BAB 2 BBL
BAB 2 BBL
1. Data Subyektif
a. Biodata
Neonatus adalah bayi yang berusia 0-28 hari (Marmi, 2018). Segera setelah bayi
lahir pasang identitas untuk menghindari bayi tertukar (Manuaba, 2012). Lihat
tarisa
b. Keluhan utama
Keluhan utama pada neonatus usia 0-7 hari yaitu hipoglikemi, hipotermi, dan
ikterik, sedangkan pada neonatus usia > 7 hari yaitu ruam merah pada kulit
oral trush (Marmi, 2018). Neonatus secara umum dulu lihat verlingga
c. Riwayat Antenatal
Pengaruh imunisasi TT pada janin untuk mencegah risiko tetanus selama dalam
kandungan dan mencegah terjadinya infeksi tetanus saat bayi lahir, sedangkan
pengaruh obat tambah darah pada janin yaitu untuk meningkatkan volume darah.
kali dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter (Kemenkes RI, 2020a). Tambah
skrining PE
d. Riwayat natal
Bayi normal mempunyai APGAR skor 8-10. Segera setelah lahir dilakukan inisiasi
menyusui dini (IMD) paling sedikit dilakukan 1 jam , diberikan salep mata, injeksi
1) Nutrisi
ASI diberikan sesering mungkin, minimal 8-12x dalam 24 jam secara on
demand atau sesuai keinginan bayi (Marmi, 2018). Tambah dengan yang lain.
Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonatus pada tabel 2.8 di bawah
ini : bayi diberikan susu formula jika bayi dengan keadaan khusus
2) Eliminasi
BAK pertama dalam 24 jam. Ketika bayi mendapatkan kolostrum, maka BAK
bayi 1-2 kali dalam sehari. Namun setelah bayi mendapatkan cukup ASI
setelah usianya 5 hari, maka intensitasnya bertambah menjadi 5-6 kali per hari.
BAB pertama pada 48 jam setelah lahir, warna BAB berubah dari hitam pekat,
hijau, dan kekuningan mulai hari ke lima. BAB dalam sehari 3-4 kali.
Pada bayi baru lahir tidur 16-18 jam sehari, paling sering waktu tidurnya
selama 45 menit sampai 2 jam (Walsh, 2012). Seorang bayi yang baru lahir
sampai kira-kira usia 3 bulan akan menghabiskan waktu untuk tidur sekitar
15-17 jam, dengan pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk
tidur malam. Semakin usia bayi bertambah, jam tidurnya juga semakin
4) Personal Hygiene
Bayi dimandikan sedikitnya 6 jam setelah kelahiran, atau saat suhu bayi stabil
udara, untuk mencegah urine dan feses membasahi tali pusat. Popok harus
diganti beberapa kali per sehari ketika basah (Walsh, 2012). Perawatan tali
pusat yaitu dengan menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan
pampers ganti 4 jam sekali, diceboki dengan tisu basah penggunaan bayi
modern
5) Aktivitas
Bayi dapat menangis 5 menit sampai 2 jam perhari. Alasan menangis adalah
Menurut Bahiyatun (2013), tidak dianjurkan untuk melakukan pijat bayi ke dukun,
membubuhkan ramuan seperti kunyit dan alkohol pada tali pusat bayi,
terlalu rapat dan lama. Tidak dianjurkan untuk memberi minum selain ASI atau
makanan pendamping ASI sebelum anak berusia 6 bulan, larangan memotong kuku
g. Riwayat psikososial
Kontak kulit membuat bayi tenang sehingga pola tidur baik dan meguatkan ikatan
batin ibu dan anak. Stimulasi yang diberikan pada usia 0-3 bulan yaitu sering
memeluk dan menimang bayi dengan kasih sayang, tatapan mata berbicara dan
2. Data Objektif
a. Keadaan Umum
Bayi sehat tampak kemerah-merahan, tonus otot baik, menangis keras (Saifuddin,
2018).
b. Tanda-tanda Vital
1) Suhu
Suhu tubuh bayi diperiksa setelah suhu tubuh normal pada neonatus adalah
2) Pernafasan
Pernapasan normal bayi baru lahir adalah 40-60x/menit (Marmi, 2018). Pada
pernapasan normal, perut dan dada bergerak hampir bersamaan tanpa adanya
retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi dan ekspirasi (Saifuddin,
2018).
3) Nadi
c. Pemeriksaan Antropometri
1) Berat badan
Dalam minggu pertama berat bayi mungkin akan turun terlebih dahulu 10%
kemudian naik kembali pada usia 7-10 hari umumnya telah mencapai berat
individual tetapi rata-rata 800 gram adalah normal selama bulan pertama
2) Panjang badan
(Wiknjosastro, 2017).
3) Lingkar kepala
2017).
4) Lingkar dada
Mengukur lingkar dada yaitu dengan meletakkan pita ukur pada tepi terendah
scapula dan tarik pita mengelilingi bagian anterior di atas garis putting
(Armini, N., Sriasih, N, dan Marhaeni, G, 2017). Lingkar dada normal bayi
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Pada kepala ubun-ubun kecil menutup pada minggu ke-6 sampai ke-8. Ubun-
ubun besar tetap terbuka hingga bulan ke-18. Periksa adanya trauma pada
2) Kulit
besar biru yang sering ada di sekitar bokong (Mongolian spot) akan
Tidak ada sekret, tidak ada konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat
tanda perdarahan seperti bercak merah yang akan menghilang dalam waktu
4) Hidung
Semetris, ada digaris tengah dan membrane mukosa harus berwarna merah
muda dan lembab. Tidak ada pernapasan cuping hidung (Walsh, 2012).
fistula atau atresia trakeofagus. Kelainan yang dapat dijumpai yaitu labio
skisis (celah pada bibir), labio palato skisis (celah pada bibir dan langit-langit),
labio palato genato skisis (celah pada bibir, langit-langit, dan gusi)
(Saifuddin, 2018).
6) Telinga
dini, pada bayi kurang dari 12 bulan dilakukan tes daya dengar setiap 3
7) Leher
Simetris, tidak teraba massa, tidak ada krepitasi atau fraktur. Melihat
8) Dada
Pada pernafasan normal, perut dan dada bergerak hampir bersamaan, tidak ada
retraksi, tidak terdengar suara inspirasi dan ekspirasi. Gerak pernafasan 30-50
9) Punggung
litas medulla spinalis atau kolumna vertebra adanya spina bifida (Marmi,
2018).
10) Abdomen
(Walsh, 2012). Tali pusat bayi lepas antara usia 6-7 hari (Saifuddin, 2014).
menangis, perdarahan tali pusat, dan lembek saat tidak menangis (Saifuddin,
2014).
11) Genetalia
sudah menutupi labia minora, kadang terlihat cairan vagina berwarna putih
12) Anus
Terlihat lubang anus dan mekonium harus keluar dalam 24 jam
sesudah lahir, bila tidak harus waspada terhadap atresia ani (Nurjasmi,
2016).
13) Ekstremitas
harus ada pada setiap jari. Bayi yang lahir dengan presentasi bokong
2012).
e. Pemeriksaan Neurologis
Reflek merupakan gerakan alamiah pada bayi, menurut Marmi (2018), antara lain:
Benda menyentuh bibir disertai reflek menelan. Tekanan pada mulut bayi pada
langit bagian dalam gusi atas timbul hisapan yang kuat dan cepat. Dilihat pada
ASI di mulut bayi mendesak otot daerah mulut dan faring mengaktifkan refleks
berlawanan fleksi bila kepala ditolehkan ke satu sisi selagi istirahat. Respons
6) Refleks moro
atau dikejutkan dengan cara bertepuk tangan. Respons bayi baru lahir berupa
mengehentakkan tangan dan kaki lurus ke arah keluar, sedangkan lutut fleksi.
Tangan kemudian akan kembali lagi ke arah dada seperti posisi bayi dalam
pelukan.
7) Refleks babinsky
Telapak kaki bayi digores, bayi akan menunjukkan respon berupa semua jari
Ketuk pangkal hidung pelan menggunakan jari telunjuk pada saat mata terbuka.
Reflek ini melindungi bayi dari sumbatan nafas. Biasanya reflek bayi akan
(Rosita, R. 2018).
f. Pemeriksaan Perkembangan
melalui kartu KMS, hasil bayi normal jika BB pada daerah hijau, stunting, lingkar
Neonatus cukup bulan, lahir spontan, usia 0–28 hari, jenis kelamin laki-laki/perempuan,
tumbuh kembang baik, keadaan umum baik. Kemungkinan masalah ikterus, hipotermia,
hipoglikemia,ruam popok, muntah dan gumoh, oral thrush (Marmi, 2018). Prognosa
baik.
2.4.3 Perencanaan
1. Tujuan
Neonatus dapat melewati masa transisi dari intrauterin ke ekstrauterin dengan baik
(Kemenkes, 2016).
2. Kriteria
f. BB bayi turun tidak lebih dari 10% dalam 10 hari pertama kelahiran.
g. Tidak terjadi ikterus <24 jam atau menetap setelah 2 minggu setelah lahir.
3. Intervensi
keadaan sehat.
b. Menjelaskan kepada ibu mengenai pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan dan
d. Menginformasikan kepada ibu tanda – tanda bahaya bayi pada orang tua
seperti nafas <40 atau > 60x/menit, kulit biru, tidak mau menyusu, lemah,
mata bernanah, BAK pekat dan sedikit (<6x/hari), BAB encer/tidak bisa >3 hari.
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai masalah yang sering terjadi pada
bayi baru lahir yaitu ikterus, ditandai dengan warna kekuningan pada kulit,
mukosa dan sklera mata, tinja berwarna pucat. Terdapat 3 kategori ikterus yaitu
normal dengan kuning di area wajah saja pada hari ke 1-2, fisiologis kuning
pada kepala sampai dada pada ˃3 hari dan kuning pada kepala sampai siku
pada ˃3 hari, patologis kuning pada seluruh tubun pada ˃3 hari (Saifuddin,
keluarnya mekonium dan menjemur bayi di matahari pagi jam 7-9 selama 10
g. Anjurkan ibu untuk melakukan imunisasi sesuai jadwal pada buku KIA.
h. Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan neonatal (KN) minimal 3 kali yaitu
6-48 jam pascalahir (KN1), 3-7 hari (KN2), dan 8-28 hari (KN3).
1) KN 2 (3-7 hari): menjaga tali pusat tetap dalam keadaan bersih dan kering,
1) Ikterus
memaparkan anak pada sinar UV jam 8-10 pagi selama 5-10 menit. (Tinuk Esti
2) Hipotermia
pakaian yang dingin dan basah dengan pakaian yang hangat, memakai topi dan
selimuti dengan selimut hangat, lakukan kontak skin to skin pada ibu
3) Hipoglikemia
Disebabkan karena kadar insulin yang tinggi pada bayi. Cara mengatasinya
yaitu teruskan pemberian ASI setiap 1-2 jam atau 3-10 ml/kg, selanjutnya
monitor kadar gula darah setiap kali sebelum bayi minum sampai gula darah
stabil. Jika kadar gula darah tetap rendah walaupun setelah diberi minum, dapat
4) Ruam popok
Disebabkan oleh iritasi pada kulit bayi. Cara mengatasinya yaitu membersihkan
daerah kulit yang bermasalah dengan sabun ringan, sering mengganti popok
dan biarkan daerah kulit yang bermasalah tetap terbuka (Nurhasiyah, S.,
Sukma, F, dan Hamidah, 2017).
6) Oral thrush
Disebabkan oleh jamur candida albicans pada mulut bayi. Cara mengatasinya
yaitu membersikan mulut bayi setelah menyusu, jika bayi menggunakan susu
formula cuci bersih botol dan dot susu, sebelum menyusui ibu membersihkan
2.4.4 Pelaksanaan
2.4.5 Evaluasi
pelaksanaan dan evaluasi tetap menyesuaikan dengan permasalahan yang muncul pada
Profesi Bidan.
TTD Petugas