Anda di halaman 1dari 133

KEBUTUHAN INFORMASI PARA PEDAGANG BUAH

DAN SAYUR PASAR TRADISIONAL JOMBANG


TANGERANG SELATAN

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh:
DESTIA CHAIRUNNISA
NIM. 1111025100033

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1439H/2018M
ABSTRAK

Destia Chairunnisa (1111025100033). Kebutuhan Informasi Pedagang Buah dan


Sayur Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan. Skripsi ini di bawah
bimbingan Bapak Pungki Purnomo, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. 2018.

Setidaknya ada tiga tujuan dari penelitian ini. Yang pertama adalah untuk
menegetahui kebutuhan informasi para pedagang tentang pemasokan buah dan sayur,
yang kedua untuk mengetahui kebutuhan informasi para pedagang mengenai harga,
dan yang terakhir untuk mengetahui kebutuhan informasi mengenai pengembangan
usaha di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan. Jenis penelitian ini adalah
kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, dan kajian pustaka.
Sedangkan teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang yaitu tiga pedagang
buah dan tiga pedagang sayur. Hasil penelitian yang berkaitan dengan kebutuhan
informasi pemasokan buah bahwa para pedagang buah dan sayur membutuhkan:
informasi mengenai produk lokal dan import, tempat atau lokasi pemasokan buah
dan sayur, sumber informasi yang diperoleh serta kualitas buah dan sayur. Kebutuhan
informasi mengenai harga adalah kebutuhan informasi tentang harga jual, harga
pasaran, cara pembayaran yang mereka lakukan baik dengan cara cash dan kredit.
Sedangkan yang terakhir tentang kebutuhan informasi mengenai pengembangan
usaha para pedagang buah dan sayur membutukan informasi tentang modal usaha,
tempat strategis dan informasi mengatasi kendala pengembangan usaha persaingan
dan menciptakan produk baru.

Kata kunci : Kebutuhan Informasi, Informasi, Sumber Informasi


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh,


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah Swt. yang telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah
membawa cahaya bagi kehidupan, penerang kegelapan, dan penyegar kegersangan.
Semoga kita termasuk umat yang mendapatkan syafa’at di yaumil akhir nanti,
Aamiin. Pada dasarnya, skripsi merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
ditempuh oleh seluruh mahasiswa, khususnya di Fakultas Adab dan Humaniora
(FAH).
Terima kasih tak terkira penulis ucapkan Keluarga tercinta “you’re really
my happiness who can make my lifes 100% perfect”. Mamah Sutinah “you’re the
queen in my hearts, and in my lifes forever”, kehadiranmu sangat berarti sampai
kapanpun, Mah. Bapak H. Mardani (alm) ”you’re my guardian angel, my only true
love, and no one will ever replace you in my hearts”, cucuran keringat dan keelokan
cerita pengalamanmu telah memantik api semangatku untuk selalu menjadi pribadi
yang lebih baik. Nunung Mardiana dan Muhammad Ikhsan, Ade Rosdiana dan Budi
Cahyadi, Lusiana dan Budi Jaya, Faisal Rachman dan Zahra Cahyani, Siti Nurjanah ,
Muhammad Zakia Farhani (alm), "you're my big sister and brother rainbow in my
lifes" kalian selalu mewarnai hidup destia kaka dan abangku, serta keponakan ku
Chalisa Nailatul Firhah, Mahib Akhtar Al Tsaqib, Mikaila Azzura Ramadhani,
Mahya Adzra Almahira, Alika Naila Putri Jaya, Khaira Cahya Ghania, Maher Altaz
Alzaidan , “you’re my little rainbow in my lifes” kalaian juga selalu mewarnai hidup
anty. “so let’s give our best and make our parents be proud of us!”. Orang-orang
terpilih untuk menyertai kehidupan penulis, Alhamdulillah.
Penyelesaian penulisan skripsi merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana. Adapun, tahap penulisan skripsi merupakan sebuah
manifestasi dari keseluruhan proses perkuliahan yang penuh tantangan, perjuangan,
dan pengorbanan. Namun demikian, hal tersebut justru telah memacu penulis untuk
senantiasa memperbaiki diri dan terus mengobarkan semangat belajar guna mencapai
tujuan akhir yang membahagiakan. Selanjutnya, pada tahap penyelesaian skripsi ini,
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah rela memberikan kontribusi, baik
yang bersifat materiil maupun nonmateriil. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag.,
yang selalu membimbing dan menginspirasi seluruh mahasiswa Fakultas Adab
dan Humaniora (FAH).
2. Ketua Jurusan (Kajur) Ilmu Perpustakaan, Bapak Pungki Purnomo, MLIS.,
sekaligus dosen pembimbing penulis yang selalu setia membimbing,
memotivasi dan memfasilitasi seluruh mahasiswa Ilmu Perpustakaan (IPI) agar
dapat menyelesaikan tugas akhir tepat waktu dan yang selalu bersedia
meluangkan waktu di tengah kesibukan dan senantiasa sabar dalam
membimbing, memotivasi, dan mengarahkan penulis selama proses penulisan
skripsi. Terima kasih Pak Pungki, semoga Allah senantiasa menjaga Bapak dan
keluarga dalam naungan kasih sayang-Nya.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan
selalu setia membimbing, memotivasi dan memfasilitasi seluruh mahasiswa
Ilmu Perpustakaan (IPI) agar dapat menyelesaikan tugas akhir tepat waktu.
Barakallah Pak.
4. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum. dan Bapak Amir Fadhilah, M.Si., selaku
Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan nasehat, saran dan
dukungannya.
5. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum dan Bapak Amir Fadhila, M.Si., selaku penguji
sidang skripsi yang telah meberikan saran untuk perbaiki skripsi ini.
6. Seluruh jajaran dosen dan pengajar di Jursan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, terutama para dosen yang selama ini telah setia berbagi
ilmu dan pengalaman pada mahasiswa Ilmu Perpustakan (IPI) angkatan 2011.
Terima kasih atas segala amalan baik yang telah Bapak dan Ibu berikan kepada
penulis, semoga penulis selalu berpegang teguh pada kebaikan dan kelak dapat
mengamalkannya kembali.
7. Kepada seluruh pedagang buah dan pedagang sayur pasar tradisional Jombang
Tangerang Selatan, terima kasih untuk semua kontribusi, motivasi, kesantunan,
dan keramahtamahan pelayanan dari Bapak sekalian kepada penulis, sehingga
penulis dapat melaksanakan penelitian di pasar tradisional Jombang Tangerang
Selatan dengan baik dan selesai tepat waktu.
8. Keluarga Besar (alm) Bapak H. Ali dan (alm) Bapak Muhamad yang terus
memberikan dukungan kepada penulis.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan & sepengorbanan, kehadiran kalian selalu
berhasil lengkapi keterbatasanku, jaga kami selalu berjalan dalam ridho Mu ya
Allah. Teruntuk: Asma Izzata, S.IP., Maria Nurmalasari, S.IP., Denisya
Awaliyah, S.IP., Nurul Anggraini, S.IP., dan Pathur Rohmah, S.IP., semoga
silaturahmi, solidaritas, kekompakan, keceriaan, kepekaan, dan kegilaan kita
tak padam sampai di sini ya! “Always keep our brotherhood guys!”
10. Teman-teman IPI B: Ade, Adzani, Afda, Aini, Arif, Asma, Bintang, Denisya,
Destia, Eka, Eko, Karina, Maeta, Maliki, Mita, Nurul, Rohmah, Syarif, Uli,
Umi, Wahyu, Wildan dan Yogi yang telah memberikan banyak pengalaman,
pelajaran dan dukungan yang berharga untuk penulis.
11. Semua teman-teman IPI 2011, khususnya dari kelas A sampai dengan kelas C
atas dukungan tulusnya untuk penyelesain skripsi ini.
12. Segenap Keluarga Besar JIPERS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari generasi
awal hingga seterusnya.
13. Sahabat-sahabat sepergaulan, bermula dari kalian satu persatu hingga akhirnya
menjadi KITA! Kita yang penuh kasih, perhatian, kepedulian, kepekaan,
kenyamanan, dan kebebasan, semoga akan tetap seperti ini sampai tiba masa
akhir kita. Teruntuk: Putri Larasati, Desti Respati, Eti Mutiawati, Ibu Tuti,
Bapak Panca Hadi Susanto, Bapak Deden, dan Bapak Yoyon semoga Allah
menuntun kita selalu dalam kebenaran. Amin
14. Semua pihak yang telah terlibat atas terselesaikannya skripsi ini, semoga tulisan
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan sebagai amal jaariyah bagi penulis.
Amin.
Demikianlah, ungkapan rasa terima kasih penulis, semoga segala
kebaikan yang telah penulis terima dapat dibalas lebih oleh Allah Swt., dan semoga
kita semua selalu berada dalam naungan keridhoan, kasih sayang, serta kebaikan-
Nya. Amin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Juli 2018

Destia Chairunnisa
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5
D. Definisi Istilah ............................................................................. 6
E. Sistematika Penulisan ................................................................. 7

BAB II TINJAUAN LITERATUR


A. Kebutuhan Informasi .................................................................... 10
B. Informasi ...................................................................................... 15
C. Sumber Informasi ......................................................................... 16
D. Pengertian Rantai Pasok ............................................................... 19
E. Pengertian Harga .......................................................................... 21
F. Pengertian Pengembangan Usaha ................................................ 24
G. Penelitian Terdahulu .................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN


A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................29
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ....................................................30
C. Informan ........................................................................................30
D. Teknik Penentuan Informan ..........................................................31
E. Sumber Data ..................................................................................31
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................32
G. Teknik Analisis Data .....................................................................34
H. Jadwal Penelitian ...........................................................................35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Profil Pasar Jombang Tangerang Selatan ..................................... 37
1. Sejarah Singkat ....................................................................... 37

vi
2. Tujuan Pasar ........................................................................... 40
3. Penjual Pasar .......................................................................... 41
B. Profil Informan Penelitian .............................................................42
C. Hasil Penelitan.............................................................................. 44
1. Kebutuhan Informasi Para Pedagang Tentang
Pasokan Buah dan Sayur .........................................................46
a. Informasi Tentang Produk Lokal dan Import .....................46
b. Tempat Lokasi Pemasokan .................................................49
c. Sumber Informasi Yang Di Peroleh ...................................51
d. Kualitas Produk Buah dan Sayur ........................................53
2. Kebutuhan Informasi Para Pedagang Buah dan
Sayur Tentang Harga ...............................................................54
a. Menentukan Harga Jual ......................................................54
b. Cara Pembayaran ................................................................58
3. Kebutuhan Informasi Para Pedagang Buah dan
Sayur Tentang Pengembangan Usaha .....................................61
a. Modal Usaha .......................................................................61
b. Tempat Strategis .................................................................62
c. Mengatasi Kendala .............................................................63
D. Pembahasan .................................................................................. 66
1. Kebutuhan Informasi Para Pedagang Tentang
Pasokan Buah dan Sayur .........................................................67
2. Kebutuhan Informasi Para Pedagang Buah dan Sayur
Tentang Harga .........................................................................69
3. Kebutuhan Informasi Para Pedagang Buah dan
Sayur Tentang Pengembangan Usaha .....................................72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan................................................................................... 76
B. Saran ....................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78


LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Macam-macam Pedagang .....................................................................41


Tabel 4.2 Jenis Buah Lokal dan Import .................................................................47
Tabel 4.3 Jenis Sayur Lokal dan Import ................................................................47

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi Penelitian


Lampiran 2. Laporan Catatan Lapangan Penelitian
Lampiran 3. Surat Permohonan Dosen Pembimbing
Lampiran 4. Surat Tugas Menjadi Dosen Pembimbing
Lampiran 5. Surat Perubahan Judul
Lampiran 6. Gambar Hasil Penelitian

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang ini pertumbuhan informasi dan teknologi sangatlah

maju pesat. Dengan semakin berkembangnya teknologi, informasipun semakin

berkembang pesat. Agar informasi tersebut tidak hilang perlu adanya sistem yang

baik sehingga dapat ditemukan kembali dengan cepat sesuai yang diinginkan.

Tidak dapat disangkal bahwa ledakan informasi telah menciptakan tuntutan baru

dari pihak masyarakat luas.

Informasi dan teknologi tidak ada habis-habisnya untuk digali, ditimba dan

di kembangkan. Dengan adanya informasi kita dapat saling tukar menukar

informasi, menambah dan memperkaya wawasan dan pengalaman, dan saling

memperoleh nilai tambah untuk mengembangkan nilai kehidupan. Informasi

merupakan suatu bagian yang penting bagi masyarakat. Karena tanpa adanya

informasi tidak akan pernah ada keterkaitan.1

Informasi merupakan bagian esensial bagi perkembangan pribadi pada diri

individu suatu masyarakat. Kemajuan teknologi saat ini telah memberikan banyak

peluang sekaligus tantangan bagi kita semua terutama dalam memperoleh,

menyimpan dan mengorganisir serta menyebarluaskan informasi yang hadir dalam

berbagai bentuk format baik media cetak maupun elektronik dengan jumlah yang

sangat banyak dan tersebar dimana-mana. Pada era informasi ini orang yang

mengetahui bagaimana memperoleh dan menggunakannya sesuai dengan

kebutuhan akan menjadi orang yang sukses dalam kehidupannya.

1
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 132.

1
2

Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan antar

makhluk hidup di dalam komunitas. Selain itu, makhluk hidup juga akan menjalin

hubungan dengan lingkungannya manusia merupakan mahluk sosial dimana saling

membutuhkan satu sama lainya. Perdagangan merupakan sebuah konsep

perekonomian yang paling tua umurnya, dari zaman peradaban dahulu sampai saat

ini, perdagangan menjadi sentral perekonomian dunia. Perdagangan adalah

menawarkan produk yang kita punyai untuk membantu memenuhi kebutuhan

hidup, baik untuk yang memproduksi maupun untuk para konsumen. Salah satu

contoh perdagangan ialah pasar.

Pasar bukan hanya sebagai pusat pertemuan antara penjual dan pembeli,

pasar juga merupakan pusat informasi. Masyarakat pasar juga membutuhkan

informasi ibarat dua sisi mata uang yang saling berhubungan yang tidak dapat

dipisahkan. Hal ini dapat terwujud manakala penjual di pasar sudah siap melayani

pembeli dengan dagangan dan sumber informasi yang memadai. 2

Masyarakat pasar memiliki kebutuhan utama untuk memenuhi informasi

yang dibutuhkan sebagai penunjang berbagai aktivitas keseharian maupun tuntutan

yang lain. Kebutuhan akan informasi akan terus bertambah bagi seseorang setiap

kali ia selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu. Dan rasa ingin

tahu itu timbul ketika seseorang ingin menambah daftar panjang khasanah

pengetahuannya.

Pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan, merupakan pasar tradisional

yang ada di kawasan Jombang. Pasar tradisional Jombang ini, merupakan sentral

perekonomian bagi masyarakat Jombang khususnya, karena pasar di pasar

2
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 1.
3

tradisional ini, terdapat berbagai macam kebutuhan kehidupan manusia, dari mulai

sandang, pangan, dan papan yang berbagai jenis, bentuk, dan harganya.

Untuk mendapatkan informasi, masyarakat pasar biasanya ingin

mendapatkan informasi yang cepat dan tepat. Informasi merupakan sarana paling

utama yang digunakan masyarakat pasar dalam kebutuhan informasinya.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat membawa seseorang dalam hal ini

adalah masyarakat pasar untuk selalu berdampingan dengan informasi. Karena

kebutuhan informasi ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia.

Selama manusia masih memiliki tujuan hidup, maka selama itu pula manusia

memerlukan informasi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya informasi, karena

dimanapun, kapanpun, dan dalam keadaan apapun seseorang pasti selalu

membutuhkan informasi dalam kehidupan sehari-hari.

Kebutuhan informasi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan sehari-hari manusia.Manusia membutuhkan informasi karena adanya

problematic situation. Situasi problematik yang akan dikaji dalam penelitian ini

adalah situasi dimana masyarakat pasar merasakan kurangnya informasi yang

mereka miliki yang berkaitan dengan kebutuhan informasi.

Pencarian informasi merupakan upaya menemukan informasi dengan tujuan

tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan informasi untuk memenuhi tujuan

tertentu, yaitu terdiri dari tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan

seseorang, dimana ketika seseorang menggabungkan informasi yang ditemukannya

dengan pengetahuan dasar yang sudahdimiliki sebelumnya.

Pencarian informasi merupakan hal penting dalam pembangunan dan

penerapan sistem informasi. Selama ini perancang sistem informasi selalu

menyamakan kebutuhan informasi dengan bagaimana seorang pemakai ketika


4

berhadapan dengan sebuah sistem informasi. Sistem informasi akan lebih mudah

jika pembangunannya dibentuk berdasarkan pemahaman terhadap interaksi

manusia dan informasi pada kalangan penggunanya.

Dari penjelasan tersebut dapat kita pikirkan betapa pentingnya informasi

bagi kehidupan kita sehari-hari. Dan cara seseorang memperoleh informasi dapat

diketahui melalui bagaimana seseorang mampu menggunakan pikirannya untuk

memahami informasi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan informasi yang

diinginkannya.

Alasan peniliti hanyamemilih pedagang buah dan sayur saja tidak pedagang

daging dan yang lainnya, karena peneliti ingin mengetahui proses strategi dalam

penjualan buah dansayur, distribusi yang dilakukannya pedagang buah dan sayur.

Alasan lain, karena lokasi penelitian tersebut tidak terlalu jauh dengan tempat

tinggal penulis.

Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti mengenai

“Kebutuhan Informasi para Pedagang Buah dan Sayur Pasar Tradisional

Jombang Tangerang Selatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah, dan

mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu adanya

pembatasan masalah. Pembatasan dalam penelitian ini adalah membahas

kebutuhan informasi para pedagang buah dan sayur di pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan menegenai, pemasokan buah dan sayur, harga dan

pengembangan usaha.
5

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dikemukakan

perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kebutuhan informasi para pedagang buah dan sayur di pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan tentang pasokan buah dan sayur?

2. Bagaimana kebutuhan informasi para pedagang buah dan sayur di pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan tentang harga?

3. Bagaimana kebutuhan informasi para pedagang buah dan sayur di pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan tentang pengembangan usaha?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berikut tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kebutuhan pedagang buah dan sayur pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan tentang pasokan buah dan sayur.

2. Untuk mengetahui kebutuhan pedagang buah dan sayur pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan tentang harga.

3. Untuk mengetahui kebutuhan pedagang buah dan sayur pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan tentang pengembangan usaha.

Manfaat Penelitian yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan untuk meningkatkat kualitas yang lebih baik di masa yang

akan datang.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi khazanah ilmu

pengetahuan, khususnya dalam bidang ilmu dan informasi terkait kegiatan dan

kebutuhan informasi.
6

D. Definisi Istilah

1. Kebutuhan Informasi

Merupakan suatu kondisi kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki

seseorang dengan informasi yang dibutuhkan tidak memadai saat itu. Untuk

mengatai kondisi kesenjangan tersebut, seseorang akan berusaha mencari

informasi, agar pengetahuan yang dibutuhkan segera terpenuhi untuk membuat

suatu keputusan.3Kebutuhan Informasi dikenal dengan kajian pemakai.4

2. Informasi

Informasi 1. Penerangan, 2. Keterangan; pemberitahuan; kabar atau berita

(tentang); 3. Keseluruhan makna yang menunjang amanat, telah terlihat didalam

bagian-bagian amanat itu.5

3. Sumber-sumber Informasi

Merupakan sumber informsi yag dapat berupa dokumen dan non dokumen.

Yang dimaksud dengan sumber informasi dalam bentuk dokumen adalah buku,

majalah, laporan penelitian, jurnal dan abstrak. Sedangkan sumber informasi

non dokumen adalah manusia.

3
Putu Laxman Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu Pengantar Diskusi
Epistemologi dan Metodologi, (Jakarta: JIP-FSUI, 2003), h. 28.
4
Sulistyo-Basuki, Pengantar Dokumentasi (Bandung: Rekayasa Sains, 2004), h. 403.
5
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1983), cet. 2. h. 751.
7

4. Rantai Pasok

Merupakan suatu konsep dimana terdapat sistem pengaturan yang

berkaitan dengan aliran produk, aliran informasi maupun aliran keuangan

(finansial).6

5. Harga

Berhubungan dengan segala sesuatu dengan nilai persepsi (perceived

value), tidak hanya uang. Ketika barang dan jasa di pertukarkan,

perdagangan tersebut disebut barter.7

6. Pengembangan Usaha

Merupakan usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai. Pengembangan

lebih di tekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan

pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui

pendekatan yang terintergrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah

perilaku kerja.8

E. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun proposal penelitian ini, peneliti membagi ke dalam 5

(lima) bab, dengan sistematika sebagai berikut:

6
Ricky Martono, Manajemen Logistik Terintegrasi (Jakarta: PPM Manajemen, 2015), h. 169.
7
Carl Mc Daniel, Pemasaran (Jakarta: Salemba Empat,2001), h. 268.
8
Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2002), h. 168.
8

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang, pembatasan dan perumusan

masalah, manfaat dan tujuan penelitian, metode penelitian, definisi

istilah, penelitian relevan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Dalam bab ini diuraikan mengenai aspek apa saja yang penulis tinjau

berdasarkan literture yang ada mengenai perilaku dan kebutuhan

informasi, mulai dari pengertian informasi, kebutuhan informasi, sumber

informasi dan perilaku pecarian informasi.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang jenis dan pendekatan

penelitian, sumber data, pemilihan informan, teknik pengolahan

data, teknik analis data dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis menguraikan hasil penelitian yang dilakukan yaitu

tentang Perilaku dan kebutuhan informasi para pedagang buah dan sayur

di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan tentang pasokan buah

dan sayur, harga dan pengembangan usaha.


9

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan yang merupakan

rangkuman dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dan dari

kesimpulan tersebut penulis akan memberikan saran-saran yang

merupakan masukan yang membangun bagi pihak-pihak yang terkait.


BAB II
TINJAUAN LITERATUR

A. Kebutuhan Informasi

Sebagian orang sering salah menganggap kebutuhan informasi. Setiap

manusia di bumi ini memerlukan suatu kebutuhan informasi. Informasi

tidak hanya dibutuhkan oleh seorang akademisi, ilmuan peneliti dan

masyarakat pada umumnya memerlukan informasi. Informasi selalu

dibutuhkan oleh seseorang sampai kapanpun, karena setiap orang

membutuhkan informasi dalam kehidupan sehari-harinya. Informasi yang

dibutuhkan manusia untuk membantu memecahkan masalah yang

dihadapinya.

Kebutuhan informasi sangat dibutuhkan pedagang buah dan pedagang

sayur, karena kebutuhan informasi itu penting sekali bagi para pedagang

buah dan pedagang sayur. Kebutuhan informasi yang dibutuhkan para

pedagang buah dan pedagang sayur yaitu seperti modal usaha untuk

mengembangkan usahanya dan lapak tempat yang layak untuk berjualan

buah dan sayur dan yang terakhir itu adalah kendaraan, kendaraan juga

termasuk kebutuhan pedagang dalam beroprasi menjalakan pemasaran

dagangannya.

Wilson mengemukakan bahwasanya terdapat 3 kategori kebutuhan

manusia menurut para ahli yaitu:

10
11

a)Physiological needs, such as need for food,water, shelter etc;

b)emotional or ‘affective’ needs. Such as need attainment, for domination,

etc; c) cognitive needs, such as the need to plan, to learn a skill, etc.9

a) kebutuhan fisiologis, seperti kebutuhan untuk makanan, air, tempat

tinggal dan lain-lain; b) emosional atau kebutuhan ‘afektif’. Seperti

kebutuhan pencapaian, dominasi, dan lain-lain; c) kebutuhan kognitif,

seperti kebutuhan untuk merencanakan, belajar keterampilan, dll.

Kebutuhan-kebutuhan dasar inilah yang mendasari hadirnya kebutuhan-

kebutuhan lainnya, seperti kebutuhan akan informasi.

Informasi menjadi suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat, sehingga

jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi

masyarakat. Informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat bertujuan untuk

menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan yang pada

akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya.

Istilah kebutuhan informasi terdiri dari dua kata yanng disatukan yaitu
kebutuhan dan informasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kebutuhan
adalah hal sesuatu yang sangat dibutuhkan atau sesuatu yang sangat
diperlukan, adapun informasi (Information) berasal dari kata “informore”
yang berarti membentuk melalui pendidikan.10

Kebutuhan di artikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh

seseorang yang harus dipenuhi. Tidak ada seseorang pun yang tidak

membutuhkan informasi, apapun jenis pekerjaannya.

9
Wilson,Recent Trend in User studies: Action Research and Qualitative methods(USA;
Department of information studies university of sheffield, 2000),h. 2.
10
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1983), cet. 2. h. 224.
12

Kebutuhan informasi merupakan suatu keadaan yang terjadi dalam struktur


kognisi seseorang yang dirasakan ada kekosongan informasi atau
pengetahuan sebagai akibat tugas atau sekedar ingin tahu. Kekurangan ini
perlu dipenuhi denganinformasi baru yang sesuai dengan kebutuhannya.
Pemenuhan kebutuhan informasi inilah yang mendorong seseorang
berinteraksi atau berkomunikasi dengan berbagai sumber informasi untuk
mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.11

Kebutuhan infomasi ditentukan oleh kisaran informasi yang tersedia,

penggunaan informasi yang akan digunakan, latar belakang, motivasi,

orientasi profesional, dan karakteristik masing-masing pemakai, sistem

sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada, dan konsekuensi

penggunan informasi.

Kebutuhan informasi (perlu Informasi) adalah situasi faktual dimana

terdapat koneksi tak terpisahkan dari 'informasi' dan 'kebutuhan'. Informasi

berasal dan dihasilkan karena terdapat kebutuhan atau kepentingan. Artinya

terdapat makna yang tidak terpisahkan dari kata kebutuhan dan informasi,

terciptanya informasi didasari oleh kebutuhan si pengguna akan sebuah

data, dokumen atau penjelasan akan sesuatu yang disebut informasi.

Selanjutnya dikaitkan dengan lingkungan yang mendorong timbulnya

kebutuhan, khususnya yang berkaitan dengan seseorang yang dihadapkan

dengan berbagai media penampung informasi (Sumber-sumber informasi),

dalam buku Pawit M yusuf tahun 2010, katz dan Hass kebutuhan manusia

yang dikemukakan sebagai berikut:

11
Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi: Information
Retrieval (Jakarta: Kencana, 2010), h. 68.
13

1. Kebutuhan Kognitif

Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah

informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkunganya.

Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan

menguasai lingkunganya. Hal ini memang benar bahwa orang menurut

pandangan psikologis kognitif mempunyai kecenderungan untuk mengerti

dan menguasai lingkungannya. Disamping itu kebutuhan ini juga dapat

memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.

2. Kebutuhan Efektif

Kebuthan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat

menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosional.Berbagai media

baik dalam bentuk cetak maupun dalam bnetk rekaman elektronik juga

sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan.

3. Kebutuhan Integrasi Personal

Ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas

dan status individu kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang

untuk mencari harga diri.


14

4. Kebutuhan Integrasi Sosial

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan dengan hubungan keluarga,

teman dan orang lain di dunia. Kebutuhan informasi didasari oleh hasrat

seseorang untuk bergabung dan berkelompok.

5. Kebutuhan Berkhayal

Ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri,melepaskan

ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (diversion).12

Banyak kebutuhan yang menuntut untuk dilengkapi termaksud

kebutuhan seseorang akan informasi yang bisadidapatkan dengan berbagai

cara. Kebutuhan informasi bisa dipenuhi jika seseorang dapat

memaksimalkan fungsi dari fasilitas-fasilitas pencarian informasi,

termaksud dengan penggunaan perpustakaan sebagai pusat dari informasi,

karena perpustakaan memiliki beragam informasi yang disimpan dalam

bentuk koleksi seperti buku, jurnal,kaset, DVD dan lain-lain. Selain

perpustakaan dengan mengakses situs-situs informasi yang dapat

dipertanggungjawabkan yang mudah di akses dengan alat-alat canggih

seperti handphone, laptop, tab dan lain-lain, pencari informasi juga dapat

mendapatkan informasi yang diinginkanya.

Maka dapat disimpulkan informasi bahan bacaan yang bermutu dapat

dipenuhi melalui perpustakaan. Hal ini disebabkan karena perpustakaan

12
Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi : Information
Retrival (Jakarta:Kencana, 2010). h 81.
15

berusaha menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakainya,

sehingga pemakai merasa puas karena kebutuhan informasinya terpenuhi.

Oleh karena itu dalam masyarakat, perpustakaan memegang peranan yang

penting dalam rangka kebutuhan informasi. Selain itu dengan adanya

perpustakaan, maka pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran

diharapkan dapat berjalan dengan lancar.

B. Informasi

Informasi memiliki bermacam-macm arti dan makna seperti yang

terdapat dalam berbagai literatur. Berbagai perbedaan pengertian tersebut

muncul, karena mereka yang mendefinisikan informasi tergantung pada

pendekatan yang digunakan oleh penyusun. Informasi dapat dikatakan

sebagai fakta dan opini yang dapat diterima dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang dapat menerima informasi dari media apa saja, pangkalan data

elektronik, baik secara langsung atau tidak langsung, atau bisa juga dari

fenomena yang ada dari lingkungan sekitar.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Informasi adalah, 1.


Penerangan; 2. Keterangan; pemberitahuan; kabar atau berita (tentang); 3.
Keseluruhan makna yang menunjang amanat, telah terlihat didalam bagian-
bagian amanat itu.13

Penjelasan informasi sangat luas cakupannya. Karena informasi bukan

hanya suatu susunan kata-kata teks yang diterima manusia sehingga mampu

13
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1983), cet. 2. h. 345.
16

mengubah struktur pandangan si penerima, selain itu informasi juga dapat

menjelaskan ketidakpastian informasi yang diterima si penerimanya.

Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisajuga


berupa keputusan-keputusan yang dibuat.14

Berdasarkan pengertian tersebut penulis mencoba menyimpulkan

bahwa informasi adalah sebuah data berupa keterangan berdasarkan fakta

atau opini untuk mengurangi ketidakpastian penerima keterangan demi

memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan untuk tercapai untuk

mengambil suatu keputusan terhadap masalah yang dicari serta penambah

wawasan ilmu pengetahuan sebagai bekal pembelajaran seumur hidup.

C. Sumber-sumber Informasi

Sumber informasi yang beraneka ragam bentuk atau wadahnya, perlu

diatur dan ditata dengan baik agar mudah dan cepat ditemukan sewaktu-

waktu dibutuhkan. Sumber informasi merupakan tersimpannya informasi

yang dapat membantu penyampaian komunikasi berupa suatu pesan.

Sumber informasi merupakan media atau sarana yang menjembatani

antara pemakai informasi itu sendiri. Setiap manusia menyadari bahwa

kebutuhan informasi harus selalu terpenuhi dan mengetahui apa yang

dimaksud dengan informasi. Maka selanjutnya seseorang akan berusaha

mencari informasi yang diinginkannya melalui sumber-sumber informasi

yang tersedia dan ia ketahui.

14
Pawit M Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1995), h. 9.
17

Sumber informasi formal merupakan sarana informasi terstruktur

dengan baik yang menyediakan media informasi tercetak maupun non cetak

untuk dapat digunakan oleh penggunanya. Sumber informasi yang terbentuk

secara formal umumnya sering dikunjungi oleh masyarakat seperti pusat

informasi dan dokumenasi, pusat arsip, perpustakaan, toko buku, dan

lembaga penelitian. Sedangkan sumber informasi informal disini adalah

manusia, seperti; pustakawan, dosen, teman, dan keluarga. Karena manusia

merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Begitu

pula pada saat membutuhkan informasi, ketika seseorag sedang merasa

kesulitan demean informasi yang ia perlukan pasti akan bertanya orang lain

untuk memberikan informasi yang ia butuhkan.

Pemilihan sumber informasi dipengaruhi pula oleh manfaat informasi

tersebut sesuai dengan kebutuhan untuk mengatasi berbagai situasi

permasalahan yang dialami, selain itu pemilihan dan penggunaan sumber

informasi dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

individu. Dalam information literacy skills, berikut adalah jenis-jenis

sumber informasi yang dapat menjadi bahan rujukan dalam memenuhi

kebutuhan informasi terdiri dari tiga jenis, antara lain:

1. Sumber Utama (Primary Sources)

Sumber informasi utama (Primary Sources) adalah jenis informasi yang

sifatnya apa adanya sesuai dengan aslinya (dari penulis) yang belum
18

15
dievaluasi, disarikan, dan diterjemahkan oleh orang lain. Sumber

informasi yang diberikan adalah informasi yang aktual dan faktual.

2. Sumber Kedua (Secondary Source)

Sumber informasi kedua (Secondary Source) adalah informasi yang telah

dikemas, untuk memudahkan para pemakai perpustakaan dalam mencari

sumber utama.16

3. Sumber Ketiga (Tertiary Source)

Sumber ketiga (Tertiary Source) adalah sumber informasi yang telah diolah

menjadi suatu kesimpulan atau rangkuman yang dikumpulkan dari sumber

informasi utama dan kedua.17

4. Internet

Sumber informasi lain yang saat ini banyak digemari dan digunakan

masyarakat adalah internet. Internet bagi dunia pendidikan merupakan

sumber informasi penunjang yang dianggap sebbagai sarana pembelajaran

utama selain buku. Internet adalah sebuah jaringan komputer yang terdiri

dari berbagai macam ukuran di seluruh ukuran mulai dari sebuah PC,

jaringan lokal berskala kecil, menengah hingga jaringan utama. Dengan

internet siapapun dapat mencari informasi secure luas dan dapat

15
Ida Farida, dkk., Information Literacy Skills: Dasar pembelajaran seumur hidup, (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2005), h. 66.
16
Ida farida, dkk., Information Literacy Skills, h. 67.
17
Ida Farida, dkk., h. 66.
19

berkomunikasi secara maya kepada teman-teman yang sudah dikenal atau

orang yang baru dikenal dari berbagai wilayah hingga kepenjuru dunia yang

tidak terbatas dan dapat diakses kapan dan dimanapun serta kerena

pemanfaatan internet karena murah, cepat dan terjangkau.

Internet menghadirkan banyak keuntungan bagi para penggunanya

seperti global atau siapa saja bisa mengakses internet tanpa adanya batasan,

dapat dengan mudah dalam melakukan pertukaran data melalui beragam

fitur-fitur seperti e-mail, google docs dan sebagainya. Dengan kemudahan

yang ditawarkan oleh internet membuat banyak aspek dalam kehidupan

manusia terbantu seperti dalam hal pekerjaan dan komunikasi. Beberapa

nama mesin pencari (search engine) yang terkenal dan sangat membantu

kita ketika sedang browsing dan surfing di internet antara lain Google, Alta

Vista, Yahoo!, dan Lycos.18

D. Pengertian Rantai Pasok

Rantai pasok atau pasokan buah atau sering di sebut juga dengan

supply chain adalah suatu sistem terintegrasi yang mengkoordinasikan

keseluruhan proses di organisasi/perusahaan dalam mempersiapkan dan

menyampaikan produk/jasa kepada konsumen.Rantai pasok juga bisa

diartikan sebagai sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling terkait

untuk mengintegrasikan pemasok, manufaktur, gudang, jasa transportasi,

pengecer dan konsumen secara efisien.

18
Ida Farida, dkk.,h, 161-197.
20

Rantai pasok atau supply chain merupakan suatu konsep dimana


terdapat sistem pengaturan yang berkaitan dengan aliran produk, aliran
informasi maupun aliran keuangan (finansial).19

Dengan demikian barang dan jasa dapat didistribusikan dalam jumlah,

waktu dan lokasi yang tepat untuk meminimumkan biaya demi memenuhi

kebutuhan konsumen. Menekankan pada semua aktifitas dalam memenuhi

kebutuhan konsumen yang didalamnya terdapat aliran dan transformasi

barang mulai dari bahan baku sampai ke konsumen akhir dan disertai

dengan aliran informasi dan uang. Selanjutnya rantai pasokan adalah sistem

organisasi orang, teknologi, aktivitas, informasi, dan sumber daya yang

terlibat di dalam proses penyampaian produk / jasa dari pemasok ke

konsumen. Aktifitas-aktifitas dalam rantai pasokan mengubah sumber daya

alam, bahan baku, dan komponen-komponen dalam menjadi produk-produk

jadi akan disalurkan ke konsumen akhir.

Bagi seorang wirausahawan, menurut Pujawan, pengelolaan rantai

pasok terdiri dari lima area, yaitu;

1. Product development, melakukan riset pasar dan pengembangan produk

dengan melibatkan supplier, distributor, dan para pengecer.

2. Procurement, kegiatan pengadaan material dan bahan baku dengan memilih

supplier, mengevaluasi kinerja supplier, memonitor resiko rantai pasok,

serta membina dan memelihara hubungan dengan supplier.

19
R.icky Martono, Manajemen Logistik Terintegrasi (Jakarta: PPM Manajemen, 2015), h. 169.
21

3. Planning and control, kegiatan peramalan permintaan, perencanaan

kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan.

4. Production and quality control, kegiatan melakukan produksi dan

pengendalian kualitas.

5. Distribution, kegiatan perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan

pengiriman, memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman,

memonitor tingkat pelayanan pelanggan.20

Tujuan dari rantai pasok atau pasokan buah adalah membuat seluruh

sistem menjadi efisien dan efektif ; minimasi biaya sistem total, dari

transportasi dan distribusi sampai inventori bahan mentah, bahan dalam

proses dan produk jadi.

E. Pengertian Harga

Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk

mendapatkan suatu barang maupun jasa. Harga khususnya merupakan

pertukaran uang bagi barang atau jasa. Juga pengorbanan waktu karena

menunggu untuk memperoleh barang atau jasa.

Harga berarti sesuatu bagi konsumen dan sesuatu yang lain bagi

penjual. Bagi konsumen, ini merupakan biaya atas sesuatu. Bagi penjual,

20
I Nyoman Pujawan, Supply Chain Management, (Surabaya: Guna Widya, 2005), h.269.
22

harga adalah pendapatan, sumber utama dari keuntungan. Dalam pengertian

yang lebih luas, harga adalah mengalokasi sejumlah sumber daya dalam

ekonomi pasar bebas.

Harga dapat berhubungan dengan segala sesuatu dengan nilai persepsi

(perceived value), tidak hanya uang. Ketika barang dan jasa di pertukarkan,

perdagangan tersebut disebut barter.21

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Harga adalah, 1. Nilai barang


yang ditentukan atau dirupakan dengan uang; 2. Jumlah uang atau alat tukar
lain yang senilai, yang harus di dibayarkan untuk produk atau jasa, pada
waktu tertentu dan di pasar tertentu; 3. Kehormatan (diri); 4. Guna (arti:
kepentingan, kabar, dan sebagainya).22

Harga adalah satu-satu elemen bauran pemasaran yang

menghasilkanpendapatan semua elemen lainnya hanya mewakili harga.

Harga juga bisa dikatakan sebagai salah satuelemen yang paling fleksibel

dari bauran pemasaran tidak seperti sifat-sifatproduk dan komitmen jalur

distribusi. Harga dapat berubah-ubah dengan cepatpada saat yang sama

penetapan harga dan persaingan harga adalah masalah utamayang dihadapi

banyak eksekutif pemasaran.

Harga menjadi ukuran bagi konsumen dimana ia mengalami

kesulitandalam menilai mutu produk yang kompleks yang ditawarkan untuk

memenuhikebutuhan dan keinginan apabila barang yang diinginkan

konsumen adalahbarang dengan kualitas atau mutu yang baik maka tentunya

harga tersebut mahalsebaliknya bila yang diinginkan kosumen adalah

21
Carl Mc Daniel, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat,2001), h. 268.
22
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1983), cet. 2. h. 431.
23

dengan kualitas biasa-biasa sajaatau tidak terlalu baik maka harganya tidak

terlalu mahal.

Kesalahan dalam menentukan harga dapat menimbulkan

berbagaikonsekuensi dan dampak, tindakan penentuan harga yang

melanggar etika dapatmenyebabkan pelaku usaha tidak disukai pembeli.

Bahkan para pembeli dapatmelakukan suatu reaksi yang dapat menjatuhkan

nama baik penjual, apabilakewenangan harga tidak berada pada pelaku

usaha melainkan berada padakewajiban pemerintah, maka penetapan harga

yang tidak diinginkan oleh pembeli(dalam hal ini sebagian masyarakat) bisa

mengakibatkan suatu reaksi penolakanoleh banyak orang atau sebagian

kalangan, reaksi penolakan itu bisadiekspresikan dalam berbagai tindakan

yang kadang-kadang mengarah padatindakan narkis atau kekerasan yang

melanggar norma hukum.23

Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi harga diantaranya yaitu

seperti permintaan dan biaya dapat mempengaruhi harga. Misalnya, tahapan

daur hidup produk, persaingan, dan strategi distribusi produk, strategi

promosi, dan persepsi kualitas yang semuanya dapat mempengaruhi

penetapan harga.

Menetapkan harga yang tepat pada suatu produk merupakan suatu

proses lima tahapannya antara lain:

1. Menentukan tujuan penetapan harga

2. Memperkiraan permintaan, biaya, dan laba

23
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga 2001), h,
439
24

3. Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga pasar

4. Menyesuaikan harga dasar dengan teknik penetapan harga

5. Mengarah pada hasil harga yang tepat

Semua tujuan penetapan harga mempunyai pertukaran yang harus

ditimbangkan para pedagang. Suatu tujuan memaksimasi laba mungkin

membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada yang dapat atau

ingin disediakan. Meraih pangsa pasar yang diinginkan sering berarti

mengorbankan laba jangka pendek, karena tanpa manajemen yang berhati-

hati, tujuan laba jangka panjang mungkin tidak dapat diraih. Menghadapi

persaingan adalah penentuan tujuan harga yang paling gampang untuk

dilaksanakan.

F. Pengertian Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha merupakan usaha yang terencana dari organisasi

untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai.

Pengembangan lebih di tekankan pada peningkatan pengetahuan untuk

melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui

pendekatan yang terintergrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah

perilaku kerja. 24 Pengembangan usaha itu sendiri menurut penulis adalah

tanggung jawab dari setiap pengusaha atau wirausaha yang membutuhkan

pandangan kedepan, motivasi dan kreativitas. Jika hal ini dapat dilakukan

24
Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia(Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2002), h. 168.
25

oleh setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha

yang semula kecil menjadi skala menengah bahkan menjadi sebuah usaha

besar.

Setiap manusia tentu mempunyai naluri atau keinginan dalam

hidupnyauntuk berusaha mencapai apa yang dicita-citakan. Untuk mencapai

keinginan itu manusia selalu berusaha dalam mencapai kehidupan yang

lebih baik. Dalam usaha inilah manusia dapat mendirikan berbagai macam

usaha yang mendapatkan kesuksesan. Dalam memenuhi kebutuhan manusia,

maka usaha dapat menimbulkan adanya dunia usaha yang menciptakan

barang dan jasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan usaha adalah


kegiatan dengan menggunakan tenaga pikiran atau badan untuk menyatakan
suatu maksud.25

Kegiatan bisnis dapat dimulai dari merintis usaha (starting),

membangun kerjasama ataupun dengan membeli usaha orang lain atau yang

lebih dikenal dengan franchising. Namun yang perlu diperhatikan adalh

kemana arah bisnis tersebut akan dibawa. Maka dari itu, dibutuhkan suatu

pengembangan dalam memperluaskan dan mempertahankan bisnis tersebut

agar dapat berjalan dengan baik. Untuk melaksanakan pengembangan bisnis

dibutuhkan dukungan dari berbagai aspek seperti bidang produksi dan

pengolahan, pemasaran, SDM, teknologi dan lain-lain.

25
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1983), cet. 2. h. 646.
26

Dalam melakukan kegiatan pengembangan usaha, seseorang

wirausahapada umumnya melakukan pengembangan kegiatan usaha

tersebut melalui tahap-tahappengembangan usaha sebagai berikut:

1. Memiliki Ide Usaha

Awal usaha seorang wirausaha berasal dari suatu ide usaha. Ide usaha

yangdimiliki seorang wirausaha dapat berasal dari berbagai sumber. Ide

usaha dapat muncul setelah melihat keberhasilan bisnis orang lain

denganpengamatan. Selain itu ide usaha juga dapat timbul karena adanya

sense of bisiness yang kuat dari seorang wirausaha.

2. Penyaringan Ide/Konsep Usaha

Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menuangkan ide usaha ke

dalamkonsep usaha yang merupakan tahap lanjut ide usaha ke dalam bagian

bisnisyang lebih spesifik. Penyaringan ide-ide usaha akan dilakukan melalui

suatuaktifitas penilaian kelayakan ide usaha secara formal maupun yang

dilakukansecara informal.

3. Pengembangan Rencana Usaha (Business Plan)

Wirausaha adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya

ekonomiuntuk memperoleh keuntungan. Maka komponen utama dari

perencanaanusaha yang akan dikembangkan oleh seorang wirausaha adalah

perhitunganproyeksi rugi-laba dari bisnis yang dijalankan. Proyeksi laba-

rugi merupakan muara dari berbagai komponen perencanaan bisnis lainnya


27

yaitu perencanaanbisnis yang bersifat operasional. Dalam menyusun

rencana usaha (business plan), para wirausahawan memiliki perbedaan yang

dalam membuat rincianrencana usaha.

4. Implementasi Rencana Usaha dan Pengendalian Usaha

Rencana usaha yang telah dibuat baik secara rinci maupun global,

tertulismaupun tidak tertulis selanjutnya akan diimplementasikan dalam

pelaksanaanusaha. Rencana usaha akan menjadi panduan bagi dalam

pelaksanaan usaha yang akan dilakukan seorang wirausaha. Dalam kegiatan

implementasirencana usaha, seorang wirausaha akan mengerahkan berbagai

sumber dayayang dibutuhkan seperti modal, material, dan tenaga kerja

untuk menjalnkankegiatan usaha.26

Mengidentifikasi tahapan sangat penting dalam pengembangan usaha

dankapan hal tersebut terjadi. Kadang kita perlu membahas tahapan tahapan

yangsudah dilakukan, sehingga pengkaji memahami seberapa cepat usaha

telahberkembang sampai pada titik persiapan rencana usaha.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan

adalah segala sesuatu yang dilaksanakan untuk memperbaiki pelaksanaan

pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang memberikan informasi,

pengarahan,pengaturan, dan pedoman dalam pengembangan usaha.

26
Kustoro Budiarta, Pengantar Bisnis, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009, h. 153.
28

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang terdahulu dengan judul penelitian ini diantaranya

diambil dari dua skripsi.

1. Skripsi pertama berjudul “Perilaku Pencarian Informasi Dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi Mahasiswa UIN Di Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta” 27 yang disusun oleh Nunung Masruriyah, program

studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010. Tujuan penelitan ini adalah: 1.

Mengetahui perilaku pencarian informasi dan hal-hal yang dilakukan

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi informasi

akademiknya. 2. Mengungkapkan sumber-sumber perolehan informasi yang

digunakan Mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi akademiknya.

2. Skripsi kedua berjudul “Kebutuhan Informasi Mahasiswa: Studi Terhadap

Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta” 28 yang disusun oleh Anna

Satriana, program studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan

Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010. 1. Memperoleh

gambaran mengenai cara mahasiswa memenuhi kebutuhan informasi sesuai

dengan tujuan mereka di perpustakaan UNJ. 2. Mengetahui informasi apa

saja yang dibutuhkan mahasiswa di perpustakaan UNJ.

27
Nunung Masruriyah,“Perilaku Pencarian Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Mahasiswa UIN Di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” (Skripsi S1 Fakultas
Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010)
28
Anna Satriana,“Kebutuhan Informasi Mahasiswa: Studi Terhadap Perpustakaan Universitas
Negeri Jakarta,”(Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010)
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan yang beralamatkan Jl. Raya Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan,

Banten 15414. Peneliti memulai penelitian pada observasi tahap pertama

dilalukan saat peneliti meminta izin untuk melakukan penelitian, observasi

ini berlangsung selama dua hari pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2016 dan

Selasa tanggal 9 Agustus 2016. Observasi kedua dilakukan hampir satu

bulan pada hari Kamis tanggal 18 Agustus 2016 sampai dengan Jumat 18

September 2016.Observasi dilakukan dengan melihat keadaan pasar dari

semua sisi, mulai dari lokasinya, tata letak lokasinya, fasilitas kelengkapan

konsumennya, sampai pada aktifitas sehari-hari yang dilakukan pedagang

pasar. Dengan melihat pasar secara keselurahan penulis dapat mengamati,

menilai, selanjutnya dapat memaparkan apa yang terjadi di pasar.Peneliti

memilih pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan karena pasar

tradisional tersebut sebagai salah satu pasar tradisional yang sudah lama

eksis di masyarakat Jombang Tangerang Selatan yang menjadi tempat

transaksi penjualan yang kedua karena pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan transportasi masyarakat yang dekat dengan stasiun Sudimara.

29
30

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan pendekatan penelitian

fenomenologi, yaitu penelitian untuk memperoleh pemaknaan umum dari

beberapa individu tentang berbagai pengalaman hidup mereka mengenai

konsep atau penomena tertentu. Melalui pendekatan fenomenologi ini

penelitian akan memfokuskan pada sesuatu yang mempunyai kesamaan atau

pemahaman yang umum dari sesama informan.29

C. Informan

Informan merupakan narasumber yang dipilih peneliti dalam

penelitiannya. Narasumber yang dipilih haruslah menguasai apa yang

ditanyakan oleh peneliti. Biasanya informan merupakan seseorang yang ahli

dalam bidang yang ditanyakan. Pada penelitiann ini peneliti memilih bapak

Malus Sampono dan para pedagang buah dan sayur sebagai informan dalam

penelitian.Peneliti memimilih Bapak Malus Sampono sebagai informan

karena beliau seorang tokoh panutan di pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan, beliau banyak mengetahui mengenai sejarah berdirinya

pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan tersebut.Dan informan lainnya

yaitu sebagian pedagang buah dan pedagang sayur yaitu Bapak Budi, Bapak

Maryono, Ibu Tuti, Bapak Dedi, Ibu Sumiyati dan ibu Yanti.

29
John W. Creswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset : Memilih diantara Lima
Pendekatan (Jakrta: Pustaka Pelajar, 2004), h.105.
31

D. Teknik Penentuan Informan

Pada teknik penentuan informan peneliti memakai teknik snowball.

Snowball dapat diartikan sebagai bola atau gumpalan salju yang bergulir

dari puncak gunung es yang makin lama makin lama makin cepat. Dalam

penentuan informan snowball sampling diartikan sebagai sumber informasi

mulai dari sedikit kemudian makin lama makin besar jumlah sumber

informasinya, sampai pada akhirnya benar-benar dapat diketahui sesuatu

yang ingin diketahui dalam konteksnya.30

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang di ambil langsung tanpa perantara dari

sumbernya. Data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara yang

diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap berpotensi

dalammemberikan informasi yang relevan. 31 Dalam penelitian ini, peneliti

mendapatkan sumber data diperoleh dari informan tempat penelitian dengan

melakukan wawancara kepada pedagang buah dan sayur pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan.

30
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana, 2016), h 369.
31
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: Sekolah Tinggi Adminitrasi
Lembaga Adminitrasi Negara, 2004), h. 86.
32

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung

dari sumbernya. Data sekunder diambil dari dokumen-dokumen seperti

laporan, karya tulis orang lain, majalah yang diperoleh dari perpustakaan.

Dalam penelitian ini, sumber data yang peneliti ambil dari penelitian

terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini dan buku-buku yang

berkaitan dengan penulisan penelitian ini.32

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini membutuhkan data-data yang akurat. Untuk itu teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada

pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Observasi bertujuan untuk

mendeskripsikan keadaan yang dipelajari dan aktifitas-aktifitas yang telah

berlangsung, hasil observasi tersebut dicatat yang berisi deskripsi hal-hal

yang diamati.33

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban

32
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur, h.87.
33
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2007), h.115
33

atas pertanyaan itu.34 Penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang telah

peneliti siapkan kepada informan, lalu di jawab oleh pemberi data dengan

bebas terbuka. Wawancara ini dilakukan dengan para pedagang buah dan

sayur pada Pasar Tradisional Tangerang Selatan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah merupakan bentuk pengumpulan data yang dapat

diambil dari dokumen-dokumen, buku, kunjungan, foto yang penulis ambil

sendiri pada saat penelitian di lapangan. Bentuk yang akan di

dokumentasikan gambar foto yang disimpan di handphone dan hasil

rekaman wawancara.

4. Kajian Kepustakaan

Kajian kepustakaan atau penelusuran pustaka terutama dimaksudkan

sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian (research

design)dan/atau proposal guna memperoleh informasi penelitian

sejenis,memperdalam kajian teoritis atau mempertajam metodologi.35Kajian

pustakaini merupakan sumber informasi yang bersumber dari buku, kamus,

jurnal,majalah, artikel, thesis, skripsi baik dalam bentuk tercetak ataupun

online.Kajian pustaka digunakan untuk mencapai pemahaman yang lebih

mendalam tentang konsep-konsep yang akan dikaji dan sebagai landasan

teori untuk memperkuat analisis data dalam penelitian.

34
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, h.108.
35
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indoensia, 2008), h.1
34

G. Teknik Analisis Data

Menganalisis data merupakan langkah selanjutnya yang akan

dilakukan. Analisis data adalah proses mengolah, memisahkan,

mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan di

lapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah yang

terstruktur dan sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi laporan

hasil penelitian. 36 Data akan di analisa melaui tiga tahapan yaitu reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan :

1. Reduksi Data

Reduksi merupakan proses memilah dari seluruh data yang diperoleh, data

apa saja yang akan diperlukan dalam pembuatan penelitian dan membuang

data yang tidak diperlukan.

2. Penyajian Data

Data yang telah direduksi selanjutnya ditampilkan menggunakan teks dalam

bentuk narasi. Data yang ditampilkan merupakan penjelasan dari perumusan

masalah yang telah dibuat.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan adalah suatu penyataan umum dan logis yang ditarik

daribeberapa kasus, dan menunjukan pola yang menggambarkan ciri-ciri

36
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif (Jakarta: Referensi, 2013), h.
120.
35

kasus tersebut.37Setelah data-data terangkum dan dijabarkan, peneliti akan

membuat kesimpulan yang nantinya dapat digunakan untuk menjawab

rumusan masalah.38Data yang telah disajikan kemudian diambil kesimpulan

dan dijabarkan dalam bentuk naratif. Kesimpulan ini merupakan jawaban

atas rumusan masalah dari penelitian.

H. Jadwal Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian fenomenologi yang seluruh

datanya diambil dari beberapa individu tentang berbagai pengalaman hidup

mereka. Berdasarkan data tersebut, penulis mengumpulkan hasil wawancara

yang telah penulis tanyakan kepada informan para pedagang buah dan

pedagang sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan. Pengumpulan

data penelitian dari sumber-sumber tersebut dilaksanakan pada 8 Agustus

2016-18September 2016.

37
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: Sekolah Tinggi Adminitrasi
Lembaga Adminitrasi Negara, 2004), h. 106.
38
Haris Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial(Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), h. 153-155.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menjabarkan profil Pasar Tradisional Jombang

Tangerang Selatan, dimulaidari sejarah singkat berdirinya, tujuan di dirikannya

pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan dan jumlah seluruh pedagang yang

berdagang di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan, serta menyajikan data

yang disesuaikan dengan tujan pertama dan kedua. Adapun hasil dari data

penelitian didapatkan dengan mewawancarai kepada para pedagang buah dan

sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.

Untuk menjawab tujuan pertama, penulis menggunakan teknik observasi,

yaitu dengan cara meninjau dan menilai langsung tempat yang menjadi objek

penelitian. Untuk menjawab tujuan kedua, penulis menggunakan teknik

wawancara.Wawancara dilakukan kepada pedagang buah dan sayur pasar

tradisonal Jombang Tangerang Selatan dimulai tanggal 18 Agustus

2016.Wawancara tersebut dilakukan oleh Bapak Malus Sampono beliau adalah

tokoh panutan pedagang yang sudah lama di pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan dan informan lainnya yaitu para pedagang buah dan sayur.Setelah

wawancara selesai data tersebut diolah untuk dijadikan data penelitian.

36
37

A. Profil Pasar Jombang Tangerang Selatan

1. Sejarah Singkat

Sudah sejak zaman dahulu kota tidak akan pernah terlepas dari pusat

kegiatan komersil yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar diawali pada

zaman prasejarah, dimana di dalam memenuhi kebutuhan manusia

melakukan sistem barter. Sistem barter yaitu suatu sistem yang diterapkan

anatara dua individu dengan cara menukar barang yang satu dengan barang

yang lainnya dan akhirnya sistem barter ini berkembang secara luas. Hal

tersebut terjadi karena potensi wilayah antara dua individu tersebut memiliki

perbedaan dalam menghasilkan berbagai kebutuhan yang bisa disebabkan

oleh faktor geografis.39

Pasar tradisional secara sederhana yaitu tempat bertemunya penjual dan

pembeli secara langsung.Pasar bersifat dinamis mengikuti perkembangan

zaman. Seiring dengan perkembangan zaman, pasar mengalami perubahan

bentuk tempat dan cara pengelolaannya, dari yang bersifat tradisional

menjadi modern.

Dengan meningkatnya perkembangan penduduk kehidupan sosial, ekonomi

dan juga kemajuan teknologi khususnya dibidang perdagangan timbullah

sekelompok individu baru yang bergerak dalam bidang pedagang.Pedagang-

pedagang inilah yang membuat tempat-tempat yang lebih permanen untuk

berdagang.

39
Irma, “Kehidupan di Pasar Jombang,” diakses pada 16 Juli 2018 melalui
https://tangselmedia/kehidupan-dipasar-jombang.html
38

Pasartradisional Jombang ini beralamatkan di Jl. Raya Jombang, Ciputat,

Tangerang Selatan, Banten 15414. Aktivitas pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan ini dimulai sejak puku 00.00 sampai dengan jam 09.00

untuk mereka berjualan buah dan sayur dari pagi ada juga yang berjualan

selama 24 jam, kemungkinan yang berjualan 24 jam lebih banyak pedagang

buah, kalau pedagang sayur dari pukul 04.00. Pasar tradisional Jombang ini

pasar yang paling tua berada diwilayah bagian dari Kota Tangerang

Selatan.Dimulai pada masa pemerintahan zaman Belanda tepatnya pada

tahun 1912.Pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan ini terbilang pasar

paling menakutkan bagi tentara-tentara Belanda yang coba-coba jalan

sendirian, sebab para pendekar di zaman itu sering melakukan aksi

kekerasan dan keonaran.Hingga orang Belanda pun menyebutnya “sarang

pemberontak” atau kawasan para pendekar.

Sebelumnya pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan ini terletak di

Rawa Lele masih kawasan Jombang Tangerang Selatan lalu pasar

tradisional ini di gusur dan pindah dekat dengan stasiun sudimara.Peresmian

pasar Jombang ini sejak tahun 2000.Dan sebelumnya para pedagang pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan ini sangat sedikit tidak banyak

seperti sekarang ini.Pada tahun 2002 pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan ini mulai ramai di datangi oleh para pedagang yang dari luar daerah

yang ingi berjualan di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan ini.

Perjalanan sejarah tersebut kini menjadi saksi bisu dan kini pasca perang

kemerdekaan pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan bukan lagi


39

tempat yang sangat ditakutkan kebanyakan orang, karena hampir setiap hari

aktivitas padat para pedagang selalu ramai dengan segala bentuk

keuntungan yang datang dari berbagai sudut kota, bahkan para pedagang

yang menetap diluar kawasan Jombang pun ikut merasakan untungnya

berdagang di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan ini.

Pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan yaitu pasar yang strategis bagi

masyarakat Jombang, Ciputat dan sekitarnya. Ditambah transportasi yang

cepat baik melalui jalur kereta api ataupun roda empat. Bahkan keberadaan

stasiun kereta api Sudimara ini sangat membantu para pedagang asal

Jombang yang hendak melakukan jual-beli keluar pasar yang lain, misalnya

pasar tanah abang atau pasar palmerah.

Pengelolaan Pasar Jombang hingga saat ini masih dikelola oleh Pemkab

Tangerang sebagai pemerintah induk.Retribusi pasar ini masih dikelola oleh

Pemkab Tangerang.Kelemahan dari pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan ini yaitu pasar Jombang memang kotor.Terlebih di pasar itu kondisi

kemacetan juga luar biasa terjadi di wilayah itu.

Bapak Malus ini seorang pedagang yang sudah lama berdagang di pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan ini, beliau juga sudah pernah

menjadi salah satu kepala pasar atau kita sebut dengan pengelolanya. Beliau

mengatakan kepada saya bahwa ada rencana pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan ini akan di revitalisasi gedung bangunannya, namun

sampai saat ini masih menunggu izin.


40

Seperti yang di sampaikan bapak Malus Sampono mengenai pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan ini akan di lakukan revitalisasi.

Pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan ini diharapkan dapat

menguntungkan semua para pedagang yang berjualan di pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan ini.Karena selama ini pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan seperti dimainkan oleh kedudukan dan jabatan

yang paling tinggi di pemerintahan Tangerang Selatan.

Informasi yang saya dapat lagi dari sejarah pasar tradisional Jobang

Tangerang Selatan yaitu akan direncanakan bangunan pasar tradisional akan

tingkat tiga, dengan jumlah loss sebanyak 350 ditambah 400 kios. Dengan

luas 6090 m2 diharapkan pasar tradisional ini akan menjadi pasar yang

paling banyak dikunjungi warga atau masyarakat Tangerang Selatan. Selain

murah untuk semua produk yang dijual, juga menjadi pasar yang berkonsep

modern, tidak lagi tercium bau aroma sampah yang selalu terlihat didepan

pinggir jalan juga terkesan kumuh. Semoga pula ada peran swasta yang jeli

terhadap hal tersebut bukan cuma kepentingan bisnis semata, dan nantinya

pasar tradisional jombang akan menjadi pasar modern kedua setelah pasar

Bintaro Mas, nyaman untuk berbelanja dan bebas dari polusi.

2. Tujuan Pasar

Tujuan di dirikannya Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan yaitu:

a. Adanya penjual dan adanya pembeli.

b. Adanya barang atau jasa yang akan diperjualbelikan.


41

c. Terjadinya kesepakatan harga dan transaksi, antara penjual dan pembeli.

3. Banyaknya Penjual di Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan

Tabel 4.1
Macam-macam Pedagang dan Jumlah Pedagang

NO Macam-macam Pedagang Jumlah Pedagang

1. Pedagang Buah 18
2. Pedagang Sayur 22
3. Pedagang Ikan dan Daging 20
4. Pedagang Perabot Rumah Tangga 10
5. Toko Baju dan Sepatu 15
6. Toko Mas 12
7. Pedagang Bumbu-bumbu Dapur 14
8. Pedagang Kosmetik 8
9. Penjahit/Bordiran 6
10. Warkop 6
11. Warung Nasi 5
12. Tukang Pulsa 4
13. Pedagang Kerupuk 7
14. Pedagang Kopi Bubuk Gilingan 4
15. Pedagang Pemotongan Ayam 2
16. Pedagang Penggilingan Kelapa 6
17. Pedagang Aksesoris 7
Jumlah Pedagang 166Pedagang

Sumber : Pengurus pasar pada Bulan Agustus 2016


(Data yang di olah)
42

B. Profil Informan Penelitian

Pada point ini penulis akan memaparkan informan penelitian yang

telah dilakukan di Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan. Selain itu

penulis pun melakukan wawancara kepada pedagang buah dan sayur,

pedagang-pedagang tersebut ialah:

Bapak Malus Sampono adalah informan inti dalam penelitian ini

beliau merupakan pedagang yang sudah lama berada di kawasan pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan, dari pasar tradisional ini yang

berada di rawa lele lalu di gusur dan pindah dekat dengan stasiun Sudimara

bapak Malus Sampono sudah berdagang disana. Bapak Malus Sampono

merupakan tokoh panutan di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.

Beliau telah lama berdagang di pasar Jombang kurang lebih hampir 35

tahun, Bapak Malus Sampono banyak mengetahui sejarah pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan.Bapak Malus Sampono merekomendasikan

peneliti mengenai pedagang buah kepada Bapak Dedi.

Bapak Dedi adalah informan kedua dalam penelitian ini.Bapak Dedi

merupakan pedagang buah yang telah lama berjualandi pasar tradisional

Jombang tangerang Selatan.Beliau mempunyai banyak cabang buah di pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan dan pasar tradisional Lembang

Ciledug.Bapak Dedi sudah 26 tahun berdagang buah di pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan.Bapak Dedi merekomendasikan pedagang

sayur kepada Bapak Maryono.


43

Bapak Maryono merupakan informan ketiga dalam penelitian ini yang

direkomendasikan oleh Bapak Dedi pedagang buah di pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan.Bapak Maryono adalah pedagang sayur yang

telah lama di pasar tradisional Jombang tangerang Selatan, beliau sudah

berdagang kurang lebih dari 23 tahun di pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan.Beliau berdagang sayur sayuran dari yang inport maupun

yang lokal.Bapak Maryono merekomendasikan peneliti untuk

mewawancarai Bapak Budi.

Bapak Budi adalah informan keempat dalam penelitian ini.Peneliti

memilih bapak budi karena direkomendasikan oleh Bapak Maryono.Bapak

Budi merupakan pedagang sayur yang telah lama di pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan.Beliau teleh berdagang kurang lebih 21 tahun

di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan, beliau berdagang untuk

kebutuhan keluarganya, selain itu Bapak Budijuga berjualan berbagai jenis

sayuran import dan lokal.Bapak Budi merekomendaikan penulis

kepadapedagang buah yatu Ibu Sumiyati.

Ibu Sumiyati merupakan informan kelima dalam penelitian ini.

Peneliti memilih Ibu Sumiyati sebagai informan kelima, karena telah di

rekomendasikan oleh Bapak Budi Pedagang sayur pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan. Ibu Sumiyati sudah berdagang buah di pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan sudah 19 tahun dari pasar Jombang

yang berada di rawa lele hingga di gusur dan pindah dekat dengan stasiun

Sudimara. Ibu Sumiyati berjualan berbagai jenis buah import dan lokal. Ibu
44

Sumiyati merekomendasikan peneliti untuk mewawancarai ibu Yanti yaitu

seorang pedagang buah.

Ibu Yanti adalah informan yang keenam dalam penelitian ini.Ibu

Yanti merupakan informan yang telah di rekomendasikan oleh Ibu Sumiyati

seorang pedagang buah yang berada di kawasan pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan.Beliau telah berdagang buah sudah hampir 10 tahun di

pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.Ibu Yanti berdagang buah

untuk kebutuhan konsumen, Ibu Yanti sendiri berdagang berbagai macam

jenis buah import dan lokal.Ibu Yanti merekomendasikan peneliti kepada

Ibu Tuti.

Ibu Tuti merupakan informan terakhir dalam penelitian ini.Ibu Tuti

adalah pedagang sayur yang berada di kawasan pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan yang masih baru berjualan di pasar tradisional ini.Ibu

Tuti ini hanya menjual produk lokal saja, karena beliau masih pedagang

baru dan belum ada pelanggan yang tetap.Ibu Tuti baru berdagang sayuran

kurang lebih 5 tahun.

C. Hasil Penelitain

Pada point ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang telah

dilakukan di Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan. Penulis melihat

dan mengamati kebutuhan informasi pedagang buah dan pedagang sayur di

pasar tradisonal Jombang Tangerang Selatan dalam melakukan pencarian

informasi.
45

Tahapan yang dilakukan penulis pertama ialah melakukan observasi

atau pengamatan lapangan, hal ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan apa

saja yang terjadi di pasar Jombang Tangerang Selatan sehari-harinya.

Observasi ini dilakukan dua tahap. Pada observasi tahap pertama dilalukan

saat penulis meminta izin untuk melakukan penelitian, observasi ini

berlangsung selama dua hari pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2016 dan

Selasa tanggal 9 Agustus 2016. Observasi kedua dilakukan selama dua hari

pada hari Kamis tanggal 18 Agustus 2016 sampai dengan 18 September

2016.Observasi dilakukan dengan melihat keadaan pasar dari semua sisi,

mulai dari lokasinya, tata letak lokasinya, fasilitas kelengkapan

konsumennya, sampai pada aktifitas sehari-hari yang dilakukan pedagang

pasar. Dengan melihat pasar secara keselurahan penulis dapat mengamati,

menilai, selanjutnya dapat memaparkan apa yang terjadi di pasar.

Kondisi pasar jika dilihat dari tata letak rapi, pedagang-pedagang pun

berjualan dengan ditempatkan dengan teratur untuk memudahkan konsumen

dalam pencarian barang atau jasa.Jika dilihat dari tempat, pasar Jombang

Tangerang Selatan ini sedikit kotor dan bahkan ada sebagian bangunan yang

terbakar.

Pada hasil penelitian ini penulisakan menganalisis data yang telah

didapat, selanjutnya melakukan reduksi data, penyajian data sehingga dapat

menarik suatu kesumpulan dari apa yang telah diteliti. Penulisakan

memaparkan, menganalisis, menyajikan apa yang diteliti dan akan disajikan

dalam point ini. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi


46

mengenai kebutuhan informasi pedagang, mengetahui proses yang

dilakukan pedagang buah dan pedagang sayur dalam pencarian informasi.

Maka berikut akan dijelaskan hasil dari penelitian yang telah

dilakukandalam bentuk sub-sub pembahasan.

1. Kebutuhan Informasi Para Pedagang Tentang Pasokan Buah dan

Sayur

Kebutuhan informasi adalah suatu yang belum terpenuhi oleh pedagang

buah dan sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan. Adapun

kebutuhan informasi yang dibutukan pasokan buah dan sayur adalah sebagai

berikut:

a. Informasi Tentang Produk Lokal dan Impor

Setiap pedagang buah dan pedagang sayur selalu membutukan apa itu

yang namanya informasi. Informasi itu sangat penting bagi masyarakat

pada umumnya termasuk para pedagang buah dan pedagang sayur pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan. Karena tanpa adanya informasi

para pedagang buah dan pedagang sayur tidak mengetahui apa itu produk

lokal dan import.

Berikut kutipan wawancaranya:


“Iyak, karena kebutuhan para pembeli.” (Dedi, Maryono, Budi,
Sumiyati, Yanti)

Tetapi ada pendapat informan yang berbeda, berikut kutipan


wawancaranya:
“Tidak, saya hanya menjual produk lokal saja karena saya masih
pedagang baru.” (Tuti)
47

Tabel 4.2
Jenis Buah Lokal dan Import
No Buah Lokal Buah Import
1. Sawo Jeruk Santang
2. Kesemek Anggur
3. Jeruk Bali Pir
4. Jambu air Kelengkeng
5. Jambu biji Durian
6. Duku Kurma
7. Belimbing Strawbery
8. Manggis Buah Naga
9. Sirsak
10. Salak
11. Rambutan
12. Nanas
13. Pepaya

Tabel 4.3
Jenis Sayur Lokal dan Import
No Buah Lokal Buah Import
1. Bayem Salada /lektus
2. Kangkung Pokcoy
3. Kacang panjang Brokoli
4. Daun singkong
5. Daun katuk
6. Daun kemangi
7. Kembang kol
8. Terong
Sumber : Hasil Observasi Peneliti kepada pedagang buah dan sayur
pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan
48

Kebutuhan Informasi para pedagang buah dan sayur mengenai produk

lokal dan impor pada pasar Jombang Tangerang Selatan dimana terdapat

banyak produk-produk yang ditawarkan baik itu import ataupun lokal

karena pembeli selalu mencari berbagai macam kebutuhan oleh sebab itu

pasar termasuk tempat yang selalu menjadi tujuan masyarakat.

Banyaknya minat akan produk itu maka para pedagang di pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan memasukan berbagai jenis

barang yang mereka jual, tidak membatasi dari mana datangnya barang

tersebut baik itu produk import dan lokal. Terdapat 166 para pedagang

yang beraneka ragam jenisnya ada di pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan. Menjadikan para pedagang berlomba-lomba untuk

menjual berbagai macam kebutuhan yang diinginkan para konsumen,

maka dari itu pentingnya kualitas dan harga jual membuat pedagang itu

menggunakan produk lokal dan import tidak terkecuali pedagang buah

dan sayuran yang memanfaatkan pemasokan buah dan sayuran lokal atau

import.

Pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan para pedagang buah dan

pedagang sayurnya tidak hanya menjual produk lokal saja, tetapi para

pedagang buah dan pedagang sayur juga menjual produk import agar

memudahkan para konsumen untuk memilih barang atau jasa yang di

perlukannya. Para pedagang buah dan pedagang sayur pasar Jombang

Tangerang Selatan tidak membatasi penjualan produk lokal dan import,

karena jika di batasi penjualannya para konsumen juga membutuhkan


49

produk import bukan hanya lokal saja. Tetapi ada juga sebagian

pedagang buah dan pedagang sayur yang hanya ingin menjualkan produk

lokal saja, karena pedagang tersebut masih termasuk pedagang baru di

pasar Jombang Tangerang Selatan.

b. Tempat Lokasi Pemasokan

Pedagang buah dan pedagang sayur pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan harus mencari tempat pemasokan buah dan sayur yang layak

harus mereka jualkan kepada para konsumen pasar tradisional Jombang

Tangerang. Dengan adanya tempat pemasokan buah dan sayur para

pedagang dapat dengan mudah menjualkan hasil dagangan yang

konsumen ingingkan seperti produk lokal dan import. Terkadang

pedagang buah dan pedagang sayur juga mencari tempat pemasokan

buah dan sayur yang harga, kualitas dan kuantitasnya tidak terlalu buruk

tetapi yang baik, agar para konsumen tidak merasa dikecewakan dengan

buah dan sayuran yang telah konsumen beli. Pedagang buah dan

pedagang sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan juga

terkadang membandingkan pemasok tempat bauh dan sayuran yang

dengan tempat pemasok buah dan sayuran yang lainnya.

Berikut kutipan wawancaranya:


“Iyak, sangat mebutukan sekali informasi mengenai pemasokan
buah dan sayur itu saya.” (Dedi, Maryono, Budi, Sumiyati, Yanti
dan Tuti)
50

Para pedagang buah dan pedagang sayur di pasar Jombang Tangerang

Selatan ini membutuhkan lokasi pemasokan buah dan sayur dengan

kualitas dan kuantitasnya bagus, harganya tidak terlalu mahal agar para

konsumen yang ingin membeli dagangan buah dan sayur tersebut tidak di

kecewakan. Lokasi pemasokan para pedagang buah dan pedagang sayur

pasar Jombang Tangerang Selatan banyak memilih pasokan buahnya di

pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, karena di pasar Induk Kramat Jati

lebih murah harganya dan kualitaspun lebih bagus di bandingkan dengan

tempat pemasok buah dan sayur yang lain. Tetapi ada pula yang memilih

Pasar Tanah Tinggi Tangerang sebagai lokasi pemasokan dagangannya,

karena di pasar Tanah Tinggi Tangerang para pedagang buah dan

pedagang sayur dapat membeli buah dan sayur secara satuan tidak seperti

di pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur pedagang buah dan pedagang

sayur harus membeli buah dan sayur secara berpeti-peti atau semobil bak

besar, di pasar Tanah Tinggi Tangerang juga murah dan kualita dan

kuantitaspun juga bagus dan baik, banyak masyarkat pada umumnya

ketika ada pesta atau acara lainnya untuk membeli bahan-bahan buah dan

sayurnya di pasar Tanah Tinggi Tangerang. Ada juga pedagang buah dan

pedagang sayur pasar Jombang Tangerang Selatan yang memelih lokasi

pemasokan ke petani langsung, karena kalau dari petani langsung buah

dan sayur tersebut masih bagus tidak ada yang layu, tetapi ada pula yang

memilih lokasi pemasokan ketiganya pasar Induk Kramat Jati Jakarta

Timur, pasar Tanah Tinggi Tangerang dan petani langsung, karena para
51

pedagang buah dan pedagang sayur pasar Jombang Tangerang Selatan

mereka sudah berlangganan dengan para pemasok tersebut, jadi ketika

para pedagang buah dan pedagang sayur membutuhakan sesuatu buah

dan sayur yang ingin di jualkannya kepada konsumen, mereka langsung

berkomunikasi.

Dengan demikian hasil penelitian terhadap lokasi pemasok yang

digunakan pedagang buah dan sayur hampir semua mengatakan membeli

buah dan sayur di pasar yang sama yaitu pasar induk kramat jati Jakarta

dan pasar tanah tinggi Tangerang. Penggunaan lokasi yang sama

menandakan adanya kebutuhan yang sama terhadap suatu keinginan akan

informasi yang dicari seorang termasuk para pedagang buah dan sayur di

pasar Jombang Tangerang Selatan.

c. Sumber Informasi Yang Mereka Peroleh

Sumber informasi merupakan media atau sarana yang menjembatani

antara pemakai informasi itu sendiri. Setiap manusia menyadari bahwa

kebutuhan informasi harus selalu terpenuhi dan mengetahui apa yang

dimaksud dengan informasi.

1) Teman

Sumber informasi dalam berdagang buah dan sayur itu beraneka

ragam.Pedagang buah dan pedagang sayur pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan disini membutuhakn sumber informasi.Karena

sumber informasi bagian yang sangat penting pada pedagang buah dan
52

sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.Sumber informasi

yang di butuhkan dalam melakukan penjualan buah dan sayur yaitu

mengenai pemasokan buah dan sayur, kualitas buah dan sayur, harga,

lokasi tempat yang strategis.Sumber informasi bisa di dapatkan dari

teman sesama penjual buah dan sayur, pembeli maupun keluarga

terdekat pedagang buah dan sayur di pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan.

2) Internet

Internet merupakan suatu sumber informasi yang sering atau banyak

digunakan oleh masyarakat pada umumnya.Pada zaman sekarang

internet sangat dibutuhkan, bagi pedagang buah dan sayur pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan sering mengunakan internet

untuk mencari tahu sumber informasi yang dibutuhkannya yang

mengenai dengan penjualannya, tempat lokasi strategis.Tanpa adanya

internet pedagang tidak dapat mencari tahu sumber informasi. Pada

internet pedagang buah dan pedagang sayur pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan menggunakan interent mengenai buah dan sayuran

yang import, karena menurut pedagang buah dan pedagang sayur tidak

mengetahui jenis buah import yang digunakan itu.

Berikut kutipan wawancaranya:


“Iyak, saya sangat membutuhkan informasi mengenai pemasokan
buah dan sumber informasi pun saya dapat dari teman, majalah
ataupun internet.” (Dedi, Maryono, Budi, Sumiyati, Yanti dan Tuti)
53

d. Kualitas Produk Dagangan Buah dan Sayur

Dalam berdagang kualitas dan kuantitas buah dan sayur sangatlah

penting.Kualitas dan kuantitas produk buah dan sayur menjadi nomer

satu bagi penjual, agar konsumen yang ingin membeli buah sayur tidak

merasa di kecewakan dengan kualitas dan kuantitas buah dan sayur yang

berada di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan. Jika kualitas

buah dan sayur masih bagus dan segar atau baik penjual akan menjual

dagangan tersebut kepada konsumen dengan harga yang sedikit mahal,

karena kualitas dan kuantitas buah dan sayur tersebut masih bagus dan

baik, terkecuali buah dan sayuran tersebut sudah layu pedagang buah dan

pedagang sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan akan

menjual hasil dagangan tersebut dengan harga yang tidak terlalu mahal,

karena kualitas dan kuantitas buah dan sayur tersebut sudah mengurang.

Berikut kutipan wawancaranya:


“Kualitas buah dan sayur yang saya butuhkan itu yang masih
segar yang masih dapat di konsumsi oleh konsumen.” (Dedi,
Maryono, Budi, Sumiyati, Yanti dan Tuti)

Dengan adanya pasokan buah dan sayuran para pedagang pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan dapat memilih dan membeli buah beserta

sayuran import dan lokal mana saja yang lebih baik dan bagus untuk

dijualkan kepada konsumen pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan.Agar para konsumen yang ingin membeli dagangan buah dan

sayuran tidak mengecewakan dan merasa dirugikan oleh para pedagang

pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.


54

2. Kebutuhan Informasi Para Pedagang Buah dan Sayur Tentang Harga

Kebutuhan informasi mengenai harga sangatlah penti bagi penjual dan

konsumen.Dengan adanya harga pedagang buah dan pedagang sayur dapat

membeli produk buah dan sayur yang diinginkannya.Harga merupakan

suatu tolak ukur dalam penjulan tanpa adanya harga pedagang pun tidak

dapat menjualkan hasil dagangannya yaitu buah dan sayur tersebut kepada

konsumen. Konsumen juga membutuhkan harga, karena tanpa adanya harga

konsumen juga tidak bisa membeli dagangan yang di butuhkannya. Harga

juga harus di tetapkan tanpa adanya penetapan harga pedagang maupun

konsumen tidak mengetahui harga tersebut. Adapun yang berkaitan dengan

harga adalah sebagai berikut.

a. Menentukan Harga Jual

Dalam suatu penjualan ada yang namanya menentukan harga jual, suatu

pedagang harus menentukan harga jual yang mereka tetapkan dalam

dagangan mereka, tanpa adanya harga jual mereka tidak bisa menjual

dagangan mereka dengan harga nembak atau semaunya, karena kalau

pedagang menjual dagangan tersebut dengan harga nembak atau

semaunya konsumen akan merasa kecewa dan di rugikan. Salah satu

tantangan dalam berjualan yaitu menentukan harga jual mengamati

proses perhitungan secara keseluruhan. Sebagai pedagang buah dan

pedagang sayur melakukan kesalahan sedikit saja dalam perhitungan, hal

itu bisa menyebabkan pedagang buah dan pedagang sayur merugi atau

mengganggu arus kas usaha.


55

1) Harga Pokok

Harga pokok nmerupan harga yang sangat penting dalam suatu

kegiatan jual dan beli dalam berdagang.Pedagang buah dan sayur

pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan disini harus memastikan

harga pokok yang didapatkan merupakan harga yang umum didapati

oleh pedagang buah dan pedagang sayur lainnya yang berada di

kawasan pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.Pedagang buah

dan pedagang sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan

disini, tidak hanya berbelanja dengan satu pemasok buah dan sayuran

saja tetapi pedagang buah dan pedagang sayur disini juga berbelanja

di beberapa pemasok lainnya. Jika harga pokok dari pemasok buah

dan sayur lebih mahal, maka pedagang buah dan pedagang sayur di

pasar tradisional Jombang tangerang Selatan mengurangi

keuntunganatau di perkecil agar harga jual teteap dapat bersaing.

Berikut kutipan wawancaranya:


“Dalam berdagang penjual seharusnya mempunya strategi harga
pokok terlebih dahulu.” (Dedi, Maryono, Budi, Yanti, Tuti)

Tetapi ada pendapat informan yang berbeda, berikut kutipan


wawancaranya:
“Tidak, saya disini mengikuti harga pasar saja.” (Sumiyati)

2) Harga Jual

Sejumlah uang ataupun barangyang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah barang atau jasa.Pedagang buah dan pedagang sayur pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan disini memastikan buah dan

sayuran yang di jualkan kepada konsumen sudah mempunyai harga


56

jual.. Untuk buah dan sayur yang sudah dikenal secara umum harga

jualnya harus mengikuti harga pasaran, walaupun akhirnya

keuntungan yang akan didapat tidak seberapa karena begitu ketatnya

persaingan. Sebaliknya jika buah dan sayuran tersebut tidak dikenal

sehingga harga masih gelap, pedagang buah dan sayur pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan bisa saja memasang harga

dengan keuntungan yang lebih tinggi, tentu disesuaikan dengan

kualitas buah dan sayur, penampilan buah dan sayurserta minat

konsumen akan buah dan sayuran tersebut. dan pedagang sayur bisa

menentukan harga jual produk buah dan sayur harus lebih rendah atau

keuntunganya bisa lebih besar lagi, dari pengalaman pedagang buah

dan pedagang sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan

sebagai kuncinya adalah pedagang buah dan sayur harus selalu rajin

memantau harga-harga, buah dan sayuranserta pelayanan daripada

pesaing-pesaing pedagang.

3) Harga Beli

Harga beli merupakan harga yang sudah ditetapkan oleh

pedagang.Sehingga konsumen dapat membeli barang dan jasa

tersebut. Pedagang buah dan pedagang sayur menetapkan harga beli

tersebut dengan cara jika buah atau sayuran tersebut masih bagus dan

baru pedagang buah dan pedagang sayur pasar traduisional Jombang

Tangerang Selatan akan menetapkan harga tersebut sedikit mahal dan


57

untung yang di dapatkan pedagang tersebut lebih besar. Tetapi jika

buah atau sayuran tersebut sudah lebih dari dua hari atau tiga hari

pedagang buah dan pedagang sayur pasar tradisional pasar Jombang

Tangerang Selatan akanmenetapakan harga sedikit lebih murah

dibandingkan dengan sebelumnya untungnya pun juga lebih sedikit.

4) Harga Pesaing

Di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan disini harus

memastikan bahwa harga jual buah dan sayur harus hampir sama

dengan harga pesaing. Pedagang buah dan sayur di pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan boleh saja menetapkan harga sedikit lebih

tinggi, jika lokasi usaha pedagang buah dan pedagang sayur lebih

strategis, tempat lebih mewah atau nyaman, pelayanan lebih cepat dan

menyenangkan atau pelanggan tetap pedagang buah dan pedagang

sayur di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan sudah lebih

banyak.

5) Pentingnya Pelayanan

Dalam berjualan pedagang buah dan sayur harus melayani konsumen

dengan baik agar konsumen tersebut tidak merasa di kecewakan

dengan penjual.Namun bagaimanapun pedagang buah dan pedagang

sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan harus pandai

dalam menentukan harga jual yang bersaing, pedagang buah dan


58

pedagang sayur jangan lupa untuk terus meningkatkan pelayanan demi

kepuasan pelanggan.Tentunya dengan demikian sebagai pedagang

buah dan pedagang sayur sejati di pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan, kondisi menjadi seorang pedagang buah dan sayur

selalu dalam keadaan siap untuk bersaing.

b. Cara pembayaran

Cara pembayaranmerupakan suatu hal yang penting dalam melakukan

transaksi jual beli.Cara pembayaran jual beli yang terjadi di pasar

Jombang Tangerang Selatan merupakan kegiatan yang dilakukan di

setiap perekonomian termasuk pasar dan pemasaran. Para pedagang buah

dan pedagang sayur juga menentukan cara pembayaran dan transaksi jual

beli mereka dalam kegiatan jual beli.

1) Cash

Cara pembayaran merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu

penjualan, karena tanpa adanya cara pembayaran tidak ada yang

disebut namanya transaksi jual beli. Dengan adanya cara pembayaran

memudahkan pedagang dan penjual melakukan jual beli. Pada pasar

tradisonal Jombang Tangerang Selatan disini pedagang buah dan

pedagang sayur menetapkan cara pembayaran mereka kepada para

konsumen mereka dengan cara cash, karena dengan cara cash lebih

memudahkan konsumen daripada dengan cara yang lain yang harus

membayarnya secara dicicil atau kredit dan sebagainya. Tetapi


59

pedagang buah dan pedagang sayur pasar Jombang Tangerang Selatan

disini membayar dagangan yang telah mereka beli kepada pemasok

buah dan sayur dengan cara cash, dan kredit. Seorang pedagang buah

dan sayur juga harus menetapkan cara pembayaran mereka kepda

konsumen agar tidak membingungkan konsumen dalam transaksi jual

beli tersebut.

2) Kredit

Cara pembayaran kredit yaitu sama saja dengan menghutang.

Pedagang buah dan pedagang sayur melakukan cara pembayaran

kepada pemasok buah dan sayur yaitu dengan cara dicicil, kredit dan

cash. Cara pembayaran merupakan suatu hal yang penting dalam

berjualan kepada konsumen. Di pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan disini para pedagang buah dan pedagang sayur melakukan

cara pembayaran mereka kepada pemasok buah dan sayur dengan cara

kredit atau menghutang, kenapa menghutang karena modal usaha

untuk membeli buah dan sayuran tidak terlalu banyak, jadi pedagang

buah dan pedagang sayur pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan melakukan cara pembayaran kepada para pemasok buah dan

sayur dengan cara kredit tetapi ada pula yang dengan cash. Sistem

pembayaran yang dilakukan pedagang buah dan pedagang sayur di

pasar tradisonal Jombang Tangerang Selatan kepada konsumen yaitu

dengan cara cash, karena pasar tradisional itu sendiri bukan pasar
60

modern tetapi pasar tradisonal, jadi cara melakukan pembayarnnya

pun yang di lakukan pedagang dengan cara manual.

Harga murah belum tentu jaminan usaha lancar jika pelayanan

pedagang buruk, dan bagi jika pelayanan buruk pedagang tersebut

merasa dikecewakan.

Cara pembayaran kepada pemasok, berikut kutipan wawancaranya:


“Saya disini melakukan pembayaran kepada pemasok yaitu dengan
cara kredit kalau saya bayar cash saya gak punya modal lagi untuk
membeli buah dan sayur yang lainnya.” (Maryono, Sumiyati, Tuti)

Tetapi ada pendapat informan yang berbeda, berikut kutipan


wawancaranya:
“Tidak, saya disini melakukannya pembayaran kepada pemasaok
dengan cara cash dan kredit.” (Dedi dan Yanti)
“Tidak, saya disini melakukannya pembayaran kepada pemasaok
dengan cara cash saja.” (Budi)

Cara pembayaran kepada pembeli, berikut kutipan wawancaranya:


“Saya disini melakukan pembayaran kepada pembeli yaitu dengan
cara cash.” (Dedi, Maryono,Budi, Sumiyati,Yanti dan Tuti)

Dengan demikian hasil penelitian tentang bagaimana cara menentukan

harga jual yang di lakukan pedagang buah dan pedagang sayur terhadap

berpa persen harga jual, harga pokok, dan cara pembayaran yang dilakukan

pedagang buah dan sayur. Supaya para konsumen yang berada di pasar

Jombang Tangerang Selatan tersebut tidak merasa di rugikan dengan produk

yang akan di jualkan oleh para pedagang buah dan pedagang sayur di pasar

ini.
61

3. Kebutuhan Informasi Para Pedagang Buah dan Sayur Tentang

Pengembangan Usaha

Kebutuhan informasi yang dibutuhkan pedagang buah dan pedagang sayur

yaitu dalam mengembangkan usaha berjualannya adalah dengan cara

mempunya modal usaha, tempat strategis dan terakhir mengatasi kendalam

dalam berkembangnya usaha.

Berikut kutipan wawancaranya:


“Yaaa, saya sangat ingin sekali mengembangkan usaha dagangan
buah dan sayur.” (Dedi, Maryono, Budi, Sumiyati dan Tuti)

Tetapi ada pendapat informan yang berbeda, berikut kutipan


wawancaranya:
“Tidak. Karena saya belum mempunyai modal yang banyak, kalau
ada itupun hanya untuk keperluan keluarga saya sekolah.” (Yanti)

a. Modal Usaha

Modal usaha adalah hal yang sangat penting dalam berkembangnya

usaha pedagang buah dan pedagang sayur. Pada pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan disini para pedagang buah dan pedagang

sayur ingin mengembangkan suatu usaha mereka dan cara

mengembangkan usahanya tersebut pedagang buah dan pedagang sayur

harus mempunya modal usaha. Pedagang buah dan pedagang sayur

pasar tradisonal Jombang Tangerang Selatan disini tidak semuanya

mempunyai modal usaha yang lebih.Sebagian pedagang buah dan

pedagang sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan meminjam

modal usaha mereka.Modal usaha yang mereka pinjam yaitu ke bank,

keluarga atau rentenir.Disini penulis menanyakan wawancara kepada


62

informan, kenapa pedagang buah dan pedagang sayur di pasar

tradisional Jombang Tangerang Selatan meminjam uang lebih baik di

bank daripada kepada renternir atau keluarga. Kalau meminjam kepada

bank bunga yang di berikan pada bank tidak terlalu besar daripada

rentenir, tetapi kalau meminjam uang dengan rentenir bunga yang di

tawarkan terlalu besar dan pedagang buah dan pedagang sayur pun harus

membayar pinjaman tersebut dua kalilipat. Jika meminjam kepada

rentenir dalam islam pun juga tidak boleh. Pedagang buah dan pedagang

sayur pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan sebagian ada yang

meminjam modal usahanya tersebut kepada keluarga menurut pedagang

dengan meminjam kepada keluarga itu lebih mudah dan tidak ada bunga

yang ditawarkan dalam meminjam tersebut.

Berikut kutipan wawancaranya:


“Kalau mau usaha berkembang yaa, saya harus mempunyai modal
usaha terlebih dahulu, agar usaha yang saya dirikan berkembang
sukses.” (Dedi, Maryono, Budi, Yanti, Sumiyati dan Tuti)

b. Tempat Strategis

Dalam berdagang buah dan berdagang sayur pada pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan disini juga memerlukan suatu tempat atau

kios yang terjangkau oleh konsumen agar memudahkan konsumen untuk

membeli hasil dagangan yang ingin di beli oleh pedagang buah dan sayur

pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.Pedagang buah dan

pedagang sayur harus mempunyaitempat yang strategis dalam berjualan

buah dan sayur mereka. Untuk mengenai tempat yang strategis pedagang
63

buah dan sayur terkadang bertanya teman sesama pedagang atau kepada

pedagang lain untuk menanyakan ada lapak atau kios yang strategis

tidak, dan terkadang pedagang buah dan pedagang sayur disini mencari

lapak atau kios yang strategis mencari dengan internet. Karena pada

zaman ini internet sudah banyak digunakan oleh masyarakat pada

umumnya terutama pedagang buah dan pedagang sayur pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan. Mencari tempat strategis dengan

mengunakan internet yaitu dengan cara melalui sosial media seperti

facebook pada umumnya pedagang mencari tahu lewat facebook. Dengan

seperti itu memudahkan pedagang buah dan pedagang sayur pasar

tradisional Jombang Tangeraang Selatan dalam berjualan.

c. Mengatasi Kendala

Setiap usaha yang dirintis dari awal sampai berkembang sukses oleh para

pedagang buah dan pedagang sayur pasar Jombang Tangerang Selatan

mempunyai kendala yang beraneka ragam, kendala tersebut dapat berupa

persaingan sesama pedagang, modal usaha yang tidak mencukupi, proses

produksi dalam menjual buah dan sayuran, usaha yang tidak sesuai

dengan keinginan diri sendiri dan rasa malas dan kurang percaya diri.

Dalam mengatasi kendala modal usaha yang tidak mencukupi tersebut

para pedagang buah dan pedagang sayur pasar Jombang Tangerang

Selatan harus menyisihkan sebagian uang dari hasil penjualannya, agar


64

usaha yang dirintis oleh pedagang buah dan pedagang sayur pasar

Jombang Tangerang Selatan berkembang dengan sukses.

1) Persaingan

Persaingan sering kali terjadi dalam dunia penjualan.Setiap pedagang

buah dan pedagang sayur pasar Jombang Tangerang Selatan

mempunyai persaingan dalam berjualan, persaingan tersebut seperti

harga dan kualitas buah dan sayuran, dalam mengatasi kendala

persaingan tersebut pedagang buah dan pedagang sayur harus mencari

tahu pesaing yang kompeten dalam berdagang buah dan sayuran saat

ini, agar tidak salah langkah dalam menentukan strategi

penjualan.Tetapi pedagang buah dan pedagang sayur pasar tradisonal

disini mengatasi persaingan tersebut dengan bijak agar tidak

terjadinya suatu keributan dengan sesama pedagang dalam berjualan

di pasar tradisional disini.

2) Menciptakan Produk Baru

Menciptakan produk yang unik tidak hanya menjual lokal saja tetapi

import juga, jadi memiliki ciri khas tertentu dan daya tarik tersendiri

bagi para konsumen. Usaha berdagang buah dan sayuran yang tidak

sesuai dengan diri sendiri juga dapat menjadi kendala dalam berjualan,

terkadadang banyak yang ingin berjualan buah dan sayur hanya ikut-

ikutan saja dengan teman, jadi tidak sesuai dengan keinginan diri
65

sendiri dan cara mengatasi kendala tersebut yaitu dengan cara

memiliki sesuatu keahlian yang lain bukan dalam hal berdagang saja

tetapi keterampilan dalam menjual kerajinan tangan misalnya.

Berikut kutipan wawancaranya:


“Dalam mengatasi kendala dalam berdagang saya harus
mempunyai tempat yang strategis dan menciptakan produk dan
kualitas buah dan sayur di tingkatkan.” (Dedi, Maryono, Budi,
Sumiyati, Yanti dan Tuti)

Ada salah satu pedagang buah di pasar Jombang Tangerang Selatan yang

usaha buahnya sudah sangat berkembang pesat, toko buah tersebut di

pinggir gang pasar Jombang Tangerang Selatan, selain mempunyai toko

buah di pasar Jombang Tangerang Selatan, toko buah tersebut mempunyai

cabang di pasar Lembang. Ciledug, Ciputat, dan Kebayoran. Pada awal

usahanya pedagang buah tersebut selalu menyisihkan uang hasil jualannya,

dan pedagang buah itu mempunyai niat dan tekad untuk mengembangkan

usaha toko buahnya dan pada akhirnya tercapailah toko buah cabangnya

tersebut.Tetapi ada pula pedagang buah dan pedagang sayur yang tidak

ingin mengembangkan usahanya, karena belum mempunyai modal yang

lebih untuk membeli tempat toko yang baru. Dan ada juga sebagian

pedagang buah dan pedagang sayur pasar Jombang Tangerang Selatan yang

ingin mengembangkan usahanya dengan meminjam modal ke bank dan ada

juga sebagian pedagang yang meminjam ke sesama teman pedagang atau

pedagang yang lain yang bukan pedagang buah atau pedagang sayur, dan

ada pula yang meminjam kepada keluarganya, karena kalau meminjam

kepada keluarga lebih mudah dan ketika sudah balik modal pedagang buah
66

dan pedagang sayur tersebut bisa mengganti modal usaha yang telah di

pinjamnya. Pedagang buah dan pedagang sayur pasar Jombang Tangerang

Selatan dalam mengembangkan usaha yang sukses harus mempunyai modal,

dan niat dan harus juga usaha yang sungguh-sungguh agar usaha yang

dirintisnya dari awal membuahkan hasil yang baik kedepannya nanti.

Kendaraan merupakan faktor berkembangnya usaha, pedagang buah dan

pedagang sayur bisa menjualkan barang dagangan mereka di kendaraan

tersebut tidak harus mempunyai lapak terlebih dahulu.Dengan adanya

kendaraan pedagang buah dan pedagang sayur dapat memudahkan

pemasaran buah dan sayurannya kepada konsumen.

Dengan demikian hasil penelitian tentang bagaimana cara berkembangnya

usaha yang di lakukan pedagang buah dan pedagang sayur yaitu dengan cara

mengumpulkan uang atau modal usaha, niat yang sungguh-sungguh dan

kerja keras. Agar usaha pedagang buah dan pedagang sayur yang berada di

pasar Jombang Tangerang Selatan tersebut sukses dan berkembang.

D. Pembahasan

Peneliti mengidentifikasi kebutuhan informasi pedagang buah dan

pedagang sayur di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan dengan

melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan

data.Observasi ini berlangsung selama dua hari pada hari Senin tanggal 8

Agustus 2016 dan Selasa tanggal 9 Agustus 2016. Observasi kedua

dilakukan selama dua hari pada hari Kamis tanggal 18 Agustus 2016 sampai
67

dengan 18 September 2016 guna mendapatkan data mengenai kebutuhan

pedagang buah dan pedagang sayur di pasar tradisional Jombang Tangerang

mengenai kebutuhan informasi apa saja yang dibutuhkan pada para

pedagang buah dan pedagang sayur tersebut. Wawancara yang dilakukan

dengan para pedagang bauh dan pedagang sayur pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan pada bulan Agustus mengenai kebutuhan informasi

pedagang buat dan pedagang sayur terhadap pasokan buah, harga dan

pengembangan usaha yang ada di pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan.

1. Kebutuhan Informasi Pedagang Buah dan Pedagang Sayur

Mengenai Pasokan Buah dan Sayur

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap

pedagang buah dan pedagang sayur pasar Jombang Tangerang Selatan

menunjukan bahwa pedagang buah dan pedagang sayur aktif dalam

melakukan mencari informasi sebagai langkah untuk kebutuhan

informasi mengenai pasokan buah dan sayuran, kebutuhan untuk

menambah informasi dan kebutuhan ataukeingintahuan pedagang buah

dan pedagang sayur termaksud juga sebagai kebutuhan dasar manusia

(kebutuhan kognitif), hal ini sesuai teori yang telah penulis sampaikan di

bab 2 yaitu;

Wilson mengemukakan bahwasanya terdapat 3 kategori kebutuhan

manusia menurut para ahli yaitu:

a)Physiological needs, such as need for food,water, shelter etc;


b)emotional or ‘affective’ needs. Such as need attainment, for
68

domination, etc; c) cognitive needs, such as the need to plan, to learn a


skill, etc.40

a)kebutuhan fisiologis, seperti kebutuhan untuk makanan, air, tempat

tinggal dan lain-lain; b) emosional atau kebutuhan ‘afektif’. Seperti

kebutuhan pencapaian, dominasi, dan lain-lain; c) kebutuhan kognitif,

seperti kebutuhan untuk merencanakan, belajar keterampilan, dll.

Pada teori kebubutuhan informasi dasar manusia diatas, kebutuhan yang

relevan dengan penelitian ini adalah kebutuhan kognitif karena berkaitan

dengan pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkunganya.

Selain itu kebutuhan kognitif berkaitan dengan menambah informasi, hal

ini terdapat pada teori yang disampaikan oleh Hass dalam buku Pawit,

yaitu Kebutuhan kognitif Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk

memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman

seseorang akan lingkunganya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat

seseorang untuk memahami dan menguasai lingkunganya.Hal ini

memang benar bahwa orang menurut pandangan psikologis kognitif

mempunyai kecenderungan untuk mengerti dan menguasai

lingkungannya.Disamping itu kebutuhan ini juga dapat memberi

kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.41

Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan

informasi, hal ini ditunjukkan dengan para pedagang buah dan pedagang

40
Wilson,Recent Trend in User studies: Action Research and Qualitative methods(USA;
Department of information studies university of sheffield, 2000),h. 2
41
Pawit M. Yusup, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi : Information Retrival.
(Jakarta:Kencana, 2010). h.81
69

sayur mencari kebutuhan informasi mengenai pasokan buah dan sayuran

untuk mendapatkan hasil yang bagus dan tidak mengecewakan para

konsumen.

Tujuan dari rantai pasok atau pasokan buah dan sayuran adalah membuat

seluruh sistem menjadi efisien dan efektif ; minimasi biaya sistem total,

dari transportasi dan distribusi sampai inventori bahan mentah, bahan

dalam proses dan produk jadi.

Dengan demikian hasil penelitian terhadap kebutuhan informasi pasokan

buah dan sayuran yang digunakan pedagang buah dan sayur hampir

semua mengatakan membeli buah dan sayur di pasar yang sama yaitu

pasar induk kramat jati Jakarta dan pasar tanah tinggi Tangerang.

Penggunaan lokasi yang sama menandakan adanya kebutuhan yang sama

terhadap suatu keinginan akan informasi yang dicari seorang termasuk

para pedagang buah dan sayur di pasar Jombang Tangerang Selatan.

2. Kebutuhan InformasiPedagang Buah dan Pedagang Sayur

Mengenai Harga

Harga adalah satu-satu elemen bauran pemasaran yang

menghasilkanpendapatan semua elemen lainnya hanya mewakili

harga.Harga juga bisa dikatakan sebagai salah satuelemen yang paling

fleksibel dari bauran pemasaran tidak seperti sifat-sifatproduk dan

komitmen jalur distribusi. Harga dapat berubah-ubah dengan cepatpada

saat yang sama penetapan harga dan persaingan harga adalah masalah
70

utamayang dihadapi banyak eksekutif pemasaran.Harga dapat

berhubungan dengan segala sesuatu dengan nilai persepsi (perceived

value), tidak hanya uang.Ketika barang dan jasa di pertukarkan,

perdagangan tersebut disebut barter.42Menetapkan harga yang tepat pada

suatu produk merupakan suatu proses lima tahapannya antara lain:

a. Menentukan tujuan penetapan harga

Berdasarkan hasil penelitian tahap ini para pedagang buah dan

pedagang sayur pasar Jombang Tangerang Selatan menetapkan harga

mengikuti harga pasar dan sesuai dengan kesepakatan para pedagang

buah dan pedagang sayur yang berada di lokasi pasar Jombang

Tangerang Selatan.

b. Memperkiraan permintaan, biaya, dan laba

Berdasarkan hasil penelitian tahap ini para pedagang buah dan

pedagang sayur pasar Jombang Tangerang Selatan memperkirakan

permintaan tergantung kebutuhan konsumen dan laba keuntungan

yang para pedagang buah dan pedagang sayur miliki dalam berdagang

tidak terlau besar dan tidak terlalu sedikit yang mereka ambil dari

keuntungan berdagang tersebut.

42
Carl Mc Daniel, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat,2001), h. 268.
71

c. Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga

pasar

Berdasarkan hasil penelitian tahap ini para pedagang buah dan

pedagang sayur pasar Jombang tangerang Selatan harus memilih

strategi harga pasar yang baik agar memudahkan pedagang buah dan

pedagang sayur dalam berdagang dan supaya tidak terjadi adanya

persaingan dalam berdagang buah dan berdagang sayuran di pasar

Jombang Tangerang Selatan.

d. Menyesuaikan harga dasar dengan teknik penetapan harga

Berdasarkan hasil penelitian tahap ini pedagang buah dan pedagang

sayur pasar Jombang Tangerang Selatan sebelum berdagang para

pedagang buah dan pedagang sayur harus mempunyai harga dasar

barang yang sudah di tetapkan.

e. Mengarah pada hasil harga yang tepat

Berdasarkan hasil penelitian tahap ini pedagang buah dan pedagang

sayur pasar Jombang Tangerang Selatan harus mempunyai teknik

penetapan harga agar harga yang ingin di jualkan kepada konsumen

memiliki hasil harga yang tepat sesuai dengan keinginan para

pedagang buah dan pedagang sayur.

Semua tujuan penetapan harga mempunyai pertukaran yang harus

ditimbangkan para pedagang.Suatu tujuan memaksimasi laba mungkin


72

membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada yang dapat atau

ingin disediakan.Meraih pangsa pasar yang diinginkan sering berarti

mengorbankan laba jangka pendek, karena tanpa manajemen yang

berhati-hati, tujuan laba jangka panjang mungkin tidak dapat

diraih.Menghadapi persaingan adalah penentuan tujuan harga yang

paling gampang untuk dilaksanakan.

Dengan demikian hasil penelitian kebutuhan informasi mengenai harga

yang di lakukan pedagang buah dan pedagang sayur terhadap berapa

persen harga jual, harga pasar, produk lokal dan import dan buah dan

sayuran musiman. Supaya para konsumen yang berada di pasar Jombang

Tangerang Selatan tersebut tidak merasa di rugikan dengan produk yang

akan di jualkan oleh para pedagang buah dan pedagang sayur di pasar ini.

3. Kebutuhan Informasi Pedagang Buah dan Pedagang Sayur

Mengenai Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha itu sendiri menurut penulis adalah tanggung jawab

dari setiap pengusaha atau wirausaha yang membutuhkan pandangan

kedepan, motivasi dan kreativitas.Jika hal ini dapat dilakukan oleh setiap

wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang

semula kecil menjadi skala menengah bahkan menjadi sebuah usaha

besar.Setiap manusia tentu mempunyai naluri atau keinginan dalam

hidupnyauntuk berusaha mencapai apa yang dicita-citakan. Untuk

mencapai keinginan itu manusia selalu berusaha dalam mencapai


73

kehidupan yang lebih baik.Dalam usaha inilah manusia dapat mendirikan

berbagai macam usaha yang mendapatkan kesuksesan.Dalam memenuhi

kebutuhan manusia, maka usaha dapat menimbulkan adanya dunia usaha

yang menciptakan barang dan jasa.Pengembangan usaha merupakan

usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan pegawai.Pengembangan lebih di tekankan

pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa

yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintergrasi

dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.43

Dalam melakukan kegiatan pengembangan usaha, seseorang

wirausahapada umumnya melakukan pengembangan kegiatan usaha

tersebut melalui tahap-tahappengembangan usaha sebagai berikut:

a. Memiliki Ide Usaha

Awal usaha seorang wirausaha berasal dari suatu ide usaha.Ide usaha

yangdimiliki seorang wirausaha dapat berasal dari berbagai sumber.

Ide usaha dapat muncul setelah melihat keberhasilan bisnis orang lain

denganpengamatan. Selain itu ide usaha juga dapat timbul karena

adanya sense of bisiness yang kuat dari seorang wirausaha.

43
Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2002), h. 168.
74

b. Penyaringan Ide/Konsep Usaha

Awal usaha seorang wirausaha berasal dari suatu ide usaha.Ide usaha

yangdimiliki seorang wirausaha dapat berasal dari berbagai sumber.

Ide usaha dapat muncul setelah melihat keberhasilan bisnis orang lain

denganpengamatan. Selain itu ide usaha juga dapat timbul karena

adanya sense of bisiness yang kuat dari seorang wirausaha.

c. Pengembangan Rencana Usaha (Business Plan)

Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menuangkan ide usaha ke

dalamkonsep usaha yang merupakan tahap lanjut ide usaha ke dalam

bagian bisnisyang lebih spesifik. Penyaringan ide-ide usaha akan

dilakukan melalui suatuaktifitas penilaian kelayakan ide usaha secara

formal maupun yang dilakukansecara informal.

d. Implementasi Rencana Usaha dan Pengendalian Usaha

Rencana usaha yang telah dibuat baik secara rinci maupun global,

tertulismaupun tidak tertulis selanjutnya akan diimplementasikan

dalam pelaksanaanusaha. Rencana usaha akan menjadi panduan bagi

dalam pelaksanaan usaha yang akan dilakukan seorang wirausaha.

Dalam kegiatan implementasirencana usaha, seorang wirausaha akan

mengerahkan berbagai sumber dayayang dibutuhkan seperti modal,

material, dan tenaga kerja untuk menjalnkankegiatan usaha.44

44
Kustoro Budiarta, Pengantar Bisnis, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009, h. 153.
75

Mengidentifikasi tahapan sangat penting dalam pengembangan usaha

dankapan hal tersebut terjadi.Kadang kita perlu membahas tahapan

tahapan yangsudah dilakukan, sehingga pengkaji memahami seberapa

cepat usaha telahberkembang sampai pada titik persiapan rencana usaha.

Berdasarkan hasil penelitian peneliti mengenai pengembangan usaha

pada para pedagang buah dan pedagang sayur pasar Jombang Tangerang

Selatan mengenai pengembangan usaha, para pedagang buah dan

pedagang sayur harus mempunyai niat dan bersungguh-sungguh dalam

mengembangkan usahanya, supaya usaha yang mereka rintis dari awal

menjadi sukses.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini merupakan hasil akhir dari semua bab yang telah

dibahas pada bab sebelumnya yang tertuang dalam kesimpulan. Kesimpulan ini

diambil dari hasil keseluruhan penelitian yang telah dilakukan dan dianalisa dari

bab 1 hingga bab 4. Point berikutnya ialah saran yang diberikan sebagai masukan

bagi pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan agar bisa menjadi lebih baik

untuk kedepannya. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis maka terdapat beberapa

kesimpulan dalam hal kebutuhan informasi pedagang buah dan sayur

pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan. Pertama kebutuhan

informasi mengenai pasokan buah dan sayur,pasokan buah dan sayur

banyak dibutukan oleh pedagang untuk mengetahui produk lokal dan

import, tempat pemasokan buah dan sayur, sumber informasi yang

mereka peroleh dan kualitas produk dagangan buah dan sayur.

2. Yang kedua yaitukebutuhan informasi mengenai harga, kebutuhan

informasi mengenai harga meliputi menentukan harga jual seperti harga

pokok, harga jual, harga beli, harga pesaing dan pelayanan dan cara

pembayaran yang di lakukan pedagang buah dan sayur seperti cash dan

kredit.

3. Yang ketiga yaitu kebutuhan informasi mengenai pengembangan usaha,

kebutuhan informasi mengenai pengembangan usaha pedagang buah dan

76
77

pedagang sayur meliputi modal usaha, tempat strategis dan mengatasi

kendala dalam berusaha meliputi persaingan dan menciptakan produk

baru.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan penulis hasil dari analisa penelitian adalah

sebagai berikut:

Untuk kebutuhan informasi pedagang buah dan sayur pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatanpedagang sebaiknya mencari tahusumber-

sumber informasi yang up to date.Sumber yang ter up to date yaitu seperti

internet. Karena sumber informasi yang up to date akan menambah

wawasan pedagang buah dan sayur akan informasi dan memudahkan

pedagang buah dan sayur dalam berjualan untuk kebutuhan informasi di

lingkungan pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.


DAFTAR PUSTAKA

Budiarta, Kustoro.Pengantar Bisnis, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.

Bungin, Burhan.Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2007.

Creswell, John W. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset : Memilih diantara


Lima Pendekatan.Jakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Daniel, Carl Mc. Pemasaran.Jakarta: Salemba Empat,2001.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT


Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002.

Herdiansyah, Haris. Metodelogi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.


Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Ida Farida, dkk. Information Literacy Skills: Dasar pembelajaran seumur hidup.
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: Sekolah Tinggi


Adminitrasi Lembaga Adminitrasi Negara, 2004.

Irma. “Kehidupan di Pasar Jombang,.” diakses pada 16 Juli 2018 melalui


https://tangselmedia/kehidupan-dipasar-jombang.html

Kotler, Philip danGary Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga


2001.

Martono, Ricky. Manajemen Logistik Terintegrasi. Jakarta: PPM Manajemen,


2015.

Masruriyah, Nunung.“Perilaku Pencarian Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan


Informasi Mahasiswa UIN Di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta,” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010.

Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi,


2013.

Pendit, Putu Laxman. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu


Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI, 2003.

Pujawan, I Nyoman.Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya, 2005.

78
79

Satriana, Anna.“Kebutuhan Informasi Mahasiswa: Studi Terhadap Perpustakaan


Universitas Negeri Jakarta,” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains.

Sutarno-NS, Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1983.

Wilson.Recent Trend in User studies: Action Research and Qualitative methods.


USA; Department of information studies university of sheffield, 2000.

Yusuf, Muri.Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian


Gabungan.Jakarta: Kencana, 2016.

Yusup, Pawit M. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 1995.

__________________.dan Priyo Subekti. Teori dan Praktik Penelusuran


Informasi: Information Retrieval. Jakarta: Kencana, 2010.

Zed, Mestika.Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indoensia,


2008.
Lembar Observasi Penelitian

Pada point ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan

di Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan. Penulis melihat dan mengamati

kebutuhan informasi pedagang buah dan pedagang sayur di pasar tradisonal Jombang

Tangerang Selatan dalam melakukan kebutuhan informasi.

A. Pasar

Sudah sejak zaman dahulu kota tidak akan pernah terlepas dari pusat

kegiatan komersil yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar diawali pada zaman

prasejarah, dimana di dalam memenuhi kebutuhan manusia melakukan sistem

barter. Sistem barter yaitu suatu sistem yang diterapkan anatara dua individu

dengan cara menukar barang yang satu dengan barang yang lainnya dan

akhirnya sistem barter ini berkembang secara luas. Hal tersebut terjadi karena

potensi wilayah antara dua individu tersebut memiliki perbedaan dalam

menghasilkan berbagai kebutuhan yang bisa disebabkan oleh faktor geografis.

Pasar tradisional secara sederhana yaitu tempat bertemunya penjual dan

pembeli secara langsung.Pasar bersifat dinamis mengikuti perkembangan

zaman. Seiring dengan perkembangan zaman, pasar mengalami perubahan

bentuk tempat dan cara pengelolaannya, dari yang bersifat tradisional menjadi

modern.
Dengan meningkatnya perkembangan penduduk kehidupan sosial,

ekonomi dan juga kemajuan teknologi khususnya dibidang perdagangan

timbullah sekelompok individu baru yang bergerak dalam bidang

pedagang.Pedagang-pedagang inilah yang membuat tempat-tempat yang lebih

permanen untuk berdagang.

Pasar tradisional Jombang ini beralamatkan di Jl. Raya Jombang, Ciputat,

Tangerang Selatan, Banten 15414. Aktivitas pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan ini dimulai sejak puku 00.00 sampai dengan jam 09.00

untuk mereka berjualan buah dan sayur dari pagi ada juga yang berjualan

selama 24 jam, kemungkinan yang berjualan 24 jam lebih banyak pedagang

buah, kalau pedagang sayur dari pukul 02.00. Pasar tradisional Jombang ini

pasar yang paling tua berada diwilayah bagian dari Kota Tangerang Selatan.

Pada pasar tradisional Jombang Tangerang selatan disini berbetuk kotak

atau persegi luas lokasi pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan tidak

terlalu besar, luas lokasi hanya sekitar 6090 m2. Pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan ini dekat dengan stasiun kereta api Sudimara dan pintu tol

Bintaro. Banyak pengunjung yang datang ke pasar tradisonal jombang dari

berbagai kalangan diantaranya yaitu ibu rumah tangga, pekerja, mahasiswa atau

pelajar.Pengunjung yang memebeli hasil dagangan juga tidak hanya dari

wilayah Jombang, Bintaro, Ciputat saja tetapi ada juga yang dari Ciledug atau

Tangerang yang ingin berbelanja di pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan.
Pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan ini selalu ramai di kunjungi

masyarakat pada umumnya.Karena pada pasar tradisonal Jombang Tangerang

Selatan disini harga yang di tawarkanpun tidak terlalu mahal seperti pasar

modern atau pasar tradisional lalinnya.Pasar tradisional ini selalu ramai pada

pagi hari hingga menjelang siang hari.Karena pada pasar tradisional ini akses

tempuh yang di kunjungi masyarakat dekat.

Di depan pasar tradisional Jombang Selatan ini selain banyak para

pedagang buah dan pedagang sayur yang membuka lapak kios dengan tenda-

tenda ada pula pedagang yang menjual makanan untuk di makan dengan tenda-

tenda juga. Di depan pasar tersebut juga ada dua mini market yaitu alfa mart

dan indomaret serta kios – kios yang berjualan kebutuhan masyarakat pada

umumnya.

Kondisi pasar jika dilihat dari tata letak rapi, pedagang-pedagang pun

berjualan dengan ditempatkan dengan teratur untuk memudahkan konsumen

dalam pencarian barang atau jasa.Jika dilihat dari tempat, pasar Jombang

Tangerang Selatan ini sedikit kotor dan bahkan ada sebagian bangunan yang

terbakar.

Ketika pagi hari pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan ini sangat

macet sekali, karena dengan banyak nya kendaraan yang beroperasi untuk

melakukan aktivitas kerja atau ingin membeli dagangan di pasar tradisional

Jombang Tangerang Selatan ini.Dan ada pula pedagang yang ingin berjualan di

pasar tersebut.Pada pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan disini


timbangan yang di gunakan ada yang mengunakan timbangan digital dan ada

pula yang mengunakan timbangan tradisional.

B. Pedagang

Pada pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan disini pedagang buah

dan sayur melakukan penjualan dengan cara yang ramah dan baik. Karena kalau

tidak ramah konsumen yang ingin membelipun merasa sungkan untuk membeli

buah dan sayuran di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan ini.

Pedagang buah dan pedagang sayur pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan disini tidak selalu menawarkan pembelian kepada setiap orang yang

lewat kios mereka di tawari untuk membeli dagangan buah dan sayur. Jadi di

pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan disini ketika ada yang mau

membeli dagangan baru pedagang menawarkan dan mau beli bauah apa atau

sayuran apa bu atau pak, terkadang pedagang buah dan pedagang sayur pasar

tradisonal Tangerang Selatan ketika ada konsumen datang ada yang sedang

merapikan buah dan sayuran tersebut, karena banyak buah dan sayuran yang

dateng dari pemasok. Penampilan yang digunakan pedagang buah dan sayur

kalau pedagang laki-laki di pasar tradisional disini hanya menggunakan kaos

saja dalam berjualan.Tetapi kalau ibu pedagang disini mengunakan kaos atau

ghamis dan lainnya. Di pasar trasdisional Jombang Tangerang Selatan disini

pedagang buah dan sayurnya membuka lapak atau dagangan mereka dari pagi

dini hari, karena buah dan sayuran yang di datangkan dari pemasok itu dari

pagi, maka pedagang buah dan sayur disini membuka lapaknya dari pagi, tetapi
ada pula yang membukanya pada saat sore, menurut pedagang ketika sore hari

banyak konsumen yang baru pulang beraktivitas ingin berbelanja kebutuhan

buah dan sayuran di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan. Tetapi kios

yang tidak menjual buah dan sayur di pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan ketika menjelang sore hari para pedagang menutup kios atau lapak

tersebut. Dan pedagang yang tidak berjualan buah dan sayur hanya membuka

kios mereka pada pukul 07.00, tetapi pedagang ikan dan daging mereka

menjual dagangan mereka dari pagi dini hari sama dengan pedagang buah dan

pedagang sayur. Di depan pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan

terdapat banyak kios yang menjual berbagai kebutun konsumen, harga kios

yang berada di depan juga lebih mahal di bandingkan dengan harga kios yang

berada di dalam pasar, pedagang tersebut membuka kios mereka dari pul 07.00

sampai dengan malam menjelang maghrib.

C. Pembeli

Pembeli merupakan seseorang yang atau sesuatu perusahaan yang ingin

membeli barang atau jasa tersebut. Di pasar tradisional Jombang Tangerang

Selatan disini pembelinya bersikap ramah dan tidak ada keributan dengan

sesama pembeli. Sikap pembeli yang berada di pasar tradisional Jombang

Tangerang Selatan yang peneliti amati dari hasil penelitian tersebut adalah

pembeli yang berkunjung pada pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan


sangatlah banyak, karena pemebeli tersebut mebutuhkan kebutuhan yang

beraneka ragam keinginan.


LAPORAN CATATAN LAPANGAN PENELITIAN
KEBUTUHAN INFORMASI PEDAGANG BUAH DAN SAYUR PASAR
TRADISIONAL JOMBANG TANGERANG SELATAN

Informan 1 : Pedagang Buah


Nama : Bapak Dedi
Tempat Wawancara : Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan
Waktu : 18 Agustus 2016
Lama Berdagang : 26 tahun lamanya
Umur : 45 tahun

METODE
 Lokasi dari penelitian ini adalah pasar tradisional Jombang, Kelurahan
Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Pengumpulan data penelitian terkait dengan Kebutuhan Informasi para
pedagang buah dan sayur. Alasan peneliti memilih Pasar tadisional Jombang
sebagai tempat penelitian, karena pasar ini merupakan salah satu pasar
tradisional tereksis bagi masyarakat sekitar, sebagai tempat transaksi jual beli
dan letaknya dekat dengan stasiun commuter line.
 Metode yang peneliti gunakan adalah wawancara dan observasi dengan Bapak
Dedi selaku pedagang buah yang sudah 26 tahun berdagang buah di pasar
tradisional Jombang Tangerang Selatan. Hasil wawancara secara lengkap
terangkum dalam bagian fakta catatan lapangan berikut ini.

FAKTA CATATAN ANALISIS


1. Apakah Bapak/Ibu membatasi Pedagang buah di pasar tradisional
produk lokal atau import? Jombang tidak membatasi produk lokal
Jawab : Enggak dan import.
2. Apakah Bapak/Ibu disini menjual Pedagang menyediakan produk lokal dan
produk lokal dan import? impor untuk menyesuaikan permintaan
Jawab : Iyak, karena kebutuhan pasar (konsumen).
para pembeli

3. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan Pedagang buah membutuhkan informasi


informasi mengenai pemasokan mengenai pemasokan buah.
buah dan sayur?
Jawab: Iyaaa, sangat
membutuhkan informasi mengenai
buah saya.
4. Bagaimana Bapak/Ibu mencari Untuk memenuhi kebutuhan informasi
kebutuhan informasi mengenai mengenai pemasokan buah dan sayur
pemasokan buah dan sayur? serta tempat (lapak) yang strategis,
Jawab : Saya mencari mengenai pedagang ini bertanya kepada teman
produk lokal dan import kepada yang dianggap mengetahui informasi
temen deket saya terus juga saya tersebut.
cari tahu deh mengengenai tempat
strategis.
5. Apakah dalam mencari kebutuhan Orang lain (teman yang dianggap
informasi Bapak/Ibu membutuhkan mengetahui informasi mengenai
orang lain? pamasokan) berperan penting dalam
Jawab :Iyaklah, sangatlah memenuhi kebutuhan informasi
penting orang lain itu buat mengenai pemasokan buah.
kebutuhan informasi pemasok buah
buat saya sediri.
6. Apakah solusi yang didapat ketika Dengan bertanya kepada orang lain
Bapak/Ibu bertanya kepada orang (teman), pedagang ini dapat memenuhi
lain mengenai informasi terkait kebutuhan informasinya mengenai
pemasok buah dan sayur? tempat pemasok (supplier) buah dan
Jawab :Saya menjadi tahu tempat sayur.
pemasok buah dan sayur tersebut.
7. Lokasi pemasokan buah dan sayur Buah dan sayur yang dijajakan,
di datangkan darimana? merupakan pasokan dari Pasar Induk
Jawab : Dari pasar Induk Kramat Kramat Jadi dan petani langsung.
Jati dan petani langsung
8. Kualitas buah dan sayur seperti apa Buah yang dibutuhkan adalah buah yang
yang Bapak/Ibu butuhkan? masih segar.
Jawab : Kualitas buah yang saya
butuhkan yaitu yang masih segar.
9. Sumber informasi apa saja yang Informasi yang digunakan untuk
Bapak/Ibu peroleh? memenuhi kebutuhan informasi buah dan
Jawab : Sumber informasi yang sayur diperoleh dari teman dan internet.
diperoleh dari teman dan internet.
10. Bagaima cara menentukan harga Untuk menentukan harga jual, pedagang
jual yang Bapak/Ibu tetapkan? harus menghitung harga pokok terlebih
Jawab :Yaitu dengan cara dahulu.
mempunyai harga pokok terlebih
dahulu untuk menentukan harga
jual tersebut.
11. Dalam berjualan buah dan sayur Pedagang tidak mengambil banyak
ada untung dan ruginya? keuntungan dalam transaksi penjualan
Jawab : Untungnya saya hanya yang dilakukan. Kerugian biasanya
mengambil sedikit dari penjualan berasal dari buah yang sudah layu atau
kalau rugi biasaya dari buah yang busuk.
sudah layu atau busuk.
12. Bagaimana sistem penetapan Margin keuntungan yang ditetapkan oleh
untungnya Bapak/Ibu? pedagang sebesar Rp 1.000,- sampai Rp
Jawab : Keuntungan yang saya 2.000 dari tiap perkilogram buah yang
ambil tidak terlalu besar misalnya dijual. Harga buah yang masih segar
buah teresebut masih bagus maka sedikit lebih mahal dibandingkan dengan
harga jual tersebut lebih sedikit harga buah yang sudah tidak segar lagi.
mahal dan saya mengambil
keuntungan hanya 1000 atau 2000
saja per-kilonya.
13. Bagaimana sistem penetapan Kerugian yang dialami pedagang
ruginya Bapak/Ibu? diakibatkn karena buah yang menjadi
Jawab :Rugi bila buah yang saya komoditas utama penjualan busuk.
jualkan itu busuk semua.
14. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam Untuk menghadapi persaingan harga,
harga persaingan buah dan sayur? pedagang biasanya memberikan harga
Jawab : Di pasar ini jika ada yang sedikit lebih murah.
persaingan, saya melakukan harga
kepada pembeli lebih sedikit lebih
murah.
15. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu Cara pembayaran yang dilakukan kepada
lakukan kepada pemasok? pemasok dapat dilakukan dengan cara
Jawab : Pembayaran yang saya cash atau kredit.
lakukan dengan cara cash kalau ada
uang lebih, tetapi kalau tidak ada
uang yang lebih terpaksa saya
kredit.
16. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu Cara pembayaran yang dilakukan oleh
lakukan kepada pembeli? pembeli dilakukan dengan cara cash.
Jawab : Dengan cara cash.
17. Apakah Bapak/Ibu ingin Para pedagang berkeinginan untuk
mengembangkan usahanya? mengembangkan usahanya.
Jawab : Iya sangat ingin sekali.
18. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam Untuk mengembangkan usaha
mengembangkan usahanya? dibutuhkan modal.
Jawab : Harus mempunyai modal
terlebih dahulu.
19. Dalam mengembangkan usaha Modal untuk mengembangkan usaha
Bapak/Ibu meminjam atau dari berasal dari pinjaman dari bank.
hasil usaha?
Jawab : Saya disini meminjam ke
bank.
20. Bagaimana cara Bapak/Ibu Untuk mengatasi kendala dalam usaha,
mengatasi kendala dalam pedagang menghindari persaingan harga
usahanya? dan memilih tempat yang strategis.
Jawab : Menghindari persaingan
sesama pedagang dan tempat yang
strategis.
o Rekomendasi untuk penggalian data lebih lanjut terkait dengan kebutuhan
informasi para pedagang buah dan sayur di pasar tradisional Jombang
tangerang Selatan, peneliti di sarankan kepada Bapak Maryono sebagai
pedagang sayur di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.
LAPORAN CATATAN LAPANGAN PENELITIAN
KEBUTUHAN INFORMASI PEDAGANG BUAH DAN SAYUR PASAR
TRADISIONAL JOMBANG TANGERANG SELATAN

Informan 2 : Pedagang Sayur


Nama : Bapak Maryono
Tempat Wawancara : Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan
Waktu : 19 Agustus 2016
Lama Berdagang : 23 tahun lamanya
Umur : 47 tahun

METODE
 Menindaklanjuti pengumpulan data sebelumnya agar peneliti mewawancarai
mengenai kebutuhan informasi pedagang sayur kepada Bapak Maryono untuk
mengetahui data lebih lanjut tentang kebutuhan informasi para pedagang sayur
di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.
 Metode yang peneliti gunakan adalah wawancara dan observasi dengan Bapak
Maryono selaku pedagang sayur yang sudah 23 tahun berdagang sayur di pasar
tradisional Jombang Tangerang Selatan. Hasil wawancara secara lengkap
terangkum dalam bagian fakta catatan lapangan berikut ini.

FAKTA CATATAN ANALISIS


1. Apakah Bapak/Ibu membatasi Pedagang sayur di pasar tradisional
produk lokal atau import? Jombang tidak membatasi produk lokal
Jawab : Enggak dan import.

2. Apakah Bapak/Ibu disini menjual


Pedagang menyediakan produk lokal dan
produk lokal dan import?
impor untuk menyesuaikan permintaan
Jawab : Iyak, karena kebutuhan
pasar (konsumen).
para pembeli
3. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan
informasi mengenai pemasokan
buah dan sayur? Pedagang sayur membutuhkan informasi
Jawab : Iyak sangat membutukan mengenai pemasokan sayur.
informasi mengenai sayur untuk
saya jualkan.
4. Bagaimana Bapak/Ibu mencari Untuk memenuhi kebutuhan informasi
kebutuhan informasi mengenai mengenai pemasokan buah dan sayur
pemasokan buah dan sayur? serta tempat (lapak) yang strategis,
Jawab : Saya mencari tahu, ke pedagang ini bertanya kepada teman
semua pedagang yang disini dulu yang dianggap mengetahui informasi
baru saya ke pemasok 1 apakah tersebut.
lebih murah dan saya datang lagi ke
pemasok yang kedua apakah lebih
murah lagi dan kualitas bagus gak.
5. Apakah dalam mencari kebutuhan
informasi Bapak/Ibu membutuhkan Orang lain (teman yang dianggap
orang lain? mengetahui informasi mengenai
Jawab :Iyaklah,sangatlah penting pamasokan) berperan penting dalam
orang lain itu buat kebutuhan memenuhi kebutuhan informasi
informasi pemasok sayuran buat mengenai pemasokan sayuran.
saya sediri.
6. Apakah solusi yang didapat ketika
Bapak/Ibu bertanya kepada orang
Dengan bertanya kepada orang lain
lain mengenai informasi terkait
(teman), pedagang ini dapat memenuhi
pemasok buah dan sayur?
kebutuhan informasinya mengenai
Jawab :Saya jadi tahu tempat
tempat pemasok (supplier) buah dan
mana yang terbaik untuk membeli
sayur.
sayur dan saya nya juga jadi untung
tidak merasa di rugikan.
7. Lokasi pemasokan buah dan sayur
di datangkan darimana?
Jawab : Dari pasar Induk Kramat Buah dan sayur yang dijajakan,
Jati, pasar Tanah Tinngi dan petani merupakan pasokan dari Pasar Induk
langsung yang menjualkan Kramat Jadi dan petani langsung.
sayurannya kepada pedagang.

8. Kualitas buah dan sayur seperti apa


yang Bapak/Ibu butuhkan?
Sayuran yang dibutuhkan adalah sayuran
Jawab : Kualitas sayuran yang
yang masih segar.
saya butuhkan yaitu yang masih
segar.
9. Sumber informasi apa saja yang
Informasi yang digunakan untuk
Bapak/Ibu peroleh?
memenuhi kebutuhan informasi buah dan
Jawab : Sumber informasi yang
sayur diperoleh dari teman, koran dan
diperoleh dari teman, koran dan
internet.
internet.
10. Bagaima cara menentukan harga Untuk menentukan harga jual, pedagang
jual yang Bapak/Ibu tetapkan? harus menghitung harga pokok terlebih
Jawab :Yaitu dengan cara dahulu.
mempunyai harga pokok terlebih
dahulu untuk menentukan harga
jual tersebut supaya pembeli tidak
dirugikan.
11. Dalam berjualan buah dan sayur
Pedagang tidak mengambil banyak
ada untung dan ruginya?
keuntungan dalam transaksi penjualan
Jawab : Untungnya saya hanya
yang dilakukan. Kerugian biasanya
mengambil sedikit dari penjualan
berasal dari buah yang sudah layu atau
kalau rugi biasaya dari buah yang
busuk.
sudah layu atau busuk.
12. Bagaimana sistem penetapan
untungnya Bapak/Ibu? Margin keuntungan yang ditetapkan oleh
Jawab : Keuntungan yang saya pedagang sayur tidak terlalau besar.
ambil tidak terlalu besar.
13. Bagaigama sistem penetapan
ruginya Bapak/Ibu? Kerugian yang dialami pedagang
Jawab :Rugi mya bila sayuran diakibatkn karena sayur yang menjadi
yang saya jualkan masih banyak, komoditas utama penjualan busuk.
busuk, layu dan sedikit dari
peminat pembeli.
14. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam
harga persaingan buah dan sayur?
Untuk menghadapi persaingan harga,
Jawab : Di pasar ini jika ada
pedagang biasanya memberikan harga
persaingan, saya melakukan harga
yang sedikit lebih murah dan mencari
kepada pembeli lebih sedikit lebih
tempat baru strategis.
murah dan saya mencari tempat
strategis.
15. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu Cara pembayaran yang dilakukan kepada
lakukan kepada pemasok? pemasok dapat dilakukan dengan cara
Jawab : Dengan cara kredit. kredit.
16. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu
Cara pembayaran yang dilakukan oleh
lakukan kepada pembeli?
pembeli dilakukan dengan cara cash.
Jawab : Dengan cara cash.
17. Apakah Bapak/Ibu ingin
mengembangkan usahanya? Para pedagang berkeinginan untuk
Jawab : Iya sangat ingin sekali, mengembangkan usahanya.
apalagi saya masih baru berjualan.
18. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam
mengembangkan usahanya? Untuk mengembangkan usaha
Jawab : Harus mempunyai modal dibutuhkan modal.
terlebih dahulu.
19. Dalam mengembangkan usaha
Bapak/Ibu meminjam atau dari
Modal untuk mengembangkan usaha
hasil usaha?
berasal dari tabungan.
Jawab : Saya disini menabung
dari awal saya merintis usaha.
20. Bagaimana cara Bapak/Ibu
mengatasi kendala dalam
Untuk mengatasi kendala dalam usaha,
usahanya?
pedagang menghindari persaingan harga
Jawab : Menghindari persaingan
dan memilih tempat yang strategis.
sesama pedagang dan tempat yang
strategis.
o Rekomendasi untuk penggalian data lebih lanjut terkait dengan kebutuhan
informasi para pedagang buah dan sayur di pasar tradisional Jombang
tangerang Selatan, peneliti di sarankan kepada Bapak Budi sebagai pedagang
sayur di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.
LAPORAN CATATAN LAPANGAN PENELITIAN
KEBUTUHAN INFORMASI PEDAGANG BUAH DAN SAYUR PASAR
TRADISIONAL JOMBANG TANGERANG SELATAN

Informan 3 : Pedagang Sayur


Nama : Bapak Budi
Tempat Wawancara : Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan
Waktu : 19 Agustus 2016
Lama Berdagang : 21 tahun lamanya
Umur : 33 tahun

METODE
 Menindaklanjuti pengumpulan data sebelumnya agar peneliti mewawancarai
mengenai kebutuhan informasi pedagang sayur kepada Bapak Maryono untuk
mengetahui data lebih lanjut tentang kebutuhan informasi para pedagang sayur
di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.
 Metode yang peneliti gunakan adalah wawancara dan observasi dengan Bapak
Budi selaku pedagang sayur yang sudah 21 tahun berdagang sayur di pasar
tradisional Jombang Tangerang Selatan. Hasil wawancara secara lengkap
terangkum dalam bagian fakta catatan lapangan berikut ini.

FAKTA CATATAN ANALISIS


1. Apakah Bapak/Ibu membatasi Pedagang sayur di pasar tradisional
produk lokal atau import? Jombang tidak membatasi produk lokal
Jawab : Enggak dan import.

2. Apakah Bapak/Ibu disini menjual


Pedagang menyediakan produk lokal dan
produk lokal dan import?
impor untuk menyesuaikan permintaan
Jawab : Iyak, karena kebutuhan
pasar (konsumen).
para pembeli sih.
3. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan
informasi mengenai pemasokan
buah dan sayur?
Pedagang sayur membutuhkan informasi
Jawab : Iyak sangat membutukan
mengenai pemasokan sayur.
sekali informasi apalagi mengenai
sayur yang masih segar untuk saya
jualkan.
4. Bagaimana Bapak/Ibu mencari Untuk memenuhi kebutuhan informasi
kebutuhan informasi mengenai mengenai pemasokan buah dan sayur
pemasokan buah dan sayur? serta tempat (lapak) yang strategis,
Jawab : Saya mencari tahu, ke pedagang ini bertanya kepada teman
pemasok 1 apakah lebih murah dan yang dianggap mengetahui informasi
saya datang lagi ke pemasok yang tersebut.
kedua apakah lebih murah lagi dan
kualitas bagus gaknya.
5. Apakah dalam mencari kebutuhan
informasi Bapak/Ibu membutuhkan Orang lain (teman yang dianggap
orang lain? mengetahui informasi mengenai
Jawab :Iyaklah,sangatlah penting pamasokan) berperan penting dalam
orang lain itu buat kebutuhan memenuhi kebutuhan informasi
informasi pemasok sayuran buat mengenai pemasokan sayuran.
saya sediri.
6. Apakah solusi yang didapat ketika
Bapak/Ibu bertanya kepada orang
Dengan bertanya kepada orang lain
lain mengenai informasi terkait
(teman), pedagang ini dapat memenuhi
pemasok buah dan sayur?
kebutuhan informasinya mengenai
Jawab :Saya jadi tahu tempat
tempat pemasok (supplier) buah dan
mana yang terbaik untuk membeli
sayur.
buah dan sayur dan saya nya juga
jadi untung.
7. Lokai pemasokan buah dan sayur di
datangkan darimana? Buah dan sayur yang dijajakan,
Jawab : Dari pasar Induk Kramat merupakan pasokan dari Pasar Induk
Jati, pasar Tanah Tinngi dan petani Kramat Jadi dan petani langsung.
langsung
8. Kualitas buah dan sayur seperti apa
yang Bapak/Ibu butuhkan?
Jawab : Kualitas sayuran yang Sayuran yang dibutuhkan adalah sayuran
saya butuhkan yaitu yang masih yang masih segar.
segar dan baik untuk di konsumsi
konsumen.
9. Sumber informasi apa saja yang
Informasi yang digunakan untuk
Bapak/Ibu peroleh?
memenuhi kebutuhan informasi buah dan
Jawab : Sumber informasi yang
sayur diperoleh dari teman, koran dan
diperoleh dari teman, koran dan
internet.
internet.
10. Bagaima cara menentukan harga Untuk menentukan harga jual, pedagang
jual yang Bapak/Ibu tetapkan? harus menghitung harga pokok terlebih
Jawab :Yaitu dengan cara dahulu.
mempunyai harga pokok terlebih
dahulu untuk menentukan harga
jual tersebut.
11. Dalam berjualan buah dan sayur
Pedagang tidak mengambil banyak
ada untung dan ruginya?
keuntungan dalam transaksi penjualan
Jawab : Untungnya saya hanya
yang dilakukan. Kerugian biasanya
mengambil sedikit dari penjualan
berasal dari buah yang sudah layu atau
kalau rugi biasaya dari buah yang
busuk.
sudah layu atau busuk.
12. Bagaimana sistem penetapan
untungnya Bapak/Ibu?
Margin keuntungan yang ditetapkan oleh
Jawab : Keuntungan yang saya
pedagang sebesar Rp 1.000,- sampai Rp
ambil tidak terlalu besar misalnya
2.000 dari tiap perkilogram buah yang
buah teresebut masih bagus maka
dijual. Harga sayur yang masih segar
harga jual tersebut lebih sedikit
sedikit lebih mahal dibandingkan dengan
mahal dan saya mengambil
harga sayur yang sudah tidak segar lagi.
keuntungan hanya 1000 atau 2000
saja per-kilonya.
13. Bagaigama sistem penetapan
ruginya Bapak/Ibu? Kerugian yang dialami pedagang
Jawab :Rugi nya bila sayuran diakibatkn karena sayur yang menjadi
yang saya jualkan masih banyak, komoditas utama penjualan busuk.
layu, busuk dan sedikit dari
peminat pembeli.
14. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam
harga persaingan buah dan sayur? Untuk menghadapi persaingan harga,
Jawab : Di pasar ini jika ada pedagang biasanya memberikan harga
persaingan, saya melakukan harga yang sedikit lebih murah.
kepada pembeli lebih sedikit lebih
murah.
15. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu Cara pembayaran yang dilakukan kepada
lakukan kepada pemasok? pemasok dapat dilakukan dengan cara
Jawab : Dengan cara cash. cash.
16. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu
Cara pembayaran yang dilakukan oleh
lakukan kepada pembeli?
pembeli dilakukan dengan cara cash.
Jawab : Dengan cara cash.
17. Apakah Bapak/Ibu ingin
Para pedagang berkeinginan untuk
mengembangkan usahanya?
mengembangkan usahanya.
Jawab : Iya sangat ingin sekali.
18. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam Untuk mengembangkan usaha
mengembangkan usahanya? dibutuhkan modal.
Jawab : Harus mempunyai modal
terlebih dahulu.
19. Dalam mengembangkan usaha
Bapak/Ibu meminjam atau dari
Modal untuk mengembangkan usaha
hasil usaha?
berasal dari pinjaman dari bank.
Jawab : Saya disini meminjam ke
bank.
20. Bagaimana cara Bapak/Ibu
mengatasi kendala dalam
Untuk mengatasi kendala dalam usaha,
usahanya?
pedagang menghindari persaingan harga
Jawab : Menghindari persaingan
dan memilih tempat yang strategis.
sesama pedagang dan tempat yang
strategis.
o Rekomendasi untuk penggalian data lebih lanjut terkait dengan kebutuhan
informasi para pedagang buah dan sayur di pasar tradisional Jombang
tangerang Selatan, peneliti di sarankan kepada Ibu Sumiyati sebagai pedagang
buah di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.
LAPORAN CATATAN LAPANGAN PENELITIAN
KEBUTUHAN INFORMASI PEDAGANG BUAH DAN SAYUR PASAR
TRADISIONAL JOMBANG TANGERANG SELATAN

Informan 4 : Pedagang Buah


Nama : Ibu Sumiyati
Tempat Wawancara : Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan
Waktu : 18 Agustus 2016
Lama Berdagang : 19 tahun lamanya
Umur : 45 tahun

METODE
 Menindaklanjuti pengumpulan data sebelumnya agar peneliti mewawancarai
mengenai kebutuhan informasi pedagang sayur kepada Bapak Maryono untuk
mengetahui data lebih lanjut tentang kebutuhan informasi para pedagang sayur
di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.
 Metode yang peneliti gunakan adalah wawancara dengan Ibu Sumiyati selaku
pedagang buah yang sudah 19 tahun berdagang buah di pasar tradisional
Jombang Tangerang Selatan. Hasil wawancara secara lengkap terangkum dalam
bagian fakta catatan lapangan berikut ini.

FAKTA CATATAN ANALISIS


1. Apakah Bapak/Ibu membatasi Pedagang buah di pasar tradisional
produk lokal atau import? Jombang tidak membatasi produk lokal
Jawab : Tidaklah, kan kebutuhan dan import.
konsumen.
2. Apakah Bapak/Ibu disini menjual Pedagang menyediakan produk lokal dan
produk lokal dan import? impor untuk menyesuaikan permintaan
Jawab : Iyak. pasar (konsumen).
3. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan
informasi mengenai pemasokan Pedagang buah membutuhkan informasi
buah dan sayur? mengenai pemasokan buah.
Jawab : Sangat membutukan
informasi mengenai buah saya.
4. Bagaimana Bapak/Ibu mencari Untuk memenuhi kebutuhan informasi
kebutuhan informasi mengenai mengenai pemasokan buah dan sayur
pemasokan buah dan sayur? serta tempat (lapak) yang strategis,
Jawab : Saya terus mencari pedagang ini bertanya kepada teman
mengenai produk dagangan yang yang dianggap mengetahui informasi
saya jual ke semua pedagang yang tersebut.
berada di pasar tradisional ini, terus
saya tanya juga tetangga rumah
saya, terus teman saya dan saya
juga menanyakan ke keluarga.
5. Apakah dalam mencari kebutuhan Orang lain (teman yang dianggap
informasi Bapak/Ibu membutuhkan mengetahui informasi mengenai
orang lain? pamasokan) berperan penting dalam
Jawab :Iyaklah. memenuhi kebutuhan informasi
mengenai pemasokan buah.
6. Apakah solusi yang didapat ketika
Bapak/Ibu bertanya kepada orang Dengan bertanya kepada orang lain
lain mengenai informasi terkait (teman), pedagang ini dapat memenuhi
pemasok buah dan sayur? kebutuhan informasinya mengenai
Jawab :Saya menjadi tahu tempat pemasok (supplier) buah dan
mengenai buah yang mahal dan sayur.
murah.
7. Lokasi pemasokan buah dan sayur
di datangkan darimana? Buah dan sayur yang dijajakan,
Jawab : Dari pasar Induk Kramat merupakan pasokan dari Pasar Induk
Jati, pasar Tanah Tinggi Tangerang Kramat Jadi dan petani langsung.
dan petani langsung
8. Kualitas buah dan sayur seperti apa
yang Bapak/Ibu butuhkan? Buah yang dibutuhkan adalah buah yang
Jawab : Kualitas buah yang saya masih segar.
butuhkah yaitu yang masih segar.
9. Sumber informasi apa saja yang Informasi yang digunakan untuk
Bapak/Ibu peroleh? memenuhi kebutuhan informasi buah dan
Jawab : Sumber informasi yang sayur diperoleh dari teman.
diperoleh dari teman.
10. Bagaima cara menentukan harga
jual yang Bapak/Ibu tetapkan? Untuk menentukan harga jual, pedagang
Jawab :Saya disini mengikuti mengikuti harga pasar.
harga pasar saja.
11. Dalam berjualan buah dan sayur
Pedagang tidak mengambil banyak
ada untung dan ruginya?
keuntungan dalam transaksi penjualan
Jawab : Untungnya saya hanya
yang dilakukan. Kerugian biasanya
mengambil sedikit dari penjualan
berasal dari buah yang sudah layu atau
kalau rugi biasaya dari buah yang
sudah layu atau busuk. busuk.

12. Bagaimana sistem penetapan


untungnya Bapak/Ibu? Margin keuntungan yang ditetapkan oleh
Jawab : Keuntungan yang saya pedagang sebesar Rp 2.000 dari tiap
ambil tidak terlalu besar misalnya perkilogram buah yang dijual. Harga
buah teresebut masih bagus maka buah yang masih segar sedikit lebih
harga jual tersebut lebih sedikit mahal dibandingkan dengan harga buah
mahal dan saya mengambil yang sudah tidak segar lagi.
keuntungan hanya 2000 saja per-
kilonya.
13. Bagaigama sistem penetapan
ruginya Bapak/Ibu? Kerugian yang dialami pedagang
Jawab :Rugi disini bila buah diakibatkn karena buah yang menjadi
yang di kirimkan dari pemasok itu komoditas utama penjualan busuk.
kurang bagus dan busuk.
14. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam
harga persaingan buah dan sayur? Untuk menghadapi persaingan pedagang
Jawab : Saya akan mencari biasanya mencari tempat strategis.
tempat strategis misalnya di depan
pasar jualannya.
15. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu Cara pembayaran yang dilakukan kepada
lakukan kepada pemasok? pemasok dapat dilakukan dengan cara
Jawab : Dengan kredit. kredit.

16. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu Cara pembayaran yang dilakukan oleh
lakukan kepada pembeli? pembeli dilakukan dengan cara cash.
Jawab : Dengan cara cash.
17. Apakah Bapak/Ibu ingin Para pedagang berkeinginan untuk
mengembangkan usahanya? mengembangkan usahanya.
Jawab : Iya sangat ingin sekali.
18. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam
mengembangkan usahanya? Untuk mengembangkan usaha
Jawab : Harus mempunyai modal dibutuhkan modal.
terlebih dahulu.
19. Dalam mengembangkan usaha
Bapak/Ibu meminjam atau dari
hasil usaha? Modal untuk mengembangkan usaha
Jawab : Saya disini meminjam ke berasal dari keluarga.
keluarga langsung, supaya lebih
mudah dalam mengembalikan
modal usahanya.
20. Bagaimana cara Bapak/Ibu
mengatasi kendala dalam Untuk mengatasi kendala dalam usaha,
usahanya? pedagang menghindari persaingan harga
Jawab : Menghindari persaingan dan memilih tempat yang strategis.
sesama pedagang dan tempat yang
strategis.
o Rekomendasi untuk penggalian data lebih lanjut terkait dengan kebutuhan
informasi para pedagang buah dan sayur di pasar tradisional Jombang
tangerang Selatan, peneliti di sarankan kepada Ibu Yanti sebagai pedagang
buah di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.
LAPORAN CATATAN LAPANGAN PENELITIAN
KEBUTUHAN INFORMASI PEDAGANG BUAH DAN SAYUR PASAR
TRADISIONAL JOMBANG TANGERANG SELATAN

Informan 5 : Pedagang Buah


Nama : Ibu Yanti
Tempat Wawancara : Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan
Waktu : 18 Agustus 2016
Lama Berdagang : 10 tahun lamanya
Umur : 55 tahun

METODE
 Menindaklanjuti pengumpulan data sebelumnya agar peneliti mewawancarai
mengenai kebutuhan informasi pedagang sayur kepada Bapak Maryono untuk
mengetahui data lebih lanjut tentang kebutuhan informasi para pedagang sayur
di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.
 Metode yang peneliti gunakan adalah wawancara dan observasi dengan Ibu
Yanti selaku pedagang buah yang sudah 10 tahun berdagang buah di pasar
tradisional Jombang Tangerang Selatan. Hasil wawancara secara lengkap
terangkum dalam bagian fakta catatan lapangan berikut ini.

FAKTA CATATAN ANALISIS


1. Apakah Bapak/Ibu membatasi
produk lokal atau import? Pedagang buah di pasar tradisional
Jawab : Enggaklah yak, soalnya Jombang tidak membatasi produk lokal
produk lokal dan import kebutuhan dan import.
para konsumen.
2. Apakah Bapak/Ibu disini menjual
Pedagang menyediakan produk lokal dan
produk lokal dan import?
impor untuk menyesuaikan permintaan
Jawab : Iyak, karena kebutuhan
pasar (konsumen).
para pembeli
3. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan
informasi mengenai pemasokan
buah dan sayur? Pedagang buah membutuhkan informasi
Jawab : Iyak sangat membutukan mengenai pemasokan buah.
sekali saya mengenai informasi
pemasok buah itu.
4. Bagaimana Bapak/Ibu mencari Untuk memenuhi kebutuhan informasi
kebutuhan informasi mengenai mengenai pemasokan buah dan sayur
pemasokan buah dan sayur? serta tempat (lapak) yang strategis,
Jawab : Saya mencari mengenai pedagang ini bertanya kepada teman
produk lokal dan import kepada yang dianggap mengetahui informasi
temen deket saya terus juga saya tersebut.
cari tahu deh mengengenai tempat
strategis.
5. Apakah dalam mencari kebutuhan
informasi Bapak/Ibu membutuhkan Orang lain (teman yang dianggap
orang lain? mengetahui informasi mengenai
Jawab :Iyaklah, sangatlah pamasokan) berperan penting dalam
penting orang lain itu buat memenuhi kebutuhan informasi
kebutuhan informasi pemasok buah mengenai pemasokan buah.
buat saya sediri.
6. Apakah solusi yang didapat ketika
Dengan bertanya kepada orang lain
Bapak/Ibu bertanya kepada orang
(teman), pedagang ini dapat memenuhi
lain mengenai informasi terkait
kebutuhan informasinya mengenai
pemasok buah dan sayur?
tempat pemasok (supplier) buah dan
Jawab :Saya menjadi tahu tempat
sayur.
pemasok buah dan sayur tersebut.
7. Lokasi pemasokan buah dan sayur
di datangkan darimana?
Jawab : Dari pasar Induk Kramat Buah dan sayur yang dijajakan,
Jati, pasar Tanah Tinggi dan petani merupakan pasokan dari Pasar Induk
langsung saya membeli dagangan Kramat Jadi dan petani langsung.
saya dari mereka.

8. Kualitas buah dan sayur seperti apa


yang Bapak/Ibu butuhkan? Buah yang dibutuhkan adalah buah yang
Jawab : Kualitas buah yang saya masih segar.
butuhkah yaitu yang masih segar.
9. Sumber informasi apa saja yang Informasi yang digunakan untuk
Bapak/Ibu peroleh? memenuhi kebutuhan informasi buah dan
Jawab : Sumber informasi yang sayur diperoleh dari teman, koran dan
diperoleh dari teman, majalah, internet.
koran dan internet.
10. Bagaima cara menentukan harga
jual yang Bapak/Ibu tetapkan? Untuk menentukan harga jual, pedagang
Jawab :Yaitu dengan cara harus menghitung harga pokok terlebih
mempunyai harga pokok terlebih dahulu.
dahulu untuk menentukan harga
jual tersebut.
11. Dalam berjualan buah dan sayur
Pedagang tidak mengambil banyak
ada untung dan ruginya?
keuntungan dalam transaksi penjualan
Jawab : Untungnya saya hanya
yang dilakukan. Kerugian biasanya
mengambil sedikit dari penjualan
berasal dari buah yang sudah layu atau
kalau rugi biasaya dari buah yang
busuk.
sudah layu atau busuk.
12. Bagaimana sistem penetapan
untungnya Bapak/Ibu? Margin keuntungan yang ditetapkan oleh
Jawab : Keuntungan yang saya pedagang sebesar Rp 1.000 dari tiap
ambil tidak terlalu besar misalnya perkilogram buah yang dijual. Harga
buah teresebut masih bagus maka buah yang masih segar sedikit lebih
harga jual tersebut lebih sedikit mahal dibandingkan dengan harga buah
mahal dan saya mengambil 1000 yang sudah tidak segar lagi.
per-kilonya.
13. Bagaigama sistem penetapan Kerugian yang dialami pedagang
ruginya Bapak/Ibu? diakibatkn karena buah yang menjadi
Jawab :Rugi bila buah yang saya komoditas utama penjualan busuk.
jualkan itu busuk semua.
14. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam
harga persaingan buah dan sayur? Untuk menghadapi persaingan harga,
Jawab : Jika ada persaingan pedagang biasanya meningkatkan
dalam harga saya akan tingkatkan kualitas buah.
kualitas buahnya.
15. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu Cara pembayaran yang dilakukan kepada
lakukan kepada pemasok? pemasok dapat dilakukan dengan cara
Jawab : Cash dan kredit kepada cash atau kredit.
pemasok buah.
16. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu Cara pembayaran yang dilakukan oleh
lakukan kepada pembeli? pembeli dilakukan dengan cara cash.
Jawab : Dengan cara cash.
17. Apakah Bapak/Ibu ingin
mengembangkan usahanya?
Jawab : Tidak. Karena saya Pedagang tidak berkeinginan untuk
belum mempunyai modal yang mengembangkan usahanya.
banyak, kalau ada itupun hanya
untuk keperluan keluarga saya
sekolah.
18. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam Untuk mengembangkan usaha
mengembangkan usahanya? dibutuhkan modal.
Jawab : Harus mempunyai modal
terlebih dahulu tempat strategis.
19. Dalam mengembangkan usaha
Bapak/Ibu meminjam atau dari Modal untuk mengembangkan usaha
hasil usaha? berasal dari bank dan keluarga.
Jawab : Saya disini meminjam ke
bank dan keluarga.
20. Bagaimana cara Bapak/Ibu
mengatasi kendala dalam Untuk mengatasi kendala dalam usaha,
usahanya? pedagang menghindari persaingan harga
Jawab : Menghindari persaingan dan memilih tempat yang strategis.
sesama pedagang dan tempat yang
strategis.
o Rekomendasi untuk penggalian data lebih lanjut terkait dengan kebutuhan
informasi para pedagang buah dan sayur di pasar tradisional Jombang
tangerang Selatan, peneliti di sarankan kepada Ibu Tuti sebagai pedagang sayur
di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.
LAPORAN CATATAN LAPANGAN PENELITIAN
KEBUTUHAN INFORMASI PEDAGANG BUAH DAN SAYUR PASAR
TRADISIONAL JOMBANG TANGERANG SELATAN

Informan 6 : Pedagang Sayur


Nama : Bapak Tuti
Tempat Wawancara : Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan
Waktu : 19 Agustus 2016
Lama Berdagang : 5 tahun lamanya
Umur : 30 tahun

METODE
 Menindaklanjuti pengumpulan data sebelumnya agar peneliti mewawancarai
mengenai kebutuhan informasi pedagang sayur kepada Bapak Maryono untuk
mengetahui data lebih lanjut tentang kebutuhan informasi para pedagang sayur
di pasar tradisional Jombang Tangerang Selatan.
 Metode yang peneliti gunakan adalah wawancara dan observasi dengan Ibu Tuti
selaku pedagang sayur yang masih baru yaitu 5 tahun berdagang sayur di pasar
tradisional Jombang Tangerang Selatan. Hasil wawancara secara lengkap
terangkum dalam bagian fakta catatan lapangan berikut ini.

FAKTA CATATAN ANALISIS


1. Apakah Bapak/Ibu membatasi Pedagang sayur di pasar tradisional
produk lokal atau import? Jombang membatasi produk lokal dan
Jawab : Ya saya membatasinya. import.

2. Apakah Bapak/Ibu disini menjual


produk lokal dan import? Pedagang tidak menyediakan produk
Jawab : Tidak, saya hanya impor untuk menyesuaikan permintaan
menjual produk lokal saja karena pasar (konsumen).
saya masih pedagang baru.
3. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan
informasi mengenai pemasokan
buah dan sayur? Pedagang sayur membutuhkan informasi
Jawab : Iyak sangat membutukan mengenai pemasokan sayur.
informasi mengenai sayur untuk
saya jualkan.
4. Bagaimana Bapak/Ibu mencari Untuk memenuhi kebutuhan informasi
kebutuhan informasi mengenai mengenai pemasokan buah dan sayur
pemasokan buah dan sayur? serta tempat (lapak) yang strategis,
Jawab : Saya mencari tahu, ke pedagang ini bertanya kepada teman
semua pedagang yang disini dulu yang dianggap mengetahui informasi
baru saya ke pemasok 1 apakah tersebut.
lebih murah dan saya datang lagi ke
pemasok yang kedua apakah lebih
murah lagi dan kualitas bagus gak.
5. Apakah dalam mencari kebutuhan
informasi Bapak/Ibu membutuhkan Orang lain (teman yang dianggap
orang lain? mengetahui informasi mengenai
Jawab : Iyaklah, sangatlah pamasokan) berperan penting dalam
penting orang lain itu buat memenuhi kebutuhan informasi
kebutuhan informasi pemasok mengenai pemasokan sayuran.
sayuran buat saya sediri.
6. Apakah solusi yang didapat ketika
Bapak/Ibu bertanya kepada orang
Dengan bertanya kepada orang lain
lain mengenai informasi terkait
(teman), pedagang ini dapat memenuhi
pemasok buah dan sayur?
kebutuhan informasinya mengenai
Jawab : Saya jadi tahu tempat
tempat pemasok (supplier) buah dan
mana yang terbaik untuk membeli
sayur.
sayur dan saya nya juga jadi untung
tidak merasa di rugikan.
7. Lokasi pemasokan buah dan sayur
di datangkan darimana?
Buah dan sayur yang dijajakan,
Jawab : Dari pasar Induk Kramat
merupakan pasokan dari Pasar Induk
Jati, pasar Tanah Tinngi dan petani
Kramat Jadi dan petani langsung.
langsung

8. Kualitas buah dan sayur seperti apa


yang Bapak/Ibu butuhkan?
Sayuran yang dibutuhkan adalah sayuran
Jawab : Kualitas sayuran yang
yang masih segar.
saya butuhkan yaitu yang masih
segar.
9. Sumber informasi apa saja yang
Informasi yang digunakan untuk
Bapak/Ibu peroleh?
memenuhi kebutuhan informasi buah dan
Jawab : Sumber informasi yang
sayur diperoleh dari teman, koran dan
diperoleh dari teman, koran dan
internet.
internet.
10. Bagaima cara menentukan harga Untuk menentukan harga jual, pedagang
jual yang Bapak/Ibu tetapkan? harus menghitung harga pokok terlebih
Jawab : Yaitu dengan cara dahulu.
mempunyai harga pokok dan harga
pasar terlebih dahulu untuk
menentukan harga jual tersebut
supaya pembeli tidak dirugikan.
11. Dalam berjualan buah dan sayur
Pedagang tidak mengambil banyak
ada untung dan ruginya?
keuntungan dalam transaksi penjualan
Jawab : Untungnya saya hanya
yang dilakukan. Kerugian biasanya
mengambil sedikit dari penjualan
berasal dari buah yang sudah layu atau
kalau rugi biasaya dari buah yang
busuk.
sudah layu atau busuk.
12. Bagaimana sistem penetapan
untungnya Bapak/Ibu? Margin keuntungan yang ditetapkan oleh
Jawab : Keuntungan yang saya pedagang sayur tidak terlalau besar.
ambil tidak terlalu besar.
13. Bagaigama sistem penetapan
ruginya Bapak/Ibu?
Kerugian yang dialami pedagang
Jawab : Rugi mya bila sayuran
diakibatkn karena sayur yang menjadi
yang saya jualkan masih banyak,
komoditas utama penjualan busuk.
layu, busuk dan sedikit dari
peminat pembeli.
14. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam
harga persaingan buah dan sayur?
Untuk menghadapi persaingan harga,
Jawab : Di pasar ini jika ada
pedagang biasanya memberikan harga
persaingan, saya melakukan harga
yang sedikit lebih murah dan mencari
kepada pembeli lebih sedikit lebih
tempat baru strategis.
murah dan saya mencari tempat
strategis.
15. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu Cara pembayaran yang dilakukan kepada
lakukan kepada pemasok? pemasok dapat dilakukan dengan cara
Jawab : Dengan cara kredit. kredit.
16. Jenis pembayaran yang Bapak/Ibu
Cara pembayaran yang dilakukan oleh
lakukan kepada pembeli?
pembeli dilakukan dengan cara cash.
Jawab : Dengan cara cash.
17. Apakah Bapak/Ibu ingin
mengembangkan usahanya?
Para pedagang berkeinginan untuk
Jawab : Iya sangat ingin
mengembangkan usahanya.
sekali,apalagi saya masih pedagang
baru.
18. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam Untuk mengembangkan usaha
mengembangkan usahanya? dibutuhkan modal.
Jawab : Harus mempunyai modal
terlebih dahulu.
19. Dalam mengembangkan usaha
Bapak/Ibu meminjam atau dari
hasil usaha? Modal untuk mengembangkan usaha
Jawab : Saya inginnya sih disini berasal dari tabungan.
menabung dari awal saya merintis
usaha.
20. Bagaimana cara Bapak/Ibu
mengatasi kendala dalam
Untuk mengatasi kendala dalam usaha,
usahanya?
pedagang menghindari persaingan harga
Jawab : Menghindari persaingan
dan memilih tempat yang strategis.
sesama pedagang dan tempat yang
strategis.
o Sudah tidak adala lagi rekomendasi untuk penggalian data lebih lanjut terkait
dengan kebutuhan informasi para pedagang buah dan sayur di pasar tradisional
Jombang tangerang Selatan, karena kebutuhan informasi yang didapat sudah
terpenuhi oleh peneliti.
LAMPIRAN GAMBAR

Tampak Depan Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan


Proses Transaksi Jual Beli di Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan
Tampak Dalam Pasar

Tampak Luar Pasar


LAMPIRAN GAMBAR
Tampak Depan Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan
Proses Wawancara Dengan Informan
Tampak Dalam Pasar

Tampak Luar Pasar


BIODATA PENULIS

DESTIA CHAIRUNNISA. Lahir di Tangerang pada 16


Desember 1993. Putri bungsu dari pasangan Bapak Mardani
(alm) dan Ibu Sutinah. Penulis bertempat tinggal di rumah
orang tua di Jl. Raden Fatah No. 58 Rt 03/ Rw 10 Kecamatan
Ciledug Kelurahan Sudimara Barat, Ciledug Tangerang,
15151. Menempuh pendidikan dasar di Taman Kanak-kanak
Aisyiyah Bustanul Athfal (1998-1999), SD Negeri Sudimara
6 (1999-2005), kemudian meneruskan pendidikan selanjutnya di MTs Al-Islamiyah
Ciledug (2005-2008). Untuk pendidikan menengah atas, penulis menekuni Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) di SMA Negeri 13 Tangerang (2008-2011). Pada tahun
2011 penulis mulai mendalami ilmu perpustakaan dan informasi dengan menjadi
mahasiswa pada Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kebutuhan Informasi Para Pedagang Buah
dan Sayur Pasar Tradisional Jombang Tangerang Selatan”.
Pada awal tahun 2014 penulis melaksanakan kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan)
di PDII-LIPI (Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah-Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia) selama satu bulan. Selain itu, pada bulan Agustus di tahun yang sama
penulis juga melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Sukawangi,
Kec. Sumakmur, Kab. Bogor. Penulis juga berkesempatan langsung berkecimpung
dalam pengelolaan perpustakaan di SMP PGRI 2, Ciledug, Kota Tangerang pada
Agustus-Juni 2017.

Anda mungkin juga menyukai