Anda di halaman 1dari 48

KONSEP/WAWASAN

ISLAM TENTANG
MANUSIA DAN ALAM

PAI 1 - FIK - DAS 1


INIKAH ASAL USUL MANUSIA ?

CHARLES DARWIN

ASAL USUL MANUSIA MENURUT DARWIN


PAI 1 - FIK - DAS 2
WAWASAN ISLAM TENTANG MANUSIA

ADAM

MANUSIA HAWA

ZURIYAH/
KETURUNAN
PAI 1 - FIK - DAS 3
1. PENCIPTAAN ADAM
Adam sebagai manusia pertama atau prototif
(prototype-Inggris) manusia tercipta dari anasir-anasir
1. TANAH:
(Q.S.30:20; 3:59; 18:37; 35:11; 22:5; 32:7):

. ‫َوِم ْن ءَ َاَيتِِه أَ ْن َخلَ َق ُك ْم ِم ْن تَُرابَ ُُثَّ إِ َذا أَنْتُ ْم بَ َشر تَْ تَ ِش ُرو َن‬
• Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba
kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak” (Q.S. 30:
20).
PAI 1 - FIK - DAS 4
‫ال لَ ُه‬ ِ ِ ِ
َ َ‫اَّلل َك َمثَل ءَ َاد َم َخلَ َقهُ م ْن تُرابَ ُُثَّ ق‬ ِ
َّ ‫يسى عْ َد‬ ِ
‫ع‬ ‫ل‬ ‫ث‬ ‫م‬ َّ
‫ن‬ ‫إ‬
َ َ َ َ
. ‫ُك ْن فَيَ ُكو ُن‬
Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) `Isa di sisi
Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan
Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:
"Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia” (Q.S. 3: 59).

PAI 1 - FIK - DAS 5


Saripati yang tersaring dari tanah, "sulālatin min
ţīn" (Q.S.23: 12):
ٍ ‫اْلنْسا َن ِم ْن ُس ََللٍَة ِم ْن ِط‬
.‫ي‬ ِْ ‫ولََق ْد َخلَ ْقَْا‬
َ َ
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah”.

PAI 1 - FIK - DAS 6


Tanah kering seperti tanah tembikar yang
terbakar "min şalşalin kal fakhar" (Q.S.55: 14):

ِ ٍ
.‫صال َكالْ َف َّخار‬ ‫ل‬
ْ ‫ص‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬‫س‬‫ن‬
ْ ِ
‫اْل‬
ْ ‫ق‬َ‫ل‬ ‫خ‬
َ َ ْ َ َ َ
Artinya: “Dia menciptakan manusia dari tanah kering
seperti tembikar”.

PAI 1 - FIK - DAS 7


Tanah kering yang berobah baunya, “min
şalşalin min hamāin masnūn" (Q.S.15:26):

ٍ ٍ ِ ٍ
. ‫صال م ْن َََ َم ْسُْون‬ ‫ل‬
ْ ‫ص‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬‫س‬‫ن‬
ْ ِ
‫اْل‬
ْ ‫ا‬ْ
َ ‫ق‬
ْ ‫ل‬
َ ‫خ‬ ‫د‬
ْ ‫ق‬
َ ‫ل‬
َ‫و‬
َ َ ْ َ َ َ
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah meciptakan
manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal)
dari lumpur hitam yang diberi bentuk”.

PAI 1 - FIK - DAS 8


2. AIR,
air merupakan asal usul seluruh kehidupan
sebagaimana dijelaskan dalan ayat 54 surat al-Furqan
(25)
‫ك‬ ‫ب‬
‫ر‬ ‫ن‬ ‫ا‬‫ك‬‫و‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫ه‬ ِ
‫ص‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ب‬ ‫ف‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫ش‬‫ب‬ ِ
‫اء‬‫م‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ِ َّ
َ َُّ َ َ َ ً ْ َ ً َ َ ُ َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َ َ ‫َو ُِه َو ال‬
‫س‬‫ن‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ْ ‫ذ‬
. ‫قَد ًيرا‬
Artinya: "Dan Dia (Allah) pula yang menciptakan
manusia dari air, lalu Dia (Allah) jadikan manusia itu
punya keturunan dan mushaharah, dan adalah
Tuhanmu Maha Kuasa".
PAI 1 - FIK - DAS 9
3. RUH,
Dalam surat al-Hijr (15) ayat 29 dijelaskan:
ِ ِ ِ ِ
... ‫ت فيه م ْن ُروحي‬ ‫خ‬ ‫ف‬
َ ‫ن‬
َ‫و‬ ‫ه‬‫ت‬ ‫ي‬‫و‬َّ ‫س‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ِ
ٍ‫ف‬
َ
ْ
ُ َُْ َ ُ
Artinya "maka apabila Aku telah menyempurnakan
kejadiannya dan telah meniupkan kedalamnya ruh
(ciptaan)Ku ...".

Jadi manusia terbentuk dari komponen: (1)TANAH,


(2) AIR dan (3) RUH
PAI 1 - FIK - DAS 10
TANAH dan AIR, merupakan komponen
BIOLOGIS MANUSIA
RUH, merupakan komponen penting yang
menentukan CIRI KEMANUSIAAN

Setelah proses-proses pisik berlangsung dalam


penciptaan manusia, pemasukan ruh menjadi
unsur penentu yang membedakan manusia
dengan dunia makhluk lain.
PAI 1 - FIK - DAS 11
2. PENCIPTAAN HAWA
Dalam penciptaan Hawa sebagai isteri Adam al-
Qur'an membicarakan dengan singkat melalui surat
an-Nisa' ayat 1 (Q.S.4:1):
ٍ ِ ٍ ِ ِ
‫َّاس اتَّ ُقوا َربَّ ُك ُم الَّذي َخلَ َق ُك ْم م ْن نَ ْفس َواح َدة َو َخلَ َق‬ْ ‫ال‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫َي‬
ُّ ‫أ‬‫َي‬
ِ ِ ِ ِ ُ َ َ
ِ
... ًً ‫ساء‬َ ‫ن‬‫و‬َ ‫ا‬
‫ًر‬
ً ‫ث‬ ‫ك‬
َ ‫ال‬
ً ‫ج‬
َ ‫ر‬ ‫ا‬‫م‬َ ‫ه‬
ُ ْ ‫م‬ ‫ث‬َّ َ‫ب‬ ‫و‬َ ‫ا‬‫ه‬ ‫ج‬ ‫و‬
ََ ْ َ‫ز‬َ ‫ا‬‫ه‬ ْ ‫م‬
Artinya "Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu
yang telah menciptakan kamu dari seorang diri dan dari
padanya Allah menciptakan isterinya dan dari pada keduanya
Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak ..."
PAI 1 - FIK - DAS 12
Dalam ayat tersebut di atas kata-kata (wa
khalaqa minhā zaujahā) diartikan sebagai "dan
dari padanya Allah menciptakan isterinya".

Ahli tafsir ada yang menafsirkan "dari padanya",


maksudnya ialah dari unsur yang serupa
dengannya (serupa dengan Adam).

PAI 1 - FIK - DAS 13


3. PENCIPTAAN KETURUNAN ADAM / REPRODUKSI
MANUSIA
Reproduksi manusia dijelaskan oleh al-Qur'an melalui
pentahapan sebagai berikut:
a. SEL KELAMIN (GAMET)
Keturunan manusia diciptakan dari:
➢al-mā' artinya air, sebagaimana dijelaskan al-Qur’an
surat al-Furqan ayat 54 (Q.S. 25 : 54):
. ‫ك قَ ِد ًيرا‬ ِ ِ ِ ِ َّ
َ َ َ ً ْ َ ً َ َ ُ َ َ ً َ َ َ َ َ َ ‫َوُه َو ال‬
‫ب‬
‫ر‬
ُّ ‫ان‬‫ك‬َ‫و‬ ‫ر‬
‫ا‬ ‫ه‬‫ص‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ب‬‫س‬‫ن‬ ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ع‬‫ج‬َ‫ف‬ ‫ر‬
‫ا‬ ‫ش‬‫ب‬ ‫اء‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ق‬‫ل‬
َ ‫خ‬ ‫ي‬‫ذ‬
Artinya: “Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia
jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah
Tuhanmu Maha Kuasa”.

PAI 1 - FIK - DAS 14


➢main dāfiq artinya air yang tumpah atau terpancar
dalam surat at-Tāriq (Q.S. 86 : 6):
ٍ ِ ٍ
. ‫ُخلِ َق ِم ْن َماء َدافق‬
Artinya: Dia diciptakan dari air yang terpancar,
➢ma-in mahīn artinya saripati air yang lemah
(sperma), dalam surat as-Sajdah dan al-Mursalāt (Q.S.
32 : 8; 77 : 20):
ٍ ِ ٍ ِ ٍ ِ
. ‫ُُثَّ َج َع َل نَ ْسلَهُ م ْن ُس ََللَة م ْن َماء َمهي‬
Artinya: “Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang hina (air mani).
PAI 1 - FIK - DAS 15
ٍ ِ ٍ ِ
. ‫أَََلْ ََنْلُ ْق ُك ْم م ْن َماء َمهي‬
Artinya: “Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang
hina?,

Yang dimaksud dengan al-mā' dalam


ayat tersebut di atas itu tentunya adalah
sperma laki-laki.

PAI 1 - FIK - DAS 16


b. PEMBUAHAN (CONCEPTIO)

Perhatikan ayat berikut ini (Q.S. 35 : 11; 80 : 19; 23 : 13):


ٍ ‫اَّلل َخلَ َق ُكم ِمن تُر‬
... ‫اب ُُثَّ ِم ْن نُطْ َف ٍة‬ َّ ‫و‬
َ ْ ْ ُ َ
Artinya: “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian
dari nutfah…” )Q.S. 35 : 11(:
ٍ ِ
. ُ‫م ْن نُطْ َفة َخلَ َقهُ فَ َق َّد َره‬
Artinya: “Dari nutfah, Allah menciptakannya lalu
menentukannya”. Q.S. 80 : 19)

PAI 1 - FIK - DAS 17


ٍ ‫ُُثَّ َج َع ْلَْاهُ نُطْ َفةً ِِف قَرا ٍر َم ِك‬
.‫ي‬ َ
Artinya: “Kemudian Kami jadikannya nutfah (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim)”. Q.S. 23 : 13):
Jadi manusia berasal dari nuţfah
(conceptus/zygote) yaitu hasil bertemunya
spermatozoon dengan ovum.
Ini jenjang pertama kejadian manusia diperkuat
dengan surat/ayat (Q.S. 76 : 2) yang menyebutkan
"min nuţfatin amsyājin" artinya setetes mani yang
bercampur.
PAI 1 - FIK - DAS 18
C. PERKEMBANGAN JANIN
Perhatikan al-Qur’an surat al-Mu’minūn ayat 13 dan al-
Mursalāt ayat 21 (Q.S. 23 : 13; 77 : 21):
Kedua ayat ini ada kata-kata kunci "qararin makiin"
yang berindikasi rahim atau uterus.
Pada (Q.S. 3 : 6; 22 : 5) secara khusus disebutkan kata
kata arham yang diartikan rahim.
Kedua istilah tersebut mempunyai makna rahim atau
uterus, hal ini mempunyai ketentuan sebagai "qararin
makīn" yakni tempat yang kokoh, tempat yang aman,
tempat tersedia apa yang diperlukan.
PAI 1 - FIK - DAS 19
Surat al-Mu'minūn ayat 12 sampai dengan ayat 14:
PROSES REPRODUKSI:
manusia yaitu mula-mula disebut nuţfah
(conceptus/zygote) yang tersimpan
dalam tempat yang kokoh (rahim), dengan redaksi
yang tegas yaitu "fī qararin makīn".
Kemudian menjadi "'alaqah" (blastocyst), proses
bersarangnya blastocyst pada dinding rahim
disebut "nidatio/implatio" (Q.S. 23: 12-14; 22: 5; 96: 2).
PAI 1 - FIK - DAS 20
Dari 'alaqah' kemudian menjadi "mudgah“ yaitu
"embryo"
selanjutnya ditiupkanlah ruh (di ayat lain disebutkan
wanafakhtu fīhi min ruhii)
kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain ( summa ansya'nāhu khalqan akhar).
Ayat itu ditutup dengan "fatabārakallāhu
ahsanul khāliqīn“ ( Maha Suci Allah Pencita Yang
Paling Baik.)
PAI 1 - FIK - DAS 21
surat al-Mu’minun ayat 12 sampai dengan 14 :
‫ ُُثَّ َج َع ْلَْاهُ نُطْ َفةً ِِف قَ َرا ٍر‬.‫ي‬ ٍ ‫اْلنْسا َن ِم ْن ُس ََللٍَة ِم ْن ِط‬ ِْ ‫ولََق ْد َخلَ ْقَْا‬
ِ َ ٍ ِ َ
‫ضغَةَ عظَ ًاما‬ ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقَْا الْ ُم‬
ْ ‫ ُُثَّ َخلَ ْقَْا الُّْطْ َفةَ َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقَْا الْ َعلَ َقةَ ُم‬.‫َمكي‬
ِ ِ ْ ِ
‫ي‬ ْ ‫َح َس ُن‬
َ ‫اْلَالق‬ َّ ‫اخَر فَتَ بَ َارَك‬
ْ ‫اَّللُ أ‬ َ َ‫فَ َك َس ْو ََن الْعظَ َام ََلْ ًما ُُثَّ أَنْ َشأ ََنهُ َخ ْل ًقا ء‬
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah (12), Kemudian Kami jadikan nutfah
(conceptus/zygote) - yang disimpan - dalam tempat yang kokoh (rahim)
(13), Kemudian nutfah (conceptus/zygote) itu Kami jadikan ‘alaqah
(blastocyst), lalu ‘alaqah (blastocyst) itu Kami jadikan mudgah (embryo),
dan mudgah (embryo) itu Kami jadikan ‘izaman (tulang belulang), lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik” (14).
PAI 1 - FIK - DAS 22
MASA HAMIL
(Q.S.46: 15) yang intinya menyebutkan bahwa masa
menyusui dan hamil selama 30 (tiga puluh) bulan
(wahamluhu wa fishāluhu šalāšūna syahran)
(Q.S.31: 14) yang intinya masa menyusu adalah 2 (dua)
tahun atau 24 (dua puluh empat) bulan (wa fishāluhu
fii 'āmain").
MASA HAMIL DAN MENYUSUI = 30 BLN
MASA MENYUSUI = 24 BLN
JADI MASA HAMIL = 6 BLN
PAI 1 - FIK - DAS 23
Kutipan ayat-ayat tersebut tertera di bawah ini:
‫ض َعْتهُ ُك ْرًها‬ ‫و‬‫و‬ ‫ا‬‫ه‬‫ر‬ ‫ك‬ ‫ه‬ ‫ُم‬‫أ‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ل‬ َ ‫اَن‬‫س‬‫ح‬ ِ
‫إ‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬ ‫د‬ِ‫ال‬
‫و‬ ِ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ا‬‫س‬ ‫ن‬ ِ
َ َ َ ً ْ ُ ُ ُّ ُ ْ ََ ً َ ْ ْ َ َ َ َ ْ ْ ‫صْي َْا‬
َ ‫اْل‬ َّ ‫َوَو‬
) ‫ (سورة الحقاف‬...‫شهرا‬ ‫ن‬َ ‫و‬ ‫ث‬
ُ ‫َل‬
َ ‫ث‬
َ ‫ه‬‫ل‬
ُ ‫ا‬‫ص‬ ِ‫ف‬‫و‬ ‫ه‬ُ‫ل‬ َ
َ ‫و‬
15
ًْ َ ُ َ َُْ َ
Artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat
baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya
mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan…” ( Q.S. al-Ahqaf [46]:
15).
PAI 1 - FIK - DAS 24
ِ
‫صالُهُ ِف‬ ِ
‫ف‬‫و‬ ٍ
‫ن‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ى‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ا‬ْ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ُم‬
ُّ ‫أ‬ ‫ه‬‫ت‬ْ ‫ل‬
َ ََ ِ
‫ه‬ ‫ي‬ ‫د‬
َ ِ
‫ال‬‫و‬ِ‫ب‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬‫س‬ ‫ن‬
ْ ِ
‫اْل‬
ْ ‫ا‬ْ ‫ي‬ ‫ص‬
َّ ‫و‬ ‫و‬
َ َ َ ْ َ ً ْ َ ُ ُ ِ ِْ َ َ َ َ ْ ََ
) ‫ً (سورة لقمان‬ ‫ًر‬ ِ
‫ص‬ ‫م‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ِل‬
َّ َ ِ
‫إ‬ ‫ك‬
َ ‫ي‬ ‫د‬
َ ‫ال‬
‫و‬ ‫ل‬‫و‬ ِ
‫ِل‬ ‫ر‬ ‫ك‬
ُ ‫ش‬
ْ ‫ا‬ ِ
‫َن‬‫أ‬ ِ
‫ي‬ ‫ام‬‫ع‬
14
ُ َ ْ ََ ْ َْ َ
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu". (Q.S. Luqman [31] : 14)

PAI 1 - FIK - DAS 25


Proyeksi al-Qur’an tentang Hakekat Manusia
Istilah kunci yang digunakan al-Qur'an
untuk menunjuk pada pengertian manusia
menggunakan kata-kata:
➢BASYAR,
➢AL-INSĀN, dan
➢AN-NĀS
Kata BASYAR disebut dalam al-Qur'an 37 kali,
menunjuk pada pengertian manusia sebagai
makhluk biologis (Q.S. 3 : 47)
PAI 1 - FIK - DAS 26
Kata AL-INSĀN dituturkan 65 kali dalam al-Qur'an
yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori.
pertama AL-INSĀN dihubungkan dengan khalifah
sebagai penanggung amanah (Q.S. Al-Ahzab [33]: 72),
kedua AL-INSĀN dihubungkan dengan sifat negatif
dalam diri manusia misalnya sifat keluh kesah, kikir (Q.S.
Al-Maarij [70]: 19-21)
ketiga AL-INSĀN dihubungkan dengan proses
penciptaannya yang terdiri dari unsur materi dan non
materi (Q.S. Al-Hijr [15]: 28-29).
Semua konteks AL-INSĀN ini menunjuk pada sifat-sifat
manusia psikologis dan spiritual (berpikir, berilmu,
memikul amanah, berperasaan/emosi).
PAI 1 - FIK - DAS 27
Kata AN-NĀS yang disebut sebanyak 240 kali dalam al-
Qur-'an mengacu kepada manusia sebagai makhluk sosial
dengan karakteristik tertentu misalnya mereka mengaku
beriman padahal sebenarnya tidak (Q.S. 2 : 8).
Eksistensi manusia di dunia memikul tanggung jawab
sebagai khalifah fil ardi (al-An’ām (6): 165 dan al-Baqarah
(2): 30).
Untuk mempertahankan posisi manusia tersebut, Tuhan
menjadikan alam ini lebih rendah martabatnya dari pada
manusia. Oleh karena itu manusia diarahkan Tuhan agar
tidak tunduk kepada alam atau gejala alam (Q.S. 45 : 13)
melainkan hanya tunduk kepada-Nya saja sebagai
Hamba Allah (Q.S. 51 : 56).
PAI 1 - FIK - DAS 28
KESIMPULAN SINGKATNYA:
Pandangan Islam tentang manusia:
➢ Bahwa manusia pertama adalah Adam dan
Hawa yang diciptakan dari anasir tanah, air dan
ruh.
➢Reproduksi manusia (zuriyah) sebagaimana
dijelaskan dalan surat al-Mukminun ayat 12-14 :
• Bermula dari nuţfah (pembuahan) , alaqah
(blastocyst), mudlghah (embryo), selanjutnya
ditiupkanlah ruh (wanafakhtu fīhi min ruhii)
PAI 1 - FIK - DAS 29
KESIMPULAN SINGKATNYA (lanjutan):
➢Sebutan manusia dalam al-Qur’an antara
lain: al-Basyar, al-Insan, an-Nas yang
hakekatnya adalah makhluk biologis,
psikologis dan sosial yang memiliki dua
predikat:
• (a). satusnya dihadapan Allah sebagai Hamba
Allah/ Abdullah (Q.S. 51 : 56) dan
• (b). fungsinya di dunia ini sebagai Khalifah Allah
(Q.S. 2 : 30; 6 : 165).

PAI 1 - FIK - DAS 30


D. PANDANGAN ISLAM TENTANG ALAM
Prinsip dasar ajaran Islam:
“bahwa segala sesuatu selain Allah adalah
alam”.
Kata-kata kunci yang digunakan al-Qur'an
dalam menyebut alam dengan menggunakan
term-term/ istilah antara lain:
• al 'alam, al 'alamin,
• kullu syai’in,
• khalqun / makhluqun
PAI 1 - FIK - DAS 31
• al-Fatihah [1] : 2
‫•اَلمد هلل رب العاَملني‬
• al-Qashash [28] : 88

‫اخَر ۘ َلٓ إِهلَهَ إَِّل ُه َو ۚ ُك ُّلَش ْىءَ َهالِك إَِّل َو ْج َههُۥ‬ ‫ء‬
ََ ً ‫ا‬‫َل‬ َِّ ‫وَل تَ ْدع مع‬
‫ٱَّلل إِ َه‬
ََ ُ َ
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah,
tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa,
kecuali Allah.

PAI 1 - FIK - DAS 32


• Kadang-kadang alam juga disebut langit dan bumi serta
segala isinya, ( Ali Imrān (3) ayat 190)

ِ‫ت َِِل ُ۟وِِل ْٱَلَلْبَهب‬


ٍ ‫ف ٱلَّي ِل وٱلَّْها ِر ََل هَي‬
َ َ َ ْ
ِ ‫ٱختَِه‬
‫ل‬ ‫و‬ َ
‫ض‬
ْ َ ِْ ‫ر‬‫ٱْل‬
ْ ‫َو‬‫ت‬ِ ‫ٱلس َٰم َٰو‬
َّ ِ
‫ق‬ ‫ل‬
ْ ‫خ‬
َ ِ
‫ِف‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫•إ‬
• Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-
orang yang berakal,
Pada masing-masing alam itu terdapat hukum •
yang berjalan secara harmonis dan bertautan satu
dengan yang lainya hingga membentuk satu
ekosistem.
Seluruh ciptaan Allah telah dilengkapi dengan
hukum-hukum yang menggerakkannya (Q.S. 25 : 2).
PAI 1 - FIK - DAS 33
• Oleh karenanya al-Qur'an menyebutnya sebagai
"muslim" artinya semua unsur yang ada dalam alam
semesta tunduk dan patuh kepada aturan/ketentuan
yang telah ditentukan oleh Allah dalam ekosistem
tersebut (Ali ‘Imran ayat 83):

‫ض طَْو ًعا َوَك ْرًها َوإِلَْي ِه‬ ِ ‫السمو‬


ِ ‫ات َو ْاَل َْر‬ َّ ِ
‫ِف‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬
َ ‫ل‬
َ ‫س‬ ‫أ‬ ‫ه‬ ‫ل‬
َ‫و‬ ‫ن‬
َ ‫و‬‫غ‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ِ
‫اَّلل‬
َّ ِ
‫ن‬ ‫ي‬ ِ
‫د‬ ‫ًر‬ ‫غ‬
َ ‫َف‬
َ ‫أ‬ •
ََ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ْ
. ‫يُْر َجعُو َن‬
• Artinya ”Maka apakah mereka mencari agama lain selain
agama Allah, padahal kepada-Nyalah menyerahkan diri
(aslama) segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan
suka atau terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka
dikembalikan" (Q.S. 3: 83).
PAI 1 - FIK - DAS 34
KARAKTERISTIK ALAM

• ALAM DICIPTAKAN dengan RIIL, KONKRIT, TERATUR,


INDAH DAN TUNDUK PADA HUKUM-HUKUM
ALLAH (22 : 18; 16 : 49 ; 13 : 15) →
• Jika kita cermati dengan seksama surat-surat dan
ayat-ayat al-Qur'an seperti berikut ini (22 : 18; 16 : 49 ;
13 : 15) akan kita jumpai kata-kata:
• yasjudu, yang artinya sujud, patuh.
PAI 1 - FIK - DAS 35
• Dari ayat-ayat itu menunjukkan bahwa alam itu
seluruhnya patuh atau tunduk pada
ketentuan/hukum Allah atau tunduk pada
SUNATULLAH
• Jadi setiap alam memiliki ketentuan / hukum yang
melekat buat alam yang bersangkutan yang disebut
sunnatullah.
• Ilmuwan Barat menyebut sebagai law of nature.
Ketentuan / hukum tersebut ditetapkan Allah demi
kelestarian, kesejahteraan dan keharmonisan alam
itu sendiri.
PAI 1 - FIK - DAS 36
SUNATULLAH
AYAT SUNATULLAH
TERIKAT
KAUNIYAH PADA MEMILIKI CIRI

ALAM 1. EXACT

TERMASUK
MANUSIA
2.
D.A FISIKAL
IMMUTABLE

3.
OBJECTIVE
PAI 1 - FIK - DAS 37
Sifat-sifat sunnatullah sebagaimana digambarkan al-
Qur’an pertama memiliki

1. EXACT ( al-Furqan [25]: 2 ; al-Qamar[54]:


49)

) ٢‫َّرهُ تقديراَ (الفرقان‬


‫د‬ ‫ق‬
َ ‫ف‬
َ ٍ
‫شيء‬ ‫ل‬ ‫ك‬
ُ ‫وخلق‬ ... •
َ َّ َ
• …Dan Allah telah menciptakan segala sesuatu, lalu
ditetapkan dengan UKURAN-UKURAN YANG TEPAT/PASTI

PAI 1 - FIK - DAS 38


2. IMMUTABLE ( al-Fath [48] : 23)

ِ ِ ِ
)٢٣ ‫جتد ل ُسَّْة هللا تبديَلً (الفتح‬ ِ ِ
َ ‫قبل ولن‬
ُ ْ ‫ن‬‫م‬ ‫ت‬
ْ ‫ل‬
َ ‫خ‬ ‫قد‬ ‫يت‬
ِ ِ‫ل‬‫ا‬ ‫هللا‬ ‫ة‬
َ ْ‫س‬
ِ •
Yang demikian itu adalah sunnah Allah yang telah berlaku
sejak dahulu dan kamu sekali-kali TIDAK AKAN
MENEMUKAN PERUBAHAN bagi sunatullah itu

PAI 1 - FIK - DAS 39


3. OBJECTIVE (al-Hijr [15] : 21)

ِ ِ ٍ ِ ِ
َ‫•وا ْن م ْن شيء ال عْدَن خزا ئُْهُ وما نَُْ ِزلُهُ إل بقدر‬
)٢١‫معلوم )اَلجر‬
َ
• Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kamilah
khazanahnya*), dan Kami tidak menurunkannya
melainkan dengan UKURAN YANG OBYEKTIF
*) segala sesuatu itu sumbernya dari Allah Swt
PAI 1 - FIK - DAS 40
• Pengembaraan pemikiran tentang ALAM YANG
“DIANGGAP” SEBAGAI TUHAN pernah dialami oleh
Ibrahim muda (al-Qur’an surat al-An’am [6] ayat 76-79).

‫ال‬ َ ِ
َ َ‫ال َه َذا َرِّب فَلَ َّما أفَ َل ق‬ َّ ِ
َ َ‫•فَلَ َّما َج َّن َعلَْيه اللْي ُل َرأَى َك ْوَكبًا ق‬
‫ي‬ ِ
‫ل‬ ِ
‫ف‬ ‫اْل‬
ْ ‫ب‬ُّ ِ
‫ُح‬‫أ‬ ‫ل‬ َ
َ
• Artinya: “Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat
sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" Tetapi
tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka
kepada yang tenggelam". (Q.S. 6: 76)
PAI 1 - FIK - DAS 41
ِ َ َ‫ال َه َذا َرِِّب فَلَ َّما أَفَ َل ق‬
‫ال لَئ ْن ََْل‬ َ َ‫•فَلَ َّما َرأَى الْ َق َمَر ََب ِز ًغا ق‬
‫ي‬ ِ
‫ل‬
ِ ‫ا‬‫الض‬
َّ ‫م‬ِ‫و‬ ‫ق‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ن‬
َّ ‫ن‬‫و‬ ‫ك‬
ُ ‫َل‬
َ َ ِ
‫ّب‬‫ر‬ ‫ِن‬ِ‫د‬ِ ‫ه‬ ‫ي‬
َ َ
ْ َ َ َِ َْ
• Artinya: “Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia
berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam
dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi
petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang
yang sesat". (Q.S. 6: 77)

PAI 1 - FIK - DAS 42


‫ت‬ ‫ل‬
َ ‫َف‬
‫أ‬ ‫ا‬‫م‬َ‫ل‬ ‫ف‬ ‫َب‬ ‫ك‬َ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫ه‬ ِ
ْ َ َّ َ َُ ْ َ ِ َ َ َ ً َ ‫س ََب‬
‫ّب‬‫ر‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫ه‬ ‫ال‬
َ ‫ق‬ ‫ة‬ ‫غ‬ ِ
‫ز‬ ‫َّم‬
ْ ‫الش‬ ‫َى‬ ‫أ‬
‫ر‬ ‫ا‬‫م‬َّ ‫ل‬
َ ‫ف‬
َ •
ِ َ ِ َ
ِ ِ ِِ
‫ال ََيقَ ْوم إ ِِن بَريء ِمَّا تُ ْشرُكو َن‬ َ َ‫ق‬
• Artinya: “Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit,
dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka
tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai
kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang
kamu persekutukan. (Q.S. 6: 78)

PAI 1 - FIK - DAS 43


• Sebaimana informasi ayat-ayat tersebut di
atas sebelum menemukan Tuhan yang
sebenarnya, Ibrahim mula-mula memandang
alam sebagai sesuatu yang “dianggapnya”
Tuhan hingga sampai pada suatu saat ia harus
membebaskan pandangan atau pikirannya
yang “keliru” itu untuk menggantinya dengan
ajaran TAUHID.

PAI 1 - FIK - DAS 44


• Ikrar peneguhan keyakinannya dinukilkan dalam
ayat 79 surat al-An’am di atas dan juga dalam
surat al-Baqarah ayat 131 dengan kalimat yang
pendek namun maknanya mengandung
pembebasan terhadap pensakralan atau
penuhanan alam yaitu:
‫ي‬‫م‬ِ ‫ل‬
َ ‫ا‬‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ
‫ب‬ ‫ر‬ِ‫ل‬ ‫ت‬ ‫م‬َ‫ل‬ ‫َس‬
‫أ‬ ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ‫م‬ِ‫ل‬ ‫َس‬
‫أ‬ ‫ه‬ ‫ب‬
‫ر‬
ُّ ‫ه‬‫ل‬
َ ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ‫ذ‬
ْ ِ
‫إ‬ •
َ َ َِ ُ ْ ْ ْ ْ َُُ
• Artinya: Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk
patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh (ber-
Islam) kepada Tuhan semesta alam".(Q.S. 2 : 131).

PAI 1 - FIK - DAS 45


Selanjutnya inilah pengakuan tulus Nabi Ibrahim AS

ِ
‫ض َحْي ًفا َوَما‬ ‫َر‬
‫اَل‬
ْ ‫و‬ ِ
‫ات‬‫و‬ ‫م‬ ‫الس‬
َّ ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬ ‫ي‬‫ذ‬ِ َّ
‫ل‬ ِ‫ل‬ ‫ي‬ ِ
‫ه‬ ‫ج‬‫و‬ ‫ت‬ ‫ه‬ ‫ج‬
َّ ‫و‬ ‫ِن‬ِِ
‫إ‬
َ ْ َ ََ َ َ َِِْ ُ ْ َِ ِ
‫ي‬ ‫ك‬‫ر‬
َ ُ َ‫ش‬
ْ ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ََن‬
َ ‫أ‬
Artinya: “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada
Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan
cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah
termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Q.S.
6: 79)

PAI 1 - FIK - DAS 46


Ibrahim bukan Yahudi dan bukan Nasrani melainkan
Muslim
ِ ِ ِ ِ ‫ه‬ ِ
‫صَرانياا َولَكن َكا َن َحْي ًفا ُّم ْسل ًما َوَما َكا َن م َن‬ ِ ِ ِ
ْ َ َ ُ َ ُ َ ْ ‫َما َكا َن إ‬
‫ن‬ ‫ل‬‫و‬
َ ‫َي‬
‫ا‬ ‫ود‬‫ه‬ ‫ي‬ ‫يم‬ ‫ه‬‫ر‬‫ه‬ ‫ب‬
‫ي‬ ِ‫ٱلْم ْش ِرك‬
َ ُ
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani,
akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada
Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang
musyrik
ِِ ‫ت لِر‬
‫ب الْ َعالَ ِمي‬ ُ ‫م‬ ‫ل‬
َ ‫َس‬
ْ ‫أ‬ ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ
َ ْ
Ibrahim berkata: Aku telah ber-ISLAM kepada Tuhan Pencipta alam

PAI 1 - FIK - DAS 47


pembicaraan tentang hakekat alam adalah
termasuk masalah yang prinsip (ultimate
problems).
Islam sebagai agama tauhid memberikan petunjuk
yang konkret bahwa
ALAM HARUS DIPANDANG SEBAGAIMANA
ADANYA (OBYEKTIF), TIDAK BOLEH DIPANDANG
BERLEBIH-LEBIHAN / DISAKRALKAN.
MENSAKRALKAN ALAM AKAN BERAKIBAT FATAL
YAITU TERSUNGKUR DI LEMBAH SYIRIK

PAI 1 - FIK - DAS 48

Anda mungkin juga menyukai