Dokumen - Tips - Proposal Forum Bolang 1
Dokumen - Tips - Proposal Forum Bolang 1
A. LATAR BELAKANG
Desa Bolang adalah salah satu “desa pinggiran” di Provinsi Jawa Tengah
yang posisi geografisnya berada di ujung paling barat dari provinsi tersebut.
Desa ini terletak di barat laut Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap,
1
areal persawahan tidak tersedia secara memadai. Akibatnya produktivitas
pertanian masyarakat menjadi kurang efektif dan efisien. Meskipun
sebagian petani dapat melakukan panen sampai 5 kali dalam 2 tahun,
tetapi sebagian besar petani masih menjalani pola tanam 2 kali setahun
karena irigasi yang ada tidak mampu melayani kebutuhan air dikarenakan
cukup banyak jaringan irigasi yang telah rusak. Akibat tidak adanya jalan
yang memadai dari areal persawahan, petani harus menanggung biaya
angkut dua kali lebih mahal dari seharusnya, yaitu dari sawah ke pinggir
jalan (dengan tenaga manusia) dan dari pinggir jalan ke gudang (dengan
angkutan mobil). Dengan demikian, ongkos angkut hasil sawah yang harus
dikeluarkan petani menjadi membengkak. Kemudian selain jalan lingkar
pertanian, jalan lingkar desa yang menghubungkan lokasi antar dusun juga
kondisinya banyak yang telah rusak sehingga mobilisasi masyarakat yang
bekerja atau bersekolah di luar Desa Bolang juga turut terhamat.
Kedua, dengan jumlah penduduk lebih dari 2000 jiwa, Desa Bolang
hanya memiliki fsilitas pendidikan berupa 1 bangunan SD Negeri dan 1
bangunan SMP Swasta (Muhammadiya). Kondisi ini menyebabkan akses
masyarakat terhadap fasilitas pendidikan cukup sulit. Untuk menjangkau
sekolah misalnya, banyak murid sekolah di Bolang yang harus berjalan kaki
lebih dari 3 KM setiap hari. Di samping itu, lemahnya kemampuan ekonomi
menjadi penyebab kurangnya daya jangkau masyarakat terhadap
pendidikan yang lebih tinggi. Sampai tahun 2008, tercatat hanya 9 warga
bolang yang berhasil menempuh pendidikan Sarjana Strata Satu (S-1), tapi
7 orang diantaranya merantau di luar desa (atau pergi ke kota) untuk
mencari penghidupan. Sementara itu, penduduk dewasa yang berhasil
mengenyam pendidikan diploma sebanyak 13 orang, lulus SLTA sebanyak
137 orang, lulus SLTP sebanayk 275 orang, hanya lulus SD sebanyak 1609
orang dan tidak tamat SD sebanyak 16 orang. (lebih detil lihat lampiran:
Statistik Desa Bolang).
Uraian di atas kiranya cukup sebagai bukti mengapa Desa Bolang
dikatakan sebagi salah satu “desa pinggiran” di Provinsi Jawa Tengah.
Untuk mengurangi keterpinggiran Desa Bolang, sebenarnya pemerintah
telah banyak memberikan bantuan, terutama dalam tiga tahun terakhir ini.
Bantuan yang diberikan terutama berupa proyek untuk pembangunan
2
di Bolang (tahun 2008); dan Proyek Sarpras Pengaspalan Jalan Masa –
Guriang sejauh 400 M (tahun 2009).
Akan tetapi, secara keseluruhan proyek-proyek pembangunan
tersebut ternyata belum cukup memenuhi “aspek ketersediaan secara
memadai” dan “aspek ketersediaan secara merata” fasilitas infrastruktur di
setiap wilayah (dusun) di Desa Bolang, terutama untuk wilayah yang
letaknya di daerah pelosok. Pembangunan yang ada selama ini ternyata
sebagian besar baru dilaksanakan di wilayah Desa Bolang sebelah selatan
(Dusun Sukamulya dan Dusun Cimahi), yang kebetulan wilayahnya paling
dekat dengan jalan kabupaten yang melintas di desa tersebut. Dan hal ini
agak ironis karena masyarakat di wilayah tersebut secara ekonomi
1
Sebagai contoh kasus, pernah terjadi di tahun 2008, ketika Proyek Pembangunan Saluran Irigasi
Ciengan II yang mengairi wilayah Dusun Sukajaya dan Cimahi dipersoalkan oleh sebagaian
masyarakat Dusun Pamijen. Pihak Pamijen beranggapan bahwa seharusnya proyek pembangunan
irigasi tersebut dilakukan untuk pembangunan Saluran Irigasi Ciengan I yang mengairi wilayah
mereka karena berdasarkan nomor urut, Ciengan I seharusnya mendapat jatah lebih awal dari
pada Ciengan II. Padahal secara prosedural, turunnya proyek tersebut telah diatur dalam
Musrenbang baik di tingkat desa maupun kecamatan, bahwa dengan berbagai perimbangan,
secara prioritas Saluran Irigasi Ciengan II lebih mendesak untuk dibangun daripada Saluran Irigasi
Ciengan I.
Persoalan ini awalnya sempat menghambat pengerjaan proyek oleh pihak kontraktor. Namun,
setelah melalui proses musyawarah di tingkat desa dengan mediasi pihak kecamatan dan Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Cilacap, akhirnya pihak Pamijen dapat menerima pelaksanaan proyek
tersebut dengan lapang dada.
3
terbangun. Terhadap masyarakat dari wilayah belum terbangun mereka
menganggapnya sebagai masyarakat yang terbelakang dan “reseh”.
Dianggap terbelakang mungkin karena wilayahnya masih belum mendapat
fasilitas yang memadai, dan dianggap “reseh” mungkin karena mereka suka
protes akibat merasa belum dapat fasilitas. Bahkan dalam bahasa
2
percakapan sehari-hari, sebutan “urang tonggoh” atau “urang peuntas,”3
dianggap memiliki konotasi yang kurang baik sebagai cap bagi orang yang
berasal dari wilayah belum terbangun. Beberapa oknum masyarakat di
wilayah terbangun cenderung bersikap arogan dan superior terhadap
anggota masyarakat belum terbangun.
Begitu pula sebaliknya di kalangan masyarakat yang belum terbangun
muncul sikap yang cenderung inferior. Hal ini secara nyata tampak dalam
forum-forum umum dimana masyarakat yang merasa lebih superior
cenderung berbicara lebih “vokal.” Contoh kasus lain adalah ketika ada
perlombaan atau turnamen antar dusun di Desa Bolang, dimana seringkali
suporter dari pihak yang merasa superior cenderung menunjukan sikap
yang arogan dengan mengungkapkan makian-makian yang kurang baik
terhadap suporter atau pemain lawannya. Hal ini tentu dapat memicu
terjadinya konflik sosial anatar warga yang dapat meresahkan. Meskipun
belum sampai terjadi konflik sosial secara terbuka, tapi kalau dibiarkan
terus, masalah seperti itu cukup berbahaya karena secara akumulatif dapat
saja masalah sosial yang kecil ini akan tumbuh menjadi konflik sosial yang
lebih besar.
Tentu permasalahan seperti ini tidak boleh dibiarkan begitu saja
karena seperti bola salu, jika dibiarkan semakin lama masalah ini akan
menggumpal menjadi masalah yang lebih besar dan semakin sulit untuk
mengatasinya. Bagaimana mengantisipasi masalah sosial tersebut?
Di atas kita telah menyimak bahwa masalah sosial tersebut timbul
karena terdapat kondisi tertentu (precondition) sebagai penyebab
utamanya. Penyebab utama dari masalah sosial ini adalah karena tidak
meratanya proyek pembangunan di Desa Bolang. Oleh karena itu, untuk
mengatasi agar masalah sosial yang ada tidak berkembang menjadi lebih
besar terdapat empat formula yang perlu dilakukan: Pertama,
mengupayakan agar pembangunan di Desa Bolang dapat ditingkatkan dan
4
segala konsekuensi yang ditimbulkannya. Dalam hal ini, setidaknya
masyarakat perlu disadarkan bahwa masalah dalam pembangunan nasional
kita adalah keterbatasan sumber pendanaan sehingga anggaran yang ada
tidak dapat sekaligus mendanai seluruh proyek pembangunan yang
diperlukan. Oleh karena itu pembangunan mesti dilakukan secara bertahap
sesuai kemampuan pendanaan dan prioritas kebutuhan yang paling
mendesak. Selanjutnya, sebagai bagian objek sekaligus pelaku
pembangunan masyarakat diharapkan partisipasinya berupa kesediaan
bergotong royong atau bahkan bersedia bersabar menunggu giliran
mendapat kesempatan dalam perolehan proyek pembangunan di
wilayahnya. Ketiga, melakukan penguatan modal sosial (social capital) di
B. NAMA KEGIATAN
5
1. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah sebagai upaya pemerataan
pembangunan dan sekaligus sebagai wadah untuk meningkatkan
harmonisasi, pemupukan rasa kebersamaan, solidaritas, gotong royong
dan kekeluargaan di antara warga masyarakat melalui pendekatan
kegiatan bersama pembangunan infrastruktur.
2. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk pemerataan pembangunan dan
untuk meningkatkan kebersamaan, saling menghargai, kesetaraan dan
D. SASARAN
1. Sasaran Fisik
Jalan Lingkar Desa (Sukahurip-Pamijen); P = 750 M; L = 2,5 M
2. Sasaran Non-Fisik
a. Sasaran Langsung: Warga Masyarakat Dusun Sukahurip
b. Sasaran Tidak Langsung: Warga Masyarakat Desa Bolang
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada September – Desember 2009.
Matriks Implementasi Kegiatan (Time Chedule) terlampir.
2. Organisasi Penyelenggara
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Forum Keserasian Sosial Desa Bolang,
Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap. Kepanitiaan terdiri dari
6
3. Langkah-langkah
Langkah-langkah kegiatan ini telah dirumuskan dalam musyawarah
Forum pada 29 Agustus 2009 sebagai berikut:
a. Persiapan
Sosialisasi kegiatan dan pembinaan
Pemantapan panitia lapangan
Pengukuran ulang lokasi kegiatan
b. Pelaksanaan
Pembelian/pengumpulan material
Penyewaan dan mobilisasi alat
Pengerjaan tambal sulam perkerasan lapis bawah (LPB)
Pengerjaan tambal sulam perkerasan lapis atas (LPA)
Pengerjaan lapis aspal labur dua kali (Burda)
Pemeliharaan bahu jalan
Pembuatan tugu keserasian
c. Evaluasi
Evaluasi dan monitoring dilakukan terhadap:
7
(Terlampir)
H. PENUTUP
OYON DARSOYO
(Ketua)
8
FORUM KESERASIAN SOSIAL DESA BOLANG KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH
Skretarian: Kantor Desa Bolang, Jl. Desa No. 3 Desa Bolang,
Kecamatan Dayeuhluhur 53266 Kabupaten Cilacap
Nomor : 003/FKS-BOLANG/IX/2009
Lampiran : 1 (satu) bendel
Perihal : Permohonan Bantuan Kegiatan
Kepada Yth.
Direktur Bantuan Sosial Korban Bencana
Sosial, Direktorat Bantuan Sosial Korban
Bencana Sosial, Ditjen Bantuan dan
Jaminan Sosial, Departemen Sosial RI
Di –
JAKARTA
Dengan hormat.
Berdasarkan hasil musyawarah Forum Keserasian Sosial Desa Bolang,
Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, pada 30
Agustus 2009, kami bermaksud melaksanakan kegiatan Keserasian Sosial
Berbasis Masyarakat di Desa Bolang Melalui Kegiatan Bersama Pengaspalan
Jalan Lingkar Desa Tahun 2009. Adapun fokus kegiatan adalah pengaspalan
jalan dusun Sukahurip Desa Bolang, dengan volume = 750 m x 2,5 m.
Maksud dari kegiatan tersebut adalah sebagai upaya pemerataan
pembangunan dan sekaligus sebagai wadah untuk meningkatkan harmonisasi,
pemupukan rasa kebersamaan, solidaritas, gotong royong dan kekeluargaan di
antara warga masyarakat melalui pendekatan kegiatan bersama pembangunan
infrastruktur di Desa Bolang. Selanjutnya dari kegiatan tersebut diharapkan
akan tercipta pemerataan pembangunan dan terjadi peningkatan rasa
kebersamaan, saling menghargai, kesetaraan dan gotong royong yang
mencerminkan masyarakat Desa Bolang yang harmonis.
Perlu diketahui bahwa kegiatan ini memerlukan biaya sebesar Rp.
114.330.000,- dimana sebesar Rp. 38.100.000,- akan ditanggung swadaya
masyarakat dan sebesar Rp. 76.230.000,- akan dimohonkan dari dana
bantuan. RAB kegiatan terlampir bersama proposal ini.
Sehubungan dengan itu, untuk kelancaran kegiatan tersebut, bersama
ini kami mohon pembinaan dan bantuan pendanaan dari Direktorat Bantuan
Sosial Korban Bencana Sosial Ditjen Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen
Sosial Republik Indonesia.
Demikian surat permohonan ini. Atas perhatiannya disampaikan terima
kasih.
SARIPIN SUJANA
OYON DARSOYO
Ketua
9
PROFIL DESA BOLANG
DATA UMUM
Nama D esa : B olang
Kecamatan : D ayeuhluhur
Kabupaten : C ilacap
Provinsi : J awa T engah
Luas W ilayah : 2 147 H a
Ketinggian Rata-rata : 654 M diatas permukaan
laut Kontur Wilayah : Perbukitan
Jumlah R T : 19RT
Jumlah D usun : 6 D usun
ARGOTASI
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan : 14 KM
Waktu Tempuh Perjalanan : 30 Menit
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten : 153 KM
Waktu Tempuh Perjalanan : 3 Jam
POTENSI SDM
Jumlah Penduduk : 2420 jiwa
Jumlah Penduduk Laki-laki : 1219 jiwa
Jumlah Penduduk Perempuan : 1201 jiwa
Jumlah K K : 689 K K
TENAGA KERJA
Usia 15 – 60 tahun : 1901 jiwa
Ibu Rumah Tangga : 689 jiwa
Usia s ekolah : 379 j iwa
CACAT FISIK/MENTAL
Cacat Fisik
Tuna R ungu : 8 ji wa
Tuna W icara : 3 j iwa
Tuna N etra : 4 ji wa
Lumpuh : 2 jiw a
Sumbing : 2 jiw a
Cacat Mental
Idiot : 2 jiw a
Gila : 4 jiw a
TINGKAT PENDIDIKAN
Belum S ekolah : 363 j iwa
Tidak T amat S D : 16 j iwa
Tamat S D : 1 609 ji wa
Tamat S LTP : 275 j iwa
10
MATA USAHA
Petani : 1506 jiwa
Buruh T ani : 161 j iwa
Buruh S wasta : 48 j iwa
PNS : 4 0 jiw a
Pendaggrajning : 37 ji wa
Peternak : 1 40 ji wa
Montir : 17 jiw a
PARTAI GERINDRA
PARTAI DEMOKRAT
SARIPIN SUJANA
11
BERITA ACARA
RAPAT PEMBENTUKAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
FORUM KESERASIAN SOSIAL DESA BOLANG
Pada hari ini, Sabtu tanggal lima belas bulan Agustus tahun dua ribu
sembilan (15-8-2009) kami warga Desa Bolang Kecamatan Dayeuhluhur
Kabupaten Cilacap, telah mengadakan musyawarah dengan daftar hadir
sebagaimana terlampir dengan hasil sebagai berikut:
Forum Keserasian
Sosial Desa Bolang
OYON DARSOYO
(Ketua)
Mengetahui
12
BERITA ACARA
PENGUKURAN LOKASI DAN PERHITUNGAN BIAYA KEGIATAN
“PENINGKATAN KESERASIAN SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT DI
DESA BOLANG MELALUI KEGIATAN BERSAMA PENGASPALAN JALAN
LINGKAR DESA TAHUN 2009”
Pada hari ini, Minggu tanggal tiga puluh bulan Agustus tahun dua ribu
sembilan (30-8-2009) kami anggota Forum Keserasian Sosial Desa Bolang
Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap, telah mengadakan kegiatan
pengukuran dan perhitungan biaya kegiatan “PENINGKATAN KESERASIAN
Forum Keserasian
Sosial Desa Bolang
OYON DARSOYO
(Ketua)
Mengetahui
13
LAMPIRAN
1
4
PROPOSAL KEGIATAN
PENINGKATAN KESERASIAN SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT
DI DESA BOLANG MELALUI KEGIATAN BERSAMA
PENGASPALAN JALAN LINGKAR DESA TAHUN 2009
DISAMPAIKAN KEPADA:
DIREKTORAT BANTUAN SOSIAL KORBAN BENCANA SOSIAL
DITJEN BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL
DEPARTEMEN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
DISUSUN OLEH
FORUM KESERASIAN SOSIAL DESA BOLANG
KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN
CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2009
15
5/16/2018 Proposal Forum Bolang 1 - slidepdf.com
STRUKTUR ORGANISASI
FORUM KESERASIAN SOSIAL DESA BOLANG
PENDAMPING PELINDUNG
ASEP SADIANA SARIPIN SUJANA
(KADES BOLANG)
KETUA
OYON DARSOYO
BENDAHARA
SEKRETARIS YAYAH
WARTINI
ANGGOTA
MASYARAKAT
OYON DARSOYO
Ketua
16