LAPORAN TUGAS AKHIR - Merged
LAPORAN TUGAS AKHIR - Merged
Oleh:
Rizki AI Muzaki
20010242049
Disetujui/disahkan oleh:
Ketua Sekretaris
Anggota Anggota
PEMILAHAN BOTOL
SISTEM MONITORING PADA ALAT
PROGRAMMABLE
MINUMAN OTOMATIS BERBASIS
LOGIC CONTROLLER (PLC)
hadapan
Tugas Akhir ini telah dipertanggungjawabkan di
Tim Penguji Tugas Akhir pada tanggal
25 Agustus 2023
Tim Penguji:
Mengetahui:
Ketua Jurusan Koordinator Program Studi
Aeknik Elektro D3 Teknik Elektronika
poLITERLEGERI
ALAT
NIP. oleh:
Koordinator
Program
D3 NIP
Hidayat,
Anton
ST., PEMILAHAN
197007
Yultrisna,ST.
MT Elektronika
Teknik 19761025
Pembimbing 2
15
199512
200501
2 Studi B0TOL
001 MT
002 1
SISTEM MONITORING PADA ALAT PEMILAHAN BOTOL
MINUMAN OTOMATIS BERBASIS PROGRAMMABLE
LOGIC CONTROL (PLC)
TUGAS AKHIR
Oleh :
RIZKI AL MUZAKI
2001042049
Oleh :
Rizki Al Muzaki
2001042049
Disetujui/disahkan oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui:
Oleh :
Rizki Al Muzaki
20010242049
Disetujui/disahkan oleh:
Ketua Sekretaris
Anggota Anggota
Oleh:
Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat
penting yaitu proses manufaktur, proses produksi dan proses pemantauan
produksi. Ketiga hal ini dalam pelaksanaannya saling berkaitan dan mendukung
satu dengan yang lainnya. Demikian dalam proses produksi tidak lepas
dari adanya suatu proses pemilahan (seleksi), antara lain seleksi bahan atau
material, dan seleksi kualitas. Hal ini memiliki tujuan yaitu ketelitian,
kecepatan waktu, ketepatan pemilihan.Air adalah zat yang paling penting dalam
kehidupan. Tubuh manusiaterdiri dari kurang lebih 75% air. Agar dapat berfungsi
dengan baik, tubuhmanusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap
hari untuk menghindari dehidrasi. Kebutuhan manusia terhadap air tersebut
sekarang banyak perusahaan besar maupun usaha skala kecil rumahan membuat
minuman dalam kemasan botol yang sangat praktis sehingga kita dapat membawa
air minum kemanapun kita beraktvitas, dalam proses produksinya perusahaan
besar sudah menggunakan mesin industrial yang sangat canggih, namun pelaku
usaha kecil masih banyak yang melakukan aktivitas produksi secara manual.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat dengan harga yang relatif lebih murah
maka sangat dimungkinkan untuk pembuatan alat pengisian botol otomatisuntuk
menunjang produksi agar lebih efesien untuk pelaku usaha sekala kecil atau
UMKM. Perancangan dan pembuatan alat otomasi pengisinan botol diperlukan
sebuah controller. Pada umumnya untuk otomasi skala industri menggunakan
Programmable Logic Controller (PLC) untuk controller perangkat mesin pada
otomasi industri tersebut. Pembuatan suatu alat otomasi diperlukan juga Human
Machine Interface (HMI) yaitu suatu sistem yang menghubungkan antara manusia
dan teknologi mesin, dengan menggunakan HMI ini kita bisa mengoperasikan
mesin dengan lebih praktis. Dengan teknologi PLC yang dapat berkomunikasi
dengan HMI maka sangat dimungkinkan untuk membuat alat pemilahan botol
otomatis dengan PLC sebagai controller dan HMI sebagai interface untuk
pengoperasian.
i
KATA PENGANTAR
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul ‘Sistem Monitoring Pada Alat
(PLC)’ . Salawat beserta salam kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW,
yang mana beliau telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah menuju
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar ahli madya teknik dari Politeknik Negeri Padang khususnya Jurusan Teknik
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu, Bapak, Kakak, dan seluruh keluarga yang telah mendukung penulis dalam
Padang.
ii
iii
akhir ini.
Negeri Padang.
10. Selanjutnya, Semua pihak yang telah memberikan bantuanya dari awal hingga
Penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umunya. Penulis telah melakukan sebaik
mungkin dalam pembuatan laporan tugas akhir, tetapi penulis menyadari bahwa
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran membangun dari
pembaca untuk menyempurnakan laporan tugas akhir ini. Sehingga laporan tugas
akhir ini dapat berguna sebagai penambahan ilmu dan informasi bagi pembaca.
Penulis
Rizki Al Muzaki
2001042049
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................3
2.1 Botol........................................................................................................ 6
2.2 Conveyor................................................................................................. 6
2.5.3 CX-Programmer................................................................................... 16
2.6.1 NB Designer.......................................................................................... 19
v
vi
2.10 Relay......................................................................................................24
2.12 Canveyor................................................................................................30
3.1 Perancangan...........................................................................................33
BAB V PENUTUP.................................................................................................64
5.1 Kesimpulan............................................................................................64
5.2 Saran...................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 65
LAMPIRAN...........................................................................................................66
DAFTAR GAMBAR
viii
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat
produksi. Ketiga hal ini dalam pelaksanaannya saling berkaitan dan mendukung
satu dengan yang lainnya. Demikian dalam proses produksi tidak lepas
dari adanya suatu proses pemilahan (seleksi), antara lain seleksi bahan atau
material, dan seleksi kualitas. Hal ini memiliki tujuan yaitu ketelitian,
sehari-hari. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh robot lengan yaitu
adalah proses pemindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada
jumlah barang, jarak perpindahan dan tenaga manusia yang dibutuhkan . Semakin
berat dan semakin banyak barang, atau semakin jauh jarak perpindahan yang akan
barang akan semakin besar. Selain itu ketidakmungkinan tenaga manusia bekerja
selama 24 jam juga merupakan faktor yang memengaruhi tingkat efektifitas serta
1
2
Maka dari itu dalam tugas akhir ini akan dibuat sebuah miniatur peralatan
input output yang dihubungkan dengan PLC sebagai bentuk miniatur peralatan
produksi sebenarnya yang ada pada dunia industri. Perangkat miniatur ini terdiri
atas beberapa bagian penting seperti conveyor sebagai alat penggerak penyortiran.
Kemudian terdapat sensor proximity sebagai pendeteksi botol dan sensor warna
untuk pemilah botol , serta terdapat motor dc yang berfungsi untuk menggerakkan
Berdasarka hal diatas, perlu adanya sistem monitoring pada alat pemilahan
alat pemilahan botol otomatis secara realtime. Dengan adanya sistem monitoring
pada alat pemilahan botol ini, diharapkan dapat membantu para pemilik usaha
Sebelumnya alat ini sudah pernah dibuat di Institut Sains dan Teknologi
Surabaya oleh Setya Ardhi, Program Studi Teknik Elektro dengan judul “Pemilah
Botol Minuman Berbasis Mikrocontroler Arduino Uno” Oleh karena itu penulis
sistem dengan controler PLC dan HMI untuk memonitoring sistem pada alat
dengan judul tugas akhir “Sistem Monitoring Pada Alat Pemilahan Botol
1.2 Tujuan
untuk:
2. Dapat memilah cairan merah dan hijau sesuai dengan setingan warna yang
3. Bagaimana cara kerja alat tersebut dapat memilah botol sesuai dengan
warna kemasan.
masalah sebagai tolak ukur untuk ketercapaian target dari Sistem Monitoring Pada
Controller (PLC), dengan setingan cairan warna hijau dan merah di HMI yaitu :
4
1. Dalam control alat ini menggunakan PLC Omron CP1E dan HMI milik
warna kemasan.
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori dasar dari jurnal jurnal
5. Membuat kesimpulan
6. Membuat Laporan
5
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
tugas akhir.
LAMPIRAN
LANDASAN TEORI
2.1 Botol
Botol adalah tempat penyimpanan dengan bagian leher yang lebih sempit
daripada badan dan "mulut"-nya. Botol umumnya terbuat dari gelas, plastik, atau
aluminium, dan digunakan untuk menyimpan cairan seperti air, susu, minuman
ringan, bir, anggur, obat, sabun cair, tinta, dll. Botol dari plastik biasanya dibuat
secara ekstrusi.Alat yang digunakan untuk menutup mulut botol disebut tutup
botol (eksternal) atau sumbat (internal). Botol dapat juga ditutup dengan
memiliki permukaan datar dan biasanya terbuat dari plastik, kaca atau baja
nirkarat.Banyak teori mengenai etimologi kata tumbler. Salah satu teori tersebut
adalah bahwa tumbler awalnya memiliki dasar yang runcing atau cembung
sehingga tidak dapat ditaruh tanpa menumpahkan. Ada lagi teori bahwa mereka
ada atau tidaknya suatu objek tanpa adanya kontak fisik. Objek yang dapat
terdeteksi oleh sensor proximity induktif adalah jenis-jenis logam seperti tembaga,
6
7
dan untuk pendeteksi suatu benda. Prinsip kerja sensor ini adalah memanfaatkan
photodioda atau phototransistor yang berfungsi sebagai alat sensor yang berguna
merasakan adanya perubahan intensitas cahaya infra merah /led. Pada saat cahaya
infra merah belum mengenai photodioda, resistansi pada photodioda sangat besar
atau bisa diasumsikan tak hingga atau bagaikan saklar terbuka sehingga tidak ada
arus yang mengalir, sehingga transistor berada pada posisi cut off (terbuka). Dan
ketika cahaya infra merah mengenai photodioda maka arus mengalir pada basis
transistor sehingga transistor saturasi yang menyebabkan arus dari collector dapat
mengalir ke emitor dan menjadikan Relay energize. Dan Relay ini nantinya akan
dihubungkan pada modul input pada PLC dan simbol proximity terlihat pada
Untuk bentuk rangkaian dari sensor proximity induktif dapat dilihat pada
menghubungkan dan memutuskan dua titik atau lebih dalam suatu rangkaian
elektronika. Salah satu jenis saklar adalah saklar Push button yaitu saklar yang
hanya akan menghubungkan dua titik atau lebih pada saat tombolnya ditekan dan
pada saat tombolnya tidak ditekan maka akan memutuskan dua titik atau lebih
dalam suatu rangkaian elektronika. Berikut ini pada gambar 2.3 merupakan
Gambar 2. 3 Kontak NO
9
Emergency Switch atau juga dikenal dengan emergency Stop adalah suatu
alat kelistrikan yang berfungsi sebagai alat safety untuk mematikan mesin atau
sistem kontrol dalam kondisi darurat atau perbaikan dan simbol emergency
fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas, dalam prakteknya PLC dapat
dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC ialah:
1. Sekuensial Control, PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial
menerima data-data berupa sinyal dari peralatan input luar (external input device)
dari sistem yang dikontrol. Peralatan input luar tersebut antara lain berupa saklar,
tombol, sensor, dan lain-lain. Data-data masukan yang masih berupa sinyal analog
akan diubah oleh modul input A/D (analog to digital input module) menjadi
sinyal digital. Selanjutnya oleh unit prosesor sentral atau CPU yang ada di dalam
11
PLC sinyal digital dan disimpan di dalam ingatan (memory). Keputusan diambil
CPU dan perintah yang diperoleh diberikan melalui modul output D/A(digital
to analog output module) sinyal digital itu bila perlu diubah kembali
sistem yang dikontrol seperti antara lain berupa kontaktor, relay, solenoid, value,
sistem proses kerja yang dikontrol tersebut. Dapat dilihat pada gambar 2.5
paling dasar pada PLC. Menurut aturan pemprograman, setiap akhir program
PLC harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap sebagai batas akhir
dari program. Semua instruksi pemprograman PLC berupa ladder diagram dan
Load ( LD )
sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika saja dan sudah
Relay.
And ( AND )
Or ( OR )
Relay.
OR Not ( OR NOT )
Relay.
Out ( OUT )
Relay.
dapat dijalankan, pada layar (display) akan muncul pesan kesalahan “NO
END LIST”.
tipe PLC Omron dengan I/O yang terbagi dari 2 tipe address dalam penulisan
00.xx dan 10.xx sedangkan pada address output menggunakan 100.xx dan
VDC yang dalam hal ini tegangan tersebut digunakan sebagai supplay inputan
sinyal pada PLC sendiri maupun digunakan sebagai catu daya regulator DC serta
Pada gambar 2.6 merupakan bentuk fisik dari PLC yang akan
digunakan dengan tipe CP1E dapat dilihat pada bagian chanel atas untuk
2.5.3 CX - Programmer
membuat, memonitor, dan merubah dari berbagai program PLC Omron. Pada
gambar 2.7 merupakan pengisian kolom nama project, pemilihan jenis PLC, dan
CPU .
Ketika PLC, CPU, nama project dan lainya telah dipilih, maka klik OK,
antara manusia dan teknologi mesin yang terlihat pada gambar 2.9 dibawah. HMI
dapat berupa pengendali dan visualisasi status baik dengan manual maupun
melalui visualisasi komputer yang bersifat real time. HMI Sistem HMI biasanya
bekerja secara online dan real time dengan membaca data yang dikirimkan
melalui I/O port yang digunakan oleh sistem kontroler-nya. Port yang biasanya
digunakan untuk kontroler dan akan dibaca oleh HMI antara lain adalah port com,
port USB, port RS232 dan ada pula yang menggunakan port serial .
18
pengganti sakelar, lampu, dan alat ukur panel dengan sambungan kabel . HMI
mengubah fungsi panel kontrol semacam ini menjadi system digital yang
informasi tersbeut.
eksternal
2.6.1 NB Designer
menentukan alamat dalam PLC yang akan digunakan yang terlihat pada gambar
2.10 dibawah.
Solenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik
mengontrol aliran udara bertekanan pada setiap pneumatic simbol dan yang
digunakan yaitu 5/2 Way Ketika katup dalam posisi awal atau netral, kedua
solenoid tidak aktif, dan aliran udara atau cairan diblokir dari dua jalur keluaran.
Ini adalah posisi di mana katup tidak mengizinkan aliran melalui saluran apa
acting cylinder. Aktuasi 5/2 Way solenoid valve dikendali kan oleh arus listrik
dan sistem kerja terlihat pada gambar 2.11 dan 2.12 di bawah.
Double acting cylinder atau biasa disebut dengan silinder kerja ganda
perindustrian. Komponen ini sama halnya seperti pada silinder kerja tunggal yang
umumnya banyak beredar dipasaran. Penggunaan silinder ini cukup mudah untuk
batang silinder dan saluran keluar untuk membuat batang silinder bergerak
mundur yang terlihat pada gambar 2.13 dibawah. Cara kerja dari silinder ini yaitu,
memberi udara bertekanan pada salah satu dari kedua lubang tersebut yang mana
pada saat diberi udara bertekanan pada salah satu input, maka udara tersebut akan
mengisi ruang tangki yang ada pada silinder. Setelah muatan pada tangki sudah
atau listrik tergantung pada kebutuhan aplikasi spesifik. Setiap sistem memiliki
operasi
Air Service Unit adalah alat pengatur tekanan udara yanga akan disalurkan
pada sistem pneumatic. Sumber energi pada pneumatic adalah udara yang sudah
dimampatkan (udara bertekanan), yaitu berasal dari compressor. Fungsi dari Air
Service Unit adalah mencegah debu, air yang dapat merusak keausan pada
korosi pada peralatan pneumatik. Bentuk fisik dari komponen ASU dapat dilihat
pada gambar 2.14 diatas. Terdapat 3 komponen pada Air Service Unit, yaitu :
masuk pada komponen lanjutan tidak tercemar partikel asing yang bisa
merusak komponen yang lain seperti cylinder angin dan Solenoid. Filter ini
terletak pada bagian terdepan dari sebuah sistem pneumatik, setelah udara di
filter maka bagian selanjutnya adalah regulator. Bentuk dari air filter dapat
yang digunakan sekitar 0,4 Mpa-0,6 Mpa atau dalam hitung lain yaitu 4
Bar - 6 Bar. Bentuk dari bagian regulator dapat dilihat pada gambar 2.16.
3. Lubricating Oil
bagian pneumatik yang begerak seperti piston pada solenoid dan piston
pada cylinder angin. Oli yang mengalir di pneumatik sistem bisa diatur
di kaca (glass) tersebut. Bentuk fisik dari lubricator dapat dilihat pada
gambar 2.17.
sehingga dengan arus listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik yang
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
4. Spring
2.10 Motor DC
energi mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu
atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah
berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole, double throw switch). Motor
konduktor beraliran arus diletakkan dalam medan magnet, maka sebuah gaya
(yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara ortogonal diantara arah
Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian
bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet
(sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor,
kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan
Motor DC tersusun dari dari 2 bagian yaitu bagian diam (stator) dan
bagian bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub
lilitannya. Pada motor, kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada
kumparan. Untuk symbol motor DC dapat dilihat pada gambar 2.19 dibawah.
27
Sedangkan untuk prinsip kerja pada Motor DC adalah jika arus lewat
pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Medan magnet
hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada
konduktor tersebut. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada
konduktor.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor)
medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi,
28
sempurna, maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak
yang disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar
tangan kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah
dari kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat
penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul
gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama
Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui
1. Kutub Medan
2. Dinamo
utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi,
dinamo.
3. Commutator
2.11 Conveyor
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak
dipakai di industry untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat bnayak dan
berat dan juga berbahaya bahkan tidak bisa jika dibawa atau diangkut oleh
manusia tersebut dalam hal tenaga untuk menjaga keselamatan dan keamanan
para pekerja industri. Untuk itu conveyor banyak dipilih sebagai alat angkut
bahan-bahan industri yang padat. Namun perlulah kita ketahui Bersama dalam
gear, bearing, motor, dan gearbox. Prinsip kerja conveyor model belt
31
menggunakan motor sebagai penggerak driver pulley, antara motor dengan driver
roller biasanya disambungkan dengan rantai atau V-belt, namun dalam beberapa
kasus ada juga yang langsung tanpa artinya tanpa menggunakan pulley.
atau susunan dari beberapa komponen yang dapat menghasilkan sebuah nilai
tegangan tertentu jika rangkaian tersebut diberi masukan tegangan listrik AC.
Rangkaian ini juga mempunyai prinsip kerja yaitu mengubah arus listrik bolak-
listrik, yaitu menurunkan tegangan listrik dari sumber listrik, dalam hal ini
Power supply yang digunakan pada alat ini, yaitu mempunyai tegangan
kerja input sebesar 220 VAC dan tegangan output sebesar 5 VDC dengan arus
32
sebesar 3 A. Dengan adanya power supply ini, memudahkan sistem pada alat ini
3.1 Perancangan
berdasarkan rancangan yang dibuat sehingga alat yang dibuat berfungsi menurut
untuk setingan warna yang dikendalikan oleh Programmable Logic Controller ini
secara umum dibagi atas beberapa bagian utama yaitu Blok Diagram, design
33
34
berikut :
benda.
adalah salah satu tombol yang sengaja di pasang untuk safety dan
alat.
9. Solenoid valve berfungsi sebagai pemutus angin yang dialiri dari air
Logic Control (PLC) dengan menekan tombol stard pada panel dan proses
yang telah di buat di HMI berdasarkan warna dan akan di pindahkan dengan robot
Apabila setingan warna merah maka akan di pindahkan ke bagian atas dan
apabila botol berwarna biru di pindahkan pada bagian bawah tempat sortir botol
minuman.
Sensor Proximity
No Warna Kabel Pin PLC
1 Coklat +5V
2 Hitam IN PLC
3 Biru -5V
netral pada pin 7, lalu untuk pin input di relay dihubungkan ke pin
Relay
Komponen Pin Keterangan
7 N
8 P
Relay 3 5 dengan 3 NO
5dengan 1 NC
Pin NO DC
39
4. Rangkain sistem
gambar 3. 7.
Input PLC
Pin PLC Komponen
L1
L2/N Plug 220 V
Ground
Input
PLC
Pin PLC Komponen
com + 24 VDC
00.00 Push butoon star
40
Output
PLC
Pin PLC Komponen
24 V + 24 V
0V 0V
100.00 NO Relay 1
100.01 NO Relay 2
100.02 NO Relay 3
100.03 NO Relay 4
100.05 NO Relay 5
com 0V
PLC
Pin Komponen Komponen
Rs-232 Plug Rs-232
1. Spesifikasi Alat
spesifikasi sebagaiberikut:
41
Spesifikas Alat
PLC CP1E NN30
HMI NBW7W-TW00
Catu Daya 5vdan 24v
Proximity 5v
Emergency stop Nc
Relay 220AC dan 5vAC
Solenoid 220VAC
MCB 5A
Terminal 20 pcs
Motor Dc 12v
Silinder Pneumatic 2 Katup
Push Butoon No dan Nc
Selang Pneumatic 20 M
Viting Pneumatic Speed Control
Kabel serabut NYA 50 M
Compresor ESCO
2. Desain Prototype
sakelar, lampu, dan alat ukur panel dengan sambungan kabel dan sebagai
Pada tampilan HMI ini memiliki 6 screen yang mana masing-masing dari
menampilkan logo politeknik, nama, dan untuk menuju kescreen menu kita harus
Screen kedua sebagai Tampilan nama dan judul alat setelah itu
gambar 3. 11 di bawah.
12 di bawah.
44
proses auto alat yang awalnya menekan tombol auto dan stard
dasar dalam pemograman. Ia dijalankan perbaris. Dengan sistem ini program yang
berada pada barisan atas akan terlebih dahulu dieksekusi. Percabangan adalah
dipahami dan nudah dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu prosesdapat
dengan normally close ialah NO akan terbuka atau terputus pada kondisi
belum aktif dan akan tertutup (terhubung) pada kondisi sudah aktif,
2. Cek secara berskala koneksi kabel dan komponen agar alat bekerja dengan
baik.
1. Apabila alat tidak menyala pada saat saklar MCB ON/OFF ditekan makan
cek kabel power supply apakah terhubung atau tidak dan cek secara
2. Apabila sensor tidak mendeteksi maka cek kabel sensor yang terhubung
dengan mikrokontroller atau relay dan ganti sensor jika tidak dalam
kondisi baik.
3. Lihat kembali kabel – kabel jumper pada komponen ketika ada yang
terputus.
BAB IV
PERANCANGAN & PEMBUATAN ALAT
mengetahui apakah sistem yang dibuat sesuai dengan yang direncanakan dan
sesuai dengan teori atau tidak, jika tidak sesuai dengan teori, maka perbedaan
tersebut dapat diketahui penyebabnya dari analisa data. Pengujian dilakukan pada
tiap - tiap blok perancangan pada sistem. Selain itu, pengujian alat ini dilakukan
untuk dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari sistem yang akan dibuat. Lalu
dari data tersebut nantinya dapat diambil analisa terhadap proses kinerja sistem.
yang diperlukan dalam melakukan proses pengukuran. Adapun hal hal yang harus
dilakukan adalah
pengujian sistem :
2. Pengujian PLC
6. Pengujian Motor DC
50
51
terhadap MCB ketika OFF dan ON dengan multimeter yang ditunjukkan pada
gambar 4.1. Setelah dilakukan pengukuran, maka dapat dilihat hasil pengukuran
TP 1 0V
MCB OFF
TP 2 0V
TP 1 220 VAC
MCB ON
TP 2 220 VAC
52
power supply yang ada yaitu power supply 5VDC dan 12VDC dengan multimeter
yang ditunjukkan pada gambar 4.2 dan 4.3. Setelah dilakukan pengukuran, maka
dapat dilihat hasil pengukuran pada tabel 4.2 dan 4.3 sebagai berikut :
53
TP 1 220 VAC
TP 2 12 VDC
TP 1 220 VAC
TP 2 5 VDC
Dari hasil pengukuran diatas, tegangan 220 VAC yang menjadi sumber
tegangan rangkaian power supply 5VDC dan 12VDC. Output yang dihasilkan
power supply 5 VDC menunjukkan tegangan sebesar 5 VDC yang akan menjadi
input dari sensor proximity, dan relay. Sedangkan Output yang dihasilkan power
Untuk titik pengujian pada PLC dapat dilihat pada gambar 4.4 . Sumber
kontak L1, L2 di PLC tersebut. Dari hasil pengujian sumber tegangan yang
dibutuhkan PLC sebesar 220 VAC. Pada PLC tersebut memiliki sumber tegangan
keluaran 24 VDC yang bisa dijadikan sumber tegangan input dan output yang
akan digunakan di PLC. Dapat dilihat hasil pengukuran pada tabel 4.4 sebagai
berikut.
TP 2 24 VDC
55
4.1.4 Pengujian dan dan Analisa Push Button dan Emergency Stop
ditekan dan dilepas. Dimana TP1 (Tombol start) dengan alamat 0.00, TP2
(Tombol Reset) dengan alamat 0.01, dan TP3 (Emergency Stop)dengan alamat
0.10.. Push button akan memberikan input digital dan berpengaruh pada saat akan
atau pin (+). Titik pengukuran dapat dilakukan seperti pada gambar 4.5.
Titik Tegangan
Keadaan Respon
Pengukuran Multimeter
Ditekan NC 0 VDC
TP1
Dilepas NO 24 V
Ditekan NO 24 VDC
TP2
Dilepas NC 0V
Ditekan NO 24 VDC
TP 3
Dilepas NC 0V
Dari tabel 4.5 didapat hasil percobaan saat keadaan normal atau tidak
ditekan maka tombol tidak aktif dan saat ditekan maka tombol aktif. Didapatkan
hasil pengujian bahwa push button dan emergency stop bekerja dengan baik
sesuai spesifikasinya.
Untuk titik pengujian pada HMI dapat dilihat pada gambar 4. 6. Sumber
24VDC dan – 24 VDC di HMI tersebut. Untuk kabel komunikasi antara PLC dan
HMI menggunakan kabel RS 232. Dari hasil pengujian sumber tegangan yang
dibutuhkan PLC sebesar 24 VDC. Dapat dilihat hasil pengukuran pada tabel 4. 6
sebagai berikut.
tegangan +24 VDC pada pin COM. Untuk input PLC alamat 06 untuk sensor 1,
mengetahui respon sensor di keadaan ada objek maupun tidak ada objek.
Pengujian ini dilakukan pada TP terhadap sumber atau pin (+) pada PLC. Titik
baik, dimana sensor akan aktif saat ada objek di depannya dan tidak aktif saat
Titik Tegangan
Keadaan Respon
Pengukuran Multimeter
dimana COM output PLC dihubungkan netral dari tegangan sumber 220 VAC.
Untuk phasa dihubungkan ke kaki 8 pada masing-masing relay dan untuk kaki 7
dengan alamat 100.06. Untuk motor diberikan tegangan 12 VDC yang dimana +
pada motor langsung dihubungkan ke power supply 12 VDC, untuk – pada motor
pada relay aktif maka kontak relay akan aktif dimana kaki 5 ke 3 yang awalnya
untuk mengetahui tegangan motor ketika dalam posisi ON dan OFF. Titik
Titik Tegangan
Keadaan Respon
Pengukuran Multimeter
TP1 ON High 220 VDC
OFF Low 0V
ON High 12VDC
TP2
OFF Low 0V
agar dapat mengalirkan angin kebagian katup inlet port (terminal masukan) dan
ketika solenoid off maka katup inlet port akan tertutup dan angina akan mengalir
bagian terminal output 100.00 pada PLC dan untuk kaki – pada solenoid
61
disambung ke bagian -24 VDC pada terminal PLC. Pengujian respon solenoid
dilakukan untuk mengetahui tegangan solenoid ketika dalam posisi katup inlet
port terbuka maupun katup outlet port terbuka. Titik pengukuran respon solenoid
Titik Tegangan
Pengukuran Keadaan Respon Terukur
Inlet
ON Terbuka 24 VDC
TP1
Outlet
OFF Terbuka 0V
bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi dan sistem kerja solenoid itu sendiri.
menentukan alamat channel yang digunakan input dan output pada PLC. Dapat
Program awal ini yaitu terdapat pilohan `pada setingan HMI yaitu pilihan
terlebih dahulu emregency stop dalam keadaan NC terliahat gambar 4.10 di bawah
Pada pengujian keseluruhan alat yaitu dimulai dengan peletakan botol pada
line 1 yaitu proses pengisian botol setelah itu botol akan di proses pada line 2 lalu
proximity mendeteksi apabila warna merah di seting di HMI maka botol akan di
pindahkan oleh robot arm pneumatic ke tempat warna merah sebaliknya dengan
warna hijau. Dilakukan 6 kali pengjian saat proximity aktif dan akan memilah
botol sesuai setingan warna yang di pilih di HMI dapat dilihat pada tabel 4.10
dibawah ini.
Dari data tabel diatas di dapatkan analisa ada pengujian ketika proximity
63
aktif maka HMI merah low dan HMI hijau high,emergency keadan low maka
robot lengan arm pnewmatic aktif,conveyor low maka hijau akan bernilai 1 dan
Pada pengujian terakhir kerja alat ini bertujuan untuk mendapatkan hasil
keberhasilan alat dalam memilah botol masuk ke bagian warna merah dan hijau.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Alat ini di kendalikan oleh PLC untuk mengontrol input dan output. Ketika
digerkan oleh angin, terlebih dahulu angin diputus oleh solenoid valve
3. Dengan adanya alat ini daapat meningkatkan produksi botol kemasan yang
4. Benda kerja sudah hampir sempurna bisa masuk ke tempat pemilah dengan
hijau 83%.
5.2 Saran
kekurangan pada alat. Saran agar alat ini kedepannya dapat lebih baik lagi
Sistem alat lebih sempurna harus menambah kan conveyor untuk step
64
DAFTAR PUSTAKA
Li, G., Lan, J., & Li, Q. (2020, May). Online monitoring of self-elevating
Riyata, B., Nadjib, M., Yudha, F., Susetyorino, & Jurit. (2022). Humantech.
Pembuatan Mesin Pengisian Botol Sirup Aloe Vera Low Budget di UKM.
Arifin, A. (2022, Januari 2). Emergency Stop : Pengertian, Fungsi, Simbol dan
Jenis. Retrieved from carailmu.com: carailmu.com/2021/10/pengertian-
fungsi-jenis-emergency-switch.html
ElectricChannel. (2018, Januari 21). push button dan titik kontak. Retrieved from
agengwlistrik.blogspot.agengwlistrik.blogspot.com/2018/01/macam-
macam-titik-kontak.html
Hydraulic, J. (2021, Mei 27). What are Single Acting and Double Acting Cylinder.
Retrieved Mei 15, 2023, from jwhydraulics.com:/jwhydraulics.com/what-
are-single-acting-and-double-acting-cylinder/
Naufal. (2022, Maret 7). Prinsip Kerja Float Level Switch. Retrieved from
wma.co.id/articles/prinsip-kerja-float-level-switch/
Rafif, Y. (2021, Agustus 30). Inberter sebagai Driver Kecepatan Motor AC.
Retrieved Mei 15, 2023, from kompasiana.com:
kompasiana.com/yusufrafif0174/612c670906310e579f2146b2/inverter-
sebagai-driver-kecepatan-motor-ac
65
LAMPIRAN
Skala Digambar
Rangkain Sistem Alat R1zki Al Muzaki
Efrizon,SST.,MT
POLITEKNIK NEGERI
PADANG Diperiksa
Anton Hidayat, ST.,MT
66
67
Skala Digambar
Foto Rangkaian Alat R1zki Al Muzaki
Efrizon,SST.,MT
POLITEKNIK NEGERI
PADANG Diperiksa
Anton Hidayat, ST.,MT
68
Skala Digambar
Foto Alat R1zki Al Muzaki
Efrizon,SST.,MT
POLITEKNIK NEGERI
PADANG Diperiksa
Anton Hidayat, ST.,MT
69
Skala Digambar
Desain HMI R1zki Al Muzaki
Efrizon,SST.,MT
POLITEKNIK NEGERI
PADANG Diperiksa
Anton Hidayat, ST.,MT
70