Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF

SIMULASI, DAN KOMUNIKASI


Ida Ayu Putu Putri Saraswati Dewi (2111041003)
Ni Kadek Diah Usmadewi (2111041021)
Kelas :C
Semester : II
Mata Kuliah : Permasalahan dan Bimbingan AUD
Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini
JENIS dan FAKTOR
PEMBANGUN
KOMUNIKASI

3
1
HAL YANG BOLEH
JENIS &FAKTOR
& TIDAK
PEMBANGUN
DILAKUKAN
KOMUNIKASI
DENGAN ANAK

2
KOMUNIKASI
EFEKTIF
1
JENIS &FAKTOR PEMBANGUN KOMUNIKASI

A. Komunikasi intrapersonal
B. Komunikasi interpersonal
C. Komunikasi kelompok
JENIS KOMUNIKASI
D. Komunikasi massa
E. Komunikasi verbal dan non-verbal
F. Serta komunikasi persuasif
A. KOMUNIKASI
INTRAPERSONAL

Dalam suatu komunikasi pasti akan membuat suatu pandangan sesuai dengan
karakteristik pribadi individunya. Komuniaksi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi,
memori, dan berpikir.

- Sensasi : Menurut Benyamin B. Wolman, sensasi adalah pengalaman elementer yang


segera, tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan
berhubungan dengan alat indera
- Persepsi : Persepsi merupakan pengalaman tentang objek atau peristiwa dengan
menyimpulkan atau stimulus inderawi
- Memori : Schlessinger dan Groves mendefinisikan memori sebagai sistem yang sangat
terstruktur, yang menyebabkan organisme mampu merekam fakta tentang dunia
- Berpikri : Berpikir melibatkan proses sensasi, persepsi, dan memori. Berpikir
menggunakan lambang verbal & digunakan untuk menyelesaikan permasalahan,
menetapkan keputusan, dan mengasilkan kreatifitas
Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara komunikator dengan
komunikan secara tatap muka.

Tujuannya : belajar, membangun hubungan


B. sosial, mempengaruhi sikap orang lain,
Komunikasi bermain, & menolong.
Interpersonal
Elemen : pengirim & penerima, kode, pesan,
gangguan, efek, saluran, konteks.

Faktor : deskripsi verbal, petunjuk


proksemik, P. Kinesik, P. Wajah, P.
Paralinguistik, P. Artifaktual. Pengalaman,
motivasi, kepribadian.
1. Kelompok primer – kelompok
sekunder

2. Ingroup – Outgroup
C.
Komunikasi 3. Kelompok keanggotaan –
kelompok rujukan
Kelompok
4. Kelompok deskriptif dan
kelompok preskriptif
Kelompok primer Kelompok sekunder
Komunikasi mendalam dan komunikasi yang ada batasannya
meluas (tanpa batas) dan sifatnya tersembunyi.

1. Perbedaan
kelompok primer - menekankan pada hal-hal yang bersifat menekankan pada hal-hal yang bersifat
sekunder personal kelompok

menekankan hubungan daripada sekedar Menekankan konten yang dibicarakan


konten percakapan daripada personal

2. Ingroup – Outgroup.
Contohnya ada anak-anak yang ditempatkan dalam satu tempat dari
latar belakang yang berbeda. Mereka yang awalnya bermain sendiri-
sendiri lama kelamaan mulai membuat ingroup nya dengan cara
membuat kelompok dengan latar belakang yang sama. Permainan
dimulai dan mereka saling serang dan bermusuhan, Hal
seperti ini meningkatkan kohesivitas grup dan menurunkan toleransi
terhadap outgroup dalam arti lain muncul sterotipe terhadap lawan-
lawan yang berbeda.
3. Kel. Keanggotaan – Kel. Rujukan

Bennington College (kampus liberal ) dihuni


oleh civitas academia yang liberal merupakan
masuk dalam kelompok keanggotaan
(membership group) tapi tidak semua 4. Kelompok deskriptif dan
mahaiswa yang sekolah disana mengikuti gaya kelompok preskriptif
pemikiran yang liberal tersebut justru tetap
mempertahankan gaya konservatifnya, maka Kelompok deskriptif
itu disebut dengan kelompok rujukan merupakan klasifikasi
(reference group). kelompok yang dapat
terbentuk secara alamiah dan
melalui beberapa tahapan
secara alami. Sedangkan,
kelompok preskriptif
merupakan langkah-langkah
yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan dari
kelompok,
D. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang
disampaikan melalui media massa, seperti surat kabar,
majalah, radio, televisi, dan film.
Ciri-ciri kelompok massa :
Bersifat tidak langsung, Bersifat satu arah, Bersifat
terbuka, Mempunyai publik, Dikontrol oleh gatekeeper

E. Komunikasi verbal –
nonverbal
Komunikasi verbal
Paralanguage (kerasnya suara, melakukan pengiriman
kecepatan berbicara, jeda dalam pesan tersebut melalui kata-
berbicara, nada suara, tekanan suara,
kata. Komunikasi nonverbal
nafas), Bodylanguage (bahasa
tubuh), interpersonal spacing.
merupakan bentuk
komunikasi dengan individu
atau kelompok tanpa
menggunakan kata-kata.
F. Komunikasi Persuasif
Persuasi atau persuasif adalah kata lain mengajak,
membujuk, merayu. Contoh yang paling nyata
adalah komunikasi persuasif seperti penayangan
iklan.

Teknik komunikasi persuasif:


- Mampu berpikir dalam kerangka acuan yang
lebih besar.
- Mampu menegakkan kredibilitas.
- Mampu berempati.
- Mampu menunjukkan perbedaan dengan
sasaran.
- Mampu mengetahui saat yang tepat untuk
menggiring audiensi pada pesan yang diberikan.
- Mampu mengetahui alat bantu komunikasi
digunakan secara baik dan tepat.
 
2. KOMUNIKASI EFEKTIF

1. Pemahaman
1. Respect (Prinsip
2. Kesenangan
menghormati ini
3. Mempengaruhi
harus selalu
sikap
dipegang dalam
4. Memperbaiki
berkomunikasi)
hubungan
2. Empati (ikut
5. Tindakan
merasakan apa
3. Audible (memakai bahasa
yang orang lain
yang baik, mudah dipahami,
rasakan)
to the point).
4. Kejelasan pesan yang
disampaikan. 5 hal
5. Rendah hati (Rendah hati pengu-
dapat diartikan dengan kur
PRINSIP memberi kesempatan pada komu-
orang lain ) nikasi
efektif.
3. HAL YANG BOLEH & TIDAK DILAKUKAN
DENGAN ANAK SAAT BERKOMUNIKASI

 Berikut hal-hal yang penting dilakukan dalam


berkomunikasi dengan anak, yaitu :

- Menatap wajah anak saat sedang mengobrol


- Menyimak dengan baik saat anak berbicara
- Menunggu anak berbicara sampai selesai
- Mencontohkan bagaimana berbicara atau berkomunikasi
yang baik dan benar
- Berbicara dengan artikulasi dan kata-kata yang dipahami
anak
- Memuji anak karena mau bercerita
- Menjelaskan sebab-akibat perbuatan berbahaya dan
menunjukkan pilihan yang baik
- Mengajukan pertanyaan yang memancing anak untuk
bercerita lebih banyak
Hal-haL yang harus dihindari dalam berkomunikasi dengan anak, yaitu :

- Melakukan kegiatan lain saat anak berbicara atau bercerita


- Memotong pembicaraan anak
- dengan pengucapan yang tidak benar
- Berbicara terlalu banyak dan cepat
- Menyalahkan dan menertawai anak saat anak melakukan kesalahan
- Melarang tanpa menjelaskan sebab akibat dan menunjukkan hal yang benar
- Mengajukan pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak

Cara berkomunikasi dengan anak sesuai


dengan usianya : Usia 1 – 3 tahun
Usia 0 – 1 tahun - Menyimak dengan baik saat anak berbicara
- Sering mengajak anak berikomunikasi - Memeberi kesempatan anak menyelesaikan
atau berinteraksi pembicaraannya
- Menatap mata anak saat berbicara - Mencontohkan kalimat yang baik dan
- Lakukan pengulangan kalimat benar
- Segera beri respon terhadap ekspresi atau - Mengenalkan nama benda, situasi,
suara anak keterangan disekitar anak kepaad anak
- Tampilkan wajah menyenangkan saat
berkomunikasi dengan anak
Usia 3 – 6 tahun
- Memberi kesempatan anak
bercerita
- Mengajukan pertanyaan agar cerita
anak jadi lengkap
- Menjawab pertanyaan dari anak.
Jika tidak tahu, ajak anak untuk
mencari jawaban bersama-sama
TERIMAKASIH

ANY
QUESTIONS

Anda mungkin juga menyukai