Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Komplikasi Pasca Ekstraksi


Komplikasi yang dapat terjadi pasca penggunaan anestesi lokal berupa trauma
pada jaringan lunak, hematoma, kerusakan saraf karena jarum, trismus, dan yang
paling jarang terjadi yaitu patahnya jarum di dalam jaringan lunak. Namun hal ini
dapat diminimalkan dengan dilakukannya aspirasi, menurunkan defleksi jarum, serta
menginformasikan kepada orang tua dan anak bahwa anestesi akan bekerja hingga 1
hingga 2 jam setelah prosedur. Sedangkan komplikasi dengan efek sistemik, seperti
terdapatnya reaksi alergi serta disfungsi kardiovaskular dan central nervous system
(CNS). Reaksi alergi yang dapat terjadi, yaitu urtikaria, dermatitis, angioedema, dan
demam. Cedera pada jaringan lunak rongga mulut dapat disebabkan karena upaya
untuk melakukan pembedahan dengan akses yang tidak memadai, terburu-buru
selama prosedur ekstraksi, atau penggunaan tenaga yang berlebihan dan tidak
terkontrol.9
Komplikasi paling umum terkait dengan ekstraksi gigi adalah fraktur akar.
Ujung apikal akar dari gigi sulung mungkin patah selama prosedur dan operator harus
mencoba untuk mengambilnya. Risiko fraktur akar selama prosedur ekstraksi lebih
tinggi untuk gigi molar sulung daripada gigi permanen karena karakteristik akar gigi
sulung yang lebih panjang, ramping, dan melengkung.5 Namun, jika upaya untuk
menghilangkan ujung akar dapat menimbulkan risiko yang signifikan terhadap gigi
yang berdekatan atau benih gigi permanen, maka sisa ujung akar harus tertinggal di
tulang. Biasanya ujung akar ini tidak menyebabkan gejala sisa yang merugikan yang
akhirnya dapat menyerap atau bermigrasi ke arah gingiva dan menjadi terbuka dengan
erupsi gigi permanen. Radiografi pasca perawatan harus diperoleh, dan orang tua anak
harus diinformasikan.1,9
Kasus komplikasi pasca ekstraksi sebenarnya jarang ditemukan pada anak-
anak. Namun, salah satu komplikasi yang dapat terjadi pasca ekstraksi, yaitu terdapat
dry socket atau perdarahan. Dry socket jarang terjadi setelah ekstraksi gigi sulung,
namun dapat terjadi pada anak pasca ekstraksi gigi molar permanen anak yang telah
erupsi, walaupun insidensinya tidak sebesar pada orang dewasa. Dry socket terjadi
saat blood clot tidak terbentuk sehingga tulang dibawahnya terekspos dengan
makanan atau debri yang menyebabkan terjadinya iritasi pada soket gigi. Sedangkan
jika terjadi perdarahan kembali, dapat diatasi dengan meletakkan kain kasa atau
tampon pada area ekstraksi dan instruksikan untuk menggigit selama kurang lebih 1
jam.9

Anda mungkin juga menyukai