Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

“KECOA, SOSIT, DAN KUTU BUKU”

Disusun Oleh :

ERLANGGA SAPUTRA

G016211001

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

SIDRAP

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala Rahmat dan Kasih-Nya karena penyertaannyalah sehingga saya

bisa menyelesaikan tugas makalah tentang hama : kecoa, sosit "psocids”,

dan kutu buku.

Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa,

khususnya jurusan Teknologi Produksi Tanaman Pangan. Tidak lupa juga

saya berterima kasih kepada dosen pengampu Ibu Nana Rezkiana,

S.P.,M.Si selaku dosen mata kuliah “Pengelolaan Hama dan Penyakit

Tanaman Pangan” yang telah memberikan kami tugas dan tanggung

jawab sehingga kami boleh mendapatkan ilmu.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu saya harap kritik dan sarannya, saya

ucapkan terima kasih.

Sidrap, 03 Mei 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................i

KATA PENGANTAER ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Kecoa ............................................................................................ 3

2.2 sosit psocids ............................................................................... 17

2.3 Kutu Buku (Ordo Thysanura) ........................................................ 24

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 28

3.1 Kesimpulan .................................................................................. 28

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jenis-Jenis Kecoa ............................................................................ 5

Gambar 2. Morfologi Kecoa ............................................................................... 6

Gambar 3. Siklus Hidup Kecoa ......................................................................... 10

Gambar 4. Siklus Hidup Spesies Kecoa ........................................................... 14

Gambar 5. Bagian-Bagian Pada Serangga ....................................................... 17

Gambar 6. Antena Serangga ............................................................................ 18

Gambar 7. Thorax Pada Serangga ................................................................... 19

Gambar 8. Abdomen Pada Serangga ............................................................... 19

Gambar 9. Kaki Serangga ................................................................................ 20

Gambar 10. Sayap Serangga ........................................................................... 21

Gambar 11. Laba-laba ...................................................................................... 22

Gambar 12. Ordo thysanura ............................................................................. 23

Gambar 13. Siklus Hidup Silver Fish ................................................................. 24

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Serangga merupakan hewan yang jumlahnya paling banyak

diantara hewan yang lainnya dan hewan yang paling beragam

jenisnya. Serangga sudah hidup di bumi kira-kira 350 juta tahun yang

lalu. Serangga termasuk ke dalam filum Arthopoda, yaitu hewan yang

memiliki kaki beruas-ruas. Tubuh serangga dapat dibedakan menjadi

tiga bagian yaitu, kepala, dada, dan perut.

Serangga memiliki kelas atau biasa disebut dengan kelas

insekta serangga. Insekta berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata in

yang artinya dalam dan sect artinya potongan, kalau diterjemahkan

memiliki arti potongan tubuh atau segmentasi. Arthropoda memiliki

tubuh yang dibagi menjadi bersegmen-segmen, yang masing-masing

segmen terdapat tungkai bersendi. Pada seluruh tubuh dan anggota

badan ditutupi oleh kutikula yang mengeras pada bagian

exoskeleton,tapi tetap fleksibel tidak menghalangi pergerakannya

(Smith, 1973). Sedangkan secara anatomi, tubuh Insekta terbagi

menjadi tiga bagian, yaitu kepala, toraks, dan abdomen

(Suheriyanto,2008).

Serangga memakan berbagai macam makanan sesuai dengan

jenis serangga itu sendiri. Ada jenis serangga pemakan tumbuhan

atau herbivora seperti belalang, ulat dan kumbang. Adapula serangga

4
yang memakan serangga lain atau karnivora seperti lalat, belalang

sembah dan kepik serta serangga saprofagus yaitu serangga yang

memakan sisa tumbuhan dan hewan yang mati atau membusuk

seperti kecoak dan larva lalat.

Salah satu kelas yang tedapat di kelas insekta serangga yaitu

serangga seperti kecoa, psocids dan kutu buku memiliki yang memiliki

banyak spesies. Serangga-serangga ini memiliki siklus hidup dan

perilaku yang unik. Tetapi meskipun serangga ini sangat unik tetapi

dapat juga membahayakan dan merugikan manusia sehingga kita

harus melakukan tindakan pengendalian terhadap serangga-serangga

tersebut

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kecoa

2.1.1 Distribusi dan Klasifikasi

a. Kecoa Oriental

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Dictyoptera

Family : Blattidae

Genus : Blatta

Spesies : Blatta Orientalis

b. Kecowa Amerika

Kingdom : Anamalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Blattaodea

Family : Blattidae

Genus : Periplaneta

Spesies : Periplaneta Americana

c. Kecoa Australia

Kingdom : Anamalia

Phylum : Arthropoda

6
Class : Serangga

Order : Blattodea

Family : Blattidae

Genus : Periplaneta

Spesies : Periplaneta Australasiae

d. Kecoa Brownbanded/Supella Longipalpa

Kingdom : Anamalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Dictyoptera

Family : Blattellidae

Genus : Supella

Spesies : Supella Longipalpa

e. Kecoa Jerman

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Dietyoptera

Family : Blattellidae

Genus : Blattella

Spesies : Blettella Germanica

7
Gambar 2.1 Jenis-Jenis Kecoa

2.1.2 Identifikasi

a. Morfologi

Kecoa adalah serangga dengan bentuk oval, pipih dorso

ventral. Kepala tersembunyi dibawah pronotum. Pronotum dan

sayap licin, nampaknya keras, tidak berambut dan berduri.

Warnanya biasanya bervariasi dari coklat muda sampai hitam.

Spesies panjangnya bervariasi dari 2-3 mm lebih dari 80 mm.

Kecoa adalah salah satu insekta termasuk Orthopthera

(bersayap dua) dengan sayap yang di depan menutupi sayap

yang dibelakang dan melipat seperti kipas. Sebagian besar

spesies jarang terbang tapi mereka berjalan sangat cepat.

Blattaria dibedakan dari serangga lain dengan karakter

morfologi terkait ukuran sayap dan venasi, bagian mulut

menggigit/mengunyah, dan cerci menonjol. Berbeda dari

8
serangga orthopteroid lain dengan mempunyai femur

belakang tidak membesar, cerci biasanya delapan atau lebih

segmen, tubuh datar dorsoventrally dan umumnya oval, dan

kepala sebagian besar tersembunyi oleh pronotum relatif

besar.

Gambar 2.2 Morfologi Kecoa

Mulut nimfa kecoa dan kecoa dewasa ditandai dengan

rahang kuat gigi mandibular untuk menggigit dan mengunyah.

Maksilla dan palps labial berkembang baik, dengan

masingmasing lima dan tiga segmen. Antena panjang dan

seperti cambuk, berasal langsung di bawah tengah mata

majemuk, dan terdiri dari berbagai segmen kecil. Susunan tiga

ocelli dekat soket antenna adalah: kecoa berkembang dengan

baik pada spesies bersayap (macropterous) tapi belum

sempurna atau kurangnya dalam spesies dengan sayap

berkurang (brachypterous) atau sayap kecoa tidak ada

(apterous).

9
Dewasa umumnya memiliki dua pasang sayap yang terlipat

seperti kipas saat istirahat. Sayap depan, disebut Tegmina

(tegmen tunggal), biasanya mengeras dan tembus, dengan

urat dide nisikan dengan baik. Sayap belakang yang

bermembran dan lebih besar.

Morfologi dari beberapa jenis kecoa, sebagai berikut:

- Kecoa Oriental : Ukuran tubuhnya 22-27 mm, warna coklat

tua dan hitam, sayap betina tidak menutup

abdomen/pendek.

- Kecoa Amerika: Ukuran tubuhnya antara 30-40 mm,

warnanya merah atau kuning kecoklatan. Punya 2 sayap

yang depan mirip kulit, lentur dengan venasi yang jelas,

sayap belakang seperti selaput menutupi abdomen. Antero

lateral sayap atas nampak jelas.

- Kecoa Afrika (Supella longipalpa): Kecoa ini memiliki

panjang tubuh 10-14 mm. Habitat kecoa ini bearda di

tempat-tempat yang lembab, kotor dan gelap di sekitar

permukiman.

b. Antena (Antenna)

Kecoa memiliki sepasang antenna yang berukuran panjang.

Fingsi antenna ini sebagai alat penangkap getaran suara,

penunjuuk arah, indera pembau, dan sebagai pembersih

tubuhnya.

10
c. Dada (Thoraks)

Pada bagian dada kecoa terdapat tiga pasang kaki dan

sepasang sayap yang menyebabkan kecoa dapat terbang dan

berlari dengan cepat. Terdapat struktur seperti lempengan

besar yang berfungsi menutupi dasar kepala dan sayap di

bagian belakang kepala yang disebut protonum. Terdapat tiga

buah segmen yang menyusun thorax pada, yaitu: prothoraks,

mesothorax, dan metathorax, tertutup oleh lembaran

eksoskeleton, di sebelah dorsal yang disebut tergum, dan

yang lain di sebelah ventral disebut sternum. Tergum dan

sternum dari setiap segmen terpisah. Pada tergum dari

metethorax terdapat satu pasang sayap posterior. Sayap

anterior berupa lembaran tebal tidak tembus cahaya,

sedangkan posterior berupa lembaran tipis dan transparan

(Hadi, dkk, 2009).

d. Kepala (Caput)

Kecoa memiliki caput yang dilengkapi dengan antena dan

mata, lalu caput menyempit dan membentuk leher yang

pendek dan sempit. Caput kecoa terdiri atas tiga bagian, yaitu:

epicarnium, terletak di sebelah belakang, terdiri atas daerah di

antara kedua mata: cypeus, bagian yang meluas vertikal ke

arah ventral: ganae, bagian-bagian pada kedua sisi lateral.

Pada kedua sisi caput terdapat mata majemuk yang berwarna

11
hitam, dan dibawah mata terdapat cekungan tempat

menempelnya antena panjang.

Caput pada kecoa terletak agak tersembunyi dilengkapi

dengan sepasang antena panjang yang bertipe filiform yang

bersegmen-segmen dan memiliki tipe mulut pengunyah atau

memakan makanan (Hadi, dkk, 2009). Caput kecoa

melengkung ke bagian ventro caudal di bawah sehingga mulut

menonjol di antara dasar kaki pertama. Kecoa memiliki

sepasang mata majemuk yang dapat membedakan gelap dan

terang. Sepasang mata antena pada kecoa berfungsi sebagai

alat indera yang dapat mendeteksi bau-bauan dan vibrasi di

udara. Dalam keadaan istirahat kepalanya ditundukkan ke

bawah protonum yang terbentuk seperti

perisai (Rahayu, 2007).

e. Abdomen

Abdomen kecoa terdiri dari sepuluh segmen, masing-masing

diperkuat dengan eksoskeleton yang disebut tergum pada

bagian dorsal dan disebut sternum pada bagian ventral,

keduanya tipis dan fleksibel. Pada kecoa jantan segmen ke

sepuluh dilengkapi dengan sepasang stylus yang pendek,

sedangkan pada kecoa betina sternum dari segmen ketujuh

jauh lebih jelas dari kecoa jantan. Kecoa mempunyai badan

pipih dorsovental, panjang badannya sekitar 2,5-4 cm, warna

12
tubuhnya cokelat atau hitam mengkilat dan mempunyai 2

pasang sayap yaitu sayap muka yang keras yang disebut

tergmina dan sayap belakang yang di sebut membranous,

pada jantan dan betina sayapnya menutupi abdomen. Pada

ujung abdomen kecoa terdapat sepasang Cerci yang berperan

sebagai alat indera. Cerci berhubungan langsung dengan kaki

melalui ganglia saraf abdomen (otot sekunder) yang penting

dalam adaptasi pertahanan ( Hadi, dkk, 2009).

f. Sayap

Kecoa ini memilik 2 pasang sayap dengan jumlah sayap

kecoa 4 buah. Sayap kecoa ini berfungsi sebagai alat yang

digunakan untuk terbang.

g. Kaki

Kecoa ini memiliki 3 pasang kaki dengan jumlah kaki kecoa

ada 6 buah yang ditumbuhi duri-duri, yang berfungsi agar

kecoa dapat berjalan, dan juga selain fungsi tadi kaki depan

kecoa juga untuk membersihkan badan.

2.1.3 Siklus Hidup dan Perilaku

Gambar 2.3 Siklus Hidup Kecoa

13
a. Kecoa Oriental

Siklus Hidup: Kecoak oriental beradaptasi dengan baik

dengan iklim yang lebih dingin, lebih suka tinggal di daerah

dengan suhu antara 68 dan 84 derajat Fahrenheit. Namun,

mereka tidak dapat menghasilkan wadah telur pada suhu di

bawah 59 derajat Fahrenheit. Kecoa Oriental betina bertelur

sekitar 16 telur sekaligus dan akan menghasilkan sekitar

delapan oothecae selama hidupnya – yaitu sekitar 128

keturunan – dengan masa inkubasi rata-rata 60 hari. Kecoak

oriental menjalani tujuh hingga 10 instar, proses

perkembangan yang memakan waktu sekitar 589 hari. Betina

memiliki umur dewasa sekitar 180 hari, sedangkan jantan

memiliki umur dewasa sekitar 160 hari.

Perilaku: Kecoa rumah (Periplaneta americana) biasanya

hidup dekat dengan kehidupan manusia. Kecoa rumah

(Periplaneta americana) cenderung hidup di daerah tropis

namun jika di daerah dingin, kebanyakan kecoa rumah

(Periplaneta americana) hidup di bagian rumah atau gedung

yang hangat, lembab dan terdapat banyak makanan. Kecoa

(Periplaneta americana) biasanya hidup berkelompok. Mereka

termasuk hewan nokturnal, yaitu hewan yang aktif pada

malam hari dan suka bersembunyi di balik retakan dinding

atau lemari, di dekat saluran air, di kamar mandi, di dalam

14
alat-alat elektronik, dan kandang hewan, serta banyak lagi

yang lainnya. Kecoa rumah juga menyukai tempat-tempat

yang gelap. Kecoa rumah (Periplaneta americana) memakan

banyak jenis makanan termasuk segala makanan yang

biasanya dikonsumsi oleh manusia. Namun, mereka lebih

suka makanan yang mengandung gula, kecoa rumah

(Periplaneta americana) suka memakan susu, keju, daging,

selai kacang, kelapa bakar dan coklat yang manis. Jenis

makanan yang paling disukai oleh kecoa rumah (Periplaneta

americana) yaitu selai kacang dan kelapa bakar (Lestari,

2017).

b. Kecoa Amerika

Siklus Hidup: Kecoa Amerika adalah kecoa pengganggu

rumah terbesar. Kecoak Amerika betina bertelur sekitar 16

telur sekaligus dan akan menghasilkan sekitar enam hingga

14 oothecae selama hidupnya, dengan masa inkubasi rata-

rata 44 hari. Itu hingga 224 keturunan. Kecoak Amerika

melewati 10 hingga 13 instar sebelum mencapai kedewasaan;

proses ini memakan waktu rata-rata 600 hari. Jantan dewasa

dapat hidup hingga 362 hari, sedangkan betina dewasa dapat

hidup lebih dari 700 hari.

15
Perilaku: Berikut adalah beberapa fakta perilaku kecoa jerman

yang membantu kita agar dapat mengeliminasi hama ini

secara efiesien:

- Kecoa jerman cenderung berada dalam jarak sekitar 3

meter dari sarang mereka. Penggunaan yellow sticky trap

dapat membantu Anda menemukan sarangnya.

- Kecoa jerman aktif pada malam hari dan suka area yang

gelap. Pada saat mencari tanda-tanda adanya kecoa,

matikan lampu dan gunakan senter untuk mencari. Ketika

menemukan beberapa kecoa dewasa, nyalakan lampu dan

perhatikan kemana mereka menyebar. Kecoa akan berlari

ke arah sarang mereka dan membantu

Anda menemukannya.

- Kecoa jerman memiliki tingkat reproduksi paling tinggi

dibandingkan jenis kecoa lainnya. Mereka hanya perlu 45

hari untuk menjadi dewasa dan terus berkembang biak,

sehingga populasi mereka berkembang sangat cepat. Jadi,

sampai Anda benar-benar mengeliminasi populasi kecoa,

lakukan monitoring rutin (jangan kontrol setiap 3 bulan).

Lakukan monitoring program dengan cara melihat berapa

banyak populasi yang tersisa.

- Perkembangan populasi kecoa jerman biasanya lebih

bergantung pada jumlah sarang yang tersedia,

16
dibandingkan dengan ketersediaan makanan dan air.

Kurangi jumlah area potensi sarang kecoa, dengan cara

menutup celah dan retakan, menutup rapat kardus dan tas

atau box besar. Area yang tidak dapat ditutup seperti di

belakang furnitur atau perabotan memerlukan penggunaan

produk insektisida. Untuk area dapur atau tempat

pengolahan makanan sangat cocok menggunakan Advion

Cockroach 0,6 RB.

- Kecoa jerman lebih suka memakan umpan yang memiliki

tekstur lembut dan lembab. Advion Cockroach 0,6 RB dari

Syngenta Professional Pest Management memiliki

karakteristik ini sehingga kecoa sangat menyukainya, dan

palatibilitas Advion Cockroach 0,6 RB

bertahan hingga 3 bulan

c. Kecoa Australia

Siklus Hidup: Kecoa betina menghasilkan hingga 12 ootheka

kantung telur yang mana setiap kantung telur memuat 24

telur. Nimfa memerlukan waktu 200 hari untuk tumbuh

menjadi dewasa. Kecoa dewasa hidup selama 120-180 hari.

Perilaku: Hidup terutama di luar ruangan, kecoa Australia

ditemukan di iklim tropis dengan lingkungan lembab.

Meskipun mereka biasanya tinggal di luar rumah, mereka

dapat menyerang rumah saat cuaca berubah tidak

17
bersahabat, mencari makanan dan mungkin tempat

berlindung. Mereka kecil dan cepat, berlarian dari satu tempat

ke tempat lain dan terbang bila perlu. Mereka lebih menyukai

sumber makanan alami seperti tanaman dan bahan organik

yang membusuk. Namun jika di dalam ruangan, mereka akan

berpesta makanan manusia - roti, nasi, sereal, dan apa pun

yang ditinggalkan.

d. Kecoa Brownbanded

Siklus Hidup: Kecoa bergaris coklat membawa sekitar 16

telur per ootheca. Kecoa betina akan menyimpan ootheca

bersamanya selama sekitar satu atau dua hari dan kemudian

menempelkan kotak telur ke perabot, dinding, karton atau

permukaan kasar lainnya. Telur mulai menetas dalam waktu

sekitar 50 hari.

Perilaku: Populasi kecoa ini cenderung ditemukan di daerah

non-pangan rumah, seperti kamar tidur, ruang tamu, dan

lemari. Kecoak brownbanded jantan sesekali terbang dan

tertarik pada lampu. Anggota spesies ini mencari suaka tinggi

dalam kamar daripada kecoa Jerman. Ootheca kecil, hanya 5

mm, dengan rata-rata 18 embrio dan waktu inkubasi 35-80

hari. Betina menyimpan oothecaenya di perabot, lemari, atau

di belakang bingkai foto, dan di tempat tidur. Mengangkut S.

longipalpa dengan perabot untuk lokal baru adalah umum.

18
e. Kecoa Jerman

Siklus Hidup: Kecoa ini memiliki tingkat reproduksi tertinggi.

Kecoa Jerman betina bertelur sekitar 20 hingga 40 telur,

dengan tingkat inkubasi rata-rata 28 hari, dan akan

menghasilkan sekitar empat atau lima oothecae dalam masa

hidupnya. Itu sekitar 200 keturunan. Kecoa Jerman melewati

enam atau tujuh instar sebelum mencapai kedewasaan.

Periode pengembangan ini memakan waktu rata-rata 103 hari.

Umur dewasa rata-rata mereka untuk pria dan wanita

biasanya kurang dari 200 hari.

Perilaku: Kecoa ini terutama mendiami dapur dan pantries,

dengan fokus sekunder di kamar mandi, kamar tidur, dan

ruang hidup lainnya dalam struktur sangat penuh. Meskipun

spesies ini aktif malam (nocturnal), seperti kebanyakan kecoa

lainnya, beberapa individu dapat dilihat bergerak di dinding

dan di lemari selama siang hari di mana infestasi berat. Sayap

otot mereka vestigial, membuat tidak bisa terbang kecuali

untuk jangka pendek, meluncur, gerakan ke bawah. B.

germanica tidak mudah bergerak di antara bangunan;

ditemukan dalam wadah pengumpulan sampah dan bangunan

luar dekat sangat penuh struktur.

19
Gambar 2.4 Siklus Hidup Spesies Kecoa

2.1.4 Kisaran Inang

Tempat-tempat yang lembab, hangat, dan gelap. Tempat-

tempat tersebut dapat berupa celah-celah disekitar tempat

pembuangan di dapur, tempat pembuangan sampah, gudang,

lemari makanan, toilet, dan septic tank.

2.1.5 Musuh Alami

Ada banyak musuh alami bagi kecoa, seperti laba-laba,

kalajengking, katak dan beberapa jenis burung, itupun karena

mereka menjadikan kecoa menjadi santapannya. Selain itu juga

ada tokek, tikus, kadal, iguana, serta cicak.

2.1.6 Pengendalian

• Sanitasi Lingkungan dan hygiene

Makanan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat di

lemari berkasa atau kulkas. Semua daerah harus tetap bersih

sehingga tidak ada potongan makanan atau bahan organik.

20
Sampah basah harus aman tertutup dan sering dikosongkan,

sebaiknya setiap hari. Ruang bawah tanah dan daerah di bawah

bangunan harus tetap kering dan bebas dari makanan diakses dan

air.

• Pengurangan Akses masuk rumah

Bahan makanan, laundry, pakaian kotor, rak telur dan

furnitur harus diperiksa sebelum dibawa ke sebuah bangunan.

Dalam beberapa kasus, aksesibilitas untuk bangunan dapat

dikurangi dengan menutup kesenjangan di lantai dan kusen pintu.

Bukaan untuk mengalirkan air dan pipa saluran pembuangan, air

minum dan kabel listrik juga harus ditutup.

• Pengendalian Kimia

Kecoa sulit dikendalikan dengan insektisida karena

beberapa alasan, salah satunya adalah resisten terhadap senyawa

yang umum digunakan. Selain itu, banyak insektisida yang resisten

dan oleh karena itu dihindari. Kontrol kimia hanya memberikan

bantuan sementara dan, sedapat mungkin, harus disertai dengan

perbaikan sanitasi lingkungan dan rumah. Insektisida diterapkan

untuk tempat beristirahat dan bersembunyi sebagai semprotan

residu dan debu insektisida. Aplikasi ini efektif untuk periode mulai

dari beberapa hari ke bulan, tergantung pada insektisida dan

substrat di mana ia disimpan. Insektisida juga dapat

dikombinasikan dengan atraktan sebagai umpan beracun.

21
2.2 Sosit

2.2.1 Distribusi dan Klasifikasi

Nama serangga ini berasal dari bahasa Yunani (Psoco =

rubbed or gnawed dan ptera = sayap, bersayap. Anggota ordo

Psocoptera adalah serangga-serangga yang kecil, bertubuh

lunak, panjangnya kurang dari 6 mm. Ada yang mempunyai

sayap yang berukuran panjang dan pendek, ada juga yang tidak

memiliki sayap. Antena yang panjang, tarsi terdiri dari dua atau

tiga ruas, tidak dapat sersi. Psicoptera dibagi menjadi tiga

subordo yaitu triogiomorpha, troctomorpha, dan

psocomorpha (Eupsocida).

2.2.2 Identifikasi

a. Morfologi

Psocid (ordo Psocoptera), salah satu dari kelompok sekitar

5.000 spesies serangga bertubuh lunak, biasanya panjangnya

kurang dari 5 mm (0,2 inci). Antena rampingnya setidaknya

sepanjang tubuhnya, dan venasi sayapnya sederhana, tanpa

urat melintang. Mulut diadaptasi untuk mengunyah, dengan

rahang atas biasanya memanjang dan seperti pahat. Psocid

memakan jamur (termasuk jamur), sereal, serbuk sari,

dan sampah organic.

22
Gambar 2.5 Bagian-Bagian Pada Serangga

b. Antena:

Seperti benang, biasanya lebih panjang dari setengah

panjang tubuhnya. Memiliki fungsi mendeteksi sentuhan dan

getaran, pergerakan udara dan suhu, mengenali bau dan rasa

serta menjadi alat pendengar

Gambar 2.6 Antena Serangga

b. Kepala

Kepala serangga memiliki fungsi sebagai alat untuk

mengumpulkan makanan, menerima rangsangan dan

23
memproses informasi di otak karena kepala merupakan

bagian anterior dari tubuh Insekta yang memiliki sepasang

mata, sepasang sungut dan mulut.

Mata:Kecil hingga besar, menonjol dan terpisah dengan baik.

Mulut: Untuk mengunyah atau mengunyah; ditahan ke bawah

saat istirahat.

c. Thorax

Gambar 2.7 Thorax Pada Serangga

d. Abdomen

Gambar 2.8 Abdomen pada serangga

24
e. Kaki

Tungkai: Enam kaki, pendek dan kekar.

Gambar 2.9 Kaki Serangga

G. Sayap:

• Dua pasang (khusus pria) jika ada.

• Keduanya berpasangan membranosa dan bening,

• Sayap depan biasanya lebih lebar dan lebih panjang dari

sayap belakang.

• Venasi sayap depan sederhana, beberapa vena silang

membentuk sel berbentuk tidak konsisten, dengan vena

'berbentuk S'.

• Sayap biasanya melampaui perut tetapi beberapa spesies

memiliki sayap yang lebih pendek.

• Saat istirahat, sayap memegang seperti tenda di atas tubuh;

belakang tersembunyi.

25
Gambar 2.10 sayap pada serangga

2.2.3 Siklus Hidup dan Perilaku

Sebagian besar psocid bersifat soliter, tetapi kumpulan larva

(misalnya, Sigmatoneura, Psococerastis, dan

Metylophorus dari Psocidae) atau psocid pembentuk koloni

(termasuk subsosialitas Archipsocus ) juga dikenal. Beberapa

psocid menenun sarang sutra dengan berbagai bentuk dan

ukuran, dan dari satu hingga banyak individu dapat

hidup di bawahnya.

2.2.4 Kisaran Inang

Psocids, spesies ini terutama hidup di atas dan di bawah

kulit pohon, serta di dalam tumpukan daun, rumput, dan batang

kayu yang lembab.

26
2.2.5 Musuh Alami

Gambar 2.11 Laba laba

2.2.6 Pengendalian

Metode pencegahan yang efektif membantu mengurangi

atau bahkan menghilangkan kondisi yang kondusif. Kondisi

kondusif adalah elemen lingkungan fasilitas yang menarik hama,

dan untuk psocid, ini termasuk masalah kelembaban dan

sanitasi yang tinggi.

Psocid tumbuh subur di lingkungan yang lembab, karena

salah satu sumber makanan pilihan mereka adalah spora jamur.

Fasilitas yang berlokasi di iklim dengan cuaca lembab rutin atau

sesekali harus memeriksa psocids selama rentang waktu lembab.

Persediaan pengepakan yang disimpan di tempat yang

berventilasi buruk dan lembab sangat rentan terhadap aktivitas

psocid. Untuk membantu mengurangi kelembapan yang tinggi,

fasilitas harus mempertimbangkan untuk menambahkan kontrol

lingkungan dan mencegah kelembapan jika memungkinkan.

Rekomendasi klasik untuk memperbaiki tingkat kelembapan yang

27
lebih tinggi meliputi pemanas portabel, kipas angin, penurun

kelembapan, dan cara lain untuk memindahkan udara dan

meningkatkan pengeringan kelembapan atau kelembapan. Cegah

kelembapan lebih lanjut dengan menghindari palet kayu, yang

cenderung menahan kelembapan.

Psocid terutama memakan bahan organik seperti jamur,

jamur, dan ganggang, tetapi juga sakan memakan bahan

berbasis pati seperti biji-bijian dan lem. Debu adalah tempat

berlindung lain yang diketahui untuk psocids, karena jamur dan

sumber makanan lain dapat muncul bersama ini. Aktivitas psocid

di belakang rak penyimpanan dapat terjadi, karena pergerakan

udara terbatas, memungkinkan kelembapan, debu, dan jamur

yang lebih tinggi menumpuk. Fasilitas harus menyimpan produk

untuk menghindari penumpukan debu, menempatkan persediaan

atau produk yang paling rentan di atas permukaan lantai pada rak

di mana sirkulasi udara akan menjadi yang terbaik. Memeriksa tas

dan kemasan secara teratur yang berisi produk bertepung juga

dapat membantu mencegah aktivitas psocid.

2.3 Kutu Buku (Ordo Thysanura)

Thysanura adalah nama sekarang using dari ordo darinkelas

insect. Nama saat ini yaitu zygentoma yang meliputi gegat atau

fishmoths, dan firebrats.

28
2.3.1 Distribusi dan Klasifikasi

Gegat (silver fish) adalah spesies kosmopolitan , ditemukan

di Afrika , Amerika ,Australia , Eurasia, dan sebagian Pasifik .

Mereka menghuni daerah lembab, membutuhkan kelembaban

relatif antara 75% dan 95%. Di daerah perkotaan , mereka dapat

ditemukan di loteng, ruang bawah tanah, bak mandi, wastafel,

dapur, buku-buku tua, ruang kelas, dan kamar mandi.

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Zygentoma

Family : Lepismatidae

Genus : Lepisma

Spesies : Lepisma Saccharina

2.3.2 Identifikasi

Gambar 2.11 ordo thysanura

Kutu buku sejati adalah serangga kecil (di bawah 1 mm)

bertubuh lunak tak bersayap.

29
Ciri-ciri mempunyai ekor yang berbul. Tubuh pipih, panjang,

tertutup sisik dan tidak bersayap, antenna terdiri atas 11 ruas,

ujung abdomen (perut) belakang mempunyai 3

ekor yang ramping. mengidentifikasi yaitu hampir seluruh

tubuhnya tertutupi oleh sisik dan tidak memiliki sayap. Pada

bagian ujung posterior abdomen terdapat tiga ekor yang

ramping dan memiliki type mulut pengunyah (Lilies, 1991).

Pada bagian mulutnya terdapat mandibulat dan masing-

masing madibel mempunyai dua tempat artikulasi dengan

kapsula kepala, memiliki mata majameuk yang kecil dan

sangat lebar terpisah. Tarsi mempunyai tiga sampai lima ruas,

abdomennya terdiri dari sebelas ruas (Borror, 1996).

2.3.3 Siklus Hidup dan Perilaku

Insekta ini berukuran kecil (panjang hanya mencapai 30

mm), terestrial, tidak bersayap, antena panjang, kaki dengan tarsus

yang beruas 2 atau 3. Alat tambahan yang panjang ada 3 buah

pada abdomen. dalam hal bentuknya, alat tambahan yang ditengah

serupa dengan cerci lateral. Contoh : kutubuku (silver fish

= Lepisma saccharina), yang memakan zat pati dari buku atau

pakaian. Thermobia domestica, kutu api, terdapat dalam celah-

celah dinding cerobong atau tungku dapur, tobong, dan

sebagainya. Ciri-ciri mempunyai ekor yang berbul. Tubuh pipih,

panjang, tertutup sisik dan tidak bersayap, antenna terdiri atas 11

30
ruas, ujung abdomen (perut) belakang mempunyai 3 ekor yang

ramping. Habitat dibarang-barang bekas, didedaunan yang mulai

membusuk, buku pakaian, kertas, di bawah kayu dan batu serta di

lingkungan yang gelap dan lembab.

Gegat betina dewasa akan bertelur di celah-celah dan

retakan. Dalam sekali bertelur, gegat betina dapat menghasilkan

hingga 50 butir telur.Gegat betina biasanya bertelur kurang dari 100

telur selama masa hidupnya. Gegat dapat hidup selama dua hingga

delapan tahun.Dalam kondisi ideal, telur menetas dalam dua

minggu tetapi bisa memakan waktu hingga dua bulan untuk

menetas. Bentuk dari nimfa muda terlihat sangat mirip dengan fase

dewasanya, hanya berbeda dari ukurannya yang lebih kecil.

Diperlukan waktu beberapa tahun sebelum nimfa tumbuh dewasa

dan matang secara seksual. Gegat yang telah matang secara

seksual harus segera kawin setiap selesai fase ganti kulit agar

dapat menghasilkan telur yang fertil. Jumlah populasi dari gegat

tidak bertambah dengan cepat dikarenakan betina menghasilkan

telur dalam jumlah yang sedikit dan tingkat perkembangannya yang

lambat.

31
Gambar 2.12 Siklus Hidup silver fish = lepisma saccharina

2.3.4 Kisaran Inang

Dibarang-barang bekas, didedaunan yang mulai membusuk,

buku pakaian, kertas, di bawah kayu dan batu serta di lingkungan

yang gelap dan lembab di sudut dapur, gudang, lemari dan rak

buku perpustakaan.

2.3.5 Musuh Alami

Untuk mengusir atau memusnahkan silver fish ini

menggunakan minyak cedar bersama dengan minyak esensial

seperti lavendel, kayu putih, dan minyak pohon teh ini bisa

digunakan untuk mengusir gegat karena silver fish ini tidak

menyukai bau minyak. Atau bisa juga menggunakan Boraks

(asam borat). Boraks (asam borat adalah bubuk yang dapat

digunakan sebagai insektisida terhadap gegat. Ini bekerja dengan

mengeringkan dan membunuh gegat ketika mereka bersentuhan

dengannya. Untuk menggunakan asam borat, campurkan dengan

tepung dan gula bagian yang sama untuk membentuk pasta.

32
Oleskan pasta ke area di mana gegat ada dan tunggu sampai

bersentuhan dengannya.

2.3.6 Pengendalian

• Menghindari adanya tumpukan kertas bekas, kotak ataupun

kardus, buku-buku bekas, dan pakaian bekas yang berpotensi

menjadi tempat persembunyian serangga ini.

• Penggunaan insektisida dengan efek residual dapat dilakukan

untuk membantu mengendalikan hama ini.

• Penggunaan alat penghilang kelembababan juga disarankan untuk

ruang yang lembab.

• Gunakan wadah penyimpanan dengan tutup yang rapat untuk

menyimpan bahan-bahan dapur seperti tepung, bumbu masakan,

dan beras.

33
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kecoa adalah serangga dengan bentuk oval, pipih dorso ventral.

Kepala tersembunyi dibawah pronotum. Kecoa adalah salah satu insekta

termasuk Orthopthera (bersayap dua) dengan sayap yang di depan

menutupi sayap yang dibelakang dan melipat seperti kipas.

Psocid (ordo Psocoptera), salah satu dari kelompok sekitar 5.000

spesies serangga bertubuh lunak, biasanya panjangnya kurang dari 5 mm

(0,2 inci). Psocid memakan jamur (termasuk jamur), sereal, serbuk sari,

dan sampah organik.

Thysanura adalah nama sekarang using dari ordo darinkelas

insect. Nama saat ini yaitu zygentoma yang meliputi gegat atau

fishmoths, dan firebrats. Gegat (silver fish) adalah spesies kosmopolitan ,

ditemukan di Afrika , Amerika , Australia , Eurasia, dan sebagian Pasifik .

34
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/profile/Hasanuddin-
Ishak/publication/336573281_PENGENDALIAN_VEKTOR/links/5da
666214585159bc3d00efd/PENGENDALIAN-VEKTOR.pdf

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1154/4/4%20BAB%20II.pdf

http://repository.um-surabaya.ac.id/2460/3/BAB_2.pdf

https://www.scribd.com/embeds/442189934/content?start_page=1&view_
mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

https://www.scribd.com/embeds/310554074/content?start_page=1&view_
mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

https://www.popmama.com/amp/big-kid/6-9-years-old/verina-intan-
l/proses-daur-hidup-kecoak-yang-perlu-diketahui-anak

https://id.scribd.com/doc/255016944/PEMBAHASAN-KECOA-docx

https://www.terminix.com/cockroaches/life-cycle/

https://pestech.com/online-guides/cockroaches/cockroach-life-cycle/

https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/verina-intan-l/proses-
daur-hidup-kecoak-yang-perlu-diketahui-anak

https://www.syngentappm.id/ms/news/kecoa/memahami-perilaku-kecoa-
jerman

https://www.familyhandyman.com/article/australian-cockroaches/

https://www.scribd.com/doc/247735486/Makalah-Entomologi-Kel-8

https://hpt.faperta.ugm.ac.id/wp-
content/uploads/sites/446/2017/09/Morfologi.pdf

https://firmanwibi.wordpress.com/2012/12/17/ordo-thysanura/

https://www.pinhome.id/blog/kecoa/#:~:text=Ada%20banyak%20musuh%
20alami%20bagi,kadal%2C%20iguana%2C%20serta%20cicak

https://www.food-safety.com/articles/6759-how-to-identify-prevent-and-
remove-psocids-from-food-processing-facilities

35

Anda mungkin juga menyukai