Panduan Pcra Rsud Sekayu
Panduan Pcra Rsud Sekayu
PANDUAN
ASESMEN RISIKO
PRA-KONSTRUKSI
(PCRA)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKAYU
Disusun Oleh :
TIM MFK
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKAYU
NOMOR : 445/363/RS/I/2019
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SEKAYU TENTANG ASESMEN RISIKO PRA-KONSTRUKSI
(PCRA)
Kedua : Memberlakukan Panduan PCRA Renovasi di Rumah Sakit Umum
Daerah Sekayu ini menjadi acuan prosedur pelayanan kesehatan,
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan panduan PCRA Renovasi di Rumah
Sakit Umum Daerah Sekayu
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan pekerjaan pembangunan dan renovasi adalah pekerjaan yang
melibatkan berbagai unsur keilmuan diantaranya, sumber daya manusia (tenaga kerja),
teknologi yang mencakup peralatan dengan metode kerja dan disiplin ilmu sosial serta
sistem pengelolaan yang mendukung terlaksananya pekerjaan pembangunan dan
renovasi. Upaya pengendalian kecelakaan pembangunan dan renovasi harus
memperhatikan semua unsur tersebut diatas.
Dasar pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di jasa pembangunan
dan renovasi adalah: Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Kontruksi,
Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, Peraturan Menteri
Kesehatan No 66 Tahun 2016 tentang K3 rumah sakit, peraturan Pemerintah
No. 29/2000 Pasal 30 ayat (1), Demikian juga dengan Pedoman Teknis K3 Kontruksi
Bangunan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No. 174/MEN/1986 dan 104/KPTS/1986. Walaupun keselamatan dan kesehatan kerja
ditempat kegiatan pembangunan dan renovasi telah didukung, oleh peraturan dan
perundang-undangan, standar nasional maupun internasional lainnya, namun
kecelakaan di bidang kontruksi tetap tinggi. Kedua proses tersebut menimbulkan resiko
terkait dengan keselamatan di Rumah Sakit. Untuk itu, diperlukan panduan keselamatan
dalam pembangunan (PCRA) agar pengerjaan pembangunan dan renovasi dapat
berlangsung tanpa menimbulkan bahaya terhadap pasien, staf maupun pengunjung
Rumah Sakit.
B. DEFINISI
Proses pembangunan dan renovasi merupakan hal yang tidak terhindarkan dari
operasional rumah sakit. Adapun proses yang ada pada PCRA renovasi bangunan
adalah :
1. Pembangunan
Proses membuat struktur bangunan maupun prasarana yang sebelumnya tidak ada
dalam pembangunan Rumah Sakit menjadi ada.
2. Renovasi
Proses perbaikan suatu struktur bangunan maupun prasarana yang sebelumnya
sudah ada dalam bangunan Rumah Sakit.
3. Sistem HVAC (Heating Ventilation, Air Conditioning)/ Sistem Tata Udara
Sistem yang mengondisikan lingkungan melalui pengendalian suhu, kelembaban,
arah pergerakan udara dan mutu udara.
4. Kelembaban nisbi
Parameter untuk menyatakan banyaknya uap di dalam udara berupa nisbah antara
tekanan uap yang ada saat itu dan tekanan uap maksimum yang mungkin dicapai
dalam suhu dan tekanan udara saat itu.
5. Kelembaban Udara
Banyaknya kandungan uap di atmosfer.
6. ICRA (Infection Control Risk Assesment)
Proses untuk menentukan potensial terjadinya penularan infeksi yang dapat terjadi
dari udara dan air melalui kontaminasi geologis di fasilitas selama adanya kegiatan
pemeliharaan, pembongkaran, perbaikan.
a. Pembangunan dan renovasi bangunan dapat mempertimbangkan :
b. Identifikasi hazard
c. Analisa Resiko terkait hazard tersebut
7. Menentukan/ memutuskan cara untuk mengeliminasi dan mengendalikan hazard
Suatu kegiatan membangun sarana atau prasarana dalam sebuah bidang arsitektur
atau tekhnik sipil
D. Tujuan
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan maupun renovasi di lingkungan
Rumah Sakit.
2. Mencegah dan pengendalian bahaya selama berlangsungnya pengerjaan proyek
3. Sebagai acuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program keselamatan dan
kesehatan kerja.
4. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit meliputi, kualitas pelayanan,
manajemen risk clinical govermance
E. Sasaran
Seluruh petugas dapat mengerti dan mampu melaksanakan pembangunan maupun
renovasi di lingkungan Rumah Sakit sesuai panduan pembangunan atau renovasi
dengan mengutamakan keselamatan pasien, karyawan dan masyarakat di sekitar
Rumah Sakit.
F. Landasan Hukum
1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
a. Pasal 7 tentang persyaratan
b. Pasal 8 Tentang Lokasi
c. Pasal 9 Tentang Bangunan
d. Pasal 10 Tentang Sarana
e. Pasal 11 Tentang Prasarana
2. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 66 Tahun 2016 Tentang K3
Rumah Sakit
5. Pedoman teknis sarana dan prasarana Rumah Sakit Kelas B.
6
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III
KEBIJAKAN
BAB IV
TATA LAKSANA
Pengerjaan Proyek
pembangunan /
Renovasi
Evaluasi
Pembersihan
Serah Terima dari Sub sisa Proyek
Komite K3
6
b. Tugas :
Menyusun perencanaan proses pengerjaan, termasuk menyusn
gambar teknik dan anggaran
Melakukan analisa dampak terhadap proses pelayanan bersama
dengan Komite PPI, K3RS.
Melakukan koordinasi dengan pihak user selama proses
pengerjaan
Melakukan pengawasan terhadap pihak kontraktor terutama di
bidang aspek keselamatan serta detail
Mengawasi proses serah terima dari kontaktor ke user setelah
pekerjaan selesai
Melakukan dokumentasi proses kontruksi/ renovasi
3. Pihak kontraktor
a. Penanggung jawab
Pimpinan proyek atau perwakilan perusahaan kontraktor yang
bertanggung jawab atas proses pengerjaan.
b. Tugas
Berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit dalam hal perencanaan
pengerjaan sehubungan dengan hasil analisa dampak serta
melakukan antisipasi terhadap kemungkinan dampak tersebut
6
3 Sedang (1 -2 tahun/kali)
4. Analisa Resiko
a. Resiko dinilai oleh Tim K3
b. Resiko dinilai oleh unit/bagian/instalasi/bagian/komite terkait.
Potencial Concequences
Frekuensi/ Nearmiss Ringan Sedang Berat Fatal
Likelyhood
1 2 3 4 5
Sangat Sering High High Ekstrem Ekstrem Ekstrem
Terjadi (Tiap
Minggu/Bulan)
5
Sering Terjadi Moderate High High Ekstrem Ekstrem
(Beberapa kali/
tahun)
4
Sedang (Sekali Low Moderate High Ekstrem Ekstrem
dalam 1-2 tahun)
6
Keterangan :
Ekstrem :Harus selalu monitor (Setiap akan ada pekerjaan
terkait/setiap hari)
Tinggi : Harus selalu dimonitor (seminggu sekali)
Moderate : Secara periodik dimonitor (Sebulan sekali)
Low : Sesekali dimonitor (setiap enam bulan sekali)\
BAB V
DOKUMENTASI
1 Kualitas Udara Bahaya debu pada pekerja Gangguan Pernapasan Penggunaan APD (masker) pada
pekerja
Bahaya debu pada pasien Gangguan Pernapasan Pembuatan cover area atau sekat
berupa dinding
7 Layanan darurat (respon Ketidaktahuan kode Bahaya Kebakaran Safety Briefing kepada tukang
terhadap kode) darurat Rumah Sakit
Instruksi :
Lengkapi Form inspeksi proyek ini dan sosialisasikan kepada Pimpinan Proyek
setiap minggu. Jika ada kondisi berbahaya dan darurat yang tidak biaa
ditangani , harap meghubungi Tim K3 atau manajemen Rumah Sakit.
APD
Penanganan udara
2 Apakah puing
diangkut dan dibuang
setiap hari?
3 Apakah jalur
6
pembuangan serpihan
jelas dan aman?
4 Apakah dilakukan
pembersihan rutin
diarea kerja?
Area Proyek
1 Apakah alarm
kebakaran dalam
kondisi baik dan dapat
dioperasikan dengan
baik?
konstruksi/renovasi?
9 Apakah semua
peralatan listrik
dimatikan ketika shift
kerja berakhir?
10 Apakah kontraktor
memastikan
penyimpanan dan
housekeeping dengan
baik untuk barang
yang mudah terbakar?
15 Apakah pekerjaan
proyek memakai tanda
nama/ kartu ID jika
ada di dalam proyek?
CATATAN
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Sekayu,
Petugas Inspeksi
( )