Anda di halaman 1dari 20

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM PEMASARAN

JASA PENDIDIKAN DAN PROSES JASA PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen pemasaran

Dosen Pengampu :

Ahmad Atho’ul Karim, M.Pd

Oleh :

Dian Anis Ngatikoh (210101162)

Salma Nurhanifah (210101180)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
MIFTAHUL ‘ULUM MUKOMUKO
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Atas


berkah,rahmat,taufik,dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh Dosen dengan dengan baik. Shalawat serta salam Tak lupa pula kita kirimkan
kepada junjungan kita nabiyullah Muhammad SAW . Yang membebaskan umat
manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman yang cerah.

kami sangat berterima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah ini,
karena Dengan tugas ini dapat menambah wawasan kami. Adapun isi dari makalah
kami yang di kutip dari situs-situs internet yang berhubugan dengan pembahasan
materi makalah kami. Namun kami sangat menyadari ,materi makalah kami memiliki
banyak kekurangan sehingga kami memerlukan kritik dan saran dari pembaca guna
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari makalah kami. Mudah-mudahan
makalah kami bermanfaat bagi pembaca dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

penarik, 03 November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER....................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Peran Penting Sumber Daya Manusia Dalam Pemasaran Jasa Pendidikan........
B. Pemasaran Internal Jasa Pendidikan SDM.........................................................
C. Layanan Konsumen Jasa Pendidikan..................................................................
D. Proses Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Operasi Jasa Pendidikan.....
BAB III PENUTUP.......................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai salah satu komponen utama dalam sistem pendidikan, lembaga

pendidikan sudah selayaknya memberikan kontribusi yang nyata dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Apabila lembaga

pendidikan dianalogikan sebagai mesin produksi, maka kualitas output akan

ditentukan oleh kualitas mesin tersebut. Artinya, pengelolaan pendidikan yang

bermutu tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen secara umum yaitu:

Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Directing)

dan Pengendalian (Controlling). Fungsi-fungsi manajerial tersebut hendaknya

dilakukan oleh setiap pengelola lembaga pendidikan secara efektif dan efisien,

dan secara khusus pimpinan atau kepala merupakan orang yang paling

bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya lembaga pendidikan.

Pendidikan yang bermutu merupakan standar kesesuain tampilan

(performance) terhadap atribut-atribut yang dianggap penting oleh para

pelanggan/pengguna jasa pendidikan. Atribut-atribut mutu tersebut hendaknya

diketahui oleh penyelenggara lembaga pendidikan, sehingga dalam operasional

kegiatan dapat mengacu pada kepentingan mutu pelanggan. Karena kegiatan

pendidikan di sekolah adalah sebagai salah satu bentuk pelayanan jasa (service)

yang memiliki bentuk proses yang sirkuler bukan linier atau sekedar jual beli.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran penting sumber daya manusia (SDM) dalam

pemasaran jasa pendidikan?

4
2. Bagaimana pemasaran internal jasa pendidikan SDM?

3. Bagaimana layanan konsumen jasa pendidikan?

4. Bagaimana dasar layanan konsumen jasa pendidikan?

5. Bagaimana proses manajemen sumber daya manusia (SDM) dalam

operasi jasa pendidikan?

BAB II

PEMBAHASAN

5
A. Peran Penting Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Pemasaran Jasa Pendidikan

Menurut Payne, peran SDM di dalam organisasi jasa didalam oragnisasi jasa

perlu dibedakan sehingga dapat dikelola lebih baik. Secara umum, SDM jasa

pendidikan dikelompokkan atas beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut:

1. Penghubung (contactor), yaitu SDM jasa pendidikan yang berhubungan intensif

dengan pelanggan jasa pendidikan dan memilih aktivitas pemasaran jasa pendidikan

secara konvensional.

2. Pemodifikasi (modifier), yaitu SDM jasa pendidikan yang terlibat dalam aktivitas

pemasaran jasa pendidikan.

3. Pemberi pengaruh (influencer) yaitu SDM jasa jasa pendidikan. berfokus pada

pelaksanaan strategi pemasaran riset pemasaran.

4. Pemisah (isolated), yaitu SDM jasa pendidikan yang akan sulit berhasil jika tidak

mendapat dukungan yang memadai dari pemimpin sekolah, terutama dukungan

motivasi.

Menurut Lockhart, Sumber daya manusia jasa pendidikan merupakan orang-

orang yang telah atau memiliki dampak terhadap sekolah. Selanjutnya, SDM jasa

pendidikan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok berikut.

1. Siswa

Siswa memainkan peran penting dalam penilaian kinerja sekolah. Oleh karena itu,

kita dapat menilai prestasi, pendaftaran, kepuasan, dan kebutuhan siswa. Akan tetapi,

kita juga perlu menyadari bahwa selain merupakan produk jasa pendidikan, siswa

juga merupakan pelanggan jasa pendidikan.

2. Guru dan Karyawan Sekolah

6
Kualitas guru dan karyawan sekolah harus diperhatikan apabila kita akan menilai

sekolah. Jika sekolah memiliki guru dan karyawan sekolah yang produktif serta

bekerja dalam jangka panjang, kedudukan mereka sebagai guru dan karyawan sekolah

bisa menunjukkan loyalitas, kelancaran serta stabilitas sekolah.

3. Orangtua siswa dan wali siswa

Orangtua siswa dan wali siswa akan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi jika

mereka memiliki kepuasan, aktif, serta menyetujui seluruh hag dilakukan sekolah.

Oleh karena itu, orangtua dan wali siswa perlu mengetahui keterlibatannya dalam

proses pendaftaran siswa, pembelajaran yang mereka ajarkan kepada siswa di rumah,

hubungan mereka dengan siswa, aktivitas ekstrakurikuler siswa dan program

pembelajaran jarak jauh mereka sarankan untuk siswa, serta aktivitas sosial lainnya.

B. Pemasaran Internal Jasa Pendidikan SDM

Pemasaran internal jasa pendidikan harus dilakukan menggunakan pendekatan

keputusan dan strategi SDM jasa Pendidikan. Adapun tujuan pemasaran internal jasa

pendidikan adalah memotivasi dan memungkinkan karyawan sekolah untuk

memenuhi janji yang ditetapkan sekolah.

Menurut Zeithaml dan Bitner, agar membangun budaya sekolah yang berorientasi

pada pelanggan jasa pendidikan dan karyawan sekolah yang berorientasi melayani,

sekolah harus mengikuti empat strategi utama:

1. Mempekerjakan karyawan yang tepat.

a. Bersaing mencari karyawan sekolah terbaik, dengan menemukan calon

karyawan sekolah terbaik dan bersaing dengan sekolah lainnya untuk merekrutnya,

7
mewawancarai calon karyawan sekolah pada setiap posisi yang diperlukan. dan

meningkatkan standar perekrutan karyawan sekolah.

b. Mempekerjakan karyawan sekolah yang mempunyai kompeten dan

kecenderungan melayani pelanggan jasa pendidikan. Calon karyawan sekolah harus

memiliki dua kemampuan utama, yaitu kompetensi untuk melayani pelanggan dan

kecenderungan untuk melayani pelanggan.

c. Berusaha menjadi atasan yang disukai karyawan sekolah, yaitu menjadi atasan

yang disukai oleh karyawan sekolah, memberi pelatihan, peluang kerja dan

peningkatan karier, dukungan internal yang memadai.

2. Mengembangkan karyawan untuk menyampaikan kualitas jasa. Terdapat tiga hal

penting yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut:

a. Melatih karyawan sekolah agar mempunyai ketrampilan teknis dan interaksi,

dengan merancang pelatihan tentang ketrampilan, pengetahuan teknis, serta

ketrampilan interaksi.

b. Memberdayakan karyawan sekolah dengan memberikan keterampilan, peralatan,

serta otoritas kepada karyawan sekolah untuk melayani pelanggan jasa pendidikan,

bergantung pada strategi pemasaran jasa pendidikan.

c. Memajukan kerja tim disekolah, dengan mensosialisasikan slogan “setiap orang

disekolah adalah pelanggan jasa pendidikan”, serta menentukan sasaran tim dengan

penghargaan yang akan diterima tim berdasarkan prestasi dan kinerja.

3. Menyediakan sistem pendukungan yang dibutuhkan. Ada tiga strategi penting

yang perlu diperhatikan untuk dapat menjalankan sistem dukungan internal berbasis

pelanggan jasa pendidikan, yaitu sebagai berikut:

a. Mengukur kualitas jasa pendidikan secara internal.

b. Menyediakan tekhnologi dan peralatan pendukung.

8
c. Mengembangkan proses internal berbasis jasa pendidikan.[3]

4. Mempertahankan karyawan terbaik. Sekolah perlu menerapkan strategi

pemasaran internal jasa pendidikan untuk memelihara karyawan terbaiknya, yaitu

sebagai berikut:

a. Melibatkan karyawan sekolah di dalam aktivitas penyusunan visi sekolah

b. Memperlakukan karyawan sekolah sebagai pelanggan jasa pendidikan, dengan

melakukan riset pemasaran internal jasa pendidikan secara berkala.

c. Mengukur dan memberikan penghargaan bagi pelaku jasa pendidikan terbaik,

dengan menyususn sistem remunerasi sejalan dengan visi sekolah dan hasil kerja yang

dicapai karyawan sekolah.

C. Layanan Konsumen Jasa Pendidikan

Salah satu caranya adalah merangkul pelanggan jasa pendidikan (siswa).

Strategi ini dikenal dengan strategi manajemen hubungan pelanggan (Customer

Relationship Management-CRM). CRM dikenal dengan sebutan “Manajemen

Pelanggan,” yaitu pendekatan bisnis yang bertujuan untuk menciptakan,

mengembangkan, dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan sasaran secara

saksama agar dapat meningkatkan nilai pelanggan dan profitabilitas perusahaan

sehingga memaksimalkan nilai pemilik.

CRM sebagai suatu praktik yang menyediakan dapat pelanggan secara terpadu

dan tergabung di seluruh bidang bisnis sehingga bisa dipastikan bahwa setiap

pelanggan mendapatkan pelayanan terbaik.Berdasarkan sudut pandang siswa sebagai

pelanggan jasa pendidikan, CRM jasa pendidikan dapat menyediakan interaksi antar

bidang yang terkait dengan siswa, seperti penerimaan siswa, pendaftaran siswa,

bantuan keuangan siswa, dan sebagainya melalui sistem tunggal

9
sehinggamenghasilkan pemahaman mendalam bagi setiap siswa yang

memilikikeunikan tersendiri

Bagi guru dan karyawan sekolah, CRM jasa pendidikan mengoptimalkan interaksi

antar bagian sekolah berkaitan dengan manfaat, pembayaran, pelatihan, teknologi

informasi, atau fasilitas sekolah.Berdasarkan sudut pandang sekolah, CRM jasa

pendidikan dapat menghasilkan gambaran setiap pelanggan jasa pendidikan yang ada

di sekolah serta segala aktivitasnya secara jelas dan lengkap.Menurut Campbell dan

Robert bahwa CRM jasa pendidikan terdiri dari tiga tahap penting, yaitu:

1. Manajemen Hubungan (Contact Management).

Merupakan filosofi yang menyebabkan sekolah dapat melacak aktivitas dan

interaksi setiap pelanggan jasa pendidikan secara elektronik. Fokus manajemen

hubungan adalah kedisiplinan memasukkan setiap poin penting yang perlu

ditekankan dengan unsur-unsur sekolah secara konsisten ke database sekolah,

sehingga menyebabkan seluruh informasi menjadi acuan atas interaksi tersebut

dan dapat dibagikan kepada pihak lain yang berada di sekolah.

2. Manajemen Kampanye (Campaign Manageement).

Merupakan proses perancangan dan pengotomatisasian strategi sekolah dan

menjadi alat sekolah yang sangat ampuh untuk membangun, menjadwalkan, serta

melacak aktivitas pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan. Manajemen

kampanye dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:

a. Kampanye reaktif, yang dilakukan berdasarkan pada perilaku pelanggan jasa

pendidikan.

b. Kampanye proaktif. yang digunakan untuk membantu sekolah dalam mencapai

tujuan khususnya yang tidak akan tercapai tanpamelakukan pemasaran jasa

pendidikan.

10
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data (Data-Driven Decision Making)

CRM jasa pendidikan bertujuan untuk mengetahui cara sekolah dalam mengambil

keputusan secara cerdas berdasarkan data yang berkualitas. Ada tiga unsur dari

lembaga Pendidikan berdasarkan data, yaitu

a)Komitmen untuk memperoleh data.

b)Meningkatkan penggunaan data.

c)Menganalisis data.

Adapun keuntungan penerapan CRM jasa pendidikan secara khusus yaitu sebagai berikut:

1. Mempercepat dan memperlancar komunikasi antara siswa, guru dan karyawan

sekolah, pemangku kepentingan sekolah lainnya.

2. Mempermudah akses terhadap data siswa, guru, karyawan sekolah serta pemangku

kepentingan sekolah lainnya.

3. Mempermudah proses penilaian kinerja sekolah.

4. Memiliki basis data alumni dan menjaga hubungan dengannya melalui komunikasi

yang baik.

5. Memperlancar komunikasi antara siswa dengan guru ketika mengikuti program

belajar jarak jauh.

6. Meningkatkan efisiensi pekerjaan administrasi sekolah.[6]

Dalam menerapkan CRM jasa pendidikan, sekolah dihadapkan dengan beberapa tantangan

sebagai berikut:

1. Melakukan surat-menyurat dengan pasar sasaran jasa pendidikan.

11
Cara mengatasinya ialah membuat program administrasi sekolah sehingga sekolah

dapat berkomunikasi secara cepat dan melaksanakan kampanye pemasaran jasa

pendidikan kepada guru, orangtua siswa, dan sebagainya.

2. Perekrutan tenaga kerja di sekolah serta program retensinya.

Cara mengatasinya ialah memperbaiki sistem perekrutan guru untuk memenuhi

kualifikasi yang baik dan peraturan pemerintah, berkomunikasi dengan guru, serta

melakukan penilaian kinerja guru.

3. Pengelolaan siswa.

Cara mengatasinya ialah mengelola data siswa sehingga mudah diakses apabila

diperlukan oleh orangtua siswa, siswa, atau bagian sekolah yang terkait.

4. Perekrutan siswa.

Caranya ialah melacak dan memantau kampanye perekrutan siswa serta

mengidentifikasi pemangku kepentingan di sekolah.

5. Komunikasi sekolah dengan alumni.

Cara mengatasinya ialah me-ngelompokkan data alumni siswa berdasarkan wilayah

geografi atau tahun lulusan dan menjaga keakuratan datanya

6. Komunikasi tentang program belajar jarak jauh.

Cara mengatasinya ialah menggunakan surat elektronik yang dapat mempermudah

komunikasi antara siswa dan guru

7. Pengelolaan aliran administrasi.

Cara mengatasinya ialah memperbaiki proses administrasi sekolah sehingga

pekerjaan administrasi sekolah dapat diselesaikan secara efisien.

8. Kolaborasi antara siswa, guru, dan karyawan sekolah.

12
Cara mengatasinya ialah bekerja sama dengan siswa, guru, dan karyawan siswa, serta

membantu pengelolaan program pembelajaran kolaborasi antara guru, bagian yang

ada di sekolah, dahleni aga terkait lainnya.

D. Dasar Layanan Konsumen Jasa Pendidikan

Keputusan pelanggan jasa pendidikan (siswa) membeli produk jasa pendidikan adalah

peristiwa penting bagi pemasar jasa pendidikan. Pemasar jasa pendidikan tertarik

dengan proses pengambilan keputusan pelanggan jasa pendidikan, yakni siswa

memilih salah satu alternatif dari banyak alternatif keputusan yang telah tersedia.

Adapun tahapan pengambilan keputusan tersebut sebagai berikut.

1. Motivasi yang diperlukan.

Sekolah membutuhkan karyawan sekolah yang berkualitas

2. Pengumpulan informasi.

Pelanggan jasa pendidikan mempertimbangkan sekolah

berdasarkan pada pengumpulan informasi.

3. Kumpulan pilihan yang dibentuk.

Pelanggan jasa pendidikan memilih sekolah berdasarkan kelompok

sekolah peringkat atas sampai bawah. Kelompok sekolah

dikategorikan sebagai kumpulan sekolah yang disadari (sekolah

yang diketahui pelanggan jasa pendidikan) dan kumpulan sekolah

yang tidak disadari (sekolah yang tidak diketahui pelanggan jasa

pendidikan).

4. Penentuan kriteria evaluasi.

Kriteria evaluasi berupa pertanyaan yang diajukan pada pelanggan

jasa pendidikan tentang alasan memilih sekolah swasta atau negeri,

13
jumlah siswa dalam kelas, jumlah masyarakat sekitar, program

pendidikan, biaya pendidikan, dan program olahraga.

5. Evaluasi alternatif.

Pelanggan jasa pendidikan dapat menggunakan proses evaluasi

pelanggan jasa pendidikan melalui enam konsep dasar, yaitu

gagasan mengenai pilihan pelanggan jasa pendidikan, atribut

sekolah, presepsi keberadaan sekolah pada setiap atribut sekolah,

fungsi utilitas setiap atribut sekolah, bobot penting dari atribut

sekolah, dan prosedur evaluasi pelanggan jasa pendidikan.

6. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan.

Pelanggan jasa pendidikan dapat memilih sekolah terbaik atau

sekolah yang menawarkan program pendidikan menarik, lalu

mempertimbangkan keunggulan biaya dari masing-masing sekolah

tersebut dan publikasi pemasaran jasa pendidikan.

7. Pengaruh terhadap proses keputusan.

Pemasaran jasa pendidikan perlu mengetahui sumber informasi

utama bagi calon siswa dan pengaruh yang dimilikinya dengan

memahami 5 peran pengaruh pada proses pengambilan keputusan,

yaitu sebagai berikut:

a. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan

atau memikirkan ide untuk mendaftar atau memilih sekolah tertentu.

b. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang memberikan saran

yang membawa pengaruh pada keputusan akhir.

14
c. Penentu (decider), yaitu orang yang akhirnya menetukan setiap

bagian dari seluruh keputusan, seperti apa, dimana, atau kapan waktu

mendaftar.

d. Pengguna (user), yaitu orang yang mendaftar.

8. Bergerak dari keputusan kepada tindakan.

Pelanggan jasa pendidikan membentuk berbagai pilihan sekolah (tujuan

mendaftar dan kepastian diterima disekolah) dari berbagai alternatif

sekolah dengan menggunakan dua faktor penting, yaitu: perilaku

sekolah kompetitor dan faktor-faktor situasi sekolah.

9. Penilaian sekolah setelah pendaftaran.

Pemimpin sekolah harus berupaya meningkatkan kinerja guru dan

karyawan sekolah pada berbagai jenjang atau tingkat keterampilan

akibat dari keterlibatan guru dan karyawan sekolah dan proses

belajar mengajar.

10. Tanggapan sekolah.

Sekolah berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan jasa pendidikan

dengan menghitung manfaat dan biaya saat menawarkan potongan

uang sekolah dan keunggulannya bagi siswa.

E. Proses Manajemen SDM Dalam Operasi Jasa Pendidikan

Menurut Heskett menyebutkan bahwa ada delapan mata rantai dalam rantai manfaat

jasa, yaitu sebagai berikut:

1. Loyalitas pelanggan yang menggerakkan profitabilitas dan pertumbuhan.

2. Kepuasan pelanggan yang menggerakkan loyalitas pelanggan.

3. Nilai yang menggerakkan kepuasan pelanggan.

15
4. Produktivitas karyawan yang menggerakkan nilai.

5. Loyalitas karyawan yang menggerakkan produktivitas.

6. Kepuasan karyawan yang menggerakkan loyalitas.

7. Kualitas internal yang menggerakkan kepuasan karyawan.

8. Kepemimpinan manajemen puncak yang mendasari keberhasilan rantai.[10]

Adapun fungsi operasi Jasa pendidikan meliputi:

1. Memperoleh sumber daya pendidikan yang dibutuhkan.

2. Memelihara peralatan operasi jasa pendidikan dan fasilitas pendidikan.

3. Mengelola tingkat kapasitas jasa pendidikan di sepanjang waktu.

4. Mengubah input produk jasa pendidikan menjadi output produk

pendidikan secara efisien.

Jasa pendidikan bersifat padat karya (labor intensisive) kebutuhan agar memperoleh

keterampilan teknis semakin meningkat. Oleh karena itu, SDM jasa pendidikan dibutuhkan

untuk menjalankan tugas operasi jasa pendidikan, melaksanakan tugas pemasaran jasa

pendidikan, serta menyediakan dukungan administrasi pendidikan. Kabachnick

mengemukakan bahwa SDM jasa seharusnya dipandang sebagai mitra konsultasi strategis

yang memberikan solusi inovatif serta memengaruhi keputusan dan kebijakan utama

organisasi jasa. Apabila konsep Kabachnick diterapkan ke dunia pendidikan, SDM jasa

pendidikan harus melakukan tugas sebagai berikut ini:

1. Menempatkan sistem pengukuran keyakinan dan nilai calon karyawansekolah

sebagai pembanding terhadap keyakinan dan nilai yangdimiliki sekolah, untuk

mengganti "naluri" keputusan perekrutan karyawan sekolah yang mengakibatkan

tingkat perputaran karyawan sekolah menjadi cepat.

2. Mempelajari sekolah serupa dan mengidentifikasi pelajaran yang bisa ditarik dari

kebijakan SDM jasa pendidikan.

16
3. Menolak kebijakan karyawan sekolah jika kebijakan tersebut tidak cukup rasional

dilingkungan sekolah saat ini, dan menguraikan usulan perubahan yang akan

memengaruhi sasaran sekolah.

4. Memperlihatkan bahwa SDM jasa pendidikan dikembangkan dan dipertahankan,

bukan hanya melakukan pelatihan karyawan sekolah.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

A. Peran Penting SDM Dalam Pemasaran Jasa Pendidikan

Menurut Payne, peran SDM jasa pendidikan dikelompokkan menjadi Penghubung,

Pemodifikasi, Pemberi pengaruh, dan Pemisah.

B. Pemasaran Internal Jasa Pendidikan SDM

Tujuannya adalah untuk memotivasi dan memungkinkan karyawan sekolah untuk

memenuhi janji yang ditetapkan. Menurut Zeithaml dan Bitner, ada empat strategi

dalam pemasaran internal, yaitu mempekerjakan karyawan yang tepat,

mengembangkan karyawan untuk menyampaikan kualitas jasa, menyediakan

sistem pendukung, mempertahankan karyawan terbaik.

C. Layanan Konsumen Jasa Pendidikan

Dalam melayani pelanggan jasa pendidikan salah satu caranya adalah merangkul

pelanggan jasa pendidikan (strategi Customer Relationship Management (CRM)).

Menurut Campbell dan Robert, CRM jasa pendidikan terdiri dari tiga tahap

penting, yaitu: Manajemen Hubungan, Manajemen Kampanye, dan Pengambilan

Keputusan Berdasarkan Data.

D. Dasar Layanan Konsumen Jasa Pendidikan

Dalam membeli produk jasa pendidikan, pelanggan jasa pendidikan melakukan

pengambilan keputusan yang selektif. Adapun tahapan pengambilan keputusan

tersebut sebagai berikut: Motivasi, Pengumpulan informasi, Kumpulan pilihan,

Penentuan kriteria evaluasi, Evaluasi alternative, Pengambilan keputusan dan

18
pelaksanaan, Pengaruh terhadap proses keputusan, Bergerak dari keputusan ke

tindakan, Penilaian sekolah setelah pendaftaran dan Tanggapan sekolah

E. Proses Manajemen SDM Dalam Operasi Jasa Pendidikan

Menurut Kabachnick, SDM jasa pendidikan harus melakukan: 1)Menempatkan

sistem pengukuran keyakinan dan nilai calon karyawan sekolah. 2)Mempelajari

sekolah serupa dan mengidentifikasi pelajaran yang bisa ditarik dari kebijakan

SDM jasa pendidikan. 3)Menolak kebijakan karyawan sekolah yang irrasional, dan

menguraikan usulan perubahan yang akan memengaruhi sasaran sekolah.

4)Memperlihatkan bahwa SDM jasa pendidikan dikembangkan dan dipertahankan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 157-158.

Ibid., 161.

Ibid., 162-163.

Ibid., 164-165.

Ibid., 166.

Ibid., 168.

Ibid., 169-170.

Ibid., 171-172.

Ibid., 173.

Ibid., 175.

Ibid., 178.

20

Anda mungkin juga menyukai