Anda di halaman 1dari 18

Klinik

PERMATA
Pelayanan Kesehatan 24 Jam
jl. Trienggadeng-Meureudu No. 25 Pijay Telp.(0653)7829200
email : klinikpermatapcare@gmail.com

KEPUTUSAN
PIMPINAN KLINIK PERMATA
NOMOR : 009/SK / PMT/IX/ 2023
TENTANG
TATA NASKAH DOKUMEN KLINIK PERMATA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIMPINAN KLINIK PERMATA

Menimbang : a. bahwa dalam proses penyusunan dokumen


akreditasi diperlukan acuan tata naskah
sehingga format yang di hasilkan seragam;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan yang
dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan
Keputusan Pimpinan Klink Permata tentang
Tata Naskah Dokumen Klinik Permata;
Mengingat : 1. Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 80 Tahun 2012 tentang
Pedoman Tata Naskah Dokumen Klinik
Permata;
2. Peraturan Mentri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 34 Tahun 2022 tentang
Akreditasi Pusat Pelayanan Kesehatan,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi;
4. Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 09 Tahub 2014 tentang
Klinik;
5. Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Tata Naskah dilingkungan Kementrian
Kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK PERMATA


TENTANG TATA NASKAH DOKUMEN KLINIK
PERMATA
KESATU : Tata Naskah Dokumen Klinik Permata mengacu
pada Pedoman Penyusunan Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama ( FKTP ) tahun 2017
KEDUA : Jenis dokumen yang dilakukan pembuatan Tata
Naskahnya meliputi:
1. Surat Keputusan
2. Standar Operasional
3. Pedoman
4. Kerangka Acuan Kerja
KETIGA : Keputusan Pimpinan Klinik Permata tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Pimpinan
KEEMPAT : Lampiran Pembukuan Tata Naskah terlampir
dalam Keputusan ini merupakan bagian tidak
terpisah
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan atau
perubahan sebagiman mestinya.

Ditetapkan di : Pidie Jaya


Pada Tanggal : 01 September 2023
PIMPINAN KLINIK PERMATA

Dr. Yuni Rahmadewi


LAMPIRAN KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK PERMATA
NOMOR : 009 / SK/PMT/ IX/ 2023
TENTANG : TATA NASKAH DOKUMEN KLINIK
PERMATA

A. TATA NASKAH DOKUMEN SECARA UMUM


Dokumen menggunan kertas A4 70 gram dengan ukuran margin
minimal kiri 2,5 cm, kanan 2,5 cm, atas 2,5 cm dan bawah 2,5 cm serta
spasi 1,5, dengan pengetikan menggunkan tipe hurus Bookmad Old
Style ukuran dengan ukuran huruf 12. Untuk penulisan dalam tabel
dan cover dokumen yang tidak baku menggunakan ketentuan tersebut.
Tulisan korp Surat Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi
Menggunakan Huruf Broadway dan tulisan tebal ukuran 14 pt untuk
Pemerintah Kabupaten ukuran 11 untuk nama Dinas dan Instalasi.
Penulisan alamt surat, nomor telepon, kode pos, alamat email,
website menggunakan huruf Times New Roman ukuran 11.

B. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH KEBIJAKAN


Kebijakan adalah Peraturan/ Keputusan yang ditetapkan oleh
Pimpinan Klinik yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat
dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana.
Penyusunan Peraturan/ Surat Keputusan harus didasarkan pada
peraturan Pemerintah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Mentri dan
Pedoman – pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh
Kementrian Kesehatan, Kementrian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan
Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Peraturan/ Keputusan
Pimpinan Klinik dapat dituangkan dalam pasal – pasal Keputusan
tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan/ Keputusan.
Format Peraturan/ Keputusan dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan :
a. Judul : Keputusan Pimpinan Klinik
b. Nomor : Ditulis sesuai system penomoran Surat Keputusan di
Klinik Permata
c. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, dengan
menggunakan huruf kapital dan diletakkan di tengah margin
d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris diletakan di tengah
margin serta ditulis dengan huruf kapital
e. Konsideran, meliputi :
1) Menimbang : membuat uraian singkat tentang pokok – pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan membuat
keputusan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf
kapital di akhiri dengan tanda baca titik koma ( ; ), dan
diletakkan dibagian kiri, konsideran menimbang diawali dengan
penomoran menggunakan huruf besar abjad dan dimulai
dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil.
2) Mengingat : membuat dasar kewenangan dan peraturan
perundangan yang memerintahkan pembuat keputusan
tersebut. Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum
adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
Konsideran yang berupa perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan nomor dengan huruf 1, 2, dst.
2. Diktum :
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin;
b. Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat,
huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan di
akhiri dengan baca titik dua ( ; );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul ( Pimpinan ) seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan di akhiri dengan tanda titik ( . ).
3. Batang Tubuh :
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam dictum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
Dst
b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan/ keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan dan peraturan
lainnya.
c) Materi kebijakan dapat bibuat sebagai lampiran peraturan/
keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh
pejabat yang menetapkan peraturan/ keputusan.
d) Kaki peraturan/ keputusan merupakan bagian akhir substansi
peraturan/ keputusan yang memuat penanda tangan penerapan
peraturan/ keputusan, perundangan peraturan/ keputusan yang
terdiri tempat dan tanggal penetapa, nama jabatan, tanda tangan
pejabat, dan nama lengkap ditulis dengan huruf kapital.
e) Penandatangan :
Peraturan/ keputusan Pimpinan Klinik di tanda tangani oleh
pimpinan Klinik dengan disertai gelar.
f) Lampiran Peraturan/ Keputusan :
1) Halaman pertama harus dicantum judul, nomor, tanggal
peraturan/ keputusan
2) Halaman terakhir dicantumkan nama Pimpinan Klinik.

C. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH PEDOMAN/ PANDUAN


Pedoman/ panduan adalah : kumpulan ketentuan dasar yang
memberi arahan Langkah – Langkah yang harus dilakukan. Pedoman/
panduan merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan
kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga
dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan
hanya mengatur 1 ( satu ) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat
diterapkan dengan baik benar melalui penerapan SOP.

Format baku sistematikan pedoman/ panduan yang lazim


digunakan sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Klinik
BAB III Visi, Misi, Falsafat, Nilai dan Tujuan Klinik
BAB IV Struktur Oraganisasi Klinik
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiata, Termasuk Pengaturan Jaga ( Rawat inap )
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
B. Standar fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan Klinik
BAB I DEFINIS
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

D. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH KERANGKA ACUAN


Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan
dilakukan oleh klinik, misalnya : program pengembangan SDM, Program
peningkatan mutu Klinik dan keselamatan pasien, Program pencegahan
bencana, Program pencegahan Kebakaran, dsb. Dalam Menyusun
kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan – kegiatan yang akan
dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan
umum yang akan dilakukan secara garis besar dari tiap- tiap kegiatan
yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus dijelaskan
bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai, dengan
penjadwalan yang jelas, dan evaluasi serta pelaporan.
1. Sistematika/ Format Kerangka Acuan Program/ Kegiatan
Sistematika/ Format Kerangka Acuan Program/ Kegiatan adalah
sebagi berikut :
a. Pendahuluan
b. Latar Belakang
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
e. Cara Melaksankan Kegiatan
f. Sasaran
g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir – butir lain sesuai
kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana
pembiayan dan anggaran.
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuan adalah hal – hal yang besifat umum
yang masih terkait dengan upaya/ kegiatan
b. Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebainya dilengkapi dengan data – data
sehingga alasan diperlukan agar program tersebut dapat lebih
kuat.
c. Tujuan
Tujuan adalah merupakan tujuan Program/ Kegiatan. Tujuan
umum adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan
khusus adalah tujuan secara rinci.
d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah Langkah – langkah
kegiatan yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan
Program/ kegiatan. Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan
harus berkaitan dan sejalan
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara melakukan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara
lain dengan membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit
dan lain – lain
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur
untuk mencapai tujuan - tujuan upaya/ kegiatan
Sasaran Program/ Kegiatan menunjukakan hasil antara yang
diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran
program perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang
diinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus
memberikan arah dak tolok ukur yang jelas sehingga dapat
dijadikan landasan untuk penyusunnan strategi dan kegiatan
yang spesifik.
2) Measurable : sasaran harus teratur dan dapat dipergunakan
untuk memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akomadasi
harus ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh
karenanya metodologi untuk mengukur pencapaian sasaran
( keberhasilan upaya/ kegiatan ) harus ditetapkan sebelum
kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
3) Aggressive but Attaineble : apabila sasaran harus dijadikan
standar keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun
tidak boleh mengandung target yang tidak layak.
4) Result Orented : sedapat mungkin sasaran harus
menspesifikasikan hasil yang ingin dicapai. Misalnya :
mengurangi complain masyarakat terhadap pelayanan rawat
inap sebesar 50%.
5) Time Bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu
yang relative pendek, mulai dari beberapa minggu sampai
beberapa bulan ( sebaiknya kurang dari satu tahun ). Kalua ada
Program/ kegiatan 5 ( lima ) tahun dibuat sasaran. Sasaran
akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih mudah dikelola dan
dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila dibuat
sesuai dengan batas – batas tahun anggaran apabila dibuat
sesuai dengan batas - batas tahun anggaran di Klinik.
g. Jadwal Pelasanaan Kegiatan
Skedul atau jadwal adalah perencanaan waktu untuk tiap – tiap
rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan
dalam bentuk bagan Gantt.
h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah
evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadapa jadwal yang
direncanakan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap beberapa
bulan sekali ( kurun waktu tertentu ), sehingga apabila dari
evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal, maka dapat segera
diperbaiki sehingga tidak mengganggu Program/ kegiatan secara
keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah kapan ( setiap kurun waktu berapa lama ) evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporan adalah bagaimana membuat
laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi harus ditulis di dalam kerangka acuan
adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan
laporan tersebut harus dibuat dan ditinjau kepada siapa.
i. Pecatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam
kerangka acuan adalah melakukan pencatatan kegiatan atau
membuat dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan
kapan laporan harus diserahkan dan kepada siapa laporan iyu
harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah eva luasi pelaksanaan Program/
kegiatan secara menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalamkerangka
acuan, bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus
dilakukan.
Format kerangka acuan sesuai dengan yang diterpkan di Dinas
Kesehata Kabupaten/ Kota masing -masing.

E. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR


( SOP )
Standar Oprasional Prosedur ( SOP ) adalah suatu perangkat instruksi/
Langkah – Langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja
rutin tertentu :
a. Tujuan Penyusun SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
b. Mamfaat SOP adalah :
1) Memenuhi persyaratan standar pelayanan Klinik
2) Mendokumentasikan langka – Langkah kegiatan
3) Memastikan staf Klinik memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
Contoh :
SOP pemberian informasi, SOP pemasangan infus, SOP
pemindahan pasien dari tempat tidur ke kereta dorong.
c. Format SOP
1) Format SOP dibakukan agar tidak terjadi banyak format yang
digunakan, contoh pada lampiran, dan diberlakukan sesuai
dengan akreditasi Klinik.
2) Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini
dapat diberi tamabahan materi/ kolom misalnya, nama penyusun
SOP, unit yang memeriksa SOP. Untuk SOP tindakan agar
memudahkan didalam melihat Langkah – Langkahnya dengan
bagan alir, persiapan alat dan bahan dan lain – lain, namun tidak
boleh mengurangi item – item yang ada di SOP.

Format SOP sebagai berikut :


Judul SOP
No : ……/ PMT/ …../2023
Dokumen
No. Revisi :
Tanggal
:
Terbit
SPO Halaman :
Ttd Pimpinan Klinik
KLINIK dr. Yuni
PERMATA Rahmadewi

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi

5. Prosedur
/Langkah-
langkah
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen
terkait
10. Rekaman tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
historis diberlakukan
perubahan

d. Petunjuk Pengisian SOP


1) Logo yang dipakai adalah logo Klinik, nama organisasi adalah
nama Klinik
2) Kotak Heading : masing – masing kotak ( Klinik, Judul SOP, No.
Dokumen, No. Revisi, tanggal terbit, Halaman SOP, ditetapkan
Pimpinan Klinik ) di isi sebagai berikut :
a) Heading dicetak hanya pada halaman pertama
b) Kotak Klinik diberi nama Klinik dan logo Klinik
c) Judul SOP : diberi judul/ nama SOP sesuai proses kerjanya
( huruf pertamanya saja yang kapital )
d) No. Dokumen : diisi dengan nomor urut SOP garis miring ( / )
Nama ruangan atau BAB dan penomoran SOP
e) No. Revisi : diisi dengan status revisi, diisi menggunakan
angka, misalnya untuk dokumen baru dapat diisi nomor 00,
sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 01, revisi
kedua diberi nomor 02, dan seterusnya.
f) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukan SOP tersebut.
g) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga
total halaman untuk SOP tesebut ( misalnya : halaman
pertama : 1/5 ).
h) SOP diberikan penamaan sesuai ketentuan ( istilah ) yang
digunakan Klinik, Misalnya SOP.
i) Ditetapkan Pimpinan Klinik : diberi tangan Pimpinan Klinik
dan nama jelas beserta gelarnya.

3) Isi SOP
Isi SOP adalah sebagi berikut :
a) Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah
yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/ menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata
kunci : “ Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk
…..”
c) Kebijakan : berisi kebijakan Pimpinan Klinik yang menjadi
dasar dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang
mendasari SOP tersebut, contoh untuk SOP Pengamanan
Klinik, pada kebijakan ditulis : Keputusan Pimpinan Klinik
Nomor …… tentang Menajemen Fasilitas dan Keselamatan.
d) Referensi : berisikan dokumen eksternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang
– undangan, ataupun bentuk lain sebagi bahan Pustaka.
e) Prosedur/ Langka – langkah : bagian ini merupakana bagian
utama yang menguraikan langkah – langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu.
f) Diagram Alir/ Bagan Alir ( Flow Chart ) :
Didalam penyusunan proses maupun instruksi kerja
sebaiknya dalam langkah – langkah kegiatan dilengkapi
dengan diagram alir/ bagan alir untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah – langkahnya. Adapun bagan alir secara
garis besar dibagi menjadi dua macam yaitu diagram alir
makro dan diagram alir mikro.
g) Hal – hal yang perlu diperhatikan : berisi segala hal – hal
penting yang harus di perhatikan dan dipatuhi.
h) Unit terkait : beri unit – unit dan atau proses terkait dalam
proses kerja tersebut.
Dari ke enam isi SOP sebagimana diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antara lain : bagan alir, dokumen terkait,
i) Dokumen terkait : berisi nama – nama dokumen yang ada
kaitannya dengan SOP tersebut
j) Rekaman histori perubahan : berisi Riwayat jika dilakukan
revis SOP.
1) Diagram alir makro/ Macro flow chart, menunjukan kegiatan –
kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan,
hanya mengenal satu simbul. Bentuk Balok :
2) Diagram alir mikro / Micro flow chart, menunjukan rincian
kegiatan – kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk
simbul sebagai berikut :
o Alawak kegiatan :

o Akhir kegiatan :

Ya
o Keputusan :

Tidak

o Penghubung :

o Dokumen :

o Arsip :

3) Tata Cara Pengololaan SOP


a. SOP dikelola oleh Admen akreditasi Klinik
b. Setiap Pokja menyerahkan SOP yang sudah dibuat untuk
dibuat penomoran, tanda tangan Pimpinan Klinik. Foto kopi
SOP kemudian dibubuhkam stempel “ KENDALI”. Foto kopi
SOP distempel “TERKENDALI” dan di distribusikan ke unit
masing – masing dan diarsipkan di unit masing – masing.
c. Pengolola SOP harus mempunyai arsip seluru SOP ASLI
Klinik.
KORP KLINIK PERMATA

Klinik
PERMATA
Pelayanan Kesehatan 24 Jam
jl. Trienggadeng-Meureudu No. 25 Pijay Telp.(0653)7829200
email : klinikpermatapcare@gmail.com
Korp Klinik yang digunakan didalam penyusun dukumen sebagai
mana yang terlampir di atas.

Ditetapkan di : Pidie Jaya


Pada Tanggal : 01 September 2023
PIMPINAN KLINIK PERMATA

Dr. Yuni Rahmadewi

Anda mungkin juga menyukai