2-T2-7. Koneksi Antar Materi - Pendidikan Dan Nilai Sosial Budaya
2-T2-7. Koneksi Antar Materi - Pendidikan Dan Nilai Sosial Budaya
memiliki budi pekerti, wawasan luas dan tanggap terhadap budaya guna melestarikan
Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Anak-anak tumbuh
sesuai kodratnya. Guru melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing
ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso), dan
memberikan dorongan (tut wuri handayani). Sebagai seorang pendidik, guru bertugas
untuk menggali dan mengembangkan setiap potensi dan kemampuan unik yang dimiliki
peserta didik. Sebagai seorang pendidik seyogyanya memiliki kepribadian yang baik
karena guru adalah role model (panutan) bagi anak didiknya. Dalam mendidik, guru
memberikan keluasaan dan kebebasan bagi peserta didik untuk mengembangkan minat
dan bakatnya namun tetap dalam tuntunan guru. Sebagai seorang pendidik, guru juga
harus memahami kodrat alam dan zaman. Kodrat alam artinya dalam mengajar guru
harus memahami daerah asal peserta didik dan mengajar dengan menyesuaikan dengan
kondisi tempat tinggal peserta didik. Kodrat zaman berarti hendaknya mendidik sesuai
zaman mereka karena apa yang akan mereka dapatkan saat ini merupakan bekal untuk
kehidupan di masa yang akan datang. Pembelajaran abad 21 ini lebih menekankan pada
melalui metode pembelajaran yang didominasi oleh ceramah dan penjelasan. Proses
pembelajaran hanya untuk bertujuan mencapai tujuan kurikulum sesuai dengan yang
ditentukan. Selain itu pendekatan pembelajaran yang saya terapkan sepenuhnya
berfokus pada peran guru tidak berpusat pada peserta didik. Saya kurang
peserta didik sama. Oleh karena itu, tidak ada perlakuan yang berbeda antara peserta
didik yang cepat memahami materi dan peserta didik yang lebih lambat dalam
memahaminya.
Setelah saya mempelajari filosofi pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara pemikiran saya
didik dituntun dengan sabar dan ikhlas karena setiap peserta didik berbeda-beda dan
membuat pembelajaran yang menyenangkan berpihak pada peserta didik. Dalam proses
pembelajaran tersebut tidak ada paksaan, tidak ada hukuman dan tidak ada kekerasan
yang ada hanya menuntun peserta didik agar dapat berkembang dengan baik. hal ini
sesuai dengan trilogi pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo
(di depan memberi teladan), Ing Ngarso Mangun Karso (di tengah membangun
Yang akan saya lakukan di kelas dan sekolah yaitu memberikan motivasi dan dorongan
kerjasama, saling peduli, tanggung jawab dan tolong menolong dalam setiap kegiatan di
Memberikan ice breaking untuk mengembalikan fokus dan semangat peserta didik saat
proses pembelajaran. Selain itu pembelajaran harus selaras dengan nilai budaya karena
memiliki potensi untuk lebih memotivasi peserta didik, memperkuat identitas budaya,
dan meningkatkan pemahaman peserta didik tentang dunia yang lebih luas. Selain itu,
hal ini juga dapat membantu memecahkan permasalahan terkait ketidaksetaraan dan
ketidakadilan dalam pendidikan dengan memberikan akses yang lebih setara kepada