Komplikasi yang dapat terjadi pasca penggunaan anestesi lokal berupa trauma pada jaringan lunak, hematoma, kerusakan saraf karena jarum, trismus, dan yang paling jarang terjadi yaitu patahnya jarum di dalam jaringan lunak. Namun hal ini dapat diminimalkan dengan dilakukannya aspirasi, menurunkan defleksi jarum, serta menginformasikan kepada orang tua dan anak bahwa anestesi akan bekerja hingga 1 hingga 2 jam setelah prosedur. Sedangkan komplikasi dengan efek sistemik, seperti terdapatnya reaksi alergi serta disfungsi kardiovaskular dan central nervous system (CNS). Reaksi alergi yang dapat terjadi, yaitu urtikaria, dermatitis, angioedema, dan demam. Cedera pada jaringan lunak rongga mulut dapat disebabkan karena upaya untuk melakukan pembedahan dengan akses yang tidak memadai, terburu-buru selama prosedur ekstraksi, atau penggunaan tenaga yang berlebihan dan tidak terkontrol.9 Komplikasi paling umum terkait dengan ekstraksi gigi adalah fraktur akar. Ujung apikal akar dari gigi sulung mungkin patah selama prosedur dan operator harus mencoba untuk mengambilnya. Risiko fraktur akar selama prosedur ekstraksi lebih tinggi untuk gigi molar sulung daripada gigi permanen karena karakteristik akar gigi sulung yang lebih panjang, ramping, dan melengkung.5 Namun, jika upaya untuk menghilangkan ujung akar dapat menimbulkan risiko yang signifikan terhadap gigi yang berdekatan atau benih gigi permanen, maka sisa ujung akar harus tertinggal di tulang. Biasanya ujung akar ini tidak menyebabkan gejala sisa yang merugikan yang akhirnya dapat menyerap atau bermigrasi ke arah gingiva dan menjadi terbuka dengan erupsi gigi permanen. Radiografi pasca perawatan harus diperoleh, dan orang tua anak harus diinformasikan.1,9 Kasus komplikasi pasca ekstraksi sebenarnya jarang ditemukan pada anak- anak. Namun, salah satu komplikasi yang dapat terjadi pasca ekstraksi, yaitu terdapat dry socket atau perdarahan. Dry socket jarang terjadi setelah ekstraksi gigi sulung, namun dapat terjadi pada anak pasca ekstraksi gigi molar permanen anak yang telah erupsi, walaupun insidensinya tidak sebesar pada orang dewasa. Dry socket terjadi saat blood clot tidak terbentuk sehingga tulang dibawahnya terekspos dengan makanan atau debri yang menyebabkan terjadinya iritasi pada soket gigi. Sedangkan jika terjadi perdarahan kembali, dapat diatasi dengan meletakkan kain kasa atau tampon pada area ekstraksi dan instruksikan untuk menggigit selama kurang lebih 1 jam.9