Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT ILMU BUDAYA DASAR

Di ajukan untuk memenuhi tugas pelajaran ILMU BUDAYA DASAR

Dosen pengampu :

Malda Sari Purba

DISUSUN

Oleh :

Diajeng Dinda Icha Wulandari (0306213105)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRSAH IBTIDA’IYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat,karunia, dan ridhanya,
sehingga penulis dapat menyelasaikan tugas pembuatan critical book report ini yang berjudul
“Ilmu social dan budaya dasar”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah
satu tugas mata kuliah “ilmu dasar”.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
ibu Malda Sari Purba yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas critical book
report dan juga saya ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu sehingga
bisa dapat menyelesaikan tugas CBR yang telah diberikan oleh dosen pengampu. Semoga
laporan CBR ini dapat berguna untuk kita semua amin yarobbal alamin.

Medan, 25 November 2021

Penulis : Diajeng Dinda Icha Wulandari


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

A. Identitas Buku
B. Ringkasan buku utama ( Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar )

BAB III MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BAB IV MANUSIA DAN PERADABAN

BAB V KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ditinjau dari asal katanya, kata “budaya” berasal dari bahasa Sanskerta budhyah, yaitu
bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi dan akal. Lawlwess dalam Saifuddin
(2005) mendefenisikan kebudayaan sebagai pola-pola perilaku dan keyakinan (dimediasi
oleh symbol) yang dipelajari, rasional, terintegrasi, dimiliki bersama, dan secara dinamik
adaptif serta yang tergantung pada integrasi social manusia demi eksistensi mereka.
Keesing (dalam Saifuddin 2005) mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap
kebudayaan yaitu kebudayaan sebagai system adaptif, kognitif, struktur dan system
symbol. Ilmu sosial budaya dasar (ISBD) merupakan mata kuliah kehidupan
bermasyarakat (MBB) dengan visi “Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia yang
terpelajar yang kritis, dan arif dalam mmahami keberagaman,kesetaraan dan
kemartabatan manusia yang dilandasi dengan nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam
kehidupan bermasyarakat”.

B. Tujuan
1. Critical book ini bertujuan agar mampu digunakan sebagai pembanding kelayakan
terhadap buku yang lain .
2. Menjadi salah satu sumber belajar bagi para penuntut ilmu 3. Menjadi acuan terhadap
penggunaan buku dalam pembelajaran.
3. Sebagai tingkatan dan bukti pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
dilalui.
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
Identitas Buku Buku
Judul buku : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Pengarang : Tim Dosen ISBD Unimed
Penerbit : Unimed Press
Tahun terbit : 2015 (Edisi Revisi)
Kota Terbit : Medan
Tebal Buku : 162 halaman Halaman
Materi : 1-162 ISBN : 978-602-7938-03-8
BAB III

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1. Kebudayaan

Manusia adalah mahluk hidup yang berbudaya yang terus meningkatkan cara untuk
memenuhi tuntutan kehidupannya. Manusia lebih unggul dari mahluk-mahluk lainnya.
Dengan akal dan budinya manusia menciptakan kebudayaan.

a) Akal Budi
Mahluk Tuhan yang mempunyai akal dan budi adalah manusia. Akal adalah daya
piker untuk memahami sesuatu. Budi adalah alat batin sebagai paduan akal dan
perasaan menimbang baik buruknya suatu tidakan.

Budi adalah sumber rasa diri-suatu rasa yang kadang bersifat pribadi. Dari factor
bioligis, akal dan pikiran manusia berhubungan dengan otak dan juga volume dari
otak tersebut.
2. Pengertian Kebudayaan

Ditinjau dari asal katanya, kata “budaya” berasal dari bahasa Sanskerta budhyah, yaitu
bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi dan akal.

Lawlwess dalam Saifuddin (2005) mendefenisikan kebudayaan sebagai polapola perilaku


dan keyakinan (dimediasi oleh symbol) yang dipelajari, rasional, terintegrasi, dimiliki
bersama, dan secara dinamik adaptif serta yang tergantung pada integrasi social manusia
demi eksistensi mereka.

. Keesing (dalam Saifuddin 2005) mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap


kebudayaan yaitu kebudayaan sebagai system adaptif, kognitif, struktur dan system symbol..
I Beberapa jenis kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia yaitu:

a. Kebutuhan primer seperti : makan, minum, bernafas, buang air, perlindungan terhadap
iklim, suhu, serta cuaca.
b. Kebutuhan sekunder : untuk memenuhi kebutuhan primernya, manusia harus terlibat
dalam kerjasama dengan sejumlah orang seperti berkomunikasi, melaksanakan kegiatan
bersama, mengikuti pendidikan dan lain-lain.

c. Kebutuhan integrative adalah kebutuhan yang berfungsi mengintegrasikan berbagai


kebutuhan.

3. Model Kebudayaan

Kebudayaan berkembang dengan berbagai model yang terstruktur. Berpedoman pada


model-model tersebut, kebudayaan merupakan strategi dalam upaya memenuhi kebutuhan
primer, sekunder, dan integrative manusia.

Salah satu model dan 3 aspek kebudayaan adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan primer, sekunder, Intergratif


b. Lingkungan alam, social, budaya
c. Kebudayaan ; perangkat model; model pegetahuan
d. Pranata-pranata dari 7 unsur kebudayaan ; Bahasa dan Komunikasi; Iptek; Ekonomi;
Organisasi Sosial; Agama; dan Kesenian.
e. Tingkah Laku Tindakan
f. Tingkah Laku
1) ASPEK KOGNITIF KEBUDAYAAN
2) ASPEK TINGKAH LAKU KEBUDAYAAN
3) ASPEK MATERIAL KEBUDAYAAN

Aspek kognisi dari kebudayaan adalah pengetahuan-pengetahuan local. Pengetahuan dalam


membuat cangkul misalnya, berbeda antara satukelompok social satu dengan kelompok
social lainnya.

4. Sistem Budaya

Sistem budaya merupakan komponen-komponen dari suatu kebudayaan. Menurut Keesing


(dalam Saifuddin 2005), komponen tersebut adalah sebagai berikut:

a) System Adaptif System ini berfungsi utama sebagai penyesuaian diri masyarakat
terhadap lingkungannya dan sebagai system sarana untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan, baik lingkungan alam maupun social.
b) Sistem Kognitif Kebudayaan sebagai system kognitif tersusun dari segala yang
diketahui dalam berpikir menurut cara tertentu bagi warga kebudayaan.
c) Struktur Simbol Kebudayaan sebagai system struktur symbol-simbol yang dimiliki
bersama, memiliki analogi dengan struktur pemikiran manusia yang terdiri dari
symbolsimbol dengan makna-makna yang dimiliki bersama, dapat didefenisikan, dan
bersifat public.
d) System Simbol Symbol merupakan hubungan antara penanda dan petanda
berdasarkan konvensi. Bagi orang Indonesia Bendera Merah Putih (penanda) dan
makna yang bisa kit baca (petanda).

5. Perubahan Kebudayaan

Beberapa factor yang menyebabkan perubahan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Discovery dan Invention


Penemuan (Discovery) dan Pembaharuan (Invention) bisa berupa benda-benda
seperti roda, bajak, computer, dan bisa juga berupa tingkah laku atau gagasan seperti
demokrasi pembelian dan penjualan.
b. Difusi
Difusi mengandung pengertian sebagai pinjaman elemen-elemen kebudayaan baru
dari luar dan diintegrasikan kedalam kebudayaan kelompok penerima. Pinjaman ini
bisa megakibatkan lompatan kebudayaan, namun bisa juga berakibat fatal.
c. Akulturasi
Akulturasi bisa mirip dengan difusi yang juga pijaman. Bedanya, jika difusi
meminjam kebudayaan secara sukarela, akulturasi lebih cenderung meminjamkan
kebudayaan dengan cara memaksakan.
d. Revolusi
Revolusi adalah proses perubahan yang berlangsung secara drastic dan cepat.
Biasanya disertai dengan pemberotakan.

6. Persoalan-persoalan Kebudayaan.
Demikian luasnya cakupan kebudayaan semakain banyaknya persoalanpersoalan
tingkat detilnya, dan tak habis-habisnya untuk dikaji. Namun ada dalam dua
permasalahan yang lebih penting dikaji secara bersama-sama yaitu globalisasi dan
semakin pluralnya kehidupan dunia yang mengarahkan pemikiran-pemikiran kepada
wacana multikulturalisme.

7. Globalisasi
Globalisasi adalah keadaan yag ditandai dengan semakin intesifnya
hubunganhubungan social masyarakat dunia.
a. Globalisasi dan Kapitalisme
Kapitalisme adalah system produksi komuditi yang berpusat pada kepemilikan
pribadi atas modal dan ketampa pemilikan pribadi tenaga kerja. Masyarakat kapitalis
mempunyai cirri-ciri institusional tertentu :
1. Tatanan ekonominya kompetitif dan ekspansif serta konsisten dalam inovasi
teknologi.
2. Ekonomi “diisolasi” dari institusi politik. Namun pembaharuan dan perubahan
dalam bidang ekonomi dapat mengguncang institusi-institusi lain.
3. Penyekatan antar politik dan ekonomi yang didasarkan atas keunggulan dan
kepemilikan pribadi dalam cara produksi.
4. Otonomi Negara dikondisikan oleh hal-hal yang menggantungkan nasib pada
akumulasi modal (Gddens, 1990).

b. Nilai Positif Globalisasi


Lewis dan Harris mendefenisikan globalisasi sebagai “konvergensi ekonomi
dan difusi inovasi. Defenisi ini menyiratkan bahwa praktik-praktik ekonomi dan
motivasi dari berbagai Negara akan menjadi lebih mirip satu sama lain dan inovasi
pengetahuan akan mengalir dari Negara-negara maju ke Negara yang ekonominya
dianggap kurang maju.
Dari sisi kerohanian, Robert A.Sirico, 2009, menjelaskan globalisasi sebagai
paradigm baru yang menghubungkan keluarga manusia satu sama lain. Kemajuan
teknologi telah menigkatkan kemajuan masyarakat dalam berkomunikasi dan
transportasi semakin cepat dan radikal.

c. Resiko Globalisasi

Globalisasi yang dibentuk oleh jaringan system local yang memfasilitasi pertukaran
informasi, barang, modal, dan tenaga kerja yang sangat berstruktur jaringan, sangat rentan
terhadap dampak parah akibat dinamika social-politik dari system local. Resiko seperti ini
lazim terjadi pada system keuangan global yang dibentuk oleh jaringan local lembaga
keuangan independen.

d. Adaptasi Terhadap Globalisasi

Tidak ada Negara yang mampu berdiri sendiri dalam mencukupi kebutuhannya. Indonesia
perlu devisa. Sumber daya manusianya tidak mampu mengelola sumber daya alam. Investor
asing di undang untuk mengeksploitasi sumber daya tersebut.

e. Megendalikan Globalisasi

Agar tidak memperoleh efek yang merugikan dalam pelaksanaan globalisasi diperlukan
upaya pengendalian yang seksama. Pertemuan pemerintah antarnegara untukmengenalikan
globalisasi dianggap perlu dilakukan. Pertemuan G20 (20 negara) pada dasarnya adalah usaha
yang terorganisir untuk mengendalikan proses globalisasi yang mempengaruhi setiap
individu Negara termasuk Indonesia.

f. Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi antar budaya memiliki banyak definisi namun pada dasarnya adalah orang-orang
dari berbeda latar belakang budaya berusaha untuk berkomunikasi untuk bekerja bersama-
sama. Tujuan komunikasi antar budaya adalah untuk membangun dan memahami bagaimana
orang-orang dan mengatasi perbedaan-perbedaan antar budaya dan membuatnya lebih baik.

8. Multikulturalisme

Persoalan multikulturalisme perlu menjadi pusat perhatian dalam rangka membangun suatu
masyarakat yang terintegrasi. Sebagai sebuah ideology, multikulturalisme mengakui dan
mengagungkan kesederajatan dalam perbedaan antara kelompok yang dilihat secara budaya.
Ideology ini merupakan sebuah keyakinan yang mengakui dan mendorong dan terjadinya
pluralism budaya atau keanekaragaman berdasarkan perbedaan-perbedaan budaya sebagai
corak tatanan kehidupan masyarakat.

9. Masyarakat Majemuk

Sehubungan dengan wacana tentang masyarakat majemuk, perhatian para ahli telah banyak
berkisar pada kajian tentang etnisitas. Bart menjelaskan etnisitas sebagai organisasi social
askriptif yang berkenaan dengan asalmu asal para pelakunya.
BAB IV

MANUSIA DAN PERADABAN

A. Peradaban Kebudayaan
manusia senantiasa mengalami perubahan dan banyak wujud perubahan
memperlihatkan identitas khas yang baik dari segi tampilan yang materialistic
maupun dari sisi etika dalam kehidupan Bersama.

1. Pengertian Peradaban

Dalam bahasa Indonesia, kata “peradaban” berasal dari kata “adab” yang berarti akhlak atau
kesopanan dan kehalusan budi pekerti. Seseorang yang dikatakan beradab adalah apabila ia
dapat menunjukkan prilaku sopan dan mematuhi norma-norma yang berlaku di dalam
kehidupannya bermasyarakat.

Pengertian “peradaban” juga diartikan sebagai prilaku normative dalam konteks masyarakat
di mana cara hidup diperkotaan di anggap lebih unggul dari cara hidup “liar” atau “barbar”.
Konsep “peradaban” digunakan sebagai sinonim untuk superioritas kelompok “budaya” (dan
sering etis) tertentu.

2. Peradaban Klasik Kuno

Peradaban kuno sangat dipengaruhi oleh zaman pada periode antara 600 SM- 400 SM dimana
serangkaian orang bijak, nabi, agama dan filsuf reformasi, dari Cina, India, Iran, Israel, dan
Yunani, menubah arah peradaban selamanya.

3. Gugus Peradaban Dunia.


Peradaban dunia seoanjang masa dikelompokkan dalam beberapa gugus peradaban,
yaitu :
• Gugus Mediterania
• Gugus Timur Tengah
• Gugus India Hindu dan Budha
• Gugus Asia Timur
• Gugus Asia Tenggara
• Gugus Asia Tengah
• Gugus Meso-Amerika
4. Identitas Budaya
Peradaban juga dapat menggambarkan identitas budaya dari suatu masyarakat
yang kompleks. Setiap masyarakat, baik yang dikatakan beradab maupun yang tidak
beradab, memiliki ide yang spesifik, adat istiadat, item tertentu dan seni, yang
membuatnya unik. Dalam hal seperti ini, peradaban lebih rumit dari budaya.

Suatu peradaban “manusia” akan menjadi ekspresi dan perluasan dua pilar
“peradaban” paling dasar yaitu bobot kejujuran yang di standarisiasi dan ukuran-
ukuran moral konstitusi kesehatan. Segala sesuatu yang lain, apakah teknologi, ilmu
pengetahuan, seni, music, dll, adalah dengan definisi ini dianggap sebagai komentar.
5. Peradaban dan Teori Sistem
Dengan menggunakan teori system, kelompok teoritisi lain melihat peradaban
sebagai suatu system yang kompleks, yaitu sebuahkerangka dimana sebuah kelompok
objek yang dapat dianalisis bekerjasama untuk menghasilkan beberapa hasil.
Peradaban dapat dilihat sebagai jaringan kota-kota yang muncul dari budaya pra-
perkotaan, dan didefenisikan oleh ekonomi, politik, militer, diplomatic, dan budaya
interaksi diantara mereka. Setiap organisasi adalah suatusistem social kompleks, dan
peradaban adalah sebagai organisasi besar.
6. Masa Depan Peradaban
Beberapa ilmuwan lingkungan melihat dunia memasuki fase peradaban
Planetary , yang dicirikan oleh pergeseran bebas dari terputunya Negara-bangsa
dalam meningkatkan konektivitas dunia global dengan lembaga-lembaga di seluruh
dunia, tantangan lingkungan, system ekonomi dan kesadaran.
Skala Kardashev mengklasifikasikan perdaban berdasarkan tingkat kemajuan
teknologi, terutama diukur oleh jumlah energy yang mampu dimanfaatkan dan
membuat ketentuan bagi peradaban yang jauh lebih berteknologi lebih maju daripada
yang diketahui saat ini.
7. Runtuhnya Peradaban

Peradaban tidak selalu langgeng dan maju atau meningkat dari waktu ke waktu. Dalam
sejarah dunia sering terjadi suatu peradaban besar runtuh dan diganti dengan peradaban baru
yang dimulai lagi dari awal, khususnya peradaban yang bersifat material. Banyak pendapat
yang telah diajukan tentang keruntuhan peradaban.
8. Peradaban dan Kritikan

Dengan berbagai alas an, peradaban telah dikritik dari berbagai sudut pandang. Beberapa
kritikus berkeberatan dengan semua aspek peradaban. Kritikus lainnya berpendapat bahwa
peradaban membawa campuran yang baik dan efek buruk.

Derrick Jensen (2006) mengkritik peradaban yang mengeksploitasi lingkungan. Heinberg


(2007) menyorotinya dari sisi pertanian intensif dan pertumbuhan perkotaan cenderung
menghancurkan peraturan peradaban dan habitat alami, serta menguras sumber daya dimana
di bergantung.

9. Modernisasi

Modernisasi sering dilawankan dengan tradisi. Menjadi moden adalah merubah tradisi
dan meninggalkan masa lampau, berarti meninggalkan cara-cara hidup masa lalu dan
berusaha mencari kesadaran baru dengan bentuk-bentuk ekspresif.
BAB V

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

A. Kelebihan

dari buku ini adalah materi yang disajikan dijelaskan dengan baik dan lengkap dan mudah
dipahami oleh pembaca. Materi yang dibahas dalam bab bab saling berkaitan dan
berkesinambungan karena materi yang disajikan dalam buku yang berjudul rekaya Ilmu
sosila dan budaya daasr ini menerangkan pengetahuan pengetahuan dasar, dan juga
menjelaskan dengan melengkapi dengan gambar gambar yang dimana mahasiswa dituntut
untuk dapat mengerti dan memahami isi buku yang disajikan. Buku ini juga dilengkapi
dengan tujuan umum pembvelajaran, tujuan khusus pembelajaran dan juga uraian materi
yang baik dan lengkap. Oleh karena itu buku ini baik digunakan sebagai bahan ajar kepada
mahasiswa.

B. Kekurangan
Kelemahan kelemahan dari buku ini adalah Beberapa penjelasan yang terlalu singkat
sehingga ada mahasiswa yang tidak mengerti, Beberapa dimuat dalam buku sulit
untuk dipahamidikarenakan Penjelasan gambar kurang lengkap Materi yang dibahas
dalam bab bab saling berkaitan dan berkesinambungan karena buku ini menerangkan
pengetahuan pengetahuan dasar dan juga tujuan pembelajaran. Akan tetapi Dalam ini
banyak penulisan kalimat yang kurang baik karena beberapa penempatan kata ada
yang salah sehingga mahasiswa harus pandai menelaah maksud dari buku tersebut.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1) Kesimpulan
1. Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar menjelaskan materi secara detail dan
mudah dipahami
2. Buku ini banyak memuat materi materi tetapi sebagian dai materi tersebut
tidak dijelaskan secara lengkap.
3. Buku ini cocok diggunakan dosen dosen sebagai bahan ajar kepada
mahasiswa.

2) Saran Penjelasan dari buku ini dijelaskan secara singkat, sehingga sebagian
Mahasiswa sulit unuk memahami isi dari buku mekanika ini baik dari segi
materi, gambar dan juga penyelesaian soal soal. Untuk itu, perlu ada buku
referensi yang memuat penjelasan materi yang lebih lengkap dan juga
penjelasan penjelasan soal yang mudah dipahami dan dimengerti.
PUSTAKA
Tim Dosen ISBD Unimed. Ilmu Sosial dan Bdaya Dasar : penerbit Unimed
Press Rusmin Tumanggor, Kholis Ridho, Nurochim. .
Ilmu Sosial dan Bdaya Dasar : Kencana Prenadamedia Group, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai