Anda di halaman 1dari 75

AUDIT BANK SYARIAH

Disampaikan Oleh : JUDY SABARIMAN


Pertemuan 4

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 1


Manfaat Penerapan GCG Pada Sebuah Perusahaan

Arti Penting GCG

GCG: Kunci Sukses

GCG Dalam Dunia Perbankan

Membudayakan GCG Dalam Perbankan

GCG Assesment

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 2


Sejarah Good Corporate Governence

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 3


 Dalam menerapkan suatu Good Corporate Governance (GCG)
dalam suatu Perusahaan, maka perlu memahami terlebih dahulu
pengertian dan makna GCG sebagai sebuah konsep.

 Dalam GCG tidak ada pengertian tunggal yang dipatenkan


menjadi sebuah definisi resmi.

 Beberapa individu/kelompok mengartikan GCG dalam tiap


penggunaan konteks yang berbeda. Sebagai contoh, komite
Cadbury (Cadbury Report) mengeluarkan definisi tersendiri
mengenai GCG yaitu : “Prinsip yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan
antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberi
pertanggungjawabannya kepada para shareholder khususnya,
dan stakeholder pada umumnya.”

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 4


Center for European Policy Studies (CEPS) memiliki
pemahaman lain yang lebih luas dibanding Cadbury Report
mengenai GCG, yaitu sebuah keseluruhan system yang
dibentuk mulai dari hak (right) yang merupakan kekuatan dari
para stakeholder secara individual, proses sebagai mekanisme
dari hak-hak tersebut, serta pengendalian yang merupakan
mekanisme kemungkinan stakeholder menerima informasi
yang diperlukan seputar kegiatan perusahaan, baik di dalam
maupun di luar manajemen perusahaan.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 5


Masih banyak lagi pengertian yang berbeda, namun
kesemuanya mengarah pada satu kesimpulan, yaitu:

1. GCG merupakan sebuah prinsip “pengaturan” pola


hubungan yang harmonis antara peran Dewan Komisaris,
Direksi, pemegang saham. Dan para stakeholder lainnya.
2. Sebuah sistem pengecekan dan perimbangan
kewenangan atas pengendalian perusahaan yang dapat
membatasi munculnya dua peluang (pengelolaan yang
salah dan penyalah gunaan asset perusahaan).
3. Suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan
perusahan,

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 6


Manfaat Penerapan GCG Pada Sebuah
Perusahaan
Robert S. Kaplan dan David P. Norton mengemukakan pendapat
yang cukup popular, yaitu “You can’t manage what you can’t
measure.”
Sebuah Perusahaan tidak dapat dikelola dengan baik apabila
pengelolaan tersebut tidak dapat diukur tingkat
keberhasilannya.
Hal ini tidak terkecuali dengan pengelolaan GCG di Perusahaan.
Dalam hal pengukuran diperlukan adanya indeks yang dijadikan
tools untuk melihat takaran GCG.
Menurut The Indonesian Institute For Corporate Governance
(2007), banyak manfaat yang dapat dipetik dalam penakaran
indeks GCG.
14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 7
Manfaat Penerapan GCG Pada Sebuah
Perusahaan

Pentingnya penerapan GCG dalam Perusahaan, antara lain:


1. Peningkatan kesadaran pelaku bisnis terhadap pentingnya
GCG dalam pemulihan ekonomi dan pengelolaan
perusahaan.
2. Dapat dijadikan alat untuk memetakan masalah-masalah
strategis yang terjadi sekaligus sebagai dasar pembuatan
kebijakan yang diperlukan.
3. Mengetahui kondisi GCG dari perusahaan sebagai data
dalam rangka sosialisasi GCG oleh pihak terkait.
4. Mendorong partisipasi masyarakat pengemban GCG.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 8


Manfaat Penerapan GCG Pada Sebuah
Perusahaan

5. Menjadi indeks dicapai perusahaan dalam bentuk


pengukuran dari masyarakat terhadap GCG (reputasi
perusahaan).
6. Menciptakan komitmen dan tanggung jawab Bersama serta
mendorong seluruh anggota organisasi perusahaan untuk
menerapkan GCG.
7. Memberi inisiatif bagi perguruan tinggi untuk memasukkan
materi GCG sebagai salah satu bagian silabus.
8. Mendorong respon positif dari kalangan bisnis internasional
terhadap informasi kondisi praktek GCG Indonesia.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 9


Manfaat Penerapan GCG Pada Sebuah Perusahaan

Arti Penting GCG

GCG: Kunci Sukses

GCG Dalam Dunia Perbankan

Membudayakan GCG Dalam Perbankan

GCG Assesment

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 10


Arti Penting GCG
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses
pengambilan keputusan yang baik, meningkatkan efisiensi
operasional serta lebih meningkatkan pelayanan kepada
stakeholder.
2. Meningkatkan corporate value sebagaimana yang diungkapkan oleh
Tjager et,al (2003) bahwa secara teoritik, praktik GCG dapat
meningkatkan nilai (calculation) perusahaan dengan meningkatkan
kinerja keuangan mereka, juga mengurangi risiko yang mungkin
dilakukan oleh dewan dengan keputusan-keputusan yang
menguntungkan diri sendiri.
3. Meningkatkan kepercayaan investor karena investor cenderung
menghindari perusahaan yang butuh dalam tata kelola
perusahaannya dan GCG merupakan kriteria kualitatif penentu.
4. Adanya peningkatan shareholder’s value dan diveden yang
menimbulkan kepuasan investor
14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 11
Prinsip-prinsip GCG

Transparency /
Prinsip GCG Keterbukaan

berpedoman pada
Pedoman Umum Tata
Kelola Perusahaan Fairness /
Accountability /
yang baik yang Kesetaraan & Akuntabilitas
kewajaran
diterapkan oleh
5 Pilar
Komite Nasional Dasar GCG
Kebijakan Governance
dengan singkatan
TARIF, sebagai prinsip-
prinsip 5 pilar dasar Responsibility /
dari GCG Independency Pertanggung
jawaban

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 12


Prinsip-prinsip GCG

Keterbukaan (Transparency)
Transparansi dalam pengertian GCG diartikan untuk membangun kepercayaan
yang saling menguntungakn antara pemerintah sebagai pengelola dengan
masyarakat ataupun stakeholder melalui ketersediaan informasi yang mudah
untuk diakses, lengkap, up to date dengan menyediakan akses yang sama bagi
pemegang saham dan analisis keuangan, memberikan penjelasan yang
memadai mengenai risiko usaha, mengungkapkan remunerasi/kompensasi
direksi dan komisaris secara memadai, mengungkapkan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, menyajikan hasil kinerja
keuangan dan analisis manajemen melalui internet.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 13


Prinsip-prinsip GCG

Indikator Transparansi

1 Keterbukaan Informasi

2 Kebijakan Yang Berlaku di Perusahaan

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 14


Prinsip-prinsip GCG

Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas dalam pengertian GCG diartikan memfokuskan dalam
peningkatan tanggungjawab dari pembuat keputusan yang lebih
diarahkan dalam mempertanggungjawabkan kepentingan antar
organ.

Bentuk penerapan pilar akuntabilitas oleh perusahaan sebagai


perusahaan public merupakan bentuk pertanggungjawaban
Perseroan kepada shareholder dan stakeholder agar pengelolaan
Perseroan dilakukan secara benar dan dapat diukur sesuai dengan
kepentingan tanpa mengesampingkan kepentingan-kepentingan
shareholder dan stakeholder.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 15


Prinsip-prinsip GCG

Akuntabilitas (Accountability)
Prinsip-prinsip Akuntabilitas

a. Menetapkan tugas dan tanggungjawab antar organisasi dan


karyawan perusahaan

b. Pengendalian internal yang efektif


c. Ukuran kinerja serta system penghargaan dan sanksi
d. Berpegang pada etika bisnis dan pedoman prilaku
e. Meyakini semua organ dan karyawan memiliki tugas sesuai
perannya.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 16


Prinsip-prinsip GCG

Pertanggungjawaban (Responsibility)

Pengertian pertanggungjawaban dalam Good Corporate


Governance yaitu kesesuaian terhadap peraturan undang-undang
dan perusahaan. Manfaat dari kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan ini tidak hanya akan dirasakan oleh para
organisasi Perseroan yang dapat menikmati layanan memuaskan,
tetapi, tetapi juga bagi Perseroan yang dapat menjalankan
kegiatan dengan efektif dan efisien.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 17


Prinsip-prinsip GCG

Pertanggungjawaban (Responsibility)

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip


tersebut meliputi :

a. Prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap


peraturan
b. Tanggungjawab social di sekitar perusahaan

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 18


Prinsip-prinsip GCG

Independensi (Independency)

Independensi dalam Good Corporate Governance yaitu


pengelolaan secara professional tanpa pengaruh dari pihak
manapun. Perseroan senantiasa memastikan bahwa pengelolaan
Perseroan dilakukan secara independent dan juga tidak
terpengaruh oleh kepentingan tertentu serta bebas dari benturan
kepentingan:

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 19


Prinsip-prinsip GCG

Independensi (Independency)

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip


tersebut meliputi :

a. Pengambilan keputusan yang objektif

b. Organisasi melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan


anggaran dasar dan peraturan

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 20


Prinsip-prinsip GCG

Kesetaraan & Kewajaran (Fairness)

Kesetaraan & Kewajaran dalam Good Corporate Governance


terhadap hak-hak dan kewajiban pemangku kepentingan. Prinsip
Kesetaraan juga diterapkan oleh Perusahaan untuk setiap individu
yang berkemauan tinggi juga berdedikasi untuk berkarya pada
Perseroan.

Kesetaraan ini untuk karir masing-masing karyawan Perseroan


tidak dibedakan berdasarkan suku, agama, ras, golongan. Gender,
dan kondisi fisik.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 21


Prinsip-prinsip GCG

Kesetaraan & Kewajaran (Fairness)

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip


tersebut meliputi :

a. Perusahaan memberikan kesempatan bagi pemangku kepentingan


untuk memberikan masukan
b. Perlakuan yang setara atau wajar terhadap pemangku kepentingan
c. Kesempatan yang sama dalam berkarir

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 22


Prinsip-prinsip GCG
Disamping itu, Perseroan juga menyediakan website resmi Perseroan sebagai
salah satu sarana akses bagi khalayak umum untuk memperoleh laporan
tahunan Perseroan.
Beberapa prinsip-prinsip GCG mekanisme Tata Kelola Perusahaan Yang Baik :
Visi Kepemilikan Saham oleh Anggota Direksi
Misi Anggota Dewan Komisaris beserta
strukturnya Dalam Perusahaan
Sasaran Utama Perusahaan Manajemen Risiko Perusahaan
Strategi Perusaan Sistem Pengawasan & Pengendalian Internal
Kondisi Keuangan Sistem & Pelaksanaan GCG terhadap Tingkat
Kepatuhannya
Susunan dan Kompensasi Transparansi mengenai kejadian yang
Pengurus mempengaruhi latar belakang perusahaan.
Pemegang Saham

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 23


GCG Pada Bank Konvensional
Secara umum dalam UU
Perbankan telah diatur
ketentuan yang terkait dengan
GCG yang kemudian diatur Uji Kelayakan dan Kepatutan
secara khusus didalam PBI No Bagian ini menjelaskan perlunya
peningkatan kompetensi dan
8/4/PBI/2006 sebagaimana integritas manajemen perbankan
telah diubah dengan PBI No melalui uji kelayakan dan kepatutan
8/14/PBI/2006 tentang GCG, terhadap pemilik, pemegang saham
yang terdiri atas tiga bagian : pengendali, dewan komisaris, direksi,
dan pejabat eksekutif bank dalam
aktivitas pengelolaan bank.

Ketentuan Bagi Direktur


Kepatutan dan Peningkatan
Fungsi Audit Bank Publik

Dalam standar penerapan fungsi


internal audit bank publik, bank Independensi Manajemen Bank
diwajibkan untuk menunjuk direktur Para anggota dewan komisaris dan direksi
kepatuhan yang bertanggung jawab tidak boleh memiliki hubungan
atas kepatuhan bank terhadap kekerabatan atau memiliki hubungan
regulasi yang ada. financial dengan dewan komisaris dan
direksi atau menjadi pemegang saham
pengendali di perusahaan lain.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 24


GCG Pada Bank Syariah
Didalam perbankan syariah dikenal adanya prinsip-prinsip syariah yang mendukung bagi
terlaksananya prinsip GCG dimaksud, yakni keharusan bagi subjek hukum termasuk bank
untuk menerapkan prinsip kejujuran (shiddiq), edukasi kepada masyarakat (tabligh),
kepercayaan (amanah), dan pengelolaan secara profesional (fathanah).

Shiddiq berarti pengelolaan bank syariah


01 dilakukan dengan moralitas yang
menjunjung tinggi nilai kejujuran.

Tabligh berarti secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan


02 mengedukasi masyarakat mengenai prinsipprinsip, produk dan jasa
perbankan syariah

Amanah berarti menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan


03 kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik dana
(shahibul maal)

Fathanah berarti memastikan bahwa

04 pengelolaan bank dilakukan secara profesional


dan kompetitif

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 25


Perbedaan GCG Bank Syariah dan Konvensional

Yang menjadi pembeda adalah :

Pada dasarnya Good


Corporate
Governance antara
Bank Konvensional
dengan bank syariah
adalah sama. Bank Syariah Bank Konvensional

adanya syariah compli


ance yaitu kepatuhan Tidak Ada
pada syariah
Bank Syariah Bank Konvesional

Adanya DPS Tidak Ada

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 26


Manfaat Penerapan GCG Pada Sebuah Perusahaan

Arti Penting GCG

GCG: Kunci Sukses

GCG Dalam Dunia Perbankan

Membudayakan GCG Dalam Perbankan

GCG Assesment

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 27


GCG: kunci sukses
15 Tahun terakhir, istilah GCG kian popular dan ditempatkan di
posisi teratas. Hal itu terwujud dalam dua keyakinan:

1. Pertama, GCG merupakan kunci sukses perusahaan untuk


tumbuh dan menguntungkan dalam jangka Panjang, sekaligus
memenangkan persaingan bisnis global. Terutama bagi
perusahaan yang telah mampu berkembang sekaligus menjadi
terbuka.
2. Kedua, krisis ekonomi dunia, Kawasan Asia dan Amerika Latin
yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG,
diantaranya, system regulatory yang payah, standar akuntansi
dan audit yang tidak konsisten, praktik perbankan yang lemah,
serta pandangan BOD yang kurang perduli terhadap hak-hak
pemegang saham minoritas.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 28


Definisi Tata Kelola

Definisi Tata Kelola

Sesuai Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit


Internal (“Standar”), lingkup aktivitas audit internal di antaranya adalah
Tata Kelola (governance). Pada Standar 2110 yang mengatur tentang Tata
Kelola disebutkan bahwa aktivitas audit internal harus menilai dan
membuat rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan proses tata
kelola organisasi dalam rangka pemenuhan tujuan-tujuan sebagai berikut:

• Mempromosikan etika dan nilai-nilai yang pantas di dalam organisasi.


• Memastikan manajemen dan akuntabilitas kinerja yang efektif.
• Mengkomunikasikan informasi risiko dan pengendalian ke area-area
yang terkait di dalam organisasi.
• Mengkoordinasikan kegiatan Dewan serta mengkomunikasikan
informasi di antara mereka, auditor eksternal dan internal, dan
manajemen.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 29


Definisi Tata Kelola
Selanjutnya IIA memberikan panduan lebih rinci sebagai berikut:

1. Peran audit internal sebagaimana tercantum dalam Definisi Internal


Audit meliputi pula tanggung jawab untuk mengevaluasi dan
memperbaiki proses tata kelola sebagai bagian dari fungsi
pemastian (assurance).

2. Istilah tata kelola memiliki beragam definisi tergantung pada


berbagai keadaan lingkungan, struktural, dan budaya, serta kerangka
hukum. Standar mendefinisikan Tata Kelola sebagai: “Kombinasi
proses dan struktur yang diterapkan oleh Dewan untuk
menginformasikan, mengarahkan, mengelola, dan memantau
kegiatan organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.” CAE dapat
menggunakan definisi yang berbeda untuk tujuan audit apabila
organisasi telah mengadopsi kerangka atau model tata kelola yang
berbeda.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 30


Definisi Tata Kelola
3. Secara global, terdapat berbagai model tata kelola yang telah diterbitkan
oleh organisasi lain serta badan regulator tertentu. Sebagai contoh,
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD)
mendefinisikan tata kelola sebagai: “… satu kesatuan hubungan antara
manajemen perusahaan, dewan, pemegang saham, dan pemangku
kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan menyediakan struktur bagi
penetapan tujuan perusahaan dan sarana-sarana untuk mencapai
tujuan-tujuan beserta pemantauan kinerjanya.”

The Australian Securities Exchange Corporate Governance Council


mendefinisikan tata kelola sebagai: “. … sistem dimana perusahaan diarahkan
dan dikelola. Ini mempengaruhi bagaimana tujuan perusahaan ditetapkan dan
dicapai, bagaimana risiko dipantau dan dinilai, dan bagaimana kinerja
dioptimalkan”. Dalam banyak kasus, ada indikasi bahwa tata kelola adalah
sebuah proses atau sistem, dan tidak bersifat statis. Apa yang membedakan
pendekatan dalam Standar adalah penekanan khusus di Dewan dan kegiatan
tata kelola mereka.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 31


Definisi Tata Kelola

4. Kerangka kerja dan prasyarat bagi tata kelola dapat bervariasi


antara organisasi satu dengan yang lain tergantung jenis organisasi
dan regulasi terkait. Contohnya perusahaan publik, organisasi
nirlaba, asosiasi, pemerintahan, lembaga akademik, perusahaan
swasta, komisi, dan bursa efek akan dapat memiliki tata kelola
yang berbeda-beda.

5. Demikian pula, desain organisasi dan praktik prinsip-prinsip tata


kelola yang efektif juga dapat bervariasi tergantung pada
kompleksitas, ukuran, dan siklus kematangan hidup organisasi,
struktur pemangku kepentingan, persyaratan hukum dan budaya,
dan lain-lain.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 32


Definisi Tata Kelola
6. Sebagai konsekuensi dari desain dan struktur tata kelola yang
bervariasi tersebut, Chief Audit Excutive (CAE) harus bekerja dengan
Dewan dan manajemen eksekutif, untuk menentukan bagaimana tata
kelola harus didefinisikan untuk tujuan audit.
7. Audit internal merupakan bagian integral dari kerangka tata kelola
organisasi. Posisi mereka yang unik dalam organisasi memungkinkan
auditor internal untuk mengamati dan menilai secara formal struktur
tata kelola, desain, serta efektivitas operasionalnya, dengan tetap
independen.
8. Hubungan antara tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian
internal harus dipertimbangkan. Masalah tersebut dibahas dalam
Practice Advisory (PA) 2110-2. Sedangkan PA 2110-3 membahas
penilaian tata kelola.

Referensi:
•PA 2110-1: Governance: Definition (April, 2010)
14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 33
Standar 2110 – Tata Kelola

2110 – Tata Kelola

Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi dan membuat


rekomendasi yang tepat untuk memperbaiki proses tata kelola dalam
pencapaian tujuan-tujuan sebagai berikut:

• Mempromosikan etika dan nilai-nilai yang pantas dalam organisasi;


• Memastikan manajemen dan akuntabilitas kinerja organisasi yang
efektif;
• Mengkomunikasikan informasi risiko dan pengendalian kepada
bidang-bidang yang sesuai di dalam organisasi dan
• Mengkoordinasikan kegiatan dan mengkomunikasikan informasi di
antara Dewan, auditor internal dan eksternal, serta manajemen.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 34


Standar 2110 – Tata Kelola

2110.A1 – Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi desain,


implementasi, dan efektivitas tujuan, program, dan kegiatan organisasi
yang berkaitan dengan etika.

2110.A2 – Aktivitas Audit Internal harus menilai apakah tata kelola


teknologi informasi organisasi memperkuat dan mendukung strategi
dan tujuan organisasi

2110.C1 – Tujuan penugasan konsultasi harus konsisten dengan


keseluruhan nilai-nilai dan tujuan organisasi.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 35


Penilaian Tata Kelola

Auditor Internal dapat bertindak di berbagai kapasitas yang berbeda


dalam menilai dan memberikan kontribusi terhadap
peningkatan/perbaikan praktik tata kelola (governance).

Pada umumnya, auditor internal pada kapasitas memberikan


penilaian independen dan objektif atas desain dan efektivitas operasi dari
proses tata kelola organisasi. Mereka juga dapat memberikan
jasakonsultasi dan saran tentang cara-cara untuk meningkatkan/
memperbaiki proses tersebut. Dalam beberapa kasus, auditor internal
dapat diminta untuk memfasilitasi Dewan pada saat mereka melakukan
self-assessment praktik tata kelola.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 36


Penilaian Tata Kelola

Sebagaimana tercantum dalam pedoman praktik (practice


advisory) 2110-1, definisi tata kelola untuk tujuan audit
harus disepakati dengan Dewan dan manajemen eksekutif
sebagaimana mestinya. Selain itu, auditor internal juga
harus memahami hubungan antara proses tata kelola
organisasi dengan risiko dan pengendalian sebagaimana
ditunjukkan pada pedoman praktik 2110-2.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 37


Penilaian Tata Kelola

Rencana audit harus dikembangkan berdasarkan penilaian risiko yang


dihadapi organisasi. Semua proses tata kelola harus dipertimbangkan
dalam penilaian risiko tersebut. Rencana audit harus mencakup proses tata
kelola yang memiliki risiko tinggi, dan mencakup pula proses atau area
risiko yang diminta oleh manajemen eksekutif dan Dewan untuk
dipertimbangkan.

Rencana tersebut harus mendefinisikan sifat pekerjaan yang akan


dilakukan, proses tata kelola yang dituju, dan sifat dari penilaian yang akan
dibuat. Misalnya, penilaian secara makro terhadap keseluruhan kerangka
tata kelola, ataukah penilaian secara mikro terhadap risiko spesifik pada
proses atau aktivitas tertentu, atau beberapa kombinasi dari keduanya.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 38


Penilaian Tata Kelola

Apabila ditemukan adanya kelemahan pengendalian atau


proses tata kelola yang belum matang (mature), CAE dapat
mempertimbangkan metode yang berbeda untuk
meningkatkan/memperbaiki proses pengendalian atau
tata kelola yang belum matang tersebut melalui jasa
konsultasi, bukan penilaian (assurance service). Atau, bisa
juga jasa konsultasi sebagai tambahan/lanjutan dari jasa
penilaian formal.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 39


Penilaian Tata Kelola

Penilaian audit internal terhadap proses tata kelola sangat mungkin


didasarkan pada informasi yang diperoleh dari berbagai penugasan audit
dari waktu ke waktu. Auditor internal harus mempertimbangkan:

• Hasil audit terhadap proses tata kelola tertentu (misalnya: proses


whistleblower, proses manajemen strategi).
• Isu-isu tata kelola yang timbul dari audit lain yang tidak secara khusus
berfokus pada tata kelola (misalnya: audit proses manajemen risiko,
pengendalian internal atas pelaporan keuangan, risiko kecurangan).
• Hasil kerja penyedia layanan pemastian lainnya, baik internal dan
eksternal (misalnya: audit oleh KAP, BPKP, BPK, dsb). Lihat pedoman
praktik tentang Koordinasi.
• Informasi lain tentang isu-isu tata kelola misalnya suatu insiden
merugikan yang memberikan peluang untuk memperbaiki proses tata
kelola.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 40


Penilaian Tata Kelola

Selama tahap perencanaan, evaluasi, dan pelaporan, auditor internal harus


peka terhadap sifat dan konsekuensi potensial dari hasil penilaian, dan
memastikan komunikasi yang tepat dengan Dewan dan manajemen
eksekutif. Auditor internal perlu mempertimbangkan konsultasi dengan
penasihat hukum, baik sebelum memulai audit dan juga sebelum
menerbitkan laporan.

Aktivitas audit internal adalah bagian penting dari proses tata kelola. Dewan
dan manajemen eksekutif harus bisa mengandalkan efektivitas program
pemastian kualitas dan peningkatan atas aktivitas audit internal dilakukan
sesuai dengan Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 41


Hubungan Tata Kelola Dengan Risiko dan
Pengendalian

Sebagaimana telah didefinisikan terdahulu, tata kelola (governance) oleh


Standar diartikan sebagai ”Kombinasi proses dan struktur yang diterapkan oleh
Dewan untuk menginformasikan, mengarahkan, mengelola, dan memantau
kegiatan organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.”

Aktivitas Audit Internal perlu menyadari bahwa tata kelola bukanlah merupakan
himpunan proses dan struktur yang berdiri sendiri, terpisah dari sistem lainnya.
Tata kelola juga memiliki keterkaitan dengan manajemen risiko dan juga
pengendalian internal.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 42


Hubungan Tata Kelola Dengan Risiko dan
Pengendalian
CAE (Kepala Eksekutif Audit) harus mempertimbangkan hubungan-
hubungan tersebut dalam perencanaan penilaian terhadap proses tata
kelola:
• Suatu penugasan audit harus melihat pengendalian-pengendalian dalam
proses tata kelola yang dirancang untuk mencegah atau mendeteksi
kejadian yang dapat berdampak negatif terhadap pencapaian strategi
organisasi, tujuan, dan sasaran; efisiensi dan efektivitas operasional;
pelaporan keuangan; atau kepatuhan terhadap hukum dan perundang-
undangan yang berlaku.
•Pengendalian-pengendalian di dalam proses tata kelola seringkali
signifikan dalam mengelola beberapa risiko sekaligus di seluruh organisasi.
Sebagai contoh, pengendalian seperti penerapan kode etik dapat
diandalkan untuk memitigasi risiko kepatuhan, risiko kecurangan, dan
sebagainya. Efek agregasi seperti ini perlu dipertimbangkan ketika
mengembangkan ruang lingkup audit terhadap proses tata kelola.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 43


Hubungan Tata Kelola Dengan Risiko dan
Pengendalian

•Jika penugasan audit lainnya pernah menilai


pengendalian dalam proses tata kelola (misalnya, audit
terhadap pengendalian atas pelaporan keuangan, proses
manajemen risiko, atau kepatuhan), auditor perlu
mempertimbangkan untuk mengandalkan hasil audit-audit
tersebut.

Referensi:

PA 2110-2: Governance: Relationship With Risk and Control (April, 2010)

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 44


Manfaat Penerapan GCG Pada Sebuah Perusahaan

Arti Penting GCG

GCG: Kunci Sukses

GCG Dalam Dunia Perbankan

Membudayakan GCG Dalam Perbankan

GCG Assesment

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 45


GCG Dalam Dunia Perbankan:
Peran BI Dalam Penerapan GCG
REKOMENDASI BASEL COMMITTEE ON BANKING SUPERVISION ( 1999)
TERDAPAT 7 STANDAR UNTUK MENERAPKAN GCG.
1. Bank harus menetapkan sasaran strategis dan serangkaian nilai nilai perusahaan
yang dikomunikasikan kepada setiap jenjang jabatan pada organisasi.
2. Bank harus menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap
jenjang jabatan pada organisasi.
3. Bank harus memastikan bahwa pengurus bank memiliki kompetensi yang
memadai dan integritas yang tinggi serta memahami peranannya dalam
pengelolaan bank yang sehat, dan independen terhadap pengaruh atau
pengendalian pihak eksternal
4. Bank harus memastikan keberadaan pengawasan yang tepat oleh direksi.
5. Bank harus mengoptimalkan efektifitas peranan dan fungsi auditor eksternal
(akuntan publik ) dan satuan kerja audit intern.
6. Bank harus memastikan bahwa kebijakan remunerasi telah konsisten dengan
nilai etik, sasaran, strategi dan lingkungan pengendalian bank.
7. Bank harus menerapkan praktek – praktek transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan kepada publik.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 46


GCG Dalam Dunia Perbankan:
Peran BI Dalam Penerapan GCG
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan menyebabkan keterpurukan
perekonomian Indonesia dahulu karena prinsip-prinsip GCG yang diabaikan. Apabila
ada penerapan GCG dalam industry perbankan, maka akan terbentuk system chek and
balance yang efektif.
Berikut peran BI dalam kaitannya dengan GCG perbankan nasional.
1. Peran Pengaturan, system perbankan nasional membutuhkan pengaturan yang
tegas untuk mendorong penerapan GCG di kalangan perbankan agar bank-bank di
Indonesia memiliki acuan dalam mengelola perusahaannya sesuai dengan prinsip
GCG
2. Peran Supervisi, factor compliance supervisor sangat penting dalam mengawasi
penerapan GCG agar pelaku bisnis selalu concern dengan peraturan GCG.
3. Peran Koordinasi, penerapan GCG membutuhkan solusi yang holistic dimana
banyak pihak yang terlibat sehingga BI perlu melakukan koordinasi dalam
mendifinisikan informasi yang diperlukan dan merumuskan kebijakan yang
dikeluarkan.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 47


GCG Dalam Dunia Perbankan:
Peran BI Dalam Penerapan GCG
Ruang Lingkup Pedoman GCG
1. Visi, Misi dan Tujuan
2. Prinsip Dasar Good Corporate Governance
a. Transparansi (transparency)
b. Akuntabilitas (accountability)
c. Pertanggungjawaban (responsibility)
d. Kemandirian (independency)
e. Kewajaran (fairness)
3. Asas Pengelolaan Perusahaan
a. Prinsip
b. Nilai-Nilai
4. Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang Dewan Komisaris dan Direksi.
PBI NO.11/33/PBI/2009

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 48


GCG Dalam Dunia Perbankan:
Peran BI Dalam Penerapan GCG
5. Struktur GCG (Governance Structure)
a. Pedoman kerja dan Tanggung Jawab Dekom
b. Pedoman kerja dan Tanggung Jawab Direksi
c. Unit Organisasi dan Komite Pendukung GCG
1) Komite Audit
2) Komite Pemantau Risiko
3) Komite Nominasi dan Renumerasi
4) Unit Kerja Internal Audit
5) Unit Kerja Manajemen Risiko

6. Kebijakan Umum (Governance Process)


a. Sistem Pengendalian Internal
b. Manajemen Risiko
c. Pengelolaan SDM
d. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)
7. Laporan dan Self Assessment (Govern. Outcome)
PBI NO.11/33/PBI/2009

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 49


Manfaat Penerapan GCG Pada Sebuah Perusahaan

Arti Penting GCG

GCG: Kunci Sukses

GCG Dalam Dunia Perbankan

Membudayakan GCG Dalam Perbankan

GCG Assesment

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 50


Membudayakan GCG Dalam Perbankan
Penerapan GCG yang hanya sebagai kosmetik saja dalam penerapannya
pada akhirnya akan membawa suatu bank mengalami kesulitan. Maka
perlu adanya keseriusan untuk menjadikan GCG sebagai budaya dalam
menjalankan roda bisnis sehari-hari. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh Bank diantaranya:

1 Penerapan Visi, Misi dan Corporate Value


2 Menetapkan Corporate Structure
3 Pembentukan Budaya Kerja
4 Penyempurnaan Kebijakan Bank Sesuai Prinsip GCG

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 51


Membudayakan GCG Dalam Perbankan

1 Penerapan Visi, Misi dan Corporate Value

Penerapan Visi, Misi, dan corporate value: Nilai-nilai GCG


perlu dijadikan inspirasi dalam perumusan visi dan misi
termasuk dalam merencanakan strategi objektif. Dengan
demikian, visi dan misi bank harus memuat tekad
melaksanakan GCG

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 52


Membudayakan GCG Dalam Perbankan

2 Menetapkan Corporate Structure

Menetapkan Corporate Structure: Bank-bank nasional harus didesain


sedemikian rupa untuk mendukung berjalannya aktivitas organisasi baik
secara bertanggungjawab dan terkendali dengan cara:

a. Menetapkan code of conduct yang memuat pedoman perilaku yang


dapat dipercaya, diketahui, dan diterima dengan baik oleh segenap
jajaran bank.
b. Menetapkan tata tertib kerja seperti yang telah diatur di dalam PBI
c. Menetapkan mekanisme yang dibutuhkan bank sehingga organisasi
bank dapat berjalan secara sehat serta harus menjalankan discipline
mechanism yang kuat dan sehat, sehingga kepentingan stakeholders
dapat terjaga dengan baik.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 53


Membudayakan GCG Dalam Perbankan

3 Pembentukan Budaya Kerja


Pembentukan Budaya Kerja: Hal ini dapat dilakukan dengan 3-C:
Communicaion, Commitment, Culture.

Communication diperlukan untuk membangun commitment penerapan


GCG oleh organisasi melalui sebuah system yang disepakati.

Dengan Communication maka akan tumbuh commitment untuk


melaksanakan GCG secara nyata.

Commitment tersebut harus berasal dari seluruh jenjang dan elemen


organisasi yang pada gilirannya akan membumi menjadi nilai-nilai
perusahaan sebagai culture.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 54


Membudayakan GCG Dalam Perbankan

4 Penyempurnaan Kebijakan Bank Sesuai Prinsip GCG

Penyempurnaan Kebijakan Bank Sesuai Prinsip GCG: Tidak kalah


pentingnya adalah melakukan suatu upaya untuk
menyempurnakan semua kebijakan bank-bank nasional yang
telah ada. Upaya ini harus ditunjang dengan mekanisme social
communication sehingga pembentukan pola dan sarana
disclosures sangat diperlukan sebagai bagian dari akuntabilitas
bank kepada stakeholders.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 55


Manfaat Penerapan GCG Pada Sebuah Perusahaan

Arti Penting GCG

GCG: Kunci Sukses

GCG Dalam Dunia Perbankan

Membudayakan GCG Dalam Perbankan

GCG Assesment

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 56


GCG Assessment
Menghitung Sendiri Skor GCG

Sesuai dengan The International Professional Practices


Framework (IPPF) yang dirilis oleh The Institute of Internal
Auditors (The IIA) tanggal 1 Januari 2009, salah satu lingkup
tugas Aktivitas Audit Internal adalah tata kelola (Governance), di
samping pengendalian internal dan manajemen risiko. Tapi
yakinkah kita, bahwa rata-rata auditor internal di Indonesia telah
meng-address lingkup tugas yang satu ini dengan memadai?

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 57


Menghitung Sendiri Skor GCG

Agak berbeda dengan definisi pengendalian internal dan


manajemen risiko yang relatif mapan dalam profesi audit
internal, maka batas-batas proses tata kelola dan peran auditor
internal di dalam proses tersebut belum terlalu banyak
disinggung, kecuali di dalam IPPF.

Dalam daftar istilah IPPF, tata kelola didefinisikan sebagai


kombinasi proses dan struktur yang diimplementasikan oleh
Board untuk menginformasikan, mengarahkan, mengelola, dan
memantau kegiatan-kegiatan organisasi menuju pencapaian
tujuan-tujuannya

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 58


Menghitung Sendiri Skor GCG
Lebih lanjut, pada Standar 2110 digariskan peran Aktivitas Audit Internal
untuk menilai dan membuat rekomendasi yang tepat untuk memperbaiki
proses tata kelola dalam pencapaian tujuan-tujuan berikut:

• Mempromosikan etika dan nilai-nilai yang pantas dalam organisasi;


• Memastikan manajemen dan akuntabilitas kinerja organisasi yang
efektif;
• Mengomunikasikan informasi risiko dan pengendalian kepada bidang-
bidang yang sesuai di dalam organisasi dan
• Mengkoordinasikan kegiatan & mengkomunikasikan informasi di antara
Board, auditor internal dan eksternal, serta manajemen.

Sayangnya, sampai dengan saat ini IIA belum mengeluarkan practice advisory
yang memberikan pedoman lebih lanjut pelaksanaan standar ini.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 59


Menghitung Sendiri Skor GCG

Lantas, bagaimana kita, para auditor internal ini, akan melakukan


penilaian teknis proses tata kelola di organisasi kita?

Cara yang pertama, yang paling mudah adalah melakukan


outsourcing kepada penyedia layanan eksternal. Anda bisa
menghubungi, misalnya, BPKP atau kantor akuntan yang cukup
besar yang sudah berulangkali menerima dan melaksanakan
penugasan penilaian tata kelola perusahaan yang sehat (GCG –
good corporate governance).

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 60


Menghitung Sendiri Skor GCG
Cara kedua, Anda bisa lakukan sendiri penilaian tata kelola dengan
menggunakan practice advisory edisi lama. Sebagaimana kita ketahui IIA
pernah mengeluarkan Practice Advisory 2130-1: Role of the Internal Audit
Activity and Internal Auditor in the Ethical Culture of an Organization.

Cara ini, meskipun murah, namun terkendala dengan pedoman yang sudah
cukup kadaluwarsa dan tidak cukup rinci, sehingga mungkin Anda harus
banyak berimprovisasi dalam pekerjaan lapangan dan pelaporannya.

Cara ketiga, yang tampaknya cukup masuk akal dari segi efektivitas dan
efisiensi adalah dengan menggunakan template self assessment yang
disediakan oleh pihak ketiga, seperti yang dikeluarkan oleh Forum for
Corporate Governance in Indonesia (FCGI).

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 61


Menghitung Sendiri Skor GCG
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) sendiri adalah
forum yang didirikan pada tanggal 8 Februari 2000 oleh 5 profesional
dan asosiasi bisnis, yaitu AEI, IAI-KAM, IFEA, INA, dan MTI, dan pada
saat ini telah berkembang dengan tambahan 5 anggota lainnya APEI;
FKSPI BUMN / BUMD; IIA Indonesia Chapter; INA (Asosiasi Indonesia
Belanda); MAPPI; dan YPIA.

FCGI mengembangkan alat untuk melakukan sef-assessment


terhadap kondisi GCG di perusahaan dalam berkas spreadsheet.
Penilaian juga bisa dilakukan secara online melalui website mereka di
http://www.fcgi.or.id . Dengan alat tersebut, suatu perusahaan dapat
menilai diri sendiri kondisi GCG melalui satu set kuesioner yang telah
diberi bobot dan skor evaluasi tertentu.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 62


Menghitung Sendiri Skor GCG
Secara singkat, ada lima aspek yang dinilai dalam kerangka penilaian GCG
versi FCGI ini, yaitu:

1. Hak pemegang saham (bobot 20%).


Dalam hak-hak pemegang saham, antara lain kita dapat memberikan
evaluasi, apakah perusahaan telah:

• menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam kurun waktu 6


bulan setelah akhir tahun buku, sesuai dengan pasal 65 ayat 2 UU Perusahaan
Terbatas;
• menyerahkan kepada pemegang saham pemberitahuan mengenai Rapat
Tahunan Pemegang Saham sekurang-kurangnya 28 hari sebelum RUPS
diselenggarakan;
• mendorong para pemegang saham untuk menghadiri RUPS dan memanfaatkan
hak suara mereka;
• memberikan kesempatan yang cukup kepada para pemegang saham untuk
menyampaikan pertanyaan di RUPS; dll.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 63


Menghitung Sendiri Skor GCG
2. Kebijakan GCG (bobot 15%).
Dalam kebijakan GCG antara lain kita dapat menilai sendiri apakah
perusahaan telah:
• memiliki aturan tertulis tentang GCG di mana dijelaskan hak-hak
pemegang saham, tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi dan Dewan
Komisaris;
• menyediakan akses bagi publik untuk mengetahui kebijakan perusahaan
mengenai investor publik;
• membentuk sebuah organ yang bertanggung jawab (misalnya Dewan
Komisaris) untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi aturan GCG
yang telah ditetapkan;
• memiliki aturan perilaku / etika bagi karyawan secara tertulis;
• menginformasikan dan melaksanakan dengan baik aturan perilaku /
etika tersebut; dll.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 64


Menghitung Sendiri Skor GCG
3. Praktik GCG (bobot 30%).

Dalam praktik GCG ini antara lain kita dapat menguji apakah di dalam
perusahaan:

• Dewan Direksi mengadakan rapat berkala secara teratur dengan Dewan


Komisaris;
• Ada rencana strategis dan rencana operasional yang memberi petunjuk
kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas
dan fungsi mereka;
• Dewan Direksi dan Dewan Komisaris telah diberikan pelatihan atau
mempunyai latar belakang yang tepat, yang memungkinkan mereka untuk
melakukan tugas-tugas mereka;
• Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tidak terlibat konflik
kepentingan;
• Ada sistem penilaian kinerja Dewan Direksi maupun Dewan Komisaris; dll.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 65


Menghitung Sendiri Skor GCG

4. Pengungkapan (bobot 20%).

Dalam seksi ini kita dapat menilai apakah perusahaan telah:


• menyediakan akses yang sama bagi pemegang saham dan analis
keuangan;
• memberikan penjelasan yang tepat tentang risiko usaha;
• mengungkapkan remunerasi Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
dengan benar;
• mengungkap transaksi pihak terkait;
• menyajikan hasil kinerja keuangan dan manajemen analisis
melalui internet; dll.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 66


Menghitung Sendiri Skor GCG

5. Audit (bobot 15%) .

Pada bagian ini kita dapat menilai apakah perusahaan telah:


• memiliki audit internal yang efektif,
• diaudit oleh akuntan publik yang independen,
• memiliki komite audit yang efektif,
• mengembangkan komunikasi yang efektif antara audit internal,
audit eksternal dan komite audit, dll.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 67


Menghitung Sendiri Skor GCG
Setiap pertanyaan di dalam kuesioner tersebut diberikan poin: misalnya, 5
poin untuk setiap jawaban “ya” dan 0 poin untuk jawaban “Tidak”. Jadi
misalnya dari 10 pertanyaan di bagian hak pemegang saham, perusahaan
menjawab 6 kali “ya” dan menjawab 4 kali “tidak”, maka untuk bagian ini
perusahaan akan memperoleh skor (6 x 5) + (4 X 0) = 30 (dari skor maksimum
50 atau 10X5). Demikian pula seterusnya dengan bagian yang lain.
Misalkan dari hasil scoring lanjutan ini, seksi Kebijakan GCG perusahaan
mendapatkan skor 45 (dari skor maksimum 60), seksi Praktik GCG = 60 (dari
skor maksimum 80), seksi Praktik Pengungkapan = 25 (dari skor maksimum
40), seksi Audit = 30 (dari skor maksimum 40). Untuk menentukan skor total,
dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan dengan bobot seperti
yang dijelaskan di atas, adalah sebagai berikut:

((30/50 x 20%) + (45/60 x 15%) + (60/80 x 30%) + (25/40 x 20%) + (30/40 x


15%)) = 69,5 % atau skor 69,5 dari skor tertinggi 100.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 68


Menghitung Sendiri Skor GCG
Dengan skor 69,5, apakah berarti kondisi GCG perusahaan tersebut baik ataukah
buruk? Jawabannya adalah relatif, karena tidak ada standar nilai yang
menyatakan apa yang baik atau nilai yang buruk. Namun, ada dua hal yang harus
diperhatikan.
Pertama, perusahaan harus berusaha untuk mencapai skor setinggi mungkin
yang meningkat dari waktu ke waktu.
Kedua, pembandingan dengan perusahaan lain harus dilakukan dengan hati-
hati, terutama jika karakteristik industri mereka berlainan. Jika sebuah
perusahaan memperoleh skor 69,5 tidak dengan sendirinya dapat dikatakan
lebih buruk dibandingkan dengan perusahaan lain yang memperoleh skor 75,
dan demikian juga sebaliknya. Karena boleh jadi ada beberapa aspek penting
GCG yang tidak tercermin dengan baik dalam kuesioner yang telah distandardisir
tersebut. Bagaimanapun harus disadari, GCG bersifat multidimensi dan tidak
ada alat tunggal yang mampu mengukurnya dengan sempurna pada setiap
keadaan.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 69


Menghitung Sendiri Skor GCG
Metode self-assessment memiliki titik kekuatan sekaligus juga
kelemahan. Kekuatan dari metode ini adalah mudah dan murah. Sementara
kelemahannya adalah bahwa penilaian tidak dilakukan secara independen
sehingga dapat menimbulkan pertanyaan apakah penilaian dilakukan secara
objektif dan apakah benar telah menunjukkan kondisi riil GCG perusahaan
yang bersangkutan.

Apalagi bila penilaian GCG dimaksudkan untuk meyakinkan pihak eksternal,


maka metode self-assessment dianggap tidak memadai diperlukan
Independent Assesment yang dilakukan pihak ketiga. Namun tidak berarti
bahwa self-assessment ini tidak bermanfaat. Potensi kemanfaatan dari self-
assessment ini secara internal perusahaan cukup besar bila penilaian
dilakukan secara objektif, sehingga perusahaan dapat mengidentifikasi bagian
yang masih lemah dari Corporate Governance untuk segera dapat
memperbaikinya.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 70


Menghitung Sendiri Skor GCG
Berdasarkan SE BI No.12/13/Dpbs

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 71


Menghitung Sendiri Skor GCG
Berdasarkan SE BI No.12/13/Dpbs

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 72


Menghitung Sendiri Skor GCG
Berdasarkan SE BI No.12/13/Dpbs

Tahapan dalam pengisian Kertas Kerja Self Assessment bagi Bank dilakukan
sebagai berikut:

1. Menyusun analisis self assessment, dengan cara membandingkan pemenuhan


setiap Kriteria/Indikator dengan kondisi Bank berdasarkan data dan informasi yang
relevan. Berdasarkan hasil analisis tersebut ditetapkan peringkat masing-masing
Kriteria/Indikator.
2. Menetapkan peringkat sub faktor, berdasarkan hasil analisis self assessment,
dengan mengacu pada kriteria peringkat sebagaimana dimaksud.
3. Menetapkan peringkat faktor, berdasarkan peringkat sub faktor. Dalam hal tidak
terdapat sub faktor, maka peringkat faktor dimaksud ditetapkan berdasarkan hasil
analisis self assessment, dengan mengacu pada kriteria peringkat sebagaimana
dimaksud, dan
4. Menyusun kesimpulan untuk masing-masing faktor yang juga memuat
permasalahan dan langkah perbaikan secara komprehensif dan sistematis beserta
target waktu pelaksanaannya.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 73


GCG Assessment

UNTUK GCG ASSESSMENT BANK UMUM SYARIAH BESERTA


UUS MENGACU PADA:

PBI NO.11/33/PBI/2009 & SE BI NO.12/13/Dpbs Tanggal 30 April


2010 Perihal Pelaksanaan GCG bagi BUS dan UUS.
Tidak terlepas juga berpedoman pada POJK NO.08/POJK.03/2019 &
SEOJK NO.10/SEOJK.03/2014 Perihal Penilaian Tingkat Kesehatan
BUS & UUS
POJK NO. 16/POJK.03/2022 Perihal Bank Umum Syariah

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 74


TERIMA KASIH

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

14 October 2023 Audit Bank Syariah Halaman : 75

Anda mungkin juga menyukai