Anda di halaman 1dari 15

BIOSTATISTIKA

“UJI BEDA > DARI 2 PROPORSI ”


DOSEN PENGAMPU : GUSTOP AMATIRIA,SKp.M.Kes

KELOMPOK 2
YETI ARIAN DESTA 205140005
DINA NUR EFRILIA 205140019
ASRI MAWARNI 205140012
DESNA LIANI 205140026
CHINDY WANDINI 205140013
LISIPTARI 205140020
SAUSAN ISTIVIONA 205140035
M.DANI PERMANA 205140029
IKHSAN TABAH 205140025
DITO DWI KURNIA 205140015

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karna atas segala limpahan Rahmatnya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “uji beda > dari 2 proporsi”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biostatistika. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dengan
segala rendah hati kami mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian uji beda dua proporsi
B. Konsep uji chi square
C. Aplikasi uji chi square pada uji asosisasi, homogenitas,kesesuaian

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Uji beda merupakan uji hipotesis yang bertujuan untuk membuktikan
apakah ada perbedaan secara bermakna atau signifikan antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya. Uji beda dapat dilakukan terhadap
rata-rata ataupun proporsi. Uji beda terdiri dari uji beda satu rata-rata atau
satu sampel, uji beda duarata-rata atau dua sampel, dan uji beda lebih dari
dua rata-rata atau lebih dari dua sampel. Uji beda proporsi dilakukan
terhadap variabel yang datanya diperoleh dengan cara menghitung.
Pengolahan data merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis dan
untuk setiap pengambilan keputusan managemen yang sangat signifikan.
Hasil dari pengolahan data tersebut menjadi dasar bagi perencanaan jangka
panjang perusahaan. Dalam area fungsional keuangan, informasi dari data
yang diambil memberikan dasar dalam menentukan anggaran dan
pengendalian biaya. Pada bagian pemasaran, informasi tersebut
dibutuhkan untuk merencanakan produk baru, kompensasi tenaga penjual,
dan beberapa keputusan penting lainnya Seperti yang kita ketahui, bahwa
kegiatan menganalisis akan selalu ada pada kegiatan sehari-hari hal
tersebut yang melatarbelakangi penulis menyusun makalah ini untuk
menambah dan melatih pemahaman tentang pengolahan data mentah
menjadi informasi.

4
B. TUJUAN PENULISAN
2.1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat Memahami dan menjelaskan tentang uji beda > dari 2
proporsi.

2.1.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami pengertian uji beda dua
proporsi.
2. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami konsep uji chi square.
3. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami aplikasi uji chi square
pada uji asosiasi,homogenitas, kesesuaian.

C. MANFAAT PENULISAN
a. Bagi penulis
Penulis menjadi lebih tahu wawasan tentang uji beda > dari 2 proporsi.
Selain itu penulisan tugas makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah biostatistika.

b. Bagi masyarakat
Agar masyarakat khususnya untuk mahasiswa keperawatan mengetahui
dan dapat memahami terkait uji beda > dari 2 proporsi.

5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Uji beda > dari 2 proporsi


1. Pengertian uji beda
Uji beda juga disebut dengan uji-t atau bisa disebut juga dengan analisis
komparatif. Sesuai dengan namanya uji beda, maka uji ini dipergunakan
untuk mencari perbedaan baik antara dua sampel data maupun antara
beberapa sampel data. Dalam kasus tertentu, juga bisa mencari perbedaan
antara suatu sampel dengan nilai tertentu. Analisis komparatif atau uji
perbedaan ini juga sering disebut uji signifikansi.
Uji t atau uji beda ini digunakan untuk menguji signifikansi dalam suatu
kelompok sampel (satu rerata) atau dua kelompok sampel (dua rerata). Uji
t satu kelompok menggunakan one sample t test sedangkan uji t dua
kelompok sampel menggunakan uji independent dan paired sample test.

2. proporsi
a. Pengertian proporsi
Proporsi merupakan suatu pecahan, rasio, atau persentase yang
menunjukkan suatu bagian populasi atau sample yang mempunyai sifat
luas. Proporsi merupakan perbandingan antara terjadinya suatu peristiwa
dengan semua kemungkiana peritiwa yang bisa terjadi. Besaran proporsi
dalam sampel banyak dipakai dalam penelitian untuk mengestimasi
proporsi dalam populasi. Bentuk proporsi sering dinyatakan dalam bentuk
persen yaitu dengan mengalihkan pecahan dengan 100%. Proporsi juga
tidak mempunyai satuan atau dimensi karena satuan dari pembilang dan
penyebutnya sama sehingga saling meniadakan. Proporsi mempunyai nilai
antara 0 dan 1.
Rumus

6
b. Uji banding proporsi
Uji banding proporsi dikenal juga dengan nama uji chi square/kai kuadrat.
Uji banding proporsi dilakukan untuk menganalisis hubungan antara 2
variabel yang memiliki skala kategorik (nominal dan ordinal). Sebagai
contoh sebuah peneliti ingin melihat hubungan antara status merokok yang
terbagi menjadi merokok dan tidak merokok dihubungankan dengan
kejadian penyakit jantung koroner yang terbagi menjadi kategori sakit dan
tidak sakit. Kedua variabel tersebut (status merokok dan penyakit jantung
koroner) sama-sama memiliki kategori variabel berdistribusi ordinal. Jika
keduanya dihubungkan maka akan terbentuk sebuah tabel kontingensi
(tabel silang).
Dalam peneraapan praktis, sering dijumpai berbagai persoalan mencakup
dua variabel. Secara spesifik, uji chi kuadrat dapat digunakan untuk
menentukan :
1. Ada tidaknya asosiasi antara dua variabel (independency test)
2. Apakah suatu kelompok homogen (homogenitas antara sub
kelompok = homogenity test)
3. Seberapa jauh suatu pengamatan sesuai dengan parameter yang
dispesifikan.

3.Uji beda > 2 proporsi


Uji beda dua proporsi merupakan uji hipotesis untuk membuktikan apakahada
perbedaan rata-rata atau proporsi dari dua kelompok data yang diambil daridua
populasi (Rachmat, 2012, p. 148). Kalau ada dua sampel atau dua populasiyang
berbeda proporsi dari suatu peristiwa maka dapat dilakukan uji untuk melihat
apakah perbedaan antara dua proporsi tersebut signifikan atau bukan( perbedaan
hanya secara kebetulan ).Pada uji beda dua proporsi ini akan digunakan apabila
asumsi Chi-Squareterpenuhi (tidak boleh ada nilai expected <1 dan nilai expected
<5 lebih dari20%), apabila nilai tersebut terlalu kecil maka akan mengakibatkan
nilai chi square Semakin besar peluang menolak Ho,selain itu pada uji beda

7
proporsi tidak banyak menggunakan asumsi lainnya. Uji beda dua proporsi ini
juga dapat digunakan pada sampel yang tidak terdistribusi normal atau berjumlah
kecil (<30).
Rumus uji beda dua proporsi dengan menggunakan uji Chi Square denganrumus,
apakah pengujian akan menerima Ho atau menolak Ho, dengan kriteria pengujian
akan menerima Ho jika nilai x2 dihitung lebih kecil dari nilai kritis dan
sebaliknya. Adapun rumus yang digunakan dalam uji beda dua proporsi yaitu :

B. Uji Chi Square


1. Pengertian uji chi square
Uji chi-square adalah salah satu uji statistic non parametik yang cukup
sering digunakan dalam penelitian. Uji chi-square ini bias diterapkan
untuk pengujian kenormalan data, pengujian data yang berlevel nominal
atau untuk menguji perbedaan dua atau lebih proporsi sampel. Uji chi-
square diterapkan pada kasus dimana akan diuji apakah frekuensi yang
akan di amati (data observasi) bebeda secara nyata ataukah tidak dengan
frekuensi yang diharapkan (expected value). Chi-square Test atau Uji Chi-

8
square adalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan
perbedaan frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau
frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu. Uji ini dapatdilakukan pada
data diskrit atau frekuensi.
Pengertian chi square atau chi kuadrat lainnya adalah sebuah uji
hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi observasi dengan
frekuensi harapan yang didasarkan oleh hipotesis tertentu pada setiap
kasus atau data (diktat 2009). Chi kuadrat adalah pengujian hipotesis
tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar–benar terjadi
(Haryono,1994). Chi kuadrat biasanya di dalam frekuensi observasi
berlambangkan dengan frekuensi harapan yang didasarkan atas hipotesis
dilambangkan . Ekspresi matematis tentang distribusi chi kuadrat hanya
tergantung pada suatu parameter, yaitu derajat kebebasan (d.f.).
Chi kuadrat mempunyai masing–masing nilai derajat kebebasan, yaitu
distribusi (kuadrat standard normal) merupakan distribusi chi kuadrat
dengan d.f. = 1, dan nilai variabel tidak bernilai negative. Kegunaan dari
chi square untuk menguji seberapa baik kesesuaian diantara frekuensi yang
teramati dengan frekuensi harapan yang didasarkan pada sebaran yang
akan dihipotesiskan, atau juga menguji perbedaan antara dua kelompok
pada data dua kategorik untuk dapat menguji signifikansi asosiasi dua
kelompok pada data dua katagorik tersebut (Sri,1990).
Syarat agar uji Chi-Square dapat digunakan adalah jumlah sel yang
nilai espektasinya kurang dari 5 tidak ebih dari 20 % dari sel yang
ada.Namun apabila hal ini terjadi SPSS akan memberikan peringatan dan
anda harus menggunakan uji chi-square dengan koreksi.Jika hal ini terjadi
pada tebel 2 baris dan 2 kolom,sebaiknya anda menggunakan uji eksak dan
Fisher yang di tampilkan pada bagian bawah table uji statistik.

2. Prinsip dasar uji chi square


 Membandingkan frekuensi yang terjadi observasi dengan
frekuensi harapan.

9
 Pembuktian dengan uji chi square menggunakan formula :
pearson chi suare.

3. Karakteristik chi square


 Nilai chi square selalu positif.
 Terdapat beberapa keluarga distribusi chi square yaitu
distribusi chi square dengan Dk = 1, 2, 3 dst
 Bentuk distribusi chi square adalah menjulur positif.

Rumus chi square :

4. Kegunaan uji Chi Square


Adapun kegunaan dari uji Chi-Square, adalah :
1. Ada tidaknya asosiasi antara 2 variabel (Independent test)
2. Apakah suatu kelompok homogen atau tidak (Homogenity test)
3. Uji kenormalan data dengan melihat distribusi data (Goodness of fit
test).

5. Uji kenormalan data dengan Chi Square


Salah satu bentuk probabilitas yang penting peranannya dalam statistic
inferensia adalah distribusi normal. Maka setelah suatu kelompok data
diolah dengan statistic deskriptif atau telah diketahui nilai rata-rata,
variaans dan sebagainya, sebelun data tersebut diolah dengan statistik
inferensia data tersebut seharusnya diuji apaka data tersebut
berdistribusi normal atau tidak.

10
Hal ini penting mengingat pengolahan statistik terbagi atas
sstatistik parametik dan statistik non parametik. Pengolahan data
menggunakan statistik parametik memiliki syarat diantaranya bahwa
data harus berdistribusi normal, artinya data yang tidak berdistribusi
normal tidak dapat diolah menggunakan statistik parametik tetapi
hanya dapat diolah menggunakan distribuasi non parametik.
Uji kenormalan data dapat dilakukan dengan menggunakan kertas
peluang normal, uji lilliefors, uji chi-square dan lainnya.

6. keterbatasan uji chi square


 Uji chi square hanya membuktikan bahwa ada hubungan (p-
value).
 Tidak menggambarkan kekuatan hubungan.
 Untuk menggambarkan hubungan digunakan ukuran OR (odds
ratio) dan RR ( relative risk).
7. Tujuan : untuk menguji perbedaan proporsi antara 2 atau lebih
kelompok. Uji chi square berguna untuk menguji hubungan atau
pengaruh dua variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan
antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya (C =
coefisien of contingency).

8. Indikasi :
 Membandingkan proporsi dua kelompok.
 Menganalisis hubungan dua variabel kategorikal atau analisis
faktor risiko.

9. Misal :

11
 Membandingkan proporsi anemia pada remaja putri dikota dan
di desa.
 Membuktikan apakah merokok merupakan faktor risiko
penyakit jantung koroner.

C. Aplikasi Uji Chi Square Pada Uji Asosisasi, Homogenitas,Kesesuaian


 Uji asosisasi
Uji asosiasi atau korelasi pada dasarnya adalah sebuah cara dalam
pengolahan data statistik yang digunakan utuk menganalisis apakah
sebuah variabel mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel
lainnya. Kemudian jika ada hubungan, bagaimana keeratan hubungan
tersebut serta seberapa jauh variabel tersebut mempengaruhi variabelnya.

 Uji homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dati beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan
kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teloiti
memiliki karakteristik yang sama sebagai contoh jika kita ingin meneliti
sebuah permasalahan misalnya mengukur pemahaman mahasiswa untuk
sub materi dalam matakuliah tertentu di kampus, yang dimaksudkan
homogen bisa berarti bahwa kelompok data yang kita jadikan sample pada
penelitian memiliki karakteristik yang sama misalnya berasal dari tingkat
kelas yang sama.

 Uji kesesuaian
Uji kesesuaian adalah pengujian untuk mengetahui apakah dua atau lebih
populasi adalah sama atau homogeny (abdul hakim, 2002). Menurut
richard lungan (2006) uji kesesuaian adalah suatu uji yang akan

12
menentukan apakah secara teoritis suatu populasi mempunyai sebaran
tertentu atau tidak.
Uji kesesuaian bertujuan untuk mengetahui tentang sebaran populasi.
Suatu contoh acak dipilih dari populasi yang bersangkutan, kemudian
informasi contoh tersebut digunakan untuk menguji kebenaran sebaran
populasi tersebut.

13
BAB III

A. KESIMPULAN

Uji beda dipergunakan untuk mencari perbedaan baik antara dua


sampel data maupun antara beberapa sampel data. Uji beda dua
proporsi merupakan uji hipotesis untuk membuktikan apakah ada
perbedaan rata-rata atau proporsi dari dua kelompok data yang diambil
dari dua populasi. Jika ada lebih dari 2 proporsi yang akan dilihat
perbedaannya maka tidak bisa lagi dilakukan uji Z untuk 2 proporsi,
karena akan dilakukan berulang kali uji sehingga hal ini dapat
mengakibatkan derajat kepercayaan jadi rendah.

Uji chi-square adalah salah satu uji statistic non parametik yang cukup
sering digunakan dalam penelitian. Uji chi-square ini bias diterapkan
untuk pengujian kenormalan data, pengujian data yang berlevel
nominal atau untuk menguji perbedaan dua atau lebih proporsi sampel.
Uji chi-square diterapkan pada kasus dimana akan diuji apakah
frekuensi yang akan di amati (data observasi) bebeda secara nyata
ataukah tidak dengan frekuensi yang diharapkan (expected value).

B. SARAN

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah lebih memperhatikan dan


mempelajari lebih banyak lagi tentang uji beda > 2 proporsi yang
meliputi uji chi square dan aplikasi pada uji asosiasi,homogenitas dan
ke sesuaian .

DAFTAR PUSTAKA

14
https://www.academia.edu/44213177/
UJI_STATISTIK_YANG_DIGUNAKAN_UNTUK_UJI_BEDA_DU
A_PROPORSI

https://id.scribd.com/document/498373056/UJI-BEDA-DAN-
CONTOHNYA

https://id.scribd.com/document/540273443/Uji-Banding-Proporsi-
Kelompok-11

http://nisyara.blogspot.com/2012/09/makalah-uji-chisquare.html?m=1

https://id.scribd.com/document/326298964/Uji-Chi-Square

Cahyono, T. (2018) Statistika Terapan & Indikator Kesehatan.


Yogyakarta:DEEPUBLISH.

Rachmat, M. (2012) Buku Ajar Biostatistika Aplikasi Pada Penelitian


Kesehatan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Sabri, L. and Hastono, S. P. (2014) Statistik Kesehatan.Jakarta: PT


Raja Grafindo persada.

Purwoto, A. (2007) Panduan Laboratorium Statistik


Inferensial .Jakarta: Grasindo

15

Anda mungkin juga menyukai