A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran
Negara RI Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3671);
2. Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3821);
3. Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika (lembaran Negara
RI Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5062);
4. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3637);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan; (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 138,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3781);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5044);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
439/Menkes/Per/VI/2009 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1575/Per/Menkes/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Kesehatan;
1
2. Gambaran Umum
Sesuai dengan Visi Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan yaitu Ketersediaan,
keterjangkauan dan pemerataan pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan menuju
masyarakat yang mandiri dalam hidup sehat, maka pengembangan sumber daya manusia
(SDM) kesehatan mempunyai peranan yang sangat penting untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan yang bermutu.
Untuk pelaksanaan peraturan pemerintah tersebut perlu adanya komitmen dan tindakan
untuk merealisasikan pelaksanaannya, sehingga semua stake holder perlu memiliki
persepsi dan pemahaman yang sama dalam mengimplementasikan peraturan pemerintah
tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi kepada seluruh stake holder yang ada
sehingga dapat memahami akan tugas dan kewajibannya.
2. Batasan Kegiatan
Kegiatan dibatasi pada penerapan Pekerjaan Kefarmasian pada sarana kesehatan
2
2. Tujuan Kegiatan
Stake holder terkait dapat menerapkan PP No. 51/2009 di sarana kesehatan
H. Jadwal Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan kegiatan : Juni tahun 2012
b. Matrik Pelaksanaan Kegiatan