Laporan Hasil Observasi
Laporan Hasil Observasi
Mahasiswa :
Ida Ayu Putu Putri Saraswati Dewi
01 / 2111041003
Kelas C Denpasar
Semester III
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya mampu menyelesaikan laporan observasi
yang berjudul: Laporan hasil Observasi Pembelajaran Konsep Matematika pada AUD di TK
Guna Widya Kencana (TK GWK).
Tujuan dari observasi ini ialah untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester I
(Gasal). Observasi yang saya lakukan ini yaitu selama 2 minggu tentu dengan izin dari
Kepala Yayasan TK Guna Widya Kencana (GWK), dan juga bantuan dari para ibu guru serta
anak-anak didik TK Guna Widya Kencana.
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Dosen Pengampu Mata Kuliah Matematika
untuk Anak Usia Dini, Bapak I Gusti Lanang Agung Wiranata S.Pd., M.Pd, kepada Kepala
Yayasan TK Guna Widya Kencana (GWK), dan para ibu guru serta anak-anak didik TK
Guna Widya Kencana yang telah membantu dan mendukung kegiatan observasi ini, sehingga
observasi ini dapat saya selesaikan dengan tepat waktu. Semoga dengan laporan observasi ini,
dapat menjadi sumber dan referensi bagi pembaca yang budiman.
Om Santih, Santih, Santih Om
Matematika yang di kenal oleh banyak orang dianggap hanya menyangkut bilangan,
rumus-rumus tertentu yang memerlukan pemikiran dan pemahaman yang kuat. Pembelajaran
matematika pada prinsipnya harus dikenalkan melalui situasi di dunia nyata dari kehidupan
sehari-hari yang anak-anak alami dalam bentuk cerita sederhana sehingga menjadi sesuatu
yang tidak asing bagi mereka. Situasi ini kemudian dipetakan dalam bentuk model yang
kemudian dirumuskan menjadi kalimat matematika dalam bentuk angka dan simbol (dunia
matematika). Setelah anak mampu melakukan pembelajaran dengan cara dunia nyata model-
dunia matematika maka proses pembelajaran dibalik mulai dari simbol dan angka lalu dibuat
modelnya yang akhirnya mampu diterapkan/diaplikasikan dalam dunia nyata.
TK Guna Widya Kencana merupakan salah satu TK di Desa Padang Sambian Klod,
Kota Denpasar yang masih menggunakan Kurikulum 2013, namun pada tahun 2023 nanti TK
GWK akan mulai menggunakan Kurikulum Merdeka Bermain dan Merdeka Belajar. Terkait
penerapan konsep matematika di TK GWK menggunakan 2 (dua) tahap yaitu pengenalan
matematika permulaan dan kemudian matematika dasar. Di berlakukannya tahapan ini agar
anak sedikit demi sedikit di kenalkan dan anak mengenal konsep matematika itu yang tentu
saja sangat erat kaitannya dengan konsep sebab-akibat.
Tujuan anak diajarkan konsep matematika yaitu :
a. Anak jadi tahu tentang dasar-dasar pembelajaran matematika, sehingga anak akan
siap di jenajng selanjutnya untuk mengikuti pembelajaran matematika
b. Anak dapat belajar berpikir secara rasional dan logis sejak dini dengan kegiatan
mengamati
c. Anak dapat mengerti tentang konsep ruang dan waktu
d. Imajinasi dan kreatifitas anak akan terasah
e. Daya konsentrasi, teliti, abstraksi dan apresiasi anak juga terasah
Untuk mendukung proses kegiatan bermain anak yang diharapkan juga anak
memperoleh pengetahuan melalui bermain tersebut diperlukan alat bermain yang memadai
dan sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, maka diperlukan Alat Permainan
Edukatif (APE). APE juga digunakan sesuai tujuan aspek perkembangan anak. Misalnya
untuk aspek kognitif anak, diperlukan APE terkait matematika anak usia dini, dan
sebagainya. Hal tersebut tidak hanya untuk pembelajaran matematika atau kogniif anak saja,
tapi diperuntukkan pada semua aspek perkembangan anak.
HASIL PENGAMATAN
Gambar 2
3.2. Mencocokkan
3.2.1.
Pada konsep mencocokkan ini, saya
mengobservasi kegiatan di kelas B1.
Mencocokkan ini dilakukan dengan
kegiatan mencocokkan huruf depan
dengan gambar nama hewan
menggunakan krayon.
Gambar 3
Gambar 5
3.3. Bilangan
3.3.1.
a
a S
t
t
j
p
a
g
m
m
b
y
m
Gambar 6
3.3.2.
Pada operasi bilangan. Disini ada salah
satu anak dari kelas B3 yang belum
memahami tentang operasi bilangan
yaitu penambahan. Sebut saja namanya
Giandra, si anak meminta bantuan pada
ibu guru di depan kelas dan ibu guru
membantunya menggunakan media
sederhana yaitu krayon.
Gambar 7
3.3.3.
Kegiatan pada dokumentasi disamping
merupakan bermain menyusun angka
secara berkelompok yang terdiri dari 4
orang dalam 1 kelompoknya. Masing-
masing anak bekerjasama dalam 1
kelompok untuk menyusun bilangan
dari 1 sampai 20. Ini merupakan salah
satu kegiatan yang disukai oleh anak-
anak, karena anak-anak sangat
menyukai permainan yang dilakuakn
secara berkelompok.
Setiap permasalahan atau kendala tidak ada yang namanya tanpa jalan keluar atau
solusi, sama halnya dengan kendala yang dialami guru, terutama dalam ketersediaan APE di
lingkungan sekolah TK Guna Widya Kencana ini. Minimnya APE yang sesuai dengan aspek
perkembangan anak terutama kognitif, dapat memberikan rasa bosan pada anak di kegiatan
belajarnya. Maka dari itu diperlukan solusi-solusi yang tepat terkait hal tersebut, misalnya :
a. Kepala yayasan mengajak guru di sekolah mengadakan pelatihan membuat APE
dari bahan barang bekas atau mendaur ulang
b. Atau mengikuti pelatihan membuat APE yang sewaktu-waktu bisa diadakan oleh
dinas terkait
c. Atau bisa juga TK dilibatkan dalam kegiatan PkM yang diadakan mahasiswa
d. Berkomunikasi juga dengan orang tua atau wali peserta didik utnuk bersama-sama
mendukung perkembangan aspek pada peserta didik (baik dari segi tenaga atau jasa,
barang ataupun dana)
e. Jika dari gurunya, guru harus memutar otak untuk menjadi produktif dan kreatif
(keluar dari zona nyaman)
f. Memanfaatkan kesempatan libur semester untuk menjadi produktif
PENUTUP
Pembelajaran matematika bagi orang dewasa adalah hal yang membosankan karena
berhadapan dengan rumus-rumus yang sangat rumit. Begitu juga dengan anak-anak yang
dihadapkan dengan matematika permulaan atau dasar yang tanpa menggunakan media
belajar, kecuali dilatih atau dikerjakan berkelompok atau dengan kerjasama antara anak-anak
akan tersa menyenangkan. Secara umum, maka dari itu seperti yang di sebutkan diatas tadi,
guru harus berani memutar otak untuk menjadi produktif dan bisa memanfaatkan waktu yang
ada untuk melatih skill atau kemampuan kreatifitas untuk membuat dan mengembangkan
APE.
Selain itu komunikasi dengan orang tua atau wali peserta didik juga diperlukan untuk
saling mendukung dan agar terealisasikannya tujuan sekolah TK dan TK GWK yaitu
membentuk karakter peserta didik melalui pembelajaran yang dikemas dengan kegiatan
bermain.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuningsih, S., Suswantoro, E., & Subagia, A. (2016). Bahan ajar untuk guru cerdas
bermain matematika bagi anak usia 5-6 tahun. Kemendikbud: PP-PAUD Dan Dikmas
Jawa Barat.
Gomes, F. de. (2019). Pelatihan Pembuatan APE: Solusi Atas Kesulitan Menstimulasi
Perkembangan Aud Bagi Guru Di PKG Ca Nai, Cibal. Randang Tana-Jurnal
Pengabdian Masyarakat.