Anda di halaman 1dari 42

KONSEP KEBUTUHAN CAIRAN & ELEKTROLIT

KARTINI, M.Kep., Ns. Sp.Kep.Mat


▪Air (H 2O) merupakan komponen utama yang paling
banyak terdapat di dalam tubuh manusia.
▪Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri
dari air, dan pada anak 75 %.
▪sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi
antara lain adalah: sel-sel otot dan organ-organ pada
rongga badan, seperti paru-paru, atau jantung
▪sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling
rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi.
▪Kebutuhan air yang ideal 1 ml / 1 kkal.
▪Rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L cairan per
harinya.
▪Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml melalui
keluarnya keringat, 400 ml keluar dalam bentuk uap air melalui
proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan
feces (tinja).
▪Berdasarkan estimasi ini, konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas 240
ml)
FUNGSI CAIRAN TUBUH

▪Pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral


▪Pembawa oksigen (O ) ke dalam sel-sel tubuh
▪Mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon
dioksida (CO ) dan juga senyawa nitrat.
▪Pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut & hidung,
pelumas dalam cairan sendi tubuh
FUNGSI CAIRAN TUBUH

▪Katalisator reaksi biologik sel,


▪ pelindung organ dan jaringan tubuh
▪ membantu dalam menjaga tekanan darah & konsentrasi zat
terlarut
▪pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada
kondisi ideal yaitu ± 37 C
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

▪Cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF).


▪ Cairan intraselular adalah cairan yang terdapat di dalam
sel
▪ cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar
sel.
▪Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membran
yang memiliki permeabilitas tertentu.
▪Hampir 67% dari total badan air (Body’s Water) tubuh
manusia terdapat di dalam cairan intrasellular
▪ 33% sisanya akan berada pada cairan ekstrasellular.
▪Air yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini
kemudian akan terdistribusi kembali kedalam 2
Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial (ISF) dan
cairan intravaskular (plasma darah).
TOTAL CAIRAN TUBUH

33 %
67 % Cairan Ekstraselular
Cairan Intraseluler
75 % 25 %
Cairan Cairan
Intertisial Intravascular
ELEKTROLIT

▪Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada


dalam bentuk ion bebas (free ions).
▪Secara umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2
jenis yaitu kation dan anion.
▪Kation : elektrolit mempunyai muatan positif (+), seperti:
Natrium (Na +), Kalium (K+)
▪Anion : elektrolit mempunyai muatan negatif (-), Seperti: klorida
(Cl) dan bikarbonat (HCO 3)
FUNGSI ELEKTROLIT

▪Menjaga tekanan osmotik tubuh


▪Mengatur pendistribusian cairan ke dalam kompartemen badan
air (body’s fluid compartement),
▪Menjaga pH tubuh
▪Berperan dalam setiap reaksi oksidasi dan reduksi serta ikut
berperan dalam setiap proses metabolisme
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN
CAIRAN & ELEKTROLIT
▪Umur
▪Suhu lingkungan
▪Diet
▪Stres
▪Penyakit

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 14
PERPINDAHAN CAIRAN & ELEKTROLIT

1. Difusi
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi ke tekanan/konsentrasi
rendah
2. Osmosis
perpindahan air dari konsentrasi zat terlarut rendah ke konsentrasi zat
terlarut tinggi
osmolaritas: ukuran konsentrasi suatu larutan
- isotonus → konsentrasi larutan = plasma darah
3. Transport aktif
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi rendah ke konsntrasi tinggi
dgn menggunakan energy untuk menggerakkan berbagai materi sehingga
dapat menembus membrane sel
TEKANAN CAIRAN

1. Tekanan osmotik & onkotik


Tekanan osmotik: tekanan untuk mencegah aliran osmotik
cairan
Tekanan onkotik: gaya tarik s/ koloid agar air tetap berada
dalam plasma darah di intravaskular
2. Tekanan hidrostatik (≈ filtration force)
tekanan yang digunakan oleh air dalam sistem tertutup
PENGATURAN KESEIMBANGAN
CAIRAN & ELEKTROLIT
1. Pengaturan volume cairan ekstrasel
* Asupan cairan
* Peranan Ginjal
* Pengontrolan tekanan darah
- Hormon Atriopeptin (Atrial Natriuretic peptide)
* Pengontrolan keseimbangan garam
- Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
2. Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel
* Perubahan osmolaritas di nefron
* Peranan Vasopresin
JENIS CAIRAN

▪Cairan zat gizi (nutrien)


Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 450
kalori setiap hari. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat
berkisar antara 200-1500 kalori perliter.
▪Blood volume expanders
Blood volume expanders merupakan jenis cairan yang berfungsi
meningkatkan volume darah sesudah kehilangan darah atau
plasma
GANGGUAN/ MASALAH DALAM PEMENUHAN
KEBUTUHAN CAIRAN

1. Hipovolume atau dehidrasi


Kekurangan cairan eksternal dapat terjadi karena
penurunan asupan cairan dan kelebihan pengeluaran cairan.
MACAM DEHIDRASI (KURANG VOLUME CAIRAN)

♣ Dehidrasi berat
1) Pengeluaran/ kehilangan cairan 4-6 L
2) Serum natrium 159-166 mEq/L
3) Turgor kulit buruk
▪Dehidrasi sedang
1) Kehilangan cairan 2-4 l atau antara 5-10% BB
2) Serum natrium 152-158 mEq/L
3) Mata cekung
2. Hipervolume atau overhidrasi
Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan
akibat kelebihan cairan yaitu, hipervolume
(peningkatan volume darah) dan edema
(kelebihan cairan pada interstisial).
KEBUTUHAN ELEKTROLIT
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh
mengandung oksigen, nutrient, dan sisa metabolisme (seperti
karbondioksida), yang semuanya disebut dengan ion.
♣ Gangguan /Masalah Kebutuhan Elektrolit
▪Hiperkalemia, merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium
dalam darah tinggi. Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka
bakar, penyakit ginjal, Hiperkalemia ditandai dengan adanya
mual, hiperaktifitas system pencernaan,
▪Hipokalsemia, merupakan kekurangan kadar kalsium dalam
plasma darah. Hipokalsemia ditandai dengan adanya kram otot
dan kram perut, kejang,bingung,
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT

▪usia. Perbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh


dan aktivitas organ
▪temperature yang tinggi menyebabkan proses
pengeluaran cairan melalui keringat cukup banyak,
sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.
▪diet. Apabila tubuh kekurangan zat gizi, maka tubuh akan
memecah cadangan makanan yang tersimpan dalam
tubuh sehingga terjadi penggerakan cairan dari interstisial
ke interseluler
TINDAKAN MENGATASI GANGGUAN CAIRAN &
ELEKTROLIT

1. Pemberian cairan melalui infus


Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
elektrolit, serta sebagai tindaka pengobatan dan pemberian
makanan.
CARA MENGHITUNG TETESAN
INFUS :

a) Dewasa : (makro dengan 20 tetes/ml)


▪Tetesan /menit = jumlah cairan yang masuk
Lamanya infuse (jam) x 3 atau
▪tetesan/menit = Σ keb.cairan x faktor tetesan
lama infuse (jam) x 60 menit
Keterangan :
Faktor tetsan infus bermacam-macam, hal ini dapat dilihat
pada label infus (10 tetes / menit, 15 tetes / menit dan 20 tetes
/ menit)
b) Anak :
▪Tetesan permenit(mikro) = jumlah cairan yang masuk
Lamanya infus (jam)
2. Transfusi Darah
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan darah dan
memperbaiki perfusi jaringan.
▪Persiapan Alat dan Bahan :
1.Standar infus
2.Perangkat transfusi
3.NaCl 0,9%
4.Darah sesuai dengan kebutuhan pasien
5.Jarum infus/abocath atau sejenisnya sesuai dengan ukuran
6.Pengalas
7.Tourniquet/ pembendung
8.Kapas alcohol 70%
9.Plester
10.Gunting
11.Kasa steril
12.Betadine™
13.Sarung tangan
Prosedur Kerja :
▪Hubungkan cairan dan perangkat infuse dengan menusukkan ke
dalam botol infuse (cairan)
▪Isi cairan ke dalam perangkat infuse dengan menekan bagian ruang
tetesan hingga ruangan tetesan terisi sebagian, kemudian buka
penutup hingga selang terisi dan keluar udaranya
▪Letakkan pengalas
▪Lakukan pembendungan dengan tourniquet
▪Gunakan sarung tangan
▪Desinfeksi daerah yang akan ditusuk
▪Lakukan penusukan dengan arah jarum ke atas
▪Cek apakah sudah mengenai vena dengan ciri darah keluar
melalui jarum infus/abocath
▪Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang infus
▪Buka tetesan
▪Lakukan desinfeksi dengan betadine™ dan tutup dengan kasa
steril
▪Beri tanggal dan jam pelaksanaan infuse pada plester
BALANCE CAIRAN

▪Inteake / cairan masuk = Output / cairan keluar + IWL (Insensible Water Loss)
▪Intake / Cairan Masuk: mulai dari cairan infus, minum, kandungan cairan dalam
makanan pasien, volume obat-obatan, termasuk obat suntik, obat yang di drip,
albumin dll.
▪Output / Cairan keluar: urine dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka
hitung dalam ukuran di urobag, jka tidak terpasang maka pasien harus menampung
urinenya , biasanya ditampung di botol air mineral dengan ukuran 1,5 liter,
kemudian feses.
▪IWL (insensible water loss(IWL): jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit
dihitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa nafas
RUMUS IWL

▪IWL = (15 x BB)/24 jam


▪Contoh: Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37⁰C (suhu normal)
▪IWL = (15 x 60 ) = 37,5 cc/jam24 jam
▪*kalo dlm 24 jam —-> 37,5 x 24 = 900cc/24 jam
RUMUS IWL JIKA TERJADI KENAIKAN
SUHU
▪((10% x Cairan masuk)x (jumlah kenaikan suhu)) +IWL normal
24 jam
▪Contoh: Tn.A BB 60kg, suhu= 39⁰C, CM= 200cc
▪WL = [(10%x200)x(39⁰C-37⁰C)]+ 37,5cc
24 jam
▪= (20×2)+ 37,5 cc
24
▪= 1,7 + 37,5 = 39cc/jam
PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA

Anda mungkin juga menyukai