Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS ILMIAH

PERPAJAKAN

Disusun oleh:

RIZKA APRIYANDANI

YAYASAN PERGURUAN NAHDATUL ULAMA

KALIMANTAN TIMUR

MADRASAH ALIYAH AL-MUJAHIDIN SAMARINDA

2022/2023
Halaman Pengesahan

Judul : Perpajakan

Nama : Rizka Apriyandani

Samarinda, 22 Mei 2023

Disetujui oleh :

Pembimbing

M. Rijal Idris, SE

Mengetahui

Kepala Madrasah

Drs. H. Dede Rohimat, M.Pd.

NIP : -

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rrahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Perpajakan”. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dan membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini memberikan panduan dalam pembelajaran Perpajakan. Bagi
siswa-siswi untuk memahami dan menggunakan materi ini dengan baik dan benar.
Penulis menyadari banyak kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan dan wawasan
baru tentang perpajakan.

ii
MOTTO

“The hardest thing to understand in the world is the income tax.”


- Albert Einstein –

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
MOTTO............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pajak.....................................................................................3
B. Ciri-ciri pajak.........................................................................................4
C. Fungsi pajak...........................................................................................5
D. Syarat pemungutan pajak.......................................................................6
E. Dasar hukum pajak.................................................................................6
F. Penggolongan pajak di Indonesia...........................................................6
G. Ketentuan umum atau tata cara dalam perpajakan..................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara meningkatkan pelayanan
publik. Namun permasalahan pajak di Indonesia terus berlangsung, padahal
pajak merupakan kewajiban masyarakat sebagai warga negara, tetapi masih
banyak warga negara yang tidak membayar pajak. Bahkan banyak wajib pajak
tidak melakukan pembayaran pajak. Hal ini jelas merugikan negara.
Masalah kepatuhan wajib pajak adalah masalah penting di seluruh dunia,
baik negara maju maupun negara berkembang. Karena jika wajib pajak tidak
patuh maka akan menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan
penghindaran, pengelakan penyelundupan, dan pelalaian pajak, yang pada
akhirnya tindakan tersebut akan menyebabkan penerimaan pajak negara akan
berkurang.
Pemerintah berusaha meningkatkan penerimaan pajak dengan upaya
ekstensifikasi dan intensifikasi. Hal ini dilakukan agar tercapainya target
penerimaan pajak yang juga terus meningkat setiap tahunnya. Selain tingkat
kesadaran, pemerintah mengharapkan tingkat kepatuhan dari Wajib Pajak.
Wajib Pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) diharapkan
dapat memenuhi kewajibannya sebagai penerima penghasilan. Indonesia
menganut self assessment system atau sistem pemungutan pajak yang
memberi kewenangan Wajib Pajak untuk melakukan sendiri penghitungan,
penyetoran, dan pelaporan terhadap pajak terutang sesuai ketentuan peraturan
perpajakan yang berlaku. Penentuan besarnya pajak terutang dipercayakan
kepada Wajib Pajak melalui Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan.
Tingkat Penerimaan pajak adalah ukuran seberapa besar pajak yang diterima
oleh negara dari pembayaran pajak yang dilakukan Wajib Pajak terdaftar.
Untuk mengoptimalkan penerimaan pajak sebagai sumber penerimaan negara,
perlu dilakukan reformasi perpajakan yang dilakukan dari masa ke masa

1
dengan tetap berdasarkan keadilan sosial. Reformasi perpajakan tersebut
dilakukan untuk dapat memperluas dan menambah Wajib Pajak. Penerimaan
Pajak Penghasilan di Indonesia pada umumnya masih didominasi oleh Pajak
Penghasilan badan. Hal tersebut dikarenakan sebagai instansi formal terdaftar,
badan lebih mudah teridentifikasi jati dirinya, terpantau kehadirannya,
terdeteksi 2 kegiatannya dan transparan obyek pajaknya sehingga pemungutan
pajak atas badan lebih optimal daripada orang pribadi.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dari latar belakang diatas diantaranya:
1. Apa pengertian pajak?
2. Apa saja ciri-ciri pajak?
3. Apa saja fungsi pajak?
4. Apa saja syarat dan azas pemungutan pajak?
5. Apa saja dasar hukum pajak?
6. Bagaimana penggolongan pajak di Indonesia?
7. Bagaimana ketentuan umum atau tata cara dalam perpajakan?

Apakah pengertian dari


pajak?
2. Apa saja ciri-ciri dan
fungsi pajak?
3. Apa saja syarat dan azas
pemungutan pajak?

2
4. Bagaimana teori
pemungutan pajak?
5. Apa saja dasar hukum
pajak?
6. Bagaimana
penggolongan pajak di
Indonesia?
7. Bagaimana sistem
pemungutan pajak
Apakah pengertian dari
pajak?
2. Apa saja ciri-ciri dan
fungsi pajak?
3. Apa saja syarat dan azas
pemungutan pajak?
3
4. Bagaimana teori
pemungutan pajak?
5. Apa saja dasar hukum
pajak?
6. Bagaimana
penggolongan pajak di
Indonesia?
7. Bagaimana sistem
pemungutan pajak
Apakah pengertian dari
pajak?
2. Apa saja ciri-ciri dan
fungsi pajak?
3. Apa saja syarat dan azas
pemungutan pajak?
4
4. Bagaimana teori
pemungutan pajak?
5. Apa saja dasar hukum
pajak?
6. Bagaimana
penggolongan pajak di
Indonesia?
7. Bagaimana sistem
pemungutan pajak
Apakah pengertian dari
pajak?
2. Apa saja ciri-ciri dan
fungsi pajak?
3. Apa saja syarat dan azas
pemungutan pajak?
5
4. Bagaimana teori
pemungutan pajak?
5. Apa saja dasar hukum
pajak?
6. Bagaimana
penggolongan pajak di
Indonesia?
7. Bagaimana sistem
pemungutan pajak
C. Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah dari rumusan masalah diatas
diantaranya:
1. Mengetahui pengertian pajak
2. Mengetahui ciri-ciri pajak
3. Mengetahui fungsi pajak
4. Mengetahui syarat dan azas pemungutan pajak
5. Mengetahui dasar hukum pajak
6. Mengetahui penggolongan pajak di Indonesia
7. Mengetahui ketentuan umum atau tata cara dalam perpajakan

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pajak
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk Negara. Berdasarkan UU
KUP Nomor 28 Tahun 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian pajak adalah
kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Banyak para ahli dalam bidang perpajakan yang memberikan pengertian
atau definisi yang berbeda mengenai pajak, tetapi pada dasarnya mempunyai
inti dan tujuan yang sama. Dalam hal ini penulis mengutip pengertian pajak
menurut beberapa para ahli, antara lain:
1. Menurut Mardiasmo (2011) mengatakan bahwa:
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-
undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum”.
2. Menurut R. Santoso Brotodiharjo (2003) mengatakan bahwa:
“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan –peraturan dengan
tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang
gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan”.
3. Menurut Soeparman Soemahamidjadja yang dikutip oleh Erly Suandy
(2022) mengatakan bahwa:
“Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh
pengusaha berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya

7
produksi barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan
umum”.
Dari beberapa pendapat tentang perpajakan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pajak merupakan iuran dari rakyat kepada Negara yang
berdasarkan Undang-Undang tanpa adanya jasa timbal atau kontraprestasi
dari Negara yang secara langsung dapat ditunjuk.

adalah kontribusi wajib


kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi
atau badan yang
bersifat memaksa
berdasarkan undang-
undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan
secara langsung dan
digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-
besarnya
8
kemakmuran rakyat
B. Ciri-ciri jajak
Pajak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pajak merupakan kontribusi wajib warga Negara
Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak.
Namun hal tersebut hanya berlaku untuk warga negara yang sudah
memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Yaitu warganegara yang
memiliki penghasilan melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
2. Pajak bersifat memaksa untuk setiap warga Negara
Jika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif dan objektif, maka
wajib untuk membayar pajak. Dalam undang-undang pajak sudah
dijelaskan, jika seseorang dengansengaja tidak membayar pajak yang
seharusnya dibayarkan, maka ada ancaman sanksi administratif maupun
hukuman secara pidana.
3. Warga Negara tidak mendapat imbalan langsung
Pajak berbeda dengan retribusi. Contoh retribusi: ketika mendapat
manfaat parkir, makaharus membayar sejumlah uang, yaitu retribusi
parkir, namun pajak tidak seperti itu. Pajak merupakan salah satu sarana
pemerataan pendapatan warga Negara.
4. Berdasarkan undang-undang

5. Artinya pajak diatur


dalam undang-undang
negara. Ada beberapa
undang-undang yang

9
6. mengatur tentang
mekanisme perhitungan,
pembayaran, dan
pelaporan pajak.Sebagai
sumber
7. pendapatan utama
negara, pajak memiliki
nilai strategis dalam
perspektif ekonomi
maupun
8. hukum
Pajak diatur dalam undang-undang negara. Ada beberapa undang-
undang yang mengatur tentang mekanisme perhitungan, pembayaran, dan
pelaporan pajak.Sebagai sumber pendapatan utama negara, pajak
memiliki nilai strategis dalam perspektif ekonomi maupun hukum

10
C. Fungsi pajak
Adanya pajak memiliki berbagai fungsi diantaranya:
1. Fungsi anggaran (budgeter)
Pajak merupakan sumber pemasukan keuangan negara dengan cara
mengumpulkan dana atau uang dari wajib pajak ke kas negara untuk
membiayai pembangunan nasional atau pengeluaran negara
lainnya.Dengan demikian, fungsi pajak merupakan sumber pendapatan
negara yang memiliki tujuan menyeimbangkan pengeluaran negara
dengan pendapatan negara.
2. Fungsi mengatur (regulasi)
Pajak merupakan alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan
negara dalam lapangan sosial dan ekonomi, seperti digunakan untuk
menghambat laju inflasi, alat ukur mendorong kegiatan ekspor,
memberikan proteksi atau perlindungan terhadap barang peroduksi dari
dalam negeri, serta dapat mengatur dan menarik investasi modal yang
membantu perekonomian agar semakin produktif.
3. Fungsi pemerataan (distribusi)
Pajak dapat digunakan untuk menyesuaikan dan menyeimbangkan
antara pembagian pendapatan dengan kebahagiaan dan kesejahteraan
masyarakat
4. Fungsi stabilisasi
Pajak dapat digunakan untuk menstabilkan kondisi dan keadaan
perekonomian, seperti untuk mengatasi inflasi, pemerintah menetapkan
pajak yang tinggi, sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
Sedangkan untuk mengatasi kelesuan ekonomi atau deflasi, pemerintah
menurunkan pajak, sehingga jumlah uang yang beredar dapat ditambah
dan deflasi dapat di atasi

11
D. Syarat pemungutan pajak
Dalam pemungutan pajak terdapat beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi agar tidak menimbulkan berbagai masalah:
1. Pemungutan pajak harus adil
2. Pemungutan pajak harus undang-undang
3. Pemungutan pajak tidak mengganggu perekonomian
4. Sistem pemungutan pajak harus sederhana
5. Pemungutan pajak harus efisien
E. Dasar hukum pajak
Dasar hukum melakukan tindakan penagihan pajak adalah Undang-
undang No. 19 tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa.
Undang-undang ini mulai berlaku tanggal 23 Mei 1997. Undang-undang ini
kemudian diubah dengan Undang-undang no. 19 tahun 2000 yang mulai
berlaku pada tanggal 1 Januari 2001.
F. Penggolongan pajak di Indonesia
Penggolongan pajak di Indonesia dibagi menjadi beberapa macam
diantaranya:
1. Menurut golongannya
a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib
Pajak dan tidak dapat di bebankan atau dilimpahkan kepada orang
lain. Contoh Pajak Penghasilan.
b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat di
bebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh Pajak
Pertambahan Nilai.
2. Menurut sifatnya
a. Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
Contoh Pajak Penghasilan.
b. Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objkeknya, tanpa
memperhatikan keadaaan diri Wajib Pajak. Conttoh Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

12
3. Menurut lembaga pemungutnya
a. Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. Contoh Pajak
penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, dan Bea Materai.
b. Pajak daerah, yaitu Pajak yang dipungut oleh pemerintah daeah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
G. Ketentuan umum atau tata cara dalam perpajakan
Menurut pasal 19 ayat 1 UU No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan sebagai berikut:
Apabila atas pajak yang terutang menurut Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar, atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan tambahan
jumlah pajak yang harus dibayar berdasarkan Surat Keputusan Pembetulan,
Surat Keputusan Keberatan, atau Putusan Banding, pada saat jatuh tempo
pembayaran tidak atau kurang dibayar, maka atas jumlah pajak yang tidak
atau kurang bayar itu, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2
% (dua persen,) sebulan untuk seluruh masa, yang dihitung dari tanggaljatuh
tempo sampai dengan tanggal pembayaran atau tanggal diterbitkannya Surat
Tagihan Pajak, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu,)
bulan. (Undang-Undang Pajak Tahun 2000, 2001:15).

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak
memiliki beberapa fungsi yakni fungsi pemasukan anggaran, mengatur
kebijakan negara, pemerataan kepada masyarakat, dan menstabilkan keaadaan
ekonomi negara. Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara yang
berdasarkan undang-undang harus dijamin kelancarannya. Jaminan hukum
bagi para wajib pajak untuk tidak diperlakukan secara umum. Jaminan
hukum akan terjaganya kerahasiaan bagi para wajib pajak. Menurut
teori asuransi di ibaratkan seperti pembayaran premi karena
mendapat jaminan dari negara. Negara bertugas melindungi orang
dan/atau warganya dengan segala kepentingan, yaitu keselamatan dan
keamanan jiwa serta harta bendanya.
2.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Diana & Lilis Setiawati. 2010. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Andi
Erly Suandy, 2002, Perpajakan, Jakarta: Salemba Empat.
Resmi, siti. 2014. Perpajakan, Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
R. Santoso Brotodiharjo. 2003. Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Jakarta: PT. Reflika
Aditama

15

Anda mungkin juga menyukai