Anda di halaman 1dari 6

2023

PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN


DINAS PERHUBUNGAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Master Plan Pembangunan Terminal Tipe C

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pekerjaan Master Plan Pembangunan Terminal Tipe C


Tahun anggaran 2023
URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Angkutan Jalan, terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang
digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan
orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan.
Terminal merupakan satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi
utama sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ke tujuan akhir suatu perjalanan, juga
sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian sistem arus
angkutan penumpang dan barang, disamping juga berfungsi untuk melancarkan arus
angkutan penumpang atau barang (Departemen Perhubungan, 1996).
Demikian juga adanya teknologi informasi, persaingan antar moda dan antar sektor,
tuntutan pelayanan yang semakin berkualitas harus menjadi perhatian dalam
pengembangan terminal ke depannya. Tidak menutup kemungkinan terminal dapat
diintegrasikan dengan kegiatan lainnya, seperti perdagangan dan jasa dan lain sebagainya.
Sebagai salah satu terminal utama di Kabupaten Balangan.
Terminal Balangan menjadi sangat penting keberadaannya untuk mendukung
transportasi orang dan barang dari dan menuju Kabupaten Balangan. Oleh karena itu
Terminal Balangan harus direncanakan sebaik-baiknya agar menjadi terminal yang
representatif dan memadai untuk menampung aktivitas tranportasi, khususnya
transportasi massal. Oleh sebab itu perlu dilakukan peningkatan kondisi lingkungan, baik di
dalam terminal maupun di sekitarnya dengan tujuan untuk meningkatkan fasilitas
pelayanan sehingga mobilitas transportasi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi ikut
meningkat.
Untuk Pembuatan Terminal Tipe C sesuai dengan persyaratan penyelenggaraan
terminal dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan, maka Dinas
Perhubungan Kabupaten Balangan melakukan kegiatan penyusunan masterplan terminal
tipe C di Kabupaten Magetan, dimana di dalamnya terdapat rencana kawasan terminal
dalam bentuk Rencana Induk Terminal sehingga pembuatan terminal ke depannya sesuai
dengan tuntutan pelayanan yang ada serta dapat memberikan pelayanan yang berkualitas.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakan kajian ini adalah untuk melakukan kajian penataan kawasan
serta penataan bangunan dan lingkungan di kawasan terminal sehinga memiliki arah dalam
pelaksanaan pembangunan dan peningkatannya.
Sedangkan tujuan dari penyusunan kajian ini adalah menghasilkan dokumen
masterplan terminal yang berisi :
a. Identifikasi fasilitas, sarana dan prasarana terminal;
b. Identifikasi kebutuhan fasilitas, sarana dan prasarana dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun, 10 (sepuluh) tahun dan 20 (dua puluh) tahun;
c. Rencana pembuatan fasilitas utama dan fasilitan penunjang terminal;
d. Rencana estimasi kebutuhan pendanaan.

3. Sasaran
Sasaran dari kajian ini ialah tersusunnya Masterplan Terminal tipe C di Kabupaten
Balangan
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi Pembuatan Terminal Tipe C berada di Kabupaten Balangan

5. Sumber Dana
Sumber dana seluruh pekerjaan Perencanaan dibebankan pada APBD-P Kabupaten
Balangan melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) DINAS PERHUBUNGAN Tahun
Anggaran 2023 .Untuk pekerjaan Perencanaan ini dialokasikan sebesar Rp.
100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah).

6. Referensi Hukum
Adapun referensi hukum dalam kajian ini:
A. Undang-undang :
1. Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang jalan;
2. Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
4. Undang-undang nomor 34 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
B. Peraturan Pemerintah :
1. Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa,
Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;
3. Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
4. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2014 tentang Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
C. Peraturan dan Keputusan Menteri :
1. Peraturan Menteri Perhubungan nomor 26 tahun 2015 tentang Standar Keselamatan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
2. Peraturan Menteri Perhubungan nomor 40 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan
Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan;
3. Peraturan Menteri Perhubungan nomor 132 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Terminal Penumpang Angkutan Jalan.

7. Lingkup Kegiatan
Secara umum Lingkup Pekerjaan Master Plan Pembangunan Terminal Tipe C, yang
terdiri dari komponen kegiatan :
A. Survey:
1) Survey Pendahuluan
a. Survey lokasi berupa survey lahan, batas kepemilihan lahan dan status lahan,
estimasi kebutuhan lahan, ketersediaan patok pengukuran.
B. Analisa dan Penyajian Data
1) Analisa Kebutuhan Ruang
a. Pengaturan konstruksi bangunan yang direncanakan
b. Pengaturan aspek sirkulasi lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan
c. Layout rencana site terminal
2) Analisis Terhadap Standarisasi Terminal Tipe C.
a. Analisa terhadap luasan kebutuhan masing-masing ruang
3) Pembuatan Peta Site
4) Pembuatan konsep tata letak fasilitas pendukung terminal dan kegiatan lain yang
akan dikembangkan di terminal tersebut.
C. Pembuatan Laporan Pra Desain rancang bangun terminal dalam bentuk dokumen
masterplan yang dilengkapi pentahapan program dan rancangan umum pembiayaan
dengan memperhatikan Kekhasan Arsitektural Kawasan, Rencana Kawasan
Wisata dan Rest Area sesuai kearifan lokal yang akan menjadi ciri daerah dan akan
diwakili dalam bentuk pembangunan serta pengembangan Terminal.

8. Kriteria
A. Kriteria Umum.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a) Menjamin bangunan yang dihasilkan sesuai peruntukannya.
b) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
a) Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
b) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan :
a) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul
akibat perilaku alam dan manusia.
b) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
c) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
d) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
B. Kriteria Khusus.
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan prasarana yang akan direncanakan, baik
dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya :
1. Kesatuan Perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
2. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain

9. Azas-azas
Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
A. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan.
B. Kreatifitas hasil bangunan hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi
teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan
kepada masyarakat.
C. Hasil bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang sesuai dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
D. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan
menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

10. Keluaran
A. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok
yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana bangunan
keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
B. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
C. Jangka waktu pelaksanaan maksimal 60 (Enam Puluh) hari Kalender sejak
dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.
D. Tersediany dokumen Masterpplan Terminal yang meliputi:
1) Perencanaan fasilitas utama terminal;
2) Perencanaan fasilitas penunjang terminal;
3) Perencanaan pola pergerakan/sirkulasi lalu lintas kendaraan dan orang di dalam
terminal;
4) Perencanaan pemanfaatan ruang di dalam terminal;
5) Perencanan pentahapan pembangunan;
6) Perencanaan estimasi kebutuhan pendanaan serta pentahapannya;

11. Informasi dan Tenaga Ahli


A. Informasi.
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat
Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri.
B. Tenaga Ahli.
1. Untuk melaksanakan tujuannya, Konsultan Perencana harus menyediakan
Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, baik
ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
2. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan dalam Perencanaan
kegiatan Pekerjaan Pekerjaan Master Plan Pembangunan Terminal Tipe C
terdiri dari :
1) Team Leader (S-1 Arsitek /Ahli Muda Gedung): 1 orang
2) Asisten Ahli Perencanaan Wilayah Kota(S-1 Planologi): 1 orang
3) Surveyor/Juru Ukur (SMK Bangunan) : 2 Orang
4) Administrasi : 1 Orang
3. Persyaratan Tenaga Ahli dan personil adalah sebagai berikut :
a) Team Leader (S-1 Arsitek /Ahli Muda Gedung), berpendidikan minimal
Sarjana arsitektur lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta
dan memiliki sertifikat keahlian ahli muda Gedung . Berpengalaman dalam
Perencanaan bangunan sekurang-kurangnya 2 (Tiga) tahun.
b) Asisten Ahli Perencanaan Wilayah Kota (S-1 Teknik Planologi), minimal
berpendidikan S-1 Planologi dengan pengalaman minimal 3(Tiga) Tahun.

12. Keluaran (Out Put)


Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal
meliputi :
a. Laporan Masterplan
b. Dokumentasi

13. Laporan
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen oleh oleh
Penyedia Jasa Konsultansi adalah meliputi :
A. Laporan Akhir Perencanaan

14. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun dalam rangka pedoman bagi Konsultan
Perencana .
Paringin , ….. 2023
Pejabat Pembuat komitmen

________________________
NIP.

Anda mungkin juga menyukai