Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Siti Fatimatuz zahroh
Asal Institusi : SMP Al Isah Surabaya

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


telah diidentifikasi penyebab masalah

1 Interaksi siswa Kajian Literatur Dari hasil eksplorasi


dalam kegiatan 1. kegiatan hidup manusia akan selalu penyebab masalah yang
belajar mengajar dibarengi dengan proses interaksi bersumber dari literatur
dikelas yang atau komunikasi, baik interaksi dan wawancara, dapat
pasif dengan alam lingkungan, interaksi dihasilkan analisis
dengan sesamanya, interaksi antara sebagai berikut:
guru dan murid, baik itu disengaja 1. Hubungan yang
maupun tidak disengaja (Sardiman, kaku antara guru
2011:1). dan siswa.
2. Interaksi belajar mengajar akan 2. Kegiatan
terlaksana jika ada hubungan yang pembelajaran yang
baik antara guru dengan siswanya. kurang menarik.
Semua komponen dalam sistem 3. Materi
pembelajaran haruslah saling pembelajaran yang
berhubungan satu sama lain sulit bagi siswa.
(Mahmud, 2012:169). 4. Guru menggunakan
media pembelajaran
Wawancara Rekan Sejawat. yang monoton
Ninda Rifqi, S.Pd. (tidak bervariasi).
Faktor pendukung Interaksi belajar 5. Siswa ada masalah
mengajar dipengaruhi oleh di keluarga.
beberapa hal:
a. Menguasai bahan ajar.
b. Mampu mengolah kelas.
c. Menggunakan media yang
menarik.
d. Materi pembelajaran.
e. Situasi dan keadaan.
Wawancara Pakar
Nidya Puri Surya Grahani, S.Pd. (Guru
Penggerak).
Penyebab Interaksi siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dikelas yang
pasif.
a. Kegiatan pembelajaran yang
monoton dan kurang interaktif.
b. Minat siswa terhadap media
belajar yang kurang.
c. Kurangnya pemberian motivasi
pada siswa.

2 Siswa merasa Kajian Literatur Dari hasil eksplorasi


kesulitan 1. Mengartikan kesulitan belajar penyebab masalah yang
mengerjakan soal menunjuk pada sekelompok bersumber dari literatur
matematika dalam kesulitan yang dimanifestasikan dan wawancara, dapat
bentuk soal cerita dalam bentuk kesulitan yang nyata dihasilkan analisis
dalam kemahiran dan penggunaan sebagai berikut:
kemampuan mendengarkan, 1. Siswa kurang
bercakap-cakap, membaca, terbiasa untuk
menulis, menalar, atau kemampuan membaca cerita.
dalam bidang studi tertentu (Asrori, 2. Kemampuan
2020, hlm. 94). dasar
2. Siswa berkesulitan belajar matematika
matematika sering melakukan siswa yang
kekeliruan dalam belajar berhitung masih kurang.
dan kekeliruan dalam 3. Siswa kurang
menyelesaikan soal cerita teliti dalam
(Abdurrahman, M. (2010). mengerjakan
Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan soal.
Belajar. Rineka Cipta). 4. Siswa lebih
terbiasa
Wawancara Kepala Sekolah mengerjakan
1. Bapak Mudzakkir,SE soal dalam
Siswa sering merasa kesulitan dalam bentuk operasi
mengerjakan soal matematika apalagi hitung langsung.
dalam bentuk soal cerita ada beberapa
hal, seperti :
a. Siswa terbiasa mengerjakan
soal matematika dalam bentuk
angka atau bilangan tanpa
harus membaca Panjang.
b. Siswa terbiasa menyalin
jawaban teman.
c. Kurangnya guru memberikan
contoh-contoh soal dalam
bentuk cerita.
2. Nurul Faridah, S.Pd.
Siswa merasa kesulitan dalam
mengerjakan soal cerita bisa
dikarenakan beberapa hal:
a. Kurangnya guru memberikan
latihan dalam bentuk soal cerita
b. Kurang jelasnya guru dalam
menjelaskan
c. Siswa yang kurang lancar
dalam membaca
Wawancara Pakar
Nidya Puri Surya Grahani, S.Pd. (Guru
Penggerak)
Mengapa siswa merasa kesulitan
mengerjakan soal matematika dalam
bentuk soal cerita.
1. Aktivitas literasi yang masih
kurang menarik bagi siswa.
2. Pembiasaan literasi masih
kurang diterapkan pada setiap
mata Pelajaran.
3. Pemahaman siswa yang kurang
pada soal cerita.
3 Terdapat siswa Kajian Literatur Dari hasil eksplorasi
yang terlambat 1. Kesulitan belajar yang paling penyebab masalah yang
membaca dan mendasar dari semua kesulitan bersumber dari literatur
berhitung belajar adalah kesulitan membaca. dan wawancara, dapat
Menurut, Kesulitan belajar dihasilkan analisis
membaca merupakan suatu sebagai berikut:
sindrom kesulitan dalam 1. Siswa kurang
mempelajari komponen-komponen berlatih atau
kata dan kalimat, mengulang kembali
mengintegrasikan komponen ketika dirumah.
kata-kata dan kalimat, dan dalam 2. Oranng tua kurang
belajar segala sesuatu yang memperhatikan
berkenaan dengan waktu, arah, kegiatan belajar
dan masa. (Abdurrahman, siswa di rumah.
2009:204) . 3. Guru belum
2. Belajar di sekolah tidak senantiasa memberikan waktu
berhasil. Tidak sedikit siswa tambahan untuk
mengalami kegagalan dalam siswa yang masih
mencapai tujuan dalam belajar. kurang.
Pada dasarnya setiap siswa berhak 4. Siswa kurang minat
memperoleh peluang untuk dalam pembelajaran.
mencapai prestasi belajar yang 5. Belum menemukan
memuaskan. Namun dalam metode yang tepat.
kenyataan yang tampak bahwa
siswa satu dengan lainnya
mempunyai perbedaan dalam hal
kemampuan intelektual,
kemampuan fisik, latar belakang
keluarga, kebiasaan dan pendekatan
belajar yang digunakan (Muhibbin
Syah, 2010).
3. Kesulitan belajar spesifik menunjuk
pada sekelompok kesulitan yang
dimanifestasikan dalam bentuk
kesulitan yang nyata dalam
kemahiran dan penggunaan
kemampuan mendengarkan,
bercakap-cakap, membaca,
menulis, menalar, atau kemampuan
dalam bidang studi matematika.
Gangguan tersebut bersifat intrinsik
dan diduga disebabkan oleh adanya
disfungsi system syaraf pusat.
Kesulitan belajar spesifik
merupakan kesulitan anak dalam
membaca (dyslexia), menulis
(dysgraphia), dan menghitung
(dyscalculia). (Pujianingsih ,2011)
4. Diskalkulasi merupakan istilah luas
untuk kesulitan dalam belajar
matematika. Hal ini mencakup
semua jenis permasalahan untuk
memahami arti bilangan sampai
dengan ketidakmampuan untuk
menerapkan prinsip matematika
dalam memecahkan masalah.
(Sudha dan Shalini, 2014).
Wawancara Teman Sejawat
Nurul Farida, S.Pd
Siswa yang mengalami kesulitan dalam
membaca dan berhitung dipengaruhi
beberapa hal:
1. Kurang latihan membaca dan
berhitung Ketika dirumah.
2. Orang tua yang kurang
memperhatikan kegiatan
belajar siswa.
3. Guru kurang memberikan
waktu untuk memberikan
penjelasan ulang pada siswa
yang bermasalah.
4. Siswa tidak ada minat untuk
belajar.

Wawancara Pakar
Nidya Puri Surya Grahani, S.Pd. (Guru
Penggerak)
Kemungkinan siswa terlambat
membaca dan berhitung dikarenakan
ada beberapa faktor, antara lain:
Dari orang tua:
1. Kurang memperhatikan
kegiatan belajar siswa di
rumah.
2. Tidak menyadari kekurangan
pada anaknya.
Dari siswa sendiri:
1. Malas untuk belajar membaca
dan berhitung.
2. Waktu lebih banyak digunakan
untuk bermain hp.
3. Anak yang tertutup terhadap
lingkungan sekitar.
Dari guru:
1. Kurang merespon akan
kekurangan siswanya.
2. Cara pembelajaran yang kurang
tepat.
3. Pemberian tugas yang
disamakan dengan siswa yang
umum.
4 Siswa kesulitan Kajian Literatur Dari hasil eksplorasi
dalam 1. kesulitan belajar merupakan suatu penyebab masalah yang
mengerjakan bentuk gangguan yang dialami oleh bersumber dari literatur
dan memahami siswa dalam satu atau lebih dari dan wawancara, dapat
soal yang faktor psikis yang mendasar yang dihasilkan analisis
sedikit dirubah meliputi pemahaman atau sebagai berikut:
bentuknya penggunaan bahasa, lisan atau 1. Guru kurang
tulisan yang dengan sendirinya memberikan soal
muncul sebagai kemampuan tidak yang bervariasi.
sempurna dalam hal mendengakan, 2. Siswa terbiasa
berfikir, berbicara, membaca, menyalin jawaban
menulis, atau membuat perhitungan teman.
matematikal, termasuk juga 3. Siswa belum
kelemahan motorik ringan, memahami materi
gangguan emosional atau akibat yang telah
keadaan ekonomi, budaya, atau dijelaskan.
lingkungan yang tidak 4. Siswa yang hanya
menguntungkan bagi siswa. terpaku pada soal
(Nurjanah, 2016:161-162). yang diberikan guru.
2. Prestasi belajar yang dicapai
seseorang merupakan hasil
interaksi berbagai faktor yang
mempengaruhinya baik dari dalam
diri (faktor internal) maupun dari
luar diri (faktor eksternal) individu.
Faktor-faktor tersebut tidak berdiri
sendiri tapi saling berinteraksi
secara langsung ataupun tidak
langsung dalam mencapai prestasi
belajar. (Abu Ahmadi dan Widodo
Supriyono, 2004:138)

Wawancara Teman Sejawat


Nasrullah, S.Pd.
Siswa mengalami kesuitan dalam
mengerjakan soal yang sudah
dimodifikasi dikarenakan siswa yang
kurang pemahamannya pada materi
dan kurang dalam mengerjakan latihan
yang berhubungan dengan materi.

Wawancara Pakar
Nidya Puri Surya Grahani, S.Pd. (Guru
Penggerak)
Kebiasaaan siswa yang hanya terpaku
pada soal yang diberikan guru sebagai
bahan latihan, itu yang menyebabkan
siswa selalu kebinggungan dalam
mengerjakan soal dengan materi yang
sama tapi dalam bentuk yang berbeda.
Bisa juga dari guru yang kurang
memberikan soal yang bervariasi. Dan
adanya kebiasaan siswa yang selalu
menyalin jawaban teman, karena malas
mengerjakan tugas.
5 Siswa yang Kajian Literatur Dari hasil eksplorasi
selalu terlambat 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab masalah yang
mengumpukan prestasi belajar: “Keberhasilan bersumber dari literatur
tugas siswa atau mahasiswa dalam dan wawancara, dapat
mengikuti pelajaran/kuliah banyak dihasilkan analisis
bergantung pada kebiasaan belajar sebagai berikut:
yang teratur dan 1. Tanggung jawab
berkesinambungan. Kebiasaan yang masih kurang.
belajar yang teratur dimulai dari 2. Tidak adanya
cara mengikuti pelajaran/kuliah, penekanan disipin di
belajar mandiri di rumah, belajar rumah.
kelompok, cara mempelajari buku 3. Siswa malas
dan sikap dalam menghadapi mengerjakan tugas.
ujian/ulangan/tes”. (Nana Sudjana, 4. Guru yang tidak
2010:173). memberikan reward.
2. Kedisiplinan belajar dapat 5. Siswa belum paham
dikatakan sebagai alat pendidikan dengan materi yang
bagi anak, sebab dengan disiplin diberikan.
anak dapat membentuk sikap teratur
dan mentaati norma aturan yang
ada. (Rusdinal dan Elizar, 2005:
132).
3. Kedisiplinan lebih ditekankan pada
siswa di sekolah melalui ketaatan
dan kepatuhan siswa kepada
peraturan/tata tertib di sekolah.
Kedisiplinan siswa merupakan
suatu kesediaan siswa untuk
menepati atau mematuhi peraturan
selama proses belajar sehingga
terjadi perubahan tingkah laku yang
berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepandaian, atau suatu
pengertian. Rintyastini dan
(Charlotte, 2005: 56).
Wawancara Teman Sejawat
Ninda Rifqi, S.Pd.
Kedisiplinan siswa itu terbentuk dari
kebiasaan siswa di rumah. Jika siswa di
rumah tidak diterapkan disiplin yang
baik maka kemumgkinan siswa di
sekolah juga akan suit menerapkan
disiplin. Baik untuk disiplin dalam
pembelajaran maupun disiplin dalam
sikap dan aturan sekolah.

Wawancara Pakar
Nidya Puri Surya Grahani, S.Pd. (Guru
Penggerak)
Siswa yang terlambat mengumpulkan
tugas bisa dikarenakan siswa yang
belum paham terhadap materi
Pelajaran yang telah diajarkan, bisa
juga karena karakter siswa yang tidak
disiplin.
Siswa yang tidak tepat waktu dalam
mengumpulkan tugas, bisa dikarena
tidak ada reward dari guru.

Anda mungkin juga menyukai