Anda di halaman 1dari 64

Blok 1 Ketrampilan Belajar

DASAR-DASAR KOMUNIKASI
Komunikasi Interpersonal
Teknik Wawancara

dr. Denny Anggoro Prakoso, MSc, FISPH, FISCM, Sp.KKLP


FKIK UMY 2021
Aturan Perkuliahan
Tujuan Umum

• Mampu memahami tentang latar belakang


pentingnya komunikasi (khususnya dunia
kesehatan/kedokteran)
• Mampu memahami tentang definisi komunikasi,
komponen komunikasi, proses komunikasi.
• Mampu memahami tentang jenis-jenis
komunikasi
• Mampu memahami tentang wawancara.
Tujuan Khusus

• Dapat melakukan secara mandiri komunikasi dengan


menggunakan bahasa yang baik, benar
• Dapat menciptakan situasi yang nyaman dan kondusif
dalam berkomunikasi efektif
• Dapat mendorong lawan bicara untuk memberikan
informasi dengan sukarela
• Dapat mengidentifikasi tujuan lawan bicara berkomunikasi

 
• Dapat mempraktekkan komunikasi verbal dan
non verbal secara tepat dan efektif
• Dapat mempraktekkan hadir dan terlibat dalam
percakapan
• Dapat mempraktekkan mendengarkan aktif
• Dapat mempraktekkan empati
LATAR BELAKANG

• Komunikasi kebutuhan manusia (Manusia


adalah makhluk sosial)
• Agar dapat bertahan hidup manusia selalu
berinteraksi dengan orang lain
• Tenaga kesehatan (DOKTER) salah satu profesi
yang sangat membutuhkan komunikasi
• Misal interaksi dengan pasien, melakukan
tindakan kedokteran, edukasi-konseling
PENDIDIKAN DOKTER

• Komunikasi menjadi salah satu bentuk


kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter
• Pembelajaran komunikasi profesi dokter tidak
bisa instan, diperlukan bertahap, dan latihan
SKDI 2012
(Standar Kompetensi Dokter Indonesia)

• Area Kompetensi
1. Profesionalitas yang Luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
6. Keterampilan Klinis
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
Pengelolaan Informasi

Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

Keterampilan Klinis
KOMPETENSI

KOMUNIKASI EFEKTIF

PROFESIONALITAS YANG LUHUR Pengelolaan Masalah Kesehatan


MAWAS DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI
Area Komunikasi Efektif
•Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
•Berkomunikasi dengan mitra kerja
•Berkomunikasi dengan masyarakat

Area Komunikasi Efektif


• Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
• Berkomunikasi dengan mitra kerja (teman
sejawat, interprofesi)
• Berkomunikasi dengan masyarakat/komunitas
DEFINISI KOMUNIKASI

• Berasal dari bahasa Latin Communicare atau


Communis yang berarti sama atau menjadikan
milik bersama.

• Komunikasi merupakan sebuah proses


penyampaian pesan atau informasi dari
seseorang kepada orang lain baik secara verbal
maupun nonverbal (simbol, tanda, tingkah laku)
TUJUAN KOMUNIKASI

1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu


2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain
Definisi Komunikasi

• komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu


orang atau lebih, yang mengirim dan menerima
pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise),
terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai
pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk
melakukan umpan balik.
PROSES KOMUNIKASI
KOMPONEN KOMUNIKASI

• Model struktural dari komunikasi


mengidentifikasi enam komponen fungsional
komunikasi :
1. Pengirim pesan/komunikator
2. Isi pesan
3. Media/saluran
4. Penerima pesan/Komunikan
5. Umpan-balik (feedback)
6. Konteks/lingkungan
1. Komunikator
orang yang mempunyai ide untuk disampaikan
kepada seseorang dengan harapan dapat
dipahami oleh orang yang menerima pesan
sesuai dengan yang dimaksudkannya
2. Pesan
• Isi yang akan disampaikan oleh komunikator.
Materi pesan dapat berupa :
– Informasi
– Ajakan
– Rencana kerja
– Pertanyaan dan sebagainya
3. Media/saluran
Sarana atau saluran dari komunikasi untuk
penyampaian pesan seperti : tatap muka
langsung, televisi, radio, surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya.
4. Penerima pesan/Komunikan
Penerima pesan adalah orang yang dapat
memahami pesan dari pengirim meskipun
dalam bentuk kode/isyarat tanpa mengurangi
arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
5. Umpan-balik (feedback)
Umpan balik adalah isyarat atau tanggapan
yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal.
6. Konteks/lingkungan
Konteks merupakan tatanan dimana komunikasi
terjadi. Konteks (lingkungan) setidak-tidaknya
memiliki tiga dimensi:
a. Fisik
b. Sosial-psikologis
c. Temporal
PROSES KOMUNIKASI

• Model Proses Komunikasi Universal


GANGGUAN KOMUNIKASI (Noise)

Macam Definisi Contoh


Fisik Interferensi dengan Suara telepon, orang lain yang
transmisi fisik isyarat berbicara, desingan kendaraan yang
atau pesan lain lewat, kacamata,dll.

Psikologis Interferensi kognitif atau Prasangka dan bias pada


mental komunikator-komunikan, pikiran yang
sempit, dll (misal buruk
sangka,tuduhan tanpa dasar )
Semantik Pembicaraan dan Orang berbicara dengan bahasa
pendengar memberi arti yang berbeda, menggunakan jargon
yang berlainan atau istilah yang terlalu rumit yang
tidak dipahami pendengar
JENIS KOMUNIKASI

• Komunikasi verbal : proses komunikasi yang


diungkapkan secara lisan menggunakan kata-
kata baik oleh komunikator maupun komunikan.
Misal dengan bercerita.
• Komunikasi non-verbal :proses komunikasi yang
disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
Misal dengan senyum, mengerutkan dahi
Contoh Komunikasi Verbal
Contoh Komunikasi Nonverbal
Emoticon
Perbedaan Komunikasi Verbal dan
Nonverbal
Komunikasi Nonverbal

7 Aspek Komunikasi Nonverbal


1. Proxemics: Jarak individual, penataan tempat
duduk, jarak berbicara
2. Artifacts (benda-benda yang dipakai) : Pakaian,
make-up, kaca mata, perhiasan.
3. Bahasa tubuh: Tatapan mata, ekspresi muka,
gerakan tangan dan kaki, posisi tubuh, cara
berjalan
4. Paralanguage: Nada dan penekanan suara,
intonasi
5. Sentuhan (haptics): Jabat tangan, keterampilan
palpasi dan perkusi
6. Lingkungan: Meubel, dekorasi ruang
7. Karakteristik fisik : Status kesehatan, bentuk
tubuh, warna kulit, deformitas, bau badan yang
khas
Jenis Interaksi Komunikasi

1. Komunikasi intrapersonal
2. Komunikasi interpersonal
3. Komunikasi dalam kelompok kecil
4. Komunikasi Publik
Komunikasi intrapersonal

• Melalui komunikasi intrapribadi (komunikasi


intrapersonal) kita berbicara dengan diri sendiri,
mengenal diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri,
mempertimbangkan keputusan-keputusan yang akan
diambil dan menyiapkan pesan-pesan yang akan kita
sampaikan kepada orang lain.
Komunikasi Interpersonal

• Melalui komunikasi antar pribadi (komunikasi


interpersonal) kita berinteraksi dengan orang
lain, mengenal mereka dan diri kita sendiri, dan
mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain
• Komunikasi kelompok kecil

• Komunikasi Publik
Jenis-jenis arah komunikasi

1. Komunikasi 1 arah
komunikasi yang terjadi jika si komunikan tidak
memberikan feedback(umpan balik) kepada
komunikator.

2. Komunikasi 2 arah
Ini adalah komunikasi yang mengahasilkan
feedback.
Komunikasi Interpersonal

TUJUAN
• Menemukan Diri Sendiri
• Menemukan Dunia Luar
• Membentuk dan Menjaga Hubungan Yang
Penuh Arti
• Berubah Sikap dan Tingkah Laku
• Untuk Bermain dan Kesenangan
• Untuk Membantu
Efektivitas Komunikasi
Interpersonal

• Keterbukaan (openness)
• Empati (empathy)
• Sikap mendukung (supportiveness)
• Sikap positif (positiveness)
• Kesetaraan (equality).
Komunikasi Yang Baik

• Karakteristik Komunikasi yang baik :


Komunikasi Efektif
• Komunikasi efektif : yang mampu mengarahkan
komunikasi menjadi lebih akurat, efektif serta
efisien. Komunikasi efektif tidak berhenti sampai
pembicara menyelesaikan maksudnya.
Aspek-aspek :
• Sambung rasa (Greeting), memperkenalkan diri.
• Komunikasi verbal dan nonverbal (pertanyaan
terbuka, dan pertanyaan tertutup)
• Ketrampilan mendengarkan secara aktif
• Komunikasi dengan sikap empati
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF

• Yakinkan tentang apa yang akan


dikomunikasikan dan bagaimana
mengkomunikasikannya (berkaitan dengan
kejelasan pesan yang ingin disampaikan)
• Gunakan bahasa yang jelas dan dapat
dimengerti komunikan
• Gunakan media komunikasi yang tepat dan
adekuat jika diperlukan
• Ciptakan iklim komunikasi yang baik dan
tepat (suasana tenang, tidak bising, nyaman)
• Dengarkan dengan penuh perhatian terhadap apa yang
sedang diutarakan komunikan karena apa yang diutarakan
komunikan adalah umpan balik terhadap pesan yang
diberikan komunikator

• Hindarkan komunikasi yang tidak disengaja. Setiap


proses komunikasi yang dijalankan hendaknya mempunyai
tujuan yang jelas dan dilakukan dengan berencana.
• Ingat bahwa komunikasi adalah proses dua
arah, yaitu harus terjadi umpan balik antara
komunikator dan komunikan.

• Yakinkan bahwa tindakan yang dilakukan tidak


kontradiksi dengan apa yang diucapkan.
Dengan kata lain ekspresi verbal harus sesuai
dengan ekspresi non verbal.
Komunikasi dengan Empati (empathic
communication)

• Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang


dirasakan oleh pemberi pesan berdasarkan perspektif
pemberi pesan tersebut atau menempatkan diri dalam
pikiran dan perasaan orang lain (internal frame of
reference)
Kemampuan empati dalam proses
komunikasi

Melibatkan beberapa komponen diantaranya :


1.Kognitif : memahami & mengerti melalui
perspektif komunikan
2.Afektif : merasakan perasaan komunikan
3.Psikomotor : Mampu mendeskripsikan perasaan
dari sudut pandang komunikan
4.Bersumber dari keprihatinan dan belas kasih
yang diekspresikan secara verbal–nonverbal
5. Membantu komunikan menumbuhkan perasaan
positif terhadap dirinya
6. Membuat komunikan merasa tidak terancam & tidak
takut mengekpresikan diri & emosinya
7.Meminta dan menyuruh komunikan untuk membagi
perasaannya.
8. Menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal
sebagai bentuk pemahaman atas apa yang
dirasakan komunikan
9. Mengekspresikan secara verbal apa yang dirasakan
komunikan
Contoh komunikasi dengan empati

• “Saya bisa memahami kekhawatiran yang anda


rasakan saat ini.”
• “Saya bisa mengerti kalau bapak Budi bingung
sekali….”
• “Tampaknya mas Adi sedih sekali ya…”.
• “Kelihatannya anda cemas sekali..
SIKAP DALAM KOMUNIKASI
EMPATI

• Berhadapan. Artinya dari posisi ini adalah “Saya siap untuk


anda”.
• Mempertahankan kontak mata. Kontak mata pada level
yang sama berarti menghargai komunikan dan menyatakan
keinginan untuk tetap berkomunikasi
• Membungkuk ke arah komunikan. Posisi ini menunjukkan
keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu.
• Mempertahankan sikap terbuka, tidak melipat kaki atau
tangan menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi.
• Tetap rileks. Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi dalam memberi respon kepada
komunikan.
Syarat-syarat komunikasi dengan
empati

1. Hadir dalam percakapan


Menyatakan Kesungguhan
Hadirnya Aspek fisik, mental dan kognitif.

2. Mendengarkan secara aktif


- ketrampilan memperhatikan
- ketrampilan mengikuti pembicaraan
- melakukan parafrasing
- melakukan refleksi
Macam-macam Refleksi

• Reflecting content (Refleksi isi)


paraphrasing
Perception checking
• Reflecting Feeling (Refleksi perasaan)
• Reflecting Experience (Refleksi pengalaman
perilaku)
Barier Komunikasi

– Hambatan Fisik : jarak, ruangan pintu yang tertutup.


– Persepsi : setiap orang memiliki pandangan mereka
sendiri, pemahaman dan pikiran
– Emosi : Orang yang emosional cenderung tidak
berpikir jernih, orang yang mudah curiga,
ketidakpercayaan yang berlebihan.
– Budaya : Menentukan pola perilaku seseorang
– Bahasa : Perbedaan bahasa akan menghambat
pemahaman dalam komunikasi
– Gender : Kaitannya dengan logika dan emosi.
Langkah-langkah Komunikasi

• Salam
• Perkenalan diri
• Ajak bicara/diskusi.
Teknik Wawancara
• Wawancara (interview) adalah dialog antara
dua pihak di mana pihak yang disebut
pewawancara (interviewer) mengajukan
pertanyaan kepada pihak yang disebut
narasumber (interviewee) dengan tujuan
mendapatkan data atau informasi.
TUJUAN

Wawancara dapat digunakan untuk:


• Mendapatkan fakta
• Memverifikasi fakta
• Mengklarifikasi fakta
• Membangkitkan antusiasme
• Mengidentifikasi kebutuhan
• Menyatukan ide dan opini
• Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
wawancara terdiri dari dua bentuk
1. Pertanyaan terbuka (pertanyaan tanpa jawaban
yang dipikirkan secara khusus)
2. Pertanyaan tertutup (terstruktur dengan
kemungkinan jawaban yang terbatas).
Tipe Wawancara

• Wawancara tidak terstruktur: wawancara


dilakukan secara spontan tanpa skenario
pertanyaan
• Wawancara terstruktur: pewawancara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan khusus
yang telah dirancang sebelumnya
• Wawancara semi-terstruktur: dituntun dengan
skenario namun hal-hal yang menarik dapat
dieksplorasi lebih lanjut
Prosedur Wawancara

• Pemilihan narasumber
– Pelajari dahulu narasumber sebelum melakukan
wawancara
• Persiapan wawancara
– Buat panduan wawancara, suatu daftar pengecekan
untuk pertanyaan khusus yang harus dijawab oleh
narasumber
• Pelaksanaan wawancara
– Rangkum persoalan
– Berikan penghargaan atas partisipasinya
– Minta saran dan bantuan pada yang diwawancara
• Tindak lanjut dari wawancara
– Catatan yang merupakan rangkuman wawancara
Panduan Wawancara yang Efektif

• Rencanakan secara matang sebelum


melakukan wawancara. Persiapkan agenda,
daftar pengecekan, dan pertanyaan-pertanyaan.
Selama wawancara dengarkan dengan seksama
sembari membuat catatan. Berikut tata urutan
melakukan wawancara.
Langkah Wawancara

• Pendahuluan: memperkenalkan diri, menjelaskan


tujuan, dan minta ijin jika ingin merekam.
• Pemanasan: pertanyaan awal yang hangat dan
mudah
• Bagian utama: ajukan pertanyaan berikutnya
secara runtun sesuai dengan skenario yang telah
dibuat
• Cool-off: akhiri dengan pertanyaan mudah untuk
menghilangkan tensi
• Penutup: ucapan terima kasih
PRACTICE MAKES PERFECT
PENUGASAN

1. Setiap mahasiswa membuat rekaman video


(lewat HP, video recorder) yang berisi :
• a. Wawancara dengan tema bebas/kesehatan.
• B. Durasi bebas (yang akan dipertontonkan 7-10
menit).
2. Dikumpulkan pada Skill lab ke 2 di masing-
masing kelompok skill lab.

Anda mungkin juga menyukai