Kel 1 Naskah Manajemen Agitasi
Kel 1 Naskah Manajemen Agitasi
Dokter 1 : Nurhayati
Pasien : Aspuri
Istri : Melati
Pada suatu hari, di ruang flamboyan ada seorang pasien berbaring lemah yang di
diagnosa. menderita penyakit JANTUNG KORONER. Pasien tersebut divonis oleh Dokter
Spesialis Jantung bahwa penyakitnya berat untuk disembuhkan dan kemungkinan tidak
bisa bertahan lama.
Perawat 1 : selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat 1 yang bertugas pada pagi ini, kalua
boleh saya tau nama bapak siapa?
Perawat : bagaimana keadaan bapak pagi hari ini, apakah semalam bapak bisa tidur?
Pasien : semalam saya tidak bisa tidur nyenyak sus, saya gelisah dan ada perasaan takut
Perawat 1 : kalau boleh saya tau apa yang menyebabkan bapak merasa seperti itu?
Pasien : karena saya merasa penyakit saya dari awal masuk RS tidak berkurang dan tidak
ada perubahan sus
Perawat 1 : oh begitu ya pak, mohon maaf sebelumnya saya akan membantu bapak untuk
terlihat agar lebih segar, apakah bapak bersedia?
Setelah selesai membantu pasien, tiba-tiba pasien menanyakan tentang hasil pemeriksaan
yang telah di lakukan.
Pasien : maaf suster, apakah suster tau hasil dari pemeriksaan saya, saya sakit apa sus?
Apakah penyakit saya parah ya sus sampai tidak di beri tau hasilnya?
Perawat 1 : maaf pak, untuk hasil pemeriksaan dan diagnose penyakit nanti akan di jelaskan
oleh dokter yang merawat bapak, kita berdoa dan berserah diri kepada tuhan agar
diberikan yang terbaik
Pada saat berbincang berbincang dengan pasien, datanglah dokter dan perawat
Bapak : Apa yang baik? Keadaan saya sangat buruk! Saya tidak terima dengan penyakit
ini!Saya merasa seperti ditinggalkan oleh tubuh saya sendiri!
Dokter : Maaf mendengarnya, Pak. Bisakah Anda ceritakan sedikit mengenai perasaan
dan pikiran Anda yang membuat Anda merasa tidak terima dengan penyakit ini?
Bapak : Saya merasa sangat frustasi, dok. Saya selalu hidup sehat dan aktif sebelumnya,
tapi tiba-tiba saja saya didiagnosis dengan penyakit jantung koroner. Saya merasa
kehilangan kendali atas hidup saya dan ini membuat saya marah.
Dokter : Saya bisa mengerti perasaan Anda, Pak. Menerima diagnosis penyakit yang
serius memang bisa menjadi perubahan yang sulit dan mengecewakan. Namun,
penting bagi kita untuk tetap tenang dan berfokus pada upaya pemulihan yang
harus kita ambil.
Bapak : Tapi ini tidak adil, dok! Saya sudah menjalani gaya hidup yang sehat!.
Bagaimana ini bisa terjadi pada saya ? (Pasien sambil melempar barang-
barang didekatnya)
Dokter : Pak tenang Pak.
SOP RESTRAIN
Bapak : Tapi saya tidak mau hidup dengan ini! Saya tidak mau tergantung pada obat-
obatan dan membatasi makanan saya!
Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Mengidentifikasi prosedur yang akan di lakukan
3. Memberi posisi nyaman pada klien
4. Mengikatkan kasa pada kaki yang akan dipasangkan restrain
5. Pasang bantalan dibawah tekuk lutut untuk membuat lebih nyaman, jika terdapat tulang
menonjol berikan lotion bedak
6. Kemudian dekatkan kasa pengikat pada kaki pasien
7. Ambil kasa pengikat lalu lipat dua kasa tersebut, kemudian letakan kasa yang sudah dilipat
taruh dibawah kaki pasien. Kemudian ujung kasa satu sama lain.
8. Kaitkan kasa pengikat ke kerangka tempat tidur untuk mengunci pergelangan kaki pasien
9. Pastikan kasa terikat dengan baik
10. Cuci tangan kembali setelah melakukan Tindakan
Dokter : tenang ya pak bapak tidak perlu khawatir, kami akan melakukan yg terbaik
untuk kesembuhan bapak, saya permisi dulu ya pak
Perawat 2 : Bapak saya tinggal dulu ya, agar bapak bisa beristirahat dan menenangkan diri
nanti saya akan datang lagi permisi pak selamat beristirahat
Perawat pun kembali memasuki ruangan pasien untuk memanggil keluarga pasien, tidak
berapa lama datanglah keluarga pasien memasuki ruangan dokter
Dokter : iya ibu saya memanggil ibu karna ingin menjelaskan tentang hasil pemeriksaan
yang telah kami lakukan kepada suami ibu, penyakit suami ibu sebenernya sudah
lama tapi mungkin tidak di rasakan, itu dalam istilah medis termasuk penyakit
kronis, kami sudah melakukan dengan maksimal, tapi semua sudah kehendak
Allah SWT., harapan hidupnya sangat kecil kami akan selalu memantau
perkembangan nya dan kami akan mendampingi suami ibu agar tidak terlalu
cemas menghadapi semua ini.
Istri : apakah tidak ada tindakan yang bisa di lakukan untuk menyembuhkan suami
saya, saya mohon dok lakukan yang terbaik untuk suami saya (tampak terus
menangis)
Dokter : saya tau ini memang sangat berat untuk ibu dan keluarga, tapi saya harap ibu dan
keluarga bisa menerima kenyataan ini, dan ibu bisa mendampingi suami ibu disaat
terakhirnya agar tidak merasa kesepian
Istri pun keluar dan menangis sejadi-jadinya, suster pun tiba menghampiri keluarga
pasien
Perawat 2 : ibu saya mengerti sekali apa yang ibu rasakan, tapi saya harap ibu dapat
menerima kondisi ini serahkan semua kepada Allah SWT., yang terpenting adalah
ibu sudah melakukan yang terbaik untuk bapak dan dapat menerima kondisi
terburuk sekalipun (sambal memegang Pundak istri pasien)
Istri : baik sus, saya akan berusaha untuk menerima semua ini, tapi saya tidak sanggup
untuk menyampaikan nya ke suami saya
Perawat 2 : baiklah bu, berita ini akan disampaikan oleh dokter kepada suami ibu
Dokter dan perawat yang berjaga pada siang ini memasuki ruangan pasien, untuk
menyampaikan hasil penyakitnya kepada pasien
Dokter : Baik pak, apakah bapak sudah siap mendengarkan penjelasan saya? Saya
khawatir berita tidak baik ini akan membuat bapak cemas
Pasien : ya dok,saya siap karena saya ingin tahu saya sakit apa sebenarnya
Dokter : jadi dari hasil pemeriksaan dan gejala yang bapak rasakan, bapak mengalami
penyakit jantung coroner,dan saat ini sangat sulit untuk disembuhkan dan umur
bapak tidak akan lama lagi
Pasien : tidak mungkin dok, keluarga saya masih membutuhkan saya (menangis dan
berteriak)
Pasien : apakah tidak ada yang bisa dilakukan untuk kesembuhan saya dokter?
Dokter : kami akan melakukan yang terbaik untuk bapak, tapi semuanya adalah kuasa
allah AWT., baik pak, kalau begitu saya permisi dulu
Pasien dan istri pun tampak masih menangis dengan informasi yang telah disampaikan
oleh dokter, demikian perawat yang berjaga siang menghampiri pasien dan keluarga
Perawat 2 : Pak saya mengerti sekali apa yang saat ini bapak rasakan, dan saya harap bapak
bisa mengikhlaskan ini semua (sambal memegang Pundak pasien)
Pukul 02:00 dini hari istri pasien memanggil perawat yang berjaga malam, perawat pun
langsung menuju ruangan pasien,kondisi pasien henti nafas dan sudah mengalami
penurunan kesadaran,perawat pun melakukan melakukan Tindakan RJP untuk
menyelamatkan nyawa pasien.
Perawat 3 : kami akan melakukan yang terbaik untuk suami ibu,silakan ibu membimbing
bapak dengan membacakan ayat-ayat suci al quran
Istri pun terus berada disamping pasien sambal membimbing dengan membacakan dua
kalimat syahadat, perawat pun terus berusaha dengan melakukan RJP namun kondisi
pasien sudah tidak terselamatkan, pasien pun meninggal dengan tenang.
Perawat 3 : kami sudah melakukan yang terbaik untuk suami ibu, tapi Allah swt
berkehendak lain, semoga ibu bersabar menghadapi ini semua (mengusap
Pundak istri pasien)