Bab 2 Lta Neonatus
Bab 2 Lta Neonatus
1. Data Subyektif
a. Biodata
1) Identitas bayi, masa neonatal dibagi menjadi 2 yaitu masa neonatal dini saat
bayi berusia 0-7 hari dan masa neonatal lanjut saat bayi berusia 8-28 hari
pengenal berupa gelang yang harus segera dipasang pasca persalinan, pada
gelang tersebut tercantum nama bayi dan ibu, tanggal lahir, nomor bayi, jenis
b. Keluhan utama: pada neonatus kemungkinan ikterus, ruam popok, muntah dan
gumoh, oral trush, dan miliariasis (Marmi, 2015). Bidan harus melakukan
sering rewel, lemah dan tidak ada reflek untuk menetek, lunglai, perubahan pola
pernapasan, panas badan dan tidak pernah BAB atau tidak sering ngompol
kali selama kehamilan dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter SpOG pada
trimester 1 dan trimester III untuk mendeteksi dini (Kemenkes, 2021). Menurut
jam, demam pada ibu dan cairan amnion yang berbau adalah faktor risiko
presentasi belakang kepala. Dapat bergerak aktif, tubuh kemerahan, tonus otot
baik, menangis keras, segera setelah lahir dilakukan inisiasi menyusui dini
distosia bahu S
c. Riwayat post natal: melakukan penilaian yaitu pola menyusu, BAK, BAB, tidur,
aktivitas, dan tanda vital (Walsh, 2012). Pemberian IMD segera setelah lahir
1) Nutrisi: segera setelah bayi lahir dilakukan IMD selama 1 jam atau lebih. ASI
diberikan pada bayi minimal 8-10 kali atau lebih dalam 24 jam atau secara on
demand (Saifuddin, 2016). Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonatus
dapat dilihat dalam tabel 2.13: bayi diberikan susu formula jika bayi dengan
warna, bau, konsistensi, dan volume (Walsh, 2012). Dalam waktu 24 jam
tua, pengeluaran ini berlangsung sampai hari ke 2-3. Pada hari ke 4-5 warna
tinja coklat kehijau-hijauan. Defekasi mungkin 3-8 kali sehari. Bayi yang
sedikit menusuk. Bayi yang mendapat ASI tinjanya berwarna kuning dan
3 hari pertama jernih dan tidak pekat (Sunarto & Arsyad, 2023).
3) Istirahat dan tidur: Bayi baru lahir normalnya tidur 16 sampai 18 jam sehari.
Waktu tidurnya selama 45 menit sampai 2 jam, karena setelah itu bayi harus
segera menyusu lagi. Bayi dapat menangis sedikitnya 5 menit per hari sampai
setelah suhu bayi stabil. Pencucian rambut hanya perlu dilakukan sekali atau 2
kali dalam seminggu. Pemakaian popok harus dilipat sehingga punting tali
pusat terbuka ke udara, yang mencegah urin dan feses membasasi tali pusat.
Popok harus diganti beberapa kali sehari ketika basah (Walsh, 2012).
Perawatan tali pusat tetap kering dan bersih agar tidak menimbulkan infeksi.
Pada tali pusat tidak diberi apapun dibiarkan terbuka dan kering (Saifuddin,
2014).penggunaan pampers
5) Aktivitas: normalnya bayi melakukan gerakan tangan dan kaki yang simestris
pada saat bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki, dan tangan pada waktu
menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu tidur (Saifuddin,
2016) Bayi menangis sedikitnya 5 menit per hari sampai 2 jam per hari
(Walsh, 2012).
dan alkohol pada tali pusat bayi, menggunakan gurita terlalu kencang, tidak
dianjurkan untuk membedong bayi terlalu rapat dan lama. Pemberian makanan
pendamping ASI (MPASI) secara dini karena bayi diyakini belum kenyang
jika hanya minum susu saja, namun memberikan makanan secara dini pada
diare, batuk/pilek, panas karena adanya bakteri pada makanan, dan terjadi
7) Psikososial: kontak awal ibu dengan bayi setelah kelahiran melalui sentuhan,
kontak mata, suara, aroma, bioritme akan membentuk ikatan kasih sayang
antara bayi dan orang tua (Marmi, 2015). Bayi baru lahir memiliki
2. Data Obyektif
a. Keadaan umum
2) Tanda-tanda vital:
tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi dan
c. Nadi pada menit pertama 180 kali/menit yang kemudian turun sampai
d. Pemeriksaan antropometri
1. Berat badan bayi normal adalah 2500-4000 gram (IBI, 2016). Berat badan
bayi dapat berkurang 10% selama beberapa hari pertama, tetapi harus
berat badan dalam 1 bulan minimal 800 gram (Walsh, 2012). Penambahan
berat badan seterusnya dipantau kenaikannya melalui KMS (Kartu Menuju
(Marmi, 2017).
2017). Pemantauan lingkar kepala dapat dilihat di buku KIA. Lingkar kepala
di lengkapi vira
4. Lingkar dada
Mengukur lingkar dada yaitu dengan meletakkan pita ukur pada tepi terendah
scapula dan tarik pita mengelilingi bagian anterior di atas garis putting (Armini,
N., Sriasih, N., & Marhaeni, 2017). Lingkar kepala normal pada bayi baru lahir
e. Pemeriksan fisik
ubun kecil akan menutup pada usia 6-8 minggu. Ubun-ubun besar menutup
4) Mulut bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian yang terbelah,
nilai kekuatan isap bayi (Noordiati, 2018). Kelainan yang dapat dijumpai
A. B., 2018). S
kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala serta tidak ada
2015). Bayi dengan leher yang mengalami kaku kuduk merupakan salah
bersamaan tidak ada retraksi, tidak terdengar suara inspirasi dan ekspirasi.
diafragmatika. Puting susu pada bayi cukup bulan akan tampak baik dan
9) Abdomen bayi datar, teraba lemas. Tali pusat tidak ada perdarahan,
bengkak, keluar nanah, bau tidak sedap atau kemerahan sekitar tali pusat
(Wiknjosastro, 2017). Tali pusat puput ketika bayi berusia 6-7 hari
disekitar tali pusat saat menangis, perdarahan tali pusat, dan lembek saat
10) Genetalia pada laki-laki skrotum jumlah testis harus dua, pastikan tidak ada
hipospadia dan epispadia. Pada perempuan yang cukup bulan labia mayora
menutupi labia minora, terkadang tampak adanya secret yang berdarah dari
vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu (Marmi, 2015).
11) Anus meconium harus keluar dalam 24 jam sesudah bayi lahir, bila tidak
(Walsh, 2012).
f. Pemeriksan neurologis
Pemeriksaan neurologis bayi ada beberapa reflek terdapat pada tabel 2.14
dilakukan mulai usia 29 hari hingga usia 6 bulan sebagai deteksi dini pada
pemusatan perhatian. Pemantauan dapat dilakukan oleh orang tua yang dibantu
Neonatus cukup bulan, lahir spontan, usia 0–28 hari, jenis kelamin
masalah hipotermi, hipoglikemi, muntah dan gumoh, oral trush, diaper rush, dan
2.4.3. Perencanaan
Tujuan: Neonatus dapat melewati masa transisi dari intrauterin ke ekstrauterin dengan
3. Bayi menangis kuat, gerak aktif, cukup bulan, kulit kemerahan, tonus otot baik.
5. Setelah lahir bayi BAK dan BAB secara bersamaan, pada usia 3 hari akan
6. BB bayi turun tidak lebih dari 10% dalam 7 hari pertama kelahiran.
7. Tali pusat sudah lepas di hari ke 6-7 dan tidak ada tanda infeksi.
8. Tidak terjadi ikterus <24 jam atau menetap setelah 2 minggu setelah lahir.
9. Daerah sekitar kelamin, pantat, dan lipatan paha tidak ada luka
Pada daerah sekitar mulut, lidah, gusi tidak ada luka atau sariawan
keadaan sehat.
2. Jelaskan perubahan fisiologis bayi baru lahir meliputi sistem pernapasan, sistem
a) Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas yang terjadi pada saat
bayi tidak langsung dikeringkan setelah lahir dan pada saat bayi terlalu cepat
tubuh bayi dengan permukaan yang dingin seperti meja, tempat tidur, atau
c) Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara
sekitar yang lebih dingin seperti saat terkena aliran dingin dari kipas angin,
dekat benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi
sehingga menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan
secara langsung).
3. Rencanakan memandikan bayi 6 jam setelah kelahiran atau suhu bayi stabil.
4. Menjelaskan kepada ibu mengenai pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan dan
5. Menginformasikan kepada ibu tanda – tanda bahaya bayi pada orang tua seperti
nafas <40 atau > 60x/menit, kulit biru, tidak mau menyusu, lemah, merintih, tali
BAK pekat dan sedikit (<6x/hari), BAB encer/tidak bisa >3 hari. Rasional :
6. Beritahu ibu tentang tanda BBL yang sehat. Rasional : pedoman ibu bila
7. Jelaskan pada ibu perawatan BBL sehari-hari meliputi pemberian ASI, cara
menjaga bayi tetap hangat, dan perawatan tali pusat. Rasional: perawatan yang
8. Ajarkan ibu untuk melakukan stimulasi bayi usia 0-3 bulan sesuai buku KIA
(Kemenkes RI, 2020). Menurut penelitian Rahayu & Handayani (2022) stimulasi
yaitu pemberian paparan sinar ultraviolet (UV) dengan pemijatan bayi serta
memandang mata bayi penuh kasih sayang selama proses pemijatan, sentuhan
ringan pada awal pemijatan, sentuhan ringan disepanjang sisi muka bayi atau
mengusap rambutnya dengan mengajak bicara.
kehilangan panas bayi yang dapat terjadi dengan 4 cara yaitu evaporasi,
b. Hipoglikemi, ditunjukkan dengan bayi yang terlihat lemas dan tidak mau
10-12 kali selama 24 jam, serta meningkatkan produksi ASI dengan kontak
Dengan memberikan ASI sesegera mungkin kepada bayi setiap 2 jam sekali
d. Ruam popok, disebabkan oleh iritasi pada kulit bayi. Membersihkan daerah
kulit yang bermasalah dengan sabun ringan, sering mengganti popok dan
e. Muntah dan gumoh, disebabkan oleh ASI yang diminum bayi kembali ke
menggunakan susu formula cuci bersih botol dan dot susu, sebelum
10. Diskusikan bersama ibu untuk melakukan imunisasi sesuai jadwal pada buku
11. Anjurkan ibu untuk melakukan skrining perkembangan sesuai buku KIA.
12. Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan neonatal (KN) minimal 3 kali
yaitu 6-48 jam pascalahir (KN1), 3-7 hari (KN2), dan 8-28 hari (KN3).
a. KN 2 (3-7 hari) : menjaga tali pusat tetap dalam keadaan bersih dan kering,
kepada ibu dan keluarga untuk memberikan ASI ekslusif, penanganan dan
2.4.4. Pelaksanaan
yang sudah disusun dilaksanakan dengan efisien dan aman. Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien, atau anggota
2.4.5. Evaluasi
Petugas