Anda di halaman 1dari 18

KEGAWATDARUTAN TRAUMA KEPALA

Sandra Andini
DEFINISI
Cedera kepala adalah trauma yang mengenai kulit kepala,tengkorak dan otak
yang disebabkan oleh trauma tumpul atau tembus (Brunner & Sudarth, 2002).

Cedera kepala adalah klasifikasi luas yang mencakup cedera pada kulit kepala,
tengkorak, atau otak. Cedera otak traumatis/Traumatic brain injury (TBI) adalah
bentuk cedera kepala yang paling serius (Smeltzer & Bare’s. 2017).

Cedera kepala adalah klasifikasi luas yang mencakup cedera pada kulit kepala,
tengkorak, atau otak (Honan, 2019)
PATOFISIOLOGI
Penelitian Cedera primer adalah kerusakan awal pada otak pada saat peristiwa
menunjukkan traumatis. Cedera ini dapat berupa kontusio, laserasi dan robekan
bahwa tidak pembuluh darah akibat benturan, percepatan/ perlambatan atau
semua penetrasi benda asing
kerusakan otak
terjadi pada
saat terjadi
benturan. Cedera sekunder berkembang selama berjam-jam dan berhari-hari
Kerusakan setelah cedera awal dan diakibatkan oleh pengiriman nutrisi dan oksigen
yang tidak memadai ke sel-sel otak. Hal ini dapat terjadi karena
otak terjadi perdarahan intrakranial, edema serebral, peningkatan tekanan intra
dalam dua kranial (TIK), kerusakan otak hipoksia dan infeksi serta penyebab sistemik
bentuk: seperti hipotensi dan gas darah, gangguan kimia dan metabolisme.
PATHOPHYSIOLOGY OF TRAUMATIC BRAIN INJURY

Tekanan pada
Tengkorak yang kaku
Pembengkakan atau pembuluh darah di
tidak memungkinkan
Otak mengalami cedera perdarahan otak dalam otak
ruang untuk perluasan
traumatis meningkatkan volume menyebabkan aliran
isi sehingga tekanan
intrakranial darah ke otak
intrakranial meningkat
melambat

Tekanan intrakranial
Aliran darah otak terus meningkat. Otak Terjadi hipoksia dan
berhenti bisa mengalami iskemia serebral
herniasi
KLASIFIKASI MENURUT JENIS CEDERA

Cedera kepala terbuka

Dapat menyebabkan fraktur pada tulang tengkorak dan


jaringan otak

Cedera kepala tertutup

Dapat disamakan dengan keluhan geger otak ringan dan


oedem serebral yang luas
KLASIFIKASI BERDASARKAN BERAT RINGANNYA
Cedera Kepala ringan
 GCS 14-15 (sadar penuh, atentif, orientatif)
 Kehilangan kesadaran /amnesia tetapi kurang 30 mnt
 Tak ada fraktur tengkorak
 Tak ada contusio serebral (hematom)

Cedera kepala sedang


 GCS  9-113 (konfusi, letargi, atau stupor)
 Kehilangan kesadaran lebih dari 30 mnt / kurang dari 24 jam (konkusi)
 Dapat mengalami fraktur tengkorak
 Amnesia pasca trauma
 Muntah
• Kejang

Cedera kepala berat


 GCS 3-8 (koma)
 Kehilangan kasadaran lebih dari 24 jam (penurunan kesadaran progresif)
 Diikuti contusio serebri, laserasi, hematoma intracranial
 Tanda neurologist fokal
 Cedera kepala penetrasi atau teraba fraktur kranium
ETIOLOGI

Cedera kepala dapat disebabkan oleh dua hal antara lain :


Benda Tumpul, dapat menyebabkan cedera seluruh
Benda Tajam. Trauma benda tajam dapat
kerusakan terjadi ketika energi/ kekuatan diteruskan
menyebabkan cedera setempat.
kepada otak.

Kerusakan jaringan otak karena benda tumpul tergantung pada :


Fraktur infeksi/ Delarasi dan
Lokasi Kekuatan Rotasi
kompresi deselarasi
TANDA & GEJALA CEDERA KEPALA RINGAN

• sakit kepala ringan


• mual
• pusing ringan
• penglihatan kabur ringan
TANDA & GEJALA CEDERA KEPALA
SEDANG-BERAT
Tidak sadar – di mana gegar otak - hilangnya
seseorang telah pingsan fungsi mental secara tampak bingung, tetapi
dan tidak responsif, tiba-tiba terjadi setelah belum tentu tidak Kejang
bahkan untuk waktu pukulan atau cedera sadarkan diri
yang singkat lain di kepala;

masalah dengan indera:


darah atau cairan
seperti gangguan episode muntah
kesulitan berbicara bening yang keluar dari
pendengaran atau berulang
telinga atau hidung
penglihatan ganda

tiba-tiba bengkak atau


kehilangan ingatan memar di sekitar kedua kesulitan berjalan atau
(amnesia) mata atau di belakang koordinasi
telinga
PENGKAJIAN

Keadaan umum dan


Airway + control
tingkat kesadaran Breathing Circulation Disability
cervical
(AVPU)
• Alert (sadar) • Cek tanda trauma • Takipnea kusmaul • Cek perfusi perifer • GCS dan kekuatan
• Verbal (berespon bagian atas tubuh breathing untuk • Cek TTV otot
dengan rangsang mencegah PTIK • Reflek cahaya
verbal) • Laterasi pupil
• Pain (berespon
dengan rangsang
nyeri)
• Unresponsive
TANDA PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL

• Nyeri kepala
Trias cushing • Muntah proyektil
• Papil edema

Penurunan kesadaran

Gelisah

Pernapasan meningkat/ menurun


PRINSIP INTERVENSI
• Fokus utama dalam
penanganan cedera kepala
adalah mencegah cedera
kepala sekunder
• O2 yang adekuat dan
mempertahankan TD untuk
perfusi di otak merupakan
Langkah penting dalam
pencegahan cedera kepala
sekunder
PRINSIP INTERVENSI

• Kekurangan oksigen metabolism anaerob edema


Managemen oksigen otak  peningkatan TIK

Manajemen cairan • Diuretik osmotic diberikan intravena 0,5-1cc/kgbb

Manajemen • Hindari batuk, mengedan, dan penyedotan lender


pencegahan valsava pernapaan secara berlebihan. Berikan pencahar, cegah
manuver kejang, cegah suhu tubuh meningkat
INDIKASI UNTUK RUJUKAN BEDAH SARAF

CT menunjukkan lesi intrakranial (segera setelah kejadian).


Koma yang menetap setelah resusitasi awal.
Kebingungan >4 jam.
Penurunan tingkat kesadaran.
Tanda neurologis fokal yang progresif.
Kejang tanpa pemulihan penuh.
Depresi fraktur tengkorak.
Luka tembus yang pasti atau dicurigai.
Kebocoran CSF atau tanda lain fraktur tengkorak basal
RACOON EYE
DIAGNOSIS, LUARAN & INTERVENSI
KEPERAWATAN
Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan cedera kepala
Luaran: perfusi serebral meningkat
Intervensi: manajemen peningkatan tekanan intrakranial
Penurunan kapasitas adaptif intracranial berhubungan dengan edema serebral
Luaran: kapasitas adaftif intracranial meningkat
Intervensi: manajemen peningkatan tekanan intrakranial
Bersihan jalan napas berhubungan dengan disfungsi neuromuskuler
Luaran: bersihan jalan napas meningkat
Intervensi: manajemen jalan napas
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernapasan, gangguan neurologis
Luaran: pola napas membaik
Intervensi: manajemen jalan napas
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
Luaran: tingkat nyeri menurun
Intervensi: manajemen nyeri
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai