ASKEP NIFAS SC DG KPD Eni W
ASKEP NIFAS SC DG KPD Eni W
I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Selasa/19 Desember2023
Oleh : Eni Widyawati
A. Identitas
B. Tahap Antisipatori
1. Status Kesehatan
a. Keluhan utama : pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
P : nyeri dirasa saat beraktivitas
Q : nyeri seperti tertusuk
R : nyeri pada perut di daerah luka operasi
S : skala nyeri 6
T : nyeri dirasa hilang timbul
b. Riwayat kesehatan masa lalu : 5 tahun yang lalu pasien pernah dilakukan
operasi sesar dengan indikasi kala 1 tak maju
c. Riwayat kesehatan keluarga
1) Riwayat menstruasi
Menarche : pasien haid tidak teratur
Siklus : tidak teratur
Sifat darah : kadang bercak-bercak, kadang darah normal
Lamanya haid : 5-6 hari
Gangguan sewaktu menstruasi : perut sakit saat hari pertama sampai
hari kedua
HPHT : 25 Maret 2023
Taksiran persalinan : 28 Desember 2023
2) Riwayat perkawinan
Usia perkawinan pasien adalah 7 tahun. Ini merupakan pernikahan
pertama bagi pasien dan suami
3) Riwayat keluarga berencana
Sebelum hamil pasien menggunakan kontrasepsi KB suntik tiap 3
bulan sejak 4 tahun yang lalu. Masalah yang dialami dengan KB
tersebut adalah haid tidak teratur. Kontrasepsi yang direncanakan
setelah persalinan ini adalah pasien akan menggunakan KB IUD.
Anak yang direncanakan oleh keluarga adalah 2.
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
2. Sikap Ibu Terhadap Persalinan dan Merawat bayi : ini merupakan persalinan
yang kedua dengan operasi sesar yang dialami ibu, ibu merasa bisa merawat
bayinya tp karena ibu masih lemah untuk perawatan bayinya dibantu suami
dan perawat
3. Kecemasan : Ibu tidak merasa cemas
4. Ibu tidak tampak menangis
5. Ibu tidak mempunyai konflik peran di dalam rumah tangga
E. Tahap Personal
1. Maternal Role
a. Kemampuan ibu / confident terhadap perannya : ibu merasa percaya diri
terhadap perannya karena ini merupakan anak yang kedua
b. Kepuasan ibu : ibu merasa puas dengan perannya saat ini
c. Bonding attachmen --- score Gray : sesuai
2. Dukungan Sosial
a. Dukungan emosi diperoleh dari keluarga terutama suami memberikan
suport kepada istrinya.
b. Dukungan informasi diperoleh dari dokter dan perawat yang ada di ruang
perawatan
c. Dukungan fisik suami selalu menjaga istri dan bayinya yang baru lahir
dan suami juga membantu mengurus bayinya.
d. Dukungan penghargaan diperoleh dari keluarga terdekat yaitu suami dan
orang tua pasien.
3. Fungsi Keluarga : Dalam keluarga pasien adalah seorang istri dan ibu dari dua
anaknya yangn berusia 5 tahun dan anak yang baru dilahirkan. Pasien
menjalankan kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
4. Stress (Pengalaman kehamilan / persalinan yang membuat stress) : Ibu tidak
merasa stress karena pada kehamilan yang pertama dulu juga dilakukan
operasi dengan indikasi yang sama yaitu ketuban pecah dini
5. Dukungan Suami
a. Respon suami terhadap kelahiran anak (sekarang) : suami merasa senang
dengan kelahiran anaknya karena anak yang kedua tersebut memang
sudah direncanakan
b. Keterlibatan suami dalam perawatan anak yang baru lahir : suami ikut
membantu dalam mengurus bayinya karena ibu masih lemah setelah
operasi.
6. Pengkajian Budaya
a. Ibu tidak memiliki makanan pantangan atau anjuran bagi ibu setelah
melahirkan di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
b. Anak tidak langsung diberikan makanan tambahan selain ASI.
c. ASI yang baru keluar atau colostrum langsung diberikan pada bayinya.
d. Ibu bisa merawat tali pusat bayi, namun karena baru hari pertama post
operasi, jadi ibu masih merasa lemah.
e. Ibu menggunakan gurita yang biasa dipakai oleh ibu yang habis menjalani
operasi sesar.
7. Pemeriksaan Fisik Ibu
a. Keadaan umum :
Kesadaran : composmentis, BB 89 kg, TB 170 cm
TTV : TD 117/83 mmHg, S 36,5 ºC, RR 22 x/mnt, HR 95 x/mnt, SpO2
97%
b. Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
c. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid
d. Dada / mamae
1) Inspeksi : simetris, bersih, hiperpigmentasi pada areola, papila
menonjol, tidak bengkak, kolostrum keluar sedikit
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, kolostrum keluar sedikit-sedikit
e. Abdomen
1) Inspeksi : simetris, terdapat luka post op SC ± 15 cm, luka bersih
2) Palpasi : nyeri tekan pada daerah dekat luka, TFU setinggi 2 jari di
bawah pusat, kontraksi keras, tidak terdapat massa, vesika urinaria
kosong
3) Auskultasi : peristaltik usus 8 x/mnt
f. Genetalia
1) Vagina : keluar lochea rubra ± 30 cc
2) Perinium : utuh
g. Ekstremitas
1) Tidak ada edema
2) Tidak terdapat varices
3) Tidak ditemukan adanya tanda Homan
4) Terpasang infus KAEN3B 20 tpm, aliran lancar
h. Pemeriksaan penunjang
i. Terapi :
Infus RL 20 tpm makro
Injeksi Anbacim 2x 1 gram/12 jam
Injeksi ketorolac 30 mg / 8 jam
8. Pengkajian Bayi
a. Apgar score lahir : 8/9/10
b. Ukuran anthropometri : BB 2650 gram, PB 47 cm, LK 32 cm, LD 33 cm,
LL 8 cm
c. Keadaan kulit : kulit normal, tidak terdapat tanda lahir
d. Kepala ; simetris, distribusi rambut merata, ukuran kepala normal, sutura
masih terpisah
e. Mata : reflek mengedip +, reaksi terhadap cahaya +
f. Hidung : tidak ada cuping hidung
g. Mulut dan tenggorokan : reflek hisap ada
h. Leher: normal, tidak pendek, tidak terdapat selaput
i. Dada : gerakan dada simetris, bunyi nafas vesikuler
j. Abdomen
1) Inspeksi : bentuk simetris, tali pusat masih segar, tidak ada perdarahan
2) Auskultasi : peristaltik terdengar 10 x/mnt
3) Palpasi : tidak terdapat pembesaran hepar, tidak kembung
k. Genetalia : genetalia bersih, testis turun, mekonium sudah keluar jam
12.30
l. Reflek primitif
No Reflek + -
1 Reflek Rooting +
2 Reflek Suching +
3 Reflek menggenggam +
4 Reflek moro +
5 Reflek babinski +
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN