan antara lain
5. Guru dan orang penyebaran COVID- mengenai pandemi
tua/wali peserta didik 19. COVID-19. Selain
yang bertemu untuk 3. Berdoa bersama itu, perlu
menyerahkan jadwal sebelum dan dipastikan adanya
dan penugasan sesudah belajar. konten rekreasional
diwajibkan melakukan dan ajakan
prosedur keselamatan melakukan
pencegahan COVID-19. olahraga/ kegiatan
fisik dalam upaya
menjaga kesehatan
mental dan fisik
peserta didik
selama periode
BDR.
5. Hasil penugasan
berikut lembar
pemantauan
aktivitas harian
dikumpulkan setiap
akhir minggu
sekaligus
mengambil jadwal
dan penugasan
untuk minggu
berikutnya. Ini
dapat juga dikirim
melalui alat
komunikasi.

b. Langkah fasilitasi pembelajaran jarak jauh luring menggunakan


televisi dan radio
waktu pembelajaran dan pengerjaan tugas disesuaikan dengan
jadwal tayang/siaran dan waktu pengumpulan tugas setiap akhir
minggu atau disesuaikan dengan kondisi peserta didik ketersediaan
waktu peserta didik dan orang tua/wali.
Pra-pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran
1. Mendapatkan 1. Guru ikut 1. Guru membuat kunci
informasi mengenai menyaksikan jawaban atas penugasan
- 13 -

Pra-pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran


jadwal pembelajaran pembelajaran 2. Mengumpulkan hasil
melalui televisi/radio. Televisi/Radio penugasan sesuai dengan
2. menyosialisasikan 2. Guru mencatat waktu yang ditentukan.
jadwal pembelajaran pertanyaan/ 3. Penilaian dilakukan dengan
kepada orang penugasan yang mempertimbangkan
tua/wali dan peserta diberikan di akhir ketuntasan seluruh
didik. pembelajaran aktivitas dan penugasan
3. Guru membuat
tugas tambahan
informasi
berdasarkan
pembelajaran
televisi/radio (jika
dibutuhkan)
4. Berdoa sebelum dan
sesudah belajar.

D. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Peserta Didik


1. Pembelajaran daring oleh peserta didik
Waktu PJJ daring sepanjang hari, menyesuaikan waktu dan kondisi
orang tua/wali peserta didik atau peserta didik dan kesepakatan dengan
guru atau satuan pendidikan
Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran
tatap muka virtual LMS
1. Siapkan 1. Sampaikan diri 1. Berdoa sebelum 1. Isi lembar
perangkat siap mengikuti dan sesudah pemantauan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran. pembelajaran
daring baik gawai dengan tatap 2. Pahami jadwal (jika ada).
pintar maupun muka virtual pembelajaran 2. Kumpulkan tugas
laptop, pastikan dengan serta tujuan hari ini (jika ada).
kuota internet menuliskan pembelajaran. 3. Kumpulkan
dan baterai nama atau 3. Selesaikan dokumentasi
cukup. pastikan terlihat semua aktivitas (foto)
2. Pastikan di video (jika dalam LMS pembelajaran hari
memiliki nomor memungkinkan). sesuai dengan ini.
telepon guru dan 2. Berdoa sebelum jadwal 4. Sampaikan ke
masuk ke dalam dan sesudah (penguasaan guru atau orang
grup daring yang pembelajaran. materi, tugas, tua/wali jika ada
telah dibuat, di 3. Menuliskan dan penilaian). kesulitan
bawah menyampaikan 4. Berkonsultasi mengakses
pengawasan refleksi diri atas dengan guru, pembelajaran
orang tua/wali situasi yang dan orang daring hari ini.
peserta didik. terjadi. tua/wali dalam 5. Tuliskan rencana
3. Pelajari cara 4. Pahami jadwal menyelesaikan kegiatan setelah
kerja aplikasi dan pembelajaran aktivitas dalam jam belajar.
aturan serta tujuan LMS.
komunikasinya. pembelajaran. 5. Sampaikan
progres
- 14 -

Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran


tatap muka virtual LMS
4. Siapkan tempat 5. Ikuti instruksi penyelsaian
di rumah yang dan materi aktivitas dalam
cukup nyaman pembelajaran. LMS kepada
untuk belajar, 6. Aktif dalam guru dan orang
alat tulis, diskusi dengan tua/wali.
catatan, dan guru. 6. Ambil
buku pegangan. 7. Selesaikan tugas kesimpulan
5. Buatlah target dari guru, ajak pembelajaran
belajar hari itu. diskusi orang hari ini.
tua/wali.
8. Ambil
kesimpulan
pembelajaran.

2. Pembelajaran luring oleh peserta didik


a. Pembelajaran Luring menggunakan buku, modul media buku, modul
dan bahan ajar dari lingkunan sekitar
Waktu: Sepanjang Hari, menyesuaikan waktu dan kondisi orang
tua/wali. Pengumpulan tugas di akhir minggu, atau disesuaikan
dengan kondisi peserta didik
Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran
1. Siapkan buku atau 1. Berdoa sebelum 1. Tutup dengan doa.
piranti pembelajaran kegiatan. 2. Mengisi lembar
pembelajaran yang 2. Pahami materi pemantauan harian.
dimiliki di rumah. pembelajaran sesuai 3. Kumpulkan dokumen
2. Peserta didik harus dengan instruksi dari tugas (dan foto)
mengetahui metode guru. pembelajaran hari
pembelajaran yang akan 3. Ajak diskusi orang ini.
dijalani secara mandiri tua/wali peserta didik 4. Dokumen tugas,
di rumah. atau orang dewasa lembar pemantauan
3. Ajak orang tua/wali yang ada di rumah harian disampaikan
peserta didik untuk untuk membantu ke guru setiap akhir
mendukung proses proses belajar. minggu atau
pembelajaran. 4. Selesaikan penugasan disesuaikan dengan
4. Peserta didik telah dari guru. kondisi peserta didik.
memiliki jadwal
pembelajaran dan
lembar pemantauan dari
guru.

b. Pembelajaran luring dengan media televisi dan radio nasional atau


daerah
Waktu belajar sesuai dengan jam tayang pembelajaran televisi dan
radio. Waktu mengerjakan dan pengumpulan tugas sesuai dengan
kesepakatan dengan pendidik.
- 15 -

Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran


1. Peserta didik 1. Berdoa sebelum 1. Tutup dengan doa.
mendapatkan kegiatan. 2. Peserta didik
informasi mengenai 2. Peserta didik mengerjakan
jadwal pembelajaran menyaksikan penugasan.
televisi dan radio pembelajaran televisi dan 3. Mengisi lembar
2. Peserta didik mencari radio. pemantauan
bahan bacaan dari 3. Peserta didik mencatat harian.
buku/modul hal-hal yang ingin 4. Peserta didik
pembelajaran mandiri ditanyakan. mengumpulkan
terkait topik yang 4. Jalankan pembelajaran penugasan dan
akan ditayangkan hari ini dengan lembar pemantauan
keesokan harinya. komitmen dan gembira. sesuai dengan
3. Peserta didik waktu yang telah
mempelajari bahan disepakati.
bacaan yang 5. Menuliskan
diperoleh. rencana kegiatan
4. Siapkan piranti setelah jam belajar.
pembelajaran (televisi
dan radio), buku, dan
alat tulis.
5. Ajak orang tua/wali
peserta didik untuk
mendukung proses
pembelajaran.

E. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Orang Tua/Wali Peserta Didik


Pendampingan PJJ baik secara daring dan luring oleh orang tua/wali
terhadap peserta didik menyesuaikan kondisi, dan ketersediaan waktu dan
sarana dan prasarana pembelajaran.
1. Pendampingan pembelajaran daring
Waktu pembelajaran sesuai dengan kesepakatan dengan guru dan
peserta didik. Berikut langkah pendampingan belajar daring terhadap
peserta didik.
Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai
tatap muka virtual LMS pembelajaran
1. Orang tua/wali 1. Orang tua/wali 1. Orang tua /wali 1. Orang
peserta didik peserta didik peserta didik tua/wali
harus memiliki mendampingi berkoordinasi peserta didik
nomor telepon dan memantau dengan guru memastikan
guru dan proses untuk peserta didik
bergabung ke pembelajaran penugasan mengisi
dalam group daring belajar lembar
komunikasi 2. Orang tua/wali 2. Orang tua/wali aktivitas
satuan mendorong mendampingi sebagai bahan
pendidikan peserta didik agar dan memantau pemantauan
jika ada aktif selama aktivitas belajar harian
- 16 -

Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai


tatap muka virtual LMS pembelajaran
2. Orang tua/wali proses anaknya dalam 2. Orang
mendiskusika pembelajaran LMS tua/wali
n rencana 3. Membantu anak 3. Membantu anak peserta didik
pembelajaran secara teknis secara teknis mengumpulka
yang inklusif dalam dalam n foto lembar
bersama guru mengoperasikan mengoperasikan aktivitas dan
sesuai kondisi aplikasi dan aplikasi dan penugasan
peserta didik, teknologi teknologi setiap hari
3. Orang tua/wali 3. Orang tua/
menyiapkan wali secara
perangkat aktif
pembelajaran berdiskusi
daring dengan guru
4. Orang tua/ terkait
wali peserta tantangan dan
didik kendala yang
memastikan dihadapi
peserta didik selama proses
siap mengikuti pembelajaran
pembelajaran daring
daring

2. Pendampingan pembelajaran luring menggunakan buku dan modul


media buku, modul, dan bahan ajar dari lingkunan sekitar
Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran
1. Orang tua/wali 1. Orang tua/wali 1. Orang tua/wali
berkoordinasi dengan membantu proses memastikan peserta
guru mendiskusikan belajar luring sesuai didik mengisi lembar
rencana pembelajaran. dengan jadwal dan aktivitas sebagai
2. Orang tua/wali penugasan yang telah bahan pemantauan
mengambil bahan ajar diberikan. belajar harian
ke satuan pendidikan 2. Berdoa bersama 2. Orang tua/wali
sesuai dengan waktu sebelum dan sesudah peserta didik
yang dijadwalkan belajar. memberikan
3. Orang tua/wali tandatangan pada
menyiapkan waktu tiap sesi belajar yang
dirumah untuk belajar telah tuntas di lembar
secara mandiri pemantauan harian.
4. Orang tua/wali 3. Hasil penugasan
memastikan tempat berikut lembar
dan fasilitas belajar pemantauan aktivitas
nyaman harian dikumpulkan
setiap akhir minggu
sekaligus mengambil
jadwal dan penugasan
untuk minggu
- 17 -

Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran


berikutnya. Ini dapat
juga dikirim melalui
alat komunikasi.
4. Orang tua/wali
secara aktif
berdiskusi dengan
guru terkait
tantangan dan
kendala yang
dihadapi selama
proses pembelajaran
luring

3. Pendampingan pembelajaran luring dengan media televisi/radio


nasional/daerah
Pra pembelajaran Saat pembelajaran Usai pembelajaran
1. Orang tua/wali 1. Berdoa sebelum 1. Orang tua/wali
mengetahui jadwal jadwal kegiatan. memastikan peserta
pembelajaran TV dan 2. Orang tua/wali didik mengisi lembar
radio. ikut menyaksikan aktivitas sebagai
2. Orang tua/wali membantu pembelajaran bahan pemantauan
peserta didik mencari TV/Radio. belajar harian.
bahan bacaan dari 3. Memastikan 2. Orang tua/wali
buku/modul peserta didik peserta didik didik
pembelajaran mandiri mengikuti memberikan
terkait topik yang akan pembeajaran tandatangan pada
ditayangkan keesokan dengan nyaman tiap sesi belajar yang
harinya. dan gembira. telah tuntas di lembar
3. Menyiapkan piranti pemantauan.
pembelajaran 3. Hasil penugasan
(televisi/radio), buku dan berikut lembar
alat tulis. pemantauan aktivitas
4. Orang tua/wali harian dikumpulkan
mendukung proses setiap akhir minggu.
pembelajaran.
5. Memastikan peserta didik
siap mengikuti
pembelajaran (misal: telah
mandi, telah sarapan).
- 18 -

BAB III
PANDUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SAAT SATUAN PENDIDIKAN KEMBALI
BEROPERASI

A. Prinsip
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) saat satuan pendidikan kembali beroperasi
wajib memastikan terpenuhinya tujuan pendidikan di masa pandemi
COVID-19, yaitu:
1. memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan akses
pendidikan yang berkualitas;
2. melindungi seluruh warga satuan pendidikan; dan
3. mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di lingkungan satuan
pendidikan.

B. Tata Laksana
1. Seluruh sarana dan prasarana satuan pendidikan dibersihkan secara
rutin, minimal 2 (dua) kali sehari, saat sebelum KBM dimulai dan setelah
KBM selesai.
2. Pemantauan kesehatan secara rutin, termasuk setiap sebelum KBM
mulai berjalan, terhadap seluruh warga satuan pendidikan (termasuk
peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan lainnya termasuk
pengurus kantin satuan pendidikan), terkait gejala-gejala COVID-19,
antara lain:
a. demam tinggi diatas 38oC;
b. batuk;
c. pilek;
d. sesak napas;
e. diare; dan/atau
f. kehilangan indera perasa dan/ atau penciuman secara tiba-tiba.
3. Pihak satuan pendidikan perlu mengatur proses pengantaran dan
penjemputan peserta didik untuk menghindari kerumunan dan
penumpukan warga satuan pendidikan saat mulai dan selesai KBM.
4. Seluruh warga satuan pendidikan aktif, termasuk peserta didik, wajib
aktif dalam mempromosikan protokol pencegahan penyebaran COVID-
19, antara lain:
a. cuci tangan pakai sabun yang rutin minimal 20 detik;
b. hindari menyentuh wajah, terutama hidung, mata, dan mulut;
c. menerapkan jaga jarak sebisa mungkin, sekitar 1-2 meter; dan
d. melakukan etika batuk dan bersin yang benar.
5. Pihak satuan pendidikan perlu memastikan sarana dan prasarana yang
sesuai untuk mencegah penyebaran COVID-19, antara lain memastikan
ketersediaan fasilitas cuci tangan pakai sabun, minimal di lokasi dimana
warga satuan pendidikan masuk dan keluar dari lingkungan satuan
pendidikan.
6. Pihak satuan pendidikan menempatkan materi informasi, komunikasi,
dan edukasi terkait pencegahan penyebaran COVID-19 di tempat-
tempat yang mudah dilihat oleh seluruh warga satuan pendidikan,
- 19 -

terutama peserta didik, dengan pesan-pesa.n yang mudah dimengerti,


jelas, dan ramah peserta didik.
7. Pihak satuan pendidikan memastikan adanya mekanisme komunikasi
yang mudah dan lancar dengan orang tua/wa1i peserta didik, termasuk
mempertimbangkan adanya hotline atau narahubung terkait keamanan
dan keselamatan di lingkungan satuan pendidikan.
8. Pihak satuan pendidikan memastikan memiliki sistem dan prosedur
manajemen kedaruratan di satuan pendidikan untuk mengantisipasi bila
terjadi ancamarr bencana (misalnya gempa bumi, banjir, gunung
meletus, tsunami, dan kebakaran) di masa COVID- 19. Sistem dan
prosedur ini wajib dikomunikasikan kepada seluruh warga satuan
pendidikan, termasuk peserta didik dan orang tua/walinya'

i Jenderal,

-\Flv-.--.
E
Ainu
2041986011001
*
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
RNPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN
NOMOR 4 TAHUN 2O2O
TENTANG
PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM MASA DARURAT
PENYEBARAN CO RO NAVIRU S D/SEASE (COVID- 1 9)

Yth.
1 . Gubernur;

2. Bupati/Walikota,
di seluruh Indonesia.

Berkenaan dengan penyebaran Coronauirus Dkeose (Covid-19) yang semakin


meningkat maka kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepala sekolah dan
seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan
kebijakan pendidikan.

Sehubungan dengan ha1 tersebut kami sampaikan kepada Saudara hal-hal


sebagai berikut:
1. Ujian Nasional (UN):
a. UN Tahun 2020 dibatalkan, termasuk Uji Kompetensi Keahlian 2020
bagi Sekolah Menengah Kejuruan;
b. Dengan dibatalkannya UN Tahun 2O2O maka keikutsertaan UN tidak
menjadi syarat kelulusan atau seleksi masuk jenjang pendidikan yang
Iebih tinggi;
c. Dengan dibatalkannya UN Tahun 2O2O maka proses penyetaraan bagi
lulusan program Paket A, program Paket B, dan program Paket C akan
ditentukan kemudian.
2. Proses Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
kurikulum untuk kenaikan kelas maupun keluiusan;
b. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan
hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19;
c. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi
antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah;
d. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan baiik
yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan
memberi skor/ nilai kuantitatif.
2

3 Ujian Sekolah untuk kelulusan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai


berikut:
a. Ujian Sekolah untuk kelulusan dalam bentuk tes yang mengumpulkan
siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum
terbitnya surat edaran inii
b. Ujian Sekolah dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan
prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau
bentuk asesmen jarak jauh lainnya;
c. Ujian Sekolah dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang
bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum
secara menyeluruh;
d. Sekolah yang telah melaksanakan Ujian Sekolah dapat menggunakan
nilai Ujian Sekolah untuk menentukan kelulusan siswa. Bagi sekolah
yang belum melaksanakan Ujian Sekolah berlaku ketentuan sebagai
berikut:
1) kelulusan Sekolah Dasar (SD)/sederajat ditentukan berdasarkan
nilai lima semester terakhir (kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 semester
gasal). Nilai semester genap kelas 6 dapat digunakan sebagai
tambahan niiai kelulusan;
2l kelulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) / sederajat ditentukan berdasarkan
nilai lima semester terakhir. Nilai semester genap kelas 9 dan
kelas 12 dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan; dan
3) kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / sederajat '

ditentukan berdasarkan nilai rapor, praktik kerja lapangan,


portofolio dan nilai praktik selama lima semester terakhir. Nilai
semester genap tahun terakhir dapat digunakan sebagai
tambahan nilai kelulusan.
4 Kenaikan Kelas dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ujian akhir semester untuk Kenaikan Kelas dalam bentuk tes yang
mengumpulkan siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah
dilaksanakan sebelum terbitnya Surat Edaran ini;
b. Ujian akhir semester untuk Kenaikan Kelas dapat dilakukan dalam
bentuk portofoiio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya,
penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya;
c. Ujian akhir untuk Kenaikan Kelas dirancang untuk
semester
mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu
mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.
5 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Dinas Pendidikan dan sekolah diminta menyiapkan mekanisme PPDB
yang mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran
Covid-19, termasuk mencegah berkumpulnya siswa dan orangtua
secara {isik di sekolah;
b. PPDB pada Jalur Prestasi dilaksanakan berdasarkan:
1) akumulasi nilai rapor ditentukan berdasarkan nilai lima semester
terakhir; dan/ atau
2l prestasi akademik dan non-akademik di luar rapor sekolah;
3

c. Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan menyediakan bantuan teknis bagi daerah yang
memerlukan mekanisme PPDB daring.
6 Dana Bantuan Operasional Sekolah atau Bantuan Operasionai Pendidikan
dapat digunakan untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan sekolah
termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-
19 seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfectant, dan
masker bagi warga sekolah serta untuk membiayai pembelajaran
daring/jarak jauh.

Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Maret 2O2O
ente idikan Kebudavaan
P
F
2 L
t
Makarim
Tembusan Yth:
1 . Seluruh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi;

2. Seluruh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan


3. Seluruh Kepala Satuan Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai