Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan Yang Memerdekakan dari Perspektif lain

Dalam sejarah perjalanan perjuangan kemerdekaan Indonesia, ada 3 hal yang


diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa diantaranya perjuangan kemerdekaan,
perjuangan pendidikan, dan perjuangan kebudayaan. Ketiga hal ini tentunya saling
berkaitan karena tanpa adanya kemerdekaan, pendidikan di Indonesia tidak akan bisa
dirasakan seperti sekarang ini. Tanpa pendidikan, kelestarian kebudayaan di Indonesia
tidak akan terjaga.

Satu hal yang menarik dari pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah mendidik anak
harus sesuai kodratnya baik itu kodrat zaman maupun kodrat alam. Hal itu sesuai
dengan keanekaragaman masyarakat Indonesia di mana masyarakat Indonesia
memiliki berbagai perbedaan yaitu perbedaan suku, adat, budaya, agama, keadaan
wilayah, dan sebagainya. Dari perbedaan itu tentunya masyarakat Indonesia juga
memiliki perbedaan karakter. Dari perbedaan itu, lahirlah Dasar Negara Pancasila
yang bertujuan menyatukan perbedaan demi terciptanya perdamaian dan keadilan.

Ragam budaya, adat istiadat, ras, warna kulit, dan agama di miliki oleh bangsa
Indonesia. Dengan keragaman itu, tumbuh rasa persatuan yang dibingkai dalam
kebhinekaantunggalikaan meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu yaitu satu nusa,
satu bangsa, dan satu bahasa. Interaksi positif dari perbedaan itu sangat diharapkan
karena akan menjaga hubungan yang harmonis. Sosiokultural sangat penting untuk
diterapkan karena sosiokultural mengatur tingkah laku sesorang dalam kelompok. Saat
ini sosiokultural diterapkan di sekolah untuk menumbuhkan budaya positif di
lingkungan sekolah dan sebagai penguatan karakter profil pancasila peserta didik.
Budaya positif ini berpengaruh terhadap perkembangan psikologi peserta didik.

Tujuan dari penerapan Profil Pelajar Pancasila adalah menciptakan generasi yang
beriman dan beradab, memupuk tolenransi, mandiri, kreatif, saling membantu, dan
bernalar kritis. Untuk mencapai tujuan itu tentunya harus ada contoh dari guru
maupuan orang tua peserta didik sebagaimana yang dikatakan oleh Ki Hajar
Dewantara Ing Ngarso Sung Tuladho yang artinya dari depan guru dan orang tua
memberikan tauladan kepada anak agar anak bisa mengikuti.

Untuk mencapai profil pelajar pancasila, pihak sekolah harus mengetahui kebutuhan-
kebutuhan peserta didik sehingga peserta didik bisa belajar dengan aman dan nyaman.
Adapun contoh pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik adalah guru sebaiknya
menggunakan metode dan media pembelajaran yang menarik dan interaktif serta
berbasis teknologi. Kemudian lingkungan belajar yang menyenangkan juga sangat
perlu untuk mendukung pembelajaran yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai