Tugas Asuhan Pada Klien Menghadapi Kematian
Tugas Asuhan Pada Klien Menghadapi Kematian
1. NUR ASYIFAH
2. RINA JUMIATI
3. SUDARMIN
4. STEVANI NAPA KASIH
5. WAYAN EKA WATI
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Wr.Wb
KOLAKA,
Penulis
2
Definisi Kehilangan
3
dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada,
baik sebagian atau seluruhnya.
2.1.1 Aspek Kehilangan atau Berduka
4. Aspek Fisik:
5
Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan
meninggal dan dia tidak dapat menerima informasi ini
sebagai kebenaran dan bahkan mungkin mengingkarinya
2. Anger ( Marah )
7
2. Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat
dibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja /
PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan
kebebasannya menjadi menurun.
2.1.3 Jenis-jenis Kehilangan
9
3. Kehilangan objek eksternal
1. Fase denial
a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai
kenyataan
b. Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu
terjadi ”.
11
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare,
gangguan pernafasan,
mengepal.
d. Perilaku agresif.
3. Fase bergaining / tawar- menawar.
a. Verbalisasi; “ kenapa harus terjadi pada saya ? “ kalau
saja yang sakit
13
kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan, objek
dan ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-kadang
menjurus ke tipikal, abnormal, atau kesalahan/kekacauan.
2.2.2 Teori dari Proses Berduka
2. Mendekatkan alat.
16
4. Mengizinkan keluarga untuk mendampingi pasien tdk
boleh ditinggalkan sendiri.
5. Membersihkan pasien dari keringat.
9. Mencuci tangan.
b. Tujuan:
1. Memberi kepuasan dan ketenagaan kepada pasien dan
keluarganya.
2. Memberi kesan baik pada pasien lain disekitar.
c. Persiapan alat:
17 (bila memungkinkan)
1. Tempat/ruang khusus
2. Alat pemberian O2
3. Alat Resusitasi
4. Tensi meter
18
5. Stetoskop
6. Pinset
8. Kertas tissue
9. Kapas
d. Persiapan Pasien:
1. Disisipkan sesuai agama dan kepercayaan
2. Keluarga pasien diberitahu secara bijaksana
e. Pelaksanaan:
1. Pasien ditempatkan terpisah dari pasien lain.
2. Pasien didampingi oleh keluarga dan petugas
3. Memberi penjelasan kepada keluarga tentang keadaan
pasien
19
4. Usahakan pasien dalam keadaan bersih dan suasana
tenang
5. Bila bibir pasien kering, basahi dengan kain kasa
basah
6. Berikan bantuan kepada keluarga klien untuk
kelancaran pelaksanaan
upacara keagamaan.
2.2.6 Perawatan Pasien Yang Meninggal
a. Pengertian:
b. Tujuan:
1. Memberihkan dan merapikan jenazah.
2. Memberi rasa puas kepada keluarga pasien.
c. Persiapan alat:
1. Pakaian khusus (berakshort)
20
2. Pembalut atau verban
3. Bengkak
4. Pinset
5. Kapas lembab dan kain kasa secukupnya
6. Pralatan yang diperlukan untuk membersihkan jenazah
misal baskom
7. Sprey/kain penutup jenazah
8. Tempat pakaian kotor
9. Surat kematian sesuai peraturan yang berlaku
d. Pelaksanaan:
1. Keluarga pasien diberitahu dengan seksama,
bagaimana jenazah akan
dibersihkan.
2. Petugas memakai pakaian khusus.
3. Jenazah dibersihkan dan dirapikan sesuai kebutuhan.
4. Letak tangan pasien diatur menurut agama.
5. Kelopak mata dirapatkan dan lubang-lubang pada
tubuh ditutup.
6. Mulut dirapatkan dengan cara mengikat dagu
7. Kedua kaki dirapatkan, pergelangan kaki dan kedua
ibu jari diikat
verban.
8. Jenazah ditutup rapi dengan kain penutup.
9. Surat kematian harus diisi dengan lengkap.
10. Jenazah dibawa ke21
kamar mayat.
BAB III
3.1 Pengkajian
23
Kehilangan yang terlalu berat (penumpukan rasa
berduka dari kehilangan multiple yang belum
terselesaikan)
Menghalangi respon berduka terhadap suatu kehilangan
Mengingkari kehilangan
25
2. Sasaran jangka panjang
27
4. Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah.
Jangan menjadi defensif jika permulaan ekspresi
kemarahan dipindahkan kepada perawat atau terapis.
Bantu pasien untuk mengeksplorasikan perasaan marah
sehingga pasien dapat mengungkapkan secara langsung
kepada objek atau orang/pribadi yang dimaksud.
Rasional
28
Pengetahuan tentang perasaan-perasaan yang wajar
yang berhubungan dengan berduka yang normal dapat
menolong mengurangi beberapa perasaan bersalah
menyebabkan timbulnya respon-respon ini.
7. Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan
konsep kehilangan.
29
3.6 Hasil Pasien yang Diharapkan/Kriteria Pulang
30
1. Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap-
tahap proses berduka yang normal dan perilaku yang
berhubungan debgab tiap-tiap tahap.
2. Pasien mampu mengidentifikasi posisinya sendiri dalam
proses berduka dan mengekspresikan perasaan-
perasaannya yang berhubungan denga konsep
kehilangan secara jujur.
3. Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi-emosi
dan perilaku- perilaku yang berlebihan yang berhubungan
dengan disfungsi berduka dan mampu melaksanakan
aktifitas-aktifitas hidup sehari-hari secara mandiri.
31
BAB IV
32
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
34
dicintai, kehilangan lingkungan yang sangat dikenal,
kehilangan objek eksternal, kehilangan yang ada pada diri
sendiri/aspek diri, dan kehilangan kehidupan/meninggal.
35
DAFTAR PUSTAKA
36
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta:
EGC.
37