Disusun oleh :
2001041005
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
2001041005
Pembimbing Penguji
Efrizon,SST.,MT Suryadi,ST.,MT
Mengetahui :
Koordinator Program Studi Ketua Jurusan
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
2001041005
Ka. Urusan PLI RAW MILL IV Ka. Urusan PLI RAW MILL IV
NIP.7407051 NIP.7098085
Pembimbing lapangan PLI RAW MILL Ka. Bagian Pemeliharaan Listrik dan
IV
Instrumentasi (PLI) Indarung IV
Fauzan Arinaldi
Esron Tarigan, S.T., MM
NIP.8714075 NIP. 8414006
ii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas diucapkan selain puji dan syukur Penulis ucapkan
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) serta penu-
lisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan judul “MEKANISME SIS-
TEM KERJA FEEDER IRON SAND 4R2C01-F1 PADA RAW MILL IN-
Laporan Praktik Lapangan (PKL) ini disusun sebagai salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Program
gan (PKL) ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kes-
1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu memberikan rahmat, nikmat, dan kesem-
patan kepada penulis yang atas izin-Nya penulis dapat melaksanakan prakek kerja
lapangan.
2. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang senantiasa membantudan mendoakan
iii
3. Bapak Rikki Vitria,SST.,M.Sc.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Negeri Padang.
6. Bapak/Ibu Dosen, staf pengajar, dan tata usaha Program StudiTeknik Elektronika
7. Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Semen Padang yang telah menerima penulis
8. Bapak Esron Tagiran, S.T, M.M selaku Kepala Unit PLI II Indarung IV PT. Se-
men Padang.
9. Bapak Jhon Niko selaku Kepala Urusan PLI Raw Mill Indarung IVPT. Semen
Padang.
10. Bapak Fauzan Arinaldi selaku pembimbing lapangan Kerja Praktek yang telah
11. Rekan-rekan kerja praktek yang bersama – sama berjuang di Unit PLI Raw Mill
12. Buat Tulang saya Raja Sinaga, Kakak Marisa Tampubolon, Kakak Fani Pasa-
ribu,dan Kakak Hermita Sigalingging yang menjadi support system buat penulis,
13.Seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam menyusunlaporan kerja prak-
iv
Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan laporan ini masihban-
yak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulismengharap-
kan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.Penulis ber-
harap laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca teru-
Padang
NIM. 2001041005
v
DAFTAR ISI
vi
BAB II TINJAUAN UMUM PT. SEMEN PADANG ........................................... 5
3.1 Aktivitas Selama Praktik Kerja Lapangan ...... Kesalahan! Bookmark tidak
ditentukan.
vii
3.2 Teori Dasar .................................................................................................. 50
4.2 Saran............................................................................................................ 46
LAMPIRAN .......................................................................................................... 48
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 2. 19 Tampilan semen tipe 4 ................................................................... 28
Gambar 3. 1 Tampilan pada saat melakukan perawatan pada motor main drive . 47
Gambar 3. 9 Tampilan motor gearbox 3 phase pada Feeder iron send ................. 55
xi
BAB I
PENDAHULUAN
PKL masuk kedalam mata kuliah yang ada di semester 6, adalah kegiatan
belajar mahasiswa yang dilakukan pada perusahaan atau industri secara terbimbing
dan terpadu dalam keahlian bidang studi sebagai wahana pembentukan kemampuan
sung pada tanggal 06 Februari 2023 – 06 Juni 2023. Pelaksanaan PKL dilakukan
individu maupun berkelompok yang dibimbing oleh satu orang dosen pembimbing
sebut, penulis memilih PT Semen Padang sebagai tempat melaksanakan PKL. Kami
meninjau PT Semen Padang memiliki andil yang cukup besar dalam peningkatan
laju ekonomi dalam bidang produksi semen. Adanya keterkaitan program studi
yang penulis tempuh dengan proses kegiatan di PT Semen Padang menjadi alasan
yang perlu mereka miliki nantinya kalau ingin terjun ke dunia industri. Mahasiswa
yang sukses dalam PKL lebih mudah beradaptasi dengan dunia kerja karena mereka
diasumsikan telah memahami kebutuhan industri yang diharapkan dari mereka se-
1
2
IV PT SEMEN PADANG”.
Tujuan :
1. Memberilan wawasan yang bisa mendukung mahasiswa lebih pa-
ham dalam bidang per industrian.
2. Memahami gimana system kerja dari feeder iron sand.
3. Mengetahui system kerja pada feeder iron sand.
4. Mengetahui komponen komponen apa aja yang ada pada feeder iron
sand.
Agar pembahasan pada laporan ini tidak menyimpang dari topik yang telah
• Studi Literatur
• Metode Interview
Metode ini merupakan metode penulisan dan pencatatan langsung melalui pem-
berian pertanyaan secara lisan atau tulisan kepada orang-orang atau pihak terkait,
yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dengan objek penelitian.
1. Tempat Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan PKL ini dilakukan di Raw Mill Pemeliharaan Listrik dan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan PKL ini dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari tanggal 06
Bab I Pendahuluan
struktur organisasi PLI Indarung IV, manajemen perusahaan, proses pembuatan se-
men, kapasitas produksi, serta produk-produk yang dihasilkan di PT. Semen Pa-
dang.
Bab IV Penutup
Pada tahun 1896 seorang perwira Belanda yang berkebangsaan Jerman yang
bernama Ir. Carl Christophus Lau tertarik dengan batu-batuan yang ada di Bukit
Karang Putih dan Bukit Ngalau. Batu-batuan itu dikirim ke negeri Belanda dan hasil
semen. Pada tanggal 25 Januari 1907 Ir. Carl Crhistophus Lau mengajukan permo-
honan kepada Hindia Belanda untuk mendirikan pabrik semen di Indarung pada
tanggal 16 Agustus 1907, dan permohonan tersebut disetujui. semen padang pada
berapa perusahaan seperti Fa. GebroedersVeth, Fa. Dunlop, Fa.Yarman & son
5
6
serta pihak swasta lainnya sehingga pada tanggal 18 Maret 1910 berdirilah
akte notaris Johanes Piede Smidth di Amsterdam sebagai pabrik semen tertua di
Indonesia. Pabrik yang berlokasi lebih kurang 15 Km dari pusat kota Padang ini
mulai berproduksi pada tahun 1913 dengan kapasitas 22.900 ton per tahun dan pada
1945, pabrik semen ini diambil alih oleh Manajemen Asano Cement Jepang. Ketika
Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945, pabrik ini diambil alih oleh karyawan
Logo PT Semen Padang dapat dilihat pada gambar 2.2 logo PT Semen Pa-
dang pertama kali diciptakan pada 1910, semasih bernama Nederlandsch Indische
atas dua lingkaran (besar dan kecil) dengan posisi lingkaran kecil berada di dalam
7
lingkaran besar.Di antara kedua lingkaran tersebut terdapat tulisan "Sumatra Port-
land Cement Works". Di dalam lingkaran kecil terdapat huruf N.I.P.C.M, singkatan
tinggi.
disebut juga sebagai suatu proses pengorganisasian, seperti cara pengaturan peker-
kegiatan dan usaha yang telah dijalankan sesuai dengan batas wewenang yang
diberikan. Makin tinggi tingkatan suatu unit tertentu, maka makin luas bidang
tanggung jawabnya.
1. Dewan Komisaris
dewan ini secara umum adalah sebagai dewan pengarah (Steering Committee) dan
2. Dewan Direksi
Dewan Direksi terdiri dari Direktur Utama yang dibantu oleh 3 (Tiga) orang
Utama merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap seluruh ak-
tifitasnya, Direktur Utama dibantu oleh direktur-direktur yang dibawahi oleh be-
berapa departemen serta dibantu oleh staf ahli bagian pengawasan intern serta
adalah :
1) Depertemen Penjualan.
3) Departemen Pengadaan.
1) Departemen Tambang.
4) Departemen Operasi V.
Selain depertemen yang disebutkan diatas, Dewan Direksi juga dibantu oleh
2. Sekretaris Perusahaan.
10
1. Karyawan tetap
Disamping itu direktur utama bersama direktur lainnya yang disebut Dewan
(APLP) dan Panitia Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Anak
a. PT. Igasar
e. Yayasan Igasar.
Dalam mengelola suatu perusahaan agar berjalan dengan baik dan benar di-
bagaimana membuat orang lain mau bekerja serta rela mengerjakan yang akan kita
kehendaki. Dari pengertian diatas dapat kita artikan bahwa seorang pemimpin pe-
a. Planning (perencanaan)
terlebih dahulu.Pada PT. Semen Padang perencanaan dibuat oleh pimpinan dan
perencanaan yang sifatnya kecil pada masing-masing unit dilaksanakan oleh mas-
b. Organizing (pengorganisasian)
dimana didalamnya tergambar tingkat tanggung jawab, wewenang dan tugas yang
jelas. Organisasi adalah gabungan dari beberapa orang yang terkoodinir untuk men-
capai tujuan yang sama. Dalam mencapai tujuan tersebut akan dihadapkan kepada
12
beberapa kegitan yang akan dilaksanakan dan hal ini tergantung kepada besar kecil-
luruh.
c. Actuating (penggerakan)
hannya.Jadi disini yang menjadi fokus adalah manusia, dalam arti luas yaitu hub-
ungan silaturahmi antar manusia.Untuk itu dalam mencapai penggerakan yang baik
PT. Semen Padang hal ini dilaksanakan dengan sangat baik dengan adanya koperasi
d. Controlling (pengawasan)
ahaan untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan, penyelewengan tugas dan
wewenang dari yang telah ditentukan semula, sehingga dapat dicapai yang baik
pula.
batu kapur, tanah liat, pasir besi dan pasir silica. Bahan-bahan ini ditambang
porsi yang tepat dan dimulai tahap penggilingan awal bahan mentah dengan
klinker.
menghemat energi.
• Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar yang ber-
• Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat penampungan se-
Berikut ini system produksi pada PT Semen Padang dapat dilihat pada gambar
Batu kapur merupakan sumber Kalsium Oksida (CaO) dan Kalsium Karbonat
(CaCO3).Batu kapur ini diambil dari penambangan di bukit Karang Putih. Untuk
1. Shipping, yaitu pengupasan atau pembukaan lapisan kerak dari batu bukit
drill master dengan tenaga udara tekan dari compresor. Pengeboran lo-
peledak.
pat penampungan.
Material ini merupakan sumber Silikon Dioksida (SiO2) dan Alumunium Tri-
akukan tanpa bahan peledak tapi diruntuhkan dengan trackcavator dan dibawa ke
crussher dengan sheel loader atau dump truck dan kebutuhannya adalah sekitar 9
% – 10 % dari kebutuhan bahan mentah. Untuk material batu silika dapat di lihat
Tanah liat merupakan sumber Alumunium Trioksida dan Iron Dioksida. Dit-
ambang di sekitar pabrik (bukit atas) pengambilan dilakukan dengan excavator dan
– 10 % dari total kebutuhan bahan mentah. Untuk material tanah liat dapat di lihat
Pasir besi mempunyai oksida utama berupa Fe2O3 (Oksida Besi), yang kebu-
tuhannya hanyalah sekitar 1 – 2 % dari total kebutuhan bahan mentah. PT. Semen
Padang tidak memiliki area Tambang Besi, tetapi membeli dari luar, yang biasanya
adalah ke PT. Aneka Tambang C.Untuk material pasir besi dapat di lihat pada gam-
• Gypsum
agar semen tidak cepat mengering dan mengeras saat disimpan.Kebutuhan Gypsum
untuk PT. Semen Padang didatangkan dari Gresik, Australia atau Thailand.
Pada tahap ini bahan baku yang telah dipersiapkan dalam komposisi yang
cocok, digiling sampai mencapai kehalusan tertentu. Proses ini dilakukan di dalam
raw mill atau tromol tanah. Ada beberapa fungsi Raw Mill yaitu :
Sebelum bahan digiling di Raw Mill, seluruh bahan diambil dari tempat penam-
yang ditampung di hopper bisa dikatakan merupakan bahan yang akan di olah oleh
Raw Mill. Setelah ditampung di hopper, bahan siap untuk dicampur. Proses pen-
campuran bahan ini berlangsung pada feeder. Feeder berfungsi untuk mengatur
pengaturan jumlah bahan berbeda-beda. Tampilan feeder iron sand dapat di lihat
Setelah bahan dicampur oleh feeder, bahan akan dikirim ke Raw Mill me-
lalui beltconveyor. Tampilan pada feeder iron sand dapat dilihat pada gambar 2.10
di bawah ini.
Cara penggilingan ini ada dua yaitu proses basah dan proses kering. Hal ini yang
• Penggilingan Basah
Campuran bahan mentah digiling dalam raw mill dengan menambahkan air da-
lam jumlah tertentu, biasanya 30% - 40%. Penggilingan dilakukan di dalam raw
mill dimana di dalamnya terdapat grinding media, yaitu berupa bola–bola baja ber-
diameter 30 – 90 mm. Mill tersebut berputar, maka terjadilah pukulan antara grind-
ing media. Campuran bahan mentah yang telah menjadi cairan keluar dari raw mill
ini disebut slurry. Agar slurry yang dihasilkan lebih homogen maka padanya dil-
menggunakan udara tekan di dalam bak penampungan. Diagram blok pada peng-
• Penggilingan Kering
Pada proses ini material yang akan digiling dikeringkan terlebih dahulu sampai
material mengandung kadar air maksimum yang diizinkan. Pengeringan dapat dil-
21
akukan sebelum penggilingan. Proses ini disebut drying and grinding. Cara pen-
gas panas yang keluar darikiln, gas buang dari mesin diesel, atau gas panas dari alat
mengandung air 6 – 11% setelah penggilingan kadar airnya menjadi 0.8%. Material
bubuk hasil penggilingan ini lazim disebut raw mix. Diagram blok pada penggilin-
2.5.3 Pembakaran
rial. Tujuan utama proses pembakaran ini adalah untuk menghasilkan reaksi kimia
dan pembentukan senyawa diantara oksida–oksida yang terdapat pada bahan men-
tah. Pembakaran ini dilakukan sampai mencapai suhu maksimum 1400 o C. Pada
• Kalsinasi (calcination
• Pemijaran (sintering)
• Pendinginan(cooling)
Proses pembakaran dilakukan dalam sebuah alat yang disebut kiln. Kiln ini ber-
Gambar 2. 13 Klin
23
Kiln ini berotasi sebesar 3 RPM selama pembakaran agar material terbakar
merata, bahan bakar untuk pembakaran ini adalah batu bara yang dijadikan serbuk
(Fine Coal), di dalam kiln dilapisi oleh batu tahan api (fire brick) untuk menjaga
Pada tahap ini klinker yang telah didinginkan di dalam silo diumpankan ber-
sama Gypsum ke dalam cement mill. Di dalam alat ini, klinker yang berukuran 1 –
menggunakan grinding media dari bola-bola baja. berikut tampilan pada klinker
2.5.5 Pengantongan
lan semen dari silo semen. Semen melewati Pneumatic Valve di bottomsilo masuk
ke air slide dan diteruskan ke Bucket Elevator. Dari elevator semen diteruskan ke
control screen (trommel screen) untuk dipisahkan dari material asing atau
24
gumpalan semen. Semen yang halus masuk ke Feed Tank. Berikut untuk tampilan
atau klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat dan digiling bersama-sama
dengan bahan tambahan yaitu berupa kristal senyawa kalsium sulfat. Semen Port-
1. Semen Portland tipe I . Berikut di bawah ini untuk tampilan semen tipe I pada
o Standar:
2. Semen Portland tipe II. Berikut di bawah ini untuk tampilan semen tipe II pada
gambar 2.19 dibawah ini.
o Standar :
3. Semen Portland tipe III.Berikut di bawah ini untuk tampilan semen tipe III pada
gambar 2.20 dibawah ini.
o Standar :
bertingkat, beton pra cetak dan pra tekan serta bangunan dalam
4. Semen Portland tipe IV. Berikut di bawah ini untuk tampilan semen tipe IV pada
gambar 2.21 dibawah ini.
o Standar :
5. Portland Pezzolan Cement (PPC).Berikut di bawah ini untuk tampilan semen tipe
(PPC) pada gambar 2.22 dibawah ini.
ukiman, perkantoran dan lain lain yang tidak memerlukan persyaratan khusus.
Kualitas produk ini tidak kalah dengan semen tipe I dan tipe SMC.Produk ini
6. Oil Well Cement. Berikut di bawah ini untuk tampilan semen tipe (OWC) pada
gambar 2.22 dibawah ini.
30
Jenis OWC yang diproduksi oleh PT. Semen Padang adalah class G-HSR
yaitu jenis semen yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak dengan kedala-
man sampai 8.000 kaki dan tahan terhadap sulfat tinggi. Produksi ini memenuhi
BAB III
Pelaksanaan PKL di PT. Semen Padang tepatnya pada unit PLI Raaw Mill
setiap hari Senin sampai Jumat.Selama Praktek di PT. Semen Padang penulis selalu
ikut serta ke lapangan untuk melakukan perawatan pada alat alat di Raaw Mill
Indarung IV PT Semen Padang. Dan untuk kegiatan selama melakukan PKL dapat
1 Februari nance pada motor main drive 3 phase yang Fauzan Arinaldi
2 Maret nance pada sensor dan transmitter yang be- Fauzan Arinaldi
3 April nance pada perawatan kabel kabel power dan Fauzan Arinaldi
47
4 Mei nance wiring pada MCC yang berada pada Fauzan Arinaldi
phase yang berada pada Raw millIndarung IV PT Semen Padang, seperti pembersi-
han pada bagian rotor dan tempat-tempat koneksi pada kabel power secara berkala,
kemudian melakukan penggantian carbon brush pada motor main drive. Berikut
dokumentasi pada saat melakukan penggantian carbon brush pada motor main
Gambar 3. 1 Tampilan pada saat melakukan perawatan pada motor main drive
48
yang berada pada Raw mill Indarung IV PT Semen Padang. Seperti pembersihan
pada boks-boks terminal transmitter dan sensor agar tidak terjadi gangguan pada
sinyal input output pada transmitter sensor. Dan sering melakukan kontiniti kabel
dari MCC ke lapangan untuk melakukan pengecekan koneksi pada sinyal. Dan apa-
bila terjadi putusnya koneksi kabel dari MCC ke lapangan maka akan di lakukan
penarikan kabel atau penggantian kabel baru. Berikut ini dokumentasi pada saat
melakukan perawatan pada transmitter dan sensor dapat di lihat pada gambar 3. 2
dari MCC ke lapangan yang berada pada Raw millIndarung IV PT Semen Padang.
Kerusakan yang sering terjadi pada kabel power dikarenakan kabel terlalu lembab
49
sehingga menimbulkan korsleting pada kabel dan ada juga di akibatkan pelapukan
pada kulit kabel dan dapat juga menimbulkan korsleting pada kabel power. Dan
untuk pengecekan kabel power yang putus di lakukan kontinuiti kabel agar dapat
di ketahui putusnya koneksi kabel yang dari MCC ke lapangan. Berikut ini doku-
mentasi pada saat melakukan perawatan pada kabel power di lihat pada gambar 3.3.
Belajar melakukan perawatan atau maintenance wiring pada MCC yang be-
rada pada Raw millIndarung IV PT Semen Padang. Dan kerusakan yang sering ter-
jadi pada panel MCC ini seperti kerusakan pada bagian komponen pendukung nya
yaitu kerusakan pada NCB, kontaktor, power supply, relay, dan terjadinya
korsleting pada kabal-kabel jumper pada komponen dalam MCC. Dan untuk per-
baikan pada panel MCC bisa nya di lakukan penggantian kompone yang rusak
dengan komponen baru. Berikut ini dokumentasi pada saat melakukan perawatan
Dalam industri, weight feeder memegang peranan yang penting dalam menen-
tukan kualitas produk yang dihasilkan. Pada prinsipnya weight feeder dapat diang-
Sebagai contoh pada bagian pengolahan bahan mentah dalam industri semen,
berapa komponen elektro maupun mekanis adapun komponen elektro yang terdiri
dari loadcell, sensor speed tranducer, display, module master, dan VSD atau alat
pengendali dan motor listrik begitu juga dengan komponen mekanis yang terdiri
51
dari belt, roller, dll. Weight feeder adalah alat timbangan elektro-mekanis yang di-
gerakan oleh motor dc dimana belt drive digunakan sebagai jalur jalannya sebuah
material yang disanggah oleh sebuah roller yang akan dituju ke sebuah belt sebelum
jumlah massa total material pasir besi yang mengalir (flow rate) pada sebuah belt
conveyor pada belt scale/weigher hanya menggunakan sistem open loop yang
digunakan untuk pengukuran material pasir besi . Weight feeder adalah Peralatan
Vertikan Mill. pada weight feeder kita mengaplikasikan sistem karena biasanya
weight feeder iron send digunakan untuk penimbangan material pasir besi sebelum
akurasi yang tinggi antara nilai actual feeding dengan set point.
Berikut di bawah ini adalah tampilan dari pada feeder iron sand yang dapat di
Berikut di bawah ini dapat dilihat tampilan pada blok diagram system kerja
Seperti pada gambar diatas yang menunjuk kan bahwa prinsip kerja feeder
iron sand adalah dimana module displaydiberi set point oleh operator, setelah set
point di masukkan lalu masuk ke VSD dari VSD ditentukkan berapa kecepatan mo-
tor yang sudah di set pada module display, sedangkan motor akan menggerakkan
feeder, as motor di couple dengan speed tranducer atau berapa kecepatan dikon-
versikan sehingga keluaran pada speed tranducer ini merupakan kecepatan motor
Seandainya berat material diatas belt yang ditimbang load cell dan ke-
cepatan motor belum tercapai dengan set point otomatis kecepatan motor tersebut
akan meningkat, kecepatan tersebut akan dikirim melalui speed tranducer yang di
feed back kan lagi ke modul display sampai hasil yang diperoleh akan stabil / sesuai
Dengan berat material diatas belt yang telah ditimbang oleh load cell
dikalikan dengan kecepatan belt yang dibaca speed tranducer maka akan didapat-
kan hasil timbangan sesuai dengan set point, pada saat set point sudah tercapai maka
putaran motor akan stabil dengan berat material dan kecepatan motor.
1. Hopper
Hopper adalah pengumpan yang digunakan sebagai alat tampung dimana ma-
terial akan dituangkan ke dalam wadah dan akan di umpankan ke weight feeder
secara teratur. Tampilan hopper dapat dilihat pada gambar 3.5 dibawah ini.
1. Motor Gearbox
Motor gearbox adalah perpaduan antara motor induksi 3 phase dengan gear-
box. Untuk mendapat kan putaran RPM yang setabil sesuai dengan yang di butuh-
kan.
55
Motor induksi 3 phase merupakan salah satu dari jenis motor listrik yang
merubah energi listrik menjadi energi gerak berupa putaran yang mempunyai slip
antara medan stator dan rotor dengan sumber tegangan 3 phase. Arus rotor motor
ini bukan diperoleh dari suatu sumber listrik, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar.
Pada penerapannya motor ini dugunakan untuk menggerakan belt feeder sehingga
material dapat di transfer ke vertikan mill. Motor gearbox dapat dilihat pada gambar
Gearbox adalah salah satu komponen utama motor yang di sebut sebagai system
pemindah tenaga atau juga sering di sebut sebagai transmisi yang berfungsi untuk
memindahkan dan mengubah tenaga dari motor yang berputar , yang digunakan
2. Load Cell
Load cell adalah sensor yang digunakan untuk mengatur berat atau gaya gravi-
tasi yang disebabkan oleh material yang berjalan diatas belt coveyor. Prinsip kerja
dari load cell ini adalah material diatas belt conveyor yang berada pada wilayah
weighing area memberikan gaya tekan kebawah, gaya tekan ini dirasakan oleh
weighting carrier roller. Karena mendapat gaya tekanan ke bawah maka, weighing
memberikan gaya keatas pula pada laod cell sehingga variable resistor berubah,
besar kecilnya perubahan variable resistor di tentukan besar kecilnya gaya tekanan
yang dirasakan oleh load cell sehingga menentukan output tegangan yang
semua timbangan dalam proses pemakainnya pada jangka waktu tertentu akan men-
3. Speed Tranducer
motor, Sinyal keluaran dari speedo meter atau tacho generator dalam bentuk
pulsa. Fungsi sensor ini adalah penghitung pulsa permenit dengan cara mengkon-
versikan tegangan menjadi jumlah putaran. Tempat dari sensor ini adalah terletak
didalam motor tepatnya pada puran motor tersebut. Speed Tranducer dapat di
Variable speed drive merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor dengan
mengubah nilai frekuensi tegangan pada panel VSD. Pengaturan nilai frekuensi te-
gangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor
yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan operasional. Secara sederhana prin-
sip dasar variable speed drive yaitu untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih
58
dijadikan tegangan AC lagi dengan frekuensi yang berbeda atau dapat diatur.
Penggunaan VSD bisa untuk aplikasi motor AC maupun DC. Variable Speed Drive
VSD suatu alat control yang digunakan untuk mengatur kecepatan putar dari
sebuah motor AC dengan cara memenfaatkan Frekuensi (Hz) tegangan pada motor
agar dapat berputar dengan kecepatan sesuai dengan set point yang dibutuhkan pada
5. Panel Master
PanelMaster adalah sebuah modular elektronik yang menjadi pusat atau otak
pada bagian-bagian feeder. Panel master ini menjadi pengatur bagi komponen sis-
tem feeder seperti load cell, pulsa generator dan kecepatan putaran belt. Master
terdiri dari system unit VSD dan beberapa unit pilihan yang dapat dikombinasikan
untuk membentuk system. Unit pilihan tersebut termasuk I/O atau modul analog,
dan modul display. Master dapat di lihat pada gambar 3.10 dibawah ini
59
6. Modul Display
Modul display pada feeder iron send adalah sebuah modul yang dapat menam-
pilkan beberapa bagian pada feeder ironsen seperti; jumlah hasil timbangan per
waktu yang di tentukan, kecepatan putaran motor yang menggerak kan belt pada
feeder iron send, sedpoint nilai yang di ingin kan atau targetyang harus di sesuaikan
dengan nilai aktual. Modul display dapat dilihat pada gambar 3.11 di bawah ini.
Set poin adalah target yang harus di capai oleh feeder dan nilai aktual harus
mengejar nilai pada set poin yang di butuhkan dimana setelah loat cell mengalami
tekanan dengan muatan material yang ter umpan pada belt, dan kecepatan pada pu-
Dan untuk mengejar nilai set poin yang dibutuhkan maka kecepatan motor
akan di sesuaikan dengan perintah oleh VSD. Dan apabila nilai actual lebih dari
nilai set poin yang di butuhkan maka VSD akan mengatur frekuensi untuk mengu-
rangi putaran motor , dan begitu juga sebalik nya. Apabila nilai pada aktual kurang
dari set poin yang di tentukan maka VSD akan memerintah kan motor menambah
kecepatan untuk menyesuaikan pada nilai set poin yang telah di tentukan, dimana
kecepatan belt yang di percepat dan di kurangi untuk menyesuaikan nilai pada set
permasalahan yang saya ambil untuk dijadikan laporan Praktik Kerja Lapangan
roller sehingga belt conveyor pada feeder iron sanddapat berputar setelah
yang menuju vertical mill . Berikut ini masalah yang sering di hadapi pada
1. Kerusakan Bearing
Bearing atau bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mo-
tor yang memegang peranan cukup penting karna fungsi dari bantalan ada-
lah tempat menumpu sebuah poros agar dapat berputar tanpa mengalami
kerusakan pada bagian motor yang lain. Selain faktor mekanis kerusakan
dengan waktu. Misalnya, sebuah motor baru atau baru digulung biasanya
memiliki tahanan isolasi diatas 1000 Megaohm. Selama motor itu bekerja
maka tahanan isolasi akan menurun hingga batas terendah yang tidak
dari berbagai masalah yang sebenarnya sudah terjadi pada motor listrik ter-
Permasalahan yang terjadi adalah nilai set poin pada weight feeder yang telah
di tentukan tidak sama dengan nilai aktual yang di peroleh dari module display,
dengan standar operasional pabrik, maka harus di lakukan kalibrasi pada controller
pada module display. Kalibrasi memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai yang
sebenarnya dari jumlah material yang akan diumpankan. Dengan cara memasuk-
kan atau memberi nilai-nilai pada parameter-parameter yang ada ke dalam suatu
alat yang disesuaikan dengan parameter standar nominalnya. Kalibrasi pada con-
1. Kalibrasi Statis
tanpa material. Mode Kalibrasi diubah menjadi volume matrik, lalu baru dilakukan
pengukuran waktu untuk satu putaran penuh. Pengambilan data di lakukan beberapa
63
kali untuk mencari rata-rata error. Setelah melakukan tahap berikut baru bisa dil-
• LB Pulse
• TW Tare
• CW (Check Weight)
Penggunaan beban untuk mengetahui pembacaan belt load jika diberikan beban.
2. Kalibrasi Dinamis
dengan nilai dari set point. Untuk itu perlu disesuaikan adalah range cor-
rection, material yang telah ditimbang itu hanya boleh lebih 2% dari total
hasil timbangan tersebut. Range correction yang baru dapat di cari dengan
• Menentukan set point, seperti 30 t/h setelah kita tentukan set point, lalu
kita ingin mengeluarkan material 2.5 ton dalam waktu 5 menit. Rumus men-
Panel master adalah sebuah alat atau perangkat yang fungsinya untuk
yang ada pada feeder iron sand. Seperti sinyal dari VSD ( Variabel Speed Drive ),
speed tranducer, module display, motor dan sinyal dari load cell.
Sedangkan kerusakan yang sering terjadi pada panel master ini iyaitu pada
analog, MCB, relay, module timer, dan terminal kabel yang ada panel master dan
untuk tampilan komponen nya bisa di lihat pada gambar 3.9. Biasanya apabila ter-
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan PKL di PT. Semen Padang khususnya di PLI Raw mill
a. Weight feeder menggunakan sistem open loop yang digunakan untuk pen-
gukuran material pada bahan baku semen. Kalibrasi dilakukan dengan men-
cari nilai error yang didapat dalam mencari rata-rata nilai sehingga hasil
b. Pada kasus kerusakan yang terjadi pada motor induksi seperti kerusakan
pada bearing, kerusakan pada lilitan kumparan terbakar, dan kurang nya
c. Pada kasus kerusakan yang sering terjadi pada panel master Weight Feeder
taktor, module analog, MCB, relay, module timer, dan terminal kabel dan
4.2 Saran
a) Pada pelaksanaan PKLsering terdapat ke kurang akuratan nilai set poin dan ac-
tual oleh karena itu baik nya pihak pabrik melakukan kalibrasi satu kali sem-
komponen lain tidak ikut mengalami kerusakan karena material di sekitar nya.
c) Untuk kerusakan pada motor ada baik nya di lakukan perawatan atau penguku-
ran kalibrasi pada vibrasi atau getaran pada motor agar tidak terjadi pecah bear-
ing, dan nambah fan (kipas) untuk menjaga suhu motor tetap normal sehingga
d) Untuk kerusakan pada panel master seperti terjadinya korsleting akibat suhu
dalam ruangan panel yang selalu naik turun dan rawan buat kabel kabel jumper
kecil untuk mengalami korsleting. Sehingga dibutuh kan suhu yang normal sep-
15 Mei 2023].
15 Mei 2023].
47
LAMPIRAN
3. Gambar sensor dan transmiter pada raw mill indarung IV PT Semen Padang
48