Pengertian Tr4
Pengertian Tr4
Pada umumnya, sistem start dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Direct dan
Indirect, Direct yaitu starting dilakukan dengan perlakukan langsung terhadap
ruang bakar / piston dengan menyuplay tekanan udara keruang bakar sehingga
piston akan bergerak. Sedangkan untuk Indirect yaitu starting engine yang
dilakukan dengan perlakuan terhadap crankshaft nya atau flywheelnya yaitu
dengan memutar flywheel menggunakan motor.
Sistem starting yang digunakan pada main engine di kapal sering
menggunakan media udara bertekanan yang disuplai kedalam silinder karena
kebanyakan mesin yang digunakan berukuran besar. Peng-injeksian udara
bertekanan ini dilakukan dengan urutan yang sesuai untuk arah putaran yang
disyaratkan. Suplai udara bertekanan di simpan dalam tabung udara (bottles)
yang siap digunakan setiap saat. Sistem starting umumnya dilengkapi dengan
katup pembalik (interlocks valve) untuk mencegah start jika segala sesuatunya
tidak dalam kondisi kerja. Udara bertekanan di produksi oleh kompresor dan
disimpan pada tabung (air receiver). Udara bertekanan lalu di suplai oleh pipa
menuju automatic valve dan kemudian ke katup udara start silinder. Pembukaan
katup start akan memberikan udara bertekanan ke dalam silinder. Pembukaan
katup silinder dan automatic valve dikontrol oleh pilot air system. Pilot air ini diberi
dari pipa besar dan menerus ke katup pengontrol yang dioperasikan dengan
lengan udara start pada engine.
Jika lengan ini dioperasikan, suplai pilot air mampu membuka automatic
valve. Pilot air untuk arah operasi yang sesuai juga disuplai ke distributor udara.
Alat ini umumnya digerakkan dengan camshaft dan memberi pilot air ke silinder
kontrol dari katup start. Pilot air lalu disuplai dalam urutan yang sesuai dengan
operasi engine. Katup udara start dipertahankan tertutup oleh pegas jika tidak
digunakan dan dibuka oleh pilot air yang langsung memberi udara bertekanan ke
dalam silinder. Sebuah interlock didalam automatic valve yang menghentikan
pembukaan katup jika turning gear engine menempel. Katup ini mencegah udara
balik yang telah dikompresikan oleh engine kedalam sistem.
Kapasitas total udara start dalam tabung harus dapat diisi dari tekanan atmosfir
sampai tekanan kerja 30 bar dalam waktu 1 jam.
Tabung udara disediakan dua dengan ukuran yang sama dan dapat digunakan
secara independen.
Kapasitas total tabung harus memperhatikan paling tidak dapat digunakan start
12x baik maju atau mundur untuk engine yang reversibel dan tidak kurang dari 6x
start untuk engine non-reversibel. Jumlah start berdasar pada engine saat dingin
dan kondisi siap start.
Jika sistem udara start digunakan untuk starting auxilary engine, mensuplai
peralatan pneumatic, peralatan manoeuvering, atau tyfon semuanya disuplai dari
tabung udara maka harus dipertimbangkan dalam perhitungan kapasitas tabung
udara.
b) Starting dengan Listrik
Jika Main engine distart dengan listrik maka harus tersedia dua bateray yang
independen. Rangkaian bateray ini direncanakan tidak dapat dihubungkan pararel
antara satu dengan yang lainnya karena masing - masing Baterey harus mampu
untuk starting main engine dalam kondisi dingin. Total kapasitas bateray harus
cukup untuk operasi selama 30 menit tanpa pengisian.
Jika dua atau lebih auxiliary engine di start dengan listrik paling tidak tersedia
dua bateray yang independen. Kapasitas bateray harus cukup paling tidak 3x
operasi start-up untuk setiap engine. Jika hanya satu auxiliary engine distart
dengan listrik, satu bateray cukup.
Baterai start hanya boleh digunakan untuk starting (pemanas mula jika perlu)
dan untuk memonitor peralatan yang ada pada engine.
2.Separator berfungsi untuk memisahkan kandungan air yang turut serta dalam
udara/udara lembab (air humidity) kompresi yang diakibatkan oleh pengembunan sebelum
masuk ke tabung botol angin. Sehingga separator disediakan steam trap guna menampung
air tersebut untuk selanjutnya dibuang ke bilga.
3.Main air receiver berfungsi sebagai penampung udara yang dikompresi dari kompressor
dengan tekanan 30 bar sehingga selain dilengkapi indikator tekanan (pressure indicator),
main air receiver juga dilengkapi dengan safety valve yang berfungsi secara otomatis
melepaskan udara yang tekanannya melebihi tekanan yang telah ditetapkan.
4.Reducing valve berfungsi untuk mereduksi takanan keluaran dari main air receiver
sebesar 30 bar guna keperluan pengujian katup bahan bakar.
5.Reducing station berfungsi untuk mengurangi tekanan dari 30 bar menjadi 7 bar guna
keperluan untuk pembersihan turbocharger.
Prinsip kerja sistem starter udara tekan kapal adalah motor listrik yang memperoleh
daya dari generator dipergunakan untuk membangkitkan kompresor guna menghasilkan
udara bertekanan. Selanjutnya udara yang dikompresikan tersebut ditampung dalam
tabung bertekanan yang dibatasi pada tekanan kerja 30 bar.
Sebelum menuju ke main air receiver, udara tersebut terlebih dahulu melewati separator
guna memisahkan air yang turut dalam udara yang disebabkan proses pengembunan
sehingga hanya udara kering saja yang masuk ke tabung.
Konsumsi udara dari main air receiver digunakan sebagai pengontrol udara, udara safety,
pembersihan turbocharge, untuk pengetesan katup bahan bakar, untuk proses sealing air
untuk exhaust valve yang dilakukan dengan memberikan tekanan udara kedalam ruang
bakar melalui katup buang (exhaust valve) dibuka secara hidrolis dan ditutup dengan
pneumatis spring dengan cara memberikan tekanan pada katup spindle untuk memutar.
Hal-hal pokok yang dilakukan oleh system pelumasan untuk tujuan tersebut diatas
ialah :
2.System Pelumasan
Pada umumnya ada tiga cara system pelumasan.
Pressure System
Pada sistem ini pelumasan dijalankan dengan tekanan dari pompa minyak.
Minyak pelumas dipompakan dan di sirculasikan kebagain-bagian mesin yang
memerlukan pelumasan. Pressure System ini banyak dipakai pada motor-motor
bakar dan peralatan-peralatan lainnya yang berukuran sedang dan besar (pompa-
pompa, compressor, motor-motor diesel dan lain-lain)
Setelah itu minyak kembali lagi ke oil pan dan dipompakan lagi, begitulah
seterusnya sirkulasi minyak pada pelumasan tersebut.
Pada gambar terlihat bahwa minyak yang di sirkulasikan oleh pompa sebelum
dialirkan ke bagian-bagian mesin yang memerlukan pelumasan lebih dahulu
melewati oil filter untuk dibersihkan dan melewati oil cooler untuk didinginkan.
Hal ini dilakukan untuk :
3.Lubricating Oil
Kwalitas Lubricating Oil (mutu minyak pelumas)
Lubricating oil (minyak pelumas) untuk bermacam-macam keperluan dibuat
dipabrik-pabrik lubricating oil dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh
suatu lembaga yang khusus menangani hal tersebut.
Persyaratan-persyaratan tersebut antrara lain :
Minyak pelumas harus dibuat dari bahan dasar minyak bumi (oil of
petroleum base)
Tidak mengandung asam (acids) uap air (moisture) dan bahan-bahan
lainnya yang dapat merusakan bagian-bagian mesin yang dilumasi
Harus punya angka-angka kekentalan, titik cair, titik didih, titik bakar dan
berat jenis yang telah ditentukan (di standarkan)
Selain persyaratan tersebut di atas, hal-hal di bawah ini menentukan juga kwalitas
(mutu) minyak pelumas :
Minyak pelumas harus punya daya alir dan daya lekat yang baik
Harus punya daya tahan kekentalan yang baik pada maximum operating
temperatur + 2350F.
Untuk mengetahui cukup atau tidaknya minyak yang dipakai system tersebut
dilengkapi dengan gelas-gelas penduga (indicator) dan tangkai pengukur
(dipstick) dimana pada gelas penduga dan tangkai pengukur tersebut dibubuhkan
bacaan yang menunjukkan : penuh/cukup (full) dan kurang/tambah (add).
Viscosity (kekentalan)
Kekentalan minyak sangat penting dalam operasi Lubricating System. Ketidak
tepatan kekentalan minyak yang dipakai dapat merusakkan bagian-bagian mesin
yang dilumasi. Terlebih-lebih pada motor bakar kekentalan tersebut harus betul-
betul diperhatikan.
Panas yang tinggi pada motor akan merusakkan sifat minyak, mengencerkan
minyak dan melemahkan oil film, sehingga fungsi pelumasan menjadi buruk.
Kekentalan minyak dapat diukur atau di test di laboratorium dengan
mempergunakan tester yang dikenal dengan nama “SAYBOLT UNIVERSAL
VISCOSITY”. Dari hasil tes tersebut kita mendapatkan angka kekentalan
umpamanya SAE – 30 ini berarti kekentalan minyaknya 30, angka-angka di
bawah 30 (SAE 10 – SAE 20) minyaknya akan lebih encer dan sebaliknya bila
angka-angka tersebut lebih besar (SAE 40 – 50) minyaknya akan lebih kental.
Dalam buku petunjuk (service manual) dari pabrik-pabrik yang membuat peralatan
telah ditentukan minyak dengan kekentalan berapa yang harus dipakai pada
peralatannya.
Jika pada suatu waktu kedapatan ada gejala kenaikan yang terus menerus lekas-
lekas hal tersebut dicari penyebabnya atau laporkan segera kebagian yangbiasa
menanganinya (atasan saudara/ke bagian maintenance).
Sistem bahan bakar adalah sistem yang digunakan untuk mensuplaibahan bakar
yang diperlukan motor induk. Sistem bahan bakar ini dirancang untuk dua type
bahan bakar, yaitu : MDO ( marine diesel oil ) dan HFO ( heavy fuel oil ).
c. Engine Acessories
Jika ada, maka harus dipasang Built-on overflow pump pada supply pumps dan
diatur untuk tekanan 5 bar dan terdapat juga katup external by-pass yang diatur
pada tekanan 4 bar. Perpipaan antara tangki dan supply pumps harus mempunyai
jalur minimum 50% lebih besar dari pipa antara pupply pump dan circulating
pump. Pada engine terdapat quick-closing valve pada inlet “X”. Pemasangan
katup ini sangat dianjurkan oleh MAN-B&W untuk memberhentikan kerja engine
( Stop the engine immediately ), khususnya pada saat quay dan sea trial. Tujuan
utama dari adanya drain “AF” adalah untuk mengumpulkan bahan bakar murni
dari umbrella sealing system, yaitu dari kebocoran bahan bakar dari pipa
bertekanan tinggi. Cairan pada drain ini dialirkan ke tangki dan dapat dipompakan
kembali menuju HFO service tank atau ke settling tank.
d. Definisi Peralatan
Pada sistem bahan bakar dari mesin MAN B&W ada beberapa peralatan yang
mendukung system tersebut antara lain:
1) System Transfer, Filtering dan purifikasi
Sistem ini bertugas memindahkan bahan bakar dari storage tank ke settling tank,
serta membersihkan bahan bakar dari kotoran yang berasal dari storage tank.
Heavy fuel oil harus dibersihkan terlebih dahulu dengan melewatkanya melalui
centrifuge sebelum masuk ke daily tank. Pada centrifuge nantinya kotoran-kotoran
yang terdapat pada HFO yang terdiri atas partikel dan air akan dipisahkan dari
HFO.
vii. Centrifuges
Centrifuges berfungsi memisahkan bahan bakar dengan air dan bahan bakar
yang bersih dialirkan ke service tank sedangkan kotoran dan air disalurkan ke
sludge tank. Centrifuges pada prinsipnya dilengkapi dengan 2 set dengan type
yang sama dimana 1 set digunakan untuk service dan yang kedua sebagai stand-
by.
i. Service Tank
Adalah tanki yang berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke engine selama
operasi dan mempunyai kapasitas 8 -12 jam. Pada tangki ini dilengkapi dengan
hetar tank. Pemanasan ini bertujuan agar viskositas HFO tetap terjaga.
Melalui cara kerja yang berlangsung secara terus menerus, maka sistem ini
dinamakan pendinginan tertutup. Di sini, media berupa air tawar untuk
pendinginan akan disirkulasikan secara terus menerus.
Adapun, kedua sistem tersebut banyak digunakan oleh kapal dengan mesin diesel
untuk menjaga kekuatan mesin supaya tetap awet, sanggup mencapai tenaga
yang optimal, meminimalisir terjadinya kerusakan pada mesin dan
mempertahankan temperatur untuk tetap bekerja dalam kondisi normal.
5) Expansion tank
Total dari volume ekspansi harus memenuhi 10 % dari total air pada sitem di
jacket cooling. Sesuai dengan petunjuk bahwa volume tanki exspansi untuk
keluaran dari main engine berdayan antara2700 kW dan 15000 kW adalah
1.00m3.
2. Central cooler
Cooler boleh menggunakan jenis shell and tube atau plate dan terbuat dari bahan
yang tahan korosif.
Panas yang hilang........................................... 2200 kW
Debit aliran pendingin...................................... 105 m3/h
Temperatur keluar cooler ................................ 360C
Tekanan hilang pada sisi central cooling max. 0,2 bar Tekanan yang hilang boleh
besar, tergantung pada desain aktual cooler Panas yang hilang dan debit sea
water didasarkan pada output MCR pada kondisi tropis dan temperatur udara
ruang 450C. Pengoperasian pada beban berlebih pada kondisi tropis akan
meningkatkan temperatur sistem pendingin dan juga mempengaruhi perfomance
engine.