Anda di halaman 1dari 7

NASKAH MANAJEMEN AGITASI

Disusun Oleh: Kelompok 1


Annisah (2114201051)
Melati (2114201025)
Syahla Auliya Anastasya (2114201050)
Nurhayati (2114201018)
Amelia Trisnawati (2114201020)
Iis Istiqomah (2114201037)
Davina Firdia Salama (2114201039)
Sherly Indriyani (2114201038)
Nadilla Kapoor (2114201024)
Aspuri (2114201029)
Tri Cahyo Sembodo (2114201048)
M. Syifa Badri Tamam (2114201046)
Aditya Apriyansah (2114201011)
Rijal (2114201003)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023
NASKAH MANAJEMEN AGITASI
PEMAIN PERAN

Narator : Syahla Aulia Anastasya

Perawat 1 : Tri Cahyo Sembodo

Perawat 2 : Amelia Trisnawati

Perawat 3 : Iis Istiqomah

Dokter 1 : Nurhayati

Pasien : Aspuri

Istri : Melati

Pada suatu hari, di ruang flamboyan ada seorang pasien berbaring lemah yang di
diagnosa. menderita penyakit JANTUNG KORONER. Pasien tersebut divonis oleh Dokter
Spesialis Jantung bahwa penyakitnya berat untuk disembuhkan dan kemungkinan tidak
bisa bertahan lama.

Perawat 1 : selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat 1 yang bertugas pada pagi ini, kalua
boleh saya tau nama bapak siapa?

Pasien : selamat pagi (suara terdengar lirih), nama saya budi

Perawat : bagaimana keadaan bapak pagi hari ini, apakah semalam bapak bisa tidur?

Pasien : semalam saya tidak bisa tidur nyenyak sus, saya gelisah dan ada perasaan takut

Perawat 1 : kalau boleh saya tau apa yang menyebabkan bapak merasa seperti itu?

Pasien : saya merasa penyakit saya ini tidak bisa disembuhkan

Perawat 1 : kenapa bapak bisa mempunyai perasaan seperti itu?

Pasien : karena saya merasa penyakit saya dari awal masuk RS tidak berkurang dan tidak
ada perubahan sus
Perawat 1 : oh begitu ya pak, mohon maaf sebelumnya saya akan membantu bapak untuk
terlihat agar lebih segar, apakah bapak bersedia?

Pasien : iya sus, silahkan

Setelah selesai membantu pasien, tiba-tiba pasien menanyakan tentang hasil pemeriksaan
yang telah di lakukan.

Pasien : maaf suster, apakah suster tau hasil dari pemeriksaan saya, saya sakit apa sus?
Apakah penyakit saya parah ya sus sampai tidak di beri tau hasilnya?

Perawat 1 : maaf pak, untuk hasil pemeriksaan dan diagnose penyakit nanti akan di jelaskan
oleh dokter yang merawat bapak, kita berdoa dan berserah diri kepada tuhan agar
diberikan yang terbaik

Pasien : baik sus

Pada saat berbincang berbincang dengan pasien, datanglah dokter dan perawat

Dokter : Selamat pagi, Pak. Bagaimana keadaan Anda hari ini?

Bapak : Apa yang baik? Keadaan saya sangat buruk! Saya tidak terima dengan penyakit
ini!Saya merasa seperti ditinggalkan oleh tubuh saya sendiri!

Dokter : Maaf mendengarnya, Pak. Bisakah Anda ceritakan sedikit mengenai perasaan
dan pikiran Anda yang membuat Anda merasa tidak terima dengan penyakit ini?

Bapak : Saya merasa sangat frustasi, dok. Saya selalu hidup sehat dan aktif sebelumnya,
tapi tiba-tiba saja saya didiagnosis dengan penyakit jantung koroner. Saya merasa
kehilangan kendali atas hidup saya dan ini membuat saya marah.

Dokter : Saya bisa mengerti perasaan Anda, Pak. Menerima diagnosis penyakit yang
serius memang bisa menjadi perubahan yang sulit dan mengecewakan. Namun,
penting bagi kita untuk tetap tenang dan berfokus pada upaya pemulihan yang
harus kita ambil.

Bapak : Tapi ini tidak adil, dok! Saya sudah menjalani gaya hidup yang sehat!.
Bagaimana ini bisa terjadi pada saya ? (Pasien sambil melempar barang-
barang didekatnya)
Dokter : Pak tenang Pak.

Perawat 1 2 3 pun mendatangi pasien

Perawat 1 : Pak tenang pakk ini bisa membahayakan diri bapak

Perawat 1 : Mari kita lakukan restrain saja

Semua Perawat menenangkan pasien dan melakukan Tindakan restrain

SOP RESTRAIN

Bapak : Tapi saya tidak mau hidup dengan ini! Saya tidak mau tergantung pada obat-
obatan dan membatasi makanan saya!

Fase Kerja

1. Mencuci tangan
2. Mengidentifikasi prosedur yang akan di lakukan
3. Memberi posisi nyaman pada klien
4. Mengikatkan kasa pada kaki yang akan dipasangkan restrain
5. Pasang bantalan dibawah tekuk lutut untuk membuat lebih nyaman, jika terdapat tulang
menonjol berikan lotion bedak
6. Kemudian dekatkan kasa pengikat pada kaki pasien
7. Ambil kasa pengikat lalu lipat dua kasa tersebut, kemudian letakan kasa yang sudah dilipat
taruh dibawah kaki pasien. Kemudian ujung kasa satu sama lain.
8. Kaitkan kasa pengikat ke kerangka tempat tidur untuk mengunci pergelangan kaki pasien
9. Pastikan kasa terikat dengan baik
10. Cuci tangan kembali setelah melakukan Tindakan

Dokter : tenang ya pak bapak tidak perlu khawatir, kami akan melakukan yg terbaik
untuk kesembuhan bapak, saya permisi dulu ya pak

Perawat 2 : Bapak saya tinggal dulu ya, agar bapak bisa beristirahat dan menenangkan diri
nanti saya akan datang lagi permisi pak selamat beristirahat

Sambil berjalan keluar ruangan (dokter Bersama-sama dengan perawat)


Dokter : suster saya ingin bertemu dengan keluarga pasien

Perawat 2 : iya dok, nanti akan saya panggilkan keluarga pasien

Perawat pun kembali memasuki ruangan pasien untuk memanggil keluarga pasien, tidak
berapa lama datanglah keluarga pasien memasuki ruangan dokter

Istri : assalamualaikum dok

Dokter : waalaikumsalam silahkan duduk bu

Istri : ada apa ya dokter memanggil saya?

Dokter : iya ibu saya memanggil ibu karna ingin menjelaskan tentang hasil pemeriksaan
yang telah kami lakukan kepada suami ibu, penyakit suami ibu sebenernya sudah
lama tapi mungkin tidak di rasakan, itu dalam istilah medis termasuk penyakit
kronis, kami sudah melakukan dengan maksimal, tapi semua sudah kehendak
Allah SWT., harapan hidupnya sangat kecil kami akan selalu memantau
perkembangan nya dan kami akan mendampingi suami ibu agar tidak terlalu
cemas menghadapi semua ini.

Istri : apakah tidak ada tindakan yang bisa di lakukan untuk menyembuhkan suami
saya, saya mohon dok lakukan yang terbaik untuk suami saya (tampak terus
menangis)

Dokter : saya tau ini memang sangat berat untuk ibu dan keluarga, tapi saya harap ibu dan
keluarga bisa menerima kenyataan ini, dan ibu bisa mendampingi suami ibu disaat
terakhirnya agar tidak merasa kesepian

Istri : baik dok terimakasih

Istri pun keluar dan menangis sejadi-jadinya, suster pun tiba menghampiri keluarga
pasien

Perawat 2 : ibu saya mengerti sekali apa yang ibu rasakan, tapi saya harap ibu dapat
menerima kondisi ini serahkan semua kepada Allah SWT., yang terpenting adalah
ibu sudah melakukan yang terbaik untuk bapak dan dapat menerima kondisi
terburuk sekalipun (sambal memegang Pundak istri pasien)
Istri : baik sus, saya akan berusaha untuk menerima semua ini, tapi saya tidak sanggup
untuk menyampaikan nya ke suami saya

Perawat 2 : baiklah bu, berita ini akan disampaikan oleh dokter kepada suami ibu

Dokter dan perawat yang berjaga pada siang ini memasuki ruangan pasien, untuk
menyampaikan hasil penyakitnya kepada pasien

Dokter : selamat siang pak

Pasien : siang juga dok (Muka Marah)

Dokter : Baik pak, apakah bapak sudah siap mendengarkan penjelasan saya? Saya
khawatir berita tidak baik ini akan membuat bapak cemas

Pasien : ya dok,saya siap karena saya ingin tahu saya sakit apa sebenarnya

Dokter : jadi dari hasil pemeriksaan dan gejala yang bapak rasakan, bapak mengalami
penyakit jantung coroner,dan saat ini sangat sulit untuk disembuhkan dan umur
bapak tidak akan lama lagi

Pasien : tidak mungkin dok, keluarga saya masih membutuhkan saya (menangis dan
berteriak)

Dokter : saya harap bapak bisa bersabar

Pasien : apakah tidak ada yang bisa dilakukan untuk kesembuhan saya dokter?

Dokter : kami akan melakukan yang terbaik untuk bapak, tapi semuanya adalah kuasa
allah AWT., baik pak, kalau begitu saya permisi dulu

Pasien dan istri pun tampak masih menangis dengan informasi yang telah disampaikan
oleh dokter, demikian perawat yang berjaga siang menghampiri pasien dan keluarga

Perawat 2 : Pak saya mengerti sekali apa yang saat ini bapak rasakan, dan saya harap bapak
bisa mengikhlaskan ini semua (sambal memegang Pundak pasien)

Pasien : ya sus, mudah-mudahan saya sanggup menghadapi ini semua


Perawat 2 : baiklah pak,kalua begitu saya permisi dulu (tersenyum dan mengangguk)

Pukul 02:00 dini hari istri pasien memanggil perawat yang berjaga malam, perawat pun
langsung menuju ruangan pasien,kondisi pasien henti nafas dan sudah mengalami
penurunan kesadaran,perawat pun melakukan melakukan Tindakan RJP untuk
menyelamatkan nyawa pasien.

Istri : Tolong sus, selamatkan suami saya (berteriak menangis)

Perawat 3 : kami akan melakukan yang terbaik untuk suami ibu,silakan ibu membimbing
bapak dengan membacakan ayat-ayat suci al quran

Istri pun terus berada disamping pasien sambal membimbing dengan membacakan dua
kalimat syahadat, perawat pun terus berusaha dengan melakukan RJP namun kondisi
pasien sudah tidak terselamatkan, pasien pun meninggal dengan tenang.

Perawat 3 : kami sudah melakukan yang terbaik untuk suami ibu, tapi Allah swt
berkehendak lain, semoga ibu bersabar menghadapi ini semua (mengusap
Pundak istri pasien)

Setelah menenangkan Keluarga pasien, Perawat pun meninggalkan ruangan pasien

Anda mungkin juga menyukai