Anda di halaman 1dari 51

Tema Suara Demokrasi

Suara Remaja
dalam Demokrasi
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Bagi pendidik jenjang


SMP/MTs/Program Paket B Fase D
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Tema : Suara Demokrasi
Topik : Suara Remaja dalam Demokrasi

Pengarah

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan


Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo

Penanggung Jawab
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri

Penyusun
Septiana Hani (Cita Buana)
Maria Jeanindya (Pelatihan Semi Palar)

Penelaah
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Farah Arriani (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Muhammad Heru Iman Wibowo (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Adesti Komalasari (Konsultan)
Anitawati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)

Ilustrator Cover

Saad Ibrahim
Pengantar
Perkembangan internet memunculkan satu kebiasaan baru dalam berkomunikasi. Jarak dan waktu tidak lagi
menjadi batasan. Semua bentuk komunikasi, baik lisan, tulisan, atau visual, dapat menjangkau pelosok dunia
dalam hitungan kurang dari satu detik. Keberadaan internet juga memunculkan platform komunikasi baru,
salah satunya media sosial.
Penggunaan media sosial sebagai bentuk komunikasi digital nyatanya dapat menghemat waktu danbiaya
dalam banyak hal. Aksesnya yang mudah juga membuat media sosial menjadi favorit semua kalangan untuk
berkomunikasi atau sekedar mengekspresikan diri. Anak-anak hingga lansia, dari berbagai level pendidikan dan
status ekonomi sudah memanfaatkan media social sebagai bentuk komunikasi digital.
Permasalahan lalu muncul ketika kebebasan berekspresi dan berkomunikasi di sosial media tidak dibarengi
dengan kesiapan dari penggunanya. Misalnya permasalahan terkait perubahan kepercayaan (belief), nilai
(value), dan sikap (attitude). Hal-hal seputar gangguan privasi, perundungan di dunia maya, atau penyebaran
berita bohong, adalah sedikit dari daftar masalah yang muncul dari ketidaksiapan bermedia social.
Dalam survei Digital Civility Index (DCI) untuk mengukur tingkat kesopanan digital global, dari total 32
negara yang terlibat, Indonesia menduduki peringkat ke-29. Indonesia juga menduduki peringkat paling
bawah di kawasan Asia Tenggara untuk hal ini.
Teknologi dan internet sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dunia saat ini. Maka yang perlu
dilakukan bukan menghindarinya, tapi menyiapkan bekal-bekal agar setiap penggunanya siap
memanfaatkan platform komunikasi digital ini dengan baik dan bijaksana.
Tujuan, alur, dan target projek Relevansi Projek Bagi Sekolah
Hasil survey DCI menunjukkan mayoritas
Mengacu pada dimensi Profil Pelajar Pancasila, projek “Suara pengguna media social di Indonesia belum siap
Demokrasi” ini bertujuan membangun kesiapan peserta didik untuk berkomunikasi secara digital. Ada
kecenderungan masyarakat Indonesia lebih
memanfaatkan bentuk-bentuk komunikasi digital sebagai ruang memilih ruang digital atau dunia maya untuk
berekspresi dan berpendapat (dalam budaya demokrasi), sekaligus berkomunikasi dengan lebih bebas (lepas).
menjadi katalis perubahan bagi teman seusianya. Sebaliknya, ketika berkomunikasi secara langsung
(tatap muka), hal-hal yang disampaikan malah
Pada tahap pengenalan, peserta didik akan mengeksplorasi konsep lebih terbatas. Sebagian orang malah cenderung
demokrasi, peran media sosial di dalamnya, hingga mengenal seputar memilih diam saat berkomunikasi tatap muka.
fakta dan opini yang menjadi kunci dari komunikasi. Selanjutnya pada Keberanian untuk lebih ekspresif saat
tahap kontekstualisasi, peserta didik akan banyak melakukan observasi berkomunikasi digital ini bisa jadi muncul karena
dan eksplorasi untuk menemukan wujud-wujud penerapan demokrasi yang dihadapi adalah ponsel dan akun yang tidak
di keseharian dan peran media sosial di dalamnya. akan merespons Kembali lewat ekspresi tertentu.
Belum sepenuhnya muncul kesadaran bahwa,
Pada tahap aksi, peseta didik mengimplementasikan pengetahuan dan individu di balik akun digital tersebut, bisa saja
hasil observasinya untuk merancang sistem terkait pemanfaatan media tersinggung atau tersakiti Ketika membaca atau
melihat komunikasi bernada ujaran kebencian.
sosial dalam konteks demokrasi di sekolahnya. Di tahap ini, peserta
didik juga mengawal pelaksanaan rancangan system yang dibuat di Remaja, menjadi salah satu pengguna media
lingkungannya masing-masing. social terbanyak dan yang paling aktif. Perlu ada
pihak yang mendampingi, menguatkan, melatih,
Dan di tahap refleksi dan tindak lanjut, peserta didik menganalisis dan termasuk menyiapkan para remaja ini untuk siap
megevaluasi proses yang terjadi sebagai bahan pembelajaran. Termasuk menggunakan komunikasi digital. Sesederhana
memisahkan fakta dari opini ; berempati
menyusun rekomendasi bila projek serupa dilakukan di masa mendatang. terhadap sesama pengguna media social ; hingga
memanfaatakannya secara bijak, adalah hal-hal
Ada tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila yang utamanya menjadi sasaran yang perlu disiapkan oleh para pengguna ini.
projek ini, yaitu (1) Berkebinekaan Global ; (2) Bergotong Royong ; dan
(3) Bernalar Kritis.
Tahapan Projek Suara Demokrasi di Sekolah
Temukan
1. Bersuara di Media Sosial 2. Eksplorasi isu: Fakta atau Opini? 3. Refleksi: Aku di Dunia Maya

Kontekstualisasi
4. Suara Demokrasi 5. Suara Demokrasi 6. Pengolahan data 7. Asesmen formatif:
Remaja (kunjungan Teman-Temanku di Media presentasi
satuan pendidikan) Sosial

Aksi
8. Proses Persiapan 9. Proses Persiapan 10. Proses Persiapan 11. Proses Pemilihan 12. Proses Pemilihan
Pemilihan: Pemilihan: Pemilihan: Ketua OSIS: Ketua OSIS
eksplorasi visi dan sosialisasi proses kampanye terbuka Debat antar (asesmen sumatif)
misi kandidat pemilihan (asesmen formatif) kandidat

Evaluasi danTindak lanjut


13. Evaluasi dan rekomendasi 14. Refleksi Projek
system pemilihan ketua OSIS di
tahun mendatang
Dimensi Elemen Profil Pelajar Pancasila
yang berkaitan
Dimensi Berkebinekaan Global

Elemen Sub-elemen Target capaian akhir Fase D Aktivitas Terkait


Refleksi dan Menyelaraskan Mengidentifikasi dan menyampaikan isu-isu tentang 4, 5, 13
bertanggung jawab perbedaan budaya penghargaan terhadap keragaman dan kesetaraan
terhadap budaya.
pengalaman
kebinekaan
Berpartisipasi dalam Berpartisipasi dalam menentukan kriteria dan metode 8,9,10,11
proses pengambilan yang disepakati bersama untuk menentukan pilihan dan
keputusan bersama keputusan untuk kepentingan bersama melalui proses
bertukar pikiran secara cermat dan terbuka dengan
Berkeadilan sosial panduan pendidik.
Memahami peran Memahami konsep hak dan kewajiban serta implikasinya 10, 11, 12
individu dalam terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai aktif
demokrasi mengambil sikap dan langkah untuk melindungi hak
orang/ kelompok lain
Dimensi Bergotong Royong

Elemen Sub-elemen Target capaian akhir Fase D Aktivitas Terkait


Kerjasama Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang 8, 9, 10, 11
lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan
kelompok di lingkungan sekitar, serta memberi
semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan
mencapai tujuan bersama.
Kolaborasi Komunikasi untuk Memahami informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan 5, 7, 9, 10, 11
mencapai tujuan keprihatinan yang diungkapkan oleh orang lain
Berkeadilan sosial
bersama menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif,
serta memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas
hubungan interpersonal guna mencapai tujuan bersama.
Koordinasi Sosial Membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam 8, 9, 10
kelompok serta menjaga tindakan agar selaras untuk
mencapai tujuan bersama.
Dimensi Bernalar Kritis

Elemen Sub-elemen Target capaian akhir Fase D Aktivitas Terkait


Mengajukan Mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi dan 1,2,4,5
pertanyaan interpretasi informasi, serta mencari tahu penyebab dan
konsekuensi dari informasi tersebut.
Memperoleh dan
memproses
informasi dan Mengidentifikasi, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis 1,2,4,5,6,7, 13, 14
gagasan mengklarifikasi, dan informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa
menganalisis informasi gagasan tertentu.
dan gagasan

Menganalisis dan Elemen menganalisis Menalar dengan berbagai argumen dalam mengambil 3, 6, 7, 13, 14
mengevaluasi dan mengevaluasi suatu simpulan atau keputusan.
penalaran dan penalaran dan
prosedurnya prosedurnya
Merefleksi dan Menjelaskan asumsi yang digunakan, menyadari 3, 7, 13, 14
Refleksi pemikiran mengevaluasi kecenderungan dan konsekuensi bias pada
dan proses berpikir pemikirannya sendiri pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan
perspektif yang berbeda.
Referensi perkembangan Sub-elemen Antarfase Dimensi Berkebinekaan Global
Sub elemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Harapan
Menyelaraskan Mengidentifikasi isu-isu Mengidentifkasi isu-isu Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi, menganalisis,
perbedaan terkait keragaman dan tentang penghargaan menyampaikan isu-isu tentang dan menyampaikan pemikiran
budaya kesetaraan budaya. terhadap keragaman dan penghargaan terhadap orisinil isu-isu tentang
kesetaraan budaya. keragaman dan kesetaraan penghargaan terhadap keragaman
budaya. dan kesetaraan budaya
Berpartisipasi Memahami berbagai Dengan panduan pendidik, Berpartisipasi dalam Dapat mandiri berpartisipasi
dalam proses kriteria dan metode untuk mulai berpendapat tentang menentukan kriteria dan dalam menentukan kriteria dan
pengambilan menentukan pilihan kriteria dan metode untuk metode yang disepakati metode yang disepakati Bersama
keputusan kepentingan bersama. menentukan pilihan dan bersama untuk menentukan untuk menentukan pilihan dan
bersama keputusan untuk pilihan dan keputusan untuk keputusan untuk kepentingan
kepentingan bersama. kepentingan bersama melalui Bersama, melalui proses tukar
proses bertukar pikiran secara pikiran secara cermat dan
cermat dan terbuka dengan terbuka.
panduan pendidik.

Memahami Memahami konsep hak dan Memahami konsep hak dan Memahami konsep hak dan Aktif mengambil sikap dan
peran individu kewajiban terkait diri dalam kewajiban, termasuk kewajiban serta implikasinya Langkah dalam melindungi hak
dalam konteks lingkungan. implikasinya terhadap terhadap ekspresi dan orang/kelompok lain, termasuk
demokrasi ekspresi dan perilakunya di perilakunya. Mulai aktif menginisiasi ajakan positif ke
konteks lingkungan. mengambil sikap dan langkah lingkungan terdekat.
untuk melindungi hak orang/
kelompok lain
Referensi perkembangan Sub-elemen Antarfase Dimensi Bergotong Royong
Sub elemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Harapan
Kerjasama Perlu diingatkan untuk Mampu menyelaraskan Menyelaraskan tindakan sendiri Mampu mandiri menempatkan
menyelaraskan tindakan tindakan diri dengan orang dengan tindakan orang lain untuk tindakan sendiri dengan
sendiri dengan tindakan lain untuk mencapai tujuan melaksanakan kegiatan dan tindakan orang lain dalam
orang lain untuk mencapai kelompok di lingkungan mencapai tujuan kelompok di mencapai tujuan kelompok,
tujuan kelompok. sekitar. lingkungan sekitar, serta memberi memberi semangat kepada
semangat kepada orang lain untuk orang lain untuk bekerja efektif,
bekerja efektif dan mencapai dan aktif mendorong
tujuan bersama. perubahan-perubahan positif
dalam kelompok.
Komunikasi Dengan dampingan Memahami informasi, Memahami informasi, gagasan, Mamanfaatkan semua bentuk
untuk mencapai pendidik, dapat gagasan, emosi, emosi, keterampilan dan informasi yang didapatkan
tujuan bersama memahamai informasi, keterampilan, dan keprihatinan yang diungkapkan untuk membangun hubungan
gagasan, emosi, keprihatinan dari orang lain oleh orang lain menggunakan interpersonal yang positif secara
keterampilan dan menggunakan berbagai berbagai simbol dan media secara aktif. Misalnya: mengajak,
keprihatinan yang simbol dan media. efektif, serta memanfaatkannya menggerakkan, dll.
diungkapkan oleh orang untuk meningkatkan kualitas
lain. hubungan interpersonal guna
mencapai tujuan bersama
Koordinasi Memahami perannya dalam Memahami peran individu Membagi peran dan Aktif membagi peran dalam
Sosial konteks kerjasama dalam dan dapat menyelaraskan menyelaraskan tindakan dalam kelompok sesuai pengenalan
kelompok. tindakan dalam kelompok. kelompok serta menjaga tindakan akan karakteristik dan potensi
agar selaras untuk mencapai setiap anggota kelompok.
tujuan bersama.
Referensi perkembangan Sub-elemen Antarfase Dimensi Bernalar Kritis
Sub elemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Harapan
Mengajukan Dengan dampingan, dapat Mampu menyusun Mengajukan pertanyaan untuk Mengembangkan pertanyaan
pertanyaan membuat pertanyaan pertanyaan untuk mencari klarifikasi dan interpretasi untuk mendapatkan sisi-sisi
untuk menggali sebuah tahu penyebab dan informasi, serta mencari tahu informasi secara lebih mendalam
informasi awal. konsekuensi dari sebuah penyebab dan konsekuensi dari dan komprehensif.
informasi. informasi tersebut.
Mengidentifikasi, Dengan dampingan, Mengidentifikasi, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Aktif mencari referensi
mengklarifikasi, mengidentifikasi dan mengklarifikasi, dan dan menganalisis informasi yang tambahan sebagai bagian
dan menganalisis mengklasifikasikan menganalisis informasi yang relevan serta memprioritaskan klarifikasi atas informasi yang
informasi dan informasi yang didapat didapatkan secara umum. beberapa gagasan tertentu. didapatkan.
gagasan sesuai kategori tertentu.

Elemen Mengambil simpulan Mempertimbangkan Menalar dengan berbagai Aktif mengklarifikasi argumen
menganalisis dan umum dari informasi yang beberapa argument sebelum argumen dalam mengambil suatu dari berbagai pihak sebelum
mengevaluasi didapat. tiba pada suatu simpulan. simpulan atau keputusan. membuat simpulan yang
penalaran dan Dapat membuat keputusan komprehensif, lalu mengambil
prosedurnya dengan dampingan. keputusan.
Merefleksi dan Mengevaluasi pemikiran Merefleksi dan mengevaluasi Merefleksi dan mengevaluasi Mengaitkan hasil refleksi dan
mengevaluasi dengan dampingan. pemikiran dengan bantuan pemikirannya sendiri evaluasi sebagai bahan tindak
pemikirannya diskusi kelompok kecil. lanjut / Langkah riil.
sendiri
Hal Yang Perlu Diperhatikan
Cara penggunaan modul projek Sebelum Memulai Projek
Modul ini dirancang untuk pendidik Aktivitas pada modul projek Profil :
fase D (SMP) untuk melaksanakan ini sebaiknya dilakukan di 1. Kontekstualitas dengan lokasi satuan
kegiatan projek penguatan profil periode awal semester (2 – 3 Pendidikan berada. Modul ini
minggu setelah proses
pelajar Pancasila dengan mengusung melibatkan penggunaan media social
tema “Suara Demokrasi” orientasi). Total durasi
kegitan adalah 49 JP. dan internet. Bila hal ini tidak sesuai
dengan kondisi satuan Pendidikan,
Ada 14 aktivitas yang saling pendidik perlu melakukan modifikasi
berkaitan di modul projek Materi, konten, dan referensi dalam yang lebih kontekstual.
profil ini, disarankan kegiatan modul projek profil ini sifatnya 2. Komitmen dan dukungan dari setiap
dilakukan oleh peserta didik acuan. Dapat dimodifikasi sesuai pihak. Karena projek ini melibatkan
kelas VIII pada semester kebutuhan pendidik dan seluruh warga sekolah, perlu ada
pertama. kontekstualitas satuan Pendidikan. koordinasi menyeluruh di awal, dan
komitmen dukungan.
3. Pelaksanaan modul projek ini
Sebaiknya ada waktu refleksi dan Modul projek profil ini sifatnya
menuntuk pendidik untuk aktif
umpan balik di setiap tahapan projek. acuan. Pendidik dan satuan
Pendidikan perlu memodifikasi mencari referensi yang relevan
Agar peserta didik punya cukup
waktu untuk memahami, mengaitkan, sesuai konteks kebutuhan, dengan situasi dan kondisi. Misalnya
dan merefleksikan proses yang baru ketersediaan sarana, dan dalam hal penggunaan artikel, bisa
dilakukan. tahapan kesiapan peserta didik. diganti dengan koran local, siaran
radio local, dsb.
Tahap: TEMUKAN
Bersuara di PERSIAPAN
Media Sosial 1. Pendidik menyiapkan beberapa artikel (minimal 4 artikel) yang membahas isu-isu berikut: (a) pengguna
media sosial di Indonesia ; (b) manfaat keberadaan media social ; (c) transformasi media sosial ; (d)
dampak negatif media sosial ; (e) kaitan media sosial dan kebebasan berpendapat (demokrasi)
2. Bila memungkinkan, tambahkan informasi yang bersumber dari video / klip pendek, dan artikel koran.
3. Pendidik menyiapkan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk menghidupkan diskusi.
Bagaimana keberadaan media
sosial dalam konteks kebebasan
berpendapat di Indonesia?
PELAKSANAAN
1. Pendidik mengawali kegiatan dengan mengajak peserta didik berdiskusi tentang demokrasi.
Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa digunakan:
• Apa pemahamanmu tentang demokrasi? Apa saja kata-kata kunci dari konsep demokrasi?
Waktu: 2 JP • Apa ciri-ciri demokrasi?
• Bagaimana pandanganmu tentang kebebasan berpendapat?
Alat dan bahan: artikel, • Apa pendapatmu tentang hubungan antara media sosial dengan kebebasan berpendapat?
video, alat pemutar video 2. Pendidik memperkenalkan tema projek dan menegaskan relevansi isu penggunaan media social
dalam suara demokrasi terhadap peserta didik. Utamanya menjelaskan tahapan usia dan peran
Peran pendidik: fasilitator peserta didik dalam isu ini.
3. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil (berisi 4-5 orang), setiap kelompok membaca semua artikel
Fokus amatan: dari pendidik. Setiap kelompok berdiskusi tentang artikel yang dibaca, lalu membuat peta pikiran yang
- Kemampuan peserta menggambarkan hubungan/kaitan antar artikel.
didik menemukan kata 4. Dengan konsep gallery walk, peserta didik berkeliling untuk melihat peta pikiran hasil analisis dan
kunci ; memahami bacaan ; simpulan dari kelompok lain.
menyimpulkan
TUGAS : peserta didik (individu) mencari informasi tentang topik ini dari 2 sumber berbeda, dan menuangkan
hasil risetnya dalam sebuah peta pikiran.
Tahap: TEMUKAN
Eksplorasi Isu: PERSIAPAN
Fakta atau Opini? 1. Pendidik menyiapkan beberapa artikel dan video yang membahas tentang perilaku remaja di dunia
maya. Pastikan artikel dan video berasal dari jenis sumber referensi yang berbeda (situs berita dan kolom
opini/pendapat). Silakan menggunakan slide referensi sumber-sumber pilihan pada modul ini.
Apa pengaruh keberadaan 2. Pendidik menyiapkan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk menghidupkan diskusi.
media sosial pada
perubahan kepercayaan 3. Siapkan 3-4 artikel tambahan sebagai media Latihan.
(belief), value (nilai), dan
sikap (attitude) masyarakat?
PELAKSANAAN
1. Pendidik mengulas materi di pertemuan sebelumnya dengan meminta peserta didik menempelkan peta
Waktu: 3 JP pikiran hasil riset di seluruh sudut kelas. Seluruh anggota kelas berkeliling melihat tugas yang ditempel,
dan melakukan vote (memilih) 2 peta pikiran terbaik. Kriteria : peta pikiran dengan informasi paling
Alat dan bahan: artikel, lengkap. Tiga peta pikiran dengan hasil vote terbanyak mempresentasikan hasil risetnya di depan kelas.
video, alat pemutar video 2. Peserta didik memutar 2 video yang telah disiapkan tentang: (1) perundungan di dunia maya dan (2)
berita bohong (hoax) .
Peran pendidik: fasilitator
dan narasumber 3. Setelah menonton, peserta didik dibagi dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan dua isu tersebut.
Tugas setiap kelompok adalah menemukan ciri-ciri ; dampak ; dan cara mencegahnya. Hasil diskusi
dituangkan dalam selembar kertas, untuk dipresentasikan di depan kelas.
Fokus amatan:
4. Pendidik membagikan Lembar Kerja dan 2 buah artikel. Tugas peserta didik adalah menuliskan mana artikel
- Kemampuan peserta yang menyajikan fakta, dan mana artikel yang merupakan opini atau pendapat. Setelah mengerjakan LK,
didik memilih dan pendidik mengulas jawaban dengan menyampaikan materi tentang perbedaan antara fakta dan opini.
menyatakan pendapat.
5. Terakhir, pendidik memutar video tentang Bijak Menggunakan Media Sosial. Video ini adalah
- Kemampuan peserta pengantar bagi tugas individu.
didik memahami bacaan;
mencari keterkaitan; dan
menyimpulkan TUGAS : peserta didik (individu) membuat visualisasi tentang ‘Tips Bijak Bermedia Sosial Ala Remaja’.
Referensi Artikel dan Video Terkait Topik Projek
1. Link video :
Media Sosial Bahaya Bagi Kesehatan Mental : https://www.youtube.com/watch?v=BpJmgs6cALg
Bijak Menggunakan Media Sosial : https://www.youtube.com/watch?v=rtT-BpyXiL8
Media Sosial dari Zaman ke Zaman : https://www.youtube.com/watch?v=c2R6_JrIr9w
Edukasi Cyberbullying di Indonesia https://www.youtube.com/watch?v=KQeqLdEXWaQ

2. Link artikel (Fakta) :


Pengaruh Media Sosial bagi Remaja :
https://www.kompasiana.com/amipratiwi18/5902e5578c7e61e71b2c3016/pengaruh- media-sosial-bagi-remaja
Hasil Survei, Anak Indonesia Main Media Sosial Sebelum 13 Tahun:
https://mediaindonesia.com/humaniora/398511/survei-87-anak-indonesia-main-medsos-sebelum-13-tahun
Media Sosial dan Demokrasi, Harapan atau Ancaman: https://mediaindonesia.com/indonesia-2018/135752/media-
sosial-dan-demokrasi-harapan-atau-ancaman
Peran Media Sosial dalam Demokrasi Indonesia: http://kagama.co/2019/05/08/peran-media-sosial-dalam-
demokrasi-indonesia/
Cara Membedakan Fakta dan Opini: https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/15/182124469/cara-
membedakan-fakta-dan-opini
Referensi Artikel dan Video Terkait Topik Projek
3. Link Artikel (Opini) :
• Privasi dan Pengungkapan Diri Remaja di Media Sosial:
https://opini.harianjogja.com/read/2020/08/29/543/1048344/opini-privasi-dan-pengungkapan-diri-remaja-di-
media-sosial-bagian-1
• Efek Media Sosial Dalam Mempengaruhi Perilaku Remaja: https://eksposkaltim.com/berita-11421-opini--efek-
media-sosial-dalam-mempengaruhi-perilaku-remaja.html
• Pengaruh Media Sosial Bagi Remaja: https://www.hipwee.com/opini/pengaruh-media-sosial-bagi-remaja-2/
• Literasi Sosial Media: Pengaruh Negatif dan Positif Sosial Media: https://dpk.bantenprov.go.id/Layanan/topic/361
Tahap: TEMUKAN
Refleksi:
Aku di Dunia Maya?

PERSIAPAN
1. Pendidik menyiapkan lembar refleksi untuk memandu kegiatan ini
Bagaimana aku menampilkan 2. Pastikan kondisi di sekitar kondusif untuk melakukan kegiatan refleksi. Sebagai alternatif,
sosok diri di dunia maya? pendidik bisa memutar lagu yang kira-kira cocok dan dapat mendukung kegiatan.

PELAKSANAAN
Waktu: 1 JP 1. Pendidik memberikan pengantar tentang tujuan dari kegiatan refleksi ini. Di awal kegiatan,
pendidik dapat membacakan dulu setiap pertanyaan, untuk mengantisipasi ada kalimat /
Alat dan bahan: lembar refleksi pertanyaan yang tidak dipahami peserta didik. Ajak peserta didik untuk fokus dan
bersungguh-sungguh saat mengisi lembar refleksi, termasuk menjaga suasana tetap tenang
Peran pendidik: fasilitator selama kegiatan berlangsung.
Fokus amatan: 2. Peserta didik mengisi lembar refleksi secara individu.

- Kemampuan peserta didik


merefleksikan topik yang
dipelajari dengan TIPS : Pendidik dapat menyampaikan beberapa
pengalaman di keseharian informasi di awal, seperti: refleksi ini sifatnya rahasia dan
hanya dibaca oleh pendidik, tidak dipresentasikan. Atau
peserta didik dapat bertanya secara personal kepada
pendidik bila ada pertanyaan yang tidak dipahami.
Lembar Refleksi
Pertanyaan Ya Tidak Ragu- Media sosial yang paling sering saya gunakan selama 6 bulan terakhir:
ragu
Saat ini saya aktif menggunakan setidaknya 1
Manfaat yang saya dapatkan dari penggunaan media social:
media social populer seperti facebook / Instagram /
twitter
Di media social, saya merasa nyaman untuk
menampilkan diri saya apa adanya
Dampak negatif yang saya rasakan dari penggunaan media social:
Saya pernah melihat/menemukan sendiri
berita bohong (hoax) di media sosial
Saya pernah menemukan/melihat sendiri
perundungan media sosial Hal lain (dan penting) yang ingin saya sampaikan terkait media social:
Saya pernah mengalami perundungan di
media sosial
Orangtua saya tahu dan mengikuti kegiatan saya
di media sosial
1 pertanyaan tentang media social dan remaja:
Sejauh ini, saya merasa nyaman saat bermain
dan berinteraksi di media sosial
Setelah mempelajari tentang bahayanya bagi
kesehatan mental, saya menyadari bahwa durasi
saya berinteraksi di media social masih wajar
(+/-30 menit per hari)
Tahap: KONTEKSTUALISASI
Suara Demokrasi
Remaja PERSIAPAN
1. Pendidik menentukan satuan pendidikan yang akan dikunjungi, berkoordinasi dengan
Bagaimana remaja seusiaku pihak terkait dan mengurus perijinan. Termasuk ijin dari orangtua peserta didik.
berpartisipasi dalam sistem 2. Dalam koordinasi persiapan, sebaiknya sudah ditentukan siapa yang akan menerima
demokrasi di lingkungan kunjungan. Apakah Kepala Sekolah, Bagian Kesiswaan, Ketua OSIS, atau yang lainnya.
terdekat?
3. Peserta didik menyiapkan daftar pertanyaan yang sudah diperiksa pendidik sebelumnya.
Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem demokrasi
Waktu: 3 JP di satuan pendidikan lain. Hal-hal yang perlu digali adalah seputar sistem yang berjalan,
kegiatan apa saja yang melibatkan peserta didik, hingga peran-peran spesifik setiap elemen
Alat dan bahan: lembar dalam kegiatan demokrasi tersebut.
observasi, lembar
pertanyaan, kamera
(sesuaikan dengan kondisi)
PELAKSANAAN
Peran pendidik: fasilitator 1. Pendidik memimpin kunjungan, dan menjelaskan aturan selama kunjungan.
Fokus amatan: 2. Peserta didik melakukan observasi di satuan pendidikan tujuan. Hal-hal yang dapat diamati:
suasana pembelajaran, kegiatan yang terjadi, keterlibatan peserta didik, dokumentasi
- Kemampuan peserta kegiatan yang melibatkan sistem demokrasi, dan sebagainya.
didik beradaptasi di
lingkungan baru 3. Usai observasi, pendidik memandu peserta didik untuk melakukan wawancara dengan pihak
yang telah ditunjuk. Peserta didik menggali tentang sistem demokrasi yang terjadi di satuan
- Kemampuan peserta pendidikan tersebut.
didik mengobservasi dan
mengajukan pertanyaan 4. Menulis laporan observasi tentang hasil kunjungan.
TUGAS: laporan observasi dan hasil wawancara dalam bentuk tertulis, minimal 2 halaman A4 (sesuaikan dengan
pengenalan akan kemampuan peserta didik).

Hal-hal yang perlu ada dalam laporan observasi peserta didik:

1. Keterangan seputar kegiatan yang dilakukan: nama satuan Pendidikan


yang dikunjungi, waktu berkunjung, alamat, dll.
2. Hal-hal yang menjadi hasil amatan atau observasi dari kunjungan
3. Hasil wawancara : data-data narasumber yang ditemui, daftar pertanyaan, dan
hasil wawancara (dalam bentuk narasi, bukan tanya – jawab)
4. Catatan dan evaluasi dari kegiatan kunjungan: apa yang sudah baik, apa
yang masih bisa diperbaiki, dll.
5. Simpulan proses kegiatan
6. Dokumentasi foto (bila ada)
Tahap: KONTEKSTUALISASI
Suara Demokrasi
Teman-temanku di
Media Sosial PERSIAPAN
1. Pendidik melakukan rapat koordinasi di internal satuan Pendidikan untuk membahas hal-hal
Bagaimana teman-teman di berikut: (a) tujuan dan alur kegiatan; (b) siapa saja pihak yang akan terlibat sebagai narasumber;
sekolahku berpartisipasi (c) waktu pelaksanaan kegiatan; (d) alat dan media yang bisa digunakan untuk
dalam kebebasan mendukung kegiatan
berpendapat? Adakah peran 2. Sebelum hari pelaksanaan, pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil,
media sosial di dalamnya? sesuaikan dengan jumlah pihak yang akan menjadi narasumber kegiatan. Misalnya ada 5 pihak yang
akan terlibat sebagai narasumber: kepala satuan Pendidikan, bagian kesiswaan, OSIS, kakak/adik
kelas, dan warga sekolah lainnya. Maka peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok kecil.
Waktu: 4 JP
3. Peserta didik menyiapkan daftar pertanyaan yang sudah diperiksa pendidik sebelumnya. Fokus
Alat dan bahan: ambilan data:
lembar wawancara
▪Sistem demokrasi di sekolah yang melibatkan peserta didik: sejarah, tujuan, mekanisme, sisi positif dan negative,
evaluasi, dll
Peran pendidik: fasilitator
▪ Respons peserta didik atas system demokrasi yang berjalan/terjadi
Fokus amatan:
▪ Penggunaan dan pemanfaatan media sosial di antara warga satuan Pendidikan (peserta didik dan
- Kemampuan peserta pendidik)
didik mengobservasi
berkomunikasi, dan ▪ Hal-hal lain yang bisa dikembangkan terkait topik projek
mengajukan pertanyaan 4. Pendidik menyiapkan alur kegiatan, termasuk durasi wawancara / observasi.
- Kemampuan peserta
didik mengumpulkan data
Tahap: KONTEKSTUALISASI

PELAKSANAAN
1. Pendidik menyampaikan instruksi pada setiap kelompok untuk fokus mengumpulkan data (melakukan
wawancara dan/atau observasi) ke pihak terkait selama kegiatan berlangsung.
2. Saat pelaksanaan, pendidik berkeliling ke setiap kelompok, memastikan system berjalan dan mengajak
setiap peserta didik untuk aktif mengeksplorasi dan mengembangkan pertanyaan yang telah disiapkan.
3. Usai pengumpulan data, setiap kelompok mengolah data yang diperoleh dan menyajikannya dalam satu bentuk
visualisasi yang menarik. Masing-masing kelompok bebas mengekspresikan hasil observasi dan wawancaranya
dalam beragam bentuk, misalnya: peta pikiran, infografis, komik/gambar bercerita, slide presentasi, atau bentuk-
bentuk lain. Pendidik memastikan meski kreasi penyajian data beragam, inti informasi yang disampaikan tetap
jelas dan representatif.
4. Dengan metode café gallery setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil observasinya kepada
peserta didik lain (pengunjung).

TIPS : Agar peserta didik fokus menyimak presentasi dari kelompok lain,
pendidik dapat mengaturkan sistem umpan balik (feedback). Setiap selesai
mendengarkan presentasi, peserta didik harus ‘meninggalkan jejak’
berupa feedback di kelompok terkait. Feedback dapat berupa: apresiasi,
saran membangun, atau pertanyaan.
Tahap: KONTEKSTUALISASI
Pengolahan Data PERSIAPAN
1. Pendidik memastikan tugas-tugas dari dua kegiatan sebelumnya (kunjungan ke satuan Pendidikan
dan observasi di internal sekolah) sudah terkumpul lengkap.
Bagaimana keterlibatan
remaja seusiaku dalam sebuah 2. Pendidik dapat bekerja sama dengan pendidik bidang studi Matematika terkait hasil
sistem demokrasi? pengolahan, pengorganisasian, dan penyajian data.

PELAKSANAAN
Waktu: 4 JP 1. Pendidik meminta peserta didik membentuk satu kelompok kecil (maks 4 orang) yang berbeda
dari sebelumnya. Akan sangat baik bila anggota kelompok yang baru ini berasal dari kelompok
yang mengobservasi/mewawancarai sumber yang berbeda pada kegiatan sebelumnya.
Alat dan bahan: data hasil
amatan, referensi infografis 2. Peserta didik mengolah data-data yang telah didapatkan dari dua kegiatan sebelumnya, menjadi satu
olahan data baru (simpulan). Peserta didik dapat memilih salah satu topik berikut sebagai fokus olahan:
Peran pendidik: fasilitator - Sistem demokrasi di antara remaja

Fokus amatan: - Remaja dan media sosial


- Sistem demokrasi di satuan Pendidikan
- Kemampuan peserta
didik mengolah data 3. Hasil diskusi kelompok harus memuat minimal 1 infografis, yang merupakan hasil olahan data
yang diperoleh. Setiap kelompok bebas mengkreasikan hasil diskusinya untuk kebutuhan
- Kemampuan peserta presentasi di pertemuan berikutnya.
didik bekerjasama secara 4. Dalam pelaksanaan, pendidik memastikan diskusi di antara peserta didik berjalan baik dan
berpasangan kondusif. Termasuk mendorong peserta didik untuk melakukan riset mandiri untuk memperkuat
hasil pengolahan datanya.

Catatan untuk Pendidik: Berikan informasi dan referensi tentang jenis-jenis penyajian data dalam bentuk infografis.
Ingatkan kembali peserta didik tentang cara mengolah data (bisa bekerja sama dengan guru bidang studi terkait)
Beberapa Contoh Infografis
Tahap: KONTEKSTUALISASI
Presentasi
(asesmen formatif)
PERSIAPAN
Bagaimana menyajikan data 1. Pendidik memastikan ketersediaan alat yang dibutuhkan peserta didik untuk presentasi. Misalnya:
layar dan proyektor ; atau papan tulis (bila dibutuhkan) ; dll.
yang didapat secara sistematis
dan komprehensif? 2. Pendidik menyiapkan sistem presentasi : durasi presentasi setiap kelompok ; peserta yang boleh
hadir dalam presentasi (bila ada) ; rubrikasi presentasi untuk pegangan guru ; petugas pengatur
waktu (time keeper) dan moderator (bisa melibatkan peserta didik) ; sistem tanya jawab ; dll.
Waktu: 2 JP

Alat dan bahan: infocus, layar, PELAKSANAAN


papan tulis, lembar refleksi
1. Pendidik menyapa dan memberikan sambutan di awal kegiatan (bila ada pihak khusus yang
Peran pendidik: fasilitator diundang), dan menjelaskan system presentasi yang akan dilakukan. Terutama terkait durasi, giliran,
dan system tanya jawab.
Fokus amatan: 2. Kelompok peserta didik secara bergantian mempresentasikan hasil pengolahan datanya, sesuai
alokasi waktu yang ditentukan, menjawab pertanyaan yang diajukan.
- Kemampuan peserta didik
berkomunikasi secara 3. Di akhir kegiatan, peserta didik melakukan evaluasi dan refleksi atas kegiatan yang baru dilakukan.
lisan, mempresentasikan
hasil diskusi, dan
menjawab pertanyaan
Kriteria Presentasi Olahan Data

PENYAMPAIAN
KONTEN PENDUKUNG
1. Menggunakan kosa
kata formal, sesuai
1. Memuat data hasil konteks presentasi 1. Menyiapkan
kunjungan ke satuan media presentasi
2. Tempo bicara dan volume yang mendukung
Pendidikan, dan data di
suara sesuai kebutuhan
internal satuan Pendidikan 2. Ada pembagian tugas
(kegiatan 4 dan 5) 3. Intonasi suara digunakan
bicara yang berimbang di
sesuai kebutuhan
2. Minimal ada 1 infografis antara anggota kelompok
untuk menyajikan data 4. Gestur / sikap tubuh sesuai
konteks 3. Mampu memanfaatkan
3. Data disajikan secara waktu presentasi
runtut dan sistematis 5. Mampu menjawab dengan optimal
pertanyaan yang
diajukan dengan tepat
dan kontekstual
Rubrikasi Presentasi Olahan Data
Kriteria Mulai Berkembang Sedang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Berkembang Harapan
Konten Memenuhi 1 kriteria Memenuhi 1 – 2 Memenuhi seluruh Memenuhi seluruh
kriteria kriteria kriteria, dan
melakukan riset
tambahan untuk
memperkuat data
Penyampaian Memenuhi 1 – 2 Memenuhi 3 – 4 Memenuhi seluruh Memenuhi seluruh
kriteria kriteria kriteria kriteria,
menambahkan
interaksi kontekstual
dalam penyampaian
Pendukung Memenuhi 1 kriteria Memenuhi 1 – 2 Memenuhi seluruh Memenuhi seluruh
kriteria kriteria kriteria dan
menambahkan ide /
inisiatif yang
mendukung
presentasi
Lembar Refleksi Presentasi (contoh)
Pertanyaan Ya Tidak Ragu-ragu
Saya merasa puas dengan presentasi kelompok saya, karena yang ditampilkan sudah maksimal

Saya sudah berkontribusi secara optimal dalam proses persiapan presentasi


dan pelaksanaannya
Presentasi yang kelompok saya lakukan telah memenuhi Sebagian besar kriteria
yang ditentukan
Proses persiapan presentasi melibatkan seluruh anggota kelompok dalam porsi yang adil

Menurut saya, presentasi yang paling baik adalah dari kelompok …

Alasannya:

Kontribusi saya dalam proses persiapan hingga presentasi hari ini:

Dari proses persiapan hingga presentasi hari ini, saya belajar tentang …

Sebagai individu, hal yang masih perlu saya latih/kembangkan/perbaiki di kesempatan presentasi berikutnya :

Sebagai kelompok, hal yang masih bisa kami perbaiki ke depannya:


Tahap: AKSI
Eksplorasi Visi Misi Proses Pemilihan Ketua OSIS
(asesmen formatif Tim
KPU)
PERSIAPAN
Bagaimana merancang sistem 1. Pendidik berkoordinasi dengan OSIS dan guru Pembina untuk menentukan linimasa kegiatan (mulai
demokrasi yang sehat bagi dari persiapan sampai pelaksanaan). Pendidik menyampaikan bahwa peserta didik kelasnya akan
remaja usia SMP? terlibat penuh dalam proses pemilihan ketua OSIS tahun ini sebagai Komite Pemilihan Umum dan Tim
Sukses setiap kandidat.

2. Pendidik bekerjasama dengan OSIS membuka pendaftaran bagi seluruh peserta didik yang ingin
mendaftar sebagai kandidat ketua OSIS. Sebaiknya pendaftar dikurasi hingga terpiih (maksimal)
3 kandidat terbaik, agar peserta didik mendapat pengalaman berdemokrasi yang tidak terlalu
Waktu: 6 JP rumit (sesuai tahapan usianya).
Alat dan bahan: dokumentasi 3. Pendidik mengumumkan bahwa selama projek di tahap AKSI ini, peserta didik dibagi menjadi
tahun sebelumnya, data-data 2 kelompok besar, dan menjalankan kegiatan bersama kelompoknya. Pembagian kelompok:
terkait
A. Tim Sukses Kandidat Ketua OSIS (jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah kandidat)
Peran pendidik: fasilitator
B. Tim Komite Pemilihan Umum (KPU)
Fokus amatan: 4. Pendidik meminta peserta didik memilih tim yang diinginkan. Penting bagi peserta didik
- Kemampuan peserta didik memastikan proporsi jumlah peserta didik yang menjadi Timses dan Tim KPU berimbang.
bekerja dalam kelompok
5. Bila ada peserta didik yang menjadi kandidat ketua OSIS, otomatis tidak masuk dalam kedua
- Kemampuan peserta didik tim di atas dan pendidik perlu menyiapkan rubrikasi khusus (tambahan).
membaca dan mengolah
data menjadi satu simpulan
TIPS : Pendidik dapat membagi kegiatan menjadi 3 tahapan.
PELAKSANAAN Tahap 1: eksplorasi dan observasi. Tahap 2: pembuatan rancangan. Tahap 3: finalisasi.

Tim Sukses (Timses) Kandidat Tim KPU


1. Timses bersama kandidat mengeksplorasi visi – misi ketua 1. Tim KPU Bersama OSIS merancang sistem pemilihan ketua
OSIS yang sesuai kebutuhan/kondisi satuan Pendidikan. Hal- OSIS yang akan dilakukan. Termasuk di dalamnya membuat
linimasa proses pemilihan, yang meliputi (1) persiapan ; (2)
hal yang bisa dilakukan: sosialisasi ; (3) kampanye; (4) debat ; (5) minggu tenang ; (6)
• Mempelajari program OSIS tahun sebelumnya yang dirasa hari pemilihan
baik dan belum terlaksana 2. Pendidik menjadi teman diskusi peserta didik, misalnya
dengan memberikan pertanyaan pemantik:
• Melakukan survey dan/atau wawancara kepada warga
satuan Pendidikan • Hal apa yang sudah baik berjalan di proses pemilihan
sebelumnya? Hal apa yang masih perlu diperbaiki?
• Memperkuat riset dari sumber sekunder (internet)
• Bagaimana pelibatan media sosial di proses pemilihan
2. Membuat rancangan kampanye, terkait: bahan yang digunakan, sebelumnya? Apakah akan ada perubahan di periode ini?
pelibatn media social, target kampanye, dll.
• Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di setiap
3. Pendidik membantu melontarkan pertanyaan-pertanyaan tahapan proses? (Do’s and Dont’s)
pemantik. Misalnya tentang: apa yang dimaksud visi dan misi, • Apa peran spesifik tim KPU di setiap tahapan proses?
apa yang perlu diperhatikan saat menyusun program kerja, Bagaimana linimasa tahapan prosesnya?
media apa saja yang bisa dimanfaatkan saat kampanye, dll.
3. Pendidik memastikan setiap peserta didik yang menjadi
4. Pendidik memastikan setiap peserta didik yang menjadi bagian dari tim KPU berkontribusi dalam tim.
bagian dari timses berkontribusi dalam tim.

Tugas: Tugas:
1. Visi misi kandidat 1. Linimasa proses pemilihan
2. Alur kampanye dan bahan/media yang digunakan 2. Sistem sosialisasi dan pemilihan ketua OSIS
Rubrikasi Asesmen Sistem Pemilihan (untuk Tim KPU)
Kriteria Mulai Berkembang Sedang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Berkembang Harapan
Konten sistem Belum ada Mulai ada Usulan modifikasi / Mandiri merancang
pemilihan modifikasi/pengemb pengembangan / pengembangan sistem baru ; dan/
angan dari sistem modifikasi dalam muncul dari peserta atau memunculkan
sebelumnya sistem pemilihan, didik; hal yang ide-ide baru untuk
dalam prosesnya dimodifikasi memodifikasi sistem
dibimbing penuh merupakan unsur pemilihan yang
oleh pendidik esensial dalam kontekstual
sistem pemilihan
Kerjasama dalam Melakukan tugas / Mandiri dalam Berkontribusi aktif Menginisiasi ide
proses perumusan bagian yang melakukan tugas/ selama proses dalam kelompok,
sistem diberikan dalam bagian dalam tim persiapan, sesuai dan mandiri
pantauan orang lain tugas dan bagian menjalankan tugas
dalam tim sesuai porsi
Sosialisasi Proses Tahap: AKSI
Pemilihan dan Visi Proses Pemilihan Ketua OSIS
Misi Kandidat PERSIAPAN
1. Pendidik berkoordinasi dengan OSIS dan seluruh warga satuan Pendidikan tentang linimasa yang sudah
Bagaimana semua elemen disusun tim KPU terkait proses pemilihan ketua OSIS. Pendidik meminta kontribusi dari pendidik lain pada
dapat berperan di dalam proses tahapan tertentu, seperti ketika sosialisasi, kampanye, dan debat, karena akan melibatkan peserta didik
pemilihan kali ini? lain sebagai audiens.

2. Perwakilan tim KPU membuat pengumuman (bisa berupa poster dan/atau lisan) tentang sosialisasi,
beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
Waktu: 3 JP
3. Pendidik bersama perwakilan timses dan tim KPU memastikan seluruh peralatan yang dibutuhkan, telah siap.
Alat dan bahan: bahan-bahan 4. Tim KPU dan Timses Kandidat menyiapkan visualisasi yang dapat mendukung penjelasan mereka di
membuat poster, laptop, kegiatan sosialisasi nanti.
printer (sesuai kebutuhan)
Peran pendidik: fasilitator
PELAKSANAAN
1. Di tempat yang ditentukan, perwakilan tim KPU terlebih dahulu menyampaikan hasil sistem proses
Fokus amatan: pemilihan Ketua OSIS yang telah didiskusikan pada kegiatan sebelumnya. Termasuk di dalamnya linimasa
proses pemilihan ketua OSIS, penggunaan media sosial, peran yang diharapkan dari sesama peserta didik,
- Kemampuan peserta dan sebagainya.
didik berkomunikasi
2. Kemudian setiap kandidat secara bergantian menyampaikan Visi – Misi dan Fokus Program yang akan
menjadi bahan kampanye mereka. Di sesi ini, Timses mendukung penyampaian kandidat dengan
menampilkan visualisasi.
TIPS: pastikan ada peserta
didik yang bertugas sebagai sesi
dokumentasi di setiap tahap
PASCA PELAKSANAAN
kegiatan. Pendidik dan peserta didik mengevaluasi proses yang baru berjalan. Setiap tim menyampaikan hal apa yang
sudah berjalan baik, apa yang perlu lebih diperhatikan, dan saran yang membangun untuk tim lainnya.
Tahap: AKSI
Kampanye PERSIAPAN Proses Pemilihan Ketua OSIS
Terbuka
(asesmen formatif 1. Pendidik menginformasikan kepada peserta didik tentang rangkaian kegiatan yang akan dilakukan
TimSes) di tahapan Kampanye Terbuka ini. Proses kampanye dilakukan sepanjang minggu (sesuai durasi
yang ditetapkan tim KPU). Setiap akhir minggu, pendidik dan peserta didik memanfaatkan waktu
(selama 1x2JP) untuk mengevaluasi proses yang berjalan.
Bagaimana menjalankan sistem
demokrasi yang melibatkan
media sosial dan tetap santun?
PELAKSANAAN
1. Persiapan kampanye dilakukan 1 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan. Tahap persiapan ini
meliputi membuat rancangan poster kampanye luring dan virtual (media sosial) ; finalisasi poster ;
serta sistem kampanye yang akan dilakukan.
Waktu: 6 JP
2. Pendidik memfasilitasi TimSes untuk memastikan poster dibuat dengan memperhatikan unsur-
Alat dan bahan: bahan-bahan unsur poster yang baik.
poster, laptop/hp, kamera
3. Setiap TimSes menjalankan proses kampanye selama 1 minggu secara luring (di waktu yang
Peran pendidik: fasilitator, ditentukan) dan virtual (sesuai media sosial yang disepakati). Setiap tim (TimSes dan KPU)
mentor, observer mendokumentasikan proses kampanye yang dilakukan untuk menjadi bahan evaluasi.

Fokus amatan: 4. Setiap pekan, pendidik melakukan evaluasi bersama peserta didik atas proses kampanye yang sudah
berjalan. Dalam evaluasi ini, pendidik meminta perwakilan setiap tim untuk mempresentasikan proses
- Kemampuan peserta didik kampanye yang telah dilakukan, temuan respons yang diberikan, dan catatan-catatan lain yang
bekerja dalam kelompok relevan. Tim KPU juga bsia menambahkan apakah kampanye yang dilakukan sudah memenuhi
- Kemampuan peserta didik kriteria/prosedur yang ditetapkan.
membaca dan mengolah
data menjadi satu simpulan TIPS : Bila kampanye virtual akan dilakukan, sebaiknya kandidat membuat 1 akun baru khusus untuk kegiatan
ini (bukan akun pribadi). Agar pantauan lebih mudah dilakukan.
Kriteria Poster / Media
Kampanye Kriteria Kampanye
1. Menggunakan kalimat yang 1. Poster/media kampanye ditempel di
singkat, menarik, dan sesuai PUEBI tempat yang strategis dan telah
2. Ada ilustrasi/visualisasi ditentukan
yang memperkuat isi poster 2. Poster/media kampanye virtual
3. Isi poster memunculkan minimal dikirim (posting) di media sosial
1 dari hal-hal berikut: yang telah ditentukan
• Visi/misi kandidat 3. Ada perubahan/pergantian
poster secara berkala
• Ajakan untuk berpartisipasi 4. Merespons dengan tepat dan
dalam proses pemilihan santun ketika ada
4. Menggunakan bahasa yang santun pertanyaan /pernyataan
terkait kandidat
5. Proses kampanye tidak melibatkan
pembagian barang, atau unsur
iming-iming (janji berlebihan) dalam
bentuk benda atau kekuasaan
Rubrikasi Asesmen Poster dan Sistem Kampanye (untuk
TimSes)
Kriteria Mulai Berkembang Sedang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Berkembang Harapan
Konten Hanya memenuhi 1 Memenuhi 2 – 3 Memenuhi seluruh Memenuhi seluruh
poster/media – 2 kriteria poster/ kriteria poster/ kriteria poster / kriteria poster/
kampanye media kampanye media kampanye media kampanye media kampanye,
dan menambahkan
hasil riset mandiri di
dalamnya
Sistem kampanye Hanya memenuhi 1 Memenuhi 3-4 Memenuhi seluruh Telah memenuhi
– 2 kriteria sistem kriteria sistem kriteria dalam seluruh kriteria
kampanye kampanye sistem kampanye sistem kampanye
dan aktif melakukan
interaksi positif
dengan audiens
Kerjasama dalam Melakukan tugas / Mandiri dalam Berkontribusi aktif Menginisiasi ide
proses persiapan bagian yang melakukan tugas/ selama proses dalam kelompok,
diberikan dalam bagian dalam tim persiapan, sesuai dan mandiri
pantauan orang lain tugas dan bagian menjalankan tugas
dalam tim sesuai porsi
Lembar Refleksi Kampanye (contoh)
Pertanyaan Ya Tidak Ragu- Hal-hal Lain Seputar Kampanye Pemilihan Ketua OSIS:
ragu 1. Media kampanye yang menurut saya paling menarik / kreatif
Saya terlibat aktif, sesuai porsi tugas saya, (dan alasannya):
dalam proses kampanye
Kampanye yang dilakukan para TimSes
bernuansa positif 2. Cara kampanye yang menurut saya paling kreatif (dan alasannya):

Kampanye virtual yang dilakukan para TimSes


mengarah pada pemanfaatan media social
yang positif
3. Menurut saya, dibandingkan tahun sebelumnya, system
Ada kampanye yang melibatkan unsur kekerasan pemilihan ketua OSIS tahun ini :
(fisik, verbal, perundungan terselubung, dll)
Ada kampanye yang melibatkan unsur gratifikasi
(pembagian uang, barang selain media kampanye,
dll)
Kampanye kandidat mendapat respons positif
dari seluruh warga sekolah
Kampanye yang dilakukan membuat saya
bersemangat untuk terlibat dalam proses
pemilihan ketua OSIS tahun ini
Tahap: AKSI
Debat PERSIAPAN Proses Pemilihan Ketua OSIS
Kandidat 1. Mendata dan mengundang pihak-pihak yang berkepentingan (Kepala satuan
pendidikan, komite, orangtua, panelis debat, dll)
2. Pendidik dan Tim KPU menyiapkan peralatan untuk kebutuhan debat:
Bagaimana memastikan informasi/sosialisasi tanggal pelaksanaan, ruangan dan peralatan yang akan digunakan
kandidat yang akan dipilih 3. Pendidik menyampaikan rancangan debat yang akan terdiri dari 6 segmen:
memiliki kualitas yang terbaik?
• Segmen satu: penyampaian visi-misi dan program kerja dari tiap kandidat
• Segmen dua dan tiga: menjawab pertanyaan terbuka dari panelis (sudah diberikan ke
masing-masing kandidat sebelum debat), terkait tema debat. Tema dapat disesuaikan
dengan projek, misalnya: cara berdemokrasi yang santun dan berkualitas melalui media
social ; demokrasi di antara remaja ; suara remaja di media social ; dll.
Waktu: 6 JP • Segmen empat dan lima: masing-masing kandidat melempar pertanyaan pada
kandidat lain, dan melakukan debat atas pertanyaan dan jawaban yang diberikan.
Alat dan bahan: meja,
kursi, pengeras suara, kartu • Segmen enam: pernyataan penutup dari setiap kandidat
pertanyaan 4. Pendidik berdiskusi dengan tim KPU tentang rancangan debat, termasuk alokasi waktu
untuk setiap segmen. Beri kesempatan pada tim KPU untuk mengevaluasi dan
Peran pendidik: fasilitator, memberikan pengayaan ide atas rancangan tersebut.
mentor, moderator 5. Tim KPU menyampaikan hasil rancangan pada pihak-pihak terkait (tema debat
kepada panelis ; tema / pertanyaan dan alur debat kepada setiap kandidat)
Fokus amatan:
6. Pendidik dan Tim KPU berdiskusi tentang pembagian tugas selama debat. Moderator
- Kemampuan peserta didik debat adalah pendidik/guru Pembina OSIS, pembagian tugas lain (pengatur waktu,
membaca dan mengolah dokumentasi, notulis, dll) bisa diserahkan kepada tim KPU
data menjadi satu simpulan 7. Tugas TimSes adalah membantu kandidat menyiapkan materi yang diperlukan saat debat.
- Kemampuan peserta didik Misalnya: riset untuk memperkuat pendapat terkait tema debat, Menyusun pertanyaan
bekerja dalam sebuah tim berkualitas untuk di segmen empat, dll.
Tahap: AKSI
Proses Pemilihan Ketua OSIS
PELAKSANAAN
1. Pendidik (atau pihak terkait) membuka acara debat secara resmi.
2. Tim KPU membacakan aturan debat
3. Proses debat dimulai, sesuai susunan yang telah disepakati.Tim KPU menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.
4. Setelah proses debat selesai, pendidik (bila tidak berfungsi sebagai moderator), menutup kegiatan. Pendidik
dan peserta didik melakukan evaluasi dan refleksi atas proses yang baru dilakukan.

TIPS : Sebelum memulai rangkaian proses


persiapan, baik bagi pendidik untuk memberikan
materi tentang Debat kepada seluruh peserta
didik. Agar peserta didik memiliki gambaran
tentang proses dan tata cara debat yang baik.
Beberapa referensi tentang tata cara debat yang
dapat digunakan:
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-
dan-urutan-tata-cara-debat-yang-baik-
1y62lb8l9Kp/3
https://www.kompas.com/skola/read/2021/05/25
/195930669/tata-cara-debat?page=all
Tahap: AKSI
Proses Pemilihan Ketua OSIS
Hari PERSIAPAN (periode minggu tenang)
Pemilihan 1. Satu minggu sebelum Hari Pemilihan adalah minggu tenang. Di periode ini,
kandidat dan TimSes dilarang melakukan aktivitas kampanye dalam bentuk
apapun. Di periode minggu tenang, TimSes dilarang menggunakan politik uang
Apa peran saya dalam sebuah yang menjanjikan atau memberikan uang (dan materi lain) pada pemilih untuk
proses demokrasi? memengaruhi pilihan pemilih. TimSes juga harus menurunkan semua atribut
kampanye di lingkungan sekolah, dan tidak melakukan aktivitas kampanye secara
virtual. Tim KPU memastikan periode minggu tenang dipatuhi oleh seluruh timSes.
Waktu: 4 JP 2. Di periode minggu tenang, pendidik dan tim KPU menyiapkan logistik untuk
pemilihan sesuai rancangan, seperti bilik pemilih, surat suara, daftar pemilih,
Alat dan bahan: kartu suara, tanda telah memilih, dll.
bilik suara, daftar pemilih, 3. Di periode ini, pendidik mendamping tim KPU melakukan simulasi pemilihan
pengeras suara, tinta, dan berdasarkan alur/rangkaian yang sudah disusun.
hal-hal lain terkait proses
PELAKSANAAN
pemilihan
1. Seluruh peserta didik satuan Pendidikan hadir di hari pemilihan, sesuai waktu dan
Peran pendidik: fasilitator, tempat yang ditentukan.
pengamat kegiatan 2. Tim KPU mensosialisasikan cara memilih kepada seluruh hadirin: bagaimana cara
menggunakan surat suara, apa yang membuat surat suara gagal/tidak diperhitungkan,
jaminan kerahasiaan, alur setelah memberikan suara, dll.
Fokus amatan:
3. Tim KPU memanggil peserta didik sesuai daftar hadir, dan proses pemilihan
- Kemampuan peserta didik dilakukan sesuai alur yang telah ditentukan.
membaca dan mengolah 4. Setelah proses pemilihan selesai, tim KPU didampingi pendidik menghitung perolehan
data menjadi satu simpulan suara secara terbuka. Proses penghitungan ini dihadiri oleh semua kandidat dan TimSes
masing-masing.
Tahap: AKSI
Proses Pemilihan Ketua OSIS

Catatan Bagi Pendidik:


• Ada banyak cara pemungutan suara yang bisa menjadi referensi alur/system pemilihan. Misalnya alur
Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden, dengan urutan:
1. Setelah namanya dipanggil, pemilih mendapat kartu suara, menuju bilik suara, dan mencoblos salah
satu gambar kandidat
2. Usai mencoblos (memilih), kartu suara dilipat dan dimasukkan ke dalam kotak tertutup yang sudah disiapkan
3. Terakhir, pemilih mencelupkan salah satu jari ke tinta sebagai tanda telah memberikan suara
• Pendidik dan satuan Pendidikan dapat memodifikasi alur pemilihan, sesuai dengan kemampuan atau karakteristik
masing-masing. Alternatif lain untuk memberikan suara adalah dengan menuliskan nama kandidat yang dipilih,
Rubrikasi Asesmen Sumatif
Kriteria Mulai Berkembang Sedang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Berkembang Harapan
Persiapan: Sesekali terlibat dalam Terlibat dalam proses Mengikuti aturan main Memunculkan banyak
menganalisis dan proses, dan perlu persiapan / periode dalam periode minggu inisiatif dalam proses
dampingan lekat untuk minggu tenang, sesekali tenang, dan berkontribusi persiapan / periode
mengevaluasi berkontribusi diingatkan terkait sesuai porsi dan perannya minggu tenang, dan
penalaran dan kontribusi yang bisa dalam prosesnya
prosedurnya diberikan memanfaatkan sumber
daya setempat yang
kontekstual
Pelaksanaan: Kurang peduli atau Mengikuti alur pemilihan Mandiri mengikuti alur Mampu menggunakan
Memahami peran memunculkan sikap acuh dengan arahan dan pemilihan, menggunakan hak suaranya dengan
selama proses pemilihan dampingan saat hak suaranya, dan terlibat bertanggung jawab, aktif
individu dalam menggunakan hak aktif dalam proses dalam proses pemilihan,
demokrasi suaranya pemilihan dan mampu mengajak
orang lain memanfaatkan
hak demokrasinya secara
positif
Pasca kegiatan: Perlu dampingan untuk Mampu melihat Mampu mandiri melihat Mandiri menemukan
Merefleksi dan melihat keterkaitan keterkaitan antara keterkaitan antara kaitan antara pengalaman
pengalaman diri dengan pengalaman diri, tapi pengalaman diri dengan diri dengan hal yang
mengevaluasi topik-topik yang dibahas perlu dampingan untuk topik-topik yang dibahas dipelajari selama projek,
pemikirannya selama projek mengingat topik-topik selama projek dan menjadi dasar ide
sendiri bahasan projek rekomendasi perbaikan
system berikutnya
Tahap: EVALUASI dan TINDAK LANJUT
Evaluasi dan
Rekomendasi PERSIAPAN
Proses 1. Pendidik meminta setiap tim untuk berdiskusi dan menuangkan proses perjalanan mereka
(sebagai TimSes dan Tim KPU) dalam bentuk satu media visualisasi. Proses ini dapat dilakukan
dalam 1 pertemuan berdurasi 2 JP.
Apa yang dapat membuat proses 2. Hal-hal yang perlu ada dalam visualisasi setiap tim :
demokrasi ini terus menjadi
semakin baik? • Tugas dan peran yang dilakukan selama proses pemilihan
• Hal yang dirasa sudah baik berjalan, terkait keberadaan tim
• Hal yang akan dibuat berbeda, bila mendapat kesempatan kedua
• Pemanfaatan media social terkait fungsi tim dalam proses pemilihan
Waktu: 3 JP
• Ide perbaikan / rekomendasi untuk proses serupa di periode berikutnya.
Alat dan bahan: infocus, layar, 3. Pendidik memastikan pihak-pihak terkait dapat hadir di kegiatan ini (Kepala Satuan
papan tulis, media pendukung Pendidikan, Pembina OSIS, dll)
presentasi
4. Pendidik dapat memberikan ‘kejutan kecil’ atas kerja keras tim, misalnya dengan
Peran pendidik: menayangkan dokumentasi foto selama proses berjalan.
fasilitator, moderator
Fokus amatan: PELAKSANAAN
- Kemampuan peserta didik 1. Setiap tim mendapat durasi 5 – 10 menit untuk menampilkan dan menceritakan proses perjalanannya di
membaca dan mengolah data hadapan audiens. Setelah bercerita, dua tim lain memberi apresiasi dan komentar. Isi komentar dapat
menjadi satu simpulan proses terkait hal yang baru disampaikan, atau pengalaman dan sisi apresiasi selama proses.
- Kemampuan peserta didik 2. Setelah seluruh tim saling bercerita dan memberi respons, pendidik dan audiens / undangan untuk
mengevaluasi proses mengapresiasi proses kerja setiap tim. Termasuk memberikan respons atas ide / rekomendasi
- Kemampuan peserta didik yang disampaikan.
memunculkan ide 3. Di akhir kegiatan, pendidik membagikan lembar evaluasi untuk diisi secara individu oleh peserta didik.
inovasi/rekomendasi baru
Lembar Evaluasi Proses Pemilihan (contoh)
Pertanyaan Ya Tidak Ragu- Hal-hal Lain Seputar Proses Pemilihan Ketua OSIS:
ragu 1. Proses pemilihan Ketua OSIS tahun ini, menurut saya lebih
Proses pemilihan Ketua OSIS telah baik / tidak lebih baik dari tahun lalu (pilih salah satu).
melibatkan seluruh warga sekolah
Seluruh warga sekolah menyambut baik dan Alasannya :
menyampaikan hak pilihnya dalam proses
pemilihan Ketua OSIS
TimSes berfungsi dengan baik selama proses, 2. Hal yang menurut saya patut diapresiasi dari proses
utamanya untuk memperkenalkan para pemilihan tahun ini:
kandidat kepada warga sekolah
Tim KPU berfungsi dengan baik selama proses,
utamanya untuk mensosialisasikan system, Alasannya :
aturan main, dan tata cara berdemokrasi
Pelibatan media social dalam prsoes pemilihan
Ketua OSIS tahun ini adalah keputusan yang tepat 3. Ide baru / rekomendasi untuk proses pemilihan Ketua OSIS
tahun depan:
Seluruh warga sekolah telah memanfaatkan media
sosial untuk bersuara secara terbuka, dengan
tetap memperhatikan etika
Tahap: EVALUASI dan TINDAK LANJUT
Refleksi
PELAKSANAAN
Projek
1. Pendidik meminta setiap peserta didik menuangkan hasil refleksi
mereka tentang projek dalam bentuk poster (boleh virtual)
Bagaimana saya memaknai 2. Hal-hal yang bisa diangkat dalam refleksi (boleh memilih salah 1):
proses yang telah dilalui?
• Sistem demokrasi di satuan pendidikanku
• Peranku dalam sebuah system demokrasi
• Media sosial sebagai media berdemokrasi
Waktu: 2 JP
• Hak berdemokrasi para remaja
Alat dan bahan: bahan • Dll
membuat poster, laptop/hp
3. Pendidik mengajak peserta didik untuk menuangkan hasil
Peran pendidik: fasilitator refleksinya sekreatif mungkin. Misalnya dengan menggunakan
Fokus amatan:
rangkaian kata, komik singkat, gambar ilustrasi yang mewakili, dan
bentuk-bentuk lain yang relevan.
- Kemampuan peserta didik
merefleksikan proses dan 4. Peserta didik kemudian menempel poster (bila dalam bentuk
menuangkannya kembali hard copy) dan memposting di media social masing-masing (bila
secara kreatif dalam bentuk poster virtual, bisa menggunakan tagar tertentu) .
Lembar Evaluasi Diri (Contoh)

5.

Anda mungkin juga menyukai