Materi Abs PNJ 3.1 Banking Knowledge - Ai
Materi Abs PNJ 3.1 Banking Knowledge - Ai
Proses Sistematis
Merupakan serangkaian tahap dan prosedur yang
logis, terstruktur dan terorganisir.
Asersi (Informasi)
Informasi merupakan subyek audit.
Pelaksanaan audit memerlukan informasi yang dapat diverifikasi dan
juga memerlukan kriteria sebagai pedoman untuk mengevaluasi
informasi tersebut (misal dalam audit atas laporan keuangan oleh
kantor akuntan publik, kriteria yang digunakan adalah prinsip
akuntansi yang berlaku secara umum untuk menentukan apakah
laporan keuangan klien telah disusun secara wajar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku secara umum).
Asersi atau informasi adalah pernyataan yang dibuat oleh individu
atau entitas yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh
pihak lain.
2 Pengelolaan Risiko
3 Tata Kelola
Criteria
Data/ Judge
Bukti Opini
Kondisi ment
Kertas
Kerja
TERBARU
ABAD 21
TAHUN 1970 –
TAHUN 1940
2. Auditor Intern
Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan audit
manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit.
Oleh karena itu tugas internal auditor biasanya adalah audit manajemen yang
termasuk jenis compliance audit.
4. Auditor Pemerintah
b. Auditor Internal Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat Pengawasan
Fungsional Pemerintah (APFP) yang dilaksanakan oleh BPKP, Inspektorat Jenderal
Departemen/LPND, dan Badan Pengawas Daerah.
Jenis-jenis Auditor
Jenis-jenis Auditor
3. Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah
melakukan fungsi pengauditan atas Laporan Keuangan yang
diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan
pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go public,
perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil
serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari
laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu
KAP.
Jenis-jenis Auditor
Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran di dalam diri akuntan dalam
mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak
memihak di dalam diri akuntan dalam menyatakan pendapatnya.
2. Independensi penampilan.
Dalam hal ini, Dewan Pengawas Syariah (DPS) memiliki peran yang utama
dalam pengendalian aspek syariah dan auditor memiliki peran utama dalam
menguji (examination) penyajian laporan keuangan yang fair.
Adapun standar audit yang berlaku pada LKS termasuk bank Syariah adalah
standar audit yang dikeluarkan dan disahkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institutions) yang berada di Manama, Bahrain.
LKS khususnya bank syariah bergerak di sektor keuangan (finance) yang umumnya
memiliki risiko yang tinggi dalam pengelolaan bisnisnya.
Dalam mewujudkan pengawasan bank syariah yang efektif dan efisien maka OJK,
DSN, dan DPS harus saling bekerja sama dalam mengemban tugasnya dengan
sebaik- baiknya.
Etika
Peraturan Perilaku
Aturan pelaksanaanya adalah sbb:
3. Kerahasiaan. Auditor internal harus:
a. Berhati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi
yang diperoleh bagi tugas mereka; dan;
b. Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan
pribadi atau hal-hal yang bertentangan dengan hokum
atau merugikan tujuannyang sah dan etis bagi organisasi.
Peraturan Perilaku
Aturan pelaksanaanya adalah sbb:
4. Kompetensi. Auditor internal harus:
a. Menjalankan jasa jika auditor memiliki pengetahuan,
keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan;
b. Menjalankan jasa audit internal sesuai dengan standar
praktik professional audit internal; dan
c. Meningkatkan keahlian maupun efektivitas serta kualitas
jasa audit secara terus menerus.
Standar Atribut
a. 1000 – Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung Jawab
Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab aktivitas audit internal
harus dinyatakan secara formal di dalam piagam audit internal, yang
konsisten pada definisi audit internal, kode etik, dan standar. Kepala SKAI
secara berkala melakukan review terhadap piagam audit internal dan
menyampaikannya kepada manajemen senior dan dewan untuk
mendapatkan persetujuan.
b. 1100 – Independensi dan Efektivitas
Aktivitas audit Internal harus independent. Auditor internal harus
objektif dalam menjalankan pekerjaannya.
Standar Atribut
c. 1200 – Keahlian dan Kehati-hatian Profesional
Penugasan harus dilakukan dengan keahlian dan kecermatan
professional.
d. 1300 – Jaminan Kualitas dan Program Pengembangan
Kepala SKAI harus mengembangkan dan mempertahankan program
jaminan dan peningkatan kualitas yang mencakup semua aspek aktivitas
audit.
Standar Kinerja
a. 2000 – Pengelolaan Fungsi Audit Internal
Kepala SKAI harus mengatur aktivitas audit Internal secara efektif
untuk memastikan bahwa aktivitas fungsi audit internal memberi nilai
tambah bagi organisasi.
b. 2100 – Lingkup Pekerjaan
Aktivitas audit Internal harus mengevaluasi dan membuat
rekomendasi yang tepat untuk memperbaiki proses tata kelola dalam
pencapaian tujuan.
Standar Kinerja
c. 2200 – Perencanaan Penugasan
Auditor Internal harus mengembangkan dan mendokumentasikan
perencanaan untuk setiap penugasan yang mencakup tujuan, ruang lingkup,
waktu, dan alokasi sumber daya.
d. 2300 – Pelaksanaan Penugasan
Auditor Internal harus mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi
dan mendokumentasi informasi yang memadai untuk mencapai tujuan
penugasan.
e. 2400 – Komunikasi Hasil Penugasan
Auditor Internal harus mengkomunikasikan hasil Penugasan
Standar Kinerja
f. 2500 – Pemantauan Tindak Lanjut
Kepala SKAI harus menyusun dan menjaga system untuk memantau
tindak lanjut hasil penugasan yang telah di komunikasikan kepada
manajemen.
g. 2600 – Resolusi Penerimaan Risiko oleh Manajemen
Jika kepala SKAI menyimpulkan bahwa manajemen telah menerima
tingkat risiko yang mungkin menurut Kepala SKAI tidak dapat diterima
oleh organisasi, kepala SKAI harus mendiskusikan masalah ini dengan
manajemen senior.
Link Standard Atribut
Struktur Organisasi
Dewan Pengawas Syariah Dewan Komisaris
Direktur Utama
Head of Int. Audit - Direktur
Holding Kepatuhan
AAOIFI
(Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions)
AAOIFI bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerbitkan
standar untuk industri keuangan Islam internasional.
Didukung oleh lebih dari 200 anggota institusi dari lebih dari 40 negara.
Anggota adalah bank sentral, otoritas pengatur, lembaga keuangan,
perusahaan akuntansi & audit, firma hukum, dll.