Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH DASAR PROMOSI KESEHATAN

ANALISIS KASUS PERILAKU KESEHATAN

Disusun oleh :
Selena Gomez NIM. 2210912320011

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
RINGKASAN.........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Analisa..............................................................................................2
D. Manfaat Analisa............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
A. ASI Eksklusif................................................................................................3
B. Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi..........................................3
1. Tujuan Pemberian ASI Eksklusif..............................................................3
2. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif............................................................4
3. Faktor Penghambat dalam Pemberian ASI Eksklusif...............................4
4. Dampak yang Ditimbulkan pada Ibu Hamil dan Bayi..............................4
C. Teori Perilaku................................................................................................4
D. Strategi Promosi Kesehatan..........................................................................4
BAB III METODE ANALISA..............................................................................5
A. Sumber Data..................................................................................................5
B. Teknik Pengumpulan Data............................................................................5
C. Kriteria Literature yang digunakan untuk Proses Analisa............................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................6
A. Hasil..............................................................................................................6
B. Pembahasan...................................................................................................7
BAB V PENUTUP..................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN..........................................................................................................10

ii
Lampiran 1. Dokumentasi Pencarian Literature................................................10
Lampiran 2. Dokumentasi Screening Literature................................................10

iii
RINGKASAN

Kemajuan ilmu pengetahuan, industrialisasi, dan modernisasi, telah


mengakibatkan berbagai perubahan sosial yang cepat. Perubahan sosial antara lain
meningkatnya perilaku seks sebelum menikah, kehamilan di luar nikah yang
dilakukan oleh remaja. Terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, seperti praktik
aborsi yang dapat berakibat kematian pada remaja. Berdasarkan survei
kependudukan pada 2007 menunjukkan Indonesia masih memiliki angka
pernikahan dini yang sangat tinggi dengan rata-rata 19,1 tahun usia pernikahan.
Ini disebabkan 20,9% remaja perempuan telah hamil diluar nikah, dan 38,75%
telah melakukan seks bebas. Survei kesehatan reproduksi remaja putri di beberapa
kota besar menunjukkan selama tahun 2011 terdapat 41% telah melakukan
hubungan seksual sebelum nikah (Hasanah H, 2016).
Terdapat kenaikan yang cukup signifikan pada kasus aborsi yang dilakukan
remaja perempuan. Angka abortus remaja perempuan di Indonesia mencapai 2-2,6
juta kasus pertahunnya atau sekitar 43 kasus aborsi setiap 100 kehamilan usia
muda antara 15-24 tahun. Kasus lain berkaitan dengan problem penyakit menular
seksual lainnya adalah meningkatnya jumlah angka penderita dengan HIV/AIDS.
Tahun 2012 sebanyak 26.483 kasus HIV/AIDS terjadi pada kelompok usia muda
20-29 tahun. Tahun 2013 terdapat 29.031 kasus HIV/AIDS terjadi pada kelompok
usia muda (Hasanah H, 2016).
Data tingginya angka pernikahan dini, kasus hamil di luar nikah, tingkat
aborsi, dan orang terinfeksi HIV/AIDS menunjukkan fakta yang memprihatinkan,
terlebih realitas ini dialami kaum muda sebagai generasi bangsa. Namun banyak
faktor yang menjadikan remaja justru jauh dari pencapaian tugas perkembangan.
Ini dibuktikan dengan masih rendahnya pemahaman remaja mengenai peran
penting kesehatan reproduksi bagi kehidupannya, sehingga berdampak pada
berbagai perilaku menyimpang yang membahayakan diri dan masa depannya.
Maka dari itu, melalui program edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja
diberikan agar remaja mampu memiliki kesadaran untuk menjaga, memelihara,
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan seksual yang lebih dalam (Hasanah
H, 2016).
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan, industrialisasi, dan modernisasi, telah
mengakibatkan berbagai perubahan sosial yang cepat. Perubahan sosial antara
lain meningkatnya perilaku seks sebelum menikah, kehamilan di luar nikah
yang dilakukan oleh remaja. Terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, seperti
praktik aborsi yang dapat berakibat kematian pada remaja. Berdasarkan survei
kependudukan pada 2007 menunjukkan Indonesia masih memiliki angka
pernikahan dini yang sangat tinggi dengan rata-rata 19,1 tahun usia
pernikahan. Ini disebabkan 20,9% remaja perempuan telah hamil diluar nikah,
dan 38,75% telah melakukan seks bebas. Survei kesehatan reproduksi remaja
putri di beberapa kota besar menunjukkan selama tahun 2011 terdapat 41%
telah melakukan hubungan seksual sebelum nikah (Hasanah H, 2016).
B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Analisa

D. Manfaat Analisa

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Isinya subbab yang menyesuaikan dengan topik yang kalian pilih.

A. ASI Eksklusif
ASI eksklusif didefinisikan sebagai pemberian ASI tanpa suplementasi
makanan maupun minuman lain kecuali obat. Setelah 6 bulan ASI tidak dapat
mencukupi kebutuhan mineral seperti zat besi, seng sehingga untuk memenuhi
kebutuhan tersebut harus diberikan MP ASI (makanan pendamping ASI) yang
kaya zat besi. Bayi prematur, bayi dengan berat lahir rendah, dan bayi yang
memiliki kelainan hematologi tidak memiliki cadangan besi kuat pada saat lahir
umumnya membutuhkan suplementasi besi sebelum usia 6 bulan, yang dapat
diberikan bersama dengan ASI eksklusif. Yang perlu dipahami dalam pemberian
ASI adalah produksi ASI yang tidak selalu sama setiap harinya; yaitu antara 450 -
1200 ml per hari, sehingga bila dalam 1 hari dirasakan produksinya berkurang,
maka belum tentu akan begitu seterusnya. Bahkan pada 1-2 hari kemudian
jumlahnya akan melebihi rata-rata sehingga secara kumulatif akan mencukupi
kebutuhan bayi (Kemenkes RI, 2022).
Cairan yang dihasilkan kelenjar mama yaitu Air Susu Ibu (ASI) sering
disebut “darah putih” karena komposisinya mirip darah plasenta. Sebagaimana
darah, ASI dapat mentransport nutrien, meningkatkan imunitas, merusak patogen
dan berpengaruh pada system biokimiawi tubuh manusia. Sebagai contoh pada
bayi yang mendapat ASI eksklusif organ thymus pada usia 4 bulan dua kali lebih
besar dibandingkan pada bayi 4 bulan yang hanya mendapat susu formula
(Kemenkes RI, 2022).

B. Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi


1. Tujuan Pemberian ASI Eksklusif
Alasan ASI tetap diberikan setelah bayi berusia 6 bulan, karena 65%
kebutuhan energi seorang bayi pada umur 6-8 bulan masih terpenuhi dari ASI.
Pada umur 9-12 bulan sekitar 50% kebutuhannya dari ASI dan umur 1-2 tahun
hanya sekitar 20% dari ASI (Kemenkes RI, 2022).

3
Banyak bukti ilmiah yang memperlihatkan bahwa ASI yang diberikan
secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat mencukupi kebutuhan
nutrisi bayi untuk tumbuh dan berkembang. Beberapa contoh diantaranya,
kolostrum (ASI pada hari 1-5) kaya protein, laktosa ASI sebagai sumber
karbohidrat diserap lebih baik dibanding yang terdapat di dalam susu formula
(Kemenkes RI, 2022).
2. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
Berikut adalah beberapa manfaat yang akan didapatkan dari pemberian
ASI secara eksklusif baik bagi bayi maupun sang ibu (Kemenkes RI, 2022):
a) Air susu ibu memberikan nutrisi ideal untuk bayi. ASI lebih mudah dicerna
daripada susu formula.
b) ASI mengandung kolostrum yang kaya antibody, SigA untuk proteksi lokal
pada permukaan saluran cerna.
c) Membantu ikatan batin ibu dengan bayi.
d) Meningkatkan kecerdasan anak. ASI eksklusif selama 6 bulan akan menjamin
tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Hal ini
karena ASI mengandung nutrien khusus yang diperlukan otak.
e) Bayi yang diberi ASI lebih berpotensi mendapatkan berat badan ideal.
f) Menyusui dapat mencegah sudden infant death syndrome (SIDS); dapat
menurunkan risiko diabetes, obesitas, dan kanker tertentu.

3. Faktor Penghambat dalam Pemberian ASI Eksklusif


Dst..
4. Dampak yang Ditimbulkan pada Ibu Hamil dan Bayi
Dst…

C. Teori Perilaku

D. Strategi Promosi Kesehatan

4
BAB III
METODE ANALISA

A. Sumber Data
Jelaskan sumber data yang diambil untuk mendukung Analisa kasus yang
dilakukan.
B. Teknik Pengumpulan Data
Jelaskan teknik pengumpulan data untuk mendukung Analisa kasus yang
dilakukan, misalnya seperti dokumentasi.
C. Kriteria Literature yang digunakan untuk Proses Analisa
Jelaskan kriteria apa saja yang digunakan untuk mendapatkan literature
yang bisa dianalisa.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Berdasarkan hasil analisis dan tinjauan pustaka dengan
Contoh diagram:

TINGKAT PENGETAHUAN IBU


DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Memahami dengan baik Kurang begitu memahami Tidak tahu sama sekali (acuh)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM


PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Memahami mengetahui mengetahui aturan
pentingnya manfaat pemberian pemberian ASI
pemberian ASI ASI eksklusif eksklusif
eksklusif

Masyarakat

Contoh tabel:
No Kegiatan Ya Tidak

6
1. Memahami dengan baik pentingnya pemberian ASI √
Eksklusif pada bayi
2 Mengetahui manfaat pemberian ASI Eksklusif √
3 Mengetahui dengan baik aturan pemberian ASI Eksklusif √

B. Pembahasan
Memuat penjelasan teoritik, dilihat berdasarkan deskriptif hasil.
Pembahasan juga memuat perbandingan dengan hasil penelitian terdahulu
yang sejenis.

7
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah H. 2016. Kesehatan reproduksi bagi perempuan: sebuah strategi


mencegah berbagai resiko masalah reproduksi remaja. Jurnal SAWWA
11(2): 229- 252.
Rahmayani D, Basir M, Hanik U. 2019. Pemerian informasi tentang kesehatan
reproduksi kepada remaja SMA di Banjarmasin. Jurnal Suaka Insan
Mengabdi (JSIM) 1(1): 1-11.

9
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Pencarian Literature

Lampiran 2. Dokumentasi Screening Literature

(contoh aja itu)

10

Anda mungkin juga menyukai