Anda di halaman 1dari 12

KONSEP SISTEM PERKEMIHAN

A. ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN


Sistem urin tersusun atas ginjal, ureter, vescia, dan urethra. Berfungsi membantu
terciptanya homeostasis dan pengeluaran sisa-sisa metabolism. Ginjal selain berfungsi
sebagai alat sekresi juga berperan menghasilkan hormone seperti: renin-angiotensin,
erythropoietin, dan mengubah provitamin D menjadi bentuk aktif (vit D). Ginjal
berbentuk seperti buah kacang buncis pada beberapa spesies hewan mammalia. Paling
luar diselubungi oleh jaringan ikat tipis yang disebut kapsul renalis. Bagian ginjal yang
membentuk cekungan disebut hilum terdapat bundle saraf, arteri renalis, vena renalis dan
ureter. Ginjal dapat dibedakan menjadi bagian korteks yakni lapisan sebelah luar
warnanya agak gelap. Pada korteks renalis banyak dijumpai Corpusculum Renalis
Malphagi, capsula bowmani yang terputus gelap, sedangkan pada medulla banyak
dijumpai loop of henle.

Suplai Darah Ginjal


Ginjal mendapatkan suplai darah dari aorta abdominalis yang bercabang menjadi arteri
renalis, arteri interlobaris, arteri arcuata, arteri interlobularis, arteriole aferen, glomerulus,
arteriole eferen, kepiler juxta glomerulare, peritubuler, vena interlobularis, vena arcuata,
vena interlobularis, vena renalis.

Nefron
Tiap ginjal tersusun atas unit structural dan fungsional dalam pembentukan urin yang
dinamakan nefron (nephron). Tiap nefron terdiri atas bagian yang melebar yang
dinamakan korpuskula renalis atau badan malphagi, tubulus kontortus proksimal,
lengkungan hanie serta tubulus kontortus distal

Korpuskula Renalis
Korpuskula renalis terdiri atas glomelurus dan dilelilingi oleh kapsul bowman

Glomeruli
Glomeruli merupakan anyaman pembuluh darah kapiler yang ruwet yang merupakan
cabang dari arteriole eferen. Pada permukaan luar kapiler glomeruli menempel sel

1
berbentuk spesifik dan memiliki penjulur-penjuluran yang disebut podosit (sel kaki).
Antara sel-sel endotel kapiler dan podosit membentuk struktur kontinyu yang berlubang-
lubang yang memisahkan darah yang terdapat dalam kapiler dengan ruang kapsuler.
Podosit berfungsi membantu filtrasi cairan darah menjadi cairan ultra filtrate (urin
primer). Cairan ultra filtrate ditampung di dalam ruang urin yaitu ruang antara kapiler
dengan dinding kapsula Bowmani dan selanjutnya mengalir menuju tubulus contortus
proksimal. Kompisis kimia cairan ultra filtrate hamper sama dengan plasma darah.

Capsula Bowman
Lapisan parietal kapsula bowman terdiri atas epitel selapis gepeng. Ruang kapsuler
berfungsi menampung urine primer (ultra filtrate). Sel podosit, sel epitel kapsula Bowman
yang mengalami spesialisasi untuk filtrasi cairan darah. Oleh karna itu komposisi cairan
ultra filtrate hamper sama dengan plasma darah kecuali tidak mengandung protein
plasma.

Sel Mesangial
Pada sel-sel endotel dan lamina basalis kapiler glomerulus terdapat sel mesangial yang
berperan sebagai makrofage.

Tubulus Kontortus proksimal


Tubulus kontortus proksimal kebanyakan terdapat dibagian korteks ginjal. Mukosa
tubulus kontortus proksimal tersusun atas sel-sel epitel kubus selapis, apeks sel
menghadap lumen tubulus dan memiliki banyak mikrovili (brush border). Sel epitel
tubulus contortus proksimal berfungsi untuk reabsorpsi

Lengkungan Henle (Loop of Henle)


Lengkungan Henle berbentuk seperti huruf U terdiri atas segmen tipis dan diikuti segmen
tebal. Bagian tipis lengkung henle yang merupakan lanjutan tubulus kontortus proksimal
tersusun atas sel gepeng dan inti menonjol kedalam lumen. Cairan urine ketika berada
dalam loop of henle bersifat hipotonik, tetapi setelah melewati loop of henle urin menjadi
bersifat hipertonik. Hal ini dikarnakan bagian descenden loop of henle sangat permeable
terhadap pergerakan air, Na+, dan CI-, sedangkan bagian ascenden tidak permeable
terhadap air dan sangat aktif untuk transport klorida bertanggung jawab terhadap

2
hipertonisitas cairan interstitial daerah medulla. Sebagai akibat kehilangan Na dan CI
filtrat yang mencapai tubulus contortus distal bersifat hipertonik.

Tubulus Kontortus Distalis


Tubulus contortus distalis tersusun atas sel-sel epithelium berbentuk kuboid, sitoplasma
pucat, nukleat tampak lebih banyak, tidak ada brush border. ADH dihambat sedingga
dinding tubulus conttortus distal dan tubulus koligen tidak permeable terhadap air
akibatnya air tidak direabsorpsi dan urin menjadi hipotonik dalam jumlah besar akan
tetapi ion-ion untuk keseimbangan osmotic tetap ditahan. Sebaliknya apabila air minum
sedikit atau kehilangan air yang banyak karena perkeringan tubulus contortus distal
permaebel terhadap air`dan air direabsorpsi sehingga urine hipertonik. Hormone
aldesteron yang disekresikan oleh korteks adrenal berperan meningkatkan reabsorpsi ion
Na. sebaliknya mempermudah ekskresi ion kalium dan hydrogen. Penyakit Addison
merupakan akibat dari kehilangan natrium secara berlebihan dalam urin.

Tubulus Koligens
Urin berjalan dari tubulus kontortus distal ke tubulus koligens yang apabila bersatu
membentuk saluran lurus yang lebih besar yang disebut duktus papilaris bellini. Tubulus
koligens dibatasi oleh epitel kubis. Peristiwa penting pada tubulus koligens adalah
mekanisme pemekatan atau pengencer urine yang diatur oleh hormone antideuretik
(ADH). Dinding tubulus distal dan tubulus koligens sangat permeable terhadap air bila
terdapat ADH dan sebaliknya.

Tubulus Kolektivitus
Tubulus kolektivitus dari Bellini merupakan tersusun atas sel-sel ephithelium columnair,
sitoplasma jernih, nucleus spheris.

Aparatus Jukstaglomerulus
Tunika media ateriol aferen yang terletak didekat korpuskula malphagi mengalami
modifikasi seperti sel-sel epiteloid bukan otot polos yang disebut sel jukstaglomelurus.
Sel-sel jukstaglomelurus menghasilkan enzim renin. Renin bekerja pada protein plasma
yang dinamakan angiotensinogen yang kemudian diubah menjadi angiotensin I.
selanjutnya zat ini oleh converting enzyme yang diduga terdapat dalam paru-paru, diubah
menjadi angiotensin II. Angiotensin II merangsang sekresi hormone aldesteron oleh

3
korteks adrenal. Penurunan kadar ion natrium merangsang pengeluaran renin yang akan
mempercepat sekresi aldesteron. Akibatnya resorbsi natrium yang akan menghambat
ekskresi renin. Kelebihan natrium dalam darah akan menekan sekresi renin yang
mengakibatkan penghambatan pembentukan aldesteron yang akan meningkatkan
konsentrasi natrium urin. Jadi apparatus jukstaglomelurus mempunyai peranan
homeostatic dalam mengawasi keseimbangan ion natrium.

Macula Densa
Macula densa merupakan bagian dari tubulus kontortus distalis yang melalui daerah di
muka kapsula Bowmani terdiri atas sel-sel yang Nampak meninggi, nuclei berderet rapat
dan berbentuk spheris. Macula densa berfungsi untuk reseptor tekanan osmotic
(osmoreseptor).

Pembentukan Urin
Proses pembentukan urin meliputi:
1. Filtrasi glomerular
2. Reabsorpsi tubuler dan
3. Sekresi tubuler

Ekskresi oleh ginjal memiliki peranan untuk:

1. Memelihara keseimbangan air


2. Memelihara keseimbangan elektrolit
3. Memelihara pH darah
4. Mengeluarkan sisa-sisa limbah metabolism yang merupakan racun bagi tubuh
organisme.

Saluran urine

Saluran yang dilewati oleh darah setelah difiltrasi oleh glomeruli dari awal hingga akhir
sebagai berikut: glomerulus, kapsul bowman, tubulus convultasi proksimal, loop of henle,
tubulus convulatus distal, tubulus koligen, tubulus collectivus, kaliks minor, kaliks mayor
pelvis renalis, ureter, vesica urinaria, urethra.

Ureter

4
pada bagian superfisial terlihat sel-sel yang bentuknya seperti paying (sisi atas lebih lebar
dari sisi bawah) dan sel-sel lapisan bawah berbentuk polygon. Tunica mucosa ureter
membentuk lipatan-lipatan longitudinal dengan epithelium tradisional. Lamina propria
tipis tersusun atas jaringan pengikat longgar, dengan pembuluh darah, lymfe, dan serabut
syaraf. Tunica muscularis tersusun atas stratum longitudinale, stratum circulare. Tunica
serosa tersusun atas jaringan ikat longgar, tipis, jaringan lemak. Lamina propria tipis
tersusun atas jaringan pengikat longgar, dengan pembuluh darah, lymfe dan serabut
syaraf.

Vesica urinaria

Kandungan kemih berfungsi menyimpan urine dan mengalirkannya ke ureter. Kaliks,


pelvis, ureter dan kantung kemih memiliki struktur histology yang hamper sama. Mukosa
terdiri dari atas epitel transisional dan facet sel berfungsi sebagai barrier osmotic antar
urin dan cairan jaringan lamina propria terdiri atas otot polos.

Histology Ginjal

Ginjal mengatur komposisi kimia cairan lingkungan interna melalui proses filtrasi,
rebsorbsi dan sekresi. Filtrasi berlangsung dalam glomerulus, dimana ultra filtrate plasma
darah dibentuk. Pada tubulus kontrortus proksimal terjadi rebsorbsi zat-zat yang berguna
bagi metabolism tubuh untuk mempertahankan homeostatis lingkungan internal. Juga
memindahkan hasil-hasil sisa metabolism dari darah ke lumen tubulus untuk dikeluarkan
dalam urin. Tubulus koligens mengabsorbsi air, sehingga membantu pemekatan urin.
Dengan cara ini, organisme mengatur keseimbangan air dalam tubuh dan tekanan
osmotic. Kedua ginjal menghasilkan sekitar 125 ml filtrate per menit, 125 ml diabsorbsi
dan yang 1 ml dikeluarkan ke dalam kaliks sebagai urin, sekitar 24 jam dibentuk sekitar
1500 ml urin. Filtrasi glomerulus dibentuk akibat tekanan hidrostatik darah dimana gaya
yang melawan tekanan hidrostatik yaitu:
1. Tekanan osmotic koloid plasma (30 mmHg)
2. Tekanan cairan yang terdapat dalam bagian tubulus nefron (10 mmHg)
3. Tekanan interstitial didalam parenkim ginjal (10mmHg) yang bekerja pada kapsul
bowman yang diteruskan ke cairan kapsuler. Tekanan hidrostatik adalah 75 mmHg
dan jumlah total gaya-gaya yang melawannya adalah 50 mmHg sehingga gaya filtrasi
yang dihasilkan kira-kira 25 mmHg.

5
Kandungan kemih dan saluran urin

Kandungan kemih dan saluran urin menyimpan urin yang dibentuk dalam ginjal dan
mengalirkan keluar. Kaliks, pelvis dan kandung kemih mempunyai struktur dasar
histologis yang sama. Dinding ureter lambat laun menjadi lebih tebal bila makin
mendekati kandung kemih. Mukosa organ ini terdiri atas epitel transisional dan lamina
propria organ-organ ini terdapat selubung otot polos yang padat dan bergelombang

Uretra
Uretra merupakan tabung yang menghasilkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.
1. Uretera pria terdiri atas 4 bagian yaitu: pars prostatika, pars membranasea, pars
bulbaris, dan pars pandulosa.
2. Uretra wanita merupakan tabungan yang panjang 4-5 cm, dibatasi oleh epitel berlapis
gepeng dengan daerah-daerah dengan epitel toraks berlapis semu. Bagian tengan
uretra wanita dikelilingi oleh sfinkter eksternus yang terdiri atas otot lurik volunter.

B. FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

FUNGSI GINJAL

 Pengaturan keseimbangan air, kelebihan air dalam tubuh akan diekskresikan oleh
ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam jumlah besar. Kekurangan air
(kelebihan keringat) menyebabkan urine yang diekskresikan berkurang dan
konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat
dipertahankan dan relative normal.
 Pengaturan pH dan keseimbangan ion organic (natrium,kalium,kalsium)
 Ekskresi zat sisa metabolism (urea dari protein, asam urat dari asam nukleat,
kreatinin dari keratin otot dan produk penguraian hemoglobin)
 Pembuangan zat kimiawi toksik (obat, peptisida, aditif makanan)
 Pengatur tekanan darah (sistem renin angiotensin)
 Pengendali pembentukan sel darah merah (melalui eritropoietin)
 Pengaktivan vitamin D dan keseimbangan kalsium. Ginjal juga membentuk
hormone dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang diperlukan untuk
absorpsi ion Ca diusus.
 Gluconeogenesis (pembentukan glukoma dari asam amino dan precursor lain

6
FILTRASI GLOMEROLUS

Filtrasi adalah proses pasif yang terjadi melalui dinding semipermeable glomerulus dan
kapsul glomerulus. Semua zat dengan massa molekul kurang dari 68 kilodalton (kDa)
terdorong keluar dari kapiler glomerulus untuk masuk ke kapsul bowman. Jadi, air dan
molekul kecil masuk ke nefron, sedangkan sel darah, protein plasma, dan molekul besar
lainnya bertahan didarah. Isi kapsul bowman disebut sebagai “filtrate glomerulus” dan
kecepatan pembentukan cairan ini disebut sebagai “laju filtrasi glomerulus” (glomerulus
filtration rate, GFR). Ginjal membentuk sekitar 180 liter cairan encer setiap hari (GFR sekitar
125ml/mnt). Sebagian besar cairan ini secara selektif direabsorpsi sehingga volume akhir
urine yang dibentuk adalah sekitar 1 sampai 1,5 liter per hari.

FUNGSI TUBULUS

Tubulus kontortus proksimal

Tubulus kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir sebagai saluran yang lurus
di medulla ginjal (pars desendenns Ansa Henle). Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid
dengan batas-batas yang sukar dilihat. Inti sel bulat, bundar,biru dan biasanya terletak agak
berjauhan satu sama lain. Sitoplasmanya berwarna asidofili (kemerahan). Permukaan sel yang
menghadap ke lumen mempunyai paras sikat (brush border). Tubulus ini terletak dikorteks
ginjal. Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrsi glomerulus 80-85
persen dengan cara reabsorbsi via transport dan pompa natrium. Glukosa, asam amino dan
protein seperti bikrbonat, akan diresorpsi.

Ansa Henle

Ansa Henle terbagi atas 3 bagian yaitu bagian tebal turun (pars asendens), bagian tipis
(segmen tipis) dan bagian tebal naik (pars asendens). Segmen tebal turun mempunyai
gambaran mirip dengan tubulus kontortus proksimal, sedangkan segmen tebal naik
mempunyai gambaran mirip tubulus kontortus distal. Segmen tipis ansa henle mempunyai
tampilan mirip pembuluh kapiler darah, tetapi epitelnya sekalipun hanya terdiri atas selapis
sel gepeng, sedikit lebih tebal sehingga sitoplasma lebih jelas terlihat. Selain itu lumennya
tampak kosong. Ansa henle terletak di medula ginjal. Fungsi ansa henle adalah untuk
memekatkan atau mengencerkan urin.

Tubulus kontortus distal

7
Tubulus kontortus distal berjalan berkelok-kelok. Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid
dengan batas antar sel yang lebih jelas dibandingkan tubulus kontortus proksimal. Inti sel
bundar dan berwarna biru. Jarak antara inti sel berdekatan. Sitoplasma sel berwarna basophil
(kebiruan) dan permukaan sel yang menghadap lumen tidak mempunyai paras sikat. Bagian
ini terletak dikorteks ginjal. Fungsi bagian ini juga berperan dalam pemekatan urin.

NEFRON

Tubulus Ginjal (Nefron)

Setiap ginjal memiliki sekitar sejuta nefron, yang masing-masing panjangnya sekitar 3 cm.
nefron adalah tubulus yang tertutup di satu ujung dan terbuka ke duktus koligens (collecting
duct) di ujung yang lain. Nefron memiliki enam relgion tersendiri, masing-masing
beradaptasi untuk melakukan fungsi spesifik. Terdapat dua jenis nefron. Sebagian besar
nefron (90%) adalah nefron korteks; nefron ini memiliki ansa henle (loops of henle) yang
pendek dan terutama berperan dalam pengendalian volume plasma pada kondisi normal.
Nefron jukstaglomerulus, yang memiliki ansa (lengkun) henle yang lebih panjang, dapat
meningkatkan retensi air apabila persediaan air kurang. Korpustel ginjal terdiri atas kapsul
bowman, suatu tabung buntu, dan glomerulus, suatu susunan kapiler membentuk kumparan
yang dikelilingi oleh invaginasi kapsul bowman. Glomerulus membentuk kapiler dengan luas
permukaan yang besar tempatnya lewatnya berbagai substansi menembus sel epitel gepeng
khusus untuk masuk ke kapsul nefron. Terdapat susunan kapiler ganda yang arterior aferen
memasok kapiler glomerulus dan anterior eferen berjalan dari glomerulus ke jaringan kapiler
kedua yang memperdarahi bagian nefron sisanya. Vasokonstriksi diferensial arterior aferen
dan eferen mempertahankan tekanan darah di dalam glomerulus agar konstan sehingga laju
filtrasi konstan. Produksi urine bergantung pada tiga tahap: filtrasi sederhana, reabsorpsi
sederhana, reabsopsi selktif, dan sekresi.

Tahap pembentukan urine:

1. Proses filtrasi (ultra filtrasi)


Filtrasi adalah proses pasif yang terjadi melalui dinding semipermeable glomerulus dan
kapsul glomerulus. Semua zat dengan massa molekul kurang dari 68 kilodalton (kDa)
terdorong keluar dari kapiler glomerulus untuk masuk ke kapsul bowman. Jadi, air dan
molekul kecil masuk ke nefron, sedangkan sel darah, protein plasma, dan molekul besar

8
lainnya bertahan di darah. Isi kapsul bowman disebut sebagai “filtrate glomerulus” dan
kecepatan pembentukan cairan ini disebut sebagai “laju filtrasi glomerulus” (glomerulus
filtration rate, GFR). Ginjal membentuk sekitar 180 liter cairan encer setiap hari (GFR
sekitar 125 ml/mnt). Sebagai besar cairan ini secara selektif direabsorpsi sehingga volume
akhir urine yang dibentuk adalah sekitar 1 sampai 1,5 liter per hari.

2. Proses Absorpsi

Filtrasi glomerulus direabsropsi dari bagian lain nefron ke kapiler di sekitarnya. Tubulus
kontortus proksimalis merupakan bagian yang paling besar lebar dan panjang dari nefron
keseluruhan ( sekitar 1,4 cm panjangnya). Sel yang melapisi bagian dalam saluran ini
mengandung sejumlah besar mitrokondria untuk menghasilakn energy untuk menjalankan
transportasi aktif karena sebagian besar reabsorpsi filtrasi glomerulus berlangsung disini.
Sebagian zat, misalnya glukosa dan asam amino, direabsorpsi secara total dan dalam
keadaan normal tidak terdapat di urine. Direabsorpsi zat sisa umumnya incomplete
sehingga, sebagai contoh, sejumlah besar urea diekskresikan. Direabsorpsi zat lain berada
dibawah pengendalian beberapa hormone. Hormone antidiuretic (antidiuretic hormone,
ADH) mengembalikan insersi protein ke dalam dinding tubulus kontortus proksimalis dan
duktus koligentes sehingga air dapat meninggalkan filtrate yang menyebabkan jumlah
urine berkurang. Pembentukan urine yang pekat dipermudah oleh susunan fisik ansa henle
dan kapiler disekitarnya, yang membentuk dan mempertahankan kondisi untuk reabsorbsi
air oleh osmosis. Kalsitonim mengatur reabsorpsi kalsium dan fosfat aldesteron
mempengaruhi reabsorbsi natrium.

3. Proses Sekresi

Tubulus ginjal dapat mensekresikan atau menambah zat-zat ke dalam cairan. Filtrasi
selama metabolism sel-sel membentuk asam dalam jumlah besar. Namun pH darah dan
cairan tubuh dapat dipertahankan sekitar 7,4 (alkalis). Sel tubuh membentuk amoniak yang
bersenyawa dengan asam kemudian disekresi sebagai ammonium supaya pH darah dan
cairan tubuh tetap alkalis.

Ureter

Ureter, yaitu saluran dengan panjang sekitar 25-30 cm dan garis tengah 3 mm, mengangkut
urine dari ginjal ke kandung kemih. Dari setiap ginjal duktus koligentes menyalurkan isinya
ke pelvis ginjal, yang kemudian disalurkan ke ureter. Dinding pelvis ginjal mengandung otot

9
polos, yang memiliki aktivitas intrinsic (yi. Tidak terkontrol oleh syaraf), dan menghasilkan
gelombang kontraksi peristalsis setiap 10 detik. Gelombang kontraksi ini mendorong urine
sepanjang ureter ke kandung kemih. Setiap ureter juga dilapisi oleh otot polos.

Ureter kekandung kemih. Setiap ureter juga dilapisi oleh otot polos.

Ureter terletak di posterior dinding abdomen, diluar rongga peritenium, yang memasuki
kandung kemih dalam sudut miring, masing-masing di sisi dasar area berotot yang disebut
trigon yang bagian apeksnya adalah lubang uretra. Ketika urine terkumpul dikandung kemih,
ureter tertekan yang secara efektif membentuk suatu katup (katup vesikoureteral), yang
mencegah refluks urine.

Vesika Urinaria

Vesika urinaria (kandung kemih)a; terletak tepat di belakang os pubis, merupakan tempat
penyimpanan urine yang berdingding otot kuat, bentuknya bervariasi sesuai dengan jumlah
urine yang dikandung. Kandung kemih pada waktu kosong terletak dalam rongga pelvis,
sedangkan dalam keadaan penuh dinding atas terangkat masuk ke dalam region hipogastrika.
Apeks kandung kemih terletak dibelakang pinggir atas simfisis pubis dan permukaan
posteriornya berbentuk segitiga. Bagian sudut superateral merupakan muara ureter dan sudut
inferior membentuk uretra.

Bagian atas kandung kemih ditutupi oleh peritoneum yang membentuk eksavasio
retrvesikalis sedangkan bagian bawah permukaan posterior dipisahkan dari rectum oleh
duktus deferens, vesika seminalis, dan vesika retrovesikalis. Permukaan superior seluruhnya
ditutupi oleh peritoneum dan berbatasan dengan gulungan ileum dan kolon sigmoid
sepanjang lateral permukaan teritoneum meliputi ke dinding lateral pelvis.

Lapisan Otot

Lapisan otot kandung kemih terdiri atas otot polos yang tersusun dan saling berkaitan disebut
muskulus detrusor vesikae. Peredaran darah vesika urinaria berasal dari arteri vesikalis
superior dan inferior yang merupakan cabang dari arteri iliaka interna. Venanya membentuk
pelvikus venosus vesikalis berhubungan dengan fleksus prostatikus yang mengalirkan darah
ke vena iliaka interna.

Pembuluh darah limfe

10
Pembuluh darah limfe kandung kemih mengalirkan cairan limfe ke dalam nodilimpatik iliaka
interna dan eksterna

Uretra

Urine dikeluarkan melalui uretra. Uretra wanita jauh lebih pendek daripada uretra pria: hanya
4 cm panjangnya dibandingkan dengan panjang sekitar 20 cm pada pria. Perbedaan anatomis
ini menyebabkan insiden infeksi saluran kemih asendens lebih tinggi pada wanita. Dengan
demikian, hitung koloni yang lebih daripada 100.000 sel bakteri per millimeter urine
dianggap bermakna patologis. Sfinter eksternal adalah otot rangka dan berada dibawah
pengendalian volunteer. Uretra pada pria memiliki fungsi ganda sebagai saluran untuk urine
dan spermatozoa, melalui koitus,

KOMPOSISI URINE: BAHAN-BAHAN YANG DIEKSKRESIKAN DALAM URINE

Komposisi urine normal. Urine terutama terdiri atas air, urea dan natrium klorida. Pada
seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80-100 gram protein dalam 24 jam,
jumlah persen air dan benda padat dalam urine adalah seperti berikut:

Air 96%

Benda Padat 4% (terdiri atas urea 2% dan produk


metabolic lain 2%)

Ureum adalah hasil akhir matabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah
ammonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari.
Kadar ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap seratus ccm darah, tetapi hal ini
tergantung dari jumlah normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan
ureum.

Asam urat. Pada normal asam urat didalam darah adalah 2-3 mg setiap hari 100 cm,
sedangkan 1,5 – 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.

Kreatinin adalah hasil buangan kretainn dalam otot. Rpoduk metabolism lain mencakup
benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfulat dan uratik.

11
Elektrolit atau garam, seperti natrium dan kalium klorida, diekskresikan untuk
mengimbangi jumlah yang masuk dalam mulut.

12

Anda mungkin juga menyukai