Makalah Manajemen Keuangan Bisnis Lanjutan - Kelompok 6 - Ak21b
Makalah Manajemen Keuangan Bisnis Lanjutan - Kelompok 6 - Ak21b
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Bisnis Lanjutan
Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah
tentang Merger dan Akuisisi dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi penulis dan umumnya pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
Kesimpulan .................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dibanding nilai tambah yang hanya bersifat sementara. Ada tidaknya sinergi
suatu merger dan akuisisi tidak dapat dilihat beberapa saat setelah merger dan
akuisisi terjadi, tetapi diperlukan waktu yang relatif panjang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ada banyak konsep dan definisi mengenai merger dan akusisi tersebut
tetapi secara umum, merger dapat didefinisikan sebagai sebuah gabungan
antara dua organisasi atau lebih, dimana hanya ada satu perusahaan yang
bertahan. Definisi merger ini juga sering dikenal sebagai statutory merger
atau merger hukum. Secara definisi UU Perseroan Terbatas Pasal 1 butir 9,
maka Merger dapat didefinisikan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan
oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan
lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan
yang menggabungkan diri beralih kepada Perseroan yang menerima
penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang
menggabungkan diri berakhir karena hukum.
Dari pasal terebut dapat digaris bawahi beberapa hal penting menyangkut
merger atau penggabungan, yaitu adalah:
3
b. Perseroan yang menerima penggabungan (surviving company) satu
persero
2. Aktiva dan pasiva dari merging company(ies) akan beralih ke surviving
company
3. Status badan hukum merging company(ies) berakhir.
Merger harus dibedakan dengan konsolidasi, yang merupakan
kombinasi dua perusahaan untuk dibentuk perusahaan yang sama sekali
baru.
4
mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut.
Akuisisi sebagai setiap perbuatan hukum untuk mengambilalih seluruh atau
sebagian besar saham/atau asset dari perusahaan lain.
1. Horizontal
Merger horizontal (horizontal merger) terjadi ketika suatu perusahaan
bergabung dengan perusahaan lain dalam satu lini bisnis yang sama-
merger antara Sirius Satellite Radio dan XM Satellite Radio merupakan
contohnya.
2. Vertical
Suatu contoh dari merger vertikal (vertical merger) adalah akuisisi
produsen baja kepada salah satu pemasoknya, seperti perusahaan
tambang besi atau batu bara, atau akuisisi produsen minyak atas
perusahaan petrokimia yang menggunakan minyak sebagai bahan baku.
3. Kon-generik
Kon-genetik berarti “bergabung dalam sifat atau tindakan”: sehingga,
merger kon-generik (con-generic merger) melibatkan perusahaan yang
terkait, tetapi bukan produsen produk yang sama (horizontal) atau
perusahaan dalam suatu relasi produsen-pemasok (vertikal), Merger
Bank of America dan Countrywide Financial adalah contohnya.
4. Konglomerasi.
Merger konglomerasi (conglomerate merger) terjadi ketika perusahaan
yang tidak terkait bergabung, Merger konglomerasi cenderung sedikit
menghasilkan sinergi, bila ada, dan menjadi kurang populer dalam
beberapa tahun terakhir.
5
Merger vertikal dan horizontal umumnya memberikan keuntungan sinergi
operasi yang paling besar, tetapi juga merupakan merger yang paling sering
dianggap antipersaingan oleh Departemen Kehakiman.
6
2.4 Pengambilan Paksa dan Sukarela
Di sebagian besar situasi merger, satu perusahaan (umumnya perusahaan
yang lebih besar) memutuskan untuk membeli perusahaan lainnya.
menegosiasikan suatu harga dengan manajemen perusahaan target, kemudian
mengakuisisi perusahaan target tersebut. Beberapa kali, perusahaan yang
diakuisisi yang memulai, tetapi pada umumnya suatu perusahaan mencari
perusahaan yang akan diakuisisi ketimbang suatu perusahaan yang
menawarkan untuk diakuisis. Kita akan menyebut perusahaan yang mencari
perusahaan lain untuk diakuisisi sebagai perusahaan pengakuisisi (acquiring
company) dan perusahaan yang menawarkan untuk diakuisisi sebagai
perusahaan target (target company).
7
Sering kali, manajemen perusahaan target menolak merger. Mungkin
mereka menganggap harga yang ditawarkan terlalu rendah, atau karena mereka
ingin mempertahankan pekerjaan mereka. Dalam kasus tersebut, penawaran
pengakuisisi disebut paksa, bukan sukarela, dan perusahaan pengakuisisi harus
melakukan penawaran langsung kepada pemegang saham perusahaan target.
Dalam suatu merger paksa (hostile merger), perusahaan pengakuisisi akan
memberikan suatu penawaran tender (tender offer) dan sekali lagi meminta
para pemegang saham untuk menyerahkan saham sebagai ganti dari harga yang
ditawarkan. Kali ini, manajer perusahaan target akan menyarankan pemegang
saham untuk tidak menyerahkan sahamnya, umumnya dengan mengatakan
bahwa harga yang ditawarkan (uang tunai, obligasi, atau saham di perusahaan
pengakuisis) terlalu rendah.
8
untuk keseluruhan perusahaan, dan bukan untuk satu proyek saja. Untuk
menerapkan metode ini, dua item kunci diperlukan: (1) laporan keuangan
pro forma yang memperkirakan arus kas inkremental yang diharapkan
dari merger dan (2) tingkat diskonto, atau biaya modal, untuk
diaplikasikan pada proyeksi arus kas.
2) Analisis Pengganda Pasar
Metode kedua dalam menilai perusahaan target adalah analisis
pengganda pasar (market multiple analysis), di mana menerapkan
pengganda yang ditentukan oleh pasar terhadap laba neto, laba per
saham, penjualan, atau nilai buku, atau untuk bisnis seperti TV kabel atau
sisten telepon seluler, adalah jumlah pelanggannya. Meskipun metode
DCF menerapkan konsep penilaian dengan berfokus pada ekspektasi arus
kas, analisis pengganda pasar lebih benifat penilaian sepihak.
9
1. Bid digunakan ketika Anda ingin membeli saham di harga yang lebih
rendah dari harga terakhir kali (last price). Anda bisa memasukkan harga
yang ingin Anda keluarkan untuk membeli saham tersebut (bid price).
2. Harga bid mengacu pada harga tertinggi dari penjual yang ingin
membeli keamanan.
3. Ketika Anda melakukan bid, Anda harus mendapatkan penjual yang
menawarkan saham di harga bid price.
Sebagai contoh, Anda ingin membeli saham X dengan harga Rp1.500.
Tercatat di dalam antrean, Anda berada di antrean nomor 20.965. Sementara
itu, harga terakhir saham X tersebut adalah Rp1.750. Anda bisa melakukan
dua kemungkinan.
Anda bisa menaikan harga dengan membeli sesuai dengan harga terakhir
yakni Rp1.750 Atau opsi yang kedua, Anda bisa menunggu hingga ada
penjual saham X tersebut yang menjual di harga bid sesuai dengan yang
Anda inginkan yaitu Rp1.500.
10
2.6 Peran Bank Investasi
Bank investasi terlibat dalam merger dengan beberapa cara:
11
2.6.2 Mengembangkan Taktik Bertahan
12
yang bekerja untuk pengakuisisi cenderung menghasilkan penilaian yang
sangat optimistik atas perusahaan target, sementara konsultan yang bekerja
untuk perusahaan target cenderung menghasilkan perkiraan yang lebih
akurat atas nilai perusahaan target. Penelitian itu juga menyimpulkan bahwa
pasar sering kali memperoleh informasi yang berguna dari opini kewajaran
yang 14 diberikan oleh konsultan perusahaan target.
Melakukan akuisisi adalah proses sulit yang penuh dengan pasang surut.
Pembiayan Merger dan Akuisisi harus di atur untuk memastikan penutupan
dapat terjadi. Pembiayaan Merger dan Akuisisi sering di anggap disediakan
oleh investor, sebagai imbalan atas kepemilikan saham. Pembiayaan Merge
dan Akuisisi yang bersifat jangka pendek dan berbasis asset, harus dihindari
karena tidak akan memberikan keamanan yang cukup untuk keberhasilan
akuisisi.
Agar berhasil dalam bisnis merger dan akuisisi (M&A), suatu bank
investasi harus dapat menawarkan paket pembiayaan kepada klien, baik
pengakuisisi yang membutuhkan modal untuk mengambilalih perusahaan
atau perusahaan target yang berusaha membiayai rencana pembelian
kembali saham atau pertahanan lain terhadap pengambilalihan. Drexel
merupakan pemain utama dalam permainan pembiayaan merger selama
tahun 1980-an, tetapi sejak kebangkrutan Drexel, Morgan Stanley, Goldman
13
Sachs, JPMorgan Chase, Bank of America Merrill Lynch, Deutsche Bank,
Credit Suisse, dan lainnya saling berlomba memperoleh titel tersebut.
14
Satu bentuk dari aliansi korporat adalah joint venture, di mana bagian-bagian
perusahan bergabung untuk mencapai tujuan tertentu dan terbatas. Joint
venture dikendalikan oleh tim manajemen yang terdiri atas dua (atau lebih)
perusahaan induk. Joint venture telah sering kali digunakan oleh perusahaan
AS, Jepang, dan Eropa untuk berbagi teknologi dan keterampilan pemasaran.
2.9 Divestasi
Divestasi adalah pengurangan asset dan biasanya perusahaan akan menjual
sebagian asset mereka ke pasar. Apabila perusahaan menjual saat harga pasar
sedang naik maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi.
15
2.9.1 Jenis-Jenis Divestasi
Terdapat empat jenis divestasi (divestiture), yaitu:
1. menjual unit operasi kepada perusahaan lain.
2. mengatur binis yang akan didivestasi sebagai perusahaan terpisah dan
kemudian melakukan spin-off kepada pemegang saham perusahaan
yang mendivestasi.
3. mengikuti langkah-langkah untuk spin-off tetapi hanya menjual
sebagian saham perusahaan.
4. melikuidasi aset secara langsung.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan
semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu
mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan atau dapat lebih
berkembang. Untuk itu, perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat
agar perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya.
Dalam melakukan merger dan akuisisi banyak kendala yang harus diatasi
oleh perusahaan, yaitu modal, tenaga kerja, maupun budaya perusahaan. Untuk
menyatukan kedua perusahaan dengan budaya yang berbeda, tentunya sangat sulit
dan ini harus dipilih salah satu budaya mana yang sekiranya cocok untuk tetap
dipergunakan dalam melaksanakan merger dan akuisisi. Sebelum melakukan
merger dan akuisisi kedua perusahaan ini, harus berkoordinasi dengan perwakilan
karyawan dari masing-masing perusahaan tentang langkah atau kebijakan yang
akan diambil perusahaan nantinya setelah merger dan akuisisi. Karena budaya
perusahaan merupakan hal yang sangat sulit untuk dirubah, sehingga dalam
melakukan perubahan ini perlu diakukan secara bertahap.
17
DAFTAR PUSTAKA
Apa perbedaan bid dan ask dalam saham. (2022, Oktober 22). Retrieved from
ipotnews:https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Apa
_Perbedaan_Bid_dan_Ask_dalam_Saham__Investor_Pemula_Wajib_Tahu
&news_id=405914&group_news=RESEARCHNEWS&news_date=&tagi
ng_subtype=PG002&name=&search=y_general&q=,&halaman=1
18